FLORIKULTURA
OLEH
MARSELA NOVA
18210004
PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
SURABAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Tanaman hias umumnya sengaja ditanam dengan tujuan untuk memberikan kesan indah
baik untuk dalam ruangan maupun untuk dluar ruangan. Tanaman hias tidak hanya memberikan
unsur keindahan saja namun juga memberikan berbagai manfaat bagi pemelihara tanaman seperti
menhilangkan kejenuhan dan stress setelah bekerja sehari penuh. Selain itu juga dapat
menambah pendapatan jika dikelola dengan serius. Salah satu jenis tanaman hias adalah tanaman
kaktus. Tanaman kaktus biasa ditemukan di daerah – daerah kering terutama di daerah gurun.
Namun, dewasa ini tanaman kaktus sudah tersebar di seluruh dunia, khususnya di Indonesia..
tanaman kaktus banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias yang bersifat rumahan maupun
yang bersifat profit atau untuk dijual. Teknis dan struktur tanaman kaktus yang mudah hidup dan
mengkonsumsi sedikit air memudahkan dalam pembudidayaannya.
Budidaya tanaman kaktus sangat mudah untuk dilaksanakan, tidak memerlukan lahan
yang luas dan tanaman kaktus mudah untuk hidup. Tanaman kaktus yang sebenarnya adalah
tanaman kering namun juga dapat tumbuh pada daerah lembab dengan sama baiknya. Sedikit
perlakuan khusus akan membuat tanaman kaktus dengan baik dan indah sebagai tanaman
penghias pekarangan rumah.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk menulis makalah yang berjudul
“Budidaya Tanaman Kaktus”.
1.2.Rumusan Makalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Tanaman Hias
Tanaman hias mencakup semua tumbuhan, baik berbentuk terna, merambat, semak,
perdu, ataupun pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai komponen taman, kebun rumah,
penghias ruangan, upacara, komponen riasan/busana, atau sebagai komponen karangan
bunga(Wikipedia). Bunga potong pun dapat dimasukkan sebagai tanaman hias. Dalam konteks
umum, tanaman hias adalah salah satu dari pengelompokan berdasarkan fungsi dari tanaman
hortikultura. Bagian yang dimanfaatkan orang tidak semata bunga, tetapi kesan keindahan yang
dimunculkan oleh tanaman ini. Selain bunga (warna dan aroma), daun, buah, batang, bahkan
pepagan dapat menjadi komponen yang dimanfaatkan. Sebagai contoh, beberapa ranting
tumbuhan yang mengeluarkan aroma segar dapat diletakkan di ruangan untuk mengharumkan
ruangan dapat menjadikannya sebagai tanaman hias.
Menurut Acquah (2002) Tanaman hias adalah tanaman bunga-bungaan atau segala
bentuk tanaman yang menghasilkan bunga (organ generatif). Sejalan dengan perkembangan
jaman dan kemajuan keberadaban manusia, tanaman hias diartikan sebagai segala jenis tanaman
yangg memiliki nilai hias (bunga, batang, tajuk, cabang, daun, akar, aroma ) yang menimbulkan
kesan indah (artistik) atau kesan seni. Pada mulanya bunga potong ditujukan untuk kuntum
bunga (organ generatif) beserta tangkainya atau sedikit cabang (terlepas dari tanaman induknya)
yg dimanfaatkan sebagi bahan hiasan maupun kegunaan yang lebih luas lainnya. Dibutuhkan
sedikit keterampilan untuk menghiasi tanaman hias ini supaya cantik dan enak dilihat. Kini
bunga potong tidak saja berupa potongan organ generatif akan tetapi berlaku juga bagi potongan
daun beserta tangkainya yang memberikan kesan indah.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian diatas adalah tanaman bunga
bungaan yang sengaja ditanam berdasarkan pengelompokan - pengelompokan dari bermacam
macam jenis tanaman yang berbentuk unik dan khas dan berfungsi sebagai hiasan untuk
mempercantik dan memperindah baik didalam maupun diluar ruangan.
