Anda di halaman 1dari 24

Laporan Praktikum Botani

“Identifikasi Akar”

Disusun oleh:
Nama : Kristina Magdalena Runtuthomas
NIM : 215040200113048
Kelas :B
Asisten : Ariesta Yudha Setiawan

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Struktur tumbuhan yang terdapat didalam tanah merupakan akar tumbuhan. Akar
adalah tempat masuknya mineral berupa zat-zat hara dari tanah menuju ke seluruh bagian
tumbuhan.  
Bagi tumbuhan, akar  mempunyai  tugas  untuk  memperkuat  berdiri kokohnya
tumbuhan, untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam tanah dan pada
tumbuhan tertentu berperan sebagai alat penyimpan makanan.
Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.

1.2 Tujuan
1. Mampu memahami definisi dan fungsi akar
2. Mampu mengetahui ciri-ciri dan bagian-bagian akar
3. Mampu mengenal sistem perakaran
4. Mampu mengenal modifikasi akar.

1.3 Manfaat
Mengidentifikasi akar pada tumbuhan, praktikan dapat memahami definisi serta fungsi
pada akar. Dapat mengetahui karakteristik pada sistem perakaran, juga praktikan dapat
mendalami morfologi pada akar dan berbagai macam-macam modifikasinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Akar

Bahasa Indonesia
 Akar adalah organ pada tumbuhan dibentuk dari beberapa jaringan yang berbeda.
Fungsi utama organ akar pada tumbuhan, yaitu sebagai alat absorbsi air, nutrisi
berbagai garam mineral yang terlarut di dalam tanah, dan pengokoh tumbuhan pada
tempat tumbuhnya.

 Akar merupakan bagian organ tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar
tumbuh dan berkembang di bawah permukaan tanah. Bentuk dan ukuran akar sangat
bervariasi, disesuaikan dengan fungsinya masing-masing. Berdasarkan asalnya, akar
dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu akar primer dan akar adventif.

Bahasa Inggris
 Root, in  botany, that part of a vascular plant normally underground. Its primary
functions are anchorage of the plant, absorption of water and dissolved minerals and
conduction of these to the stem, and storage of reserve foods. The root differs from the
stem mainly by lacking leaf scars and buds, having a root cap, and having branches
that originate from internal  tissue  rather than from buds.
(Akar, dalam botani, bagian dari tumbuhan berpembuluh yang biasanya berada di
bawah tanah. Fungsi utamanya adalah penjangkaran tanaman, penyerapan air dan
mineral terlarut dan konduksi ini ke batang, dan penyimpanan cadangan makanan.
Akar berbeda dari batang terutama dengan tidak adanya bekas luka daun dan tunas,
memiliki tudung akar, dan memiliki cabang yang berasal dari jaringan internal
daripada dari kuncup).

 Root, in botany, the usually underground organ that lacks buds or leaves or nodes;
absorbs water and mineral salts; usually it anchors the plant to the ground.
(akar dalam botani, biasanya organ bawah tanah yang tidak memiliki tunas atau
daun atau buku; menyerap air dan garam mineral; biasanya menjangkar tanaman ke
tanah).
2.2 Fungsi Akar
Akar pada tumbuhan memiliki beberapa fungsi diantaranya :
 Membawa air yang berasal dari dalam tanah menuju pada batang tanaman
 Menentukan posisi tanaman
 Absorbsi air dan garam-garam mineral
 Tempat penyimpanan makanan
 Berfungsi untuk fotosintesis ataupun respirasi pada beberapa tanaman.

2.3 Ciri Akar


Berikut ini adalah ciri-ciri pada akar tanaman :
 Akar tanaman mempunyai rambut-rambut akar yang bersifat uniselluler
 Tidak mempunyai mata tunas
 Tidak mempunyai nodus dan internodus
 Umumnya akar tanaman tidak berwarna hijau dan berada di dalam tanah.
 Bersifat: (+)geotropic, (-)phototropic, dan (+)hydrotropic.

