Oleh :
apt. Putu Yudhistira Budhi Setiawan, S.Farm., M.Sc.
Puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya Buku Petunjuk Praktikum Botani Farmasi dan Farmakognosi dapat diselesaikan
dengan baik. Pratikum Botani Farmasi dan Farmakognosi menjadi mata kuliah wajib
bagi mahasiswa program studi S1 Farmasi Klinis Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan di
Universitas Bali Internasional. Praktikum Botani dan Farmakognosi ini dilaksanakan
agar dapat memberikan pengalaman praktis mengenai ilmu botani dan farmakognosi
yang tentunya juga didukung oleh pengetahuan teoritis yang diberikan melalui kuliah
teori botani dan farmakognosi.
Pada petunjuk praktikum ini memuat cara mengidentifikasi simplisia dari bahan
tanaman, baik secara makroskopis, mikroskopis, maupun dengan identifikasi
metabolit-metabolit yaang terdapat di dalamnya. Petunjuk praktikum ini diharapkan
dapat menjadi sarana untuk memudahkan mahasiswa program studi Farmasi Klinis,
Universitas Bali Internasional dalam melaksanakan praktikum.
Kami menyadari bahwa Buku Petunjuk Praktikum Botani Farmasi dan
Farmakognosi masih jauh dari sempurna, untuk hal ini kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan penyusunan buku ini di
masa mendatang sehingga nantinya dapat mendukung terselenggaranya praktikum
fitokimia dengan lebih baik.
A. TUJUAN PRATIKUM
B. TEORI
Satuan tubuh tumbuhan yang paling mudah dan jelas dikenali secara morfologis adalah
sel. Massa sel yang 7rgasti berbeda satu sama lain secara 7rgastic7l maupun fungsional.
Pengelompokan sel tersebut dapat disebut sebagai jaringan yang selanjutnya dapat berkembang
menjadi organisasi seluler yang lebih sederhana atau kompleks.Stuktur sel tanaman yang
7rgastic jaringan tertentu memiliki stuktur atau bentuk yang bebeda-beda, cenderung membulat
atau lonjong ataupun bentuk lain. Sel tanaman tersusun atas dinding sel, sitoplasma, inti, dan
organel-organel sel. Struktur atau bentuk jaringan tanaman dapat diamati secara jelas dengan
menggunakan mikroskop cahaya
1. Epidermis
Sistem jaringan epidermis berasal dari dermatogen meristem 7rgast dan membentuk
epidermis atau lapisan kulit terluar, yang meluas ke seluruh permukaan tubuh tumbuhan.
Epidermis adalah lapisan terluar tanaman yang biasanya terdiri dari satu lapis sel pipih.
Dinding lurus, bergelombang atau manik-manik dan sering ditutupi dengan lapisan kutikula
yang terbuat dari kutin.
2. Stomata
Stomata adalah lubang kecil yang biasanya ditemukan pada epidermis daun seperti
pada Digitalis, Senna, dll., atau pada batang hijau muda seperti pada Ephedra, pada bunga
seperti pada cengkeh dan pada buah seperti pada adas, kulit jeruk. Bukaan ini dikelilingi oleh
sepasang sel berbentuk ginjal yang disebut sel penjaga. Istilah ‘stoma’ sering diterapkan pada
susunan stomata, yang terdiri dari celah seperti bukaan 7rgasti dengan sel penjaga. Sel-sel
epidermis yang mengelilingi sel penjaga disebut sel tetangga atau sel anak.
3. Trikoma
Trikoma adalah pertumbuhan lebih memanjang dari satu atau lebih sel epidermis. Trikoma
biasanya terjadi pada daun tetapi juga ditemukan di beberapa bagian lain dari tanaman.
Trikoma disesuaikan untuk berbagai tujuan. Trikoma penutup mencegah kerusakan oleh
serangga dan penyumbatan stomata karena akumulasi debu. Glandular tripkoma biasanya
4. Benda Ergastic
Benda Ergastic adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik,
sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan
juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di bagian sitoplasma, dinding sel,
maupun di vakuola. Dalam sel benda 8rgastic dapat berupa karbohidrat (amilum), protein
ergastic dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan kristal (kristal kalsium oksalat dan
silika). Benda ergastic memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan cadangan
makanan (amilum), pemeliharaan struktur (lilin), dan perlindungan, misalnya adanya kristal
D. PROSEDUR KERJA
Pengamatan kristal oksalat
• Iris batang bayam, kubis secara melintang dengan sangat tipis
• Irisan batang bayam letakkan objek glass
• Tetesan aquadest
• Tutup dengan cover glass, lap kelebihan aquadest dengan tissue
• Letakkan preparate di bawah mikroskop pada pembesaran yang sesuai
• Amati dan dokumentasi
Pengamatan epidermis
• Iris bawang merah pada bagian ungu secara tipis
• Irisan batang bawang merah letakkan pada objek glass
• tetesan aquadest secukupnya
• Tutup dengan cover glass, lap kelebihan aquadest dengan tissue
• Letakkan preparate di bawah mikroskop pada pembesaran yang sesuai
• Amati dan dokumentasi
Pengamatan stomata
• Iris daun sirih dan rheo discolor pada bagian bawah secara daun secara tipis
• Irisan bawah daun sirih letakkan pada objek glass
• tetesan aquadest secukupnya
• Tutup dengan cover glass, lap kelebihan aquadest dengan tissue
• Letakkkan preparate di bawah mikroskop pada pembesaran yang sesuai
• Amati dan dokumentasi
Pengamatan trikoma
• Iris daun kumis kucing dan jati belandapada bagian bawah secara daun secara
tipis
• Irisan bawah sirih dan jati belanda letakkan pada objek glass
• tetesan aquadest secukupnya
• Tutup dengan cover glass, lap kelebihan aquadest dengan tissue
• Letakkkan preparate di bawah mikroskop pada pembesaran yang sesuai
• Amati dan dokumentasi
FARMASI KLINIK- UNIVE RSIT AS BALI INTERNASIONAL 9
•
E. HASIL PENGAMATAN
No Nama Spesies:
Bagian sample:
Tipe irisan:
Perbesaran:
1. Jaringan Pengangkut
Untuk mengangkut air dan unsur hara, tumbuhan menggunakan jaringan pengangkut.
