Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BOTANI UMUM

IDIOBLAS DAN SEL SEL KELENJAR (ACARA IV) DAN

MORPOLOGI DAUN TUNGGAL (ACARA VIII)

Oleh

Abdur Rouf Achmad Sholeh 1610321046

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2016
IDIOBLAS DAN SEL-SEL KELENJAR

Idioblas merupakan sel atau sekumpulan sel yang terdapat pada jaringan lain dan
mempunyai bentuk serta fungsi yang berbeda dari jaringan sekelilingnya. Ideoblas pada
umumnya banyak menghasilkan zat zat tertentu, baik berupa cairan ataupun berupa kristal
padat. Dalam ideoblas terdapat beberapa macam alat sekresi diantaranya yaitu :

1. Saluran Getah
Saluran getah merupakan suatu saluran yang dapat mengeluarkan zat yang biasanya
berwarna putih yang disebut Latek atau getah. Getah merupakan emulsi yang
mengandung zat putih telur, gula, alkoloid, karet, gom, hars, enzyme, dan lain lain.
Getah terdapat pada saluran yang panjang dan berada di seluruh tumbuh tumbuhan.
Saluran ini biasanya berdinding tipis dan tidak berkayu. Menurut asalanya saluran
getah dibedakan menjadi :
a. Sel sel getah
Organ ini umumnya terdapat pada tumbuhan yang bergolong famili
Euporbiaceae, Apocynaceae, Moraceae.
b. Buluh Getah
.Merupakan fungsi dari sel yang didnding pemisahnya telah larut.
2. Sel Hars atau Minyak
Sel ini berisi hars atau minyak aetiris. Pada dinding selnya sering terdapat satu lapisan
gabus. Bentuk selnya ada yang bulat, ada pula yang seperti buluh buluh bercabang.
3. Sel Sel Lendir
Sel sel ini pada umumnya mempunyai bentuk yang sangat bervariasi. Sel lendir
sseringkali mengandung inti yang berbentuk benang dan umumnya terdiri dari
Polysakarida yang telah terhikdrolisa.
4. Sel Sel Penyamak
Sering terdapat bagian idioblas yang sendiri maupun sebagai suatu deretan. Umumnya
selnya berbentuk isodiametris atau berupa bulu. Seringkali zat penyamak terdapat
pada semua sel dari semua jaringan atau ada pula yang hanya terdapat pada sebagian
jaringan.
5. Sel Myrosin Buluh Buluh Zat Putih Telur
Sel ini masih sulit dibedakan dengan sel lainnya karena bentuk seluruhnya yang
seperti buluh. Selain mengandung putih telur, j juga banyak mengandung enzyme
myrosin yang dapat membebaskan mostead dari glycoside yang terdapat dilain sel.
6. Sel Kristal
Sel ini mengandung satu atau beberapa kristal yang berasal dari endapan garam
garam asam oksolat (CaC7O4). Sel ini tidak hanya dijumpai sebagai ideoblas tetapi
dapat juga berupa sel yang mengandung kristal yang nampak sebagai lapisan atau
sarung yang disebut sarung kristal.
Kristal Calsium Oksalat (CaC7O4). Dalam sel mempunyai bentuk yang
bermacam macam, antara lain :
a. Kristal tunggal yang berbentuk isodiametris, misalnya terdapat pada daun jeruk.
b. Kristal yang berbentuk bintang disebut druzen, misalnya terdapat pada tangkai
daun bongania.
c. Kristal kecil yang seperti pasir disebut sand, misalnya terdapat pada tangkai daun
dan batng bayam.
d. Kristal yang seperti jarum yang disebut Raphida misalnya terdapat pada tangkai
daun dan batang bunga paku empat.
7. Litchocyst
Yaitu sel yang dindingnya mengalami penebalan secara centripetal dengan bentuk
yang khusus, misalnya berbentuk seperti rumah labah. Sel yang mempunyai bentuk
khusus ini dinamakan Cystolith. Cystolith terdiri dari pectin, sellulosa dan CaCO3.
8. Sel Sel Kelanjar
Selain adanya sel sel sekresi dalam organ tubuh tumbuhan, juga didapati sel kelenjar
selalu hidup menyerupai sel perenchyma dan mengandung banyak plasma yang
berinti. Bila sel kelenjar bersambungan dengan rapat maka sel ini merupakan suatu
lapisan yang disebut Ephytellium Kelenjar. Sel kelenjr dan ephytellium kelenjar
banyak dijumpai pada lapisan epidermis dan pada umumnya mempunyai bermacam
macam bentuk, antara lain :
a. Rambut Kelenjar
Biasanya merupakan suatu kunvup yang bertangkai rambut ini terdiri dari
beberapa sel dan sel bagian ujung berbentuk bulat dan berfungsi sebagai kelenjar
ruang atau saluran antar sel yang menampung hasil kelenjar yang disebut dengan
penampang sekret, yang terjadinya dapat secara schizogen maupun secara
schizolizigen. Menurut zat yang dihasilkan melalui sel kelenjar dibedakan
menjadi:
Kelenjar Minyak, misalnya pada daun jeruk dan pohon kayu putih.
Ruang ruang lender, misalnya pada canna.
Saluran gom, misalnya pada pakis haji.
Saluran hars, misalnya pada pinus.
b. Colletera
Yaitu rambut rambut kelenjar yang ukurannya pendek dan duduk pada lapisan
epidermis. Zat yang dihasilkan oleh colletera disebut Blastocolla, zat tersebut
berupa lender, gom, hars yang dianggap sebagai pelindung kekeringan.
MORPHOLOGI DAUN TUNGGAL