Tumbuhan yang satu ini memiliki keistimewaan yakni Mampu tumbuh tanpa air
dengan waktu yang cukup lama, sehingga kaktus bisa kita temukan pada daerah yang kering,
seperti gurun. Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar
penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus
juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air
lewat daun. Hal inilah yang menyebabkan Kaktus bisa bertahan hidup tanpa air dengan waktu
yang cukup lama.
2.3.1. Klasifikasi
Kelas : Dicotyleonae
Ordo : Cactales
Family : Cactaceae
grusonii,dll
2.3.2. Morfologi
Akar
Sistem perakaran tunggang, akar cabang, dan akar rambut. Ada pula akara yang bersifat
epifit menempel pada batu karang atau pohon lain. Akar kaktus tahan terhadap
kekeringan. Akar biasanya panjang untuk mencari dan memperlebar penyerapan air di
dalam tanah.
Batang
Batang mengandung banyak air (sukulen). Air disimpan dalam bentuk lender dan tidak
mudah menguap. Kulit batang berwarna hijau, hijau kebiru-biruan, abu-abu kebiruan, dan
berlapis lilin. Bentuk batang biasanya bulat, silindris, dan papak seperti tiang. Ukurannya
bervariasi dari yang pendek sam[ai lebih dari 20 meter. Pada permukaan batang terdapat
lekukan (areole) yang berbentuk cembung tempat melekatnya duri-duri.
Daun
Tidak semua subfamily kaktus mempunyai daun. Seperti pada subfamily pereskiae yang
memiliki daun tunggal, tangkai pendek, dan berukuran besar. Daun ini berfungsi sama
dengan daun pada umumnya yaitu sebagai tempat fotosintesis. Namun, pada subfamily
yang tidak mempunyai daun (opunteae dan cereae) proses fotosintesis dilakukan pada
batang.
Duri
Duri merupakan modifikasi dari daun yang dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap
herbivora. Ukuran dan bentuk duri sangat bervariasi. Duri-duri ini yumbuh pada bagian
areole. Jumlah duri pada setiap areole sekitar 5-15 buah duri.
Bunga
Bunga kaktus berbentuk corong. Ukuran dan warna bervariasi tergantung jenisnya.
Warna mahkota bunga bervariasi, kuning merah, rose, violet muda, dan sebagainya.
Bunga kaktus mekar pada siang hari, namun pada malam hari masih menebarkan aroma
khas panili. Cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap pembungaan. Jenis kaktus
yang mudah berbunga adalah opuntia dan cereus.
Buah
Buah kaktus berbentuk bulat atau lonjong dan berdaging tebal. Letak buah bergerombol
di atas ujung batang. Tiap butir buah ditututpi oleh duri-duri yang tajam. Produktivitas
buah kaktus sekitar 100 – 200 buah per tanaman. Kaktus yang sering berbuah adalah jenis
opuntia dan disebut sebagai buah tuna.
Biji
Bentuk biji bulat kecil, berkulit tipis sampai tebal, dank eras. Biji memiliki permukaan
kulit yang mengkilap dan berwarna coklat kehitam-hitaman.
2.3.3. Habitat
Hanya seperempat dari keseluruhan total spesies kaktus yang hidup di daerah gurun.
Sisanya hidup pada daerah padang rumput atau hutan meranggas. Umumnya kaktus hidup
didaerah beriklim tropis dan subtropis.
