Anda di halaman 1dari 24

MODUL AJAR IPA BIOLOGI

KELAS VIII
STRUKTUR TUBUH TUMBUHAN

NIMROD UMBU LADO, S. Pd

SMP KRISTEN CITRA BANGSA MANDIRI


YAYASAN CITRA BINA INSAN MANDIRI
KUPANG, 2023
STRUKTUR TUBUH MAKHLUK HIDUP
STRUKTUR TUBUH TUMBUHAN
Tumbuhan merupakan bagian dari makhluk hidup. Tumbuhan memiliki peran yang penting untuk
semua makhluk hidup. Untuk itu penting bagi kita mempelajari tumbuhan. Dalam materi ini kita
hanya mempelajari tumbuhan secara umum namun kita hanya membatasi pada tumbuhan berbiji.
Mengapa kita hanya mempelajari struktur tumbuhan biji saja karena tumbuhan biji adalah
tumbuhan yang sejati, dimana hal ini di tandai dengan adanya 3 organ utama akar, batang, daun
yang sudah bias dibedakan dengan jelas.
Struktur tumbuhan adalah bagian-bagian penyusun tumbuhan yang memiliki fungsinya masing-
masing atau bias kita sebut organ-organ tumbuhan. Struktur tumbuhan dibagi menjadi dua bagian
yakni struktur utama (organ utama) dan struktur tambahan (organ tambahan). Selain itu terdapat
organ turunan lain yang memiliki fungsi tersendiri.
A. Organ Utama Tumbuhan
1. Akar
Akar merupakan bagian bawah sumbu tumbuhan dan umumnya tumbuh di dalam tanah
dengan arah tumbuh ke pusat bumi dan menjauhi cahaya. Berbeda dengan batang,
akar tidak berbuku, tidak beruas, dan tidak mempunyai daun atau bagian-bagian
lainnya.
Akar merupakan organ tumbuhan yang paling sederhana yang
berasal dai radikula. Radikula berasal dari biji strukturnya halus dan
bergerak menembus tanah. Radikula dari biji akar berkembang
menjadi akar utama atau sering disebut dengan akar tunggang.
Berikut ini merupakan beberapa karakter atau ciri dari akar:
 Akar umumnya tidak bewarna hijau dan berada di dalam
tanah dan bersifat: (+) geotropic, (–) phototropic, and (+)
hydrotropic.
 Tidak memiliki mata tunas.
 Tidak memiliki nodus dan internodus.
 Akar memiliki rambut-rambut akar yang bersifat uniselluler
 Biasanya memiliki warna keputih-putihan.

I. Bentuk dan Struktur Umum Akar


Bentuk dan struktur akar sangat beragam. Keanekaragaman ini bertalian dengan
fungsinya, misalnya sebagai akar nafas, penyimpan cadangan makanan, sebagai
penghisap, penopang, dan sebagainya. Bagian-bagian yang umum terdapat pada
akar antara lain :
a) Leher akar atau
pangkal akar
(collum), yaitu bagian
akar yang
bersambungan
dengan pangkal
batang.
b) Ujung akar (apex
radix) yaitu bagian
akar yang paling
muda, terdiri atas
jaringan yang masih
dapat melakukan
pertumbuhan.
c) Batang akar (corpus
radix) yaitu bagian
akar yang terdapat antara leher akar dan ujungnya.
d) Cabang-cabang akar (radix lateralis), yaitu bagian-bagian akar yang tidak
langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari batang
akar, dan masing-masing dapat mengadakan pertumbuhan lagi.
e) Rambut-rambut akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar yang sesungguhnya
hanyalah penonjolan dinding luar sel-sel epidermis yang panjang, bentuknya
seperti rambut. Rambut-rambut akar ini berfungsi
f) memperluas bidang penyerapan akar sehingga lebih banyak air dan zat
terlarut dalam tanah yang dapat dihisap
II. Sistem Akar / Macam-macam Akar
Pada saat tumbuhan masih kecil yaitu dalam bentuk lembaga di dalam biji,
bakal akar sudah ada, dan disebut akar lembaga (radicula). Pada
perkembangan selanjutnya, ketika biji mulai berkecambah sampai menjadi
tumbuhan dewasa, akar lembaga dapat memperlihatkan perkembangan yang
berbeda, sehingga pada tumbuhan dibedakan dua macam sistem perakaran,
yaitu:
a) Sistem perakaran tunggang : terjadi bila akar lembaga
tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-
cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok
demikian disebut akar tunggang (radix primaria).
Susunan perakaran ini umumnya terdapat pada
tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji terbuka
(Gymnospermae).
Berdasarkan fungsinya, akar tunggang ini memiliki
beberapa bentuk khas, yaitu:
 Berbentuk tombak (fusiformis), contohnya pada
tanaman akar wortel (Daucus carota).
 Berbentuk gasing (napiformis), contohnya pada
tanaman akar bengkuang (Pachyrrhizus erosus).
 Berbentuk benang (flliformis), contohnya pada akar
kratok (Phaseolus lunatus)
b) Sistem perakaran serabut: terjadi bila akar
lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati
atau kemudian disusul oleh berkembangnya
sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan
semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-
akar ini bentuknya seperti serabut, oleh karena
itu, disebut akar serabut. Sistem perakaran ini
umumnya terdapat pada tumbuhan yang berbiji
tunggal (monokotil).
Sistem perakaran serabut juga memiliki bentuk-bentuk yang
khas. Ber- dasarkan bentuk dan ukuran akar, maka akar
serabut dikelompokkan se- bagai berikut:
 Akar serabut berbentuk Benang, contohnya pada akar
padi (Oryza sativa).
 Akar serabut berbentuk kaku dan besar, contohnya pada
akar pohon kelapa (Cocos nucifera).
 Akar serabut berukuran besar seukuran lengan manusia.
Contohnya pada akar pandan laut (Pandanus tectorius).

