Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN BOTANI

FILOTAKSIS/ DUDUK DAUN

OLEH :

NAMA : ABYAN ARIFFALAH ZULFIKAR

PRODI : TEKNIK PRODUKSI BENIH

GOLONGAN :B

NIM : A41160933

DOSEN PEMBIMBING: Ir. Sri Rahayu, M.P

Ir. Dian Hartatie, M.P

TEKNISI : Ujang Tri Cahyono

Yuliatiningsih

PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH

JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2016/2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Duduknya daun pada batang tersusun mengikuti aturan letak daun-daun. Untuk
mengetahui bagaimana tataletak daun pada batang, ditentukan terlebih dahulu berapa jumlah
daun yang terdapat pada satu buku buku batang, dan kemungkinannya yaitu :
1. Pada setiap buku buku hanya terdapat satu daun dinamakan tersebar (folia sparsa).
Bila diambil salah satu titik (tempat duduk daun) sebagai titik tolah, terud
bergerak menuju ke titik duduk daun kedua pada buku-nuku batang diatasnya
dengan mengamnil jarak terpendek, demikian seterusnya sampai pada daun yang
terletak tepat pada garis vertical diatas daun pertama (titik tolak).
2. Pada setiap buku buku terdapat 2 daun yang berhadap hadapan. 2 daaun pada
setiap buku-buku letaknya berhadapan (terpisah oleh jarak sebesar 180 derajad)
3. Pada setiap buku-buku batang terdapat lebih dari 2 daun, dinamakan berkarang
(folia verticillata).

1.2 Tujuan dan Manfaat Praktikum


1. Mengenal tata letak daun pada batang beberapa jenis tanaman.
2. Memahami tata letak daun pada batang beberapa jenis tanaman.
3.Mengetahui perbedaan daun berdasar tata letak daun beberapa jenis tanaman.
BAB II
METODOLOGI
2.1 Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium Teknik Produksi Benih di Gedung Produksi
Pertanian Politeknik Negri Jember.
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 26 September 2016. Dimulai pada
pukul 9 WIB dan selesai pada pukul 11.00 WIB.

2.2 Bahan Dan Alat


Alat : Penggaris, Pulpen dan lembar kerja.
Bahan : Beberapa jenis daun.

2.3 Pelaksanaan Praktikum


1. Ambil beberapa lembar daun lengkap dengan tangkai daunnya dari masing masing
jenis tanaman dan selanjutnya bawa ke laboratorium.
2. Identifikasi tangkai daun yang segaris ortostik antara daun satu dengan lainnya.
3. Tentukan rumus duduk daun yang telah diidentifikasi.
4. Gambar duduk daun masing-masing tanaman secara melintang.
5. Lengkapi keterangan gambar.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
NO NAMA TANAMAN DAN RUMUS GAMBAR DUDUK DAUN
DUDUK DAUN DAN KETERANGAN GAMBAR
1. Durian
½ x 360 = 180o

- Daun ke 1 dengan daun ke 2 berjarak 180o.


- Daun ke 1 segaris ortostik dengan daun ke 3.

2. Karet
3/8 x 360o = 135o

- Daun ke 1 dengan daun ke 2 berjarak 135o


- Daun ke 1 segaris ortostik dengan daun ke 9
3. Jarak
3/8 x 3600 = 135o

- Daun ke 1 berjarak 135o dengan daun ke 2


- Daun ke 1 segaris ortostik dengna daun ke 9
4 Sirsak
½ x 360o = 1800

- Daun ke 1 berjarak 180o dengan daun ke 2


- Daun ke 1 segaris ortostik dengan daun ke 3
5. Kakao
2/5 x 360o = 144o
- Daun ke 1 berjarak 144o dengan daun ke 2
- Daun ke 1 segaris dengan daun ke 6
6. Mlinjo
½ x 360o = 180O

