Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH SEJARAH MATEMATIKA

Tentang

MATEMATIKA EROPA SAMPAI ABAD XVI

Disusun Oleh Kelompok III:


1. Rahmatul Wahid : 1914040001
2. Lolyta Sonia : 1914040017
3. Nadia Ilmi Lubis : 1914040018
4. Ashabul Maimanah : 1914040030
5. Ira Syafitri Harahap : 1914040033

Dosen pembimbing:
Christina Khaidir, M.pd

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN IMAM BONJOL PADANG
1443 H/ 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah AWT atas segala nikmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapakan terimakasih terhadap bantuan dari pihak-pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambahkan


pengetahuan dan pengelaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan menulis makalah ini untuk melengkapi tugas Sejarah Matematika.


Penulis sangat berterimakasih kepada ibu Christina Khaidir, M.pd selaku
pembimbing makalah ini.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengelaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Riau, 01 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar ............................................................................................... 2

Daftar Isi ......................................................................................................... 3

BAB I Pendahuluan ..................................................................................... 4

A. Latar belakang masalah ........................................................................ 4


B. Rumusan masalah ................................................................................. 4
C. Tujuan penulisan .................................................................................. 4
BAB II Pembahasan ..................................................................................... 5

A. Matematika Eropa ................................................................................ 5


B. Matematikawan Eropa yang Terkenal sampai Abad XVI .................. 13
C. Karya-karya tentang Matematika ......................................................... 19

BAB III Penutup ............................................................................................ 25

A. Kesimpulan ......................................................................................... 25
B. Saran ..................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 26

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Matematika merupakan bagian dari warisan budaya. Sebagai
warisan budaya, matematika hadir sebagai solusi di tengah-tengah
permasalahan kehidupan sosial masyarakat. Matematika memiliki sejarah
panjang hingga tercipta serangkaian ilmu matematika yang begitu kompleks
seperti saat ini. Sejarah mencatat bahwa matematika telah banyak digunakan
oleh masyarakat sejak zaman dahulu, meskipun dalam bentuknya yang
paling sederhana seperti membilang atau mengukur. Kami sebagai penyusun
makalah, akan menjabarkan dan menambah wawasan kita tentang sejarah
matematika pada abad ke-17. Sesungguhnya pada masa inilah matematika
sangat berkembang pesat. Jika kita familiar dengan nama Pascal, Galileo
dan yang lainnya, mereka lahir pada zaman ini dan ahli matematika di
zaman ini. Karya-karya mereka begitu luar biasa hingga sangat dihargai dari
zaman dahulu sampai sekarang. Dalam makalah ini kami akan memberikan
informasi tentang cerita hidup beberapa matematikawan jenius dan berbagai
penemuannya dalam matematika.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan matematika Eropa sampai abad ke XVI?
2. Siapa saja Matematikawan Eropa yang terkenal sampai abad ke XVI?
3. Apa saja karya-karya tentang Matematika?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan perkembangan matematika Eropa sampai abad ke XVI
2. Untuk mengetahui Matematikawan Eropa yang terkenal sampai abad ke
XVI
3. Untuk mengetahui karya-karya tentang Matematika

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Matematika Eropa
1. Abad Ke 13
Pada lambang abad ke-13 muncul Leonardo Fibonacci, ahli
matematika paling berbakat dari abad pertengahan, juga dikenal sebagai
Leonardo dari Pisa (atau Leonardo Pisano). Pada 1202 Leonardo
Fibonacci menerbitkan Abaci Liber. Abaci Liber dikenal melalui edisi
kedua yang muncul di 1228. Pada 1220 muncul Fibonacci's geometriae
Practica, dan sekitar 1225 fibonacci menulis Liber quadratorum, sebuah
karya brilian dan orisinal pada analisis tak tentu.
Leonardo fibonaci atau yang lebih dikenal sebagai Leonardo de
Pisa adalah matematikayang paling berbakat pada abad pertengahan. Ia
dikenal matematikawan dalam sistem biologiIndia sejak abad 200 SM.
Dia adalah anak seorang pedagang yang mengikuti
ayahnya berdagang ke Mesir, Sicilia,Yunani dan Syria. Karyanya yang ter
besar adalah sebuah bukuyang berjudul Liber Abaci pada tahun 1202.
Buku ini berisi tentang problem-problemdengan menggunakan lambang
Hindu-Arab yang memperlihatkan bahwa dia dipengaruhioleh aljabarnya
Al-khawarizmi dan Abu Kamil. Liber abaci ini lebih memfokuskan
padaaritmatika dibandingkan geometri, buku ini dimulai dengan
penjelasan sembilan lambangbilangan India dengan menambahkan
bilangan nol. Fibonacci pun secara tetap menggunakangaris datar ( – )
sebagai lambang untuk menyatakan pembagian, dalam buku ini
Fibonaccimenggunakan 3 jenis pecahan yaitu; pecahan biasa, pecahan
sexagesimal, dan pecahan unit.
Salah satu problem yang terdapat pada Liber Abaci ini adalah “
berapa pasang kelinci yang akan dilahikan dalam satu tahun, yang dimulai
dengan sepasang kelinci, apabila setiap bulan masing –masing pasangan
mengahasilkan satu pasang kelinci baru, dimaana pasangan baru akan

5
menghasilkan setelah bulan ke-2.” Problem ini dikenal sebagai
barisanFibonacci; 1,1,2,3,5,8,13,21..., m,n,m+n...
Karya keduanya Fibonacci’s Practica Geometriae pada tahun 1220,
yaitu sebuahkumpulan materi geometri dan trigonometri yang dikerjakan
oleh Euclid dan beberapamerupakan karya aslinya sendiri.Dan tahun 1225
dengan judul Liber Quadratorum yaitu karyanya yang brilian danoriginal
dalam menganalisis dan telah membuatnya luar biasa pada jaman
Diophantus danFermat.Bakatnya yang luar biasa ini menyebabkan dia
dipanggil oleh raja Federick II untukikut dalam suatu perlombaan yang
tiga soalnya sudah disiapkan oleh Jhon dari Pelermotigadan salah satunya
yaitu x2 +5 adalah suatu kuadrat bilangan dan x2 +5. uga merupakan
suatukuadrat dari sebuah bilangan, dan Fibonacci menjawab dengan tepat

bahwa x bernilai , sebab ( )