Perlu diingat bahwa akar tunggang hanya dijumpai pada tanaman yang
ditanam dari biji. Walaupun termasuk ke dalam tumbuhan dikotil, suatu
tumbuhan tidak akan mempunyai akar tunggang jika tidak ditanam dari biji,
misalnya pada jenis-jenis tanaman budi daya yang diperbanyak dengan
cangkokan atau stek.
III. Fungsi Akar
Akar memiliki beberapa fungsi yakni:
a. Menyerap garam, mineral, air, melalui bulu-bulu akar masuk ke dalam
tubuh tumbuhan.
b. Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan, contohnya pada ubi, kentang, wortel, dan lain-lain.
c. Pada tanaman tertentu seperti bakau berperan untuk pernafasan.
d. Memperkuat berdirinya tumbuhan.
e. Sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
f. Mengangkut air dan zat-zat makanan ke tempat-tempat pada tumuh
tumbuhan yang memerlukan.
g. Untuk melekatkan tumbuhan pada media (tanah) karena akar memiliki
kemampuan untuk menunjang berdirinya tumbuhan.
h. Memperkuat berdirinya tumbuhan.

2. Batang
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan penting sehingga sering dikatakan sebagai
sumbu tubuh tumbuhan. Batang sebagian besar tumbuhan terletak di atas tanah, namun
ada pula batang yang terdapat di dalam tanah, bahkan ada tumbuhan yang tampak
tidak berbatang (planta acaulis) walaupun sesungguhnya berbatang hanya sangat
pendek sekali sehingga seolah-olah tidak berbatang.
Tumbuhan biji berkeping dua (Dicotyledonae) pada umumnya mempunyai batang yang
di bagian bawahnya lebih besar dan semakin ke ujung semakin mengecil, bercabang
atau tidak bercabang. Sebaliknya, tumbuhan biji berkeping tunggal
(Monocotyledonae) mempunyai batang yang dari pangkal sampai ujung batang tidak
menunjukan perbedaan besarnya.
Umumnya batang pada tumbuhan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
 Bentuk bulat, bersegi, pipih dengan permukaan batang licin, beralur bentuk
bersayap, berambut, dan berduri.
 Batang tumbuh ke arah datangnya cahaya matahari, namun mengenai arahnya
dapat memperlihatkan berbagai variasi seperti tegak lurus, menggantung (pada
anggrek), menyulur berbaring (pada semangka), merunduk, memanjat (pada sirih
dan fanili), dan sebagainya.
 Mempunyai ruas yang dibatasi oleh buku-buku dan pada buku ini terdapat daun
 Tumbuh biasanya ke atas menuju arah cahaya disebut juga dengan fototropisme
 Memiliki banyak percabangan (kelas dikotil)
 Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali saat muda dan tanaman yang berumur
pendek/ semusim
Batang suatu tumbuhan ada yang bercabang dan ada pula yang tidak bercabang.
Cara percabangan batang dapat dibedakan menjadi percabangan monopodial
(pada cemara), simpodial, dan dikotomi (pada paku-pakuan). Cabang yang besar dan
secara langsung keluar dari batang dinamakan dahan, sedang cabang-cabang yang
lebih kecil dinamakan ranting
I. Jenis-jenis Batang
Berdasarkan struktur batang dibedakan menjadi:
1) Tumbuhan tidak berbatang jelas
Merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai batang sesungguhnya,
karena sangat pendek, daun seakanakan keluar dari bagian atas akar.
Contoh lobak (Raphanus sativus), sawi.
2) Tumbuhan berbatang jelas
Merupakan tumbuhan yang mempunyai batang sesungguhnya. Cabang
dan daun keluar dari batang di bagian atas permukaan tanah. Tumbuhan
berbatang jelas dibedakan :
 Batang basah (herbaceus) lunak dan berair, Contoh Bayam
(Amaranthus sp.)
 Batang berkayu (lignosus) keras dan kuat, Contoh Durian (Durio
zibethinus)
 Batang rumput (calmus) tidak keras, punya ruas-ruas yang nyata,
sering berongga., Contoh: padi (Oriza sativa)
 Batang mendong (calamus) seperti batang rumput tetapi ruas-
ruasnya lebih panjang., Contoh: rumput teki (Cyperus rotundus)
II. Fungsi Batang
 Mendukung bagian tanaman yang ada dipermukaan tanah seperti daun,
bunga, buah, biji, dan daun.
 Memperluas bidang asimilasi melalui percabangan
 Sebagai wadah transportasi air dan unsur hara serta hasil asimilasi
 Tempat penimbunan zat makanan
 Kadang-kadang bisa sebagai alat perkembang biakan.
