Anda di halaman 1dari 8

BARISAN FIBONACCI DAN BILANGAN PHI

Matematikawan terbesar

Tambah
awal bulan

Jumlah
pada abad pertengahan adalah
Leonardo dari Pisa, Italia (1180 – ke-
1250). Ia lebih dikenal dengan
nama Fibo-nacci. Artinya, “anak 1 1
Bonaccio”. Menara Pisa yang
terkenal sampai sekarang 2 +0 1
dibangun pada masa hidupnya, 3 +1 2
tetapi ia belum sempat
mengagumi kemegahannya. 4 +1 3
Meskipun Leonardo lahir di 5 +2 5
Fibonacci Pisa, tetapi ia lebih banyak
menyerap ilmu pengetahuan dari 6 +3 8
orang-orang Timur, karena ia
7 +5 13
ikut ayahnya yang bekerja di
Aljazair. 8 +8 21
Dialah salah seorang yang telah berjasa memperkenalkan
angka Hindu-Arab dengan sistem desimal dan angka nolnya,
Terlihat, bahwa banyaknya pasangan kelinci pada setiap
meskipun pada saai tu banyak ditentang.
awal bulan berturut-turut adalah:
Ia menulis sebuah buku Aljabar, Liber Abaci (Buku tentang 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, ................................... (1)
Abacus), yang sebenarnya merupakan buku pegangan bagi
Barisan di atas disebut barisan Fibonacci. Dimulai dari
pedagang dalam aritmetika dan aljabar. Buku yang
suku ketiganya, setiap suku barisan itu dapat diperoleh dari
diselesaikannya pada tahun 1202 itu memuat masalah
menjumlahkan dua suku tepat sebelumnya. Jika suku-suku
sebagai berikut:
barisan Fibonacci dilambangkan dengan Fn, maka diperoleh
Misalkan pertumbuhan jumlah kelinci mengikuti keadaan sebagai berikut. bentuk umum:
Sepasang kelincui menjadi dewasa dalam waktu satu bulan, dan setiap Fn+2 = Fn+1 + Fn ; F1 = 1 dan F2 = 1. .......... (2)
bulan berikutnya berturut-turut setiap bulan melahirkan sepasang anak Fibonacci sendiri tidak banyak menyelidiki lebih lanjut
kelinci, jantan dan betina. Bila tidak ada kelinci yang mati, bagaimanakah tentang barisan dari masalah yang dikemukakannya itu. Ia
perkembangan jumlah pasangan kelinci itu pada setiap awal bulan? juga tidak memberi nama barisannya sebagai Barisan
Situasi tersebut dapat digambarkan dengan diagram sebagai Fibonacci. Nama itu Barisan Fibonacci baru muncul pada
berikut: abad ke-19 dan diperkenalkan oleh Lucas, seorang
matematikawan Perancis. Lucas mengembangkan barisan
semacam atau yang mempunyai sifat seperti Barisan
Fibonacci, yang selanjutnya disebut Barisan Lucas, yaitu:
1, 3, 4, 7, 11, 18, ................................. (3)

1 2
Sifat dasarnya sama dengan Barisan Fibonacci. Yang L3 = F2 + F4, yaitu: 4 = 1 + 3
berbeeda suku keduanya. Jika suku ke-n Barisan Lucas L4 = F3 + F5, yaitu: 7 = 2 + 5
dapat dilambangkan dengan Ln maka: L5 = F4 + F6, yaitu: 11 = 3 + 8
Ln+2 = Ln+1 + Ln ; L1 = 1 dan L2 = 3. .......... (4) M
L49 = F48 + F50, yaitu:
17393796001 = 4807526976 + 12586269025
Hubungan Barisan Fibonacci dan Barisan Lucas
Limapuluh suku pertama Barisan Fibonacci dan Barisan Dapat diduga bahwa: Ln = Fn–1 + Fn+1 ..................... (5)
Lucas adalah sebagai berikut: Diperoleh juga bahwa untuk n ≥ 3,
Tabel 1. Limapuluh suku pertama
F3 × L3 = F6, yaitu: 2×4=8
Barisan Fibonacci dan Barisan Lucas
F4 × L4 = F8, yaitu: 3 × 7 = 21
F1 1 L1 1 F26 121393 L26 271443 F5 × L5 = F10, yaitu: 5 × 11 = 55
F2 1 L2 3 F27 196418 L27 439204 F6 × L6 = F12, yaitu: 8 × 18 = 144
F3 2 L3 4 F28 317811 L28 710647 F7 × L7 = F14, yaitu: 13 × 29 = 377
F4 3 L4 7 F29 514229 L29 1149851 F8 × L8 = F16, yaitu: 21 × 47 = 987
F5 5 L5 11 F30 832040 L30 1860498 M
F6 8 L6 18 F31 1346269 L31 3010349 F25 × L25 = F16, yaitu:
F7 13 L7 29 F32 2178309 L32 4870847 75025 × 167761 = 12586269025
F8 21 L8 47 F33 3524578 L33 7881196
Dapat diduga bahwa, untuk n ≥ 3 berlaku hubungan:
F9 34 L9 76 F34 5702887 L34 12752043
F10 55 L10 123 F35 9227465 L35 20633239 Fn × Ln = F2n, ................................................... (6)
F11 89 L11 199 F36 14930352 L36 33385282 Persamaan Diophantus (yaitu persamaan yang hanya
F12 144 L12 322 F37 24157817 L37 54018521 memperhatikan bilangan rasional positif sebagai
F13 233 L13 521 F38 39088169 L38 87403803 jawabannya) dengan bentuk 5x2 + 4 = y2 ternyata
penyelesaiannya adalah bilangan-bilangan bulat hanya
F14 377 L14 843 F39 63245986 L39 141422324
apabila x dan y adalah Bilangan Fibonacci dan y adalah
F15 610 L15 1364 F40 102334155 L40 228826127
Bilangan Lucas dengan nomor suku yang sama.
F16 987 L16 2207 F41 165580141 L41 370248451
F17 1597 L17 3571 F42 267914296 L42 599074578 Misalnya untuk n = 1, maka x = 1 dan y = 1
F18 2584 L18 5778 F43 433494437 L43 969323029 n = 2, maka x = 1 dan y = 3
F19 4181 L19 9349 F44 701408733 L44 1568397607 n = 3, maka x = 2 dan y = 4
F20 6765 L20 15127 F45 1134903170 L45 2537720636 Bila dipilih satu di antara + 4 atau – 4, akan dipenuhi
F21 10946 L21 24476 F46 1836311903 L46 4106118243 hubungan:
F22 17711 L22 39603 F47 2971215073 L47 6643838879 5Fn2 + 4 = Ln2 ................................................... (7)
F23 28657 L23 64079 F48 4807526976 L48 1074995712
F24 46368 L24 10368 F49 7778742049 L49 2
1739379600 Perhatikan contoh berikut:
F25 75025 L25 16776 F50 1258626902 L50 2814375312 n = 1, 5F12 – 4 = L12 , yaitu 5 × 1 – 4 = 12
Dari tabel di atas terlihat di antaranya bahwa: n = 2, 5F22 + 4 = L22 , yaitu 5 × 1 +4 = 32
L2= F1 + F3, yaitu: 3 = 1 + 2 n = 3, 5F32 – 4 = L32 , yaitu 5 × 22 – 4 = 42

