Anda di halaman 1dari 21

PENDAHULUAN

Ilmu pengetahuan pada waktu sekarang telah mengalami


kemajuan yang sangat pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang
semula hanya merupakan cabang-cabang Ilmu Tumbuhan saja, sekarang
ini telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri-sendiri.
Menurut definisinya, morfologi tumbuhan tidak hanya
menguraikan bentuk dan susunan tubuh tumbuhan saja, tapi juga bertugas
menentukan apakah fungsi masing-masing bagian itu dalam kehidupan
tumbuhan kususnya bagian buah dan biji yang akan dikupas dalam
makalah ini yang tiap bentuk dan susunan tubuh dapat diterangkan
bagaimana filogeninya dan apa fungsinya.
Dalam uraian-uraian berikut, tekanannya terletak pada
bagaimana bentuk dan susunan menurut kenyataanya dan istilah apa yang
dipergunakan dalam menyatakan secara verbal bentuk dan susunan tadi,
disamping itu seberapa boleh baru diberikan keterangan-keterangan
mengenai fungsi, asal serta data lainnya.
Adapun dalam makalah ini dijelaskan tentang morfologi bagian
tanaman terutama biji dan buah. Morfologi biji dan buah berupa
pengamatan bentuk luar dan bagian-bagian dari biji dan buah tersebut.
Pengamatan morfologi biji dan buah sangat penting dalam kegiatan usaha
pertanian. Dengan mengetahui morfologi biji dan buah, kita dapat
mengetahui ciri-ciri biji dan buah yang baik dan mengetahui bagian-bagian
tanaman yang kemudian dapat
dikembangbiakan. Dalam kaitannya dengan pertanian,
POLINASI
morfologi biji dan buah juga sangat berperan penting dalam kegiatan
pemuliaan tanaman.

PENYERBUKAN BUNGA (POLINASI), PERTUMBUHAN, SERTA


PERKEMBANGANNYA—Dalam proses penyerbukan bunga, maka
melibatkan alat kelamin jantan (dalam hal ini polen), dan alat kelamin
betina (kepala putik). Namun dalam proses penyerbukannya tidak pernah
terlepas dari kehadiran atau bantuan angin, serangga, burung, dan lain
macamnya.
Gambar di atas merupakan ilustrasi proses penyerbukan bunga (polinasi) disebut endosperma. Pada fertilisasi ganda, menjamin endosperma hanya
yang diawali dengan jatuhnya polen/butiran serbuk sari yang kaya akan akan berkembang pada bakal biji, dimana sel telur telah dibuahi. Bakal biji
hormon auksin ke bagian kepala putik akibat adanya pengaruh dari luar tersebut akan berkembang menjadi biji, sedangkan ovarium akan
misalnya karena adanya gerakkan angin atau gerakkan kaki serangga atau berkembang menjadi buah yang akan membungkus biji tersebut
kaki burung. Secara langsung pengaruh luar ini. Misalnya kaki serangga (tergantung pada spesies tumbuhannya).
akan bergerak menyentuh bagian kepala sari kemudian membuat serbuk
sari (polen) tersebut jatuh ke kepala putik yang lengket karena adanya FERTILISASI

serbuk sari/polen yang terletak di ujung putik tadi (meskipun tidak selalu
harus berada dalam tumbuhan atau bunga yang sama), sehingga
memungkinkan polen yang sudah matang akan tumbuh ke bagian bawah
karpel  dan menuangkan sel-sel sperma ke dalam kantung embrio,
sehingga menyebabkan terjadinya pembuahan sel. Dalam prosesnya, sel
yang generatif ini akan membelah diri secara mitosis dan membentuk dua
sel sperma, yaitu gamet jantan. Butiran serbuk sari dengan sebuah tabung
yang mengandung dua sel sperma adalah gametofit jantan dewasa.

Dengan diatur oleh atraktan kimia tertentu, yaitu kalsium, kemudian ujung
tabung serbuk sari itu memasuki ovarium, seterusnya hingga menerobos
mikropil/celah integumen dan kemudian membebaskan kedua sel
spermanya tersebut di dalam kantung emberio. Satu sel sperma akan
membuahi sel telur untuk membentuk zigot. Sedangkan sperma yang
lainnya akan menyatu dengan dua nukleus polar pada sel pusat yang besar
pada kantung embrio dan membentuk sel triploid (3n) yang akan
berkembang menjadi suatu jaringan nutritif (penyimpanan makanan)  yang
Fertilisasi adalah proses pembuahan atau peleburan gamet jantan dan Menjelang mencapai bakal buah, inti generatif membela menjadi 2.
gamet betina, dibagi 2 yaitu: Setelah sampai di pintu bakal biji, inti vegetatif melebur, kemudian inti
sperma masuk ke dalam bakal biji melalui mikrofil.
1. Fertilisasi internal, yaitu pembuahan yang terjadi di dalam tubuh
induk betina. Fertilisasi pada tumbuhan biji terbuka (gymnospermae)
2. Fertilisasi eksternal, yaitu pembuahan yang terjadi di luar tubuh
induk betina/air. Pada tumbuhan, inti spermatozoid yang dihasilkan oleh serbuk sari akan
membuahi sel telur sehingga dihasilkan  zigot saja sehingga akan disebut
Proses fertilisasi pada tumbuhan pembuahan tunggal.

Setelah terjadi penyerbukan pada bunga, maka serbuk sari di kepala putik Fertilisasi pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae)
akan membentuk saluran-saluran menuju ke bakal biji yang disebut buluh
serbuk atau buluh sari. Di dalam bakal biji ada 2 buah inti, yaitu inti sel telur dan inti kandung
kenbaga sekunder. Inti sperma 1 membuahi sel telur dan menghasilkan
Pada saat itu, inti vegetatif berjalan di muka dan diikuti inti generatif. zigot yang akan tumbuh menjadi keping lembaga, sedangkan inti sperma 2
Fungsi dari inti generatif adalah mengatur pertumbuhan buluh serbuk sari akan membuahi inti kandung lembaga sekunder dan menghasilkan putik
menuju ke ruang bakal biji. lembaga. Jadi pada bakal biji terjadi 2 kali pembuahan sehingga disebut
pembuahan ganda.
Inti generatif dibagi 2, yaitu:
Keterangan:
1. Inti generarif 1, untuk membuahi inti sel telur dan membentuk
zigot. 1. Inti vegetatif berguna untuk mengatur pertumbuhan buluh serbuk
2. Inti generarif 2, untuk membuahi inti kandung lembaga sekunder sari menuju bakal biji.
dam membentuk endosperm atau putik lembaga. 2. Inti sperma 1 berguna untuk membuahi inti sel telur dan
membetuk zigot.
3. Inti sperma 2 berguna untuk membuahi kandung lembaga biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri sehingga tidak
sekunder dan membentuk endosperm atau putik lembaga. merupakan suatu bagian yang penting dari buah. Misalnya, daun-daun
pelindung, daun-daun kelopak, tangkai kepala daun, dan kepala putik.
B. Proses Terbentuknya Buah dan Biji
Setelah terjadi penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal
Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Bagi
dan pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah tumbuhan biji (spermatophyta), biji ini merupakan alat perkembangbiakan
terbentuk tanpa adanya penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga).
terbentuknya buah yang demikian dinamakan partonekarpi Dengan dihasilkannya biji, maka tumbuhan dapat mempertahankan
(parthenenocarpy). Buah yang terjadinya tanpa penyerbukan dan jenisnya, dan dapat pula menyebar ke lain tempat.
pembuahan biasanya tidak mengandung biji, atau jika terdapat adanya biji,
biji itu mengandung lembaga. Jadi bijinya tidak dapat dijadikan sebagai Buah
alat perkembangbiakan. Apabila penyerbukan pada bunga telah terjadi dan
kemudian diikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh
menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan
tumbuh menjadi biji.

Pada pembentukan buah, seringkali bagian bunga selain bakal buah


ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah sedang umumnya setelah
terjadi penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga selai bakal buah
segera mejadi layu dan gugur. Dari putik sendiri disebut hanya bakal Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan
buahnya. Karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya
sepertihalnya dengan bagian bagian yang lain. Bagian-bagian bunga yang membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak
kadang-kadang tidak gugur melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah,
terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji Tumbuhan biji merupakan bentuk kehidupan tumbuhan yang paling tinggi
tumbuhan. di bumi dan merupakan jenis yang paling dominan. Tumbuhan ini
menghasilkan biji untuk berkembang biak sehingga sering disebut
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah spermatophyta. Karena mempunyai bunga, maka tumbuhan tersebut
lebih luas daripada pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai dinamakan antophyta dan dapat disebut phanerogamae sebab
buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari perkembangbiakannya kelihatan nyata. Tumbuhan yang alat
bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang perkembangbiakannya tersembunyi dinamakan cryprogamae.
lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut
pengertian botani biasa disebut buah sejati. Pada pembentukan buah ada kalanya pembagian bunga selain
bakal buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah. Sedang
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan bagian-bagin
bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur.
metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur,
mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah
segala hal tentang buah dinamakan pomologi. bentuk dan sifat buah itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian buah
yang penting, misalnya:
Buah merupakan perkembangan dinding bakal buah  dan terkadang juga
1.      Daun-daun pelindung. Pada jagung daun-daun pelindung bunga betina
bagian-bagian bunga yang lain. Buah mengandung biji. Bagi para ahli
tidak gugur, dan kita kenal kemudian dengan pembungkus tongkol jagung
biologi (biologiwan), istilah buah tidak hanya terbatas pada macam yang
(klobot).
sukulen yang kita nikmati. Pada setiap macam itu buah-buah ini membantu
2.      Daun-daun kelopak. Pada terong dan jambu, masih dapat kita lihat
menyebarkan biji-bijinya. Ada yang dibantu dengan struktur khusus
kelopak yang ikut merupakan bagian buah.
sehingga disebarkan oleh angin, ada yang melekat pada pakaian kita atau
3.      Tangkai kepala putik. Bagian ini sering tinggal pada buah misalnya pada
bulu hewan, sehingga dapat terbawa ke tempat lain.
jagung, yang kita kenal sebagai rambut jagung.
4.      Kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah yang telanjang (fructus nudus). Buah ini juga dinamakan buah sejati atau
manggis, yang sekaligus dapat pula menunjukkan jumlah buah dan jumlah buah sejati atau buah sungguh.
ruangan dalam buah manggis tadi.
Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah atau paling Kecuali bakal buahnya sendiri seringkali terjadi, bahwa ada bagian bunga

banyak padanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur ikut mengambil bagian dalam pembentukan buah, bahkan seringkali

itu, umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus yang dinamakan merupakan bagian buah yang paling menarik perhatian. Dalam kehidupan

buah telanjang atau buah sejati. sehari-hari buahnya yang benar seringkali tidak dikenal lagi. Apa yang

Sedangkan yang dinamakan buah palsu atau semu yaitu apa dinamakan buahnya justru bagian bunga yang telah berubah sedemikian

yang dinamakan buahnya justru bagian bunag yang telah berubah rupa, sehingga menjadi bagian buah yang penting. Buah yang demikian

sedemikian rupa, sehingga menjadi bagian buah yang penting. dinamakan buah palsu atau buah semu (fructus spurious). Pada buah semu,
buah yang sesungguhnya seringkali tertutup (tidak kelihatan), sehingga
1. Perbedaan Buah Semu dan Buah Sejati buah semu dinamakan pula buah tertutup (fructus clauses). Perkecualian
kecuali ada, misalnya buah jambu mete, buah yang sebenarnya (yang
menghasilkan metenya) tetap kelihatan.

Adapun bagian-bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh dan


menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya tangkai bunga, dasar bunga
bersama pada suatu bunga majemuk, dasar bunga pada bunga tunggal,
kelopak bunga, tenda bunga, dan ibu tangkai pada bunga majemuk.

Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan,

Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak yaitu:

pada buah terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur,
1. Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah terbentuk dari bakal
umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah
buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu yang menjadi
bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik, dan  merupakan Buah semu dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
bagian buah yang bermanfaat, serta dapat dimakan), sedang buah
yang sesungguhnya seringkali tersembunyi. 1. Buah semu tunggal

2. Buah sungguh atau buah telanjang, yaitu jika buah yang terbentuk
dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih
tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang penting
(tidak berarti).

2. Buah Semu

Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan
satu bakal buah dan ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah,
misalnya tangkai bunga pada buah jambu monyet (Anacardium
occidentale L.) dan kelopak bunga pada buah ciplukan (Physalis minima
L.).

2. Buah semu ganda

Buah semu atau sering juga disebut buah tertutup yaitu


jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian – bagian
lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini
(lebih besar, menrik perhatian, dan seringkali merupakan bagian
buah yang bermanfaat atau dapat dimakan), sedangkan buah yang
sebenarnya kadang kadang tersembunyi.
Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih
daripada satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian
masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi di samping itu ada 3. Buah Sungguh (Buah Sejati)

bagian lain pada bunga yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah
yang menyolok (seringkali bagian bunga yang penting), misalnya pada
buah arbe (Fragaria vesca L.).

3. Buah semu majemuk

Sama halnya dengan buah semu, buah sejati dapat dibedakan dalam tiga
golongan, yaitu buah sejati tunggal, buah sejati ganda, dan buah sejati
majemuk.