Berdasarkan jenis sel penyusunnya jaringan pengangkut dikelompokkan menjadi jaringan
komplek karena dibangun oleh berbagai jenis sel. Secara umum jaringan pengangkut pada
tumbuhan dibedakan menjadi xilem dan floem. Jaringan xilem merupakan jaringan yang
berfungsi untuk mengangkut air dan garam garam mineral dari dalam tanah menuju seluruh
bagian tumbuhan. Jaringan floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi untuk
mengangkut hasil fotosintesis dari daun menuju seluruh organ tumbuhan .
3. Kolenkim
Jaringan kolemkim memiliki struktur yang lebih kokoh. Hal tersebut berhubungan
dengan adanya penebalan dinding sel sekunder pada jaringan kolenkim, sehingga secara visual
dinding sel jaringan kolenkim lebih tebal, dibandingkan dengan jaringan parenkim namum
penebalan dindingnya relatif tidak merata. Penebalan dinding sel jaringan kolenkim dibangun
oleh pektin dan selulosa, bersifat elastik. Jaringan kolenkim mudah ditemukan diberbagai
batang tumbuhan herba seperti bayam (Amaranthus sp.)
D. PROSEDUR
Pengamatan pengangkut
• Iris melintang batang jagung dan kembang sepatu secara melintang dengan
sangat tipis
• Irisan batang letakkan objek glass
• Tetesan aquadest
• Tutup dengan cover glass, lap kelebihan aquadest dengan tissue
• Letakkan preparate di bawah mikroskop pada pembesaran yang sesuai
E. HASIL PENGAMATAN
No Nama Spesies:
Bagian sample:
Tipe irisan:
Perbesaran:
A. Tujuan Pratikum
1. Dapat menjelaskan secara detail pengertian daun dan dapat mengidentifikasikannya.
2. Menjelaskan bagian-bagian daun dan juga fungsi yang terdapat pada daun.
3. Dapat menjelaskan morfologi pada daun.
B. Teori
Daun lengkap umumnya banyak ditemukan pada tumbuhan monokotil (Liliopsida)
seperti pada pisang (Musa paradisiaca), Pinang (Areca catechu), tebu (Saccharum
officinarum). Walaupun demikian bila dilihat dari jumlah spesies tumbuhan yang memiliki
daun lengkap jumlahnya jauh lebih kecil dibadingkan dengan jenis lainnya. Sebagain besar
tumbuhan kehilangan salah satu bagian daunnya seperti upih atau tangkai, namun paling
banyak yang mengelami kehilangan upih. Daun tersebut disebut dengan daun tidak lengkap.
Daun tidak lengkap ditemukan pada terong (Solanum melogena), singkong (manihot
utilissima), dan durian (Durio zibethinua). Daun lengkap memiliki bagian-bagian:
1. Upih/pelepah daun (vagina)
Merupakan bagian daun yang melekat /memeluk batang. Pelepah daun berfungsi:
Pelindung kuncup muda seperti terdapat pada tebu (Saccharum officinarum), kunyit
(Curcuma domestica), lempuyang (Curcuma zanthorriza).
Menguatkan batang tanaman, upih sering membungkus batang. Sebagai contoh:
pisang (Musa paradisiaca), jahe (Zingiber officinale), gayong (Canna hibrida).
Batang semu, batang dibentuk oleh pelepah seperti pada pisang (Musa paradisiaca),
kecombrang (Etlingera elatior).
2. Tangkai daun (petiolus)
Merupakan bagian daun mendukung helaiannya dan bertugas menempatkan helaian
daun, sedemikian rupa untuk mendapatkan cahaya matahari. Umumnya berbentuk
silinder. Bentuk tangkai daun :
- Bulat dan berongga
- Pipih dan tepinya melebar
- Bersegi
- Setengah lingkaran
3. Helaian daun.
Bentuk dan ukuran helaian daun bermacam-macam sesuai dengan jenis tumbuhan.
Sifat-sifat daun yang perlu diketahui meliputi:
- Bangunan daun (circumscriptio)
- Ujung daun (apex)
- Pangkal daun (basis)
- Susunan tulang daun (nervatio/venatio)
- Tepi daun (margo)
- Daging daun (intervenium)
- Permukaan daun,warna daun, aroma.
