Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

LANSKAP DAN BUDIDAYA TANAMAN HIAS


VERTICAL GARDEN KAKTUS COFFEE DAN NURSERY TRESNA TANI

Disusun oleh :
Nama (NIM) : Daniel Bobby (13345)
Dhanuar Dwi (13396)
Yosefin Vista (13739)
Gol./Kel. : C2/6
Asisten : 1. Devika D
2. Yossi P
3. Novelas A.W.

LABORATORIUM HORTIKULTURA
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
I. sPENDAHULUAN

Vertical garden atau taman tegak atau green wall atau living wall juga biasa disebut
sebagai taman dinding adalah tanaman dan elemen taman lainnya yang disusun sedemikian
rupa dalam bidang yang tegak lurus atau mendekati tegak lurus sebagai taman dalam waktu
yang relatif lama. Penataan vertical garden memadukan unsure softscape (tanaman) dan unsur
hardscape (bebatuan, besi, stepping stone dan lain-lain) (Budiarto, 2013). Vertical garden
merupakan solusi terbaik berkebun dalam berbagai ukuran, indoor maupun outdoor. Konsep
ini memanfaatkan stuktur dan kolom – kolom yang digunakan untuk menyangga tanaman
(Wiley, 2016).

Vertikal garden digunakan untuk menutupi daerah yang kurang menarik serta menarik
perhatian dalam suatu lanskap. Selain itu, vertical garden cocok untuk para pencinta kebun
yang tinggal di tempat yang minim ruang seperti di daerah urban, maupun untuk pecinta kebun
yang memiliki lahan luas. Pada kondisi indoor, vertical garden dibuat dari susuann tanaman
hias yang membentuk suatu tapestri berwarna-warni yang sekaligus berguna sebagai filter
udara.Vertical garden juga berfungsi sebagai penjaga kelembapan pada rumah-rumah di daerah
bersuhu dingin (Wiley, 2016).

Nursery merupakan tempat dimana tanaman-tanaman dikembangbiakkan dan tumbuh


dengan ukuran yang sudah dapat digunakan. Dalam hal ini, nursery termasuk dalam bidang
pembibitan ritel yang menjual bibit untuk publik, atau grosir yang hanya menjual untuk bisnis
pembibitan dan tukang kebun komersial serta jenis pembibitan pribadi untuk memenuhi
kebutuhan suatu instansi kelembagaan ataupun pihak swasta. Menurut Davidson dan
Mecklenburg (1981), nursery adalah suatu tempat dimana pepohonan, semak, tanaman penutup
tanah, tanaman merambat, dan herbaceous diperbanyak dan ditanam.

Makalah ini mengkaji vertical garden yang berada di Kaktus Coffee dan nursery Tresna
Tani.
II. VERTICAL GARDEN KAKTUS COFFEE DAN NURSERY TRESNA
TANI

Menurut Budiarto (2013) terdapat beberapa macam jenis vertical garden berdasarkan
cara penyusunannya, yaitu:
1. Sistem Multipot Sistem ini menggunakna bantuan struktur seperti besi atau bahan
lain dan pot tanaman (pot plastik, pot tanah liat, atau pot bahan lainnya) yang disusun
sedemikian rupa pada bidang vertical. Struktur tersebut digunakan untuk menegakkan pot-pot
tanaman. Pot yang digunakan bisa berbentuk silinder atau bentuk memanjang seperti talang
(gutter). Pot diisi dnegan media tanam berupa bahan organik maupun anorganik, seperti serbuk
kelapa, sekam bakar, peat moss, perlite, vermikulit, pasir atau campuran dari beberapa bahan
tersebut. Selanjutnya, tanaman ditanam seperti umumnya dalam pot, tetapi disusun sedemikian
rupa sehingga secara keseluruhan dalam bidang vertical tersebut tercipta suatu pola tertentu.
Saat ini sudah banyak dikembangkan pot khusus yang dapat disusun saling tumpang tindih,
mengisi, dan mengunci pada bidang vertical.
2. Sistem Kantong (pocket) Pada sistem ini akar tanaman berada di dalam kantong-
kantong yang berfungsi sebagai wadah atau pot sekaligus media tanam vertical garden. Media
tanam yang digunakan berupa karpet setebal 1-40 mm yang terbuat dari sabut kelapa, ijuk,
serbuk kelapa, karpet glass wool, geotextile, serat kelapa (semacam keset atau serat yang
dibentuk menjadi seperti karpet, biasanya dibantu dengan bahan perekat atau gum), dan
semacamnya. Media tanam tersebut dijahit atau dibentuk sedemikian rupa sehingga pada jarak
tertentu ada semacam kantong. Biasanya cukup dengan dua karpet disatukan, satu karpet di
bagian muka, satu kain untuk bagian belakang. Di karpet bagian muka, setiap jarak tertentu
disobek sebagai kantong untuk akar tanaman.
3. Sistem Rambatan Vertical garden ini menggunakan tanaman yang bisa merambat
secara cepat dan mampu merambat lebih dari dua meter. Tanaman biasanya ditanam di bagian
bawah, bisa menggunakan wadah pot atau planter box, atau ditanam langsung di tanah. pot
atau planter box dapat diisi dengan media organik maupun anorganik, kemudian disusun
berderet sehingga nantinya setiap satu meter cukup ditanam satu tanaman merambat.
Vertikal garden yang diamati pada acara ini merupakan sebuah vertical garden yang
berada di Kaktus Coffee Jl. Gondang Raya (800 m barat Terminal Bus Condong Catur,
Kentungan, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
55283. Cafe ini cukup unik karena interior dan eksteriornya yang penuh kaktus dan sebelumnya
memang belum ada cafe konsep serupa di Jogja. Cafe ini pun menyediakan ruang yang luas
untuk indoor maupun outdoor. Salah satu hal yang menarik dari sisi di cafe ini adalah tanaman
kaktus yang disusun vertikal.