1
. Problem ini terdapat dalam buku LiberQuadrtorum, selain itu Fibonacci
juga menuliskan identitas-identitas dalam buku Liber Quadrtorum seperti:

Pada abad 13 berdirilah universitas Paris OXFORD,


CAMBRIDGE, PADUA dan NAPELES. Universitas itu mempercepat
penyebaran ilmu pengetehuan itu di Eropa. Padaabad ini menghasilkan
beberapa ahli matematikawan, yaitu Jordanus Saxo,
Campanus,Sacrobosco, Roger Bacon, dan Nemorarius.

1
Prof.Wahyudin Hakikat,Sejarah dan filsafat Matematika,Hal 131
2
J.Sitorus Pengantar Matematika dan pembaharuan pengajaran matematika di sekolah

6
2. Matematika Eropa Abad ke-14
Abad ke 14 adalah masa yang tandus bagi Matematika. Ini adalah
abad dari maut hitam yang menyapu lebih dari 1/3 penduduk Eropa, di
dalam abad ini terjadi perang 100 tahun (hundred year's war), dengan
pergolakan politik ekonomi di Eropa utara yang sedang memuncak.
Meskipun Matematika pada abad pertengahan pada dasarnya
bersifat praktis matematika spekulatif tidak sepenuhnya lenyap. Pemikiran
pemikiran filsuf-filsuf sholastic menyebabkan pemikiran teoritis yang
halus tentang gerak, tak terhingga dan kontinu yang semuanya
merupakan pemikiran pokok matematika modern.
Matematikawan terbesar masa itu adalah Nicole Oresme, ia
menulis lima karya matematika dan diterjemahkan sebagian dari
Aristoteles. Dalam salah satu saluran itu muncul penggunaan pertama
yaitu eksponen pecahan dan di saluran lain ia menempatkan poin dengan
koordinat.3

3. Matematika Eropa Abad ke-15


Abad ke 15 merupakan awal sance Eropa Renais dalam seni dan
belajar. Puncak dari runtuhnya Kekaisaran Bizantium, yaitu ketika
jatuhnya Konstantinopel ke tangan Bangsa Turki pada tahun 1453.
Mengikuti urutan kronologis yang pertama kita menyebutkan Nicholas
Cusa. Pada 1448, ia menjadi gubernur Roma. Dia sekarang dikenal karena
karyanya pada reformasi kalender dan keberhasilan percobaannya dalam
kuadrat lingkaran dan membagi tiga sudut umum.
Runtuhnya kerajaan Bizantium dan jatuhnya konstantinopel
ketangan Turki, pengungsi-pengungsi mengalir ke Italia. Pengungsi-
pengungsi itu membawa ilmu pengetahuan Gerik dan Arab ke Eropa.
Buku-buku ilmu pengetahuan yang diterjemahkan dari bahasa Arab dan
bahasa Gerik ke dalam bahasa Latin mulai tersebar di Eropa. Peristiwa ini
sangat mengilhami kelahiran kembali minat belajar klasik di Eropa barat.

3
David,M.Burton.The history Of Mathematics

7
Sebagian besar ilmuan yunani melarikan diri ke italia dan membawa
karya-karya besar klasik dari ilmu pengatahuan yunani. Untuk pertama
kalinya Negara barat berhubungan langsung dengan ilmuan asli yunani.
Sebelum di barat ilmu yunani klasik di pelajari melalui terjemahan bahasa
arab yang serig mengandung banyak salah tafsir. Seperti bidang ilmu
pengetahuan lain, matematikawan sekarang mampu belajar karya-karya
study latin dan yunani. Mereka menterjemahkan banyak buku teks
matemarika yunani buku element besar Euclid juga
diterjemahkan.Meskipun pada renaissance awal matematika pada
dasarnya merupakan tiruan dari zaman dahulu. Matematika wan mampu
keluar dari pengetahuan yuanani. Mereka memperluas pengetahuan
mereka seiiring degan meningkatnya kebutuhan praktis untuk matematika
Pada abad 15 itu pula ditemukan alat percetakan, sehingga
perdangangan buku ilmu pengetahuan pun turut berkembang.Kegiatan
matematika pada abad 15 itu berpusat di Italia, di Nurembeng, Wina, dan
Praha.
Nicolas Cusa (1401-1464) menjadi gubernur Roma pada tahun
1448. Ia menulis beberapa brosur matematika, dan memperbaharui
kalender, ia juga tertarik untuk menyelesaikan membusursangkarkan
lingkaran, dan soal membagi tiga sama sudut-sudut. George Von
Peurbach (1423-1461) setelah selesai belajar matematika di Italia ia
tinggal di Wina dan mendirikan Universitas di kota itu. Karya dari
Peurbach terdapat mengenai astronomi, aritmatika, dan menyusun table
sinus.Ia menterjemahkan langsung buku karya Ptolomeus dari bahasa
Gerik ke bahasa Latin. Selain itu juga menterjemahkan karya Apollonius,
Heron dan Archimedes dari bahasa Gerik ke bahasa Latin.
Murid Peurbach, John Muller (1436-1476) melengkapi terjemahan
Almagest ke bahasa Latin. Karya John Muller dengan judul De Triangulis
Cmnimodis di tulis pada tahun 1464 dan diterbitkan pada tahun
1533.Buku itu mengenai trigonometri bidang dan trigonometri bola yang
ditulis terpisah dari astronomi. Muller juga dikenal dengan
Regiomentanus kemudian tinggal menetap di Nurenberg dan pada tahun