3. Daun
Daun (Lat: folium) merupakan alat tubuh yang penting bagi tumbuhan karena banyak
proses metabolisme yang terjadi di daun misalnya proses fotosintesis menghasilkan
bahan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya.
Semua daun mula-mula berupa tonjolan jaringan yang kecil, yaitu primordia pada
waktu ujung pucuk tumbuh, primordia daun baru mulai terbentuk menurut pola khas
untuk tiap jenis tumbuhan.
Secara morfologi dan anatomi, daun merupakan organ tubuh yang paling bervariasi.
Batasan secara menyeluruh dari semua tipe daun yang terlihat pada tumbuhan disebut
phyllom (filom). Berdasarkan variasi tersebut, folium dapat digolongkan ke dalam:
daun lebar, profil, katafil, hipsofil, kotiledon, dan lain-lain. Daun lebar (daun hijau)
berfungsi khusus untuk melakukan fotosintesa, biasanya berbentuk pipih mendatar
sehingga mudah memperoleh sinar matahari. Katafil adalah sisik pada tunas atau
batang di bawah tanah, berfungsi sebagai pelindung atau tempat menyimpan
cadangan makanan. Profil merupakan daun pertama yang tumbuh paling bawah di
cabang lateral, pada monokotil hanya ada satu helai profil, sedang pada dikotil
dijumpai dua helai profil. Hypsofil merupakan tipe-tipe brachtea yang bergabung
dengan bunga dan berfungsi sebagai pelindung, kadang-kadang hypsofil berwarna
cerah dan menyerupai mahkota bunga. Kotiledon merupakan daun pertama pada
tumbuhan.
Daun tidak selamanya berbentuk helaian pipih serta melebar dan berfungsi untuk
proses fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Daun dapat berubah bentuk maupun
fungsinya, antara lain daun berbentuk benang-benang dan fungsinya untuk memanjat,
atau berupa sisik berdaging pada umbi lapis, berupa daun tajam pada tanaman
kaktus. Daun yang mengalami perubahan bentuk dan fungsinya tadi dinamakan daun
metamorfosa (modifikasi daun), misalnya daun pembelit (sulur) pada daun kembang
sungsang (Gloria superba) dan pada daun kacang polong (Pisum sativum).
Daun dibedakan menjadi daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal adalah daun
yang hanya mempunyai satu helai daun pada satu tangkai daun, sedang daun majemuk
merupakan daun yang jumlahnya lebih dari satu helai daun pada satu tangkai daun.
I. Bagian-bagian Daun
Sebuah daun memiliki bagian daun yang lengkap apabila memiliki pelepah,
tangkai, dan helaian daun. Contoh tumbuhan yang memiliki daun lengkap
antara lain pohon pisang (Musa paradical L).
 Helaian daun merupakan karakteristik daun
secara keseluruhan, sehingga dalam
menentukan bangun daun, bagian yang
diamati adalah helaian daun seutuhnya
 Tangkai daun umumnya memiliki bentuk
silinder dan menebal pada pangkalnya.
Keragaman bentuk tangkai daun
penampang melintang di antaranya
setengah lingkaran (Musa paradisiacal L.) dan
bulat berongga (Carica papaya L.),
 Pelepah daun tidak dimiliki oleh semua
tumbuhan, kebanyakan ditemukan pada
kelompok tumbuhan berbiji tunggal
(Monocotyledoneae). Pelepah daun memiliki bentuk seperti tangkai daun,
namun lebih dan menempel hampir setengah dari lingkar batang. Fungsi
pelepah daun di antaranya yaitu sebagai pelindung kuncup yang masih
muda dan penguat batang.
II. Keanekaragaman Bentuk Daun
1. KeragaMan Pangkal Tepii Daun, Dan Ujung Daun
a) Pangkal Daun (Basil Folil)
Pangkal daun adalah bagian yang dekat dengan tangkai daun.
Pangkal daun memiliki bentuk beraneka ragam. Kesulitan dalam
menentukan ben- tuk pangkal daun yaitu pada bentuk pangkal daun
runcing dan meruncing. Bentuk pangkal daun di antaranya sebagai
berikut:
1) Runcing (acutus), terdapat pada daun bangun memanjang, lanset
dan belah ketupat;
2) Meruncing (acuminatus), terdapat pada daun bangun bulat telur
sungsang dan sudip;
3) Tumpul (obtusus), terdapat pada daun bangun bulat telur dan
jorong;
4) Membulat (rotundatus), terdapat pada daun bulat telur dan
jorong
5) Rompang (truncatus), terdapat pada daun bangun segitiga, delta
dan tombok;
6) Berlekuk (emarginatus), terdapat pada daun bangun jantung,
ginjal dan anak panah.

