Pengamatan Struktur
Morfologi dan Anatomi
Batang
OLEH:
NAMA : VIVIANDRI
NIM : 16033037
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA A
DOSEN PEMBIMBING : Dra. YURNETTI, M.Pd
A Tujuan Praktikum
B Dasar Teori
Gambar 4. Jaringan pembuluh pada tanaman (a) monokotil dan (b) dikotil.
D Prosedur Kerja
Batang jagung
*berikan keterangan bagian-bagian penyusunnya
Setelah melakukan pengamatan, diskusikanlah:
1. Jaringan apa sajakah yang menyusun batang ?
2. Sebutkan perbedaan morfologi batang pada tanaman pepaya dan jagung
3. Sebutkan perbedaan jaringan yang menyusun batang pada tanaman
pepaya dan jagung!
E Hasil Pengamatan
diamati
Batang Berkayu
Pepaya
Jawaban pertanyaan:
1. Jaringan pada batang terdiri dari Epidermis, korteks, stele (berkas pengangkut
(xilem dan floem), kambium (pada batang dikotil), empulur).
2. Secara morfologi pada tumbuhan pepaya memiliki batang berkayu karena
tumbuhan papaya merupakan tanaman dikotil yang memiliki kambium dan pada
tumbuhan jagung memiliki batang tidak berkayu merupakan tanaman monokotil.
3.Perbedaan jaringan penyusun batang pepaya (dikotil) dan jagung (monokotil)
Tanaman Pepaya
Pada batang (dikotil) terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam.
a. Epidermis
Terdiri atas selapis sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel.
Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang
mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan
gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
b. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang
dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam
tersusun atas jaringan parenkim.
c. Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapisan terluar dari stele disebut
perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral
yang artinya xilem dan floem terletak saling bersisian, xilem di sebelah dalam
dan floem sebelah luar. Antara xilem dan floem terdapat kambium
Batang Monokotil (Pada tanaman jagung)
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks
dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh
yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan
floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil
menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan
perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder.
F Pembahasan
Pada praktikum kali ini objek yang diamati adalah tumbuhan pepaya dan
jagung. Adapun tujuan praktikum kali ini yaitu dapat menjelaskan susunan
morfologi batang tumbuhan pepaya dan batang jagung dan dapat membedakan
perbedaan jaringan penyusun batang dikotil dan monokotil.mengamati struktur
morfologi dan anatomi batang tumbuhan. Untuk kategori tumbuhan dikotil
sampel yang digunakan adalah batang tumbuhan pepaya. sedangkan untuk
tumbuhan monokotil, sampel yang digunakan adalah jagung.
Secara morfologi batang tumbuhan pepaya termasuk jenis batang berkayu,
dan memiliki kambium yang terlihat pada sampel, bahwa batang pepaya dewasa
kokoh , keras dan berwarna coklat . Sesuai dengan teori maka tumbuhan pepaya
termasuk tumbuhan dikotil. sedangkan tumbuhan jagung memiliki batang tidak
berkayu, disebut Batang tumbuhan herba tidak memiliki kambium yang
dikategorikan sebagai tanaman monokotil. Menurut teori Batang tumbuhan
herba biasanya lunak dan berwarna hijau (karena terdapat klorofil), memiliki
stomata, sedikit/tidak ada kambium (jaringan kayu), berukuran kecil, dan
usianya relatif singkat. Contohnya jagung.
Pada praktikum untuk melihat jaringan batang pada tumbuhan pepaya
dan jagung dilakukan dengan pengamatan mikroskop. Langkah pertama yaitu
dengan menyiapkan alat dan bahan, alat yang digunakan untuk praktikum yakni
mikroskop, silet, kaca benda dan pipet tetes. Sedangkan bahan yang digunakan
yaitu batang tumbuhan pepaya, batang tumbuhan jagung dan air. Setelah
menyiapkan alat dan bahan. Langkah pertama yang dilakukan yaitu melakukan
sayatan pada batang setipis mungkin menggunakan silet, agar jaringan terlihat
jelas pada saat pengamatan dan meletakkannya pada kaca benda yang kemudian
ditetesi air. Langkah selanjutnya yaitu mengamati jaringan menggunakan
mikroskop dengan perbesaran 10x 10.
Pada pengamatan yang dilakukan terlihat untuk batang tumbuhan pepaya
terdapat bagian epidermis, korteks, stele, dan antara xylem dan floem terdapat
kambium. Sesuai teori terlihat jelas kalau batang ini termasuk tumbuhan dikotil.
Menurut teori Fungsi jaringan epidermis yaitu untuk melindungi jaringan di
bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan
epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
Pada bagian korteks batang, yang biasa disebut juga kulit pertama, terdiri dari
beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan
kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim. Sedangkan Stele/
Silinder Pusat merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapisan terluar dari stele
disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe
kolateral yang artinya xilem dan floem terletak saling bersisian, xilem di sebelah
dalam dan floem sebelah luar. Antara xilem dan floem terdapat kambium
Pengamatan kedua yaitu batang Monokotil (Pada tanaman jagung) Pada
batang Monokotil terlihat jaringan yang ada berupa jaringan epidermis. Menurut
teori jaringan epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele
umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang
menyebar dan bertipekolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem
tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil
menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan
perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Pada batang
tumbuhan jagung tidak ada kambium
Jadi, berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, bisa dilihat perbedaan
antara batang tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil yaitu tidak adanya
kambium yang terlihat pada pengamatan batang tanaman jagung.
G Kesimpulan
I Daftar Pustaka
I LAMPIRAN
Mikroskop
Mikroskop