8
1471 mendirikan observatonium di kota itu. Kemudian ia mendirikan
percetakan dan menulis brosur-brosur astronomi.
Dalam buku trigonometri ia menulis tiga syarat untuk dapat untuk
menentukan unsure-unsur suatu segitiga. Misalnya, tentukan unsure-unsur
suatu segitiga. Jika ditentukan satu sisi, garis tinggi pada sisi itu dan
perbandingan dua sisi yang lain. Penyelesaian soal-soal itu ia masih
menggunakan aljabar retorik. Ia juga menulis table fungsi tangent.
Nicolos chuquet sarjana Perancis menulis aritmatika pada tahun
1484. Dalam tulisannya ia menguraikan bilangan-bilangan rasional,
irrasional, teori persamaan dan mengenai eksponen bulat positif dan
negative yang ditulis dalam bentuk aljabar sinkopasi.
Luca Pacioli (1445-1509) seorang biarawan Italia menyusun
ringkasan aritmatika, aljabar, geometri pada masa itu dalam suatu buku
dengan judul Summa. Dalam buku itu diuraikan algoritma penarikan akar
pangkat dua, aritmatika dagang, tata buku, dan penyelesaian persamaan-
persamaan dengan metoda letak salah.
Aljabar yang di tulisnya masih aljabar sinkopasi. Singkatan-
singkatan yang ditulisnya antara lain:
a) p singkatan dari piu artinya tambah
b) n singkatan dari meno artinya kurang
c) co singkatan dari cosa artinya benda yang tak diketahui dipakai
untuk berubah x.
d) ce singkatan dari censo dipakai untuk x2
e) cu singkatan dari cuba dipakai untuk x3
f) cc singkatan dari censo-censo dipakai untuk x4
g) ae singkatan dari aequalis artinya sama
Adapun lambang “+” dan “−“ pertama kali dikenal pada penerbitan
aritmatika di Leipzig pada tahun 1489 oleh Johann widman. Tetapi
pemakaian lambang ini pun belum sebagai operasi hitung menjumlahkan
dan mengurang, baru dipakai sebagai menyatakan lebih dan
kurang.Pemakaian lambang + dan – sebagai operasi hitung dilakukan oleh
Vander Hoecke dari negeri Belanda.

9
Kegiatan perdangangan pada abad 15 itu meningkat pula
penerbitan aritmatika yang perlu bagi perdangangan itu sendiri.
Tahun1478, terbit buku aritmatika dengan judul “TREVISO
ARITHMETIC” di kota Treviso suatu kota pada jalur perdangangan dari
Vanesiake kota-kotadi sebelah Utara. Isi buku mengenai bilangan-
bilangan, perhitungan menggunakan bilangan-bilangan yang terkait
dengan usaha-usaha perdangangan. Tahun 1491, Fillipo
Calandri menerbitkan buku aritmatika yang menjadi dasar cara membagi
yang dikenal sekarang. Soal-soal pada buku itu menguraikan perhitungan
bea cukai pada perdangangan di Italia. Di negara Eropah lain pun terbit
juga buku-buku aritmatika, antara lain ditulis oleh Jacob Kobel pada tahun
1514 di Jerman, dan di Inggris oleh Robert Recorde pada tahun 1542
dengan judul The Ground of Artes.
Seorang ahli matematika bernama Georg von Peurbach (1423-
1461). Dia menulis sebuah aritmatika dan bekerja di bidang astronomi,
dan menyusun tabel sinus. Ahli matematika Ablest dan paling
berpengaruh pada abad ini adalah Johann Miiller (1436-1476), Pada usia
muda ia diberi kepercayaaan dengan tugas menyelesaikan terjemahan
yang terakhir tentang Almagest. Ia juga menterjemahkan karya-karya
Apollonius, Heron, dan Archimedes.

4. Matematika Eropa Abad ke-16


Prestasi Matematika pada Abad Ke-16 adalah:
a. Simbol aljabar telah dimulai dengan baik.
b. Perhitungan dengan angka Hindu-Arab menjadi standar.
c. Pecahan desimal telah dikembangkan.
d. Persamaan kubik dan kuadrat telah diselesaikan.
e. Bilangan negatif telah diterima.
f. Trigonometri telah disempurnakan dan sistematis dan dapat
menghitung dengan beberapa tabel yang sangat baik sekali.

10
Pada awal pertengahan abad ke-l5, pada tahun 1453
Konstantinopel jatuh ke Turki. Sebagian besar ilmuwan Yunani melarikan
diri ke Italia dan membawa karya-karya besar klasik dari ilmu
pengetahuan Yunani. Masa Renaissance awal matematika pada dasarnya
merupakan tiruan dari jaman dahulu. Matematikakawan mampu keluar
dari pengetahuan Yunani. Mereka memperluas pengetahuan mereka
seiring dengan meningkatnya kebutuhan praktis untuk matematika.

a) Menuju Aljabar Dengan Lambang-Lambang


Robert Recorde (1510-1558) menulis karya dalam aljabar,
geometri dan astronomi. Pada tahun 1557 ia menulis aljabar dengan
judul “THE WHETSTONE OF DE WITTE”. Dalam buku itulah
pertama kali digunakan lambang “=” untuk kesamaan seperti
digunakan sekarang. Christoff Rudolf (1525) menulis buku aljabar
dengan judul “DIE COSS”.
Michael Stifel (1486-1567) seorang biarawan Jerman,
menerbitkan buku dengan judul “ERITHMETICA
INTEGRA” pada tahun 1553. Dalam buku itu ia menguraikan
bilangan rasional, irrasional, deret aritmatika, deret geometri,
koefesien binomial hingga pangkat ke tujuh. Dalam buku itu sudah
memakai lambang “+, -“ sebagai operasi hitung dan memakai huruf
untuk yang tidak diketahui.

