Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SOSIOLOGI

PENGARUH PERGAULAN BEBAS BAGI ANAK REMAJA

DI SUSUN OLEH :
Siti Nuraisyah Pratiwi.S
Reski Amelia Indah
Anissa
Saskia Amelia
Dimas Ray Pratama
Ramon Saputra
Farel Ariyanto

SMA NEGERI 16 MAKASSAR


TH.2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat serta hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul "Bahaya Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja" ini
dengan sebaik-baiknya. Semua ini tak lepas dari bimbingan, motivasi, serta semangat dan
dorongan Guru pembimbing mata pelajaran Sosiologi kepada kami. Makalah ini kami
buat secara detail namun singkat, agar kita semua bisa lebih mudah mengerti dan
memahami maksud dari Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja.

Kritik dan saran yang membangun kami harapkan terutama dari Bapak/Ibu Guru serta
pembaca, agar dalam penyusunan makalah kami yang akan datang lebih baik serta
memajukan dunia pendidikan dengan mengedepankan logika. Amin

Semoga dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat bagi kita semua serta dapat
mengetahui dan bagaimana cara untuk mencegah Pergaulan Bebas di kalangan remaja ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Metodologi Penelitian

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pergaulan Bebas

B. Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas Remaja Indonesia

C. Faktor yang Mempengaruhi Remaja Melakukan Seks Bebas

D. Akibat Dari Pergaulan Bebas

E. Mengapa Pergaulan Bebas Dapat Terjadi di Kalangan Remaja

F. Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas atau Seks Bebas

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi yang terjerumus
ke dalam lembah perzinahan (Free sex). Hal ini disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam
bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-
batas pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah
mengglobal dan lemahnya. Benteng keimanan kita yang mengakibatkan masuknya budaya asing
tanpa penyeleksian yang ketat. Kita telah mengetahui bahwa sebagian besar bangsa barat adalah
bangsa sekuler, seluruh kebudayaan yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama. Hal ini
tentunya bertentangan dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama dan pancasila.
Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari pergaulan bebas. Saat ini
pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode etik dalam memilih calon
pendamping. Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan disebabkan oleh pacaran.

Latar belakang kami membuat laporan penelitian ini adalah ingin mengetahui bahayanya pergaulan
bebas di kalangan remaja pada zaman yang modern ini. Dan kenapa para remaja dapat melakukan hal
tersebut. Dari uraian diatas ini membuktikan betapa hancurnya moralitas dikalangan remaja. Dengan
pertanyaan-pertanyan yang begitu banyaknya tentang pergaulan bebas, maka kami memutuskan untuk
membuat laporan penelitian dan menganbil tema ini. Menurut kami tema ini cocok dengan kehidupan
remaja pada saat ini yang lebih mengutamakan kepentingan pribadinya. Dan tema yang kami pakai
yaitu: BAHAYA PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA

B. Rumusan Masalah
Dan sesuai urain di atas yang menyangkut tentang moralitas pada remaja pada saat ini yang
menjadi asal mula pergaulan bebas atau free sex. Maka kami merumuskan

Masalah sebagai berikut:


1. Apa pengertian pergaulan bebas?
2. Apa penyebab maraknya pergaulan bebas remaja indonesia?
3. Faktor apa yeng mempengaruhi remaja melakukan seks bebas?
4. Apa akibat dari pergaulan bebas?
5. Bagaimanakah pergaulan bebas dapat terjadi di kalangan remaja?
6. Bagaimana solusi untuk menyelesaikan masalah pergaulan bebas atau seks bebas?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian pergaulan bebas 2. Untuk mengetahui
penyebab maraknya pergaulan bebas remaja indonesia
2. Untuk mengetahui apa yeng mempengaruhi remaja melakukan seks bebas
3. Untuk mengetahui akibat dari pergaulan bebas
4. Untuk mengetahui pergaulan bebas dapat terjadi di kalangan remaja 6. Untuk
mengetahui solusi untuk menyelesaikan masalah pergaulan bebas atau seks
Bebas

D. Metodologi penelitian
Teknik metode pengumpulan Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi,
yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati, mencatat, browsing di internet atau membuat
Fotocopy dari dokumen-dokumen yang relevan dengan masalah- masalah yang diteliti.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pergaulan Bebas


Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang
mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah
pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah
individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah
keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas
membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan hangsa. B.Dampak-
dampak dari pergaulan bebasPergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia
gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba.
Ini identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS. Dan
pastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.

B. Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas Remaja Indonesia


Perilaku seks bebas bisa menimbulkan berbagai gangguan. Diantaranya, terjadi kehamilan yang
tidak diinginkan. Selain tentunya kecenderungan untuk aborsi, juga menjadi salah satu penyebab
munculnya anak-anak yang tidak diinginkan. Pendidikan Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja
bukan hanya memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan
bebas, seperti penyakit menular seksual dan sebagainya. Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa
terhindar dari percobaan melakukan seks bebasAda banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas.
Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia:
1. Sikap mental yang tidak sehat
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang
sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya
pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi
seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang
tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan
mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak. Yang nantinya akan
membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari
hal tersebut adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.
2. Pelampiasan rasa kecewa
Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya terhadap orang tua yang
bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus menerus(baik
dari segi prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan peraturan yang terlalu
mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam sosialisasi, sehingga menjadikan
remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di
sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.
3. Kegagalan remaja menyerap norma
Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya
adalah westernisasi Jadi Remaja harus pintar pintar memfilter budaya luar.

C. Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Melakukan Seks Bebas


Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi remaja melakukan seks bebas:

a. Faktor Keluarga
Keluarga merupakan guru pertama dalam kehidupan anak dan keberfungsian sosial keluarga,
diantaranya adalah kemampuan berfungsi sosial secara positif dan adaptasi bagi keluarga yaitu jika
berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan. Peranan, dan fungsinya serta mampu memenuhi
kebutuhannya. Apabila orang tua tidak mengerti akan hal ini maka yang akan terjadi dan tentu saja
memiliki dampak sangat besar bagi anak antara lain:
⚫ kurangnya kasih sayang orang tua.
⚫ kurangnya pengawasan dari orang tua
⚫ dasar-dasar agama yang kurang
⚫ kebebasan yang berlebihan
⚫kurangnya komunikasi antar keluarga

b. Faktor Lingkungan
Manusia adalah makhluk sosial artinya, tidak dapat hidup sendiri dan pasti membutuhkan orang lain.
Untuk itu ada yang disebut lingkungan sosial. Ketika seorang memulai berinteraksi dengan
lingkungan sosial maka akan sedikit banyak mempengaruhi perilaku dan gaya hidupnya. Generasi
muda saat ini lebih banyak masuk dalam lingkungan sosial yang berpengaruh dengan kebudayaan
asing salah satunya seks bebas. Penyebab dari faktor lingkungan antara lain:
⚫ pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
⚫ cara berpakaian yang mengikuti fashion.
⚫ salah pergaulan
⚫Tuntutan pergaulan yang mengikuti tren budaya

c. Faktor Perkembangan Teknologi


Fase globalisasi yaitu satu sisi manusia yang memang dituntut untuk berkembang menuju kearah
lebih modern. Salah satunya dalam hal teknologi yang saat ini sangat mudah digunakan oleh kalangan
masyarakat, contohnya, televisi, majalah, internet dll.
Kemudahan ini justru banyak disalahgunakan oleh generasi muda saat ini. Misalnya anak SD yang
dengan mudah mengakses video porno lewat internet dan fenomena-fenomena lain yang banyak
terjadi.
Berdasarkan pembahasan analisis data diperolch simpulan bahwa 39, 13% dari 46 siswa yang
setuju dengan pergaulan bebas beralasan dengan pergaulan bebas mereka merasa lebih gaul, 25.09%
menganggap pergaulan bebas sebagai tuntutan kemajuan zaman, 21,74% menyatakan pergaulan bebas
tidak selalu buruk dan 13,04% tidak memberikan komentar. Hal ini menunjukkan bahwa faktor
terbesar yang menyebabkan remaja cenderung bergaul bebas adalah keinginan mereka untuk dianggap
lebih gaul oleh teman-teman mereka. Sementara itu alasan mereka menonton VCD porno adalah
karena rasa ingin tahu sebanyak 51,8% dari 108 siswa, 31,48% karena diajak teman, 12,96%
menonton VCD porno secara kebetulan (tidak sengaja), 3,7% tidak memberikan komentar. Hal ini
menunjukkan bahwa faktor
terbesar yang menyebabkan remaja menonton VCD porno adalah perasaan ingin tahu yang besar
terhadap VCD porno.
Dikalangan mahasiswa 22.22% dari 94 mahasiswa menyatakan pergaulan bebas sebagai
pengalaman, 22,22% menyatakan pergaulanbebas sebagai tuntutan kemajuan zaman, 11.11%
menganggap pergaulan bebas tidak selalu buruk dan 44,44% tidak memberikan komentar. Hal ini
menunjukkan bahwa faktor terbesar yang menyebabkan seorang mahasiswa bergaul bebas adalah
sebagai pengalaman dan tuntutan kemajuan zaman. Sementara itu alasan mereka menonton VCD
porno adalah 25% dari 48 mahasiswa merasa penasaran, 16,67% menganggap VCD porno sebagai
pengalaman, 12,50% karena ajakan seorang teman dan 45,83% tidak memberikan komentar. Hal ini
menunjukkan bahwa faktor terbesar yang menyebabkan remaja
Senang menonton VCD porno adalah karena penasaran. Kondisi pergaulan yang bebas
memperbesar kemungkinan seorang remaja menonton VCD porno. Sedangkan VCD porno dapat
menyebabkan remaja ketagihan (ingin menonton lagi) dan kecenderungan untuk memperaktikkan apa
yang dilihat.