2.4 Bagian – Bagian Akar

Gambar 2.4 Struktur atau bagian-bagian akar


Sumber: Bitar 2021

Bagian-bagian akar tanaman dapat dibagi menjadi beberapa macam, diataranya:


 Pangkal akar (collum)
Bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang.
 Batang akar (corpus radicis)
Bagian akar yang terdapat antara pangkal akar dan ujungnya.
 Cabang akar (radix lateralis)
Bagian akar yang tak langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi
keluar dari akar pokok. Dan setiap cabang akar dapat membuat percabangan lagi.
 Serabut akar (fibrillar radicalis)
Cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut.
 Rambut/ bulu-bulu akar (pilus radicalis)
Bagian akar yang sesungguhnya hanyal penonjolan sel-sel kulit luar akara
yang panjang. Dengan adanya rambut akar ini bidang penyerapan akar menjadi
amat diperluas, sehingga menyerap air dan zat-zat makanan lebih banyak.
 Ujung akar (apex radices)
Bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan-jaringan yang masih
mengadakan pertumbuhan.
 Tudung akar (calyptras)
Bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna
untuk melindungi ujung akar yang masih mudah dan rentan.

2.5 Sistem Perakaran


Sistem Perakaran pada tanaman dibagi menjadi dua yaitu akar tunggang dan akar
serabut.
2.5.1 Akar tunggang (tap roots) merupakan akar lembaga (radicula) yang tumbuh
terus menjadi akar utama dan bercabang-cabang lebih kecil.
Berdasarkan percabangan dan bentuknya, akar tunggang dibedakan menjadi:
 Akar Tunggang yang Bercabang
Pada sistem percabangan ini, akar tunggang berbentuk kerucut panjang,
tumbuh ke bawah. Memiliki banyak cabang dan cabangnya bercabang lagi,
kemudian daerah perakaran yang mampu menyerap air dan unsur hara
menjadi lebih luas lagi.

Gambar Akar Tunggang yang Bercabang


Sumber: Irwan R (2018)
 Akar Tunggang Tidak Bercabang
Pada sistem perakaran ini, cabang hanya berupa serabut akar halus. Bisa
dianggap bukan merupakan cabang karena berfungsi sebagai penyerap air dan
unsur hara. Dan akar tunggang tersebut berfungsi sebagai tempan penimbun
zat cadangan makanan.
Macam-macam akar tunggang bercabang:
(1) Akar Tombak
Pangkal besar meruncing ke ujung, contohnya pada wortel (Daucus
carota).

Gambar (1) Akar Tombak


Sumber: Marina S (2015)

(2) Akar Gasing


Berbentuk gasing pangkal besar membulat, contohnya pada benkuang.

Gambar (2) Akar Gasing


Sumber: Marina S (2015)

(3) Akar Berbentuk Benang


Berbentuk benang, akar tunggang seperti akar serabut, contohnya pada
kratok.
Gambar (3) Akar Berbentuk Benang
Sumber: Marina S (2015)

 Akar Tunggang yang Bercabang


Pada sistem percabangan ini, akar tunggang berbentuk kerucut panjang,
tumbuh ke bawah. Memiliki banyak cabang dan cabangnya bercabang lagi,
kemudian daerah perakaran yang mampu menyerap air dan unsur hara
menjadi lebih luas lagi.

Gambar Akar Tunggang yang Bercabang


Sumber: Irwan R (2018)

2.5.2 Akar serabut (adventitious roots) merupakan akar lembaga yang dalam
perkembangan 2 selanjutnya tidak berkembang, tetapi pada pangkal batang
keluar akar yang banyak dengan ukuran relatif sama.

