PSIKOLOGI AGAMA
Tentang
Tinjauan Psikologis Terhadap Dzikir dan Do’a
Disusun Oleh:
Kelompok XI
Dosen Pembimbing:
1. TINJAUAN 2. TINJAUAN
PSIKOLOGIS TERHADAP PSIKOLOGIS TERHADAP
DZIKIR DO’A
KEY WORDS
A designer can use default
text to simulate what text
would look like.
KEY WORDS
TINJAUAN
A designer can use default
text to simulate what text
would look like.
Ibnu Ata’, seorang sufi yang menulis al-Hikam (Kata-Kata Hikmah) membagi zikir
atas tiga bagian: zikir jali (zikir jelas, nyata), zikir khafi (zikir samar-samar) dan
zikir haqiqi (zikir sebenar-benarnya).
1. Zikir Jali : suatu perbuatan mengingat Allah swt. dalam bentuk ucapan lisan
yang mengandung arti pujian, rasa syukur dan doa kepada Allah swt. yang
lebih menampakkan suara yang jelas untuk menuntun gerak hati.
2. Zikir Khafi : zikir yang dilakukan secara khusyuk oleh ingatan hati, baik
disertai zikir lisan ataupun tidak.
3. Zikir Haqiqi : zikir yang dilakukan dengan seluruh jiwa raga, lahiriah dan
batiniah, kapan dan dimana saja, dengan memperketat upaya memelihara
seluruh jiwa raga dari larangan Allah swt.
Cara Berdzikir
KASUS 1:
Jakarta, Humas BPK - Sejak awal tahun 2019 (awal pandemi) sampai
dengan Kamis (5 Juli 2021), sebanyak 2.726.803 kasus yang
terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia. Dari keseluruhan kasus
tersebut, 79,8 persen kasus sudah dinyatakan sembuh, 2,6 persen kasus
dinyatakan meninggal dunia, dan 17,6 persen kasus masih aktif sampai
saat ini. Dari sebaran kasus tersebut, di dalamnya termasuk keluarga
besar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang terkonfirmasi positif
Covid-19. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) Agus Joko Pramono dalam sambutannya pada kegiatan
Zikir dan Doa bersama Keluarga Besar BPK.
Dari dua kasus diatas, bahwa berdzikir menjadi bagian dari kecintaan umat Islam
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, yaitu tak lain sebagai bentuk muhasabah diri
dan agar selalu dilindungi. Khususnya saat ini, berdzikir di tengah wabah virus
corona (COVID-19) sangatlah dianjurkan. "Ketika menghadapi ujian seperti virus
corona ini umat Islam dianjurkan memperbanyak dzikir, mengingat Allah. Berdzikir
memiliki banyak sekali keutamaan," diantaranya : memperoleh ridha dari Allah,
dilindungi dari segala marabahaya, kemudian mendapat nilai terbaik dihari kiamat,
dan lainnya. Kemudian pada kasus diatas Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi
kehidupan kita semua, bahkan sering kali mempengaruhi psikologis kita dengan
kecemasan dan kekhawatiran. Untuk itu, sebagai umat Islam yang beriman kepada
Allah SWT maka kita menyelenggarakan acara Zikir, Doa, dan Tausiyah supaya kita
dapat merasa tenang. Ketenangan ini akan mempengaruhi kondisi fisik dan psikis
kita, dan dengan ketenangan ini pula kita bisa menentukan langkah-langkah yang
terbaik dalam menghadapi Covid-19.
TINJAUAN
PSIKOLOGIS TERHADAP DO’A
PengertiaN Do’a