UNDANG-UNDANG ETIKA
OLEH :
ANISA TRI SUSANTI ` (1908020018)
PUTRI AYU MARTININGSIH (1908020033)
NUR FAJRINA (1908020045)
DESRIANI (1908020067)
ALFIANDI (1908020068)
Pasal 12 A Pasal 12
(1) Dalam hal terjadi (2011)membahas
perubahan nama pencabutan izin
dan/atau alamat PBF PBF dan pasal 12
serta perubahan lingkup (2014) membahas
kegiatan penyaluran pembaharuan izin
obat atau bahan obat, PBF
Pasal 12 wajib dilakukan
Pengakuan Cabang pembaharuan izin PBF.
PBF dinyatakan tidak (2) Dalam hal terjadi
berlaku, apabila: perubahan izin PBF
a. masa berlaku Izin dan/atau alamat PBF
BAB II
PBF habis dan tidak Cabang wajib dilakukan
4 Perizinan
diperpanjang; pembaharuan
(Masa Berlaku)
b. dikenai sanksi pengakuan PBF
berupa penghentian Cabang.
sementara kegiatan; (3) Tata cara
atau memperbaharui izin
c. pengakuan dicabut. PBF atau pengakuan
PBF Cabang
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat
(2), berlaku ketentuan
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 sampai
dengan Pasal 10.
Pasal 13 ayat 5 Peraturan terbaru
Pasal 13 ayat 5 Pasal 13 ayat 5
PBF Cabang mengatakan bahwa
PBF Cabang hanya PBF Cabang hanya
hanya dapat pengadaan obat
BAB III dapat melaksanakan dapat melaksanakan
5 melaksanakan dan/atau bahan obat
Penyelenggaraan pengadaan obat pengadaan obat
pengadaan obat bisa dari PBF pusat
dan/atau bahan obat dan/atau bahan obat dari
dan/atau bahan dan PBF cabang
dari PBF pusat PBF pusat.
obat dari PBF
pusat atau PBF yang ditunjuk oleh
Cabang lain PBF pusat.
yang ditunjuk
oleh PBF
pusatnya
Pasal 13 ayat 6 Nomor SIKA sudah
PBF dan PBF tidak berlaku dan
Cabang dalam diganti dengan
Pasal 13 ayat 6
melaksanakan nomor SIPA.
PBF dan PBF Cabang
pengadaan obat
dalam melaksanakan
atau bahan obat
pengadaan obat atau
harus
bahan obat harus
Belum ada pasal 13 berdasarkan
berdasarkan surat
ayat 6 surat pesanan
pesanan yang
yang
ditandatangani apoteker
ditandatangani
penanggung jawab
apoteker
dengan mencantumkan
penanggung
nomor SIKA.
jawab dengan
mencantumkan
nomor SIPA.
Pasal 14 ayat 4 Pasal 14 dihapus
Setiap pergantian
apoteker penanggung
jawab,
direksi/pengurus PBF
atau PBF Cabang
wajib melaporkan Pasal 14 ayat 4,
kepada Direktur DIHAPUS
Jenderal atau Kepala
Dinas Kesehatan
Provinsi selambat-
lambatnya dalam
jangka waktu 6 (enam)
hari kerja.
Pasal 14 A Penunjukan
Pasal 14 A
(1) Dalam hal apoteker yang
(1) Dalam hal apoteker
apoteker bertugas sementara
penanggung jawab tidak
penanggung ditunjuk oleh PBF
dapat melaksanakan
jawab tidak atau PBF cabang
tugas, apoteker yang
- dapat dan ada bukti
bersangkutan harus
melaksanakan tertulis kepada
menunjuk apoteker lain
tugas, PBF atau DinKes Provinsi.
sebagai pengganti
PBF Cabang
sementara yang
harus menunjuk
bertugas paling lama
apoteker lain
untuk waktu 3 (tiga) sebagai
bulan. pengganti
(2) Penggantian sementara yang
sebagaimana dimaksud bertugas paling
pada ayat (1) harus lama untuk
mendapat persetujuan waktu 3 (tiga)
dari Kepala Dinas bulan.
Kesehatan Provinsi. (2) PBF atau
PBF Cabang
yang menunjuk
apoteker lain
sebagai
pengganti
sementara
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (1) harus
menyampaikan
pemberitahuan
secara tertulis
kepada kepala
dinas kesehatan
provinsi
setempat dengan
tembusan
Kepala Balai
POM.
Pasal 19 Pasal 19 terdapat
(1) PBF Cabang hanya (1) PBF Cabang penambahan ayat
dapat menyalurkan obat hanya dapat dalam
dan/atau bahan obat di menyalurkan penyelenggaraan
wilayah provinsi sesuai obat dan/atau PBF dan masa
surat pengakuannya. bahan obat di berlaku surat
Pasal 19 (2) Dikecualikan dari daerah provinsi penugasan/
PBF Cabang hanya ketentuan sebagaimana sesuai dengan penunjukkan
dapat menyalurkan dimaksud pada ayat (1) surat berlaku selama 1
obat dan/atau bahan PBF Cabang dapat pengakuannya. bulan
obat di wilayah menyalurkan obat (2) Dikecualikan
provinsi sesuai surat dan/atau bahan obat di dari ketentuan
pengakuannya wilayah provinsi sebagaimana
terdekat untuk dan atas dimaksud pada
nama PBF Pusat yang ayat (1) PBF
dibuktikan dengan Surat Cabang dapat
Penugasan/Penunjukan. menyalurkan
(3) Surat obat dan/atau
Penugasan/Penunjukan bahan obat di
sebagaimana dimaksud daerah provinsi
pada ayat (2) disahkan terdekat untuk
oleh Dinas Kesehatan dan atas nama
Provinsi dimaksud. PBF pusat yang
dibuktikan
dengan Surat
Penugasan/Penu
njukan.
(3) Setiap Surat
Penugasan/Penu
njukkan
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (2) berlaku
hanya untuk 1
(satu) daerah
provinsi terdekat
yang dituju
dengan jangka
waktu selama 1
(satu) bulan.
(4) PBF Cabang
yang
menyalurkan
obat dan/atau
bahan obat di
daerah provinsi
terdekat
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (2),
menyampaikan
pemberitahuan
atas Surat
Penugasan/Penu
njukan secara
tertulis kepada
kepala dinas
kesehatan
provinsi yang
dituju dengan
tembusan kepala
dinas kesehatan
provinsi asal
PBF Cabang,
Kepala Balai
POM provinsi
asal PBF Cabang
dan Kepala Balai
POM provinsi
yang dituju
Pasal 20 Karena SIKA sudah
(1) PBF dan PBF tidak berlaku maka
Cabang hanya cukup
melaksanakan menggunakan SIPA
penyaluran obat dan adanya
berdasarkan penambahan ayat
surat pesanan tentang
yang penyelenggaraan
ditandatangani secara online.
apoteker
pemegang SIA,
apoteker
Pasal 20
penanggung
PBF dan PBF Cabang
jawab, atau
hanya melaksanakan
Pasal 20 tenaga teknis
penyaluran obat
PBF dan PBF Cabang kefarmasian
berdasarkan surat
hanya melaksanakan penanggung
pesanan yang
penyaluran obat jawab untuk
ditandatangani apoteker
berupa obat keras toko obat dengan
pengelola apotek,
berdasarkan surat mencantumkan
apoteker penanggung
pesanan yang nomor SIPA
jawab, atau tenaga
ditandatangani atau SIPTTK.
teknis kefarmasian
apoteker pengelola (2) Dikecualikan
penanggung jawab
apotek atau apoteker dari ketentuan
untuk toko obat dengan
penanggung jawab. sebagaimana
mencantumkan nomor
dimaksud pada
SIPA, SIKA, atau
ayat (1),
SIKTTK.
penyaluran obat
berdasarkan
pembelian
secara elektronik
(E-Purchasing)
dilaksanakan
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
Pasal 28 ayat 1
Permohonan perubahan
Pasal 28 ayat 1
gudang PBF diajukan
Permohonan
secara tertulis kepada
perubahan gudang
Direktur Jenderal
PBF diajukan secara
dengan tembusan
tertulis kepada
Kepala Dinas Kesehatan
Direktur Jenderal
Provinsi, Kepala Badan,
dengan
dan Kepala Balai POM
mencantumkan:
dengan mencantumkan:
a. alamat kantor PBF
a. alamat kantor PBF
pusat; b. alamat
pusat;
gudang; dan
b. alamat gudang; dan
c. nama apoteker
c. nama apoteker
penanggung jawab.
penanggung jawab.