b) Tepi Daun (Apex Folil)


Tepi daun pada tumbuhan pada umumnya memiliki dua bentuk, yaitu
rata (integer) dan bertoreh (diuisus). Setiap torehan terdapat istilah ‘sinus’
yang mengacu pada cekungn dan ‘angulus’ yang mengacu pada
bagian yang menonjol. Keragaman toreh daun dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1) Berbagi menjari (Palmatipartitus), contohnya pada daun
singkong (Manihot utilisima).
2) Berbagi menyirip (Pinnatipartipus), contohnya daun kenikir
(Cosmos caudatus).
3) Berlekuk menyirip (Pinnatilobus), contohnya daun terong
(Solanum melongena).
4) Berlekuk menjari (Palmatilobus), contohnya daun jarak pagar
(Jatropa curcas).

c) Ujung Daun (Apex Folil)


Ujung daun memiliki keragaman bentik seperti halnya pada tepi
daun. Beberapa bentuk ujung daun dikelompokkan menjadi sebagai
berikut:
1) Membulat (rotundatus), contohnya Centella asiatica (Pegagan).
2) Meruncing (acuminatus), contohnya Annona muricita (Sirsak).
3) Terbelah (retusus), contohnya Amanathus hybridus (Bayam).
4) Rompang (truncatus), contohnya Annacardium accidentale
(Jambu monyet).
2. KeragaMan Pertulangan Dan Daging Daun
1) Pertulangan Daun
Pertulangan daun berfungsi sebagai penguat dan pengangkut zat-
zat makanan di dalam tubuh tumbuhan. Berdasarkan ukurannya,
tulang daun dibedakan menjadi ibu tulang (costa), tulang-tulang
cabang (neruus latera- lis), dan urat-urat daun (vena).
Berdasarkan arah pertumbuhannya, pertulangan daun dibedakan
menjadi:
a) Sejajar (Rectineruis): Jagung (Zea mays)

(costa)

Urat-urat daun
(vena)
b) Menjari (Palmineruis): Waru (Hibiscus tiliaceus)

(costa)

Urat-urat daun
(vena)
c) Menyirip (Pennineruis): Daun mangga (Mangifera indica)

(costa)

lateralis)

d) Melengkung (Ceruineruis): Sirih (Piper betle)

Urat-urat daun (vena)

lateralis)

(costa)

2) Daging Daun
Daging daun mengacu pada bagian-bagian yang berada di
antara tulang dan urat daun. Tebal dan tipisnya daun merupakan
dasar pengelompokan jenis daging daun. Daun berdasarkan
ukuran daging daunnya dibedakan se- bagai berikut
a) Kertas (Papyraceus), contohnya pada daun Pisang (Musa
paradisiasa)
b) Lunak (Herbaceus), contohnya pada daun singkong (Manihot
utilisima)
c) Perkamen (PerRamenteus), contohnya pada daun kelapa
(Cocos nu- cifera).
d) Berdaging (Carnosus), contohnya pada lidah buaya (Aloe
uera).

3. Keragaman Permukaan Daun


Daun memiliki dua permukaan yaitu permukaan atas dan permukaan
bawah. Istilah adaksial digunakan untuk menamai permukaan yang meng-
arah ke matahari dan abaksial digunakan untuk menamai permukaan yang
membelakangi matahari. Pada permukaan daun kadang ditemukan sisik,
rambut dan duri, hal ini memberikan tekstur yang beragam pada
permukaan daun. Berdasarkan teksturnya, maka permukaan daun
dibedakan menjadi berikut:
a) Licin (laeuis) pada daun CoPea robusta (Kopi)
b) Gundul (glaber) pada daun Eugenia aquea (Jambu Air)
c) Kasap (scaber) pada daun Tectona grandis (Jati)
d) Berbulu kasar (hispidus) pada daun Dioscorea hispida (•adung)
e) Bersisik (lepidus) pada daun Durio zibethinus (Durian)
f) Berkerut (rugosus) pada daun Stachytarpheta jamaicensis (Pecut
Kuda)
III. Fungsi Daun
Daun secara umum memiliki fungsi sebagai berikut:
 Menyimpan cadangan makanan misalnya pada umbi lapis bawang
merah (Allium cepa)
 Mengambil zat-zat makanan (resorbsi)
 Pengolahan zat-zat makanan (fotosintesis)
 Penguapan (transpirasi)
 Pernapasan (respirasi)

