Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Akar merupakan organ yang tumbuh dari radikula. Sifat akar geotropis
karena tumbuh kearah pusat bumi. Pergerakan akar mencari air disebut
hidrotropisme. Akar tidak memiliki kloroplas dan tidak berbuku – buku, pada
ujungnya meruncing karena bertugas menembus tanah. Fungsi akar menyerap
air dan mineral dari tanah, selain itu dapat juga sebagai penimbun cadangan
makanan. Contohnya akar Manihot utilisima, Ipomoeae batatas, Daucus
carota.

Tumbuhan tinggi memiliki system perakaran. Tumbuhan yang


termasuk dikotil, radikulanya akan tumbuh terus menjadi akar pokok atau
radixs primaria kemudian akan bercabang - cabang membentuk suatu sistem
perakaran tunggang. Cabang akar disebut dengan radix lateralis. Cabang akar
berfungsi untuk menunjang tubuh – tumbuhan. Bulu – bulu akar disebut pilus
radikalis.

Tumbuhan yang termasuk monokotil, radix primarianya akan disusul


oleh akar - akar yang lain yang ukurannnya sama dengan radix primaria.
Kutub akar monokotil akan ditumbuhi banyak akar-akar yang membentuk
suatu sistem perakaran serabut. Radix primaria akan mati terlebih dahulu.
Kematian radix primaria ini yang membedakan dengan system perakaran
tunggang. Akar dapat bercabang- cabang membentuk cabang akar kemudian
akan bercabang lagi membentuk fibrilaradikalis. Beberapa akar tumbuhan
monokotil dapat tumbuh dalam satu tempat. Akar-akar selain yang berasal
dari radikula disebut radix adventitia.

1
Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas untuk (a)memperkuat
berdirinya tumbuhan, (b)untuk menyerap air dan zat – zat makanan yang
terlarut didalam air tadi dari dalam tanah, (c)mengangkut air dan zat zat
makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan
,(d)kadang –kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan.

Setiap bagian – bagian akar memiliki fungsinya masing masing.


Sebelum kita mengetahui fungsi dari masing masing bagian dari akar, maka
penting utuk kita mengetahui apa saja bagian-bagian dari akar beserta
letaknya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja bagian-bagian dari akar?
2. Ada berapakah system perakaran pada tubuhan?
3. Bagaimana bentuk-bentuk akar?
4. Apakah pengaruh bentuk akar terhadap fungsinya atau kegunaanya?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagian – bagian dari akar
2. Untuk mengetahui system perakaran pada tumbuhan
3. Untuk mengetahui bentuk – bentuk akar
4. Mengetahui pangaruh bentuk akar terhadap fungsinnya

2
BAB II

PEMBAHASAN

1.1.Bagian – Bagian Akar.


Akar terdiri dari ujung akar, batang akar, leher akar, cabang-cabang akar,
serabut akar, rambut – rambut akar, tudung akar.
a. Leher akar atau pangakal akar (Collum) yaitu bagian akar yang bersambungan
dengan pangkal batang.
b. Ujung akar (Apex radicis) bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan
– jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
c. Batang akar ( Corpus radicis) bagian akar yang terdapat antara leher akar dan
ujungnya.
d. Cabang – cabang akar (Radix lateralis) yaitu bagian–bagian akar yang tak
langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok,
dan masing–masing dapat mengadakan percabangan lagi.
e. Serabut akar ( Fibrilla radicalis) cabang – cabang akar yang halus dan
berentuk serabut.
f. Rambut – rambut akar atau bulu – bulu akar (pillus radicalis) yaitu bagian
akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel – sel kulit luar
akar yang panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut, oleh sebab itu
dinamakan rambut akar atau bulu akar. Dengan adanya rambut-rambut akar
ini bidang penyerapan akar menjadi amat diperluas, sehingga lebih banyak air
dan zat zat makanan yang dapat di hisap.
g. Tudung akar ( Calyptra) yaitu bagian akar ynag letaknya paling ujung, terdiri
atas jaringan yang berguna utuk melindungi ujung akar yang masih muda dan
lemah.

3
Tudung akar sebagai pelindung ujung akar dalam menembus tanah
merupkan bagian yang dipinggirnya selalu aus, dan dari dalam bagian yang aus
itu diganti pula dengan yang baru.