Gambar 1. Vertical Garden di Kaktus Coffee

Taman vertikal di kaktus cafee dibuat dengan model rak yang berisi pot pot yang
ditanami kaktus. Rangka terbuat dari kawat kawat besi. Pot plastik berisi tanaman
digantungkan pada kawat tersebut secara berjajar membentuk persegi panjang maupun kotak.
Media tanam yang digunakan terdiri dari campuran sekam, tanah, dan pupuk kandang dengan
perbandingan kira kira 1 : 1 : 1. Jenis tanaman yang ditanam sesuai dengan nama lokasi yakni
kaktus. Jenis tanaman berfokus pada 1 jenis saja yakni tanaman kaktus. Namun, kaktus yang
digunakan bermacam macam jenisnya. Jadi untuk ragam tanamannya hanya kaktus tetapi
menggunakan berbagai jenis kaktus. Berbagai jenis kaktus hias ditanam pada tempat ini.
Kaktus hias yang terdapat pada taman ini antara lain mammilaria, kursi mertua, cereus, dll.

Penataan tanaman dilakukan membentuk suatu baris yang berjejer dan diisi dengan macam
macam kaktus secara berselang seling. Pemeliharaan yang dilakukan pada kaktus bisa
dikatakan sederhana dan mudah. Tanaman kaktus ditempatkan pada area yang terkena sinar
matahari. Selain itu, penyiraman dilakukan setiap 3 hari sekali dengan cara disemprotkan ke
daerah media tanam.
No Elemen Lanskap Klasifikasi Keterangan
1 Elemen Lunak Morfologi
Vegetasi 1. Akar
Bagian akar pada tanaman
kaktus masuk dalam kategori
akar tunggang, bercabang, yang
juga memiliki serabut. Tetapi
ada beberapa tipe akar dari
tanaman ini yang memiliki sifat
dapat menempel dari tanaman
satu ketanaman lainnya, yang
biasa disebut sebagai epifit.
2. Batang
Bagian batang tanaman ini biasa
nya juga memiliki kandungan
air yang cukup banyak didalam
nya. Biasa nya dikenal dengan
sebutan sukulen. Air yang
tersimpan tersebut juga
mengandung cairan atau lendir
yang tidak mudah menguap.
Batang tanaman ini umum nya
berawarna kehijauan muda
hingga tua atau abu-abu yang
juga dilengkapi dengan lapisan
lilin. Karakteristik bentuk dari
batang tanaman kaktus ini biasa
nya bulat, silinder dengan
macam ukuran yang sangat
bervariasi. Bahkan ada juga
yang mencapai hingga 20 meter
lebih.
3. Daun
Bagian daun tanaman kaktus ini
memiliki tangkai pendek dengan
ukuran yang besar. Selain itu
sifat dari daun nya memiliki
peran penting didalam
melakukan proses fotosintesis.
Tetapi berdasarkan beberapa
penemuan dari para ahli dan juga
berdasarkan dari sub famili yang
ada, beberapa jenis tanaman ini
ada yang tidak memiliki daun.
Sehingga proses fotosintesis
hanya dilakukan pada bagian
batangnya saja.
4. Bunga
Bagian bunga pada tanaman ini
berbentuk corong, dengan
ukuran dan juga bentuk yang
sangat beragam variasi
nyatergantung dari varietes nya.
Karakter dari bunga nya
memiliki warna merah, kuning,
dan juga orange pada bagian
mahkota bunga nya. Bunga
kaktus ini biasa nya tumbuh
mekar pada malam dan siang
hari.
5. Buah/Biji
Bagian buah pada tanaman
kaktus ini berbentuk bulat
memanjang atau oval dan juga
memiliki karakter daging yang
tebal. Selain itu, karakter lain
dari buah ini adalah sifat nya
yang bergerombol pada bagian
pangkal ujung batang yang
ditutupi duri – duri tajam. Biasa
nya buah yang dapat dihasikan
dari tanaman ini bisa mencapai
hingga 100-200 buah per
tanaman kaktus. Karakter dari
biji yang dihasilkan dalam buah
ini biasa nya berbentuk cukup
kecil, berkulit tipis dan juga
keras. Biji nya juga memiliki
permukaan yang mengkilap
dengan warna kecoklatan hingga
kehitaman.
Habitat
Daerah tandus, kering dan juga pada
daerah yang tidak memiliki banyak
kandungan air di sekitarnya
a Opuntia cochenillifera Kingdom: Plantae Indonesia: kaktus centong, tentong
Subkingdom: Tracheobionta [jav]; Inggris: warm hand, nopal
Superdivisi: Spermatophyta cactus
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Hamamelidae
Ordo: Caryophyllales
Famili: Cactaceae Genus:
Opuntia Spesies: Opuntia
cochenillifera (L.) Mill.
b Cereus peruvianus var. Kingdom: Plantae Indonesia: kaktus monster; Inggris:
monstrosus Subkingdom: Tracheobionta curiosity plant
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Hamamelidae
Ordo: Caryophyllales
Famili: Cactaceae Genus:
Cereus Spesies: Cereus
peruvianus var. monstrosus
c Mammillaria bocasana Kingdom: Plantae Indonesia: kaktus peniti; Inggris:
Subkingdom: Tracheobionta powder puff cactus
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Hamamelidae
Ordo: Caryophyllales
Famili: Cactaceae Genus:
Mammillaria Spesies:
Mammillaria bocasana
Poselger