B. Organ Tambahan Tumbuhan


1. Bunga
Bunga merupakan organ reproduksi generative atau kawin pada tumbuhan yang
biasa disebut penyerbukan. Peristiwa penyerbukan dan pembuahan adalah langkah
awal dalam rangka pembentukkan buah, biji, dan lembaga. Penyerbukan adalah
bertemunya benang sari dan kepala putik atau bakal biji. Sedangkan pembuahan
yaitu terjadinya penyatuan antara sel telur dengan inti yang terdapat dalam serbuk
sari. Setelah kedua peristiwa tersebut berlangsung maka bakal buah akan menjadi
buah dan bakal biji juga akan berkembang menjadi biji. Sementara bagian-bagian
bunga lainnya akan layu dan gugur. Namun beberapa buah juga ada yang masih
menunjukkan bagian-bagain bunga. Bagian-bagian bunga yang tersusun beraturan
dapat ditentukan diagram dan rumusnya.
I. Bagian-bagian Bunga
Bagian-bagian bunga meliputi:
a) Tangkai bunga (pedicellus), bagian bunga yang masih jelas bersifat
seperti batang merupakan cabang ibu tangkai yang mendukung
bunga.
b) Dasar bunga (receptaculum), ujung tangkai yang melebar, dengan
ruas amat pendek sehingga bagian-bagian bunga duduk sangat ra-
pat satu sama lain dan tampak duduk dalam satu lingkaran.
c) Perhiasan bunga (perianthium), bagian bunga yang merupakan pen
jelmaan daun dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas.
d) Perhiasan bunga dapat dibedakan dalam dua bagian yang
masing-masing duduk dalam satu lingkaran sehingga bagian-bagian
perhiasan bunga tersusun dalam dua lingkaran, yaitu sebagai berikut
 Kelopak (Ralyx),
bagian
perhiasan
bunga yang
terletak pada
ling- karan luar
dan berwarna
hijau. Pada
waktu bunga
masih kuncup
merupakan
selubung dan untuk melindungi kuncup terhadap pengaruh dari
luar. Kelopak terdiri dari beberapa daun kelopak (sepala) dan
kelopak pada bunga dapat berlekatan terpisah-pisah.
 Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla), bagian bunga yang ter-
letak pada lingkaran dalam.

e) Alat kelamin jantan (androecium) merupakan metamorfosis daun yang


menghasilkan serbuk sari (stamen). Apabila dika- takan bahwa
androecium adalah metamorfosis daun, hal ini dapat terlihat jelas pada
bunga tasbih (Canna hibrida Hert.), benang sarinya berbentuk
lembaranlembaran menyerupai daun mahkota dan mandul. Bagian-
bagian benang sari ter- diri dari berikut:
 Tangkai sari (fllamentum), berbentuk benang yang penam- pang
melintangnya bulat.
 Kepala sari (anthera), terdapat pada ujung tangkai sari yang di
dalamnya mempunyai dua ruang sari (theca), masing-masing terdiri
dari dua ruangan kecil (loculus). Dalam ruangan sari terdapat serbuk
sari atau tepung sari (pollen), yaitu sel-sel jantan yang berguna untuk
penyer- bukan atau persarian.
 Penghubung ruang sari (connectiuum) merupakan lanju- tan tangkai
sari dan menjadi penghubung kedua bagian kepala sari (ruang sari)
yang terdapat di kiri kanan peng- hubung ini.
f) Alat kelamin betina
(gynaecium), biasanya
disebut putik (pis- tillum).
Putik juga merupakan
metamorfosis daun dan
disebut daun buah
(carpella). Pada bunga
dapat ditemukan satu atau
beberapa daun buah. Daun
buah ini dapat beruang satu, dua, tiga atau banyak dan tersusun dalam
satu lingkaran yang ter- akhir. Bagian-bagian putik, meliputi berikut:
 Bakal buah (ovarium), bagian paling bawah terlihat besar dan duduk
pada dasar bunga.
 Tangkai putik (stylus), bagian yang sempit, terdapat di atas bakal
buah dan berbentuk seperti benang.
 Kepala Putik (stigma), bagian paling atas dan terletak pada ujung
tangkai putik
II. Fungsi Bunga
Bunga memiliki fungsi yakni:
 Tempat penyerbukan
 Tempat membantu tumbuhan dalam melakukan reproduksi
 Keindahan
2. Buah
Buah terbentuk karena terjadinya penyerbukan pada bunga yang kemu- dian diikuti
oleh pembuahan. Pada peristiwa pembuahan ini maka bakal buah (ovarium) akan
tumbuh menjadi buah dan bakal biji (ouulum) yang ter- dapat di dalam bakal buah
akan tumbuh menjadi biji.