Daun mejemuk berasal dari torehan lembaran daun ke arah tulang daun utama
(midrib/rachis) atau kearah tangkai daun, lalu terpisah menjadi lembaran sendiri yang dikenal
dengan leaflet (foliolum/anak daun). Diketiak daun tunggal bisa ditemukan organ lain, seperti
kuncup, tetapi pada daun mejemuk tidak ditemukan organ lain. Pada suatu daun majemuk dapat
dibedakan bagian-bagian seperti:
Berdasarkan susunan anak daun pada ibu tangkainya, ada dua tipe daun majemuk yakni
Daun majemuk ada juga yang bercabang, yaitu cabang pertama dari tangkai daun majemukdan
ada juga cabang pertama bercabang lagi yang disebut percabangan tingkat dua. Berdasarkan
kedudukan anak daun pada percabangan tinkat satu atau tingkat dua dan seterusnya, maka
dibedakan pula:
1. Daun majemuk menyirip tingkat dua = bipinnatus, bila anak daun terdapat pada
percabangan pertama
2. Daun majemuk menyirip tingkat tiga = tripinnatus, bila anak daun terdapat pada
percabangan tingkat dua
3. Daun majemuk menjari tingkat dua = biternatus, bila anak daun terdapat pada
percabangan tingkat pertama.
D. Prosedur Kerja
- Amati specimen daun : tangkai daun dan helaian daun
- Ukur dengan penggaris dan jangka sorong helaian daun dan tangkai daun
- Gambar kembali specimen daun
- Beri keterangan pada gambar
E. Hasil Pengamatan
A. TUJUAN PRATIKUM
Mengenal dan mengetahui morfologi dan struktur batang dan bagian-bagian batangnya pada
beberapa jenis tumbuhan.
B. TEORI
Batang merupakan salah satu organ yang sangat penting pada tumbuhan, tempat melekat
dan tumbuhnya organ lain. Batang mempunyai nodus (buku) tempat melekat organ lain seperti
daun dan internodus (ruas) bagian yang terletak antara dua nodus. Sifat umum batang:
• Biasanya berbentuk silinder atau bersegi
• Mempunyai ruas yang dibatasi oleh buku-buku dan pada buku ini terdapat daun
• Tumbuh biasanya ke atas menuju arah cahaya disebut juga dengan fototropisme
• Memiliki banyak percabangan (kelas dikotil)
• Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali saat muda dan tanaman yang berumur pendek/
semusim
Dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan batang memiliki fungsi sebagai berikut:
• Mendukung bagian tanaman yang ada dipermukaan tanah seperti daun, bunga, buah,
biji, dan daun.
• Memperluas bidang asimilasi melalui percabangan
• Sebagai wadah transportasi air dan unsur hara serta hasil asimilasi
• Tempat penimbunan zat makanan
• Kadang-kadang bisa sebagai alat perkembang biakan
• Bentuk batang pada tumbuhan juga sangat bervariasi antara satu species dengan species
lainnya dan terkadang digunakan sebagai ciri utama
Dalam pengelompokan atau klasifikasi tumbuhan. Bentuk batang ini didasarkan pada
bentuk morfologi 20onjug batang tumbuhan 20onjug dipotong atau disayat secara melintang.
Walaupun demikian terkadang berntuk batang bervariasi antar bagian batang yang masih muda
dan batang yang sudah tua. Berdasarkan bentuk penampang melintang batang dibedakan :
• Bulat
• Bersegi
• Pipih,
Salah satu ciri yang dapat digunakan untuk membedakan batang tumbuhan adalah
permukaan batangnya. Permukaan batang merupakan bagian terluar dari batang yang menutupi
seluruh permukaan batang. Berdasarkan permukaan batang dibedakan menjadi:
• Licin
• Berusuk permukaan ada rigi-rigi yang membujur
• Beralur
• Bersayap (alutus), pada batang yang bersegi, sudut-sudut terdapat pelebaran yang
tipis
• Berambut
• Berduri
• Memperlihatkan berkas daun
• Memperlihatkan berkas daun penumpu
• Memperlihatkan banyak lenti sel
Batang tumbuhan pada umumnya bergerak menuju cahaya, walaupun demikian terdapat
variasi arah tumbuh batang. Arah tumbuh batang merupakan posisi arah pertumbuhan batang
terhadap permukaan tanah. Berdasarkan arah tumbuh batang tumbuhan dibedakan menjadi:
• Tegak lurus
• Menggantung
• Berbaring
• Menjalar
• Mengagguk
• Memanjat
• membelit
Sama dengan organ lain batang kadang mengalami modifikasi bentuk dan struktur dan
kadang-kadang juga fungsi. Beberapa modifikasi atau perubahan bentuk dari batang antara
lain:
• Rhizome
• Geragih
• Umbi
• Umbi lapis
• Duri
• Sulur
1. Kaca pembesar
2. Penggaris
3. Jangka sorong
4. Kembang kertas (Bougenvillia)
5. Rumput teki (Cyperus rotundus)
6. Telang (Clitoria laurifolia)
7. Tebu (Saccharum officinarum)
8. Jambu biji (Psidium javanica)
9. Batang brotowali
10. Batang sereh
D. PROSEDUR KERJA
- Amati specimen batang
- Ukur dengan penggaris dan jangka sorong penmpang melintang
- Gambar kembali specimen daun
- Beri keterangan pada gambar
E. HASIL PENGAMATAN
A. TUJUAN PRATIKUM
Mengenal dan mengetahui morfologi dan struktur batang dan bagian-bagian batangnya pada
beberapa jenis tumbuhan.