Gambar 2.5.2 Aakar Serabut


Sumber: Irwan R (2018)
Sistem akar serabut dibedakan menjadi 3 diantaranya:
(1) Tanaman akar tersusun dari akar serabut kecil-kecil berbentuk benang.
Contoh: padi (Oryza sativa)

Gambar (1) Padi (Oryza sativa)


Sumber: Adi Nugroho (2019)

(2) Tanaman akar tersusun dari akar serabut agak besar dan kaku
Contoh: kelapa (Cocos nucifera)

Gambar (2) Pohon Kelapa (Cocos nucifera)


Sumber: Muflika N.F (2020)

(3) Tanaman akar tersusun dari akar serabut agak besar, masing-masing tidak
banyak cabang. Contoh: pandan duri (Pandanus tectorius)

Gambar (3) Tumbuhan Pandan Duri (Pandanus tectorius)


Sumber: Flora Dirgantara (2021)
2.6 Modifikasi Akar
A. Akar Tunggang
a) Fusiform roots
Merupakan akar yang sangat tebal di bagian tengah hingga ke ujung akar. Pada
tipe akar ini hipokotil dan akar berfungsi sebagai penyimpanan cadangan
makanan.
Contoh: Lobak (Raphanus sativus).

b) Conical roots
Merupakar akar yang memiliki ketebalan paling besar dibagian atar dan makin
kecil kebagian ujung.
Contoh: Wortel (Daucus carota L.).

c) Napiform roots
Merupakar akar yang mengelembung dibagian tengah dan sangat besar dan
sangat kecil dibagian ujung.
Contoh: Turnip (Brassica rapa), Sugarbeet.

d) Tuberous roots
Merupakan akar yang tidak memiliki bentuk yang tetap dan dapat membesar
atau mengembang pada beberapa bagian akar.

e) Nodulated root
Nodul akar terbentuk dari cabang akar yang difikasai oleh bakteri nitrogen
(Rhizobium). Pada umumnya terdapat pada famili Leguminosaceae seperti
kacang-kacangan.

Gambar (A) Modifikasi Akar Tunggang


Sumber: Marina S. (2015)

B. Akar Adventif
a) Umbi akar
Ketika cadangan makanan disimpan di dalam akar maka akar menjadi
membesar (swollen) dan membentuk kumpulan.
Contoh: Ubi jalar/sweet potato (Ipomea batata).

Gambar a) Ubi Jalar


Sumber: Annisa A.K (2020)

b) Fasciculated
Akar-akar bergelombol membentuk cluster dari sebelah bawah nodus batang
dan berdaging
Contoh: Dahlia, Asparagus.

Gambar b) Umbi Dahlia


Sumber: Kmommy (2016)

c) Nodulose :
Pada tipe ini ujung dari akar mebgembang ke arah atas.
Contoh: Jahe.
Gambar c) Akar Jahe
Sumber: Helena S (2020)

C. Stilt roots atau akar penguat


Akar ini muncul darii bawah nosus dan masuk ke dalam tanah.
Contoh: Maize (Zea mays), Sugarcane (Saccharum officinarum), Pandanus (pandan).

Gambar (C) Pandan


Sumber: Monica S (2019)

D. Prop root atau pillar roots


Akar yang muncul dari cabang-cabang tanaman dan tumbuh ke arah bawah dan
masuk ke dalam tanah. Akar ini berfungsi untuk menyokong batang Banyan.
Contoh: Beringin.

Gambar (D) Beringin


Sumber: Erika M (2020)
E. Assimilatory roots
Marupakan akar yang terdapat di udara pada tanaman Tinospora dan akar Trapa
dan warnanya berubah menjadi hijau, sehingga berfungsi juga untuk assimilasi.
Contoh: Brotowali

Gambar (E) Brotowali


Sumber: Cholif R (2021)

F. Akar pemanjat (climbing roots)


Mmerupakan akar yang muncul dari nodus dan membantu tanaman memanjat.
Contoh: tanaman Pothos, sirih (Pipie betle), lada (Piper nigrum), dan Techoma.