1.2.Sistem Perakaran

Sewaktu tumbuhan masih kecil, yaitu dalam bentuk lembaga didalam biji,
Calon akar itu sudah ada dan disebut akar lembaga (radicula). Pada perkembangan
selanjutnya, kalau biji mulai berkecambah sampai menjadi tumbuhan dewasa, akar
lembaga dapat memperlihatkan perkembangan yang berbeda hingga pada tumbuhan
lazimnya dibedakan menjadi dua macam system perakaran;

a. Sistema akar tunggang jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok
yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang
berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (Radix primaria). Susunan
akar yang demikian ini biasa terdapat pada tumbuhan biji
belah(Dycotilledoneae) dan tumbuhan biji telanjang (Gymnopermae);
b. System akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan
selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah pangkal batang. Akar-
akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang aseli dinamakan akar liar,
bentuknya seperti serabut oleh karena itu dinmakan akar serabut (Radix
adventisia)

Baik pada system akar tunggang maupun system akar serabut masing-masing
akar dapat bercabang-cabang untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk
memperkuat berdirinya batang tumbuhan .

Akar tunggang hanya kita jumpai kalau tumbuhan ditanam dari biji. Walupun
dari golongan biji belah (Dycotilledoneae), suatu tumbuhan tak akan mempunyai
akar tunggang apabila tidak ditanam dari biji, seperti misalnya berbagai jenis
tanaman budidaya yang diperbanyak dengan cangkokan atau setek.

4
1.3.Bentuk – Bentuk Akar
Melihat percabangan dan bentuknya akar tunggang dapat dibedakan menjadi;
a. Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang, dan jika ada
cabang-cabangnya biasanya cabang-cabang terdiri atas akar-akar yang halus
berbentuk serabut. Akar tunggang yang bersifat demikian seringkali
berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan
cadangan lalu mempunyai bentuk yang istimewa, misalnya;
1. Berbentuk sebagai tombak (Fusiformis), pangkalnya besar meruncing
keujung dengan serabut serabut akar sebagai percabangan, biasanya
menjadi tempat penimbunan makanan, misalnya akar lobak (Raphanus
sativus L.), wortel( Daucus carota l.). Berdasarkan bentuknya akar ini
dinamakan pula akar tombak atau akar vena.
2. Berbentuk gasing ( Nafiformis), pangkal akar besar membulat, akar-akar
serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit meruncing, seperti
yang terdapat pada bengkuang(Pachyrrizuz erosus Urb.) dan biet (Beta
vulgaris L.). Menurut bentuknya dinamakan akar gasing.
3. Berbentuk benang ( Filiformis), jika akar tunggang kecil panjang seperti
akar serabut saja dan juga sedikit sekali bercabang, misalnya pada kratok (
Phaseolus lunatus L.)
b. Akar tunggang yang bercabang (Ramosus). Akar tunggang ini berbentuk
kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, bercabang – cabang dan cabang –
cabangnya bercabang lagi, sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar
kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, hingga dapat
diserap air dan zat –zat makanan yang lebih banyak. Susunan akar yang
demikian terdapat pada pohon- pohon yang ditanam dari biji.

Mengenai akar – akar pada system akar serabut dapat dikemukakan hal –
hal seperti berikut: (a)akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk
benang, misalnya pada padi ( Oryza sativa L.). (b)akar-akar serabut kaku keras dan

5
cukup besar seperti tambang, misalnya pada pohon kelapa (Cocos nucifera L).
(c)akar serabut besar-besar, hampir sebesar lengan, masing-masing tidak banyak
memperlihatkan percabangan, misalnya pada pandan(Pandanus tectorius 501.)

Berhubungan dengan cara-cara hidup yang harus disesuaikan dengan


keadaan-keadaan tertentu. Pada berbagai jenis tumbuhan kita dapati akar-akar
yang mempunyai sifat dan tugas khusus, misalnya ;