Buah dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu sebagai berikut.

1) Buah sejati atau buah telanjang (fructus nudus), yaitu buah yang ter- bentuk
hanya dari bakal. buahnya saja. Macam-macam buah sejati antara lain:
 Buah sejati tunggal, yaitu buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan
satu bakal buah saja. Di dalam buah ini dapat berisi satu atau beberapa
biji, juga dapat tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu
atau banyak ruangan. Contoh:
 Buah mangga (Mangifera indica L.), yang mempunyai satu ru- ang
dengan satu biji.
 Buah pepaya (Carica papaya L.), yang terjadi dari beberapa
daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.
 Buah durian (Durio zibethinus Murr.), yang terdiri dari beberapa
daun buah, mempunyai beberapa ruang, dan dalam tiap ruang
terdapat beberapa biji.
2) Buah semu atau buah tertutup (fructus spurius), yaitu buah yang ter- bentuk
dari bakal buah beserta bagian-bagian yang lain dari bunga yang kemudian
menjadi bagian utama buah itu sendiri. Hal ini mun- gkin karena lebih besar,
lebih menarik perhatian dan sering kali mer- upakan bagian buah yang
bermanfaat, dapat dimakan, sedang buah yang sesungguhnya kadang-
kadang tersembunyi. Macam-macam buah semu:
 Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga
dengan satu bakal buah dan pada buah ini selain bakal buah ada
pula bagian lain dari bunga yang ikut membentuk buah. Contoh: Buah
jambu monyet (Anacardium occidentale L.), yang tampak sebagai
buah dan dapat dimakan, sebenarnya tang- kai bunga yang
membesar.
 Buah semu ganda, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga
dengan lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain dan
masing-masing tumbuh menjadi buah. Selain itu juga ada bagian lain
pada bunga yang ikut tumbuh dan merupakan bagian buah yang
mencolok serta kerap kali yang berguna. Contoh: Buah arbei
(Fragraria uesca L.).
 Buah semu majemuk, yaitu buah semu yang terjadi dari bunga
majemuk, yang dari luar seluruhnya tampak seperti satu buah. Contoh:
buah nangka (Artocarpus integra Merr.),yang terjadi dari ibu tangkai
bunga yang tebal serta berdaging beserta daun- daun tenda bunga
yang ujung-ujungnya saling berlekatan sehing- ga merupakan kulit
buah semu ini
Bagian-bagian Buah
Buah terdiri dari 3 bagian utama yakni:
a. Exocarp (lapisan paling luar): Lapisan ini tersusun atas jaringan epider- mis
dan jaringan hipodermis. Kedua jaringan tersebut memiliki dinding yang
tebal. Fungsi bagian exocarp adalah lapisan terluar yang melind- ungi
bagian dalam pada buah. Bagian
ini merupakan bagian yang sering
disebut dengan kulit buah.
b. Mesocarp (bagian tengah): Bagian
mesocarp berada pada tengah
buah yang terdiri dari sel-sel
parenkimatis. Bagian ini
merupakan bagian yang sering
disebut daging buah.
c. Endocarp (bagian paling dalam):
Lapisan endocarp berada pada
lapisan paling dalam di buah yang terdiri dari selapis epidermis. Beberapa
buah, terkadang memiliki lapisan sklerenkim. Bagian endocarp merupakan
ba- gian yang membatasi antara daging buah dengan biji