b) Aljabar Menggunakan Huruf


Francois Viete (1540-1630) lahir di Fontenay, ia seorang
ahli hukum dan anggota parlemen, tetapi dengan bakat luar biasa
menggunakan waktu terluangnya mempelajari matematika. Bahkan
kemudian ia dipandang sebagai ahli matematika terbesar adad-16.
Ia menulis buku trigonometri pada tahun 1579 dengan
judul “CANON MATHEMATICUS SEU AD
TRIANGULA” .buku itulah yang pertama di Eropa yang

11
menyelesaikan soal-soal trigonometri bidang dan bola secara
sistematis. Ia menyatakan cos n Q, n=1, 2,3,……..,9 dengan cos Q.
Pada tahun 1591 ia menulis aljabar dengan judul “ In Artem
Analiticam Isagoge” . Ia mulai menyusun aljabar dengan huruf-
huruf. Huruf hidup menyatakan yang tak diketahui dan huruf mati
untuk yang ditentukan. Untuk A2 ditulis A quad , A3 ditulis A
cube.

c) Persamaan Derajat Tinggi


Pada tahun 1600, Decartes menulis aljabar dengan
judul “De Numerosa Potestantum Resolutione”. Dalam buku itu ia
menjelaskan pendekatan akar persamaan derajat tinggi secara
berturut. Metode Viete itulah yang dipakai di Eropah hinngga tahun
1680.
Sejarah mencatat usaha-usaha menyelesaikan persamaan
derajat tinggi itu secara umum. Pada tahun 1637 Descartes juga
memberi penyelesaian persamaan pengkat empat itu. Pada tahun
1750, Euler mencoba menyelesaikan persamaan pangkat lima.
P. Ruffini (1765-1823) seorang ahli fisika Italia mencoba
menyelesaikan persamaan pangkat lima itu pada tahun 1805, dan
pada tahun 1813 membuktikan bahwa penyelesaian persamaanya
adalah tak mungkin.
Niels Hendrik Abel (1802-1829) seorang ahli matematika
Norwegia membuktikan tak mungkin menentukan akar persamaan
pangkat lima atau lebih dinyatakan dengan koefisien persamaan itu.

d) Mengakhiri Abad 16
Simon Stevin (1548-1620) dari negeri Belanda menulis
aritmatika, ia ahli pertama menulis tentang pecahan desimal, ia
juga menulis tentang statistik dan hidrostatika.
Nicolas Copernicus (1473-1543) dari Polandia. Ia menulis
teori tentang alam semesta, yang dilengkapi pada tahun 1530 tetapi

12
baru diterbitkan pada tahun 1543 setelah ia meninngal. Ia menulis
perbaikan trigonometri.
George Joachim Raeticus (1514-1576) murid dari
Copernicus berasal dari Jerman selama 12 tahun ia menyusun table
trigonometri dari 6 fungsi trigonometri itu dalam interval detik.
Rhaeticus sarjana pertama mendefenisikan fungsi
trigonometri dinyatakan dengan sisi-sisi segitiga siku-siku. Table
Rhaeticus diterbitkan pada tahun 1593 oleh seorang pendeta
Jerman peminat matematika yakni Batholomaus Piticus (1561-
1613).
Dapatlah disimpulkan bahwa pada akhir abad 16,
perkembangan matematika sudah meletakkan dasar pengembangan
selanjutnya yang cepat pada abad 17.
Aljabar sudah mulai ditulis dengan lambang-lambang
menggunakan, huruf, perhitungan bilangan sudah baku dengan
sistem bilangan Hindu-Arab. Pecahan desimal sudah tersusun, teori
persamaan derajat tinggi sudah diselesaikan dalam bentuk
tertentu.Bilangan negatif sudah termasuk dalam sistem bilangan
fungsi-fungsi trigonometri sudah disusun sistematik bersamaan
table-tabel fungsi trigonometri itu.

B. Matematikawan Eropa yang terkenal sampai abad ke XVI


1. B JHON PHILOPONUS
Pada abad ke VI muncul sarjana terkenal bernama Jhon
Philoponus dari Alexandria. Dia adalah seorang ahli fisika terkenal di
dunia pada zamannya yang tidak sependapat dengan hukum Aristoteles
mengenai gerakan benda-benda serta kemustahian ruang hampa udara.
Philoponus juga menghasilkan karya dalam bidang matematika
diantaranya komentarnya atas karya Nicomachus, “Introduction to
Aritmatic”
.

13
2. ALCUIN (735 – 804)
Alcuin dari York dilahirkan bertepatan dengan meninggalkan
BeDe (673-735), dia adalah matematikawan inggris yang banyak sekali
menulis tentang matematika, diantaranya yang paling terkenal
mengenai kalender dan fingerreckoning (menghitung dengan jari).
Alcuin mempunyai koleksi tentang problem“Puzzele” dan “rekreasi”
berjudul “problems for the quickening of mind”,

3. GERBERT (940-1003)
Gerbert dilahirkan di Averge, Perancis tetapi mendapatkan
pendidikan di Spanyol dan Italia. Dia pernah bekerja sebagai guru di
Jerman dan diangkat menjadi penasehat Kaisar Roma. Otto III,
setelah menjadi Uskup Agung. Kemudian pada tahun 999 Gerbert
diangkat menjadi Paus dengan gelar Paus Sylfester II. Dia adalah orang
Kristen petama yang belajar di sekolah Islam. Dia membawa system
numerasi Hindu tanpa nol ke Eropa. Gerbert juga menulistentang
aritmatika dan geometri.Masa ini juga disebut sebagai zaman kejayaan
pengetahuan islam tetapisarjana-sarjana latin tidak sedikitpun
menghargai karya-karya islam ini.