3 4
n = 4, 5F42 + 4 = L42 , yaitu 5 × 32 + 4 = 72 F11 89 1.618181818 0.618055556 F31 1346269 1.618033989 0.618033989
n = 5, 5F52 – 4 = L52 , yaitu 5 × 52 – 4 = 112 F12 144 1.617977528 0.618025751 F32 2178309 1.618033989 0.618033989
n = 6, 5F62 + 4 = L62 , yaitu 5 × 82 + 4 = 182 F13 233 1.618055556 0.618037135 F33 3524578 1.618033989 0.618033989
M F14 377 1.618025751 0.618032787 F34 5702887 1.618033989 0.618033989
n = 49, 5F492 – 4 = L492 , yaitu 5 × 77787420492 – 4 F15 610 1.618037135 0.618034448 F35 9227465 1.618033989 0.618033989
5 × 60508827864880718401 – 4 F16 987 1.618032787 0.618033813 F36 14930352 1.618033989 0.618033989
= 302544139324403592005 – 4 F17 1597 1.618034448 0.618034056 F37 24157817 1.618033989 0.618033989
= 302544139324403592001 F18 2584 1.618033813 0.618033963 F38 39088169 1.618033989 0.618033989
= 173937960012 F19 4181 1.618034056 0.618033999 F39 63245986 1.618033989 0.618033989
n = 50, 5F502 + 4 = L502 , yaitu 5 × 125862690252 + 4 F20 6765 1.618033963 0.618033985 F40 102334155 1.618033989 0.618033989
5 × 158414167969674450625 + 4 Terlihat bahwa untuk setiap n yang semakin besar
= 792070839848372253125 + 4 nilai Fn : Fn–1 untuk n yang berurutan selalu naik dan turun
= 792070839848372253129 secara bergantian dan semakin mendekati atau sama
= 281437531232 dengan1,618033989, nilai pendekatan sampai dengan
delapan tempat desimal dari
Dengan kata lain, kuadrat sebuah suku Barisan Bilangan 1,6180339887498948482045868343656... Sebaliknya nilai Fn
Lucas dikurangi 4 (jika nomor sukunya ganjil ) atau : Fn+1 yang nilainya juga bergantian naik dan turun, semakin
ditambah 4 (jika nomor sukunya genap), besarnya adalah mendekati atau sama dengan 0,618033989, nilai pendekatan
lima kali kuadrat suku Barisan Bilangan Fibonacci pada sampai dengan 8 tempat desimal dari bilangan
nomor baris yang sama. 0,6180339887498948482045868343656. Untuk setiap nilai n
Ternyata juga bahwa hanya 1 dan 3 saja bilangan-bilangan ganjil dan semakin besar, nilai Fn : Fn–1 dan Fn : Fn+1
yang merupakan suku persekutuan antara kedua barisan. cenderung turun mendekati nilai batasnya dari atas,
sedangkan untuk setiap nilai n genap, nilai Fn : Fn–1 dan Fn :
Fn+1 cenderung naik mendekati nilai batasnya dari bawah.
Barisan Fibonacci dan Bilangan Keemasan Kedua nilai batas tersebut selisihnya adalah 1.
Bilangan 1,6180339887498948482045868343656...
Dari suku-suku Barisan Fibonacci pada Tabel 1 diperoleh dikenal sebagai bilangan keemasan. Bilangan itu
pula hasil bagi dua suku berurutan seperti pada Tabel 2 dilambangkan dengan Φ (phi).
sebagai berikut. Jadi Φ = 1,6180339887498948482045868343656...
Fn Fn : Fn–1 Fn : Fn+1 Fn Fn : Fn–1 Fn : Fn+1
F1 1 1.000000000 F21 10946 1.618033999 0.618033990 Rumus Umum Suku ke-n Barisan Fibonacci.
F2 1 1.000000000 0.500000000 F22 17711 1.618033985 0.618033988
Untuk menentukan rumus suku ke-n Barisan Fibonacci,
F3 2 2.000000000 0.666666667 F23 28657 1.618033990 0.618033989 berikut ini disampaikan penjabaran menurut Binet.
F4 3 1.500000000 0.600000000 F24 46368 1.618033988 0.618033989
F5 5 1.666666667 0.625000000 F25 75025 1.618033989 0.618033989 Jika diperhatikan nilai perbandingan antara suku-
F6 8 1.600000000 0.615384615 F26 121393 1.618033989 0.618033989 sukunya yang berurutan, tampak adanya faktor yang
mempengaruhi besar nilai sebuah suku, yaitu oleh bilangan
F7 13 1.625000000 0.619047619 F27 196418 1.618033989 0.618033989
yang diperoleh dari hasil bagi dua suku yang dikenal sebagai
F8 21 1.615384615 0.617647059 F28 317811 1.618033989 0.618033989
Φ tersebut di atas. Barisan yang setiap hasil bagi un : un–1
F9 34 1.619047619 0.618181818 F29 514229 1.618033989 0.618033989
F10 55 1.617647059 0.617977528 F30 832040 1.618033989 0.618033989

5 6
merupakan konstanta adalah barisan geometri dengan suku 1 1
umumnya adalah un = arn–1. Dari (10) dan (11) diperoleh A = dan B = – , sehingga
5 5
Untuk menentukan rumus umum barisan Fibonacci n n
kita berasumsi bahwa Fn merupakan suatu fungsi suatu 1  1 + 5  1 1 − 5 
  atau
Fn = −
variabel, misalnya x, yang berderajat n, sehingga: 
5  2   5  2 
 