B. TEORI
Akar merupakan organ tumbuhan yang paling sederhana yang berasal dai radikula.
Radikula berasal dari biji strukturnya halus dan bergerak menembus tanah . Sistem Perakaran
dibedakan menjadi dua yaitu akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang (tap roots)
merupakan akar 24onjuga (radicula) yang tumbuh terus menjadi akar utama dan bercabang-
cabang lebih kecil. Akar serabut (adventitious roots) merupakan akar 24onjuga yang dalam
perkembangan. Selanjutnya tidak berkembang, tetapi pada pangkal batang keluar akar yang
banyak dengan ukuran 24onjugat sama. Kedua sistem perakaran ini akan mengalami
percabangan untuk memperluas penyerapan unsur hara dan memperkuat berdirinya batang.
Pada tanaman dikotil, akar tunggang akan terbentuk bila tanaman diperbanyak secara
24onjugate24, tetapi tidak bila diperbanyak secara 24onjugate24 (stek dan cangkok).
Akar utama pada saat perkecambahan (akar primer) berhenti tumbuh, dan digantikan
dengan akar2 lain yang sama ukurannya dan tumbuh 24onjug bersamaan. Akar ini umumnya
terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun kadang-kadang, tumbuhan dikotil juga
memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara
cangkok, atau stek). Fungsi utamanya adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan. Jenis
akar pada sistem akar serabut, antara lain
Pada waktu perkecambahan, radikula terus tumbuh menjadi akar primer, dan akar
primer ini terus tumbuh dan bercabang-cabang. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan
makanan. Sistem akar ini biasa terdapat pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) dan
tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae). Sistem akar tunggang hanya di temukan pada
tanaman yang berkembang biak secara 25onjugate25 (melalui biji).
Akar tunggang ini tumbuh kurus ke bawah, bercabang banyak, dan cabangnya dapat
bercabang lagi, sehingga daerah perakaran menjadi luas. Bentuk perakaran seperti ini dapat
memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang, dan juga daerah perakaran menjadi amat
luas, hingga dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak. Susunan akar ini terdapat
pada pohon-pohon yang ditanam dari biji.
Fungsi akar khusus Pada keadaan tertentu, beberapa jenis tumbuhan memiliki ak ar
dengan sifat dan fungsi khusus, misalnya :
1. Akar udara
Akar ini keluar dari bagian-bagian tanaman yang terdapat di atas tanah, bersandar di
udara. Selama masih menggantung, akar ini hanya dapat disebut pertolongan udara dan
zat gas dari udara dan sering diberikan jaringan khusus untuk menimbun udara velamen
(misalnya, anggrek kalajengking (Arachnis flos-aeris).
2. Akar udara
Akar yang terdapat pada tanaman yang hidup sebagai 26onjugat, bekerja untuk
menyerap udara dan zat makanan dari pohon inangnya seperti kita dapati pada benalu
(Loranthus sp.).
3. Akar Pelekat
Akar yang keluar dari buku-buku tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel
pada penunjangnya saja, misalnya pada lada (Piper nigrum L.), dan sirih (Piper betle
L.)
4. Akar Pembelit
Juga untuk memanjat, tetapi dengan membelit atau memeluknya, misalnya pada panili
(Vanilla planifolia Andr.).
5. Akar Nafas
Yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas sehingga muncul dari
permukaan tanah atau tempat tumbuhnya tumbuhan. Pada akar ini terdapat banyak
lubang atau celah (pneumatoda) untuk jalan masuknya udara yang diperlukan dalam
pernafasan karena tumbuhan ini biasanya hidup di tempat-tempat yang di dalam tanah
sangat kekurangan oksigen, misalnya di hutan bakau(26onjugat)pada tanaman bogem
(Sonneratia sp.) dan kayu api (Avicennia sp.).
6. Akar Tunjang
1. Kaca Pembesar
2. Penggaris
3. Jangka sorong
4. Wortel
5. Bengkuang
6. Ilalang
7. Akar wangi
8. Vanili
9. Sirih
D. PROSEDUR KERJA
- Amati specimen akar
- Ukur dengan penggaris dan jangka sorong penmpang melintang
- Gambar kembali specimen akar
- Beri keterangan pada gambar
E. HASIL PENGAMATAN
1. TUJUAN PRATIKUM
2. TEORI
Bunga merupakan salah satu organ generatif yang menjadi karakter pembeda utama pada
proses pengelompokkan tumbuhan. Pemilihan ini dikarenakan karakter bunga diyakini tidak
mudah mengalami perubahan oleh pengaruh lingkungan. Walaupun demukian pada jenis-jenis
tertentu adakalanya bagian bunga termodifikasi menjadi bentuk lain dan berfungsi sama
dengan bagian yang digantikan Pada tumbuhan ada yang menghasilkan satu bunga dan
sebagian lagi ada yang menghasilkan banyak bunga. Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu
bunga saja disebut dengan bunga tunggal (planta uniflora), sedangkan yang menghasailkan
bunga banyak disebut dengan planta multiflora. Jika suatu tanaman hanya menghasailkan satu
bunga saja biasanya bunga tersebut terdapat pada ujung batang, sedangkan tanaman yang
menghasilkan banyak bunga menghasilkan bunga pada ketiak daun atau pada ujung
percabangan. Menurut tempatnya pada tumbuhan bunga dapat dibedakan menjadi:
1. Bunga pada ujung batang (flos terminalis) misalnya pada bunga kembang merak
(Caesalphinia pulcherrima).
