BOTANI FARMASI
“ TERMINOLOGI KARAKTER MORFOLOGI TUMBUHAN ”
DISUSUN OLEH:
AFRIZAL 17 18 052
NUR IKHWAN 17 18 053
Modifikasi akar
- Akar napas. Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti
pada genera Mangrove (Avicennia, Soneratia).
- Akar gantung. Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung
terdapat pada tumbuhan epifit Anggrek.
- Akar banir. Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropik.
- Akar penghisap. Akar ini terdapat pada tumbuhan jenis parasit seperti
benalu.
2. Daun
1. Pengertian Daun dan Fungsinya
Daun merupakan organ tumbuhan yang memiliki fungsi sebagai alat
fotosintesis tumbuhan. Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada
tumbuhan yang bertempat pada daun dengan bantuan cahaya matahari. Selain
sebagai tempat berfotosintesis daun berfungsi untuk tempat penyimpanan
makanan dan alat untuk respirasi (pernafasan) dan tempat terjadinya
penguapan.1
Secara umum, daun berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau.Warna
hijau dalamdaun disebabkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Warna
hijau yang terdapat dalam daun akan membuat tumbuhan-tumbuhan atau daerah
yang ditempati tumbuhan terlihat hijau. Akan tetapi bagian tubuh tumbuhan
memiliki usia yang terbatas, sehingga ketika daun sudah sampai pada waktunya
untuk gugur maka warnanya akan menguning kecoklatan dan lepas dari
batangnya.
2. Bagian-bagian Daun
Terdapat bagian-bagian inti pada daun, yaitu :
a. Upih atau Pelepah daun (Vagina)
b. Tangkai daun (Petiolus)
c. Helaian Daun (lamina)
1
Terdapat beberapa kemungkinan daukzn yang tidak lengkap, diantaranya:
a. Hanya terdiri dari helaian dan tangkai saja (Daun bertangkai).
Misalnya : daun pohon Nangka (Artocarpus integra Merr) dan daun pohon
Mangga (Magnifera Indica).
b. Daun terdiri atas upih dan helaian daun saja, demikian ini sering disebut
sebagai daun berupih.Yang termasuk golongan ini adalah tumbuhan
berumput seperti Padi (Oryza sativa) dan Jagung (Zea mays).2
c. Daun hanya terdiri dari helaian saja, tanpa upih dan tangkai daun.
Misalnya, Biduri (Calotropis gigantea).
d. Daun yang terdiri atas tangkai saja. Misalnya, Acacia auriculiformis.
Penjelasan dari bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut :
a. Upih atau Pelepah Daun (Vagina)
Tidak semua tumbuhan memiliki daun yang berupih. Daun yang berupih
umumnya terdapat pada golongan tumbuhan berbiji tunggal
(Monocotyledoneae) saja. Seperti Jahe (Zingiberaceae),Pisang (Musa
sapientum), palma (Palmae),dan sebagainya.
Fungsi dari Upih atau pelepah daun (Vagina) antara lain :
- Pelindung kuncup yang masih muda,
- Member kekuatan pada batang tanaman.
b. Tangkai daun (Petiolus)
Tangkai daun atau Petiolus merupakan bagian daun yang
mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun
pada posisi sedemikian rupa, sehingga dapat memperoleh cahaya
matahari yang sebanyak-banyaknya.
Secara umum tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi atas agak
pipih dan menebal pada pangkalnya, namun ada pula yang menebal
pada pangkal dan ujungnya, misalnya pohon kupu-kupu (Bauhinia
purpurea). Tekstur dari tangkai daun beragam seperti adanya kerutan-
kerutan, sisik-sisik, rambut-rambut, dan sebagainya.
6. Tulang daun
Susunan tulang daun bermacam-macam, diantaranya :
- Menyirip (Penninervis), yaitu daun yang mempunyai satu ibu
tulang dan berjalan dari pangkal keujung yang merupakan terusan
dari tangkai daun.
- Menjari, dari ujung pangkal daun keluar beberapa tulang yang
memencar dan seperti bentuk susunan jari-jari tangan.
- Melengkung, daun yang memiliki beberapa tulang besar,yang
paling besar terletak di tengah sedang yang lain mengikuti
jalannya tepi daun.
- Daun bertulang sejajar, daun yang memiliki tulang di tengah daun
yang besar dan membujur sedang tulang yang lain lebih kecil dan
membujur pula.
7. Tepi daun
Tepi daun dibedakan menjadi dua yaitu :
- Daun rata atau interger, misalnya daun nagka
- Daun bertoreh (Divisius),yang termasuk dalam golongan ini antara
lain daun dengan tepian bergerigi, berombak, berlekuk,
bercangap, menyirip, dan menjari.
3. Batang
Batang adalah organ pokok pada tumbuhan di samping akar dan daun.
Batang menopang daun dan biasanya terletak di atas permukaan tanah.
a. Sifat-sifat Batang
1. Memiliki bagian buku (node) dan ruas (internode)
2. Biasanya berbentuk silindris atau yang lain, dan mempunyai
penampang melintang yang bersimetri regular
3. Pertumbuhannya fototropi atau heliotropi
4. Mengalami pertumbuhan di ujung
5. Mrngadakan percabangan dari pertumbuhan dan perkembangan
kuncup
6. Pada umumnya tidak berwarna hijau
b. Fungsi Batang
Fungsi utama batang adalah mendukung perluasan bidang fotosintesis
serta merupakan transportasi utama dari air, unsur hara, dan bahan organik
sebagai fotosintesis. Batang juga berfungsi mendukung tajuk tumbuhan
termasuk daun, bunga, buah, dan biji. Terkadang juga menjadi tempat
penimbunan cadangan makanan.3
c. Klasifikasi Batang
1. Kuncup (gemma, buding) atau tunas pada batang
a. Kuncup ujung (terminal bud), yaitu kuncup yang terdapat di ujung
batang pokok atau ujung percabangan batang.
b. Kuncup samping (lateral bud), yaitu kuncup yang berada pada buku
batang di ketiak daun, sebagai kuncup utama tumbuh dari meristem
utama.
c. Kuncup ujung semu (pseudoterminal bud), yaitu kuncup yang terletak
di pangkal kuncup ujung yang sesungguhnya.
d. Kuncup di kedua sisi kuncup samping (collateral bud), yaitu kuncup
yang berada pada buku batang di ketiak daun, sebagai kuncup
pendamping yang tmbuh di meristem samping.
e. Kuncup di bekas daun (infrapetiolar) kuncup yang tumbuh di daerah
meristem bekas daun.
2. Klasifikasi batang berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan kuncup
a. Monocaulis, yaitu batang yang pertumbuhannya di dominir oleh
kuncup ujung. Kuncup lateral menjadi perbungaan sehingga terbentuk
struktur batng tunggal. Monocaulis di bagi menjadi dua:
Monocaulis monocarpi, kuncup ujung pada usia tertentu menjadi
perbungaan sehingga pertumbuhan batang terhenti, contoh: pisang.
3
Monocaulis polycarpi, kuncup ujung berfungsi tetapi kuncup samping
berubah menjadi perbungaan, contoh: kelapa.
b. Monopodial, yaitu batang yang pertumbuhannya di dominir oleh
kuncup ujung. Kuncup lateral tumbuh tetapi kurang baik. Batang
pokok akan nampak jelas, contoh: sengon.
c. Simpodial, batang yang pertumbuhannya di dominir oleh kuncup
samping. Pada kondisi eksterm, saat kuncup ujung mati, tetapi
sepasang kuncup di bagian buku batang pangkal tumbuh secara
bersamaan sehingga terjadi percabangan, seperti: tumbuhan paku
resam.
3. Klasifikasi batang berdasarkan perawakan
a. Batang tumbuhan yang memiliki perawakan basah atau lunak
misalnya bayam.
b. Batang tumbuhan yang memiliki perawakan batang keras, karena
adanya kandungan kayu yang dominan misalnya tanaman jati.
c. Batang tumbuhan yang memiliki perawakan berkayu yang memiliki
ruas panjang dapat di bedakan antara tipe batang mendong, ruas
batang panjang dan pejal misalnya rotan.4
d. Batang tumbuhan yang memiliki perawakan rumput, ruas batang
panjang dan berrongga misalnya padi.
4. Klasifikasi batang berdasarkan arah tumbuh
1. Arah tumbuh batang pokok
a. Tegak lurus: arah tumbuhnya tegak lurus terhadap dataran tempat
hidupnya. Contoh: batang pokok tanaman pepaya.
b. Condong atau serong ke atas: batang pokok agak rebah tetapi ujung
ke arah vertikal. Contoh: batang kacang tanah.
c. Berbaring atau mendatar: batang pokok terletak di permukaan tanah,
ujungnya ke atas, dan di buku batang tidak tumbuh akar. Contoh:
batang pokok tanaman semangka.
d. Merayap atau menjalar: batang pokok terletak di permukaan tanah,
ujungnya ke atas, dan di buku batang tumbuah akar. Contoh: batang
ketela rambat.
4
e. Menggantung: batang tumbuhan di lereng (jurang dan epifit
(menumpang pada bagian tumbuhan lain). Contoh: batang anggrek.
f. Mengangguk: batang pokok tegak lurus ke atas, ujungnya membalik
ke bawah. Contoh: batang pokok bunga matahari.
2. Cabang batang
Arah tumbuh cabang batang terhadap batang pokok:
a. Tegak: jika cabang batang dan batang pokok arahnya sejajar atau
sedikit serong ke atas. Contoh: cabang batang pinus.
b. Condong ke atas: jika cabang batang nenbentuk sudut 450 derajat
terhadap batang pokok. Contoh: cabang batang cemara.
c. Mendatar: jika cabang batang tegak lurus terhadap batang pokok.
Contoh: cabang batang randu.
d. Terkulai: jika cabang batang tegak lurus terhadap batang pokok,
tetapi ujungnya tumbuh ke bawah. Contoh: cabang batang kopi.5
e. Menggantung: jika pertumbuhan cabang batang ke arah bawah.
Contoh: cabang batang salik atau bunga hias bunga gantung.
Sifat cabang batang:
a. Geragih: cabang batang dengan ruas panjang setiap buku tumbuh
batang dan akar. Contoh: teki.
b. Tunas air atau wiwilan: cabang batang tumbuh cepat, beruas panjang
dan bersifat muda. Contoh: tunas air tanaman coklat.
c. Sirung panjang: cabang batang berdaun dengan ruas panjang dan
belum berbunga (steril).
d. Sirung pendek: cabang batang beruas pendek, berdaun dan
berbunga (fertil).
d. Bagian Pokok Batang
Dalam organ batang terdapat tiga bagian pokok ang berkembang dari
jaringan protoderm, prokambium, dan meristem dasar, yaitu epidermis, korteks
dan stele. Bagian tersebut akan tampak lebih jelas pada batang tumbuhan
dikotile.
a. Epidermis
Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang berada paling luar.
Jaringan ini berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala
5
pengaruh luara yang merugikan pertumbuhannya sehingga jaringan
epidermis sering disebut jaringan pelindung.6
Epidermis pada tumbuhan dicotyle dan monocotyle tersusun oleh
satu lapisan sel . sel epidermis biasanya berbentuk rectangular tersusun
rapat tanpa adanya ruang antar sel, dinding luar mengalami penebalan
dari zat kutin. Susunan ini menyebabkan terjadinya pengurangan
transpirasi dan melindungi jaringan di sebelah dalam dari kerusakan
mekanik dan serangan hama. Pada beberapa jenis tumbuhan, di sebelah
dalam epidermis batang di jumpai satu atau beberapa lapis sel yang
berasal dari intial yang tidak sama dengan epidermis yang disebut
hipodermis.
b. Korteks
Daerah korteks terutama tersusun oleh parenkim sebagai jaringan
dasar, di daerah parifer kadang dijumpai kolenkim yang berkelompok atau
membentuk lingkaran tertutup. Jaringan sklerenkim dapat berupa serabut
yang berkelompok dan sklereida yang soliter. Dijumpai pula adanya
berbagai macam idioblast. Pada beberapa tumbuhan, parenkim korteks
bagian tepi mengandung kloroplas sehingga mampu mengadakan proses
fotosintesis, parenkim ini disebut klorenkim.
c. Stele
Stele merupakan daerah di sebelah dalam endodermis yang terdiri
atas perikambium, parenkim, dan berkas pengankut.7
7
e. Pertumbuhan sekunder batang
Pertumbuhan menebal yang terjadi pada tumbuhan disebut pertumbuhan
sekunder akibat adanya penambahan jaringan sekunder. Jaringan sekunder
dihasilkan oleh meristem sekunder, yaitu kambium vaskuler dan kambium
gabus (felogen).
Pada tumbuhan dicotyle yang berkayu, dan gymnospermae, jaringan
berkas pengangkutan primer yang berasal dari sel-sel prokambium hanya
berfungsi pada saat tumbuhan dalam fase perkembangan kemudian fungsi
pengangkutan digantikan oleh jaringan berkas pengangkut sekunder yang
dihasilkan oleh kambium vaskuler. Akibat adanya pertumbuhan menebal
sekunder ini fungsi epidermis sebagai jaringan pelindung digantikan oleh
kambium gabus.
Pada tumbuhan monocotyle dan beberapa jenis lainnya, semua sel
penyusun prokambium berdiferensiasi menjadi jaringan berkas pengankut
primer. Pada tumbuhan dicotyle dan gymnospermae selain berdiferensiasi
menjadi jaringan berkas pengangkut primer, sebagian dari prokambium itu
tetap bersifat meristematik dan berkembang menjadi kambium. Kambium ke
arah dalam menghasilkan xilem sekunder dan ke arah luar menghasilkan
floem sekunder.
Setelah kambium mengadakan pertumbuhan sekunder, terbentuklah
kambium gabus,. Kambium gabus dapat terbentuk dari berbagai jaringan
hidup misalnya epidermis, parenkim korteks yang sel-selnya dapat berubah
menjadi meristematik. Dengan adanya jaringan gabus maka bagian dalam
tumbuhan hidup terpisah dari udara luar sehingga di perlukan adanya
hubunga antara bagian dalam tumbuhan dengan udara luar untuk menunjang
berbagai macam proses kehidupan. Untuk itu di jumpai adanya lentisel pada
jaringan gabus batang. Jaringan gabus menggantikan epidermis sebagai
jaringan pelindung.8
4. Bunga
Bunga adalah tunas terspesialisasi yang dapat memiliki lebih dari empat
cincin daun yang termodifikasi (sporofil) yang disebut dengan organ bunga.
Bunga merupakan sistem percabangan suatu batang (aksis), yang memiliki
bagian dua bagian yaitu:
1. Bagian steril berupa tangkai, dasar bunga (receptacle), daun
pelindung (branchtea), dan perhiasan bunga yang terdidi daun
kelopak dan daun mahkota.
2. Bagian fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari (stamen)
dan makrosporofil megasporofil atau daun buah sebagai penyusun
putik (pistilum).
A. Bagian-bagian bunga
8
letak perhiasan bunga sama tinggi dengan putik disebut kedudukan
perhiasan bunga perigin.
b. Kerucut (torus), kedudukan putik menjulang tinggi, jadi menumpang
(superus), tapi perhiasan lebih rendah (hipogen)
c. Cawan, apabila perhiasan bunga di tepi cawan, sehingga kedudukan
putik tetap menumpang (seperus) dan perhiasan bunga lebih rendah
(hipogen)
d. Mengkuk apabila perhiasan di tepi mangkuk kedudukannya paling
tinggi dibanding bagian lainnya (epigen) sedangkan putik lebih
rendah (inferus)
Jika benang sari berhadapan dengan daun kelopak dan berseling dengan
daun mahkota disebut episepal dan jika berhadapan dengan daun mahkota dan
berseling dengan daun kelopak disebut epipetal.
Berdasarkan pada keberadaan bagian-bagian bunga tanpa
memperhitungkan tangkai dan dasar bunga dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
a) Bunga lengkap atau sempurna (complete), jika memliki kelopak
dan mahkota bunga.
b) Bunga tidak lengkap atau tidak sempurna (incomplete), apabila
tidak memiliki salahsatu perhiasan bunga, sehingga dapat bersifat
petaloid atau sepaloid.
c) Bunga sempurna (perfect flower) jika memiliki benang sari dan
putik. Apabila berkelamin tunggal apat disebut sebagai bunga
jantan (staminate flower) atau betina (pistille flower), bersifat
universal.
5. Alat Kelamin Betina (Gynoecium)
Alat kelamin betina tersusun atas putik (pistil), putik tersusun oleh dasarnya
berupa daun buah (measporofil; carpell). Pada umumnya putik memiliki 3 bagian,
yaitu:
1. Bakal buah (ovarium)
2. Tangkai putik (stylus)
3. Kepala putik (stigma)
KESIMPULAN :
1. Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari organ dan
bentuk luar tubuh tumbuhan. Ilmu ini mempelajari tumbuhan baik
dari segi bentuk maupun fungsi-fungsinya, namun tidak sampai
membahas jaringan-jaringan dalam tumbuhan.
2. Bagian-bagian yang dibahas dalam morfologi tumbuhan antara
lain akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
3. Akar merupakan bagian tumbuhan yang tumbuh searah dengan
gaya tarik bumi atau menuju ke air.
4. Daun adalah organ tumbuhan yang memiliki fungsi sebagai alat
fotosintesis tumbuhan.
5. Batang organ pokok pada tumbuhan Cormophyta, di samping akar
dan daun.
6. Bunga tunas terspesialisasi yang dapat memiliki lebih dari empat
cincin daun yang termodifikasi (sporofil) yang disebut dengan
organ bunga.
7. Buah hasil dari peristiwa pembuahan (fertilisasi) pada bakal buah
berkembang.
8. Biji merupakan organ tumbuhan yang terbentuk dari pembuahan
dalam bakal buah.
DAFTAR PUSTAKA
Kemala, Rosa.2006.FITOKIMIA.Jakarta:Yudhistira