1. Buah sejati tunggal


Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk,
tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti buah saja, misalnya pada buah
nangka (Artocarpus integra Merr.), yang terjadi dari ibu tangkai bunga
yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda bunga yang pad
ujungnya berlekatan satu sama lain, sehingga merupakan kulit buah yang
bersifat semu (palsu).

Buah sejati tunggal, yaitu buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan
satu bakal buah saja, dimana pada buah ini dapat berisi satu biji atau lebih
dan dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau
banyak ruangan, misalnya buah mangga (Mangifera indica L.) yang
mempunyai satu ruang dengan satu biji. 2. Buah sejati ganda

Buah sejati tunggal dapat pula dibedakan dalam dua golongan, yaitu buah
sejati tunggal yang kering (siccus) dan buah sejati tunggal yang berdaging
(carnosus). Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati
tunggal yang bagian luarnya keras dan berkayu seperti kulit yang kering,
misalnya buah kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Buah sejati tunggal
yang berdaging (carnosus), yaitu buah sejati tunggal dimana mempunyai Buah sejati ganda, yaitu buah yang terjadi dari satu bunga dengan
dinding buah yang tebal berdaging. Dinding buah (pericarpium) beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal

mempunyai tiga lapisan, yaitu: buah menjadi satu buah, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati, tetapi
semuanya tetap berkumpul pada satu tangkai, misalnya pada cempaka
1)      Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), merupakan lapisan tipis (Michelina champaca Bail.).
dan seringkali kuat atau kaku seperti kulit dengan permukaan yang licin.
Menurut sifatnya, buah sejati ganda dapat dibedakan, yaitu buah kurung
2)      Kulit tengah (mesocarpium), merupakan lapisan yang biasanya tebal ganda, buah batu ganda, buah bumbung ganda, dan buah buni ganda.
berdaging atau berserabut, dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka
lapisan inilah yang disebut daging buah (sarcocarpium), misalnya pada 3. Buah sejati majemuk

mangga (Mangifera indica L.).

3)      Kulit dalam (endocarpium), merupakan lapisan yang berbatasan


dengan ruang yang mengandung biji, dimana seringkali cukup tebal dank
eras, misalnya pada kelapa (Cocos nucifera L.).
Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, menjadi beberapa bagian buah), buah berbelah dapat dibedakan lagi
yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah dalam:
menjadi buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti satu a.       Buah berbelah dua (diachenium).
buah saja, misalnya pada pandan (Pandanus tectorius Sol.). b.      Buah berbelah tiga (triachenium).
c.       Buah berbelah empat (tetrachenium).
Sama halnya dengan buah sejati ganda, buah majemuk dapat dibedakan d.      Buah berbelah banyak (polyachenium).
atas buah buni majemuk, buah batu majemuk, dan buah kurung majemuk. 2.      Buah kendaga (rhegma). Buah ini mempunyai sifat seperti buah
berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian pecah lagi, sehingga dengan itu
Ikhtisar Buah Sejati Tunggal yang Kering
biji dapat terlepas dari biliknya.
A.    Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam :
Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi dalam:
Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji,
a.       Buah berkendaga dua (dicoccus).
biasanya buah ini kalau masak tidak pecah (indehiscens).
b.      Buah berkendaga tiga (tricoccus).
Contoh-contoh dari golongan ini ialah :
c.       Buah berkendaga lima (pentacoccus).
1.      Buah padi (caryopsis).
d.      Buah berkendaga banyak (polycoccus).
2.      Buah kurung (achenium).
3.      Buah kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung
3.      Buah keras (nux).
banyak biji, terdiri atas satu atau beberapa daun buah, jika masah lalu
4.      Buah keras bersayap (samara).
pecah, tetapi kulit buah yang pecah itu sampai lama melekat pada tangkai
B.     Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu)
buah. Buah kotak dapat dibedakan dalam:
biji, dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah
a.       Buah bumbung (folliculus). Misalnya buah biduri (Calotropis gigantea
(mericarpia), atau pecah sedemikian rupa hingga biji terlepas (dapat
dryand), bunga sari cina (Catharanthus roseus G. Don)
meninggalkan buahnya).
b.      Buah polong (legumen). Buah yang demikian ini terdapat pada semua
1.      Buah berbelah (schizocarpium). Buah ini mempunyai dua ruang atau
jenis tumbuhan yang tergolong suku: Papilionaceae, misalnya: orok-orok
lebih, tiap ruang berisi satu biji. Mengingat jumlahnya ruangan (jika pecah
(Crotalaria sp.), Caesalpiniaceae, misalnya: kembang merak (Caesalpinia
pulcherrima Swartz.), dan Mimosaceae, misalnya pohon saman (Samania -          Buah duku (Lansium domesticum Corr.), buah rambutan (Nephelium
saman Merr). lappaceum L.).
c.       Buah lobak atau polong semu (siliqua). Buah dengan susunan b.      Buah mentimun (pepo). Buah ini ditinjau dari sudut susunannya tidak
demikian ini umum terdapat pada warga suku Cruciferae (Brassicaceae), jauh berbeda dengan buah buni. Buah ini terjadi dari tiga daun buah yang
misalnya lobak (Raphanus sativus L.), sawi (Brassica juncea Coss), dll. tepinya melipat ke dalam dan merupakan sekat-sekat sejati. Buah
d.      Buah kotak sejati (capsula). mentimun kita dapati pada jenis-jenis tumbuhan yang tergolong suku
Cucurbitaceae. Misalnya: mentimun sendiri (Cucumis sativus L.), waluh
(Cucurbita moschata Duch.), semangka (Citrullus vulgaris Schrad.), juga
Ikhtisar Buah Sejati Tunggal Yang Berdaging
pada tumbuhan yang tergolong dalam suku Passifloraceae, misalnya:
Buah yang termasuk golongan ini umumnya tidak pecah jika
markisa (Passiflora quadrangularis L.), buah negri (Passiflora edulis
sudah masak, walaupun ada pula yang jika telah masak kemudian pecah,
Sims.), dll.
misalnya buah pala (Myristica fragrans Houtt.).
c.       Buah jeruk (hesperidium). Buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu
Kita membedakan buah sejati tunggal yang berdaging sebagai berikut:
variasi buah buni. Kulit buah mempunyai tiga lapisan, yaitu :
a.       Buah buni (bacca). Yang disebut buah buni ialah buah yang
-          Lapisan luar yang kaku menjangat dan mengandung banyak kelenjar
dindingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agaj
minyak astiri, yang mula-mula berwarna hijau, tetapi jika buah masak
menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam yang tebal,
warnanya berubah menjadi kuning atau jingga. Lapisan ini disebut
lunak, dan berair, seringkali dapat dimakan. Buah buni yang berdinding
flavedo.
tebal dan dapat dimakan misalnya:
-          Lapisan tengah yang bersifat seperti sepon, terdiri atas jaringan bunga
-          Buah papaya (Carica papaya L), buah belimbing (Averrhoa
karang yang biasanya berwarna putih, dinamakan albedo.
carambola L.), sawo manila (Achras zapota L.), dll.
-          Dan kemudian suatu lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga
Yang kulit buahnya tidak begitu tebal, seringkali mempunyai sifat
terbentuk beberapa ruangan. Dalam ruangan-ruangan ini terdapat
yang agak kaku seperti kulit tidak lunak dan tidak berdaging, biji terdapat
gelembung-gelembung yang berair, dan bijinya terdapat bebas diantara
bebas di dalamnya, misalnya:
gelembung-gelembung ini.
d.      Buah batu (drupa). Buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas
tiga lapisan kulit yaitu:
-          Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), yang tipis menjangat, Biji

biasanya licin mengkilat.


