Anda di halaman 1dari 10

Anggota Kelompok:

a. D1D020021 - MUHAMMAD ALFHAOZI RS


b. D1D020023 - RAFI UD DRAJAD
c. D1D020037 – JANSEL RENDYANA

Fenomena Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja

BAB II

a. Latar Belakang
Di usia remaja pasti kalian sudah sering mendengar bahwa di usia itu sangat sering terkena
pengaruh pergaulan bebas. untuk di usia itu emang sangatlah wajar jika mereka melakukan hal
tsb. pastinya dikarenakan pengaruh hormon dan lingkungan. Tetapi jika diliat beberapa orang,
ada yang tidak terkena pengaruh tsb biasanya itu karena didikan/pengawasan dari orang tuanya
berhasil.
Ini bukan pernyataan yang dibuat-buat tetapi emang sudah sering terjadi di banyak
desa/kota. Bisa kalian liat sendiri, disini: menurut penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: remaja berpacaran, merokok, minuman
beralkohol, sering keluar malam dan mencuri. Disini, bisa kalian nilai bahwa mayoritas terkena
pengaruh pergaulan bebas sudah sangat pasti, kebanyakan emang di usia remaja.
Bisa dikatakan bahwa pergaulan bebas terjadi karena didikan/pengawasan gagal dari orang
tua. Orang tua seharusnya tau di usia itu akan ada masa dimana mereka mudah terpengaruh
lingkungan. Biasanya mayoritas remaja di Indonesia pasti setelah terkena dampak tersebut pasti
mereka akan susah berubah mereka akan selalu merasa benar hingga sampai mereka dewasa
mereka akan gagal/menjadi sampah masyarkat.
Jika orang tua telah gagal dalam mendidik dan dalam mengawasi anak. Maka, tentu bukan
berarti itu adalah akhir dari semua. Solusi yang tepat adalah, jika sudah terlanjur. maka, ya
tergantung orang tua nya lagi. Mau gak, dia memperbaiki anaknya, jika mau? pastinya yang
pertama mereka (remaja yang sudah terkena pengaruh ”pergaulan bebas”) harus di rehabilitas
untuk memperbaiki pskilogis dan cara berpikir mereka.
b. Rumusan Masalah
a. Apa itu fenomena pergaulan bebas dikalangan remaja?
b. Apa penyebab terjadinya pergaulan bebas dikalangan remaja?
c. Bagaimana dampak pergaulan bebas dikalangan remaja?
d. Bagaimana solusi/pencegahan pergaulan bebas dikalangan remaja?

c. Tujuan Penelitian
1. menerangkan lebih lanjut apa itu pergaulan bebas dan dampaknya.
2. Mengetahui bagaimana solusi/pencegahan pergaulan bebas.
BAB II

Tinjauan Pustaka

Setelah peneliti melakukan telaah terhadap beberapa penelitian terdahulu, maka peneliti
merangkum setidaknya 3 (tiga) jurnal yang sesuai dengan penelitian yang peneliti lakukan.

Jurnal pertama yang peneliti pakai yaitu penelitian yang dilakukan oleh Siti Suhaida, dkk
(2018) yang berjudul “Pergaulan Bebas di Kalangan Pelajar (Studi Kasus di Desa Masaloka
Kecamatan Kepulauan Masaloka Raya Kabupaten Bomabana)”. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui apa penyebab terjadinya pergaulan bebas serta dampaknya di Desa Masaloka.
Adapun teknik pengambilan sempel dalam penelitian ini menggunakan teknik Snowballing
Sampling, yaitu penetuan informan secara bertahap. Informan dalam penelitian ini adalah anak
SMP dan SMA yang ada di Desa Masaloka. Pengambilan data yang dilakukan dalam riset ini
menggunakan metode observasi dan wawancara. Data yang telah terkumpul dilakukan analisa
yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, model data, dan penarikan/verifikasi
kesimpulan sebagaimana dimaksud Miles dan Huberman (dalam Upe dan Damsid, 2010)

Dari hasil penelitian tersebut, setidaknya telah diketahui bahwa ada beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya pergaulan bebas di Desa Masaloka, diantaranya: pergeseran budaya,
kurangnya perhatian orang tua, teman dekat, dan media. Selain itu, penelitian tersebut juga telah
menyimpulkan setidaknya beberapa dampak yang terjadi akibat pergaulan bebas di Desa
Masaloka, diantaranya: menurunkan prestasi sekolah, putus sekolah, dan hamil di luar nikah.
Dari jurnal tersebut, terdapat kesamaan pada penelitian ini, yaitu fokus penelitian pada penyebab
dan dampak dari pergaulan bebas.

Jurnal penelitian berikutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Darmawati (2021) yang
berjudul “Dampak Pergaulan Bebas Terhadap Moralitas Remaja di Desa Karae Kabupaten Buton
Selatan”. Pergaulan bebas dapat dipahami sebagai gejala patalogis sosial pada remaja yang
disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, akibatnya menyebabkan penyimpangan
(Kartono, 1992:34). Penelitian ini berfokus pada dampak pergaulan bebas di kalangan remaja
serta solusi/pencegahan pergaulan bebas di Desa Karae. Penelitian ini menggunakan penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskripsi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan
teknik Purposive Sampling dan selanjutnya akan dilakukan wawancara dan dokumentasi
terhadap penduduk Desa Karae guna mendapatkan data yang valid. Data yang telah diperoleh,
selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif kemudian dilajutkan dengan
mendeskripsikannya.

Dari hasil penelitian tersebut, maka dapat diketahui bahwa remaja di Desa Karae lebih
suka bermain dan menghabiskan waktu di luar rumah bersama teman ketimbang melakukan
kegiatan yang lebih produktif. Hal ini dipicu oleh kurangnya kontrol dan pengawasan dari orang
tua sehingga remaja kurang terawasi dengan siapa dan lingkungan mana ia berinteraksi. Hal
inilah yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas di kalangan remaja. Selain itu, dari hasil
penelitian tersebut dapat diketahui bahwa ada beberapa dampak dari pergaulan bebas yang
dilakukan oleh remaja di Desa Karae berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat,
diantaranya: berpacaran, terbiasa meminum alkohol, merokok, suka keluar malam, dan mencuri.

Penelitian tersebut juga memaparkan mengenai solusi dan/atau pencegahan terhadap


pergaulan bebas di kalangan remaja yang telah meresahkan masyarakat di Desa Karae. Dari hasil
wawancara yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama merupakan upaya
dalam pencegahan dan penanggulangan kenakalan remaja seperti pergaulan bebas yang akan
mempengaruhi moralitas remaja saat ini. Disamping itu pengadaan kegiatan keagamaan sangat
diperlukan guna mengalihkan para remaja kepada hal-hal yang baik. Kemudian, pendidikan
moral dan etika di lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah juga dapat menjadi solusi
dalam mencegah pergaulan bebas di kalangan remaja. Selain itu, pemberian hukuman terhadap
pelanggaran dengan sebaik-baiknya hukuman juga dapat turut andil dalam mengatasi pergaulan
bebas di kalangan remaja. Dari jurnal tersebut, terdapat kesamaan pada penelitian ini, yaitu fokus
penelitian pada penyebab dan solusi pencegahan pergaulan bebas.

Jurnal penelitian berikutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Eli Yanti (2017) yang
berjudul “Dampak Pergaulan Bebas Terhadap Kalangan Anak Remaja di Kecamatan Rantau
Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2017”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak
pergaulan bebas terhadap kalangan anak remaja di kecamatan Rantau Utara kabupaten
labuhanbatu Tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai
dampak pergaulan bebas terhadap kalangan remaja khususnya di kecamatan Rantau Utara
kabupaten labuhanbatu.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yang berasal
dari data lisan (data primer) maupun tertulis (data sekunder) dari masyarakat yang dapat diamati.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, teknik wawancara,
dan teknik dokumentasi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
pergaulan bebas terhadap remaja di kecamatan Rantau Utara kabupaten labuhanbatu Tahun 2017
yaitu pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang
individu. Pergaulan tersebut dapat mengarah ke positif berupa kerjasama antar individu seperti
kegiatan remaja masjid, kegiatan olahraga, gotong royong, dan hal-hal yang positif lainnya.
Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah kepergaulan bebas.

Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh bahwa 41,8% yang mengetahui bahaya
dampak pergaulan bebas seperti naroka, mencuri, minum-minuman, berjudi, seks bebas,
perkelahian dan tawuran. Sedangkan 58,2% yang tidak mengetahui dampak pergaulan bebas.
Dari jurnal tersebut, terdapat kesamaan pada penelitian ini, yaitu fokus penelitian pada dampak
dari pergaulan bebas.
BAB III
METODE PENELITIAN

a. Fenomena Pergaulan Bebas Dikalangan Remaja

Pergaulan bebas saat ini sedang marak-maraknya terjadi di kalangan remaja, baik dari
bangku SMP maupun SMA. Pergaulan bebas dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari
berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan
kriminal (Hamzah, 1992:92). Pergaulan bebas anak usia remaja pada era milenial masih
menjadi polemik era milenial berjalan semakin cepat seiring dengan diikutinya peningkatan
kemajuan teknologi yang memberikan nilai tambah dengan mudahnya mengakses segala
informasi, hal ini memiliki dampak terhadap pola kehidupan masyarakat dari berbagai kalangan
terutama anak usia remaja. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak remaja
menuju masa dewasa. Di mana pada masa ini remaja seharusnya mulai belajar memiliki
tanggung jawab sebagai seorang remaja yang mampu berfikir dan bertindak sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat. Namun dengan adanya arus modernisasi pada era ini
memberikan kemudahan bagi remaja untuk mengakses segala informasi dan seluk beluk
mengenai hal-hal yang berbau dengan pergaulan bebas (Nadirah, 2017).

b. Penyebab Terjadinya Pergaulan Bebas Dikalangan Remaja


Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas dikalangan remaja,
diantaranya:
1. Pergeseran budaya
Perkembangan zaman secara tidak langsung telah menghilangan nilai-nilai norma dan
aturan adat istiadat serta agama dikalangan remaja. Sehingga membuat kalangan remaja
cendrung melakukan pergaulan yang bebas akibat tidak ada aturan yang membatasi
mereka.
2. Kurangnya perhatian orang tua
Kurangnya perhatian dari orang tua juga turut menyebabkan anak terjerumus dalam
pergaulan bebas. Hal ini dikarenakan mereka tidak mendapatkan perhatian berupa kasih
sayang dari orang tua, sehingga mereka pun memutuskan untuk mencari perhatian tersebut
dari orang lain, khususnya dengan melakukan pergaulan bebas.
3. Teman dekat
Teman dekat juga menjadi salah satu faktor seorang anak melakukan pergaulan bebas. Hal
ini dikarenakan mereka cendrung mengikuti tren yang dibawa atau diperkenalkan oleh
temannya, dengan harapan mereka dapat diterima oleh kelompok tertentu. Terkadang tidak
jarang tren yang mereka ikuti mengarah ke arah yang negatif.
4. Media
Media massa saat ini menjadi salah satu kebutuhan penting bagi manusia, termasuk
dikalangan remaja. Apa yang mereka lihat di suatu media kemungkinan besar akan mereka
tiru dan tak jarang yang mereka tiru itu mengarah ke arah yang negatif.

c. Dampak Pergaulan Bebas Dikalangan Remaja


Pergaulan bebas dikalangan remaja tentunya memiliki dampak tersendiri, diantaranya:
1. Menurunkan prestasi belajar
Pergaulan bebas menyebabkan seorang remaja cendrung memilih untuk mencari
kesenangan di luar rumah, ngumpul dengan temannya, dan sebagainya sehingga hal
tersebut menurunkan prestasi belajarnya.
2. Putus sekolah
Dampak negatif dari pergaulan bebas adalah terjadinya putus sekolah. hal ini terjadi karena
pergaulan yang bebas telah menurunkan motivasi mereka dalam belajar dan hal ini tentu
akan menyebabkan mereka mengalami kebodohan karena kurangnya pendidikan yang
mereka terima.
3. Hamil diluar nikah
Efek terburuk dari pergaulan bebas dikalangan remaja yaitu terjadinya hamil diluar nikah.
Hal ini dapat terjadi karena tidak ada aturan yang membatasi interaksi mereka, khususnya
antara laki-laki dan perempuan.

d. Solusi/pencegahan pergaulan bebas di kalangan remaja


Disini, ada beberapa solusi/pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi pergaulan
bebas dikalangan remaja, diantaranya:
1. Bagi Remaja
Sebagai harapan masa depan bangsa, seharusnya remaja mengetahui benar tanggung jawab
dan kewajiban besar yang dibebankan di bahu mereka. Oleh karena tu, agar tidak
terjerumus ke hal-hal negatif yang merugikan diri sendiri maupun pihak lain, maka
mahasiswa harus membentengi diri dengan cara memperdalam pengetahuan agama, yang
bisa dilakukan dengan cara memperbanyak membaca buku keislaman, rajin mengikuti
ceramah keagamaan, mengikuti kegiatan/organisasi keagamaan atau organisasi lain yang
bermanfaat, bergaul dengan teman-teman yang baik. Dengan cara-cara tersebut dapat
terhindar dari pengaruh buruk lingkungan yang akan menjerumuskan dalam perbuatan
maksiat, yang merupakan pelanggaran terhadap agama maupun norma masyarakat.
2. Bagi Lembaga Pendidikan
Untuk menekan adanya perilaku pergaulan bebas di kalangan remaja Desa Masalokamaka
para pendidik harus turut memperhatikan pelajar. Misalnya dengan menerapkan peraturan
berperilaku yang baik yang sesuai norma agama yang berlaku serta kesopanan dalam
berpakaian harus diatur, selayaknya pakaiannya jangan terbuka/ketat, dan bagi
pelanggarnya ada sanksinya pula. Karena salah satu faktor penyebab munculnya pergaulan
bebas adalah rendahnya pendidikan nilai-nilai Islam. Selain itu dengan
menghidupkan/mengaktifkan kegiatan-kegiatan keagamaan di sekolah mestinya yang
kontinyu/ rutin.
3. Bagi Orang Tua
Sikap orang tua yang kurang memperhatikan anak bahkan untuk hal kecil/sepele seperti
cara bergaul dan berpakaian ternyata berpengaruh terhadap perilaku pergaulan bebas. Oleh
karena itu, orang tua harus meluangkan waktu untuk memperhatikan anak, serta
mengontrol kegiatan mereka. Orang tua juga harus menerapkan kedisiplinan
beribadah/beragama dengan cara memberi teladan yang baik. Intinya, orang tua harus
senantiasa mendampingi anak, terutama pada masa perkembangan dan masa transisi
(peralihan) karena pada masa itulah, anak-anak mudah sekali terpengaruh lingkungan.
4. Bagi Tokoh/Pemuka Agama
Mengingat bahwa agama merupakan fondasi bagi kita untuk berperilaku, maka para tokoh
agama seharusnya secara kontinyu mengadakan kajian keagamaan di tempat masing-
masing, mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan keimanan dan
ketakwaan pada Allah SWT, seperti bakti social. Sehingga dengan bekal keagamaan yang
kuat, maka kita harapkan perbuatan-perbuatan yang menyimpang pun dapat kita berantas
atau setidaknya kita tekan seminim mungkin.
DAFTAR PUSTAKA

Suhaida, Siti, dkk. (2018). Neo Societal. Pergaulan Bebas di Kalangan Pelajar (Studi Kasus di
Desa Masaloka Kecamatan Kepulauan Masaloka Raya Kabupaten Bomabana). 3(2). 425-
432.

Darmawati. (2021). Syaytar. Dampak Pergaulan Bebas Terhadap Moralitas Remaja di Desa
Karae Kabupaten Buton Selatan. 1(2). 131-139.

Yanti, Eli. (2017). Civitas. Dampak Pergaulan Bebas Terhadap Kalangan Anak Remaja di
Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2017. 1(1). 42-47.

Minarti. (2013). MIMBAR. Fungsi Kontrol Sosial Sekolah Islam dalam Pencegahan Pergaulan
Bebas Remaja. 29(2). 155-164.

Darnoto, dkk. (2020). Jurnal Tarbawi. Pergaulan Bebas Remaja di Era Milenial Menurut
Perspektif Pendidikan Agama Islam. 17(1). 46-60.

PEMBAGIAN TUGAS

Nama Anggota Kelompok:

a. D1D020021 - MUHAMMAD ALFHAOZI R. S, bertugas mencari materi dan menyusun


bab 1
b. D1D020023 - RAFI UD DRAJAD, bertugas mencari jurnal dan menyusun bab 2
c. D1D020037 – JANSEL RENDYANA, bertugas mencari materi dan menyusun bab 3

Anda mungkin juga menyukai