Anda di halaman 1dari 43

Aurelia

Brianlian
Kalyana Pundarika
Steven Liong
1. INTERFASE
2. PROFASE
MITOSIS 3. METAFASE
AMITOSIS 4. ANAFASE
5. TELOFASE
PEMBELAHAN
SEL 1. PROFASE
2. METAFASE
SIKLUS SEL MEIOSIS 3. ANAFASE
4. TELOFASE

1. SPERMATOGENESIS
2. OOGENESIS
GAMETOGENESIS 3. MIKROSPOROGENESIS
4. MAKROSPOROGENESIS
DEFINISI
• Pembelahan sel adalah proses pembagian satu sel induk menjadi dua
atau lebih sel anak dengan cara membelah diri.
• Pembelahan sel organisme uniseluler adalah cara bagi organisme
tersebut untuk melestarikan hidupnya.
• Pembelahan sel organisme multiseluler menyebabkan pertumbuhan
dan perkembangan serta berguna untuk regenerasi organisme
tersebut.
Pembelahan sel dibagi menjadi 3 :
1. Amitosis : proses pembelahan dari 1 sel menjadi 2 sel tanpa melalui fase-fase
atau tahap-tahap pembelahan sel.
2. Mitosis : pembelahan sel dengan materi genetik berupa DNA dalam bentuk
kromosom
3. Meiosis : pembelahan yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom
setengah dari jumlah kromosom sel induk
JENIS-JENIS PEMBELAHAN SEL
AMITOSIS
• Terjadi pada organisme
prokariotik seperti bakteri
• Proses pembelahan : DNA
sirkuler dimembran
plasma sel induk akan
menggandakan diri lalu sel
akan membesar hingga
dua kali ukuran normal
sehingga sel membelah
menjadi dua bagian yang
identik.
• Berfungsi untuk
reproduksi aseksual atau
mempebanyak diri suatu
organisme
SIKLUS SEL
• Merupakan tahap persiapan untuk
membelah
• Pada fase ini sel tidak berubah secara
morfologi, tetapi aktif melakukan
metabolisme.
• Fase gap-1 (G1) : pada fase ini sel-sel
belum melakukan proses duplikasi
DNA
• Fase sintesis (S) : Pada fase ini, sel
akan menghasilkan salinan dari DNA
dan diploid (2c,2n).
• Fase gap-2 (G2) : Pada fase ini proses
duplikasi DNA telah dinyatakan
selesai, dan sel akan melakukan
proses persiapan sebelum proses
pembelahan
MITOSIS
• Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel (Sel tubuh)
dengan materi genetik berupa DNA dalam bentuk kromosom
• Terjadi pada organisme eukariotik seperti manusia, hewan,
dan tumbuhan
• Berfungsi untuk pertumbuhan, regenerasi, atau reproduksi
aseksual bagi suatu organisme
FASE-FASE MITOSIS
PROFASE
• Benang-benang kromatin
berkontraksi membentuk
kromatid
• Kromatid berpasangan
membentuk kromosom
• Membran nukleus dan nukleolus
menghilang
• Sentriol membelah lalu memisah
ke kutub yang berlawanan (pada
hewan)
• Benang spindel berubah
menyerupai bentuk pancaran
(aster)
METAFASE
• Benang spindle kromosom
terlihat semakin jelas
• Kromosom berada di daerah
equator sel
• Kromosom masih terdiri atas 2
kromatid terkait pada
sentromer
• Setiap sentromer ada 2
kinetokor yang masing-masing
dikaitkan dengan benang
spindle
ANAFASE
• Benang-benang spindel
memendek
• Kromatid menuju kutub yang
berlawanan
• Mulai terjadi sitokinesis
TELOFASE
• Kromatid telah sampai
dikutub yang berlawanan
• Kromatid berelaksasi
menjadi kromatin
• Kumpulan kromatin
membentuk anak inti
• Terbentuk membran
nukleus disekitar anak inti
• Sitokinesis selesai dan
terbentuk 2 sel baru
MEIOSIS
• Pembelahan meiosis adalah pembelahan yang
menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom
setengah dari jumlah kromosom sel induk
• Pembelahan meiosis terjadi pada sel gamet bagi
organisme yang berkembang biak secara seksual
• Meiosis mengalami pembelahan inti 2 kali, sehingga 1
sel diploid akan menghasilkan 4 sel haploid
• Meiosis dibagi menjadi 2 tahap yaitu :
a. Meiosis 1
b. Meiosis 2
FASE-FASE MEIOSIS 1
PROFASE 1
1. Leptoten
Kromatin berubah menjadi kromosom untuk organisme tertentu,
kromosom mengandung kromomer seperti manik manik.
2. Zigoten
Sentrosom membelah menjadi 2 sentriol untuk bergerak kutub
berlawanan. Lalu ,kromatid berpasangan dengan homolog yang disebut
sinapsis.
3. Pakiten
Setiap kromosom melakukan replikasi jadi 2 kromatid dengan sentromer
yang masih menyatu.
4. Diploten
Kromosom homolog saling menjauhi sehingga melekat berbentuk X (
kiasma ).
5. Diakinesis
Transkripsi berhenti tetrad mulai bergerak ekuator, benang spindel mulai
menyebar.
METAFASE I
• Kromosom homolog
(tetrad) bergerak ke
bidang ekuator dengan
sentromer mengarah ke
kutub.
• Masing masing kromosom
berikatan dengan benang
spindel pada bagian
sentromer.
ANAFASE I
• Kromosom homolog
ditarik benang spindel ke
arah kutub pembelahan
sehingga tetrad berpisah
dan kromosom bergerak
menuju kutub
berlawanan.
• Membran sel mulai
melekuk di bagian
tengah.
• Kromosom diploid
menjadi haploid.
TELOFASE 1
• Retikulum endoplasma
membentuk membran
nukleus disekitar
kromosom pada kutub
pembelahan.
• Nukleolus mulai
terbentuk.
• Terjadi sitokinesis /
pembelahan sitoplasma
menjadi dua bagian
sehingga terbetuk dua sel
anakan dengan
kromosom haploid.
FASE-FASE
MEIOSIS 2
PROFASE 2
• Membran nukleus dan
nukleolus mulai
menghilang kembali.
• Sentrosom membelah
dan sepasang sentriol
memisah menuju kutub
berlawanan. Sehingga
muncul benang spindel.
METAFASE 2
• Setiap kromosom haploid
tertarik ke bidang ekuator.
• Terbentuk benang benang
spindel, ujungnya melekat
pada sentromer pada
bagian kinetokor, ujung
lainnya menuju kutub
berlawanan.
ANAFASE 2
• Spindel menarik kromatid
menuju kutub
pembelahan yang
berlawanan.
• Kedua kromatid menuju
kutub yang berbeda.
• Membran sel mulai
melekuk.
TELOFASE 2
• Kromatid di kutub
berubah menjadi benang
benang kromatin.
• Membran nucleus dan
inti haploid berbentuk.
• Kromosom berelaksasi
menjadi benang benang
kromatin.
• Terjadi sitokinesis
sehingga terbentuk 4 sel
anakan haploid.
PERBEDAAN MEIOSIS DENGAN MITOSIS
SPERMATOGENESIS
• Setiap spermatogonium akan membelah secara mitosis
membentuk spermatosis primer (2n).
• Spermatosit primer (2n) akan melakukan pembelahan meiosis
pertama membentuk 2 spermatosit sekunder yang bersifat
haploid (n). Sel haploid adalah sel yang hanya terdiri dari satu
set kromosom.
• Tiap spermatosit sekunder (n) melakukan pembelahan meiosis
kedua, menghasilkan 4 spermatid yang bersifat haploid (n).
• Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang
yang bersifat haploid yang semua fungsional
OOGENESIS
• Oogenesis dimulai dari sel peimodial diploid yang
di sebut oogonium (2n)
• Oogonium berkembang menjadi oosit primer dan
mengalami meiosis 1 dan menghasilkan oosit
sekunder dan badan polar 1 masing-masing
kromosomnya n
• Lalu oosit sekunder dan badan polar 1 masing
masing mengalami meiosis 2 sehingga dihasilkan
3 badan polar dan 1 ovum
• Dari yang dihasilkan yang fungsional hanya 1
yaitu ovum
MIKROSPOROGENESIS
• Sel induk mikrospora melakukan pembelahan meiosis I
dan menghasilkan sepasang sel haploid.
• Sepasang sel haploid membelah meiosis II
menghasilkan 4 mikrospora haploid yang berkelompok
menjadi satu (tetrad).
• Setiap mikrospora mengalami pembelahan kariokinesis
sehingga menghasilkan 2 inti haploid. Yaitu inti
vegetatif (inti saluran serbuk sari) dan inti generatif.
• Inti generatif membelah secara mitosis sehingga
membentuk dua inti sperma yang dikenal dengan inti
generatif I dan inti generatif II.
MAKROSPOROGENESIS
• Sebuah sel induk megaspora dengan inti diploid di
ovarium mengalami pembelahan meiosis I dan
menghasilkan dua sel haploid.
• Kedua sel haploid tersebut mengalami pembelahan
meiosis II sehingga menghasilkan 4 megaspora haploid.
• Tiga anakan di antaranya mengalami degenerasi (mati).
• Megaspora yang masih hidup mengalami 3 kali mitosis
diikuti kariokinesis tanpa sitokinesis dan dihasilkan sel
besar (kandung lembaga muda) dan 8 inti haploid.
• 8 inti anakan tersebut adalah 2 kandung lembaga
sekunder, 3 antipoda, 2 sel sinergid, dan 1 ovum.
• Gametogenesis terjadi melalui proses meiosis
menghasilkan ovum atau sperma yang masing
masing memiliki set kromosom haploid.
• Setelah sel telur dibuahi oleh sel sperma akan
dihasilkan zigot yang bersifat diploid.
• Fertilisasi memulihkan kondisi diploid dan siklus
hidup manusia berulang kembali dari generasi ke
generasi.
• Perilaku kromosom saat pembelahan meiosis lalu
fertilisasi dapat menyebabkan terjadinya berbagai
variasi genetik.
MEKANISME YANG
MEMPENGARUHI
TERJADINYA VARIASI
GENETIK
• Saat metaphase 1 berlangsung,
pasangan kromosom homolog
secara acak mengatur diri pada
bidang equator.
• Meskipun pasangan kromosom
membawa ciri-ciri umum yang
sama, tertapi sebenarnya secara
rinci mereka membawa ciri-ciri
yang berbeda.
• Penyebaran secara random pada
kromosom akan menghasilkan
kombinasi genetik baru.
• Pada profase 1, kromatid yang
bukan saudara kembar dari
kromosom homolog saling
bertukar segmen terkait.
• Dengan cara ini dapat
dihasilkan kombinasi genetik
dan pemisahan gen-gen
terpaut yang dapat
menghasilkan kromosom
individual yang
menggabungkan gen-gen yang
diwarisi dari kedua orang tua
kita.
• Variasi dalam keturunan dapat
dihasikan oleh pencampuran
genotipe dari sel induk, melalui
perkembangbiakan seksual.
• Sel telur manusia memiliki 8 juta
kemungkinan kombinasi
kromosomm yang dibuahi oleh sel
sperma yang juga memiliki 8 juta
kemungkinan kombinasi kromosom.
• Jadi, zigot yang dihasilkan memiliki
kemungkinan 64 triliun kombinasi
diploid.

Anda mungkin juga menyukai