KELAS VIII
STRUKTUR TUBUH TUMBUHAN
Perlu diingat bahwa akar tunggang hanya dijumpai pada tanaman yang
ditanam dari biji. Walaupun termasuk ke dalam tumbuhan dikotil, suatu
tumbuhan tidak akan mempunyai akar tunggang jika tidak ditanam dari biji,
misalnya pada jenis-jenis tanaman budi daya yang diperbanyak dengan
cangkokan atau stek.
III. Fungsi Akar
Akar memiliki beberapa fungsi yakni:
a. Menyerap garam, mineral, air, melalui bulu-bulu akar masuk ke dalam
tubuh tumbuhan.
b. Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan, contohnya pada ubi, kentang, wortel, dan lain-lain.
c. Pada tanaman tertentu seperti bakau berperan untuk pernafasan.
d. Memperkuat berdirinya tumbuhan.
e. Sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
f. Mengangkut air dan zat-zat makanan ke tempat-tempat pada tumuh
tumbuhan yang memerlukan.
g. Untuk melekatkan tumbuhan pada media (tanah) karena akar memiliki
kemampuan untuk menunjang berdirinya tumbuhan.
h. Memperkuat berdirinya tumbuhan.
2. Batang
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan penting sehingga sering dikatakan sebagai
sumbu tubuh tumbuhan. Batang sebagian besar tumbuhan terletak di atas tanah, namun
ada pula batang yang terdapat di dalam tanah, bahkan ada tumbuhan yang tampak
tidak berbatang (planta acaulis) walaupun sesungguhnya berbatang hanya sangat
pendek sekali sehingga seolah-olah tidak berbatang.
Tumbuhan biji berkeping dua (Dicotyledonae) pada umumnya mempunyai batang yang
di bagian bawahnya lebih besar dan semakin ke ujung semakin mengecil, bercabang
atau tidak bercabang. Sebaliknya, tumbuhan biji berkeping tunggal
(Monocotyledonae) mempunyai batang yang dari pangkal sampai ujung batang tidak
menunjukan perbedaan besarnya.
Umumnya batang pada tumbuhan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Bentuk bulat, bersegi, pipih dengan permukaan batang licin, beralur bentuk
bersayap, berambut, dan berduri.
Batang tumbuh ke arah datangnya cahaya matahari, namun mengenai arahnya
dapat memperlihatkan berbagai variasi seperti tegak lurus, menggantung (pada
anggrek), menyulur berbaring (pada semangka), merunduk, memanjat (pada sirih
dan fanili), dan sebagainya.
Mempunyai ruas yang dibatasi oleh buku-buku dan pada buku ini terdapat daun
Tumbuh biasanya ke atas menuju arah cahaya disebut juga dengan fototropisme
Memiliki banyak percabangan (kelas dikotil)
Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali saat muda dan tanaman yang berumur
pendek/ semusim
Batang suatu tumbuhan ada yang bercabang dan ada pula yang tidak bercabang.
Cara percabangan batang dapat dibedakan menjadi percabangan monopodial
(pada cemara), simpodial, dan dikotomi (pada paku-pakuan). Cabang yang besar dan
secara langsung keluar dari batang dinamakan dahan, sedang cabang-cabang yang
lebih kecil dinamakan ranting
I. Jenis-jenis Batang
Berdasarkan struktur batang dibedakan menjadi:
1) Tumbuhan tidak berbatang jelas
Merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai batang sesungguhnya,
karena sangat pendek, daun seakanakan keluar dari bagian atas akar.
Contoh lobak (Raphanus sativus), sawi.
2) Tumbuhan berbatang jelas
Merupakan tumbuhan yang mempunyai batang sesungguhnya. Cabang
dan daun keluar dari batang di bagian atas permukaan tanah. Tumbuhan
berbatang jelas dibedakan :
Batang basah (herbaceus) lunak dan berair, Contoh Bayam
(Amaranthus sp.)
Batang berkayu (lignosus) keras dan kuat, Contoh Durian (Durio
zibethinus)
Batang rumput (calmus) tidak keras, punya ruas-ruas yang nyata,
sering berongga., Contoh: padi (Oriza sativa)
Batang mendong (calamus) seperti batang rumput tetapi ruas-
ruasnya lebih panjang., Contoh: rumput teki (Cyperus rotundus)
II. Fungsi Batang
Mendukung bagian tanaman yang ada dipermukaan tanah seperti daun,
bunga, buah, biji, dan daun.
Memperluas bidang asimilasi melalui percabangan
Sebagai wadah transportasi air dan unsur hara serta hasil asimilasi
Tempat penimbunan zat makanan
Kadang-kadang bisa sebagai alat perkembang biakan.
3. Daun
Daun (Lat: folium) merupakan alat tubuh yang penting bagi tumbuhan karena banyak
proses metabolisme yang terjadi di daun misalnya proses fotosintesis menghasilkan
bahan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya.
Semua daun mula-mula berupa tonjolan jaringan yang kecil, yaitu primordia pada
waktu ujung pucuk tumbuh, primordia daun baru mulai terbentuk menurut pola khas
untuk tiap jenis tumbuhan.
Secara morfologi dan anatomi, daun merupakan organ tubuh yang paling bervariasi.
Batasan secara menyeluruh dari semua tipe daun yang terlihat pada tumbuhan disebut
phyllom (filom). Berdasarkan variasi tersebut, folium dapat digolongkan ke dalam:
daun lebar, profil, katafil, hipsofil, kotiledon, dan lain-lain. Daun lebar (daun hijau)
berfungsi khusus untuk melakukan fotosintesa, biasanya berbentuk pipih mendatar
sehingga mudah memperoleh sinar matahari. Katafil adalah sisik pada tunas atau
batang di bawah tanah, berfungsi sebagai pelindung atau tempat menyimpan
cadangan makanan. Profil merupakan daun pertama yang tumbuh paling bawah di
cabang lateral, pada monokotil hanya ada satu helai profil, sedang pada dikotil
dijumpai dua helai profil. Hypsofil merupakan tipe-tipe brachtea yang bergabung
dengan bunga dan berfungsi sebagai pelindung, kadang-kadang hypsofil berwarna
cerah dan menyerupai mahkota bunga. Kotiledon merupakan daun pertama pada
tumbuhan.
Daun tidak selamanya berbentuk helaian pipih serta melebar dan berfungsi untuk
proses fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Daun dapat berubah bentuk maupun
fungsinya, antara lain daun berbentuk benang-benang dan fungsinya untuk memanjat,
atau berupa sisik berdaging pada umbi lapis, berupa daun tajam pada tanaman
kaktus. Daun yang mengalami perubahan bentuk dan fungsinya tadi dinamakan daun
metamorfosa (modifikasi daun), misalnya daun pembelit (sulur) pada daun kembang
sungsang (Gloria superba) dan pada daun kacang polong (Pisum sativum).
Daun dibedakan menjadi daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal adalah daun
yang hanya mempunyai satu helai daun pada satu tangkai daun, sedang daun majemuk
merupakan daun yang jumlahnya lebih dari satu helai daun pada satu tangkai daun.
I. Bagian-bagian Daun
Sebuah daun memiliki bagian daun yang lengkap apabila memiliki pelepah,
tangkai, dan helaian daun. Contoh tumbuhan yang memiliki daun lengkap
antara lain pohon pisang (Musa paradical L).
Helaian daun merupakan karakteristik daun
secara keseluruhan, sehingga dalam
menentukan bangun daun, bagian yang
diamati adalah helaian daun seutuhnya
Tangkai daun umumnya memiliki bentuk
silinder dan menebal pada pangkalnya.
Keragaman bentuk tangkai daun
penampang melintang di antaranya
setengah lingkaran (Musa paradisiacal L.) dan
bulat berongga (Carica papaya L.),
Pelepah daun tidak dimiliki oleh semua
tumbuhan, kebanyakan ditemukan pada
kelompok tumbuhan berbiji tunggal
(Monocotyledoneae). Pelepah daun memiliki bentuk seperti tangkai daun,
namun lebih dan menempel hampir setengah dari lingkar batang. Fungsi
pelepah daun di antaranya yaitu sebagai pelindung kuncup yang masih
muda dan penguat batang.
II. Keanekaragaman Bentuk Daun
1. KeragaMan Pangkal Tepii Daun, Dan Ujung Daun
a) Pangkal Daun (Basil Folil)
Pangkal daun adalah bagian yang dekat dengan tangkai daun.