-          Kulit tengah (mesocarpium), yang tebal berdaging atau berserabut,
kalau berdaging seringkali dapat dimakan.
-          Kulit dalam (endocarpium), yang cukup tebal, keras, dan berkayu.
Buah batu kita dapati antara lain pada pohon mangga (Mangifera indica
L.) yang kulit tengahnya tebal berdaging dan dapat dimakan, pada pohon
kelapa (Cocos nucifera L.) dan nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari
yang mempunyai kulit tengah yang berserabut, dan menyebabkan buah tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ
menjadi ringan, dapat terapung-apung, dan dengan demikian dapat lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada
dipencarkan dengan perantaraan air. Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau
e.       Buah delima. Kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama
kulit atau hampir mengayu, lapisan dalamnya tipis, licin. pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. (Lihat pergiliran
f.       Buah apel (pomum), seperti buah batu dengan kulit dalam yang tipis, keturunan).
tetapi cukup kuat, seperti kulit, kulit tengah tebal, lunak, berair, biasanya
dapat dimakan. Buah ini mempunyai beberapa ruangan, tiap ruang Dengan demikian biji telah memperlihatkan diri sebagai perkembangan
mengandung satu biji. Buah yang demikian terdapat pada pohon apel penting dalam reproduksi dan pemencaran Spermatophyta (tumbuhan
(Pyrus malus L.), pohon per (Pyrus communis L.) berbunga atau tumbuhan berbiji; bahasa Yunani: sperma biji, phyton
tumbuhan); dibandingkan dengan tanaman yang lebih primitif seperti
lumut, lumut hati dan pakis, yang tidak memiliki biji dan menggunakan
cara lain untuk menyebarkan diri. Ini tampak pada kenyataan bahwa
tumbuhan berbiji mendominasi relung-relung biologi sejak dari padang
rumput hingga ke hutan, baik di wilayah tropis maupun daerah beriklim Kata "biji" adalah pinjaman dari bahasa Sanskerta, bija. Kata "biji" acap
dingin. dipertukarkan penggunaannya dengan "benih" dan "bibit". Dalam istilah
teknis pertanian dan kehutanan, "benih" adalah biji yang dipersiapkan
Semula biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar dari khusus untuk menghasilkan tanaman baru, sedangkan "bibit" (atau juga
tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tli pusar disebut "semai") adalah tanaman (atau hewan) muda siap tanam (kalau
(funiculus). Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji hewan, siap dibesarkan) setelah ditumbuhkan atau dibesarkan sampai
(hilus). Jika biji sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji umur tertentu atau hasil perbanyakan tanaman dengan cara yang lain
terlepas dari tembunyinya. Bekas tali pusar umumnya Nampak jelas pada (misalnya cangkok, stek, okulasi dan lain-lain).
biji.
Pada biji adakalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya Di samping itu dalam bahasa awam kata "biji" juga kerap dilekatkan
menjadi selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji secara kurang tepat: 'biji' padi (gabah), 'biji' jagung, dan 'biji' bunga
yang sempurna, ada yang hanya menyelubungi sebagian biji saja. Salut biji matahari --misalnya-- yang secara botani sesungguhnya adalah buah
ada yang berdaging atau berair dan sering kali dapat dimakan, misalnya kering tak memecah, sementara bijinya yang sejati terletak di dalamnya.
pada biji durian (Durio zibethinus Murr), biji rambutan (Nephelium Juga 'biji' mangga dan 'biji' aneka buah batu lainnya, yang sebetulnya biji
lappaceum L), dan lain-lain. Dan dapat juga menyerupai kulit dan hanya terlapis oleh endokarp; yakni bagian dalam buah yang mengeras atau liat
menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Houtt). untuk melindungi biji yang sesungguhnya.
Salut biji pala dinamakan macis, yang seperti bijinya sendiri digunakan
pula sebagai bumbu masak dan berbagai macam keperluan lainnya antara Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal

lain sebagai obat. biji , tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian

Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan yang sama asalnya, misalnya integumentum pada bakal biji, jika telah

bakal biji, tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian– menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis). Semula biji duduk pada

bagian yang sama asalnya, misalnya: integumentum pada bakal biji, kalau suatu tangkai yang keluar dari tembuni atau papan biji (placenta).

sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis).


Pada umumnya, bagian-bagian biji dapat dibedakan atas kulit biji Walaupun telah dikemukakan tadi, bahwa kulit biji itu berasal dari
(spermodermis), tali pusar (funiculus), dan inti biji atau isi biji (nucleus integumentum, maka belum berarti, bahwa kulit luar biji berasal dari
seminis). integumentum luar dan kulit dalam berasal dari integumentum yang dalam,
karena pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji
1. Kulit Biji (Spermodermis) yang lebih dalam daripada integumentumnya, yaitu antara lain bagian
jaringan nuselus yang terluar.
Di atas telah dikemukakan, bahwa biji yang mempunyai kulit yang
terdiri atas dua lapisan itu umumnya adalah biji tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae). Pada tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae), biji
malahan mempunyai tiga lapisan seperti dapat kita saksikan sendiri pada
biji belinjo (Gnetum gnemon L), padahal bakal biji tumbuhan biji
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Kulit biji
telanjang umumnya hanya mempunyai satu integumentum saja.
terdiri atas dua lapisan, yaitu:
Ketiga lapisan kulit biji seperti dapat diliat pada belinjo itu

a. Lapisan kulit luar (testa) lapisan ini mempunyai sifat yang masing-masing dinamakan:

bermacam-macam ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit dan
a. kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu
ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan
masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning,
pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalam. Lapisan luar
dan akhirnya merah.
ini juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-
b. kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras,
beda separti: merah, biru, perang, dan lain-lain. Gambaranya ada
berkayu menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.
yang licin rata, ada pula yang mempunyai permukaan yang
c. kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput, seringkali
keriput.
melekat erat pada inti biji.
b. Lapisan kulit dalam (tegmen) biasanya tipis seperti selaput, sering
disebut juga kulit ari.
Jika diadakan pemeriksaan yang teliti terhadap keadaan kulit luar 7)      Bekas berkas pembuluh pengangkutan (chalaza), yaitu tempat pertemuan
biji berbagai jenis tumbuhan, maka pada kulit luar biji itu masih dapat di integumen dengan nuselus, masih kelihatan pada biji anggur (Vitilis
temukan bagian-bagian lain, misalnya: vinifera L)
1)      Sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunyai alat tambahan 8)      Tulang biji (raphe), terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan
yang berupa sayap pada kulit luar biji, dan dengan demikian biji tumbuhan pada biji yang berasal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus),
tersebut mudah dipencarkan oleh angin. Biji yang bersayap kita dapati misalnya pada biji jarak (Ricinus communis L)
pada spatoda ( Spathodea campanulata P.B.), kelor (Moringa olieifera 2.  Tali pusar (Funiculus)
Lamk.). Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan
2)      bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji
rambut-rambut yang halus. Bulu-bulu ini mempunyai fungsi seperti terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak
sayap, yaitu memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan angin, bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji.
contohnya, pada biji kapas (Gossypium). 3.  Inti biji (nucleus seminis )
3)      Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali Inti biji merupakan semua bagian biji yang terdapat di dalam
pusar, misalnya pada durian biji (Durio zibethinus Murr). kulitnya. Inti biji terdiri dari lembaga dan putih lembaga. Lembaga
4)      Salut biji semu (arillodium), tumbuh dari bagian sekitar liang bakal (embryo), yang merupakan calon individu baru. Dan putih lembaga
biji (micropyle). Macis pada biji pala sebenarnya adalah suatu salut biji (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk masa perkecambahan.
semu. 4..  Lembaga(embryo)
5)      Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji yang merupakan bekas Lembaga merupakan calon tumbuhan baru, yang nantinya akan
perlekatan dengan tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai tumbuh menjadi tumbuhan baru, setelah biji memperoleh syarat-syarat
warna yang berlainan dengan bagian lain kulit biji, contohnya kacang yang diperlukan. Ketiga bagian utama tubuh tumbuhan, yaitu:
panjang (Vigna sinensis Endl.), kacang merah ( Phaseolus vulgaris L. ), a)      Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian akan
dan lain-lain. tumbuh terus merupakan akar tunggang. Akar lembaga ini ujungnya
6)      Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh menghadap kearah liang biji, dan pada perkecambahan biji, akar itu akan
serbuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. tumbuh menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi.
b)      Daun lembaga (cotyledon), yang merupakan daun pertama suatu
tumbuhan. Daun lembaga mempunyai fungsi yang berbeda-beda antara 5.  Putih lembaga (albumen)
lain: sebagai tempat penimbun makanan yang lalu kelihatan tebal, sebagai Putih lembaga merupakan bagian biji yang terdiri atas suatu
alat untuk melakukan asimilasi, sebagai alat penghisap makanan untuk jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Melihat
lembaga dari putih lembaga. asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan
c)      Batang lembaga (cauliculus), di bagi dalam dua bagian yaitu ruas cadangan putih lembaga di bedakan menjadi putih lembaga dalam
batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum) dan ruas batang di (endospermium) hanya dapat di temukan pada tumbuhan biji tertutup
bawah daun lembaga (internodium hypocotylum) (angiospermae), dan putih lembaga luar (perispermium) jika berasal dari
Batang lembaga beserta calon-calon daun merupakan bagian bagian biji di luar kandung lembaga, entah dari nuselus entah dari nuselus
lembaga yang dinamakan pucuk lembaga (plumula). Pada biji tumbuhan entah dari selaput bakal biji.
tersebut pucuk lembaganya pun mempunyai suatu selubung yang di sebut Biji yang untuk sebagian besar terdiri atas putih lembaga dalam,
sarung pucuk lembaga (coleoptilum). misalnya biji jagung (Zea mays L.) dan biji rumput (Gramineae)
Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu ciri yang umumnya, sedang biji yang untuk sebagian besar hanya terdiri atas putih
penting dalam mengadakan penggolongan tumbuhan biji: lembaga luar ialah biji lada (Piper nigrum L.)
a)      Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan satu daun 6.   Kecambah (Plantula)
lembaga. Tumbuhan yang lembaganya hanya mempunyai satu daun Kecambah merupakan tumbuhan yang masih kecil, belum lama
lembaga disebut tumbuhan biji tunggal (monocotyledoneae), karena biji muncul dari biji, dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat
tampak utuh tunggal. di dalam biji. Perkecambahan biji dapat di bedakan menjadi
b)      Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan dua daun perkecambahan di atas tanah (epigaesi) jika pada perkecambahan karena
lembaga, dan tumbuhan ini tergolong dalam tumbuhan biji belah perbentangan ruas batang di bawah daun lembaga, daun lembaganya lalu
(dicotyledoneae) terangkat ke atas muncul di atas tanah, misalnya pada kacang hijau
c)      Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga lebih dari dua daun (Phaseolus radiatus L.) daun lembaganya lalu berubah warnanya menjadi
lembaga, tumbuhan ini kdapat kita dapati pada golongan tumbuhan biji hijau, dapat digunakan untuk asimilasi, tapi umurnya tidak panjang, dan
telanjang (gymnospermae). perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis) bila daun lembaga tetap
tinggal di dalam kulit biji, dan tetap di dalam tanah, seperti terdapat PENUTUP
misalnya pada biji kacang kapri (Pisum sativa L.)
Buah merupakan hasil perkembangan dari bakal buah atau Lovary.
Telah dikemukakan, bahwa biji hanya akan berkecambah, jika
Secara umum buah dibagi menjadi buah sejati dan buah semu. Buah sejati
mendapat syarat-syarat yang di perlukan, yaitu: air,udara,cahaya, dan
terutama berkembang dari bakal buah, apabila ada bagian bunga lain yang
panas. Pada umumnya daya tumbuh biji akan berkurang dengan
turut dalam pembentukan buah maka sifatnya tidak dominan.
tambahnya waktu, tetapi ada pula biji yang memerlukan waktu istirahat
Buah sejati dapat dibedakan menjadi buah sejati tunggal kering,
dulu, baru kemudian dapat berkecambah.
buah sejati tunggal berdaging, buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk.
Buah sejati ganda disebut juga buah agregat, terdiri atas buah buni
majemuk, batu majemuk, dan kurung majemuk.
Buah semu terjadi dari bakal buah dan bagian-bunga lain. Buah
semu dapat digolongkan menjadi buah semu tunggal, semu
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan plasenta.
Pada kulit biji dapat dijumpai bagian-bagian, seperti sayap, bulu, salut biji,
pusar biji, liang biji, berkas pembuluh pengangkut, tulang biji, carunle, dan
strophiole. Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji.
Bagian ini terdapat di dalam kulit biji. Lembaga atau embrio terdiri atas
akar lembaga (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga.
Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam (endosperma) dan putih
lembaga luar (perisperma).

ganda, semu majemuk, sorosis, dan syconous. Buah semu tunggal


berasal dari satu bunga yang mempunyai satu bakal buah. Buah semu
tunggal berasal dari satu bunga yang mempunyai satu bakal buah. Buah
semu ganda berkembang dari satu bunga yang mempunyai banyak bakal
buah bebas. Buah semu majemuk berasal dari bunga majemuk, kemudian
berkembang menjadi buah. Buah tersebut umumnya terlihat sebagai satu
buah karena masing-masing buah berkumpul menjadi satu.
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan
perbanyakan. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah
mengalami pembuahan. Bagian-bagian biji terdiri atas kulit biji, inti biji,
dan tali pusar. Kulit biji pada tumbuhan ada yang terdiri atas dua lapis, ada
juga yang tiga lapis. Inti biji terdiri atas embrio dan cadangan makanan.
DAFTAR PUSTAKA

Radford A.E. 1986. Fundamentals of Plant Systematics. Harper International


Edition. Harper & Row Publishers Inc. New York.

Sinnott E.W. and K.S. Wilson. 1955. Botany: Principle and Problems. 5thedition.
McGraw-Hill Book Company Inc. New York.

Sinnott E.W. 1960. Plant Morphogenesis. McGraw-Hill Book Company Inc. New
York.

Ste eves T.A. and I.M. Sussex. 1989. Patern in Plant Development. 2nd edition.
Cambridge University Press. Cambridge.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1986. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.

Undang Ahmad Dasuki. 1992. Penuntun Praktikum Sistematik Tumbuhan Tinggi.


Pusat Antar Universitas. ITB. Bandung

Weier T.E., C.R. Stocking, and M.G. Barbour. 1974. Botany: An


Introduction to Plant Biology. 5th edition. John Wiley and Sons. New
York.

Anda mungkin juga menyukai