Pada umumnya nursery dikenal hanya sebagai pemasok tanaman kebun, taman, dan
memenuhi keperluan untuk lanskap. Meskipun nursery dikenal hanya sebagai pemasok
tanaman kebun, namun pada dasarnya ruang lingkup pemanfaatan nursery lebih luas dari pada
hal tersebut dan keberadaannya merupakan hal yang penting bagi banyak cabang seperti
pertanian, kehutanan dan konservasi tanaman. Pada umumnya, nursery mengkhususkan diri
pada tahap proses: perbanyakan, tumbuh keluar, atau penjualan ritel, atau terfokus hanya pada
satu jenis tanaman, seperti tanaman penutup tanah, tanaman penaung ataupun tanaman untuk
rock garden.

Jenis nursery juga dapat diklasifikasikan berdasarkan empat kriteria utama, yaitu
kepemilikan, fungsi, sistem produksi, dan tipe tanaman yang diproduksi. Berdasarkan
kepemilikan nursery dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu milik pemerintah, badan
pendidikan, atau milik pribadi (swasta). Sedangkan menurut fungsinya terbagi atas enam
kelompok, yaitu: fungsi produksi, fungsi pemesanan melalui katalog ataupun pos, fungsi
lanskap (untuk memenuhi keperluan proyek lanskap), pusat distribusi material tanaman,
karantina, dan tempat riset atau penelitian (Davidson 1981).
Penanaman pada nursery sering dikembangkan dengan menggunakan rumah kaca atau
yang lebih dikenal dengan sebutan green house, yaitu sebuah bangunan kaca atau terowongan
dari plastik yang dirancang untuk melindungi tanaman dari perubahan cuaca ekstrim dan
memungkinkan akses ke cahaya dengan adanya ventilasi. Pada rumah kaca modern
memungkinkan adanya kontrol suhu secara otomatis, pengaturan sistem aerasi, ventilasi udara
dan kontrol makanan secara otomatis (Suroso 2003).

Gambar 2. Nursery Tresna Tani

Berikut adalah hasil kunjungan dan wawancara yang dilaksanakan di nursery Tresna
Tani yang beralamat di Asem Gede. Pemilik bernama Pak Tresna atau biasa dipanggil Pak Tris.
Berdirinya nursery berawal dari kecintaanya terhadap pertanian terutama dalam budidaya
tanaman baik tanaman buah maupun hias. Awalnya ia hanya membudidayakan tanaman hias
saja namun kemudian merambah ke tanaman buah sampai jenis tanaman hutan seperti jati pada
tahun 1999 dengan luas lahan sebesar 1 hektar dengan karyawan sebanyak 4 orang.

Tanaman yang ditanam terdiri dari berbagai jenis tanaman baik tanaman buah maupun
tanaman hias. Tanaman buah meliputi durian, nangka, mangga, dll. Tanaman hias meliputi
puring, palem, dll. Pemeliharaan terdiri dari pemupukan dan penyiraman. Pemupukan
dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang dari kotoran kambing. Sedangkan,
penyiraman dengan menggunakan selang sebanyak 1 kali sehari. Tiap tanaman memiliki
kisaran harga beragam. Untuk tanaman buah bisa puluhan ribu hingga jutaan rupiah.
Sedangkan, pada tanaman hias berkisar ribuan hingga puluhan ribu bergantung jenis dan
ukuran. Penjualan tanaman tidak menentu. Biasanya bergantung pada pesanan yang masuk
maupun pembeli yang langsung datang ke lokasi.
No Elemen Lanskap Klasifikasi Keterangan

1 Elemen lunak

Vegetasi
Subkingdom: Morfologi:
a. Puring (Codiaeum variegatum Tracheobionta - Akar, tunggang
Bi.) (Tumbuhan berpembuluh) berwarna kuning muda
- Daun, beragam
Super Divisi:
(membundar, membulat
Spermatophyta telur, mengipas, menjari,
(Menghasilkan biji) keriting), daun tunggal
Divisi: Magnoliophyta berseling, tangkai daun
(Tumbuhan berbunga) membulat dengan
Kelas: Magnoliopsida panjang 1-4 cm),
(berkeping dua / dikotil) permukaan mengkilap,
licin, warna daun
Sub Kelas: Rosidae
beragam (putih, kuning,
Ordo: Euphorbiales merah, hijau,
Famili: Euphorbiaceae kecoklatan).
- Batang, bercabang
banyak, bulat, berkayu,
berkulit tipis, kehijauan
pada waktu muda
kemudian coklat setelah
tua.
- Bunga/buah, berkelamin
tunggal, menandan,
keluar dari ketiak daun,
bunga jantang panjang
25-30 cm terdiri dari 14-
16 ruas, tiap ruas tersusun
3 bunga, 2 mereduksi,
panjang tangkai bunga 5-
6 cm, kelopak 5,
membulat, panjang 2
mm, mahkora mengecil
5, benang sari 20-40.
(Muzayyinah, 2003).
Syarat tumbuh :
Ketinggian Tempat : 50 –
1.200 m dpl
Intensitas Cahaya : 500 –
3200 fc
Temperatur : 16 – 29 0C
Kelembaban Udara : 80 – 100
%
(DPTP Sumatera Barat, 2014)
Lili (Lilium regale) Klasifikasi: Morfologi tanaman:
b Kerajaan : Plantae. 1. Umbi
Divisi : Magnoliophyta. Lily merupakan tanaman
Kelas : Liliopsida. berumbi sejati (bulb), umbi
Ordo : Liliales. tanaman lily berbentuk
Famili : Liliaceae. cawan yang dikelilingi
Genus: Lilium. oleh sisik (scale) yang
berfungsi sebagai
cadangan makanan berisi
zat tepung, gula dan
protein. Scale menyerupai
lembaran yang berdaging
tipis dan dapat dipisahkan
dengan mudah dan dapat
ditumbuhkan menjadi
tunas dan tanaman baru
(Crocket, 1973).
2. Akar, batang, daun
Saat tanaman berbunga,
bagian tanaman yang
berada di atas permukaan
tanah terdiri dari batang,
daun dan bunga,
sedangkan bagian tanaman
yang terdapat di bawah
permukaan tanah terdiri
dari akar batang dan akar
basal, sisik dalam dan sisik
luar serta calon umbi baru
pada tengah umbi. Hampir
semua jenis lily memiliki
petal dan sepal yang
berbentuk hampir serupa.
3. Bunga
Bunga lily memiliki enam
benang sari yang terdiri
dari anther dan filamen
serta satu putik yang terdiri
dari stigma, style dan
ovary (Miller, 1992).