Fn = Cxn ..................................................... 1 (1 + 5 )n − (1 − 5 )n
(8) Fn = ........................... (12)
5 2n 5
Daaari (2) dan (8) diperoleh hubungan:
1+ 5 1 2
Cxn+ 2 = Cxn+ 1 + Cxn Karena x1 = = 1,61803398... = Φ, maka = =
2 φ 1+ 5
Jika kedua ruas dibagi Cxn diperoleh:
5 −1 1− 5
x2 = x + 1 ⇔ x2 – x – 1 = 0 = – . Bentuk (11) dapat diubah menjadi: Fn =
2 2
1± 1+ 4
x1,2 = φn − (− 1 )n
2 φ
........................................... (13)
1+ 5 1− 5 5
x1 = dan x2 =
2 2 Dengan cara rumus suku ke-n barisan Lucas 1, 3, 4,
Bentuk umum suku ke-n dari Fn dapat diubah menjadi 7, 11, 18, ... adalah
n n
Fn = Ax1n + Bx 2
n 1 + 5   
Ln =   −  1 − 5  ............................... (14)
 2   2 
n n    
1 + 5   
atau: Fn = A   + B 1 − 5  .......................... (9)
 2   2 
    Barisan Dua Langkah
dengan F1 = F2 = 1.
Misalkan disusun barisan dengan suku ketiga
Jika nilai F1 dan F2 disubstitusikan ke persaman (9) diperoleh melalui cara yang sama seperti pada Barisan
diperoleh: Fibonacci, sedangkan kedua suku awalnya dipilih sembarang
1+ 5 1− 5 bilangan. Jika suku ke-n-nya dilambangkan dengan un, maka
n=1⇒ A +B = 1 ..................................... (10)
2 2 barisannya dikenal dengan Barisan Dua Langkah (Two Steps
2 2 Sequence), yang rumus umumnya:
1 + 5   
n = 2 ⇒ A  + B 1 − 5  = 1 un+2 = un+1 + un ; ........................................
 2   2 
    (15)
6+2 5 6−2 5 u1 dan u2 bilangan tertentu.
A +B =1
4 4 Contoh:
3+ 5 3− 5 1) 1, 4, 5, 9, 14, 23, 37, 60, ...
A +B = 1 ..................................... (11)
2 2 2) 3, 2, 5, 7, 12, 19, 31, 50, ...
3) 4, 1, 5, 6, 11, 17, 28, 45, ...

7 8
4) 5, 3, 8, 11, 19, 30, 49, 79, ... setiap barisan dua langkah memiliki sifat yang sama, yaitu
5) 1, 3, 4, 7, 11, 18, 29, 47, ... 1
lim (Fn +1 : Fn ) = Φ dan lim (Fn : Fn +1 ) =
Fakta pertama dari berisan dua langkah ternyata sangat n→ ∞ n→ ∞ φ
unik. Perhatikanlah barisan yang terbentuk dari hasil
pengurangan setiap suku dengan suku di depannya. Barisan dua langkah pada contoh terakhir di atas yaitu:
Kemudian dengan melakukan hal serupa, akan diperoleh 1, 3, 4, 7, 11, 18, 29, 47, ...
hasil yang berbeda hanya pada beberapa suku pertama, 4, dinamakan Barisan Lucas, sesuai nama penyusun awalnya
5, 9, 14, 23, 37, 60, ... dan pemberi nama bagi Barisan Fibonacci.