- Daun ke 1 berjarak 180o dengan daun ke 2


- Daun ke 1 segaris ortostik dengan daun ke 3
7. Halamai
2/5 x 360O = 144O

- Daun ke 1 berjarak 144o dengan daun ke 2


- Daun ke 1 segaris ortostik dengan daun ke 6
8. Mangga
2/5 x 360O = 144o

- Daun ke 1 berjarak 144o dengan daun ke 2


- Daun ke 1 segaris ortostik dengan daun ke 6
9. Pepaya
3/8 x 360o = 135o

- Daun ke 1 berjarak 135o dengan daun ke 2


- Daun ke 1 segaris ortostik dengan daun ke 9
10. Randu
2/5 x 360o = 144o

- Daun ke 1 berjarak 144o dengan daun ke 2


- Daun ke 1 segaris ortostik dengan daun ke 6
11. Murbei
3/8 x 360o = 135o

- Daun ke 1 berjarak 135o dengan daun ke 2


- Daun ke 1 segaris ortostik dengan daun ke 9
12. Jambu Air
½ x 360o = 180o

- Daun ke 1 berjarak 180o dengan daun ke 2


- Daun ke 1 segaris ortostik dengan daun ke 3
13. Jeruk Nipis
2/5 x 360o = 144o

- Daun ke 1 berjarak 144o dengan daun ke 2


- Daun ke 1 segaris ortostik dengan daun ke 6
14. Rambutan
½ x 360o = 180o

- Daun ke 1 berjarak 180o dengan daun ke 2


- Daun ke 1 segaris ortostik dengan daun ke 3
15. Singkong
2/5 x 360o = 144o

- Daun ke 1 berjarak 144o dengan daun ke 2


- Daun ke 1 segaris ortostik dengan daun ke 6
16. Jambu Monyet
2/5 x 360o = 144o

- Daun ke 1 berjarak 144o dengan daun ke 2


- Daun ke 1 segaris ortostik dengan daun ke 6
17. Sawo
3/8 x 360o = 135o

- Daun ke 1 berjarak 135o dengan daun ke 2


- Daun ke 1 segaris ortostik dengan daun ke 9
18. Jambu Biji
½ x 360o = 180o

- Daun ke 1 berjarak 180o dengan daun ke 2


- Daun ke 1 segaris ortostik dengan daun ke 3
19. Nangka
2/5 x 360o = 144o

- Daun ke 1 berjarak 144o dengan daun ke 2


- Daun ke 1 segaris ortostik dengan daun ke 6
20. Jeruk
½ x 360o = 180o

- Daun ke 1 berjarak 180o dengan daun ke 2


- Daun ke 1 segaris ortostik dengan daun ke 3

3.2 Pembahasan
1. Dari tanaman yang di amati dalam praktikum, tata letak daun pada batang beberapa
tanaman yaitu : - Berjarak 180o
- Berjarak 144o
- Berjarak 135
- Segaris ortostik antara daun ke 1 dengan daun ke 3
- Segaris ortostik antara daun ke 1 dengan daun ke 6
- Segaris ortostik antara daun ke 1 dengan daun ke 9
2. Dari tanaman yang diamati dalam praktikum, dapat ditarik hubungan yang kuat
antara garis ortostik daun dengan sudut divergensi jarak daun, sebagai berikut :
- sudut divergensi jarak daun 180O , maka antara daun ke 1 dengan daun ke 3 segaris
ortostik.
- sudut divergensi jarak daun 144O , maka antara daun ke 1 dengan daun ke 6 segaris
ortostik.
- sudut divergensi jarak daun 135O , maka antara daun ke 1 dengan daun ke 9 segaris
ortostik.

3. Setiap daun memiliki tata letak daun yang berbeda dengan daun lainnya, namun tata
letak tersebut dapat dipelajari dan di tarik kesimpulan secara umum.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Secara keseluruhan tata letak daun terdiri dari 3 macam sudut divergensi jarak daun
dan 3 macam garis ortostik antar daun.
2. Dari data pengamatan dapat disimpulkan bahwa antara sudut divergensi jarak daun
memiliki hubungan yang erat dengan garis ortostik antar daun.
3. Setiap daun memiliki tata letak daun yang berbeda dengan daun lainnya, namun tata
letak tersebut dapat dipelajari dan di tarik kesimpulan secara umum.

Anda mungkin juga menyukai