Ilham (2014) menjelaskan, Budidaya tanaman adalah suatu usaha terstruktur dan
terencana dalam pengembangan dan pemeliharaan tanaman agar memberikan hasil dan manfaat
sesuai dengan yang diinginkan. Suatu kegiatan pengembangan dan pemeliharaan tanaman dapat
dikatakan sebagai budidaya apabila kegiatan tersebut pada suatu lahan yang sengaja diolah untuk
memperoleh suatu hasil optimal serta maksimal dan kegiatan ini dilakukan secara menetap (tidak
berpindah-pindah). Secara garis besar, kegiatan budidaya tanaman meliputi pembibitan,
persiapan lahan, pemupukan, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama
dan penyakit atau organisme pengganggu tanaman (OPT) lainnya, panen, dan penanganan pasca
panen.
Iklim
Iklim yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman adalah suhu, sinar matahari,
curah hujan, kelembaban udara, dan angin.
Tanah
Tanah adalah unsur penting dalam budidaya tanaman. Tanah berfungsi sebagai tempat
tumbuh, penyedia unsur hara, dan sumber air bagi tanaman.
Tanaman yang terserang oleh hama dan penyakit mengalami penurunan produktivitas
atau bahkan mati. Jadi penanggulangan hama penyakit pada tanaman perlu dilakukan
dengan serius untuk menjaga produktivitas tanaman.
BAB III
PEMBAHASAN
Beberapa jenis dari tanaman hias memiliki multi fungsi, yaitu selain memiliki fungsi
keindahan. (Dharian:2013) Fungsi tanaman hias yang lain adalah :
1. Fungsi Medis
Dimana beberapa tanaman hias mempunyai kandungan zat-zat tertentu yang mampu
menyembuhkan berbagai penyakit. Oleh karena itu, masyarakat sering menggunakan
tanaman hias untuk dijadikan sebagai obat penyakit-penyakit tertentu.
Contoh tanaman hias yang memiliki fungsi medis antara lain Bunga Rosella (Hibiscus
sabdariffa), Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus), Mengkudu (Morinda
citrifolia), dan masih banyak lagi.
2. Fungsi Ekologis
Hampir semua tanaman hias mempunya fungsi ekologis. Seperti fungsi tanaman pada
umumnya, tanaman hias juga berkemampuan menyerap karbondioksida dan
menghasilkan oksigen. Selain itu ada beberapa tanaman yang mampu menyerap zat-zat
polutan berbahaya baik di udara, tanah maupun di air. Contoh tanaman hias yang
memiliki kemampuan menyerap zat-zat polutan antara lain Enceng Gondok (Eichornia
crassipes) yang mampu menyerap zat polutan seperti logam berat berbahaya di perairan,
Tanaman Lidah Mertua (Sansevieria sp.) yang mampu menyerap zat polutan di udara,
Tanaman Purun Tikus (Eleocharissp.) mampu memperbaiki kualitas air.
Purun tikus biasanya tumbuh di daerah rawa pasang surut. Tanaman ini biasa ditata dan
ditanam pada saluran irigasi masuk dan atau keluar sebagai biotreatmen untuk mencegah
masuknya zat beracun ke sawah. Dalam sebuah penelitian, dikemukakan bahwa tanaman
ini juga dapat menaikan pH air 0,1–0,3 danmenurunkan 6-27 ppm Fe dan 30–75 ppm
SO4. Anwar (2003) mengemukakan bahwa purun tikus anakan (Fe = 1559,5 ppm, SO4 =
12,63 ppm) lebih banyak menyerap Fe dan SO4 dibanding purun tikus muda (Fe =
347,40 ppm, SO4 = 13,56 ppm) dan purun tikus tua (Fe = 303,70 ppm, SO4 = 11,91
ppm). Selain itu Linda (2008) mengemukakan bahwa pada jaringan akar purun tikus
terdapat konsentrasi Fe dan SO4 sebesar jaringan batang sebesar 0,648%. dan 1,706%.
3. Fungsi Pangan
Selain fungsi-fungsi di atas, beberapa tanaman hias juga dapat dijadikan makanan yang
lezat oleh masyarakat dengan kandungan gizi yang baik pula.