Pangkal daun memiliki bentuk beraneka ragam. Kesulitan dalam
menentukan ben- tuk pangkal daun yaitu pada bentuk pangkal daun
runcing dan meruncing. Bentuk pangkal daun di antaranya sebagai
berikut:
1) Runcing (acutus), terdapat pada daun bangun memanjang, lanset
dan belah ketupat;
2) Meruncing (acuminatus), terdapat pada daun bangun bulat telur
sungsang dan sudip;
3) Tumpul (obtusus), terdapat pada daun bangun bulat telur dan
jorong;
4) Membulat (rotundatus), terdapat pada daun bulat telur dan
jorong
5) Rompang (truncatus), terdapat pada daun bangun segitiga, delta
dan tombok;
6) Berlekuk (emarginatus), terdapat pada daun bangun jantung,
ginjal dan anak panah.
(costa)
Urat-urat daun
(vena)
b) Menjari (Palmineruis): Waru (Hibiscus tiliaceus)
(costa)
Urat-urat daun
(vena)
c) Menyirip (Pennineruis): Daun mangga (Mangifera indica)
(costa)
lateralis)
lateralis)
(costa)
2) Daging Daun
Daging daun mengacu pada bagian-bagian yang berada di
antara tulang dan urat daun. Tebal dan tipisnya daun merupakan
dasar pengelompokan jenis daging daun. Daun berdasarkan
ukuran daging daunnya dibedakan se- bagai berikut
a) Kertas (Papyraceus), contohnya pada daun Pisang (Musa
paradisiasa)
b) Lunak (Herbaceus), contohnya pada daun singkong (Manihot
utilisima)
c) Perkamen (PerRamenteus), contohnya pada daun kelapa
(Cocos nu- cifera).
d) Berdaging (Carnosus), contohnya pada lidah buaya (Aloe
uera).
1) Buah sejati atau buah telanjang (fructus nudus), yaitu buah yang ter- bentuk
hanya dari bakal. buahnya saja. Macam-macam buah sejati antara lain:
Buah sejati tunggal, yaitu buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan
satu bakal buah saja. Di dalam buah ini dapat berisi satu atau beberapa
biji, juga dapat tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu
atau banyak ruangan. Contoh:
Buah mangga (Mangifera indica L.), yang mempunyai satu ru- ang
dengan satu biji.
Buah pepaya (Carica papaya L.), yang terjadi dari beberapa
daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.
Buah durian (Durio zibethinus Murr.), yang terdiri dari beberapa
daun buah, mempunyai beberapa ruang, dan dalam tiap ruang
terdapat beberapa biji.
2) Buah semu atau buah tertutup (fructus spurius), yaitu buah yang ter- bentuk
dari bakal buah beserta bagian-bagian yang lain dari bunga yang kemudian
menjadi bagian utama buah itu sendiri. Hal ini mun- gkin karena lebih besar,
lebih menarik perhatian dan sering kali mer- upakan bagian buah yang
bermanfaat, dapat dimakan, sedang buah yang sesungguhnya kadang-
kadang tersembunyi. Macam-macam buah semu:
Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga
dengan satu bakal buah dan pada buah ini selain bakal buah ada
pula bagian lain dari bunga yang ikut membentuk buah. Contoh: Buah
jambu monyet (Anacardium occidentale L.), yang tampak sebagai
buah dan dapat dimakan, sebenarnya tang- kai bunga yang
membesar.
Buah semu ganda, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga
dengan lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain dan
masing-masing tumbuh menjadi buah. Selain itu juga ada bagian lain
pada bunga yang ikut tumbuh dan merupakan bagian buah yang
mencolok serta kerap kali yang berguna. Contoh: Buah arbei
(Fragraria uesca L.).
Buah semu majemuk, yaitu buah semu yang terjadi dari bunga
majemuk, yang dari luar seluruhnya tampak seperti satu buah. Contoh:
buah nangka (Artocarpus integra Merr.),yang terjadi dari ibu tangkai
bunga yang tebal serta berdaging beserta daun- daun tenda bunga
yang ujung-ujungnya saling berlekatan sehing- ga merupakan kulit
buah semu ini
Bagian-bagian Buah
Buah terdiri dari 3 bagian utama yakni:
a. Exocarp (lapisan paling luar): Lapisan ini tersusun atas jaringan epider- mis
dan jaringan hipodermis. Kedua jaringan tersebut memiliki dinding yang
tebal. Fungsi bagian exocarp adalah lapisan terluar yang melind- ungi
bagian dalam pada buah. Bagian
ini merupakan bagian yang sering
disebut dengan kulit buah.
b. Mesocarp (bagian tengah): Bagian
mesocarp berada pada tengah
buah yang terdiri dari sel-sel
parenkimatis. Bagian ini
merupakan bagian yang sering
disebut daging buah.
c. Endocarp (bagian paling dalam):
Lapisan endocarp berada pada
lapisan paling dalam di buah yang terdiri dari selapis epidermis. Beberapa
buah, terkadang memiliki lapisan sklerenkim. Bagian endocarp merupakan
ba- gian yang membatasi antara daging buah dengan biji
3. Biji
Bagi tumbuhan berbiji (Spermatophyta) biji merupakan alat perkembangbiakan yang
utama karena calon tumbuhan baru (lembaga) terdapat di dalam biji. Tumbuhan
dapat mempertahankan atau mele- starikan jenisnya serta dapat terpencar ke tempat
lain disebabkan karena adanya biji. Biji terjadi karena bakal biji yang tumbuh menjadi
biji, setelah bunga mengalami penyerbukan, yang kemudian diikuti den- gan
pembuahan.
Pada mulanya, biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari tembuni/ papan biji
(placenta). Tangkai pendukung biji disebut tali pusar (funiculus) dan bagian biji tempat
melekatnya tali pusat, disebut pusar biji (hilum atau hilus). Apabila biji sudah masak
maka tali pusatnya putus sehingga biji terlepas dari tembuninya.
Tali pusat ada kalanya juga ikut tumbuh dan kemudian berubah menjadi selaput biji
(arillus). Bagian ini ada yang menjadi selaput biji yang sempurna dan ada pula yang
hanya menyelubungi sebagian saja dari biji. Selaput biji ada yang berdaging atau
berair, dapat dimakan, dan ada yang menyerupai kulit, serta hanya menutupi
sebagian biji. .
Adapun bagian-bagian biji antara lain:
Kulit biji (spermodermis).
Tali pusat (funiculus).
Inti biji atau isi biji (nucleus seminis).
Biji adalah alat reproduksi, penyebaran, dan kelangsungan hidup suatu tumbuhan.
Selain itu, bagi tumbuhan berbiji, biji merupakan awal dari ke- hidupan tumbuhan
baru di luar induknya. Jika biji tanaman dikotil seperti kacang-kacangan, kamu belah
menjadi dua, kamu akan mendapatkan struktur biji yang terdiri atas plumula,
hipokotil, radikula, kotiledon, dan embrio. Sedangkan, struktur biji tanaman monokotil,
misalnya jagung terdiri atas koleoptil, plumula, radikula, koleoriza, skutelum, dan
endosperma.
Bagian-bagian biji tersebut mempunyai fungsi masing-masing untuk pertumbuhan
tanaman Pada biji tanaman dikotil maupun monokotil terdapat:
a) Plumula merupakan poros embrio yang tumbuh ke atas yang selan- jutnya
akan tumbuh menjadi daun pertama,
b) RadiRula adalah poros embrio yang
tumbuh ke bawah dan akan men- jadi
akar primer. Pada tanaman monokotil,
misalnya jagung, kotiledon mengalami
modifikasi menjadi skutelum dan
koleoptil.
c) SRutelum berfungsi sebagai alat
penyerap makanan yang terdapat di
dalam endosperma,
d) Koleoptil berfungsi melindungi plumula.
Selain itu, pada jagung juga terdapat Roleoriza yang berfungsi melindungi
radirula
Perkecambahan
I. AKAR
KET:
1
1..........
2..........
3
4
3..........
4............
II. BATANG
Batang tumbuhan memiliki banyak fungsi, sebutkan fungsi batang bagi tumbuhan:
III. DAUN
1......
1
2......
2
3.....
4......
3
Dari batang tanaman yang kalian sebutkan jenis-jenis batang yang kalian temui! Berikan alasannya!
Dari daun tanaman yang kalian bawah sebutkan jenis keragaman daun berdasarkan!
1. Keragaman pangkal, tepi daun dan ujung daun
2. Keragaman pertulangan dan daging daun
3. Keragaman permukaan daun