1. Pengertian Daun

Daun (Folium) merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada
umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.Alat ini hanya terdapat
pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tumbuhan. Daun
merupakan salah satu organ tumbuhan yang berperan penting dalam proses
pertumbuhan pada tumbuhan, umumnya daun berwarna hijau karena mengandung
klorofil, dan berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari yang digunakan
untuk berfotosintesis. Daun disebut sebagai organ terpenting bagi tumbuhan karena
tumbuhan merupakan organisme autotrof obligat, yaitu untuk melangsungkan
hidupnya tumbuhan harus memasok energinya sendiri melalui perubahan energi
cahaya matahari menjadi energi kimia (fotosintesis). Daun lengkap terdiri dari
bagian pelepah daun, tangkai daun, dan helai daun. Jika tidak mempunyai salah
satu atau kedua bagian tersebut maka disebut daun tidak lengkap. Umumnya
tumbuhan berdaun tidak lengkap, dapat berupih, bertangkai atau duduk langsung
pada batang.
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau
tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk
daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi
elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang. Daun juga bisa
bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun kehilangan
fungsinya.
Berdasarkan jumlah helai daun pada setiap tangkai, kita mengenal adanya
daun tunggal dan daun majemuk. Daun majemuk dibedakan ke dalam daun
majemuk menyirip, daun majemuk menjari, dan daun majemuk campuran,
bergantung pada cara penyusunan anak daun pada tangkai daun. Daun majemuk
juga dapat dibedakan ke dalam daun majemuk gasal dan daun majemuk genap.
Daun majemuk menyirip dapat dibedakan menjadi daun majemuk ganda 2, ganda
3, dan seterusnya. Daun melekat pada bagian buku-buku batang. Jumlah daun pada
setiap buku dapat terdiri dari satu daun (tersebar), dua daun (berhadapan) atau
berkarang (3 daun atau lebih). Meskipun tersebar, letak daun tetap teratur
mengikuti rumus tata letak daun yang membentuk deret fibonancy.
2. Fungsi Daun
Bagi tumbuhan, daun memiliki beberapa kegunaan. Misalnya, sebagai tempat
pembuatan makanan, pernapasan, penguapan dan alat perkembangbiakan
vegetatif.
a. Tempat Pembuatan Makanan
Daun berguna sebagai dapur tumbuhan. Di dalam daun terjadi proses
pembuatan makanan (pemasakan makanan). Makanan ini digunakan
tumbuhan untuk kelangsungan proses hidupnya dan jika lebih disimpan.
b. Tempat Pernapasan (Respirasi).
Di permukaan daun terdapat mulut daun (stomata). Melalui stomata inilah,
pertukaran gas terjadi. Daun mengambil karbondioksida dari udara dan
melepas oksigen ke udara. Proses inilah yang menyebabkan kamu merasa
nyaman saat berada di bawah pohon pada siang hari.
c. Tempat Penguapan (Transpirasi)
Tidak semua air yang diserap akar dipakai oleh tumbuhan. Kelebihan air
ini jika tidak dibuang dapat menyebabkan tumbuhan menjadi busuk dan
mati. Sebagian air yang tidak digunakan dibuang melalui mulut daun,
dalam bentuk uap air. Pada malam hari, kelebihan air dikeluarkan melalui
sel-sel pucuk daun. Proses ini disebut gutasi.
3. Bagian Daun
1. Upih Daun Atau Pelepah Daun (Vagina)
Daun yang berupih hanya kita dapati pada tumbuhan yang tergolong dalam
tumbuhan yang berbiji tunggal (Monocotyledoneae) saja. upih daun atau
pelepah daun selain merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk
batang, juga mempunyai fungsi lain:
a. pelindung kuncup yang mudah, seperti dapat di lihat pada tanaman tebu
(Seccharum Officinnarum L).
b. memberi kukuatan pada tanaman. Dalam hal ini upih daun membungkus
batang, sehingga batang tidak tampak, bahkan yang tampak sebagai batang
dari luar adalah upih-upihnya tadi. Hal ini tentu saja mungkin terjadi
apabila upih daun amat besar seperti misalnya pada pisang (Musa
paradisiaca L.)
2. Tangkai Daun (Petioulus)
Tangkai daun merupakan bagian yang mendukung pelayannya dan
bertugas untuk mendapatkan helaian daun tadi pada posisi sedemikian rupa
hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya. Bentuk
dan ukuran tangkai daun sangat berbeda-beda menurut jenis tumbuhannya.
Umumnya tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan
menebal pada pangkalnya. Tetapi ada juga yang menebal pada pangkal dan
ujungnya, misalnya pada daun kupu-kupu(Bauhinia purpurea L.). Jika dilihat
dari penampang melintangnya dapat dijumpai kemungkinan-kemungkinan
berikut.
a. Bulat dan berongga, misalnya tangkai daun pepaya(Carica papaya L.)
b. Pipih dan tepinya melebar(bersayap), misalnya pada jeruk(Citrus sp.)
c. Bersegi
d. Setengah lingkaran dan sering kali sisi atasnya beralur dangkal atau
beralur dalam seperti pada tangkai daun pisang.
Jika ditinjau dari keadaan permukaannya, tangkai daun dapat
memperlihatkan adanya kerutan-kerutan, sisik-sisik, rambut-rambut, lentisel,
dll. Tangkai daun dapat mengalami pergantian bentuk(metamorfosis) menjadi
semacam helaian daun yang dinamakan filodia.
3. Helaian Daun (Lamina)
Tumbuhan yang demikian banyak macam dan ragamnya itu
mempunyai daun yang helaiannya berbeda-beda pula, baik mengenai bentuk,
ukuran maupun warnanya. Helaian daun merupakan bagian daun yang
terpenting dan lekas menarik perhatian. Maka suatu sifat yang sesungguhnya
hanya berlaku untuk helaian, di sebut pula sebagai sifat daunnya. Contoh : jika
kita mengatakan daun nangka jorong sesungguhnya yang jorong itu bukan
daunnya melainkan helaiannya.
Selain bagian-bagian diatas, daun pada tumbuhan seringkali
mempunyai alat-alat tambahan atau pelengkap antara lain berupa:
a. Daun penumpu (stipula)
yaitu 2 helai serupa daun kecil yang ada dekat dengan pangkal tangkai daun yang
berfungsi malindungi kuncup yang masih muda. nah, ada kalanya stipula itu besar dan
lebar sebagai alat untuk berasimilasi seperti pada kacang kapri (Pisum sativum). daun
penumpu ini ada yang mudah gugur seperti pada nangka (Artocarpus integra) dan ada
juga yang tinggal lama dan baru gugur bersama-sama daunnya, misalnya pada mawar
(Rosa sp.). Stipula dibedakan berdasarkan letaknya yaitu :
daun penumpu bebas (stipulae liberae) yang bebas terdapat dikiri kanan
pangkal tangkai daun, contoh : kacang tanah (Arachis hypogeae)
daun penumpu yang melekat pada kanan kiri pangkal tangkai daun (stipulae
adnatae), contoh : mawar (Rosa sp.) daun penumpu yang berlekatan menjadi 1
dan mengambil tempat didalam ketiak daun (stipula axillaris / stipul
intrapetiolaris)
daun penumpu yang berlekatan menjadi 1 yang mengambil tempat berhadapan
dengan tangkai daun dan biasanya agak lebar hinggamelingkari batang (stipula
petiolo opposita / stipula antidroma)
daun penumpu antar tangkai (stipula interpetiolaris), yaitu daun penumpu yang
berlekatan dan mengambil tempat diantara dua tangkai daun, seperti seringkali
terjadi pada tumbuhan yang pada 1 buku-buku batang mempunyai 2 daun
yang duduk berhadapan. contoh : mengkudu (Morinda citrifolia).
b. Selaput bumbung (ocrea / ochrea), yaitu berupa selaput tipis yang menyelugungi
pangkal suatu ruas batang, jadi terdapat dia atas suatu tangkai daun. selaput bumbung
dianggap sebagai daun penumpu yang kedua sisinya saling berlekatan dan melingkari
batang.
c. lidah-lidah (ligula), yaitu suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara
upih dan helaian daun pada rumput (Gramineae). alat ini berguna untuk mencegah
mengalirnya air hujan kedalam ketiak antara batang dan upih daun sehingga
kemungkinan pembusukan dapat dihindari.

Bagian yang terlebar terdapat kira -kira pada pertengahan helaian daun.

Dalam karakteristik bentuk helai daun ini dapat dikatakan dengan perbandingan
antara panjang dan lebar helai daun dengan demkian kita akan menjumpai kemungkinan
bangun helai daun seperti berikut :
Perbandingan 1 : 1 Maka bangun helai daun adalah Bulat / bundar(Orbicularis) bentuk
ini kan dijumpai pada Victoria regia dan Teratai daun besar (Nelumbium nelumbo
Druce) Bangun Perisai (Peltatus) ciri bentuk biasanya bulat mempunyai tangkai yang
tidak tertanam pada pangkal daun tetapi pada bagian tengah tengah daun.
Perbandingan 1 2 : 1. yaitu bentuk Jorong (ovalis atau ellipticus) Bentuk ini
adalah perkbangan struktur bentuk helai daun dari bentuk bulat sebelumnya dengan
perkembangan kearah apex dan basic Contohnya pada daun nangka (Arthocarpus
heterophyla Merr) dan Bintanggor (Callophylium inophylium L)
Perbandingan 2 - 3 : 1 Bentuk ini dikenal dengan tipe memanjang (Oblong) yang
merupakan modifikasi bentuk memanjang kearah apex dan base dari bentuk jorong
misalnya pada sirikaya (Annona squamosa L dan sirsak (Annona muricata L)
Perbandingan 3-5 : 1 Yaitu bangun lanset (Langseolatus) yaitu bangun struktur hekai
daun yang lebig amping dari bentuk oblong bagian tengan lebih sempit dari bagian
oblong contohnya ini pada daun kemboja (Plumiera acuminata Ait) dan oliander
(Nerium oleander L).

Bagian yang terlebar terdapat di bagian bawah pertengahan helai daun

Daun daun yang mempunyai bagian yang terlebar dibawah tengah tengah (
pertengahan helai daun dibedakan menjadi dua :

a. Pangkal daun tidak terbelah dan dibedakan menjadi


Bangun bulat telur (Ovalis) misalnya daun kembang sepatu (Hibiscus
rosasinensis) dan dan cili padi (Capsicum frutescens L)
Bangun segitida (Triangularis) yaitu bangun seperti segi-tiga sama kaki
misalnya daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa L)
Bangun delat (Deltoideus) yaitu bangun segitiga yang sama ketiga sisinya
misalnya pada daun air mata penganting / bunga antigong (Antigonon leptopus
Hook et am)
Bangun belah ketupat (Rhomboideus) Yaitu bangun segi empat yang sama
sisinya serta sama panjang misalnya pada daun anak pada daun bengkuwang.
(Pachyrrhizus erosus Urb).
b. Pangkal daun yang terbelah dapat dibedakan menjadi
Bangun jantung (Cordatus) yaitu bangun seperti bulat telur tetapi pangkal
daunnya memperlihakan sesuatu lekukan misalnya pada daun pohon waru
(Hibiscus tiliaceus L)
Bangun Ginjal ( krinjal (Reniformis) Yaitu bangun helai daun pendek melebar
dengan ujung yang tumpul atau membulat dan pangkal yang berlekuk dangkal
misalnya pada daun kaki kuda (Centela asistica Urb)
Bangun Anak panah (Sagitatus) Daun tak seberap lebar ujung tajam pangkal
dengan lekukan yang lancip pula pada pangkal helai dauan ada lekukan
misalnya pada daun enceng (Sagittaria sagittifolia L)
Bangun tombak (Hastatus) yaitu bangun helai daun seperti anak panah tetapi
bagian pangkalnya kekiri dan ke kanan tangkai mendatar misalnya pada helai
daun wewehan (Monocharia hastata Solms)
Bertelinga (Auriculatus) yaitu bangun helai daun yang seperti tombak tetapi
pangkal daunnya baik kekiri dan ke kanan membulat pada dan tempuyung
(Sonchus asper Vill).
Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal sampai ujung hampir sama lebar
Dalam golongan ini termasuk daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit atau
lebarnya jauh berbeda jika dibandingkan dengan panjang daun. Bangun garis (Linearis),
pada penampang melintangnya pipih dan daun amat panjang misalnya Dun bermacam
macam rumput (Gramineae) Bangun pita (ligulatus) serupa daun bangun garis tetapi lebih
panjang lagi, juga didapati pada jenis-jenis rumput, misalnya daun jagung ( Zea mays L.),
Bangun pedang (Ensifornis) seperti bangn garis tetapi daun tebal dibagian tengah dan tipis
dibagian dua tepinya, misalnya daun nanas sebrang ( Agave sisalana Perr. Agave cantala
Roxb.),
Bangun paku atau dabus (Subulatus) bentuk daun hamper sama seperti silinder, ujung
runcing, seluruh bagian kaku, misalnya daun (Araucaria cunninghamii Ait), Bangun jarum
(Acerosus) serupa bangun paku, lebih kecil dan meruncing panjang, misalnya daun Pinus
merkusii Jungh. & de Vr.

Anda mungkin juga menyukai