Gambar (F) Sirih


Sumber: Sylvana T. (2020)
G. Hygroscopic roots
Merupakan akar yang ditemukan pada tumbuhan epifit khususnya pada anggrek
yang berfungsi membantu menyerap uap air dari atmosfir dengan menggunakan
jaringan khusus yang disebut dengan velamen.
Contoh: Anggrek
Gambar (G) Anggrek
Sumber: Philipus J. (2020)

H. Akar penghisap (sucking atau haustorial roots atau parasitic roots)


Merupakan akar yang terdapat pada tanaman parasit. Akar tanaman ini masuk ke
dalam batang tanaman inang dan mengabsopsi nutrisi dari tanaman inang.
Contoh: Tali Putri.

Gambar (H) Tali Putri


Sumber: Sarah R.M (2020)

I. Reproductive roots
Merupakan akar yang berdaging, atau akar adventif yang digunakan sebagai organ
reproduksi. Contoh: Dahlia.

Gambar b) Umbi Dahlia


Sumber: Kmommy (2016)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan Beserta Fungsinya

FUNGSI
Alat Tulis Untuk mencatat hasil dari
Alat
pengamatan.

Kamera Untuk mendokumentasikan


objek pengamatan berupa
foto/gambar.

Bayam

Kangkung
Bahan Sebagai objek pengamatan
Bawang Bombay

Daun Bawang

3.2 Cara Kerja

Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

Melakukan identifikasi pada masing masing spesimen

Catat dan dokumentasi hasil pengamatan

3.3 Analisa Perlakuan


Kegiatan praktikum yang dilaksanakan, membutuhkan hal-hal dasar yaitu
mempersiapkan alat dan bahan sebagai objek pengamatan serta tanpanya praktikan tidak
dapat melaksanakan apapun. Lalu mengidentifikasi setiap specimen, mencatat hasil dan
tidak lupa melakukan dokumentasi sebagai bukti kegiatan yang terlampr.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Klasifikasi Tanaman

A. Kangkung Darat
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoeae
Spesies : Ipomoeae reptans poir

B. Wortel
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnolipsida
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Daucus
Spesies : Daucus carota L.

C. Bayam
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Spinacia L
Spesies : Spinacia oleracea L.
D. Bawang Bombay
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Liliceae
Genus : Allium
Spesies : Allium ascalonium hort

4.1.2 Tabel Hasil Identifikasi


Akar Sistem Perakaran Modifikasu

Kangkung
Akar Tunggang Bercabang -
Darat

Akar Tunggang Tidak


Wortel Umbi Akar
Bercabang
Bayam Akar Tunggang Bercabang -
Bawang
Akar Serabut -
Bombay

4.2 Pembahasan
4.2.1. Pembahasan Hasil Identifikasi Akar

A. Kangkung
Akar tanaman kangkung ini memiliki sistem perakaran Akar Tunggang namun
tergolong menjadi sistem akar tunggang bercabang. Mengapa demikian, menurut
dari hasil identifikasi dan beberapa literatur tanaman kangkong memiliki akar
utama yang disebut akar tunggang dan pada akar utama memiliki cabang yang
halus.
Pada modifikasi akar kangkung ini, saya belum tau pasti tanaman ini memiliki
modifikasi apa yang terjadi pada akar kangkung. Alasannya, tidak ditemukan
literatur yang menjelaskan mengenai modifikasi akar kangkung.

B. Wortel

Akar tanaman wortel ini memiliki sistem perakaran akar tunggang tidak
bercabang. Akar tunggang pada tanaman wortel, seiring berjalannya waktu akan
mengalami perubahan bentuk atau akan mengalami modifikasi menjadi tempat
penyimpanan makanan. Modifikasi akar wortel ini dinamakan umbi akar.

