Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

BOTANI FARMASI
“ TERMINOLOGI KARAKTER MORFOLOGI TUMBUHAN ”

DISUSUN OLEH:

AFRIZAL 17 18 052
NUR IKHWAN 17 18 053

PROGRAM STUDI S(1) FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (FARMASI) PELITA MAS PALU
STIFA-PM
PALU 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan merupakan salah satu dari berbagai macam jenis makhluk
hidup. Tumbuhan sangat berperan dalam kelangsungan hidup organisme lain,
sebagai bahan pangan, tempat tinggal serta perannya dalam menyeimbangkan
kehidupan di dunia. Tumbuhan sangat beragam jenisnya, masing-masing
memiliki bentuk yang berbeda-beda. Bentuk berbeda-beda yang sering terlihat
adalah bentuk luar tumbuhan atau dalam bahasa ilmiah disebut sebagai
morfologi tumbuhan.
Namun, sebagian manusia kurang memahami akan perbedaan struktur
luar dari tumbuhan. Seyogyanya, pengetahuan mengenai morfologi tumbuhan
diperkenalkan sejak dini, karena dengan pengenalan dengan berbagai macam
tumbuhan dan masing-masing strukturnya akan mendidik manusia untuk lebih
mencintai lingkungan dan melestarikan pemberian Tuhan pencipta alam.
Dalam morfologi tumbuhan dibahas bagian-bagian tumbuhan yang
meliputi struktur akar, batang, daun, bunga dan buah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian morfologi tumbuhan?
2. Bagaimana struktur dan fungsi akar?
3. Bagaimana struktur dan fungsi batang?
4. Bagaimana struktur dan daun?
5. Bagaimana struktur bunga?
6. Bagaimana struktur buah?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MORFOLOGI TUMBUHAN
Ilmu tumbuhan telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Salah
satu dari ilmu tersebut adalah ilmu tentang morfologi tumbuhan. Morfologi
tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari organ dan bentuk luar tubuh
tumbuhan. Ilmu ini mempelajari tumbuhan baik dari segi bentuk maupun fungsi-
fungsinya, namun tidak sampai membahas jaringan-jaringan dalam tumbuhan,
karena bahasan tersebut sudah termuat dalam anatomi tumbuhan.
Secara umum organ tumbuhan terdiri atas akar, daun,batang, bunga dan
buah.Berikut adalah pembahasannya.
B. ORGAN-ORGAN TUBUH TUMBUHAN
1. Akar (Radix)
Akar merupakan bagian tumbuhan yang tumbuh searah dengan gaya
tarik bumi atau menuju ke air. Akar berfungsi sebagai penyerap air dan mineral
dari dalam tanah. Akar ditemukan pada bagian paling bawah dari tumbuhan.
Sebagian besar akar terpendam di dalam tanah, namun ada pula yang terletak di
luar tanah dan menggantung. Akar yang berada di luar tanah misalnya tumbuhan
bakau, kemudian tumbuhan yang akarnya menggantung, misalnya tumbuhan
beringin.
Berikut ini adalah beberapa sifat akar :
1. Merupakan bagian tumbuhan yang pada umumnya terdapat di dalam
tanah dan tumbuh menuju ke pusat bumi,
2. Tidak berbuku-buku dan tidak beruas-ruas,
3. Akar umumnya berwarna keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
4. Bentuknya meruncing sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.
 Adapun fungsi akar adalah:
a. Untuk melekatkan tumbuhan pada media (tanah) karena akar memiliki
kemampuan untuk menunjang berdirinya tumbuhan.
b. Menyerap garam, mineral, dan air, melalui bulu-bulu akar, air masuk ke
dalam tubuh tumbuhan.
c. Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan, contohnya: pada ubi, kentang, wortel, dan lain-lain.
d. Pada tanaman tertentu seperti bakau berperan untuk pernafasan
e. Memperkuat berdirinya tumbuhan
f. Sebagai alat perkembangbiakan vegetativ
g. Mengangkut air dan zat-zat makanan ke tempat-tempat pada tumbuh
tumbuhan yang memerlukan.
 Struktur Akar
            Struktur pada akar dapat di bagi menjadi beberapa macam:
- Leher akar atau pangkal akar (collum), yaitu bagian akar yang
bersambungan dengan pangkal batang.
- Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling muda, terdiri atas
jaringan-jaringan yang masih dapat mengatakan pertumbuhan.
- Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat antara leher akar
dan ujungnya. Cabang-cabang akar (radix lateralis), yaitu bagian-bagian
akar yang tak langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi
keluar dari akar pokok. Dan masing-masing dapat mengadakan
percabangan lagi.
- Serabut akar (fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus-halus
dan berbentuk serabut.
- Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis) yaitu bagian
akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit
luar akar yang panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut, oleh sebab
itu dinamakan rambut akar atau bulu akar. Dengan adanya rambut-
rambut akar ini bidang penyerapan akar menjadi amat diperluas,
sehingga lebih banyak air dan zat-zat makanan yang dapat dihisap.
- Tudung akar (calyptras),yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung,
terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang
masih muda dan lemah.
 Bentuk akar
Menurut bentuknya, akar dibagi menjadi 2, yaitu akar tunggang dan akar
serabut.
 Akar tunggang:
 Tumbuh lurus ke bawah yang merupakan akar pokok
Kelanjutan dari batang. Sedangkan akar-akar yang lain
merupakan cabang dari akar tunggang dan berbiji
telanjang
 Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan
 Akar tunggang dimiliki oleh tumbuhan biji berkeping dua
(dikotil), misalnya wortel, mangga, jeruk, durisn, duku dan
anggrek
 Akar serabut:
 Akar yang berukuran relatif kecil dan tumbuh di pangkal
batang
 Ukuran akar yang satu dengan yang lain kurang lebih
sama besar dan sama panjang
 Akar semacam ini dimiliki oleh tumbuhan biji berkeping
satu (monokotil), misalnya rumput, kelapa, dan tumbuhan
yang dibiakkan melalui cangkok atau stek
 Fungsi utamanya adalah untuk memperkokoh berdirinya
tumbuhan
Gambar 1 Gambar 2
Akar Tunggang Akar Serabut

 Modifikasi akar
- Akar napas. Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti
pada genera Mangrove (Avicennia, Soneratia).
- Akar gantung. Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung
terdapat pada tumbuhan epifit Anggrek.
- Akar banir. Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropik.
- Akar penghisap. Akar ini terdapat pada tumbuhan jenis parasit seperti
benalu.
2. Daun
1. Pengertian Daun dan Fungsinya
Daun merupakan organ tumbuhan yang memiliki fungsi sebagai alat
fotosintesis tumbuhan. Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada
tumbuhan yang bertempat pada daun dengan bantuan cahaya matahari. Selain
sebagai tempat berfotosintesis daun berfungsi untuk tempat penyimpanan
makanan dan alat untuk respirasi (pernafasan) dan tempat terjadinya
penguapan.1
Secara umum, daun berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau.Warna
hijau dalamdaun disebabkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Warna
hijau yang terdapat dalam daun akan membuat tumbuhan-tumbuhan atau daerah
yang ditempati tumbuhan terlihat hijau. Akan tetapi bagian tubuh tumbuhan
memiliki usia yang terbatas, sehingga ketika daun sudah sampai pada waktunya
untuk gugur maka warnanya akan menguning kecoklatan dan lepas dari
batangnya.
2. Bagian-bagian Daun
Terdapat bagian-bagian inti pada daun, yaitu :
a. Upih atau Pelepah daun (Vagina)
b. Tangkai daun (Petiolus)
c. Helaian Daun (lamina)

Berdasarkan bagian-bagian tersebut daun dapat dibedakan menjadi dua yaitu


daun sempurna atau lengkap dan daun tidak sempurna atau tidak lengkap. Daun
lengkap adalah daun yang memiliki ketiga bagian tersebut, misalnya daun pisang
(Musa paradisiaca) dan daun bambu (Bambusa sp.). Sedangkan daun yang tidak
lengkap tidak memiliki salah satu atau dua dari bagian tersebut.

1
 Terdapat beberapa kemungkinan daukzn yang tidak lengkap, diantaranya:
a. Hanya terdiri dari helaian dan tangkai saja (Daun bertangkai).
Misalnya : daun pohon Nangka (Artocarpus integra Merr) dan daun pohon
Mangga (Magnifera Indica).
b. Daun terdiri atas upih dan helaian daun saja, demikian ini sering disebut
sebagai daun berupih.Yang termasuk golongan ini adalah tumbuhan
berumput seperti Padi (Oryza sativa) dan Jagung (Zea mays).2
c. Daun hanya terdiri dari helaian saja, tanpa upih dan tangkai daun.
Misalnya, Biduri (Calotropis gigantea).
d. Daun yang terdiri atas tangkai saja. Misalnya, Acacia auriculiformis.
 Penjelasan dari bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut :
a. Upih atau Pelepah Daun (Vagina)
Tidak semua tumbuhan memiliki daun yang berupih. Daun yang berupih
umumnya terdapat pada golongan tumbuhan berbiji tunggal
(Monocotyledoneae) saja. Seperti Jahe (Zingiberaceae),Pisang (Musa
sapientum), palma (Palmae),dan sebagainya.
Fungsi dari Upih atau pelepah daun (Vagina) antara lain :
- Pelindung kuncup yang masih muda,
- Member kekuatan pada batang tanaman.
b. Tangkai daun (Petiolus)
Tangkai daun atau Petiolus merupakan bagian daun yang
mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun
pada posisi sedemikian rupa, sehingga dapat memperoleh cahaya
matahari yang sebanyak-banyaknya.
Secara umum tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi atas agak
pipih dan menebal pada pangkalnya, namun ada pula yang menebal
pada pangkal dan ujungnya, misalnya pohon kupu-kupu (Bauhinia
purpurea). Tekstur dari tangkai daun beragam seperti adanya kerutan-
kerutan, sisik-sisik, rambut-rambut, dan sebagainya.

c. Helaian daun (Lamina)


2
Helaian daun merupakan bagian terpenting dari suatu tumbuhan.
Helaian daun memiliki bentuk yang berbeda-beda antara tumbuhan satu
dengan yang lainnya baik dari segi ukuran, warna, maupun strukturnya.
3. Bangun daun
Bangun daun atau bentuk daun dapat dibedakan menjadi 4 golongan,
yaitu :
a) Bagian yang terlebar berada di tengah-tengah helaian daun.
Dalam bagian ini terdapat beberapa bentuk:
- Bulat atau bundar, jika panjang dan lebar 1:1
- Bangun perisai, berbentuk bulat dan mempunyai tangkai daun
yang tidak tertanam pada pangkal daun. Contoh : daun jarak.
- Jorong, jika panjang dan lebar 2:1
- Memanjang, Memanjang jika panjang dan lebar 3:1
- Bangun lanset, jika Pangjang dan lebar 3-5:1
b) Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun
- Bangun bulat telur, contoh : Hibiscus rosa-sinensis atau kembang
sepatu,
- Bangun segitiga, contoh: bunga pukul empat (Mirabilis jalapa),
- Bangun delta,contoh : Antigonon leptopus
- Bangun belah ketupat,contoh : daun bengkoang (Pachyrrhizus
erosus)
- Bangun jantung,contoh : daun waru (Hibiscus tiliaceus)
- Bangun ginjal,contoh : daun kaki kuda (Cantella asiatica)
- Bangun anak panah,contoh : daun enceng (Sagittaria sagittifolia)
- Bangun tombak,contoh : daun wewehan (Monochoria hastata)
- Bertelinga.contoh : daun tempuyung (Sonchus asper)
c) Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun.
- Bangun bulat telur terbalik,contoh : daun sawo kecik (Manilkara
kauki)
- Bangun jantung terbalik, contoh : daun semanggi gunung
- Bangun segitiga terbalik, contoh : daun semanggi
- Bangun sudip, contoh : tapak liman dan lobak.
-
d) Tidak ada bagian yang terlebar.
- Bangun garis, contoh : daun rerumputan
- Bangun pita, contoh : daun Jagung
- Bangun pedang, contoh : daun nanas sebrang
- Bangun paku
- Bangun jarum, contoh ; daun pinus merkusii.
4. Ujung daun.
Bentuk-bentuk ujung daun diantaranya adalah :
- Runcing (acutus), yaitu daun yang kedua tepinya munju keatas
dan pada puncaknya membentuk sudut lancip.
- Meruncing (acuminatus), yaitu daun yang runcing dengan
ujungnya yang sangat sempit dan sangat runcing.
- Tumpul (obtusus), yaitu daun yang ujungnya tumpul, sering
dijumpai pada bangun bulat telur terbalik atau sudip.
- Membulat, seperti daun berujung tumpul tapi di ujungnya tidak
bersudut sama sekali.
- Rompang, ujung daun tampak seperti garis rata.
- Terbelah, ujung daun memperlihatkan suatu lekukan atau seperti
daun yang terbelah.
- Berduri, ujung daun ditutup dengan bagian yang keras.
Berikut ini adalah gambar macam-macam ujung daun :
5. Pangkal daun
Pangkal daun juga bermacam-macam, diantaranya :
- Runcing,
- Meruncing,
- Tumpul,
- Membulat,
- Rompang,
- Berlekuk,
- Pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang sama
terhadap batang
- Pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang batang yang
berlawanan.
Berikut ini adalah gambar macam-macam pangkal daun :

6. Tulang daun
Susunan tulang daun bermacam-macam, diantaranya :
- Menyirip (Penninervis), yaitu daun yang mempunyai satu ibu
tulang dan berjalan dari pangkal keujung yang merupakan terusan
dari tangkai daun.
- Menjari, dari ujung pangkal daun keluar beberapa tulang yang
memencar dan seperti bentuk susunan jari-jari tangan.
- Melengkung, daun yang memiliki beberapa tulang besar,yang
paling besar terletak di tengah sedang yang lain mengikuti
jalannya tepi daun.
- Daun bertulang sejajar, daun yang memiliki tulang di tengah daun
yang besar dan membujur sedang tulang yang lain lebih kecil dan
membujur pula.

7. Tepi daun
Tepi daun dibedakan menjadi dua yaitu :
- Daun rata atau interger, misalnya daun nagka
- Daun bertoreh (Divisius),yang termasuk dalam golongan ini antara
lain daun dengan tepian bergerigi, berombak, berlekuk,
bercangap, menyirip, dan menjari.

3. Batang
Batang adalah organ pokok pada tumbuhan di samping akar dan daun.
Batang menopang daun dan biasanya terletak di atas permukaan tanah.
a. Sifat-sifat Batang
1. Memiliki bagian buku (node) dan ruas (internode)
2. Biasanya berbentuk silindris atau yang lain, dan mempunyai
penampang melintang yang bersimetri regular
3. Pertumbuhannya fototropi atau heliotropi
4. Mengalami pertumbuhan di ujung
5. Mrngadakan percabangan dari pertumbuhan dan perkembangan
kuncup
6. Pada umumnya tidak berwarna hijau
b. Fungsi Batang
Fungsi utama batang adalah mendukung perluasan bidang fotosintesis
serta merupakan transportasi utama dari air, unsur hara, dan bahan organik
sebagai fotosintesis. Batang juga berfungsi mendukung tajuk tumbuhan
termasuk daun, bunga, buah, dan biji. Terkadang juga menjadi tempat
penimbunan cadangan makanan.3
c. Klasifikasi Batang
1. Kuncup (gemma, buding) atau tunas pada batang
a. Kuncup ujung (terminal bud), yaitu kuncup yang terdapat di ujung
batang pokok atau ujung percabangan batang.
b. Kuncup samping (lateral bud), yaitu kuncup yang berada pada buku
batang di ketiak daun, sebagai kuncup utama tumbuh dari meristem
utama.
c. Kuncup ujung semu (pseudoterminal bud), yaitu kuncup yang terletak
di pangkal kuncup ujung yang sesungguhnya.
d. Kuncup di kedua sisi kuncup samping (collateral bud), yaitu kuncup
yang berada pada buku batang di ketiak daun, sebagai kuncup
pendamping yang tmbuh di meristem samping.
e. Kuncup di bekas daun (infrapetiolar) kuncup yang tumbuh di daerah
meristem bekas daun.
2. Klasifikasi batang berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan kuncup
a. Monocaulis, yaitu batang yang pertumbuhannya di dominir oleh
kuncup ujung. Kuncup lateral menjadi perbungaan sehingga terbentuk
struktur batng tunggal. Monocaulis di bagi menjadi dua:
Monocaulis monocarpi, kuncup ujung pada usia tertentu menjadi
perbungaan sehingga pertumbuhan batang terhenti, contoh: pisang.
3
Monocaulis polycarpi, kuncup ujung berfungsi tetapi kuncup samping
berubah menjadi perbungaan, contoh: kelapa.
b. Monopodial, yaitu batang yang pertumbuhannya di dominir oleh
kuncup ujung. Kuncup lateral tumbuh tetapi kurang baik. Batang
pokok akan nampak jelas, contoh: sengon.
c. Simpodial, batang yang pertumbuhannya di dominir oleh kuncup
samping. Pada kondisi eksterm, saat kuncup ujung mati, tetapi
sepasang kuncup di bagian buku batang pangkal tumbuh secara
bersamaan sehingga terjadi percabangan, seperti: tumbuhan paku
resam.
3. Klasifikasi batang berdasarkan perawakan
a. Batang tumbuhan yang memiliki perawakan basah atau lunak
misalnya bayam.
b. Batang tumbuhan yang memiliki perawakan batang keras, karena
adanya kandungan kayu yang dominan misalnya tanaman jati.
c. Batang tumbuhan yang memiliki perawakan berkayu yang memiliki
ruas panjang dapat di bedakan antara tipe batang mendong, ruas
batang panjang dan pejal misalnya rotan.4
d. Batang tumbuhan yang memiliki perawakan rumput, ruas batang
panjang dan berrongga misalnya padi.
4. Klasifikasi batang berdasarkan arah tumbuh
1. Arah tumbuh batang pokok
a. Tegak lurus: arah tumbuhnya tegak lurus terhadap dataran tempat
hidupnya. Contoh: batang pokok tanaman pepaya.
b. Condong atau serong ke atas: batang pokok agak rebah tetapi ujung
ke arah vertikal. Contoh: batang kacang tanah.
c. Berbaring atau mendatar: batang pokok terletak di permukaan tanah,
ujungnya ke atas, dan di buku batang tidak tumbuh akar. Contoh:
batang pokok tanaman semangka.
d. Merayap atau menjalar: batang pokok terletak di permukaan tanah,
ujungnya ke atas, dan di buku batang tumbuah akar. Contoh: batang
ketela rambat.

4
e. Menggantung: batang tumbuhan di lereng (jurang dan epifit
(menumpang pada bagian tumbuhan lain). Contoh: batang anggrek.
f. Mengangguk: batang pokok tegak lurus ke atas, ujungnya membalik
ke bawah. Contoh: batang pokok bunga matahari.
2. Cabang batang
Arah tumbuh cabang batang terhadap batang pokok:
a. Tegak: jika cabang batang dan batang pokok arahnya sejajar atau
sedikit serong ke atas. Contoh: cabang batang pinus.
b. Condong ke atas: jika cabang batang nenbentuk sudut 450 derajat
terhadap batang pokok. Contoh: cabang batang cemara.
c. Mendatar: jika cabang batang tegak lurus terhadap batang pokok.
Contoh: cabang batang randu.
d. Terkulai: jika cabang batang tegak lurus terhadap batang pokok,
tetapi ujungnya tumbuh ke bawah. Contoh: cabang batang kopi.5
e. Menggantung: jika pertumbuhan cabang batang ke arah bawah.
Contoh: cabang batang salik atau bunga hias bunga gantung.
Sifat cabang batang:
a. Geragih: cabang batang dengan ruas panjang setiap buku tumbuh
batang dan akar. Contoh: teki.
b. Tunas air atau wiwilan: cabang batang tumbuh cepat, beruas panjang
dan bersifat muda. Contoh: tunas air tanaman coklat.
c. Sirung panjang: cabang batang berdaun dengan ruas panjang dan
belum berbunga (steril).
d. Sirung pendek: cabang batang beruas pendek, berdaun dan
berbunga (fertil).
d. Bagian Pokok Batang
Dalam organ batang terdapat tiga bagian pokok ang berkembang dari
jaringan protoderm, prokambium, dan meristem dasar, yaitu epidermis, korteks
dan stele. Bagian tersebut akan tampak lebih jelas pada batang tumbuhan
dikotile.
a. Epidermis
Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang berada paling luar.
Jaringan ini berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala
5
pengaruh luara yang merugikan pertumbuhannya sehingga jaringan
epidermis sering disebut jaringan pelindung.6
Epidermis pada tumbuhan dicotyle dan monocotyle tersusun oleh
satu lapisan sel . sel epidermis biasanya berbentuk rectangular tersusun
rapat tanpa adanya ruang antar sel, dinding luar mengalami penebalan
dari zat kutin. Susunan ini menyebabkan terjadinya pengurangan
transpirasi dan melindungi jaringan di sebelah dalam dari kerusakan
mekanik dan serangan hama. Pada beberapa jenis tumbuhan, di sebelah
dalam epidermis batang di jumpai satu atau beberapa lapis sel yang
berasal dari intial yang tidak sama dengan epidermis yang disebut
hipodermis.
b. Korteks
Daerah korteks terutama tersusun oleh parenkim sebagai jaringan
dasar, di daerah parifer kadang dijumpai kolenkim yang berkelompok atau
membentuk lingkaran tertutup. Jaringan sklerenkim dapat berupa serabut
yang berkelompok dan sklereida yang soliter. Dijumpai pula adanya
berbagai macam idioblast. Pada beberapa tumbuhan, parenkim korteks
bagian tepi mengandung kloroplas sehingga mampu mengadakan proses
fotosintesis, parenkim ini disebut klorenkim.
c. Stele
Stele merupakan daerah di sebelah dalam endodermis yang terdiri
atas perikambium, parenkim, dan berkas pengankut.7

7
e. Pertumbuhan sekunder batang
Pertumbuhan menebal yang terjadi pada tumbuhan disebut pertumbuhan
sekunder akibat adanya penambahan jaringan sekunder. Jaringan sekunder
dihasilkan oleh meristem sekunder, yaitu kambium vaskuler dan kambium
gabus (felogen).
Pada tumbuhan dicotyle yang berkayu, dan gymnospermae, jaringan
berkas pengangkutan primer yang berasal dari sel-sel prokambium hanya
berfungsi pada saat tumbuhan dalam fase perkembangan kemudian fungsi
pengangkutan digantikan oleh jaringan berkas pengangkut sekunder yang
dihasilkan oleh kambium vaskuler. Akibat adanya pertumbuhan menebal
sekunder ini fungsi epidermis sebagai jaringan pelindung digantikan oleh
kambium gabus.
Pada tumbuhan monocotyle dan beberapa jenis lainnya, semua sel
penyusun prokambium berdiferensiasi menjadi jaringan berkas pengankut
primer. Pada tumbuhan dicotyle dan gymnospermae selain berdiferensiasi
menjadi jaringan berkas pengangkut primer, sebagian dari prokambium itu
tetap bersifat meristematik dan berkembang menjadi kambium. Kambium ke
arah dalam menghasilkan xilem sekunder dan ke arah luar menghasilkan
floem sekunder.
Setelah kambium mengadakan pertumbuhan sekunder, terbentuklah
kambium gabus,. Kambium gabus dapat terbentuk dari berbagai jaringan
hidup misalnya epidermis, parenkim korteks yang sel-selnya dapat berubah
menjadi meristematik. Dengan adanya jaringan gabus maka bagian dalam
tumbuhan hidup terpisah dari udara luar sehingga di perlukan adanya
hubunga antara bagian dalam tumbuhan dengan udara luar untuk menunjang
berbagai macam proses kehidupan. Untuk itu di jumpai adanya lentisel pada
jaringan gabus batang. Jaringan gabus menggantikan epidermis sebagai
jaringan pelindung.8
4. Bunga
Bunga adalah tunas terspesialisasi yang dapat memiliki lebih dari empat
cincin daun yang termodifikasi (sporofil) yang disebut dengan organ bunga.
Bunga merupakan sistem percabangan suatu batang (aksis), yang memiliki
bagian dua bagian yaitu:
1. Bagian steril berupa tangkai, dasar bunga (receptacle), daun
pelindung (branchtea), dan perhiasan bunga yang terdidi daun
kelopak dan daun mahkota.
2. Bagian fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari (stamen)
dan makrosporofil megasporofil atau daun buah sebagai penyusun
putik (pistilum).

A. Bagian-bagian bunga

1. Dasar Bunga (Receptacle


atau Receptaculum)
Dasar bunga merupakan
tempat tumbuhnya perhiasan
bunga dan kelamin bunga.
Berdasarkan pada
perkembangannya dasar bunga
dapat memiliki bentuk:
a. Rata, dasar bunga seperti ini menimbulkan adanya kedudukan
semua bagian bunga sama tinggi. Bila dilihat posisi putik terhadap
perhiasan bunga lebih tinggi, disebut menumpang (soperus) atau

8
letak perhiasan bunga sama tinggi dengan putik disebut kedudukan
perhiasan bunga perigin.
b. Kerucut (torus), kedudukan putik menjulang tinggi, jadi menumpang
(superus), tapi perhiasan lebih rendah (hipogen)
c. Cawan, apabila perhiasan bunga di tepi cawan, sehingga kedudukan
putik tetap menumpang (seperus) dan perhiasan bunga lebih rendah
(hipogen)
d. Mengkuk apabila perhiasan di tepi mangkuk kedudukannya paling
tinggi dibanding bagian lainnya (epigen) sedangkan putik lebih
rendah (inferus)

2. Perhiasan Bunga (Penanthium)


Perhiasan bunga disusun oleh dua unsur daun steril, yaitu daun kelopak
(sepal) yang secara kolektif menyusun kelopak bunga (caylx) dan daun daun
mahkota (petal) yang secara kolektif menyusun mahkota bunga (corolla).
Kelopak bunga (caylx) adalah perhiasan bunga terpangkal, pada waktu muda
(kuncup) merupakan pelindung bagian bunga yang lain, tersusun dari daun
kelopak (sepal).
3. Mahkota Bunga (Corolla)
Posisi mahkota bunga ada di sebelah dalam dari kelopak, tersusun atas
mahkota (petal), ukuran umumnya lebih besar dibandingkan dengan mahkota,
warnanya macam-macam karena adanya antosian. Susunan bunga bervariasi
kadang ada ynag berbau harum atau tidak. Bau dan warna mahkota dapat
menjadi daya tark bagi serangga penyerbuk.
4. Alat kelamin Jantan (Androecium)
Alat kelamin pada tumbuhan berasal dari metamorfosis daun fertil
(mikrosporofil) menjadi benang sari (stamen), bagian yang akan menjadi tangkai
daun berkembang mejadi tangkai sari (filament), bagian yang menjadi helaian
berkembang menjadi kepala sari (anthera), dan bagian yang akan menjadi ibu
tulang daun berkembang menjadi daerah penghubung ruang sari (connectivum).
Tangkai sari berdasarkan kedudukannya terhadap bagian bunga yang lain,
dapat duduk di dasar bunga (Thalamflorae), duduk di permukaan kelopak
(CalicWorae) atau duduk pada daun mahkota (Corolifflorae)berdasarkan jumlah
benang sari yang terdapat pada bunga maka bennag sari dibedakan menjadi tiga
golongan yaitu:
a. Banyak, apabila jumlah benang sari lebih dari 20 buah
b. Dua kali lipat jumlah daun mahkota, jika di lingkaran luar dalam
yang berseling dengan daun mahkota disebut obdiplostemon
c. Sama dengan jumlah daun mahkota

Jika benang sari berhadapan dengan daun kelopak dan berseling dengan
daun mahkota disebut episepal dan jika berhadapan dengan daun mahkota dan
berseling dengan daun kelopak disebut epipetal.
Berdasarkan pada keberadaan bagian-bagian bunga tanpa
memperhitungkan tangkai dan dasar bunga dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
a) Bunga lengkap atau sempurna (complete), jika memliki kelopak
dan mahkota bunga.
b) Bunga tidak lengkap atau tidak sempurna (incomplete), apabila
tidak memiliki salahsatu perhiasan bunga, sehingga dapat bersifat
petaloid atau sepaloid.
c) Bunga sempurna (perfect flower) jika memiliki benang sari dan
putik. Apabila berkelamin tunggal apat disebut sebagai bunga
jantan (staminate flower) atau betina (pistille flower), bersifat
universal.
5. Alat Kelamin Betina (Gynoecium)
Alat kelamin betina tersusun atas putik (pistil), putik tersusun oleh dasarnya
berupa daun buah (measporofil; carpell). Pada umumnya putik memiliki 3 bagian,
yaitu:
1. Bakal buah (ovarium)
2. Tangkai putik (stylus)
3. Kepala putik (stigma)

Berdasarkan jumlah daun penyusunnya putikdibedakan menjadi dua yaitu


putik tunggal (simple) yaitu putik yang hanya disusun oleh satu daun buah,
danputik majemuk (composite) bila disusun oleh banyak daun buah.
6. Bakal Buah (Ovarium)
Bakal buah merupakan bagian putik yang membesar menumpang pada
dasar bunga yang tersusun oleh daun buah (carpell). Setiap daun mendukung
bakal biji (ovule), antar bakal biji dn daun buah dihubungkan oleh tali pusar
(foeniculus). Pada daun buah terdapat bagian tempat tertancapnya tali pusar
disebut tembun (placenta), dan tempat tertancapnya pada bakal biji pada tali
pusar disebut pusar biji (hilum). Daun menyusun bakal buah (putik) dapat
berjumlah banyak. Tata letak tembun pada daun buah dapat bersifat marginal,
yaitu apabila tembun tertelak di bagian tepi dan daun buah, sedangkan bersifat
laminal jika tembun terletak di permukaan helai daun buah.
Plasentasi bakal biji (tembun) di dalam bakal buah dibedakan menjadi
beberapa tipe yaitu :
1. parietal, yaitu pada dinding di sebelah dalam bakal buah, dapat bersifat
parietal marginalis atau parietal laminalis
2. sentral (central), bila tembuni di aksis tengah rongga bakal buah,
3. basal (basalis), tembuni terletak di pangkal pusat atau poros aksis buah,
4. di sudut tengah (aksilar), tembuni terletak di sudut pertemuan daun buah.
7. Bakal Biji (Ovulum)
Bakal biji memiliki bagian-bagian antara lain:
1. Kulit (selaput) bakal biji (integument) adalah lapisan paling luar yang akan
berkembang menjadi kulit biji yang jumlahnya dapat lebih dari satu.
2. badan biji (nucellus) adalah jaringan yang diselubungi kulit bakal biji.
3. Kandung lembaga (saccus embrional, mengandung sel telur (ovum),
kandungan lembaga sekunder,sinergid, dan antipoda.
4. Liang bakal biji (micropyle) suatu lubang sebagai tempat lewatnya sel
sperma melalui buluh serbuk sari sebagai jalan sel kelamin jantan dalam
proses pembuahan.
Bakal biji pada tumbuhan tertutup (Angiospermae) berada di dalam daun
buah yang terletak membentuk bakal buah, sedangkan pada tumbuhan
berbiji telanjang atau terbuka (Gymnospermae) bakal biji terletak pada
permukaan luar daun buah.
5. Buah
Buah adalah hasil dari peristiwa pembuahan (fertilisasi) pada bakal buah
berkembang. Secara morfologi buah yang terbentuk hanya pada bagian bakal
buah saja disebut buah sejati atau buah sungguh, dan jika tidak memiliki struktur
tambahan disebut buah telanjang (fructus nuda). Bila buah yang terjadi selain
pada bakal buah tetapi juga terbentuk dari bagian bunga yang lain, maka
disebut buah palsu atau semu (fructus spurius).
Bagian bunga yang dapat berkembang dan ikut menyusun buah antara lain:
1. daun pelindung, misalnya klobot tanaman jagung,
2. daun kelopak, misalnya tanaman terong,
3. tangkai putik, misal pada buah jagung,
4. kepala putik, misalnya buah manggis,
5. tangkai bunga, misalnya jambu monyet,
6. perhiasan bunga, misalnya nangka,
7. dasar bunga, misalnya tanaman elo.
 Bagian-bagian buah :
- Biji
- Daging buah
- Kulit buah
6. Biji ( Semen)
Biji memiliki bagian-bagian antara lain:
a) Kulit biji (spermodermis), berasal dari selaput bakal biji
(integumentum). Pada tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) kulit
biji terdiri atas 2 lapis, yaitu lapisan luar (testa) keras dan lapisan
dalam (tegmen) sebagai kulit ari. Pada tumbuhan berbiji telanjang
umumnya tersusun dari kulit luar (sarcotesta), kulit tengah
(scierotesta) dan kulit dalam (endotesta).
Alat tambahan pada kulit biji antara lain:
1. Sayap (alae), yaitu alat tambahan pada kulit luar, digunakan
untuk pemencaran biji.
2. Bul (coma), berasal dari sel kulit biji bagian terluar, menjadi
rambut atau bulu halus, digunakan untuk pememncaran.
3. Salut biji (arillus), pertumbuhan tali pusar atau penggantung biji
(funiculus)
4. Salut biji semu (ariflodium) berasal dan pertumbuhan bagian liang
bakal biji (micropyle).
5. Pusar biji (hilus), bekas pelekatan dengan tali pusar dengan
warna kekasaran yang berbeda.
6. Tulang biji (raphe) terusan dari tali pusar pada biji.
b) Tali pusar (foenikus), sering disebut penggantung biji, dapat memiliki
bentuk yang berfariasai, bila biji tua maka tali pusar umumnya
mengering dan lepas.
c) Inti atau isi biji (nucheus seminis) terdiri atas lembaga (embrio) dan
putih lembaga (ahbumen) yang berisikan cadangan makanan untuk
pertumbuhan kecambah, sebelum memiliki kemampuan mencari
makan sendiri.
Pada tumbuhan biji lembaga memperlihatkan tiga bagian utama tubuh
tumbuhan yaitu:
1. Akar lembaga (calon akar atau radicula) bagian ini tumbuh hipokotil
(hypocotyhe), di ujungny aakan tumbuh akar primer (radix primarius),
yang pada tumbuhan Dicotyledone membentuk sistem akar tunggang,
pada monocotyledone akar primer mereduksi sehingga terbentuk
sistem akar serabut.
2. Daun lembaga (cotyhedo), merupakan daun pertama, pada
dicotyledone berjumlah dua sedangkan pada monocotyledone
berjumlah satu.
3. Batang lembaga (caulicula), merupakan cikal bakalnya batang yang
memiliki ruas (internodes) dan buku (node), dapat dibedakan antara
ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum) dan ruas
di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum).
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN :
1. Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari organ dan
bentuk luar tubuh tumbuhan. Ilmu ini mempelajari tumbuhan baik
dari segi bentuk maupun fungsi-fungsinya, namun tidak sampai
membahas jaringan-jaringan dalam tumbuhan.
2. Bagian-bagian yang dibahas dalam morfologi tumbuhan antara
lain akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
3. Akar merupakan bagian tumbuhan yang tumbuh searah dengan
gaya tarik bumi atau menuju ke air.
4. Daun adalah organ tumbuhan yang memiliki fungsi sebagai alat
fotosintesis tumbuhan.
5. Batang organ pokok pada tumbuhan Cormophyta, di samping akar
dan daun.
6. Bunga tunas terspesialisasi yang dapat memiliki lebih dari empat
cincin daun yang termodifikasi (sporofil) yang disebut dengan
organ bunga.
7. Buah hasil dari peristiwa pembuahan (fertilisasi) pada bakal buah
berkembang.
8. Biji merupakan organ tumbuhan yang terbentuk dari pembuahan
dalam bakal buah.
DAFTAR PUSTAKA

A, Suyitno dan Sukirman.2009.Biologi 2.Jakarta:Yudhistira

Alfa M, Januar.2014.Buku Lengkap morfologi tanaman.Yogyakarta: Pena Mas

Aryulina, Diah.2010.Biology 2A for Senior High School.Jakarta:Esis

Bidlack James, E, dkk.2014.Stern’s Introductory Plant Biology.New York :


McGraw Hill

Kemala, Rosa.2006.FITOKIMIA.Jakarta:Yudhistira

Mader, Sylvia.2010.Essentials of Biology.New York:McGraw Hill

Mader, Sylvia.2006.Inquiry into life.New York :McGraw Hill

Nugroho, Hartatnto,dkk.2013.Strukur dan Perkembangan Tumbuhan.Jakarta:


Penebar Swadaya

Priadi, Arif.2016.Kumpulan buku biologi umum.Jakarta:Yudhistira

Solomon Eldra,P dkk.2011.Biology.Canada:Cangage Learning

Syamswisna.Jurnal Biologi :Penggunaan Spesimen Herbarium Tumbuhan


Tingkat tinggi(spermatophya)Sebagai MediaPraktikum Morfologi Tumbuhan.FKIP
Universitas Tanjungpura.Pontianak.

Tjitrosoepomo,Gembong.2011.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta:Gadjah Mada


University press

Wijayani, Suprih.2011.Biologi.Yogyakarta: Institut Pertanian STIPER Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai