DI SUSUN OLEH :
Siti Nuraisyah Pratiwi.S
Reski Amelia Indah
Anissa
Saskia Amelia
Dimas Ray Pratama
Ramon Saputra
Farel Ariyanto
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat serta hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul "Bahaya Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja" ini
dengan sebaik-baiknya. Semua ini tak lepas dari bimbingan, motivasi, serta semangat dan
dorongan Guru pembimbing mata pelajaran Sosiologi kepada kami. Makalah ini kami
buat secara detail namun singkat, agar kita semua bisa lebih mudah mengerti dan
memahami maksud dari Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja.
Kritik dan saran yang membangun kami harapkan terutama dari Bapak/Ibu Guru serta
pembaca, agar dalam penyusunan makalah kami yang akan datang lebih baik serta
memajukan dunia pendidikan dengan mengedepankan logika. Amin
Semoga dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat bagi kita semua serta dapat
mengetahui dan bagaimana cara untuk mencegah Pergaulan Bebas di kalangan remaja ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Metodologi Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi yang terjerumus
ke dalam lembah perzinahan (Free sex). Hal ini disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam
bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-
batas pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah
mengglobal dan lemahnya. Benteng keimanan kita yang mengakibatkan masuknya budaya asing
tanpa penyeleksian yang ketat. Kita telah mengetahui bahwa sebagian besar bangsa barat adalah
bangsa sekuler, seluruh kebudayaan yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama. Hal ini
tentunya bertentangan dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama dan pancasila.
Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari pergaulan bebas. Saat ini
pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode etik dalam memilih calon
pendamping. Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan disebabkan oleh pacaran.
Latar belakang kami membuat laporan penelitian ini adalah ingin mengetahui bahayanya pergaulan
bebas di kalangan remaja pada zaman yang modern ini. Dan kenapa para remaja dapat melakukan hal
tersebut. Dari uraian diatas ini membuktikan betapa hancurnya moralitas dikalangan remaja. Dengan
pertanyaan-pertanyan yang begitu banyaknya tentang pergaulan bebas, maka kami memutuskan untuk
membuat laporan penelitian dan menganbil tema ini. Menurut kami tema ini cocok dengan kehidupan
remaja pada saat ini yang lebih mengutamakan kepentingan pribadinya. Dan tema yang kami pakai
yaitu: BAHAYA PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA
B. Rumusan Masalah
Dan sesuai urain di atas yang menyangkut tentang moralitas pada remaja pada saat ini yang
menjadi asal mula pergaulan bebas atau free sex. Maka kami merumuskan
D. Metodologi penelitian
Teknik metode pengumpulan Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi,
yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati, mencatat, browsing di internet atau membuat
Fotocopy dari dokumen-dokumen yang relevan dengan masalah- masalah yang diteliti.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Faktor Keluarga
Keluarga merupakan guru pertama dalam kehidupan anak dan keberfungsian sosial keluarga,
diantaranya adalah kemampuan berfungsi sosial secara positif dan adaptasi bagi keluarga yaitu jika
berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan. Peranan, dan fungsinya serta mampu memenuhi
kebutuhannya. Apabila orang tua tidak mengerti akan hal ini maka yang akan terjadi dan tentu saja
memiliki dampak sangat besar bagi anak antara lain:
⚫ kurangnya kasih sayang orang tua.
⚫ kurangnya pengawasan dari orang tua
⚫ dasar-dasar agama yang kurang
⚫ kebebasan yang berlebihan
⚫kurangnya komunikasi antar keluarga
b. Faktor Lingkungan
Manusia adalah makhluk sosial artinya, tidak dapat hidup sendiri dan pasti membutuhkan orang lain.
Untuk itu ada yang disebut lingkungan sosial. Ketika seorang memulai berinteraksi dengan
lingkungan sosial maka akan sedikit banyak mempengaruhi perilaku dan gaya hidupnya. Generasi
muda saat ini lebih banyak masuk dalam lingkungan sosial yang berpengaruh dengan kebudayaan
asing salah satunya seks bebas. Penyebab dari faktor lingkungan antara lain:
⚫ pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
⚫ cara berpakaian yang mengikuti fashion.
⚫ salah pergaulan
⚫Tuntutan pergaulan yang mengikuti tren budaya
Akibat buruk yang ditimbulkan dari pergaulan bebas atau free sex antara lain:
1. Pergaulan bebas dapat menyebabkan KTD (kehamilan tak diinginkan).
2. Dari KTD dapat menimbulkan aib di masyarakat.sehingga muncullah rasa malu yang
dapat memacu remaja melakukan aborsi.
3. Remaja yang mengalami KTD terpaksa putus sekolah sehingga membuat masa
Depannya suram.
4. Perilaku seks pranikah berpeluang terjangkit PMS penyakit menular seks; seperti
HIV/AIDS yang pada akhirnya menyebabkan kematian
Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME.
Penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap
orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut
sering ‘didengungkan tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak
sepatutnya dilakukan. Selain solusi di atas ada beberapa solusi lainnya. Solusi- solusi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan
hidup dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari
kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan
kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan
mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah
makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia
dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga adalah HAM setiap
individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan,
apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia
harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma
bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-
aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja
yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta
dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari
anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu
permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tampa terkecuali Usaha untuk pencegahan
sudah semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda kita. Agar lebih bermoral,
agar lebih bisa diandalkan untuk kebaikan negara ke depan.
B.Saran
Orang tua harus berperan dalam mengawasi tingkah laku anak. Hal ini sangatlah penting.namun
mereka tidak berhak bertindak otoriter terhadap anak dan harus menjalankan fungsi sebagai orang tua
dengan baik, diantaranya memberikan kasih kaming pendidikan budi pekerti, serta mengajarkan cinta
kasih terhadap sesama. Sehingga terjadi keselarasan antara anak dengan orang tua.