C. Bayam
Akar bayam ini memiliki sistem perakaran akar tunggang namun tergolong
menjadi sistem akar tunggang bercabang. Mengapa demikian, menurut dari hasil
identifikasi dan beberapa literatur tanaman bayam memiliki akar utama yang
disebut akar tunggang dan pada akar utama memiliki cabang yang halus.
Pada modifikasi akar bayam ini, saya belum tau pasti tanaman ini memiliki
modifikasi apa yang terjadi pada akar bayam. Alasannya, tidak ditemukan literatur
yang menjelaskan mengenai modifikasi akar bayam.
D. Bawang Bombay
Akar bawang bombay ini memiliki sitem perakaran akar serabut. Sistem
akarnya tidak terlalu dalam hanya sekitar 15-30 cm serta cabangya menyebar.Pada
tanaman bawang Bombay terdapat akar poko yang berperan sebagai penopang
utama dan penyerap air serta zat hara. Akar bawang Bombay ini berwarna putih
dan memiliki aroma yang sangat tajam.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Akar merupakan merupakan bagian organ tumbuhan yang terdapat di dalam tanah.
Akar tumbuh dan berkembang di bawah permukaan tanah. Bentuk dan ukuran akar
sangat bervariasi, disesuaikan dengan fungsinya masing-masing..
Setelah melaksanakan pkegiatan praktikum ini, praktikan dapat memahami fungsi akar
sebagai pemawa air serta zat hara dari dalam tanah, secara garis besarnya.
Serta karakteristik akar secara garis besar yang memiliki rambut-rambut yang bersifat
uniselluler dan tidak memiliki mata tunas. Bagian-bagian akar mulai dari pangkal akar
hingga tudung akar.
Sistem perakaran terbagi menjadi dua yaitu Akar serabut dan akar tunggang. Akar
tunggang terbagi lagi menjadi akar tunggang bercabang dan tidak bercabang. Serta
beberapa modifikasi pada akar yang sudah dijelaskan dalam laporan ini.

5.2 Saran
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun laporan ini, baik
tulisan maupun bahasa yang saya sajikan. Maka dari itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca saya butuhkan demi memperbaiki laporan saya berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Agrotek. 2020. Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Bawang Bombay.


(https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-bawang-bombay/, diakses 3
November 2021).
Agrotek. 2020. Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Bayam. (https://agrotek.id/klasifikasi-
dan-morfologi-tanaman-bayam/, diakses 3 November 2021).
Agrotek 2021. Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Wortel. (https://agrotek.id/klasifikasi-
dan-morfologi-tanaman-wortel/, diakses 3 November 2021)
Bitar. 2021. Pengertian akar, Jenis, Ciri dan Fungsi. (https://www.gurupendidikan.co.id/jenis-
dan-ciri-akar/, diakses: 3 November 2021).
Biology, D. 2018. Root. (https://www.biologyonline.com/dictionary/root, diakses: 2
November 2021).
Helminawati. 2011. Uji Efek Antihiperglikemia Infusa Kangkung Darat (Ipomoea reptans
Poir) Pada Mencit Swiss Jantan Yang Diinduksi Streptozotocin. Jurnal. Jurusan Farmasi
FMIPA. Universitas Islam Indonesia.
Ningsih, I, Y. 2015. Anatomi dab Morfologi Akar. Modul Botani Farmasi. Jember:
Universitas Jember.
Petruzello, M. 2018. Root Botany. (https://www.britannica.com/science/root-plant, diakses: 2
November 2021).
Silalahi, M. 2015. “Morfologi Tumbuhan”. (http://repository.uki.ac.id/195/1/MORFOLOGI
%20TUMBUHAN.pdf) Jakarta: Universitas Kristen Indonesia.
Syukriah, F. Pranggarani, L. 2015. Implementasi Teknologi Augmented Reality 3D Pada
Pembuatan Organologi Tumbuhan. Jurnal Ilmiah Info. Program Studi Sistem Informasi.
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Universitas Gunadarma.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai