Anda di halaman 1dari 4

Bilangan Fibonacci dan Keterkaitannya dengan Kecantikan Wajah

BARISAN BILANGAN FIBONACCI

STUDI KASUS: KETERKAITAN BARISAN FIBONACCI PADA


KECANTIKAN WAJAH
Oleh : Sida Laila Fauziah
17182010101008

I. SEJARAH
Leonardo da Pisa atau dikenal pula dengan Leonardo Pisano (1175
- 1250), adalah seorang matematikawan dari Italia yang dikenal sebagai
penemu bilangan Fibonacci dan perannya dalam mengenalkan sistem atau cara penulisan dan
perhitungan angka Arab ke dunia Eropa. Kini dia lebih dikenal dengan nama Fibonacci. Bapak
dari Leonardo, Guilielmo mempunyai nama julukan Bonacci. Setelah Leonardo meninggal, ia
sering kali dijuluki sebagai Fibonacci, Fibonacci sendiri berasal dari kata filius dan Bonacci
yang artinya adalah anak dari Bonacci. Guilielmo memimpin sebuah pos perdagangan untuk Pisa
di Bugia (sekarang menjadi aljazair) Afrika Utara. Sebagai anak muda Leonardo berkelana
mengikuti kemana ayahnya pergi dan disanalah Leonardo (Fibonacci) belajar tentang system
bilangan arab.
Melihat system bilangan arab lebih sederhana dan efisien dibandingkan dengan bilangan
romawi, Fibonacci kemudian berkelana ke penjuru daerah Mediterania untuk belajar kepada
matematikawan arab yang terkenal pada masa itu. Sekitar tahun 1200-san Fibonacci kembali ke
daerah asalnya, dan pada tahun 1202 saat usianya 27 tahun, ia menuliskan apa yang telah ia
pelajari dalam buku Liber Abaci. Liber Abaci merupakan buku perhitungan dimana buku
perhitungan ini menunjukkan kepraktisan system bilangan arab dengan cara menerapkan ke
dalam pembukuan dagang, konversi berbagai ukuran dan berat, perhitungan bunga, pertukaran
uang dan berbagai aplikasi lainnya. Buku ini disambut baik oleh kaum terpelajar di Eropa, hal ini
menghasilkan dampak yang penting kepada pemikiran Eropa. Meski penggunanya baru
menyebar luas setelah di temukannya percetakan sekitar tiga abad berikutnya.
Pada bab 12 buku Liber Abaci, terdapat sebuah permasalahan yang mampu mengusik
akal sehat matematikawan, yaitu tentang masalah kelinci beranak-pinak. Pertanyaan sederhana
tetapi diperlukan kejelian dalam berpikir. Inilah masalah yang terdapat dalam buku tersebut :
a certain man put a pair of rabbits in a place surrounded by a wall. How many pairs of rabbits
can be produced from that pair in a year if it is supposed that every month each pair begets a
new pair which from the second month on becomes productive ?
Bila diterjemahkan, Berapa banyak pasangan kelinci yang beranak pinak selama satu tahun jika
diawali dari sepasang kelinci (jantan dan betina) dan kelinci tersebut tumbuh jadi dewasa bisa
kawin setelah mereka berumur satu bulan, sehingga setiap bulan kedua, masing-masing kelinci
betina selalu melahirkan sepasang kelinci baru ?
Bilangan Fibonacci dan Keterkaitannya dengan Kecantikan Wajah

Dari gambaran diatas, dapat diketahui bahwa :

Jumlah kelinci pada bulan ke-1 : 1 pasang (namakan A)


Jumlah kelinci pada bulan ke-2 : 1 pasang (A)
Jumlah kelinci pada bulan ke-3 : 2 pasang (A dan B; B adalah anak dari A)
Jumlah kelinci pada bulan ke-4 : 3 pasang (A, B dan C; C adalah anak dari A)
Jumlah kelinci pada bulan ke-5 : 5 pasang (A, B, C, D dan E; D adalah anak dari A,
sedangkan E adalah anak dari B)
....
....
Sehingga Fibonacci menggambarkan jumlah kelinci dalam setahun melalui barisan bilangan
1 1 2 3 5 8 13 21 . . .
Atau dinotasikan dengan
F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 . . .
Karena mencari banyak pasangan kelinci yang beranak-pinak dalam setahun, maka yang
dimaksud adalah mencari F12 pada barisan bilangan tersebut.

II. DEFINISI
Barisan bilangan Fibonacci adalah barisan yang didefinisikan secara rekursif sebagai berikut :

Sehingga diperoleh Barisan Fibonacci seperti di bawah ini


Bilangan Fibonacci dan Keterkaitannya dengan Kecantikan Wajah

F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 .
1 1 2 3 5 8 13 21 .
Dari barisan Fibonacci diatas didapat formula Fibonacci

atau

adalah bilangan Fibonacci ke-n


dan adalah penyelesaian persamaan .
Perbandingan antara dengan hampir selalu sama untuk sebarang nilai n dan mulai nilai
n tertentu, perbandingan ini nilainya tetap. Perbandingan antara dengan disebut rasio
emas yang nilainya mendekati 1,618.

III. KETERKAITAN BARISAN FIBONACCI PADA KECANTIKAN WAJAH

Barisan Fibonacci sering kali dikaitkan dengan fenomena fenomena yang terjadi pada
kehidupan sehari hari misalnya saja pada pemerkiraan kenaikan harga, perhitungan
kemenangan presiden Obama, jumlah daun pada bunga, menentuan keselarasan nada pada alat
music, kecantikan wajah dan masih banyak lagi yang lainnya. Salah satu penerapan yang sangat
menrik adalah tentang keterkaitan barisan fobonacci pada kecantikan wajah, pada penentuan
kecantikan wajah akan digunakan pendekatan menggunakan rasio emas atau golden rasio
Pada umumnya, keterkaitan rasio emas dengan wajah manusia diterapkan menggunakan spiral
emas (atau spiral logaritmik), yakni spiral yang dibentuk dari susunan persegi-persegi dengan
ukuran sisinya sesuai dengan barisan Fibonacci.

Gambar 3.1. Spiral Emas

Gambar 3.2. Analisis Wajah dengan Spiral Emas

Pada gambar 3.2., spiral emas tersebut terbentuk dari sebuah persegi dengan ukuran yang
membesar sesuai dengan barisan Fibonacci (yang perbandingan susunannya ialah mendekati
rasio emas). Terlihat bahwa spiral emas yang terbentuk hampir membentuk garis-garis pada
Bilangan Fibonacci dan Keterkaitannya dengan Kecantikan Wajah

wajah manusia seperti garis daun telinga, garis pipi, garis kepala, garis dagu, garis hidung, dan
lainnya.
Selain itu, rasio emas juga ada pada tampak muka wajah manusia. Terdapat lebih dari 20
perbandingan yang ada pada wajah manusia, misalnya sebagai berikut
1. Jarak mata menuju tulang lunak hidung atas dengan jarak mata menuju bagian bawah
hidung.
2. Jarak mata menuju lubang hidung bagian atas dengan jarak mata menuju bibir tengah.
3. Jarak mata menuju bagian dasar hidung dengan jarak mata menuju bagian bawah bibir.
4. Jarak mata menuju bibir tengah dengan jarak mata menuju bagian bawah dagu.
5. Jarak tulang lunak hidung bagian atas menuju bagian bawah bibir dengan jarak tulang
lunak hidung bagian atas menuju bagian bawah dagu.
6. Jarak lekukan alis mata menuju bagian atas bibir dengan jarak lekukan alis mata menuju
bagian bawah dagu.
7. Jarak sisi wajah (di pelipis) menuju jarak bola mata dengan jarak sisi wajah menuju
tengah wajah.
8. Panjang wajah dengan lebar wajah.

Dapat disimpulkan Dengan bantuan barisan Fibonacci, kita dapatkan rasio emas, yang
dijadikan pedoman dasar kecantikan wajah manusia secara geometris.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Meisner, G. (2014, Januari 12). Facial Analysis and The Beauty Mask. Dipetik Desember 7,
2015, dari The Golden Number: www.goldennumber.net/beauty.

Anda mungkin juga menyukai