Contoh tanaman hias yang biasa dijadikan makanan antara lain Bunga Matahari yang
diambil bijinya, Pohon Kelapa Mini (bonsai) yang diambil buahnya, Tanaman Lidah
Buaya dan masih banyak lagi yang lain.
Kaktus jenis carnegiae gigantean dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuat
tepung untuk membuat roti. Tidak hanya itu, akar dari kaktus jenis Echinocactus
platycathus juga dapat diolah sebagai cairan gula untuk pembuatan permen.
Bahan bangunan
Bagian akar dari tanaman ini bersifat keras, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai kayu
untuk bangunan. Tidak hanya itu, kaktus jenis pembuluh yang banyak mengandung lignin
juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan.
Merawat kulit
Tanaman ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan lidah buaya, yaitu kandungan zat
yang terdapat di dalamnya mampu menyembuhkan iritasi atau luka minor pada kulit.
Kaktus juga bermanfaat untuk mengatasi gatal-gatal, alergi, dan luka akibat gigitan
serangga.
Menurut jurnal Ethnopharmacology and Diabtes care, bagian ppih dari kaktus dapat
digunakan untuk mengobati penyakit diabetes. Sedangkan, riset dari Universitas Arizona
dalam meneliti kandungan pektin pada kaktus menghasilkan fakta bahwa zat tersebut
efektif dalam menurunkan tingkat kolesterol LDL serta membantu tubuh dalam
menstabilkan kadar glukosa darah.
Di balik durinya yang tajam dan penampilannya yang bersahaja, ternyata kaktus
merupakan tanaman yang sangat bermanfaat. Salah satu manfaat kaktus adalah untuk
memurnikan air, seperti yang dilakukan oleh penduduk Amerika Latin sejak zaman
dahulu, yaitu dengan cara merebus daun kktus guna memurnkan air sungai yang kotor
sebelum diolah menjadi air minum.
Pengisap racun
Menurut Norma, zat mucilage yang terdapat pada kaktus mempu mebersihkan air dari
racun jenis arsenic. Racun arsenic merupakan jenis racun yang dapat menyebabkan kaner
pada tubuh manusia. Bukan itu saja, mucilago juga dapat membunuh bekteri didalam air
minum.
Kandungan vitamin C yang terdapat pada kaktus mencapai 9,4 mg, sehingga bisa
dimanfaatkan untuk menjaga kehalusan ,kulit dan mencegah jerawat. Selain itu, khasiat
dari tanaman kaktus yang lainnya adalah untuk menambah darah, mencegah demam,
menambah selera makan, dan menurunkan kadar kolesterol.
Meski termasuk tanaman yang mampu beradaptasi, bibit kaktus yang dibeli di
nursery pun sebaiknya tidak langsung dipajang diruangan. Ada baiknya bila tanaman baru itu
dikondisikan di rumah. Caranya, tanaman diletakkan ditempat yang teduh, intensitas cahaya
matahari sedang, kelembapan udara yang cukup, dan sirkulasi udara baik. Penyiraman dapat
dilakukan seminggu sekali, atau dengan melihat kekringan dari medianya. Setelah seminggu,
barulah kaktus diletakkan di dalam ruangan, baik diatas meja tamu, meja kerja, atau dipojok
ruangan.
Perlakuan bibit hasil perbanyakan sendiri baik semai atau setek harus mendapat
perawatan ekstra agar tumbuh normal. Umumnya bibit ini ditanam di nampan atau pot ceper.
Bibit ini dibesarkan terlebih dahulu hingga dewasa. Bibit asal semai biasanya disebar secara
merata dipermukaan media sehingga ketika sudah tumbuh jarak tanamnya tidak beraturan. Hal
ini tentu saja mempengaruhi pertumbuhannya. Bibit yang tumbuh berdesak-desakan sebaiknya
dipindahkan ke wadah lain sehingga jarak tanaman tidak terlampau rapat. Hal ini bertujuan untuk
memberikan ruang gerak tumbuh. Lain halnya bibit asal setek jarak tanamnya telah diatur, misal
1 cm x 2 cm. Bibit ini dibesarkan hingga siap dipindahkan ke pot lain. Pembesaran secara soliter
dipot merupakan salah satu alternatif yang baik. Selain penampilan dapat menunjang keindahan,
penanaman di pot juga cukup memudahkan dalam perawatannya.
Kaktus dari persemaian sebaiknya tidak sekaligus dipindahkan ke pot yang lebih
besar. Pemindahan harus bertahap, dari ukuran kecil, sedang, dan besar. Hal itu dikarenakan
pertumbuhan kaktus lamban. Itu pun tergantung jenisnya. Ada jenis kaktus yang tumbuh lamban
sehingga tidak memerlukan pemindahan pot dalam jangka waktu lebih 2 tahun. Contohnya
kaktus dari genus Chephalocereus dan Echinocactus. Lain hanya genus Opuntia yang cepat
pertumbuhannya dan memerlukan pergantian pot setiap tahun.
Lalu cara tanam kaktus juga harus dilakukan pada tanah kompos atau tanah yang
gembur. Umumnya kaktus menyukai tempat yang porus atau tidak mengikat air maka tanamlah
tanaman ini di pasir halus dan berilah pupuk secara berkala. Pupuk yang dianjurkan untuk
tanaman ini adalah pupuk kandang. Cara menanam kaktus juga bisa menggunakan media berupa
campuran antara pasir halus, pupuk kandang, tepung tulang dan sekam yang mana masing-
masing memiliki perbandingan 20:40:10:30. Lalu jangan lupa kesemuanya itu di aduk sampai
merata. Jangan lupa media yang akan digunakan untuk menanam ini dikukus atau disangrai
terlebih dahulu agar mikroorganisme pembusuknya bisa mati.
Pada saat proses penanaman, perlu dilakukan pemupukan setiap 4 bulan sekali.
Berilah pupuk tulang atau pupuk ikan yang memiliki P dan Ca tinggi. Pastikan untuk tidak
memberikan pupuk Urea karena pupuk yang satu ini malah akan menyebabkan tanaman kaktus
yang anda miliki menjadi busuk. Fakta yang menarik dari tanaman kaktus ini adalah bisa tumbuh
dengan baik di tempat yang bahkan kekurangan air. Hal ini jelas dikarenakan tanaman kaktus
memiliki sifat untuk menyimpan air dalam batangnya. Perawatan yang benar akan membuat
tanaman ini sanggup untuk hidup hingga usia 10 tahun lamanya.
Untuk bisa melakukan perawatan dengan benar, pastikan anda memangkas tanaman
ini apabila tumbuhnya terlalu panjang. Jangan lupa juga untuk melindungi tanaman ini dari
serangan hama, terutama hama cendawan yang berjenis kutu wol, tungau dan keong tanah. Cara
pencegahan dari serangan hama juga bisa anda lakukan dengan cara menyemprotkan pestisida
pada tanaman kaktus ini. Bakterisida juga harus diberikan secara berkala. Meskipun bisa hidup
di tempat yang kekurangan air, anda masih wajib untuk memelihara tanaman ini dengan
memberinya air. Penyiramannya tidak perlu dilakukan terlalu sering. Anda bisa menyiram
tanaman yang satu ini selama 3 minggu sekali atau paling lama 1 bulan sekali. Sebelumnya raba
dulu media tanamnya. Jika dirasa sudah kering, segeralah memberikan air pada tanaman ini.
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Banyak fungsi dan manfaat yang didapatkan dari tanaman hias kaktus.
Pengembangan tanaman kaktus dengan cara budidaya sudah seharusnya dilaksanakan dengan
baik dan signifikan sehingga mampu mengubah perekonomian bagi pembudidaya.