Anda di halaman 1dari 29

PENENTUAN DOSIS

FITOTERAPI

Fery Indradewi Armadany


FAKTOR PENGGUNAAN
KETEPATAN YANG BERPENGARUH
TERHADAP
a. Ketepatan POTENSI
pemilihan EFEK
obat untuk
indikasi tertentu
FITOTERAPI
Tapak dara mempunyai efek sebagai obat
DM dan anti kanker lebih tepat
digunakan sebagai anti kanker
(leukemia) karena pengobatan DM
memerlukan pengobatan jangka lama
padahal dalam tapak dara terkandung
senyawa vinkristin dan vinblastin yang
dapat menurunkan jumlah sel darah putih
(leukosit) dan bersifat toksik. Penurunan
jumlah leukosit pada orang normal akan
mengakibatkan kerentanan terhadap
serangan infeksi (menurunkan fungsi
Ketepatan
FAKTORPenggunaan
YANG BERPENGARUH
b. Ketepatan dosis yang digunakan
TERHADAP
Penggunaan POTENSI
daun keji beling EFEK
(strobilanthusFITOTERAPI
crispus L) sebagai
diuretika jangka lama menimbulkan
iritasi pada saluran kencing (ditemukan
sel darah merah dalam jumlah abnormal
di urin). Keji beling merupakan diuretika
kuat, penggunaan tidak boleh lebih dari 4
lembar daun atau 1/5 genggam daun
kering dalam ramuan (kadar kalium
dalam daun 322 mg/100 g daun segar;
selain itu mengandung asam silikat
dalam jumlah besar + 12,4% dari sisa
kering shg dapat menimbulkan beban
erja bagi ginjal
FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP
Ketepatan POTENSI EFEK
Penggunaan
b. Ketepatan dosis yang digunakan
FITOTERAPI
Penggunaan gambair sebaiknya dalam
dosis kecil karena mengandung tanin
hingga 50,6%. Penggunaan lebih dari 1
ibu jari cepat menghilangkan diare
namun dapat menimbulkan konstipasi
berhari-hari.
Penggunaan minyak jarak yang tidak
terukur mengakibatkan iritasi saluran
cerna dan kehilangan banyak elektrolit
c. Ketepatan waktu penggunaan
Minum jamu cabe puyang selama
kehamilan kesulitan kontraksi pada
FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP
Ketepatan POTENSI EFEK
Penggunaan
c. Ketepatan FITOTERAPI
waktu penggunaan
Komposisi cabe puyang a.l adalah cabe
jawa (Piper retrofractum Vahl) yang
mengandung alkaloid piperin yang
berefek menghambat kontraksi otot.
Penghambatan kontraksi otot secara
terus-menerus akan emmperkokoh otot
dalam menjaga janin bermanfaat untuk
mencegah resiko keguguran jika diminum
hanya pada masa awal kehamilan.
Salah satu kegunaan ramuan kunir asem
adalah untuk memperlancar haid
FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP
Ketepatan POTENSI EFEK
Penggunaan
c. Ketepatan FITOTERAPI
waktu penggunaan
Ekstrak kunyit memiliki efek stimulan
pada kontraksi otot dan berefek
abortivum pada tikus bunting jika
diminum pada masa awal kehamilan
dapat meningkatkan resiko keguguran.
d. Ketepatan cara penggunaan
Kecubung (Datura metel) mengandung
alkaloid tropan seperti hiosiamin dan
atropin sehingga bersifat bronkodilator
/obat asma (mekanisme kerja _
menghambat secara kompetitif ikatan
asetilkolin dengan reseptornya sehingga
FAKTOR YANG BERPENGARUH
Ketepatan Penggunaan
TERHADAP
d. Ketepatan POTENSI EFEK
cara penggunaan
FITOTERAPI
Penggunaan daun kecubung secara
tradisional adalah dihisap seperti rokok.
Jika digunakan dengan cara
diseduh/direbus lalu diminum dapat
terjadi keracunan karena tingginya kadar
alkaloid dalam darah ditandai dengan
mata membelalak akibat terjadi
midriasis.
e. Ketepatan pemilihan bahan secara
benar
Terdapat 3 jenis lempuyang yaitu
lempuyang emprit (Zingiber amaricans L),
lempuyang gajah (Z. zerumbet L) dan
FAKTORPenggunaan
Ketepatan YANG BERPENGARUH
TERHADAP
e. Ketepatan POTENSI
pemilihan EFEK
bahan secara
benar FITOTERAPI
Lempuyang emprit dan gajah berasa
pahit, berwarna kuning dan secara
tradisional digunakan sebagai penambah
nafsu makan.
Sedangkan lempuyang wangi gterasa
sedikit pahit, aroma agak pedas, berbau
lebih harum, patahan rimpang berwarna
lebih putih. Digunakan secar tradisional
bersama daun jati belanda dan bangle
sebagai komponen obat pelangsing.
Tanaman ngokilo sering disamakan
dengan tanaman keji beling dan daun
FAKTORPenggunaan
Ketepatan YANG BERPENGARUH
TERHADAP
e. Ketepatan POTENSI
pemilihan EFEK
bahan secara
benar
FITOTERAPI
Hasil determinasi menunjukkan yang
disebut daun dewa dalam berbagai buku
acuan adalah Gynura pseudocina, adalah
terna tegak daun berbulu, tepi daun
berombak, digunakan untuk obat
berbagai penyakit, sedangkan Gynura
procumbens adalah terna merambat,
tepi daun bergerigi, berbulu sangat
halus, sehingga sulit diamati dan
digunakan untuk pengobatan tumor dan
kanker sehingga disebut sambung nyawa
atau panjangjiwa.
FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP POTENSI EFEK
FITOTERAPI
KOMBINASI EFEK KANDUNGAN KIMIA
DALAM BAHAN OBAT
-Efek komplementer
-Efek sinergisme
-Efek kontraindikasi
-Faktor hambatan absorpsi
-Peningkatan ketersediaan hayati
-SEES
FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP POTENSI EFEK
KETEPATAN FORMULASI
FITOTERAPI
Penyusunan formulasi :
- bahan aktif utama
-bahan aktif pendukung
-Bahan penghantar : stabilisator,
pensuspensi, corigensia
FAKTOR YANG BERPENGARUH
KETEPATAN PENERAPAN TEKNOLOGI
TERHADAP POTENSI EFEK
FITOFARMASETIK
FITOTERAPI
Pemilihan metode ekstraksi
Efek suatu obat dipengaruhi oleh bentuk
sediaan . Bahan segar berbeda efeknya
dengan bahan yang telah dikeringkan.,
terkait dengan cara penggunaannya,
diseduh, direbus, diperas. Ekstraksi
dengan pelarut berbeda akan
menghasilkan ekstrak dengan kandungan
kimia yang berbeda Dasar
perkembangan fitofarmasetik (galenika)
Penggunaan ektstrak terpurifikasi
merupakan usaha untuk mensejajarkan
obat fitofarmaka dengan sediaan obat
FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP
KETEPATAN POTENSI
PENERAPAN EFEK
TEKNOLOGI
FITOTERAPI
FITOFARMASETIK
Pemilihan metode ekstraksi
Contoh :
Akar kelembak (Rhei radix) mempunyai
kandungan kimia yang bersifat
kontraindikasi
Antrakuinon bersifat laksansia
Tanin bersifat antidiare
Tanin bersifat lebih polar dibandingkan
dengan antrakuinon, sehingga :
Ekstraksi dengan etanol mengandung
kadar antrakuinon tinggi ekstrak utk
sediaan laksansia
FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP
KETEPATAN POTENSI
PENERAPAN EFEK
TEKNOLOGI
FITOTERAPI
FITOFARMASETIK
Pemilihan metode ekstraksi
Ekstraksi dengan air panas
mengandung kadar tanin tinggi ekstrak
untuk sediaan antidiare

Rimpang temulawak mengandung minyak


atsiri dan kurkuminoid yang juga bersifat
kontraindikasi sebagai penurun kolesterol
Minyak atsiri : penambahan nafsu makan
Kurkuminoid : penurun kolesterol
Problem : cara mengeliminasi minyak
atsiri
FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP
KETEPATAN POTENSI
PENERAPAN EFEK
TEKNOLOGI
FITOFARMASETIK
FITOTERAPI
Metode yang dapat digunakan : destilasi
pemanasan berlebihan akan merusak
kurkuminoid kurang tepat
Solusi : ekstraksi pelarut menggunakan
pelarut dengan polaritas selektif
terhadap kurkuminoid

Daun jati belanda mengandung tiga


komponen yang berkhasiat sebagai
pelangsing yaitu musilago, tanin dan
alkaloid
Musilago dan tanin bersifat polar
FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP
KETEPATAN POTENSI
PENERAPAN EFEK
TEKNOLOGI
FITOFARMASETIK
FITOTERAPI
Alkaloid bebas bersifat non polar,
sedangkan dalam bentuk garam lebih
larut dalam air.
Ekstraksi dengan etil asetat dan fraksi
air menunjukkan alkaloid terdapat dalam
kedua fraksi alkaloid daun jati belanda
berada dalam kedua bentuk tsb.
Ekstraksi dengan etanol 95% melarutkan
alkaloid bebas dan sedikit tanin,
sedangkan musilago tidak terekstraksi.
Solusi : ekstraksi dengan air atau etanol
derjat rendah (etanol 30%)
FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP
KETEPATAN POTENSI
PENERAPAN EFEK
TEKNOLOGI
FITOTERAPI
FITOFARMASETIK
Ekstraksi dengan air terekstraksi tanin,
musilago, dan alkaloid dalam bentuk
garam
Ekstraksi dengan etanol 30%
terekstraksi kedua jenis alkaloid,
musilago dan tanin.
FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP
KUALITAS POTENSI EFEK
BAHAN BAKU
-Budi daya FITOTERAPI
Kandungan kimia dipengaruhi oleh lokasi
tempat tumbuh (letak geografi) ,
pemeliharaan tanaman dll)
- Teknologi pasca panen.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
stabilitas kandungan kimia
a. Kadar air
Air merupakan media reaksi kimia
termasuk reaksi enzimatis dan media
pertumbuhan mikroba
Reaksi enzimatis yang sering terjadi :
Hidrolase, oksidase, polimerase
FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP
KUALITAS POTENSI EFEK
BAHAN BAKU
Enzim hidrolase menghidrolisis ikatan
FITOTERAPI
ester, glikosida.
Ikatan ester banyak terdapat pada
minyak atsiri, ikatan glikosida pada
polisakarida dan berbagai jenis
senaywa glikosida
Reaksi hidrolisis :
Ester alkohol + asam
Glikosida glikon dan aglikon
mengubah kepolaran senyawa
mempengaruhi hasil ekstraksi
Contoh :
FAKTOR
KUALITAS YANG
BAHAN BERPENGARUH
BAKU
TERHADAP
Reaksi polimerisasi POTENSI EFEK
yang dikatalisis oleh
enzim polimerase seringkali terjadi
FITOTERAPI
setelah reaksi hidrolisis atau oksidasi
suatu senyawa.
Contoh ;
Hidrolisis aukobosida pada Aucuba
japonica menjadi aglikonnya diikuti
oleh reaksi polimerisasi aglikonnya.
ditandai dengan menghitamnya warna
simplisia
Bahan yang mengandung senyawa
terpenoid dan polifenol mudah
dioksidasi oleh enzim oksidase.
Contoh minyak atsiri merupakan senyawa
FAKTOR YANG BERPENGARUH
KUALITAS BAHAN BAKU
SifatTERHADAP POTENSIkarena
autooksidasi disebabkan EFEK
FITOTERAPI
adanya kandungan enzim oksidase
pada bahan. Setelah teroksidasi
biasanya senywa tsb mengalami
polimerisasi menjadi resin yang sukar
larut.
Demikian pula halnya pada minyak-
minyak lainnya dapat berubah menjadi
oleoresin.
Kadar air tinggi bahan mudah rusak,
perubahan kandungan kimia bahan
Perlu metode pengeringan yang cepat
dan tepat
FAKTOR YANG BERPENGARUH
KUALITAS BAHAN BAKU
TERHADAP
b. Sinar UV POTENSI EFEK
Sinar UV padaFITOTERAPI
cahaya matahari dapat
merusak kandungan kimia bahan.
Senyawa turunan azulen pada rimpang
temuhitam (Curcuma aeruginosa) dan
chamazulen pada bunga chamomile
(Matricaria chamomilla) yang terlihat
jelas berwarna biru kehitaman pada
bahan segar akan memucat jan
menghilang jika dikeringkan di bawah
sinar matahari
Senyawa antosian dan flavonoid pada
berbagai bunga akan memucat,
sedangkan klorofil berubah warna
FAKTOR YANG BERPENGARUH
KUALITAS BAHAN BAKU
TERHADAP
b. Sinar UV POTENSI EFEK
FITOTERAPI
Kurkuminoid sangat peka terhadap
cahaya dikeringkan dengan cara
ditutup kain hitam atau menggunakan
tenda pengering dari plastik atau kaca
berwarna hitam.
Sinar UV dapat diperoleh juga pada saat
desinfeksi bahan dan sterilisasi
sehingga dapat menyebabkan
kerusakan sediaan.
c. Pemanasan
Minyak atsiri golongan terpenoid
hidrokarbon umumnya mempunyai
titik didih relatif rendah (+.70o C).
FAKTOR YANG BERPENGARUH
KUALITAS BAHAN BAKU
TERHADAP POTENSI EFEK
c. Pemanasan
FITOTERAPI
Bahan yang tidak tahan terhadap
pemanasan lainnya adalah
seskuiterpen lakton dan senyawa
yang memiliki ikatan rangkap seperti
kurkuminoid dan karotenoid
d. pH
Perebusan rimpang temulawak dengan
air kapur mennyebabkan warna
simplisia menjadi cerah oranye
menyala, anmun kadar kurkuminoid
menjadi rendah. Pada pH basa
kurkuminoid bersifat tidak stabil dan
mudah berubah menjadi asam ferulat.
Adalah dosis pemberian berdasarkan
DOSIS
pengalaman yang tertera dalam buku-
EMPIRIS
buku resmi seperti farmakope atau
monografi buku-buku resmi lainnya
(Materia Medika dll)

Penetapan dosis pada tiap negara


berbeda-beda sesuai dengan pengalaman
pada masyarakat setempat.

Umumnya dosis obat tradisional


merupakan dosis pengobatan yang
rendah karena ditujukan untuk tujuan
preventif , jarang untuk tujuan kuratif.
Dosis yang rendah ini menyebabkan efek
yang terjadi lebih lambat dibandingkan
DOSIS Cina yang tidak
Dosis obat tradisional
EMPIRIS berkisar antara 3
beracun pada umumnya
10 gram dibuat dekok atau dibuat pil,
granul atau berbentuk serbuk.
Dosis herbal tunggal biasanya lebih besar
dibandingkan dosis racikan/formulasi
herbal.

Ayurveda
Dosis berkisar antara 1 6 g per hari
sebagai serbuk atau tingtur, jika
diperlukan dosis tinggi dianjurkan dekok.
Daftar Perbandingan dosis herbal di Cina
dan Barat
Herba Dosis di Dosis di
Cina negara Barat
(g/hr) (g/hr)
Ephedra sinica 3-9 3-12 (dekok)
3-9 (ekstrak)
Zingiber officinale 3-9 0,75-3 (dekok)
0,38-0,75
(tingtur)
Taraxacum 9-30 6-24 (dekok)
mongolicum 3-12 (tingtur)
Glycirrhiza 3-12 3-12 (dekok)
uralensis 6-12 (ekstrak)
DOSIS BERDASARKAN HASIL
PENELITIAN FARMAKOLOGI
Adalah
PADAdosis pemberian
HEWAN berdasarkan
IN VITRO DAN
efektifitas obat pada uji farmakologi yang
IN VIVO
kemudian diekstrapolasikan pada
manusia.
Dimulai uji toksisitas akut, toksisitas
sub kronik, kronik, uji dosis efektif
dosis yang diperkirakan aman uji
neurofarmakologik data arah aksi
kerja obat uji toksisitas selanjutnya
(lihat uji toksisitas selengkapnya)
Biasanya untuk obat tradisional
dilakukan dengan metode uji terbalik
karena obat tsadisional telah digunakan
HASIL UJI KLINIS

Contoh formulasi minuman dengan uji


klinik : formulasi minuman kiranti

Anda mungkin juga menyukai