3. Biji
Bagi tumbuhan berbiji (Spermatophyta) biji merupakan alat perkembangbiakan yang
utama karena calon tumbuhan baru (lembaga) terdapat di dalam biji. Tumbuhan
dapat mempertahankan atau mele- starikan jenisnya serta dapat terpencar ke tempat
lain disebabkan karena adanya biji. Biji terjadi karena bakal biji yang tumbuh menjadi
biji, setelah bunga mengalami penyerbukan, yang kemudian diikuti den- gan
pembuahan.
Pada mulanya, biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari tembuni/ papan biji
(placenta). Tangkai pendukung biji disebut tali pusar (funiculus) dan bagian biji tempat
melekatnya tali pusat, disebut pusar biji (hilum atau hilus). Apabila biji sudah masak
maka tali pusatnya putus sehingga biji terlepas dari tembuninya.
Tali pusat ada kalanya juga ikut tumbuh dan kemudian berubah menjadi selaput biji
(arillus). Bagian ini ada yang menjadi selaput biji yang sempurna dan ada pula yang
hanya menyelubungi sebagian saja dari biji. Selaput biji ada yang berdaging atau
berair, dapat dimakan, dan ada yang menyerupai kulit, serta hanya menutupi
sebagian biji. .
Adapun bagian-bagian biji antara lain:
 Kulit biji (spermodermis).
 Tali pusat (funiculus).
 Inti biji atau isi biji (nucleus seminis).
Biji adalah alat reproduksi, penyebaran, dan kelangsungan hidup suatu tumbuhan.
Selain itu, bagi tumbuhan berbiji, biji merupakan awal dari ke- hidupan tumbuhan
baru di luar induknya. Jika biji tanaman dikotil seperti kacang-kacangan, kamu belah
menjadi dua, kamu akan mendapatkan struktur biji yang terdiri atas plumula,
hipokotil, radikula, kotiledon, dan embrio. Sedangkan, struktur biji tanaman monokotil,
misalnya jagung terdiri atas koleoptil, plumula, radikula, koleoriza, skutelum, dan
endosperma.
Bagian-bagian biji tersebut mempunyai fungsi masing-masing untuk pertumbuhan
tanaman Pada biji tanaman dikotil maupun monokotil terdapat:
a) Plumula merupakan poros embrio yang tumbuh ke atas yang selan- jutnya
akan tumbuh menjadi daun pertama,
b) RadiRula adalah poros embrio yang
tumbuh ke bawah dan akan men- jadi
akar primer. Pada tanaman monokotil,
misalnya jagung, kotiledon mengalami
modifikasi menjadi skutelum dan
koleoptil.
c) SRutelum berfungsi sebagai alat
penyerap makanan yang terdapat di
dalam endosperma,
d) Koleoptil berfungsi melindungi plumula.
Selain itu, pada jagung juga terdapat Roleoriza yang berfungsi melindungi
radirula
Perkecambahan

Jenis perkecambahan dibedakan menjadi dua macam, di antaranya:


 Epigeal (perkecambahan di atas permukaan tanah). Tumbuhan dengan
jenis perkecambahan di atas permukaan tanah dapat terjadi karena ruas
batang di bawah daun lembaga membentang sehingga daun lembaga
ikut terangkat ke atas permukaan tanah. Daun lembaga memiliki fungsi
sebagai cadangan makanan bagi tumbuhan ketika masih dalam tahap
perkecambahan.
 Hipogeal (perkecambahan di bawah permukaan tanah).
Perkecambahan jenis hipogeal memiliki karakteristik yakni daun lembaga
tidak ikut tumbuh ke atas permukaan tanah, melainkan tetap berada di
dalam ku- lit biji. Hal tersebut yang menyebabkan daun lembaga tetap
berada di bawah permukaan tanah
C. Modifikasi Akar, Batang dan Daun.
Bagian tumbuhan yang pokok hanyalah daun, batang dan akar, bagianbagian lain
merupakan modifikasi salah satu dari ketiga bagian pokok tadi atau kombinasi dari bagian-
bagian pokok tersebut. Pada berbagai jenis tumbuhan sering kita jumpai bagian-bagian yang
merupakan modifikasi (penjelmaan) dari bagian-bagian akar, batang, dan daun, seperti :
a. Kuncup (gemma)
Kuncup merupakan bagian tumbuhan yang sesunguhnya adalah calon tunas, jadi terdiri
atas calon batang beserta calon daun-daunnya. Menurut tempatnya kuncup dibedakan
dalam tiga macam, yaitu kuncup ujung (gemma terminalis) yang terdapat pada ujung-ujung
batang dan ujung cabang; kuncup ketiak (gemma axillaris/ gemma lateralis) yang terdapat
di ketiak daun; kuncup liar (gemma adventicus) merupakan kuncup yang terletak di
sembarang tempat.
b. Rimpang (rhyzome)
Rimpang merupakan batang beserta daunnya yang terdapat di dalam tanah, bercabang,
tumbuh mendatar, dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang nantinya akan menjadi
tumbuhan baru. Rimpang selain sebagai alat perkembangbiakan juga sebagai tempat
penimbunan makanan cadangan.
c. Umbi (tuber)
Umbi merupakan suatu badan bentuk bulat, besar, tempat penimbunan makanan
cadangan, dapat merupakan modifikasi batang disebut umbi batang (tuber caulogenum)
atau modifikasi akar disebut umbi akar (tuber rhizogenum).
d. Umbi lapis (bulbus)
Merupakan modifikasi batang dan daun. Dikatakan umbi lapis karena memperlihatkan
susunan yang berlapis-lapis, yaitu terdiri dari daun-daun yang telah menebal, lunak dan
berdaging ; batangnya sendiri hanya merupakan bagian yang terkecil pada bagian
bawah umbi lapis itu.
e. Alat pembelit atau sulur (cirrhus)
Sulur merupakan bagian tumbuhan yang biasanya berbentuk spiral dan berguna untuk
membelit benda-benda yang disentuhnya. Umumnya sulur merupakan modifikasi dari
cabang, dikatakan sulur cabang yang letaknya dapat berhadapan dengan daun atau
dalam ketiak daun. Apabila merupakan modifikasi daun disebut sebagai sulur daun yang
letaknya pada ujung daun, atau tangkai daun.
f. Duri (spina)
Duri yang merupakan modifikasi salah satu bagian pokok dari tumbuhan, biasanya sukar
ditanggalkan dari batang, sehingga disebut sebagai duri sejati (spina caulogenum).
Sedang bila hanya bersifat sementara disebut sebagai duri tempel (spina aculeus).
D. Penyerbukan dan Prosesnya
Penyerbukan umumnya terjadi ketika bunga sudah mekar. Namun, pada bunga ceplukan
(Ruellia tuberosa) penyerbukan berlangsung ketika bunga belum mekar. Penyerbukan
tersebut dinamakan penyerbukan tertutup atau kleistogami.
Proses penyerbukan diawali
dengan pecahnya kepala sari
dan mun- culnya perekat di
sekitar kepala putik. Serbuk
sari yang berhasil menempel
akan berkecambah dan
membentuk buluh serbuk sari
yang memanjang ke arah
bakal biji. Selama
pertumbuhan, inti serbuk sari
membelah menjadi inti
vegetatif dan inti generatif.
Inti vegetatif berfungsi
menjadi pengarah jalannya
buluh serbuk menuju bakal biji sedangkan inti generatif akan membelah menjadi dua inti
sperma. Inti vegetatif akan hilang setelah sampai pada liang bakal biji. Sementara itu, inti
yang terdapat di dalam kandung lembaga akan membelah hingga menjadi 8 inti. Tiga
dari 8 inti tersebut bergeser menuju ke tempat yang berhadapan dengan liang bakal biji.
Salah satu dari tiga inti tersebut adalah sel telur (ovum) dan dua lainnya adalah sel
pendamping (synergida) biasanya terletak di kanan-kiri sel telur. Tiga inti lainnya bergeser
ke bagian kandung lembaga dan dinamakan antipoda. Sedangkan dua inti lainnya menuju
tengah kandung lembaga dan menyatu menjadi inti kandung lembaga sekunder. Kembali
pada dua inti generatif, satu di antaranya akan melebur dengan sel telur dan berkembang
menjadi lembaga dan satu lainnya akan melebur dengan inti kandung lembaga sekunder
dan berkem- bang menjadi jaringan penghimpun makanan cadangan. Peristiwa pembua-
han sebagaimana dijelaskan di atas dinamakan pembuahan ganda dan hanya terjadi
pada kelompok tumbuhan berbiji tertutup. Kelompok tumbuhan dengan biji terbuka tidak
mengalami pembuahan ganda karena tidak adan- ya inti kandung lembaga sekunder.
Berdasarkan asal serbuk sari, peristiwa penyerbukan dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
 Sendiri (autogamy); jika serbuk sari dan putik berasal dari satu bunga.
 Tetangga (geitonogamy); jika serbuk sari dan putik berasal dari bunga berbeda
namun dalam satu tumbuhan.
 Silang (allogamy); jika serbuk sari dan putik berasal dari bunga tumbuhan lain yang
sejenis.
 Bastar (hybridogamy); jika serbuk sari dan
putik berasal dari bunga tumbuhan lain yang
berbeda jenis
 Penyerbukan dibantu oleh hewan; proses
penyerbukan bunga yang dibantu oleh
hewan diawali dari menempelnya serbuk sari
saat hewan hinggap pada bunga. Ser- buk
sari yang menempel pada kaki atau bagian
tubuh hewan lainnya akan terbawa ke
kepala putik. Se- hingga terjadi proses
penyerbukan. Hewan yang biasanya
berperan se- bagai perantara penyerbukan
ada- lah serangga (kupu-kupu, lebah), siput,
burung, dan kelelawar
LKPD I
STRUKTUR TUBUH TUMBUHAN

I. AKAR

KET:
1

1..........

2..........
3

4
3..........

Akar memiliki fungsi sebagai:

4............
II. BATANG
Batang tumbuhan memiliki banyak fungsi, sebutkan fungsi batang bagi tumbuhan:
III. DAUN

1......
1

2......

2
3.....

4......
3

Apakah gambar disebelah termasuk ke dalam daun


lengkap atau bukan? Berikan alasannya!
4
DISKUSI KELAS
Perhatikan bahan-bahan yang kalian bawa dari rumah, kemudian jawablah pertanyaan di bawah
ini!
Dari bahan-bahan yang kalian bawah, sebutkan tanaman mana yang termasuk ke dalam jenis akar
tunggang dan akar serabut? Berikan alasannya!

Dari batang tanaman yang kalian sebutkan jenis-jenis batang yang kalian temui! Berikan alasannya!
Dari daun tanaman yang kalian bawah sebutkan jenis keragaman daun berdasarkan!
1. Keragaman pangkal, tepi daun dan ujung daun
2. Keragaman pertulangan dan daging daun
3. Keragaman permukaan daun

Anda mungkin juga menyukai