Syarat tumbuh:
1. Lily memerlukan
intensitas cahaya matahari
yang penuh.
2. Kelembaban relatif di
dalam greenhouse harus
terjaga tetap pada tingkat
70-80 %.
3. Suhu di bawah 10-12 0C

Habitat:
Tropis

Perbanyakan:
Lily sebagai bunga potong
secara komersial diperbanyak
melalui umbi, sedangkan lily
untuk produksi umbi
diperbanyak melalui bagian
vegetative tanaman yaitu sisik
(scale), calon umbi (bulblet)
yang tumbuh pada batang
bawah tanaman serta kultur
jaringan. Budidaya lily
melalui benih hanya
dilakukan untuk keperluan
persilangan dan
pengembangan jenis baru
(Miller, 1992).

Soka (Ixora coccinea L.) Kingdom: Plantae Morfologi


c Divisi: Magnoliophyta
1. Bunga
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Asteridae Bunga majemuk malai rata,
Ordo: Rubiales
mahkota berbentuk terompet,
Famili: Rubiaceae
Genus: Ixora berwarna kuning. Tinggi
Spesies: Ixora coccinea L.
bunga 3-4 cm, panjang daun
mahkota 1-1,5 cm, lebar daun
mahkota 0,5 cm.
2. Daun
Daun tunggal, duduknya
berhadapan berseling (folia
opposita), berbentuk jorong
(ovalis), ujung tumpul,
pangkal tumpul, tepi rata,
berwarna hijau. Panjang daun
4-6 cm, lebarnya 1,5-2,5 cm.
3. Batang
Batang berkayu, berbentuk
bulat, terdapat ruas-ruas yang
nampak jelas.

Bunga Sepatu (Hibiscus rosa- Divisi : Spermatophyta Morfologi


d sinensis L.) Sub Divisi :
1. Batang
Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae Tanaman kembang sepatu
Bangsa : Malvales
merupakan tanaman perdu,
Suku : Malvaceae
Marga : Hibiscus tahunan, tegak dengan tinggi
Jenis : Hibiscus rosa-
±3m. Batang bulat, berkayu,
sinensis L.
(Tjitrosoepomo dkk., keras, diameter ± 9cm. Batang
1977)
berwarna ungu ketika masih
muda, sedangkan setelah tua
berwarna putih kotor.
2. Daun
Daun tunggal, tepi bergerigi,
ujung runcing, pangkal
tumpul, panjang 10-16cm,
lebar 5-11cm, berwarna hijau
muda dan hijau.
3. Bunga
Bunga tunggal berbentuk
terompet di ketiak daun.
Kelopak bunga berbentuk
lonceng, berbagi lima,
berwarna hijau kekuningan.
Mahkota bunga terdiri atas
lima belas daun mahkota.
Benang sari banyak dan
didukung oleh sejenis tabung
yang berbentuk tugu
(kolumna), tangkai sari
merah, kepala sari kuning.
Putik dengan tangkai putik
yang berada di dalam
kolumna, di bagian ujung
tangkai terbagi menjadi 5
kepala putik.
4. Buah
Buah berukuran kecil,
lonjong, berdiameter ±4mm.
Buah berwarna putih ketika
masih muda, sedangkan
berwarna cokelat setelah tua.
5. Akar
Akar bertipe tunggang
berwarna cokelat muda
(Backer & Bakhuizen, 1965).
III. PENUTUP
A. Kesimpulan

Pemeliharaan yang dilakukan pada vertical garden kaktus bisa dikatakan sederhana dan
mudah. Tanaman kaktus ditempatkan pada area yang terkena sinar matahari. Selain itu,
penyiraman dilakukan setiap 3 hari sekali dengan cara disemprotkan ke daerah media tanam.

Pemeliharaan pada nursery terdiri dari pemupukan dan penyiraman. Pemupukan dilakukan
dengan menggunakan pupuk kandang dari kotoran kambing. Sedangkan, penyiraman dengan
menggunakan selang sebanyak 1 kali sehari.

B. Saran
Sebaiknya diberi elemen keras pada vertical garden dan ditanami jenis tanaman yang
bervariasi pada nursery Tresna Tani
DAFTAR PUSTAKA

Backer, C.A., & R.C. Bakhuizen., 1965, Flora of Java (Spermatophytes only), Vol III
Angiospermae Families, Hal 130-134, N.V.P.Noordhoffgroningen, Netherlands
Budiarto, S. 2013. Inspirasi Desain dan Cara Membuat Vertical Garden. Agromedia, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G., M. Amin & Pratignjo. 1977, Biologi untuk SMA, Jilid II, Departemen
Pendidikan dan Kesehatan, Jakarta.
Wiley, Deb. 2016. Vertical Gardening: Grow up! Vertical gardening adds another dimension
to your indoor or outdoor growing spaces.
http://www.bhg.com/gardening/container/plans-ideas/vertical-gardening/#page=1.
Diakses pada5 November 2016.

Anda mungkin juga menyukai