4. ADELARD (1075-1160)
Adelard adalah seorang sarjana Kristen yang belajar di sekolah
Islam diSpanyol. Matematikawan yang berasal dari Inggris ini juga
melakukan perjalanan secara intensif ke Mesir, Yunani, dan
Syria.Adelard menerjemahkan elementsnya Euclid dari bahasa Arab ke
bahasaLatin, serta table-tabel astronomi dari Alkhawarizmi.
Adelard juga menerjemahkan Almagest karya Ptolemi kedalam
bahasa Latin dari bahasa Yunani tahun 1155.

5. GHERARDO dari Cremona (11114-1187)


Gherardo adalah penerjemah kelompok Spanyol yang
terbesar padazamannya. Diantara karya terjemahannya adalah versi baru

14
dari Elements Euclidkarya Thabit ibn qurra dari bahasa Arab ke
bahasa Latin. Dia juga menerjemahkan karya Ptolemi yang berjudul
Almagest, juga menerjemahkan lebih dari 90 karya bahasa Arab
termasuk Hisab aljabar wal muqubalah karyaalkhawarizmi.

6. ROBERT dari Chester (1140)


Robert adalah seorang yang pertama kali menerjemahkan
karya alkhawarizmi, Hisal aljabar wal muqubalah pada tahun 1145. Dia
juga orangpertama kali yang menerjemahkan Al-Qur’an kedalam bahasa
Latin beberapa tahun sebelum dia menerjemahkan karya
alkhawarizmi.Karya-karya Alkhawarizmi merupakan karya yang paling
terkenal padamasa itu di Eropa, terutama teori Aljabarnya. Orang Eropa
lebih menyenangi matematika bangsa Arab dibandingkan dengan
Geometrinya Yunani.Pada Abad ke XII sarjana-sarjana Latin
bermunculan dan dengan seriusmempelajari trigonometri bangsa
Arab yang muncul dalam karya-karyaastronomi Arab. Perkataan
Sinus pertama kali muncul dalam trigonometri berasaldari Robert yang
diambilnya dari bahasa Arab “Jiva” yang artinya teluk.

7. JHON HALFAK
Pada abad ke XII muncul beberapa matematikawan Eropa, salah
satunya adalah Jhon Halfak yang berasal dari Inggris. Dia adalah seorang
guru yangmengajar di Inggris. Disamping itu, dia juga menulis kumpulan
dari dalil-dalilaritmatika.

8. LEONARDO FIBONACCI
Salah satu matematikawan Barat pada abad 12 adalah Fibonacci.
Namanya sering terdengar dalam pembelajaran matematika yang
membahasa tentang deret bilangan. Fibonacci lahir di Pisa pada sekitar
tahun 1175. Fibonacci belajar di Afrika Utara, ketika ayahnya, Bonaccio,
sedang menjalankan tugas diplomatik di Afrika Utara. Fibonacci belajar
di bawah pengajaran seorang guru muslim dan berkeliling di Mesir,

15
Syiria, dan Yunani. Oleh karena itu, wajar jika Fibonacci harus
mendalami metode aljabar orang-orang Arab.4
Fibonacci juga mengamati dan menganalisis susunan aritmetika
dalam perdagangan di negara-negera yang dikunjunginya. Fibonacci
menggunakan sistem desimal Hindu-Arab, dengan posisi notasi dan
simbol nol, selebihnya sistem Romawi masih digunakan di negerinya.5

9. JORDANUS NEMORARIUS
Jordanus adalah penulis dari karya-karya matematika seperti
aritmatika, geometri, astronomi, aljabar dan kemungkinan juga
statistika disampingmekanika. Dia adalah matematikawan yang pertama
kali menggunakan huruf sebagai lambing dari sebuah bilangan. Bukunya
“Aritmatica” adalah buku yang merupakan basis dari komentator-
komentator dari universitas Paris dalam Abad ke XVI, buku
ini hampir menyerupai filsafah. Karya Jordanus yang lainnya adalah
“De numeris datis”,buku ini berisikan kumpulan dari hokum-hukum
aljabar. Sebagai contohya :apabila suatu bilangan yang diketahui dibagi
menjadi dua bagian sedemikiansehingga perkalian bahagian yang
satu dengan bahagian yang lain diketahui, maka masing-masing dari
kedua bahagian ini dapat ditentukan” hokumini dinyatakan oleh Jordanus
sebagai berikut “Misalnya diketahui bilangan abcdan misalkan perkalian
ab dan c diketahui pula. Misalkan kuadrat dari abc adalahe dan
misalkan lagi 4 kali d adalah f dan misalkan g adalah hasil
dari pengambilan f dari e, maka g adalah kuadrat dari selisih antara ab
dan c,misalkan h akar pangkat tiga dari g, maka h adalah selisih antara ab
dan ac. Karena h diketahui maka c dan ab akan dapat
ditentukan.“algorismus demonstratus” adalah sebuah karya Jhon
Nemorarius yangberisikan tntang penjelasan tentang hukum-hukum
aritmatika.

4
Uta C. Marzbach dan Carl B. Boyer, A History of Mathematics, (New Jersey: John Wiley &Sons,
Inc., 2010), hal.229
5
David M. Burton, The History of Mathematics: an Introduction, (New York: McGrawHill
Companies, Inc., 2011), hal. 278

16
10. CAMPANUS dari Novara (1260)
Campanus mulai dikenal di Eropa pada tahun 1260. Dia adalah
pendetapada Paus Urban IV yang menerjemahkan karya Elements dari
Euclid. Pada akhir abad IV Elements dengan karya Jordanus “de
Triangulis” yakni mengenaitrisectin suatu sudut. Misalkan <AOB adalah
sudut yang akan dibagi menjadi 3bagian yang sama besar, cara
Campanus membagi <AOB ini adalah dengan melukiskan <AOB pada
lingkaran yang berpusat di O sedemikian sehinggapanjang AO=OB,
kemudian dititik O ditarik garis OC yang tegak lurus dengangaris OB
dan melalui A dibuat garis AED sedemikian sehinggga
panjangDE=OA. Apabila ditarik garis OF yang sejajar dengan garis AED
maka besar<FOB adalah 1/3 bagian dari <AOB.

11. WILLIAM dari Moerbeke (1215-1286)


Tahun 1269 William Moerbeke mempublikasikan suatu
terjemahan karya terjemahan dari karya Archimedes tentang matematika
dan ilmu pengetahuan alam, semenjak itu orang lebih mengenal
Archimedes. Karena Moerbeke iniadalah seoran Uskup Agung jadi dia
menerjemahkan karya Archimedes ini secara harfiah oleh sebab itu
hasilnya kurang memuaskan. Karya Archimedes yang diterjemahkan
oleh Moerbeke diantaranya adalah “on spiral”, “the quadrature ofthe
parabola”, dan “on conoid and spheroid” dan banyak lagi karya
Archimedesyang diterjemhkan oleh Archimedes.

12. THOMAS BRADWARDINE


Thomas bradwardine adalah seorang filosof, ahli
theology, jugamatematikawan yang meninggal ketika menjadi Uskup
agung Centerbury. Diamenulis pengembangan dari teori Bacthius tentang
“n-tuple proportion” dalambukunya yang berjudul “Tachtatus the
proportonibus” pada tahun 1328.Disamping itu, bradwardine
juga menulis buku tentang“aritmatic”,”geometri”,”geometrica
speculative” dan “tactatus de continuo”.

17
13. Rene Descartes
René Descartes lahir di La Haye, Perancis, 31 Maret 1596. Ia juga
dikenal sebagai Renatus Cartesius dalam literatur berbahasa Latin,
merupakan seorang filsuf dan matematikawan Prancis.

14. Isaac Newton


Isaac Newton dilahirkan pada tanggal 4 Januari 1643 di
Woolsthorpe-by-Colsterworth. Pada saat kelahirannya, Inggris masih
mengadopsi kalender Julian, sehingga hari kelahirannya dicatat sebagai
25 Desember 1642 pada hari Natal.

15. Leonhard Euler


Leonhard Euler adalah seorang matematikawan yang terbanyak
menghasilkan temuan sepanjang masa. Pada abad ke-18, Euler
bertanggung jawab atas banyak notasi yang digunakan saat ini.

16. Carl Friedrich Gauss


Carl Friedrich Gauss, menganggap dirinya sebagai "pangerannya
para matematikawan", dan mengatakan matematika sebagai "Ratunya
Ilmu Pengetahuan".

17. Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716)


Gottfried Wilhelm Leibniz adalah seorang jenius universal,
serang pakar dalam hukum, agama, filsafat, kesusastraan, politik,
geologi, sejarah dan matematika.

18. Augustin Louis Cauchy


Augutin Louis Cauchy lahir di Paris. Selama karirnya ia menjabat
sebagai mahaguru di Ecole Polytechnique, Sorbone dan College de
France.

18
C. Karya-Karya tentang Matematika
1. H Fra Luca Pacioli
Karya yang lengkap dan detail pada abad ke-15 adalah Summa de
Arithmetica, Geometria, Proportioni et Proportionalita (1494) oleh Fra
Luca Pacioli.6 Summa adalah sebuah karya tentang aljabar oleh orang
Eropa setelah Liber Abaci (1202). Kontribusi utama Summa adalah
untuk menempatkan batas-batas pengetahuan matematika kontemporer
dan menyediakan program pemisahan untuk matematika Renaissance.
Pacioli mengakhiri Summa-nya dengan pernyataan bahwa penyelesaian
persamaan kubik tidak mungkin dilakukan seperti kuadrat lingkaran.
Pernyatanaan ini menunda percobaan beberapa matematikawan, tetapi
mendorong matematikawan yang lain untuk melakukan percobaan.7
Pada dekade pertama atau ke-dua abad ke-16, Scipione del Ferro
(146-1526) dari Universitas Bologna menghancurkan prediksi Pacioli
dengan menyelesaikan persamaan kubik untuk kasus x³ ,+ px = q, dimana
p dan q positif. Pacioli secara pribadi telah mendorong pencapaian besar
pertama aljabar Renaissance ini, karena pada tahun 1501-1502 Pacioli
mengajar di Universitas Bologna dengan salah satu rekannya yaitu del
Ferro.8

2. Girolamo Cardano
Girolamo Cardano (1501-1570), lebih dikenal dengan panggilan
Cardan. Beliau menulis berbagai macam subjek, termasuk matematika,
astrologi, musik, filsafat, dan ilmu kedokteran. Ketika Cardan meninggal,
131 karyanya telah diterbitkan dan 111 ada dalam bentuk manuskrip.
Kecintaannya pada permainan catur, dadu, dan kartu,menginspirasi
Cardan untuk menulis Liber de Ludo Aleae (buku tentang “Game of
Chance”). Buku ini ditemukan di antara surat-suratnya setelah
kematiannya dan diterbitkan pada tahun 1663, karya ini kemudian