1) 1, 4, 5, 9, 14, 23, 37, 60, ... Barisan Lucas


3 1 4 5 9 14 23 Seperti dissebutkan di atas, Barisan Lucas adalah barisan
–2 3 1 4 5 9 ... dua langkah dengan suku pertama dan kedua berturut-
5 –2 3 1 4 ... turut 1 dan 3.
Setiap barisan memiliki bagian barisan:
1, 4, 5, 9, 14, 23, 37, 60, ... Berikut ini dipaparkan 40 pasangan pertama suku-suku
Barisan Fibonacci dan Barisan Lucas.
2) 3, 2, 5, 7, 12, 19, 31, 50, ... Fn Ln Fn Ln
–1 3 2 5 7 12 19 ...
F1 1 L1 1 F21 10946 L21 24476
4 –1 3 2 5 7 ...
–5 4 –1 3 2 ... F2 1 L2 3 F22 17711 L22 39603
Setiap barisan memiliki bagian barisan: F3 2 L3 4 F23 28657 L23 64079
3, 2, 5, 7, 12, 19, 31, 50, .... F4 3 L4 7 F24 46368 L24 103682
Hal di atas sesungguhnya bukan hal yang mengejutkan. F5 5 L5 11 F25 75025 L25 167761
Perhatikan kembali secara umum: F6 8 L6 18 F26 121393 L26 271443
un+2 = un + un+1 F7 13 L7 29 F27 196418 L27 439204
⇔ un+2 – un+1 = un F8 21 L8 47 F28 317811 L28 710647
Dengan mengganti n → n – 1 diperoleh: F9 34 L9 76 F29 514229 L29 1149851
un+1 – un = un–1 F10 55 L10 123 F30 832040 L30 1860498
Ini menunjukkan bahwa barisan yang sukiu-sukunya
F11 89 L11 199 F31 1346269 L31 3010349
yang berurutan terbentuk oleh hasil pengurangan setiap
suku dengan suku di depannya adalah juga barisan dua F12 144 L12 322 F32 2178309 L32 4870847
langkah. F13 233 L13 521 F33 3524578 L33 7881196
F14 377 L14 843 F34 5702887 L34 12752043
Fakta berikutnya menunjukkan, bahwa ternyata berapa pun F15 610 L15 1364 F35 9227465 L35 20633239
suku pertama dan kedua ditentukan, untuk n yang semakin
L16 987 L16 2207 F36 14930352 L36 33385282
besar nilai un+1 : un semakin mendekati Φ dan un : un +1
1 F17 1597 L17 3571 F37 24157817 L37 54018521
semakin mendekati 1 – Φ = . Dengan demikian maka F18 2584 L18 5778 F38 39088169 L38 87403803
φ
F19 4181 L19 9349 F39 63245986 L39 14142232
F20 6765 L20 15127 F40 10233415 L40 4
22882612
5 7
9 10
= (Fn–2 + Fn–3) + Fn–2 (mengganti Fn–1 dengan Fn–2 + Fn–3)
Fakta yang tampak pada tabel di atas di antaranya: = 2 Fn–2 + Fn–3
F1 + F3 =1+2 = 3 = L2 = 2(Fn–3 + Fn–4) + Fn–3(mengganti Fn–2 dengan Fn–3 + Fn–
F2 + F4 =1+3 = 4 = L3 4)
F3 + F5 =2+5 = 7 = L4
= 3 Fn–3 + 2Fn–4
F4 + F6 =3+8 = 11 = L5
F5 + F7 = 5 + 13 = 18 = L6 = 3(Fn–4 + Fn–5)+ 2Fn–4 (mengganti Fn–3 dengan Fn–4 +
Dapat diduga bahwa: Fn + Fn+2 = Ln+1 Fn–5)
Dengan memperhatikan bentuk di atas dan dari rumus
Perhatikan juga yang berikut ini:
rekursifnya diperoleh bahwa: F1 = 1, F2 = 1, F3 = 2, F4 = 3,
Fn Ln F2n
F5 = 5, F6 = 8, F7 = 13, dan seterusnya Dapat diduga pula
1 1 1 1 = F2
bahwa:
2 1 3 3 = F4
3 2 4 8 = F6 Fn = Fk+1 Fn–k + Fk Fn–k–1, untuk 1 ≤ k < n
4 3 7 21 = F8
5 5 11 55 = atau Fm+n = Fm+1 Fn + Fm Fn–1. ........................... (16)
F10
6 8 18 144 =
F12 Jika m = n maka diperoleh:
7 13 29 377 = Fn+n = Fn+1 Fn + Fn Fn–1.
F14
M F2n = Fn (Fn+1 + Fn–1)
Dengan memperhatikan paparan di atas dapat
diduga bahwa: Fn × Ln = F2n (n ∈ A)
Rumus-rumus:
1. F2n = Fn(Fn+1 + Fn) ........................................ (17)
Salah satu sifat yang dapat diamati di antaranya ialah: Bukti:

(1 + 5 )2n − (1 − 5 )2n
F2n =
Sifat-sifat Barisan Fibonacci 22n 5
Telah ditunjukkan bahwa Barisan Fibonacci termasuk
barisan dua langkah yang rumus rekursifnya Fn+2 = Fn + (1 + 5 )n − (1 − 5 )n (1 + 5 )n + (1 − 5 )n
= ×
Fn+1, rumus umum suku ke-n adalah Fn = 2n 5 2n
(1 + 5 )n − (1 − 5 )n
dengan F1 = F2 = 1. (1 + 5 )n − (1 − 5 )n + 2(1 − 5 )n
2n 5 = Fn × × 5
2n 5
Dari hubungan di atas diperoleh:
Fn(Fn+1 + Fn)
Fn = Fn–1 + Fn–2

11 12
n n 7. Fn+1 × Fn–1 – Fn2 = (–1)n
= (1 + 5 ) − (1 − 5 ) ×  (1 + 5 )n +1 − (1 − 5 )n +1
+
(1+ 5 )n −(1− 5 )n 
2n 5  2n +1 5 2n 5 
 

= (
(1+ 5 )(1+ 5 )2n − (1+ 5 )(1− 5 ) )n (1− 5 )− ((1+ )n + ((1+
5 )(1− 5 ) 5 )(1− 5 )n (1− 5) + Fn+1 – Fn = Fn–1
22n +1( 5 )2 Fn+1 – Fn
( )n + ((1+
(1+ 5 )2n − 2 (1+ 5 )(1− 5 ) )
5 )+ (1− 5 )n

(2n 5 ) 2 ( 1 + 5 ) n +1 − ( 1 − 5 ) n + 1 (1 + 5 )n − (1 − 5 )n
= –
2. F1 + F2 + F3 + …+ Fn = Fn+2 – 1 2 n +1 5 2n 5
(1 + 5 )(1 + 5 ) n − (1 − 5 )(1 − 5 ) n (1 + 5 )n − (1 − 5 )n
Bukti: = –
2 .2 n 5 2n 5
Diandaikan rumus di atas benar untuk n = k, maka
F1 + F2 + F3 + …+ Fk= Fk+2 – 1 =
(1 + 5 )(1 + 5 ) n − (1 − 5 )(1 − 5 ) n − 2(1 + 5 ) n + 2(1 − 5 ) n
Dibuktikan rumus benar untuk n = k + 1.
Berarti harus dibuktikan bahwa: 2 .2 n 5
F1 + F2 + F3 + …+ Fk + Fk+1 = Fk+3 – 1
Bukti: ( −1 + 5 )(1 + 5 ) n + (1 + 5 )(1 − 5 ) n
F1 + F2 + F3 + …+ Fk + Fk+1 =
2 .2 n 5
= Fk+2 – 1+ Fk+1
= Fk+1+Fk+2– 1; sedangkan Fk+1+Fk+2= ( −1 + 5 )(1 + 5 )(1 + 5 ) n −1 + (1 + 5 )(1 − 5 )(1 − 5 ) n −1
=
Fk+3
2 .2 n 5
= Fk+3– 1
(terbukti) ( 5 − 1)(1 + 5 ) n −1 + (1 − 5)(1 − 5 ) n −1
=
Dicoba untuk n = 1:
4 .2 n − 1 5
F1 = F3 – 1; sedangkan pada barisan Fibonacci F1 = 1
dan F3 = 2 ( 1 + 5 ) n −1 − ( 1 − 5 ) n −1
=
1 = 2 – 1 benar 2 n −1 5
= Fn–1
Karena benar untuk n = k dan n = k + 1 serta benar
untuk n = 1 maka benar untuk setiap nilai n.
Beberapa catatan:
Rumus-rumus berikuit ini dapat Anda buktikan
sendiri kebenarannya seperti kedua contoh di atas. 1. Dapat ditunjukkan, bahwa Fn genap hanya bila n
kelipatan 3.
3. F2n+1 = (Fn+1)2 +( Fn)2 2. Untuk setiap n, nilai satuan pada Fn+60 dan Fn sama.
4. F2n = (Fn+1)2 –( Fn–1)2 3. Dua Bilangan Fibonacci berurutan merupakan
pasangan prima relatif (pembagi persekutuannya
5. F1 + F3 + F5 + …+ F2n–1 = F2n – 1
hanya sebuah, yaitu 1).
6. F2 + F4 + F6 + …+ F2n = F2n+1 – 1

13 14
4. Untuk setiap Bilangan Fibonacci Fn yang merupakan
bilangan prima, maka n pastilah juga prima.

15

Anda mungkin juga menyukai