a. Akar udara atau akar gantung (Radix aerus). Akar ini keluar dari
bagian-bagian diatas tanah, menggantung di udara dan tumbuh kearah
tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya, akar
gantung dapat amat panjang (sampai 30 m). Selama masih menggantung
akar ini hanya dapat melonjong menyerap air dan zat gas dari udara, dan
seringkali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air/udara yang
disebut velamen (misalnya akar anggerik kala jengking(Arahnis
flosaeris)), tetapi setelah mencapai tanah bagian yang masuk tanah lalu
berkelakuan seperti akar biasa, menyerap air dan zat makan dari tanah.
Bagian yang ada diatas tanah seringkali berubah menjadi batang, misalnya
pada beringin (Ficus benjamina L.)
b. Akar penggerek atau akar penghisap (Haustorium), yaitu akar-akar
yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasite dan berguna
untuk menyerap air maupun zat makanan berupa akar penggerek yang
menembus kulit batang inangnya seperti kita dapati pada benalu
(Loranthus), yang berupa akar penggerek yang menembus kuli batang
inangnya sampai ke bagian kayu. Dapat pula hanya merupakan akar-akar
yang pendek yang melekat pada tuan rumahnya, tetapi juga menghisap air
dan zat-zat makanan, misalnya pada endak-endak cacing (Cuscutha
australia R.Br.).
c. Akar pelekat (Radix adligans), akar-akar yang keluar dari buku-buku
batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada

6
penunjangnya saja, misalnya pada lada (Piper nigrum L.), sirih (Piper
betle L.).
d. Akar pembelit (Cirrhus radicalis), juga untuk memanjat, tetapi dengan
memeluk penunjangnya, misalnya pada panili (Vanilla planifolia Andr).
e. Akar nafas (Pneumatophora), yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh
tegak lurus ke atas hingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat
tumbuhnya tumbuhan. Akar ini mempunyai banyak liang-liang atau celah-
celah (pneumathoda) untuk jalan masuknya udara yang diperlukan dalam
pernafasan , karena tumbuhan ini biasanya hidup ditempat-tempat yang
didalam tanah sangat kekuragan oksigen, misalnya pada
bogem(Sonneratia) dan kayu api (Avicenna).
f. Akar tunjang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke
segala arah dan seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah,
karena batang tumbuhan yang mempunyai akar demikian ini terdapat ditas
tanah atau air, dan batang beserta akar-akar tunjang ini memberikan kesan
seperti orang naik diatas egrang, oleh sebab itu sering juga disebut akar
egrang. Juga akar ini terdapat pada tumbuhan yang hidup ditempat yang
didalam tanah atau air tempat tumbuhnya tadi kurang oksigen, sehingga
akar-akar ini selain untuk menunjang batangnya juga berguna untuk
pengambilan oksigen dari udara , yaitu bagian akar tersebut yang berada
diatas tanah atau air. Akar demikian kita jumpai pada pohon pandan
(Pandanus tectorius Sol.), dan pohon bakau (Rhizophora congjugata L.)
g. Akar lutut, yaitu akar tumbuhan atau lebih tepat jika dikatakan bagian
akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok lagi masuk ke dalam
tanah, sehingga membentuk gambaran seperti lutut yang dibengkokkan.
Juga akar ini seperti halnya dengan akar nafas terdapat pada tumbuhan
ditepi pantai yang redah berlumpur, dan berguna pula untuk kepentingan
pernafasan , misalnya pada pohon tanjang (Bruguiera parvifolia W.et A.)

7
h. Akar banir, yaitu akar berbentuk seperti papan-papan yang diletakkan
miring untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar,
misalnya pada: sukun (Artocarpus communis G.Forst.), kenari (Canarium
commune L.)

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Akar terdiri dari ujung akar, batang akar, leher akar, cabang-cabang
akar, serabut akar, rambut – rambut akar, tudung akar. System perakaran dibagi
menjadi dua yaitu ada akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang dibagi
menjadi dua, ada akar tunggang yang bercabang dan akar tunggang tidak
bercabang. Akar tunggang yang tidak bercabang memiliki berbagai macam
bentuk, ada yang berbentuk tombak, gasing dan benang.

Berhubungan dengan cara-cara hidup yang harus disesuaikan dengan


keadaan-keadaan tertentu. Pada berbagai jenis tumbuhan kita dapati akar-akar
yang mempunyai sifat dan tugas khusus, diantaranya akar udara, akar penggerek,
akar pelekat, akar pembelit, akar nafas, akar tunjang, akar lutut, dan akar banir.

9
DAFTAR PUSTAKA

Iswarin, Siti Jazimah dan Endang Kartini Ariati Murwin. 2017. Botani Farmasi.
Yogyakarta: PT.Kanisus

Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada


University Press

10

Anda mungkin juga menyukai