6
David M. Burton, The History …, hal. 312
7
Uta C. Marzbach dan Carl B. Boyer, A History ..., hal. 251
8
Ibid

19
menjadi dasar untuk “Theory of Probability” (teori kemungkinan),
selama lebih dari 50 tahun sebelum Fermat dan Pascal.9
Pada berbagai waktu, Cardan adalah seorang guru besar
matematika di Universitas Milan, Pavia, dan Bologna, namun Cardan
mengundurkan diri dari posisi tersebut karena skandal baru yang
menyeret namanya. Ketika berita tentang perkelahian matematika antara
Tartaglia dan Fiore yang akhirnya menguntungkan Cardan di Milan,
Cardan meminta kepada Tartaglia untuk cara pemecahan kubik,
menawarkan kepada Tartaglia untuk memasukkan hasil pemecahan kubik
ke dalam bukunya yang akan datang “Practica Arithmaticae”(1539)
dibawah nama Tartaglia.
Namun Tartaglia menolak tawaran Cardan dengan alasan bahwa
suatu waktu Tartaglia bermaksud menerbitkan bukunya sendiri tentang
aljabar.10 Cardan berharap agar Tartaglia memberikan rahasianya.
Dengan banyak permohonan, akhirnya Tartaglia mengungkapkan metode
penyelesaian kubik dengan syarat bahwa Cardan harus merahasiakan hal
tersebut. Rumor yang beredar bahwa Tartaglia bukanlah penemu pertama
rumus kubik. Cardan mencoba untuk memverifikasi rumor tersebut.
Cardan menemukan fakta melalui syarat-syarat del Ferro, dan
menyimpulkan bahwa del Ferro-lah yang membuat trobosan rumus kubik
tersebut. Akhirnya Cardan tidak lagi terikat akan janjinya pada Tartaglia,
kemudian karyanya, “Ars Magna” muncul pada tahun 1545.11
Secara permanen, Ars Magna (the Great Art) dikenal sebagai karya
Cardan yang memuat aljabar. Meskipun angka negatif telah dikenal di
Eropa melalui teks Arab, namun sebagian besar ahli aljabar lebih suka
menulis persamaan mereka sehingga hanya istilah positif saja yang
muncul. Hingga sekarang, matematikawan Barat telah membatasi
perhatian mereka pada akar persamaan yang merupakan bilangan positif.
Cardan adalah orang pertama yang memperhatikan akar negatif,

9
David M. Burton.op.cit
10
Ibid.
11
Ibid.

20
meskipun Cardan menyebutnya “ctitious,” dan yang pertama mengakui
bahwa kubik mungkin saja akar tiga. Aspek penting lainnya dari dikusi
Cardan adalah realisasi keberadaan bilangan kompleks dan imajiner
(hantu bilangan nyata, sebagaimana Napier kemudian menyebutnya).
Cardan menyimpan bilangan-bilangan ini dari Ars Magna kecuali dalam
satu kasus. Saat berpikir tentang permasalahan seperti, membagi 10
menjadi dua bagian yang hasilnya adalah 40.
Cardan memperoleh akar 5 + √−15 dan 5 − √−15 sebagai solusi
dari persamaan Kuadrat x(10 – x) = 40, dan kemudian menyatakan,
“kalikan 5 + √−15 dengan 5 − √−15, hasilnya 25 – (−15), dimana
hasilnya adalah 40.” entah bagaimana Cardan merasa berkewajiban untuk
menerima solusi pemecahan masalah tersebut, dan Cardan pantas
mendapat pujian.12
Diantara inovasi yang diperkenalkan Cardan di Ars Magna adalah
triknya dalam mengubah persamaan kubik menjadi persamaan dimana
suku derajat keduanya tidak ada. Jika salah satunya dimulai dengan
persamaan x³ + ax² + bx + c = 0, selanjutnya diberikan x = y – a/3 dan
disubstitusikan ke dalam persamaan awal. Dengan variabel baru tersebut,
persamaannya menjadi :

y³ + py – q = 0

y³ + py = q

12
David M. Burton, The History …, hal. 321

21
Persamaan tersebut disebut bentuk kubik yang dikurangi.
Persamaan tersebut tidak memiliki suku derajat ke-dua yaitu y², tetapi
sebaliknya koefisiennya berubah-ubah.13

3. John Napier
Praktisi matematika pada abad ke-16 adalah John Napier (1550-
1617) dari Merchiston di Skotlandia. Napier melakukan kegiatan belajar
dirumah hingga beliau berusia 13 tahun, diaman pada usia tersebut
normalnya masuk ke St.Andrew, sebuah universitas tertua di Skotlandia.
Tulisan Napier dalam matematika berkaitan dengan kepraktisan
komputasi. Buku kecil berjudul “Rabdologiae,” dari bahasa Yunani yaitu
“rados” yang berarti tongkat dan “logia” yang berarti koleksi. Buku
tersebut ditulis dalam bahasa Latin dan diterbitkan pada tahun
kematiannya, buku tersebut memperkenalkan suatu bentuk batang dengn
menggunakan dua bilangan yang dapat dikalikan dengan cara mekanis.
Penemuan Napier ini sering disebut “tulang Napier” karena judul
karyanya dalam edisi bahasa Inggris tahun 1667 yaitu “The Art of
Numbering by Speaking Rods.”14
Gerakan baru untuk memfasilitasi kalkulasi numerik berpuncak
pada penemuan logaritma Napier. Istilah logaritma yang berarti
menghitung angka, ditemukan oleh Napier. Beliau menghabiskan waktu
20 tahun menyusun tabel logaritmiknya atau Napier biasa menyebutnya
canons (norma). Pada tahun 1594, seorang astronom yaitu Taycho Brahe
yang mendengar dari kunjungan Skotlandia yaitu kabar pertama tentang
seni komputasi sederhana. Usaha keras yang sangat penting ini akhrinya
terungkap pada 1614 dalam jilid kecil bahasa Latin berisi 147 halaman
dan 90 halaman diantaranya penuh dengan tabel yang berjudul “Mirifici
Logarithmorum Canonis Descriptio.” Kemudian pada tahun 1616 karya
ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan berjudul “A Description
of The Admirable Table of Logarithms.”147