D. Akibat Dari Pergaulan Bebas

Akibat buruk yang ditimbulkan dari pergaulan bebas atau free sex antara lain:
1. Pergaulan bebas dapat menyebabkan KTD (kehamilan tak diinginkan).
2. Dari KTD dapat menimbulkan aib di masyarakat.sehingga muncullah rasa malu yang
dapat memacu remaja melakukan aborsi.
3. Remaja yang mengalami KTD terpaksa putus sekolah sehingga membuat masa
Depannya suram.
4. Perilaku seks pranikah berpeluang terjangkit PMS penyakit menular seks; seperti
HIV/AIDS yang pada akhirnya menyebabkan kematian

E. Pergaulan Bebas Dapat Terjadi Dikalangan Remaja.


Sebuah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan riset Internasional Synovate atas nama DKT
Indonesia melakukan penelitian terhadap perilaku seksual remaja berusia 14- 24 tahun. Penelitian
dilakukan terhadap 450 remaja dari Medan, Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa 64% remaja mengakui secara sadar melakukan
hubungan seks pranikah dan telah melanggar nilai-nilai dan norma agama. Tetapi, kesadaran itu
ternyata tidak mempengaruhi perbuatan dan prilaku seksual mereka. Alasan para remaja melakukan
hubungan seksual tersebut adalah karena semua itu terjadi begitu saja tanpa direncanakan.
Hasil penelitian juga memaparkan para remaja tersebut tidak memiliki pengetahuan Khusus serta
komprehensif mengenai seks. Informasi tentang seks (65%) mereka.Dapatkan melalui teman, Film
Porno (35%), sekolah (19%), dan orangtua (5%). Dari Persentase ini dapat dilihat bahwa informasi
dari teman lebih dominan dibandingkan Orangtua dan guru, padahal teman sendiri tidak begitu
mengerti dengan permasalahan Seks ini, karena dia juga mentransformasi dari teman yang lainnya.
Kurang perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan
bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan suami istri di luar nikah sehingga
terjadi kehamilan dan pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab
terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cendrung berbuat nekat (pendek akal) jika menghadapi hal
seperti ini.
Pada zaman modren sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada kondisi sistem- sistem nilai, dan
kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem nilai yang lain yang bertentangan dengan.

F. Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas Atau Seks Bebas

Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME.
Penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap
orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut
sering ‘didengungkan tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak
sepatutnya dilakukan. Selain solusi di atas ada beberapa solusi lainnya. Solusi- solusi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan
hidup dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari
kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan
kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan
mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.

2. Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar


disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan
baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-
hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.

3. Jujur pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap


individu ingin Yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga
pergaulan bebas tersebut dapat Dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak
menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.

4. Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina


hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri
terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan
komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.

5. Perlunya remaja berpikir untuk masa depan. Jarangnya remaja


memikirkan masaDepan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan
pertanyaan “Apa yang akan Terjadi pada diri kami nanti jika kami lalai
dalam menyusun langkah untuk menjadi Individu yang lebih baik?”
kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif Untuk
kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan
berpikir Panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan
berkurangnya jumlah remaja Yang terkena HIV & AIDS nantinya

6. selain usaha dari diri masing-masing sebenamya pergaulan bebas dapat


dikurangi apabila setiap orang tua dan anggota masyarakat ikut
berperan aktif untuk memberikan motivasi positif dan memberikan
sarana dan prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses
keremajaannya sehingga segalanya menjadi bermanfaat dalam
kehidupan tiap remaja

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah
makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia
dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga adalah HAM setiap
individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan,
apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia
harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma
bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-
aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja
yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta
dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari
anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu
permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tampa terkecuali Usaha untuk pencegahan
sudah semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda kita. Agar lebih bermoral,
agar lebih bisa diandalkan untuk kebaikan negara ke depan.

B.Saran
Orang tua harus berperan dalam mengawasi tingkah laku anak. Hal ini sangatlah penting.namun
mereka tidak berhak bertindak otoriter terhadap anak dan harus menjalankan fungsi sebagai orang tua
dengan baik, diantaranya memberikan kasih kaming pendidikan budi pekerti, serta mengajarkan cinta
kasih terhadap sesama. Sehingga terjadi keselarasan antara anak dengan orang tua.

Anda mungkin juga menyukai