2. Bunga diketiak daun (flos lateralis atau flos axilaris) misalnya pada kembang sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis) atau kembang telang (Clitoria ternatea).
Tumbuhan yang memiliki bunga banyak, letaknya dapat dibedakan menjadi:
1. Terpencar atau terpisah-pisah (flores sparsi) misalnya pada bunga pukul
empat (Mirabilis jalappa)
2. Berkumpul membentuk suatu rangkaian dengan susunan yang beranekaragam. Suatu
rangkaian bunga dinyatakan juga sebagai bunga majemuk (anthotaxis atau
infloresentia). Misalnya bunga matahari (Helianthus annuus) atau kembang merak
(Caesalphinia pulcherrima)
1. Kelopak (kalyx)
Bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar, biasanya berwarna hijau, dan
sewaktu bunga masih kuncup merupakan selubungnya, yang melindungi kuncup tadi terhadap
pengaruh-pengaruh dari luar. Kelopak terdiri atas beberapa daun kelopak (sepala). Daun-daun
kelopak pada bunga dapat berlekatan satu sama lain, dapat pula terpisah -pisah. Kelopak
berguna untuk sebagai pelindung bunga, terutama waktu bunga masih kuncup (sebelum
mekar). Jika bunga mengadakan persarian dan pembuahan, biasanya kelopak lalu runtuh,
jarang sakali tetap sampai bentuk buah. Kelopak yang tetap dan akhirnya ikut merupakan
bagian buah misalnya pada ciplukan (Physalis minima L.).
Kelopak merupakan bagian hiasan bunga yang masih jelas sebagai organ yang berasal
dari daun. Selain warnanya yang biasanya hijau, juga terbentuknya yang lain, misalnya seperti
bulu, seperti pada bunga tumbuhan yang termasuk suku Compositae. Kelopak tersusun atas
bagian-bagainnya yang dinamakan daun kelopak (sepala). Pada bunga daun -daun kelopak
mempunyai sifat yang berbeda-beda.
1. Kaca Pembesar
2. Penggaris
3. Jangka sorong
4. Hibiscus rosa-sinensis
5. Canna indica
6. Clitoria laurifolia
7. Bougenillea spectabilis
8. Nymphaea alba
9. Caranthus roseus
D. PROSEDUR KERJA
- Amati specimen bunga
- Tentukan bagian-bagian bunga dan karakteristiknya
- Ukur dengan penggaris dan jangka sorong
- Gambar kembali specimen bunga
- Beri keterangan pada gambar
E. HASIL PENGAMATAN
1. Mahkota
2. Kelopak
Buah berdaging
Buah berdaging (fleshy fruit) merupakan buah yang berkembang dari gynoseum
syncarpous superior atau inferior. Buah ini mungkin beruang satu (unilocular) atau beruang
banyak (multilocular). Buah seperti ini disebut dengan indehiscent. Penyebaran biji umumnya
terjadi setelah kulit buah (pericarp) rusak. Buah berdaging dibedakan menjadi beberapa tipe
yaitu:
a. Buah drupa (drupe fruit): merupakan buah yang berkembang dari satau atau banyak
karpel, syncarpous, dan superior ovary. Dalam buah ini endocarp keras dan membatu
sehingga disebut juga dengan buah batu (stony fruits). Sebagai contoh ditemukan pada
mangga (Mangifera indica), coconut (Cocos nucifera), almond, peach walnut, plum.
Pada buah batu ditemukan jaringan brachysclereids pada bagian endocarpnya. Pada
buah mangga bagian berdaging merupakan bagian yang bisa dimakan adalah
mesokarpnya dan bagian dimana biji dilindungi disebut dengan endocarp. Pada buah
Ber, epicarp dan mesocarp kedua bagiannya bisa dimakan. Kulit buah almond dan
walnut adalah endocarp dan bagaian yang dapat dimakan adalah bijinya. Pada kelapa
epikarpnya keras dan tipis sedangkan mesokarpnya tebal dan banyak mengandung
serat. Endokarpnya keras dan biji dilindungi di dalamnya. Bagian kelapa yang dapat
dimakan adalah endosperm.
b. Buah berry : merupakan buah yang berkembang dari satu atau banyak karpel yang
sinkarpus. Bakal buah bisa superior atau inferior, dengan tipe plasenta yang parietalis.
Pada bagian epicarp tipis dan biji melekat pada bagian yang berdaging. Pada awalnya
biji melekat melalui plasenta ke dalam buah, namun setelah matang terpisah dengan
plasenta dan menyebar secara acak di dalam buah yang berdaging. Buah berry yang
dihasilkan dari bakal buah yang superior seperti pada tanaman tomato (Solanum
lycopersicum), Grapes, Brinjal.Buah berry yang dihasilkan dari bakal buah yang
inferior seperti Guava (Psidium guajava), Banana (Musa paradisiaca). Pada kurma
hanya memiliki satu biji dalam buah berry. Perikarp buah tersebut dibedakan menjadi
epicarp, mesocarp dan endocarp. Epicarp merupakan jaringan tipis, halus sedangkan
mesocarp tebal dan berdaging, sedangkan endocarp tipis seperti membrane.
Pada pinang satu biji di dalam buah berry yang berserat. Ketika serat tebal dilepaskan
akan terlihat biji yang keras.
c. Buah pepo merupakan buah yang berkembang dari tricarpellary, syncarpous dan
inferior ovary. Buah ini bersifat unilocular dan memiliki plasenta parietal. Buah ini
berdaging dan berongga, terkadang buah ini rasanya pahit karena tetracyclic triterpine
di dalam daging buah seperti ditemukan pada buah famili Cucurbitaceae.
d. Buah pome merupakan buah yang berkembang dari bi atau multicarpellary syncarpous
inferior ovary. Kulit buah dan daging buah yang lunak terbuat dari thalamus. Bagian
utama dari bakal buah keras, dan sisanya di bagaian dalam adalah buahnya. Seperti
terlihat pada buah Apple, Pear.
Buah Kering
Buah kering sederhana (simple dry fruit). Pericarp dari buah kering sederhana keras dan
kering dan tidak berdifrensiasi menjadi epicarp, mesocarp dan endocarp, sehingga disebut juga
dengan buah kering. Buah kering sedrhana dikelompokkan menjadi 3 yaitu : Indehiscent
Dehiscent Schizocarpic
a. Buah indehiscent merupakan buah kering sederhana yang pada umumnya berukuran
kecil dan hanya terdapat satu biji dan pericarp tidak pecah setalah matang.
• Buah cypsela : merupakan buah kecil, satu buju di dalam buah kering yang
berkembang dari bicarpellary, syncarpous dan inferior ovary. Pericarp dan kulit
biji bebas satu dengan yang lainnya. Dalam buah ini tandan dari rambut melekat
dengan buah yang dikenal dengan Pappus. Pappus membantu buah menyebar
seperti ditemukan pada famili Compositae (Asteraceae).
• Buah caryopsis : buah ini kecil, biji tunggal di dalam buah kering. Buah ini
berkembang dari monocarpellary, superior ovary. Pericarp dari buah ini
bergabung dengan kulit biji berabung permukaan luar. Buah ini umumnya
ditemukan pada famili gramineae (rumput-rumputan). Bulir-bulir gandum dan
padi merupakan contoh dari buah ini.
• Buah achene : merupakan buah yang memiliki biji tunggal di dalam buah yang
berkembang dari monocarpellary superior ovary. Pericarp buah ini bebas dari
kulit biji seperti ditemukan pada is Clematis, Mirabilis, Boerhaavia
• Buah nut : merupakan buah dengan biji tunggal yang berkembang dari
monocarpellary syncarpous superior ovary. Pericarp dari buah ini keras seperti
ditemukan pada Quercus (oak), Anacardium occidentale (jambu mete) Trapa,
dan Litchi. Pada epikarp dan mesokarp Litchi bergabung dan kelihatan sperti
kulit. Endocarp merupakan membran tipis. Kulit biji sebelah luar tumbuh ke
depan dan membenuk kulit tambahan ddisekeliling biji yang disebut dengan
aril. Dalam buah yang sudah matang aril berdaging dan merupakan bagian yang
dapat dimakan.
• Buah samara : merupakan buah kering indehiscent dengan satu biji yang
berbulu. Buah ini berkembang dari dua atau carpellary, syncarpous dan superior
ovary. Karakter utama dari buah ini memiliki struktur seperti sayap yang
Buah Majemuk
Buah ini berkembang dari multicarpellary apocarpous ovary. Karena di dalam apocarpous
ovary, setiap karpel terpisah satu dengan yang lainnya sehing terbentuk sebiuah fruitlet. Buah
ini terbentuk dari serangkai/segerombolan buah yang disebut sebagi etaerio. Buah ganda
dibedakan menjadi:
a. Buah Etaerio atau follicles : setiap fruitlet merupakan follicle. Seperti terdapat pada
tanaman Calotropis, Catharanthus, Magnolia.
b. Buah Etaerio achenes : buah ini merupakan buah aggregate fruit, setiap fruitlet
merupakan an achene. Seperti terdapat pada Rananculus, Strawberry, Rose, Lotus.
c. Buah berries Etaerio : merupakan aggregate dari small berries. Seperti terdapat pada .
polyalthia, Annona squamosa (srikaya). Pada buah annona semua berry tersususn dari
densly pada thalamus.
d. Drupa majemuk. Merupakan buah drupa yang yang tersusun daru drupes yang kecil
yang berkembang dari karpe yang berbeda. Buah ini terdapat pada Raspberry.
1. Kaca Pembesar
D. PROSEDUR KERJA
- Amati specimen buah
- Sayat buah secara melintang dan membujur
- Ukur dengan penggaris dan jangka sorong penmpang melintang
- Gambar kembali specimen akar
- Beri keterangan pada gambar
E. HASIL PENGAMATAN
1. TUJUAN PRATIKUM
2. DASAR TEORI
Pemberian nama simplisia pada umumnya terdiri atas nama marga (genus), atau nama
spesies (species) atau petunjuk jenis (specific epithet) dari tanaman asal, dilanjutkan dengan
nama bagian tanaman yang digunakan sebagai simplisia.
Contoh rimpang temulawak dengan nama Curcuma zanthorhizza, nama simplisianya disebut
Curcuma zanthorhizza Rhizoma. Rhizoma menunjukkan bagian simplisia yang digunakan,
yaitu rimpang. Beberapa simplisia tidak mengikuti aturan tersebut, seperti:
- Kaempheria Rhizoma (nama genus dari Kaempheria galanga kemudian diikuti dengan
Rhizoma).
- Calami Rhizome, yang mana digunakan nama belakang dari spesies tersebut, diikuti
dengan bagian simplisia yang digunakan, yaitu Rhizoma (rimpang).
Bagian tanaman tersebut ditulis nama latin untuk penamaan simplisa berdasarkan tabel
berikut.
Nama latin Bagian tanaman
Folia Daun
Folium Daun
Fructus Buah
Flos Bunga
Caulis Batang
Semen Biji
Cortex Kulit kayu
Lignum Kayu
Radix Akar
Rhizome Rimpang
Amilum Pati
Bulbus Umbi lapis
Thallus Bagian dari tanaman rendah
Tubera Umbi
Herba Seluruh tanaman
4. PROSEDUR KERJA
• Amati simplisia lakukan uji organoleptik, untuk mengetahu warna, bau, dan rasa,
dari simplisia.
• Dengan bantuan kaca pembesar amati organ tanaman yang digunakan untuk
simplisia.
• Gambar morfologi, ukuran, dan warna simplisa.
5. HASIL PENGAMATAN
No Gambar literatur Gambar pengamatan Keterangan
1 Nama Simplisia
(latin dan indonesia)
Warna:
Rasa:
Bau:
Tekstur:
A. TUJUAN PRATIKUM
B. TEORI
D. PROSEDUR KERJA
• Ambil serbuk simplisia dengan menggunakan tusuk gigi
• Serbuk amilum diletakkan objek glass
• Tetesan aquadest
• Tutup dengan cover glass, lap kelebihan aquadest dengan tissue
• Letakkan preparate di bawah mikroskop pada pembesaran yang sesuai
• Amati dan dokumenta
FARMASI KLINIK- UNIVE RSIT AS BALI INTERNASIONAL 42
PRATIKUM 9
IDENTIFIKASI AMILUM
A. TUJUAN PRATIKUM
B. TEORI
Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar
tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian. Amilum merupakan suatu senyawa
organik yang tersebar luas pada kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun
hijau sebagai wujud penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan
dalam bahan makanan cadangan yang permanen untuk tanaman, dalam biji, jari-jari teras, kulit
batang, akar tanaman menahun, dan umbi. Amilum merupakan 50 -65% berat kering biji
gandum dan 80% bahan kering umbi kentang. Amilum terdiri dari dua macam polisakarida
yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan
sisanya amilopektin.
Secara umum, amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian
yag tidak larut air (amilopektin). Hidrolisis amilum oleh asama mineral menghasilkan glukosa
sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif).Bentuk sederhana amilum adalah glukosa dan
rumus struktur glukosa adalah C 6H11O6 dan rumus bangun dari -D-glukosa. Amilum dapat
dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis
juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase, dalam air ludah dan dalam cairan yang
dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang bekerja terhadap amilum yang terdapat pada
makanan kita oleh enzim amilase, amilum diubah menjadi maltosa dalam bentuk – maltosa.
Tanaman dengan kandungan amilum yang digunakan di bidang farmasi adalah jagung
(Zea mays), Padi/beras (Oryza sativa), kentang (Solanum tuberosum), ketela rambat (Ipomoea
batatas), ketela pohon (Manihot utilissima).Pada bidang farmasi, amilum terdiri dari granul-
granul yang diisolasi dari Zea mays Linne (Graminae), Triticum aesticum Linne (Graminae),
dan Solanum tuberosum Linne (Solanaceae). Granul amilum jagung berbentu polygonal,
membulat atau sferoidal dam mempunyai garis tengah 35 mm. Amilum gandum dan kentang
mempunyai komposisi yang kurang seragam, masing-masing mempunyai 2 tipe granul yang
berbeda. Butir-butir amilum mempunyai bentuk dan ukuran yang bermacam- macam.
Perbedaan ini didasarkan pada letak hilus dalam butir amilum. Hilus adalah titik permulaan
terbentuknya butir amilum, sedangkan lamella adalah garis-garis halus yang
mengelilingi hilus
Amilum digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk dan sebagai bahan pembantu
dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan pengisi tablet, bahan pengikat, dan
bahan penghancur. Sementara suspensi amilum dapat diberikan secara oral sebagai antidotum
terhadap keracunan iodium dam amilum gliserin biasa digunakan sebagai emolien dan sebagai
basis untuk supositoria.
Amilum kentang
D. PROSEDUR KERJA
Pengamatan amilum
• Ambil serbuk amilum dengan menggunakan tusuk gigi
E. HASIL PENGAMATAN
No Gambar literatur Gambar pengamatan Keterangan
1 Perbesaran : Nama Amilum
(latin dan indonesia)
Warna:
Rasa:
Bau:
Tekstur:
1. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mengetahui definisi dan penggolongan minyak lemak, lemak, dan lilin.
Mahasiswa mampu mengidentifikasi minyak lemak, lemak dan lilin yang sering digunakan
dalam bidang farmasi, baik secara fisika maupun kimia.
2. TEORI
Minyak lemak, lemak, dan lilin digolongkan ke dalam senyawa lipid. Lipid adalah suatu
trigliserida (ester gliserol), yang merupakan gabungan dari gliserol dan 3 asam lemak. Asam
lemak yang dimaksud seperti asam oleat, linoleat, risinoleat dan lain-lain. Minyak lemak lemak
berbentuk cair pada suhu kamar, sedangkan lemak berbentuk padat. Sementara lilin pada
umumnya berwujud padat pada suhu kamar, namun memiliki tingkat kepadatan yang lebih
besar daripada lemak. Lilin juga memiliki sifat rapuh.
A. Minyak Lemak dan Lemak
Sumber dari minyak lemak dan lemak dapat diperoleh dari tumbuhan maupun hewan.
Minyak lemak dan lemak memiliki sifat larut dalam eter, kloroform, PE; tidak larut dalam
alkohol kecuali minyak jarak (oleum ricini) yang larut dalam 3-5 bagian alkohol 90%; tidak
larut air, susah menguap di udara, meninggalkan noda lemak yang permanen pada kertas, dan
berminyak bila dirasakan. Parameter kuantitatif untuk minyak lemak di antaranya titik lebur,
bilangan penyabunan, bilangan asam, bilangan iod, dan komposisi asam lemak (jenuh dan
tidak jenuh). Minyak lemak dan lemak menghasilkan gliserol bila disabunkan (reaksi
saponifikasi).
B. Lilin
Pada tanaman, lilin terdapat pada dinding luar lapisan epidermis, biasanya pada buah dan
daun. Lilin memiliki komposisi yang berbeda dengan minyak lemak atau lemak. Lilin adalah
bentuk ester dari asam lemak dan alkohol. Dalam reaksi saponifikasi, lilin perlu diperlakukan
dengan alkohol agar memberikan reaksi yang positif.
Contoh bahan-bahan yang tergolong minyak lemak, lemak dan lilin yang banyak
digunakan di bidang farmasi adalah :
1. Minyak lemak : Oleum sesami, oleum lini, oleum cocos, olive oil, castor oil, cod liver oil,
almond ail
2. Lemak : Oleum cacao, adeps lanae
3. Lilin : Cera alba, cera flava, cetaceum, carnauba wax
b. Uji Kelarutan
Ambil satu tetes minyak (minyak kelapa, minyak zaitun, minyak lini, minyak wijen,
minyak kelapa sawit, minyak kedelai, minyak kelapa sawit) dan tambahkan salah satu
pelarut (eter, petroleum eter, kloroform, etanol 95%) bertetes-tetes sampai tepat larut.
Dicatat jumlah tetes pelarut yang digunakan!
5. HASIL PENGAMATAN
A. Minyak Lemak
No Nama Organoleptis Uji Noda Uji kelarutan Penetapan
Sampel lemak Jarak beku
1 Minyak Warna: Penampakan Eter: Suhu:
kelapa Bau: Noda: Petroleum eter:
Rasa: Kloroform:
Etanol 96%:
1. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mengetahui definisi, sifat-sifat, minyak atsiri,identifikasi minyak atsiri, secara
organoleptis, reaksi kimia
2. DASAR TEORI
Pada umumnya minyak yang terdapat di alam dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu
minyak mineral, minyak nabati dan hewani yang dapat dimakan (edible fat) dan minyak atsiri
(essential oil). Minyak atsiri merupakan senyawa minyak dengan beberapa sifat, antara lain
sangat mudah menguap bila dibiarkan pada udara terbuka, umumnya tidak berwarna tetapi
semakin lama menjadi gelap karena mengalami oksidasi, mempunyai rasa getir, umumnya
larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air, dan memiliki bau yang khas seperti pada
tumbuhan aslinya. Minyak atsiri sering pula disebut sebagai minyak menguap (volatile oil)
atau minyak eteris karena sifatnya yang mudah menguap. Berdasarkan asal usul biosintesisnya,
komponen utama dalam minyak atsiri dibedakan menjadi 2, yaitu turunan terpen (hidrokarbon)
dan senyawa aromatik (Oxygenated hydrocarbon). Turunan Terpen (Hidrokarbon) terbentuk
lewat jalur biosinteis asam asetat-mevalonat sedangkan senyawa aromatik (Oxygenated
hydrocarbon) terutama fenil propanoid yang terbentuk lewat jalur biosintesis asam sihkimat-
fenil propanoid.
4. PROSEDUR KERJA
a. Identifikasi umum Minyak Atsiri
Satu tetes minyak atsiri diteteskan pada permukaan air. Minyak atsiri akan menyebar dan
air tidak akan menjadi keruh. Bandingkan dengan minyak lemak
b. Uji Noda
Satu tetes minyak atsiri diteteskan pada sepotong kertas saring. Bila dibiarkan, maka minyak
atsiri akan menguap dengan sempurna. Bandingkan dengan minyak lemak.
c. Uji Kelarutan
Ambil satu tetes minyak (minyak kelapa, minyak zaitun, minyak lini, minyak wijen,
minyak kelapa sawit, minyak kedelai, minyak kelapa sawit) dan tambahkan salah satu
pelarut (eter, petroleum eter, kloroform, etanol 95%) bertetes-tetes sampai tepat larut.
Dicatat jumlah tetes pelarut yang digunakan!
5. HASIL PENGAMATAN