Tentang
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
TADRIS MATEMATIKA A
1443 H / 2022 M
MODEL MATEMATIKA KECANDUAN TERHADAP AIBON
1)2)3)
Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Musamus
Jln. Kamizaun Mopah Lama, Merauke
1)
pratama@unmus.ac.id
2)
maria_fkip@unmus.ac.id
3)
suryani_fkip@unmus.ac.id
Abstract— penelitian ini membahas model anak-anak ini dari tahun ke tahun terus meningkat
matematika kecanduan terhadap konsumsi secara signifikan sesuai dengan perkembangan
aibon. Dalam skema asumsi kasus kecanduan perkembangan kota megapolitan. Fokus penelitian
aibon mendekati kondisi riil. Kecanduan akibat ini akan membahas mengenai suatu prilaku anak-
senyawa Lysergic Acid Diethyilamide (LSD) anak yang didefinisikan sebagai anak-anak jalanan
memperlihatkan prilaku dalam system endemik. (Hamdan, 2015). Fenomena anak-anak jalanan ini
Oleh karenanya, untuk pemodelan matematika semakin hari semakin memprihatinkan. Anak
dapat di peroleh. Model disusun dalam jalanan adalah anak yang banyak menghabiskan
pembagian klaster populasi tertutup. Populasi waktu dijalanan.
potensial, populasi pecandu aktif dan populasi Sebab munculnya anak jalanan banyak di
pecandu yang berhenti. Pada sistem model titik jelaskan dalam jurnal-jurnal sosial. Akan tetapi
equilibrium yang memungkinkan muncul ada banyak peneliti bersepakat mendefinisikan faktor
tiga, yaitu 𝑬𝟎 , 𝑬𝟏 dan 𝑬𝟐 . Sementara dari ketiga utama yang mengakibatkan anak berada dan hidup
equilibrium tersebut yang asimtotik stabil adalah 𝑬𝟏 . dijalanan adalah problem psikososial dan problem
Diperoleh juga nilai Reproduction number (𝑹𝟎 ) sosial ekonomi. Problem psikososial merujuk pada
yaitu sebesar 𝑹𝟎 = 𝟎. 𝟎𝟏𝟗𝟗𝟒𝟑𝟎𝟏𝟗𝟗𝟒. Dari nilai 𝑹𝟎 keharmonisan hubungan sosial (Maududi, 2017).
yang diperoleh inilah dapat dinyatakan bahwa Hubungan sosial yang terbentuk pada keluarga dan
untuk populasi pecandu aktif dapat direduksi. lingkungan. Ketidakharmonisan atau kurangnya
Model matematika kecanduan terhadap aibon perhatian keluarga bisa menjadi anak-anak mencari
ini disajikan untuk mengetahui kelakuan solusi tempat pelarian dijalanan. Sementara untuk
model dan laju perubahan pecandu aktif jika problem sosial ekonomi lebih merujuk pada
diakukan pengontrolan dan jika tidak kemiskinan dan kesejahteraan keluarga atau
dilakukan pengontrolan. masyarakat. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
menjadi masalah paling klasik, sehingga anak-anak
Kata Kunci— Model matematika, kecanduan, terpaksa mencari tambahan dan kelayakan
aibon. dijalanan.
United Nations (UN) menyampaikan
I. PENDAHULUAN perkiraannya bahwa, terdapat sekitar 150 juta anak
Usia-usia paling menentukan perkembangan jalanan secara global. Jumlah ini terus diperkirakan
manusia adalah pada usia anak-anak. Pada usia akan semakin bertambah setiap tahunnya
inilah proses pembelajaran dan pendidikan harus (UNICEF, 2001). Sementara dari jumlah global, di
benar-benar fokus membentuk karakter. Asia ada sekitar anak jalanan yang masih belum
Pembentukan karakter bisa melalui bidang mendapatkan hak-hak mereka (Abid & Aslam,
pendidikan formal dan keluarga (Labetubun, Ides, 2011). Sebagian anak jalanan adalah anak-anak
& Anggraeni, 2018). Kualitas usia anak-anak juga yang berusia belasan tahun, tetapi ada juga
banyak disebutkan menjadi penentu kualitas usia diantaranya yang berusia di bawah 10 tahun
remaja hingga dewasa. artinya bahwa, jika baik (Suharto, 2007).
proses pembentukan karakter anak-anak, maka Data Kementerian Sosial Republik Indonesia
akan baik pula karakter yang terbentuk di usia (2013) memperlihatkan jumlah anak jalanan tahun
dewasa (Hidaya & Mardliyah, 2020). 2013 mencapai kurang lebih 33.400 jiwa.
Dewasa ini usia anak-anak menjadi perhatian (Kemensos, 2013). Anak jalanan sangat berisiko
dunia internasional, hal ini dikarenakan banyaknya mengalami banyak permasalahan di kehidupan
usia anak-anak yang tidak mendapatkan jalanan. Masalah fisik dan mental menghantui
perkembangan yang sesuai dengan usianya. Jumlah kehidupan sehari-hari. Sementara disisi sosial
C. Simulasi Numerik.