13
Ibid.
14
Ibid, hal.350

22
Mirifici Logarithmorum Canonis Constructio diterbitkan secara
anumerta dan menjajikan catatan tentang metode pembuatan tabel.
Tujuan Napier dalam merancang logaritma adalah untuk mempermudah
dalam memecahkan masalah perhitungan yang melibatkan bilangan
dengan nilai yang sangat besar. Napier akrab dengan Arithmetica
Integra-nya Michael Stifel (1554), dimana ahli aljabar asal Jerman
tersebut meletakkan sisi-persisi dan berturut-turut pangkat dari 2 dan
mengkorespondensi eksponen,

012345678

1 2 4 8 16 32 64 128 256

Menunjukkan bahwa jumlah dari dua suku dalam perkembangan


aritmetika memiliki hubungan dengan hasil yang sesuai dari dua suku
dalam perkembangan geometri. Hal ini memberi ide kepada Napier untuk
mengembangkan cara untuk menggantikan (mensubstitusi) operasi
penjumlahan dan pengurangan ke operasi pekalian dan pembagian, inilah
pencapaian penemuan logaritma.15

Kunci dari karya Napier dijelaskan dengan sederhana, untuk


menunjukkan suku dalam perkembangan geometri dari pangkat integral
diberikan bilangan tertentu yang berdekatan, ambil suatu bilangan yang
diberikan mendekati 1.16 Napier memilih untuk menggunakan
0,9999999, atau dalam notasi eksponensial modern ditulis 1 – 10-7,
sebagai rasio umum. Kemudian, untuk menghindari desimal yang sulit,
Napier mengalikannya dengan 10⁷. Langkah selanjutnya adalah
menghitung nilai-nilainya,

10⁷ (1 − 10-7)n, dimana n = 0, 1, 2, ..., 100. Setelah terlebih dahulu


menggunakan bilangan artifisial, Napier kemudian menyebutkan
eksponen logaritma dari bilangan 10⁷ (1 − 10-7)n. Pilihannya terhadap

15
Ibid, hal. 353
16
Uta C. Marzbach dan Carl B. Boyer, A History ..., hal. 251

23
istilah yang muncul seperti 10⁷ (1 − 10-7)n diturunkan dari 107 dengan n
perkalian berturut-turut dengan rasio 1 − 10-7 . Oleh karena itu, n yang
merupakan logaritma dapat disebut sebagai “bilangan rasio” atau
bilangan perhitungan. Kata logaritma merupakan gabungan dari dua kata
bahasa Yunani yaitu “logos” atau rasio dan “arithmos” atau bilangan.17

Jika N = 10⁷ (1 − 10-7)n, diberikan Nap. Log N = n untuk logaritma


Naperian dari N. Kemudian Nap. log 10⁷ = 0, Nap. log 10⁷ (1 − 10-7 ) =
Nap.log 9999999 = 1, Nap. log 10⁷ (1 − 10-7 )² = Nap. log
9999998,0000001 = 2, dan seterusnya. Karena pemilihan 10⁷ dari 1
sebagai bilangan yang logaritmanya nol (0), maka aturan umum untuk
komputasi logaritmik tidak berlaku di sistem Napier. Khususnya Nap. log
MN tidak sama dengan Nap. log M + Nap. log N. Faktanya, hubungan M
= 10⁷ (1 − 10-7 )M , N = 10⁷ (1 − 10-7 )N , dan 1 = 10⁷ (1 − 10-7 )k

dinyatakan :

Yang hasilnya Nap. log MN = m + n − k = Nap. log M + Nap. log


N − Nap. log 1. tapi untuk penghargaannya yang luar biasa, Napier telah
mengubah masalah perkalian bilangan yang lebih besar ke salah satu
penambahan logaritmanya, dengan mempertimbangkan bahwa Nap. log 1
= 1611809.

17
Uta C. Marzbach dan Carl B. Boyer, A History ..., hal. 251

24
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada akhir abad 16, perkembangan matematika sudah meletakkan
dasar pengembangan selanjutnya yang cepat pada abad 17. Salah satu
matematikawan terkenal adalah William dari Moerbeke (1215-1286). Pada
Tahun 1269 William Moerbeke mempublikasikan suatu terjemahan karya
terjemahan dari karya Archimedes tentang matematika dan ilmu pengetahuan
alam, semenjak itu orang lebih mengenal Archimedes. Karena Moerbeke
iniadalah seoran Uskup Agung jadi dia menerjemahkan karya Archimedes ini
secara harfiah oleh sebab itu hasilnya kurang memuaskan. Karya Archimedes
yang diterjemahkan oleh Moerbeke diantaranya adalah “on spiral”, “the
quadrature ofthe parabola”, dan “on conoid and spheroid” dan banyak lagi
karya Archimedesyang diterjemhkan oleh Archimedes.
Karya matematika pada dekade pertama atau ke-dua abad ke-16,
Scipione del Ferro (146-1526) dari Universitas Bologna menghancurkan
prediksi Pacioli dengan menyelesaikan persamaan kubik untuk kasus x³ ,+ px
= q, dimana p dan q positif. Pacioli secara pribadi telah mendorong
pencapaian besar pertama aljabar Renaissance ini, karena pada tahun 1501-
1502 Pacioli mengajar di Universitas Bologna dengan salah satu rekannya
yaitu del Ferro.

B. Saran
Dari beberapa penjelasan diatas pemakalah menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan seperti yang diharapkan. Oleh karena itu
Pemakalah mengharap kepada para pembaca saran dan kritikan yang sifatnya
membangun.

25
DAFTAR PUSTAKA

J.Sitorus. Pengantar Matematika dan pembaharuan pengajaran matematika di


sekolah

M. Burton, David. 2011. The History Of Mathematics. Singapore: An


Introduction.

Prof.Wahyudin. Hakikat,Sejarah dan filsafat Matematika,

Uta C. Marzbach dan Carl B. Boyer. 2010. A History of Mathematics. (New


Jersey: John Wiley &Sons, Inc..)
Vovie Dwi Rahma. Sejarah Matematika Eropa abad ke 13-16. Blog

26

Anda mungkin juga menyukai