Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL

PERGAULAN BEBAS REMAJA

Dosen Pengampu : Zulfiana Amalia Mz., M.Hum

Disusun Oleh :

Nama : Syalwa Aulia Wahyuni

NIM : (220305067)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITA ISLAM NEGERI MATARAM

2022/2023
Pergaulan Bebas, FaktorFaktor Penyebab Pergaulan Bebas, Dampak Pergaulan Bebas,

Cara Menanggulangi Pergaulan Bebas

Syalwa Aulia Wahyuni

Prodi Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Mataram

Abstrak :

Pergaulan bebas di kalangan remaja kian meningkat. Keluarga terdidik

memiliki peranan penting guna membatasi perilaku pergaulan bebas di kalangan remaja,

peneliti membatasi rumusan masalah yang hendak dikaji yaitu: Apa yang melatar belakangi

pergaulan bebas anak usia remaja

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwasannya Bentuk-bentuk pergaulan bebas

yang dilakukan oleh remaja di kalangan masyarakat adalah pegangan tangan, pelukkan,

ciuman, sampai melakukan senggama dengan lawan jenis. Mereka dapat melakukannya di

tempat-tempat sepi. Motif terjadinya pergaulan bebas yaitu adanya dorongan biologis yang

tidak terkontrol, untuk mengekspresikan rasa cintanya, rasa ingin tahu yang berlebihan dan

selain itu faktor lingkungan dan kecanggihan teknologi juga mempengaruhinya. Latar

belakang pendidikan keluarga tidak mempengaruhi remaja dalam melakukan perilaku

menyimpang. Perilaku pergaulan bebas di kalangan remaja dikarenakan kurangnya kontrol

diri sendiri, mereka cenderung mencari kesenangan sendiri tanpa menghiraukan nasehat

orang tua. Sekeras-keras orang tua menasehati remaja cenderung menganggap hal itu tidak

terlalu penting.

Bahkan juga orang tua yang memberikan kepercayaan penuh kepada anak remajanya

malah kepercayaan tersebut dimanfaatkan untuk hal-hal negatif seperti

berhubungan seks diluar nikah.

Kata kunci: game online; pergaulan bebas, kalangan remaja, seks


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam memasuki masa dewasa ini kita cendrung menginginkan kesenangan

duniawi saja, tanpa memperhatikan dampak negatif yang ditimbulkan akibat

perbuatannya tersebut.

Kita banyak menghabiskan waktu untuk bersenang-senang tanpa ada batas. Ini

akibat adanya pergaulan bebas yang terjadi pada sekarang.

Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan bebas yang

sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan perbuatan apapun itulah

yang ada dibenak mereka semua. Salah satu contoh yang selalu dilakukan anak remaja

sekarang adalah Seks Bebas.

Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan memalukan itu karena

rasa ingin tahunya dan ingin mencoba sesuatu. Seperti halnya seks bebas, mereka

melihat adegan-adegan yang melanggar agama akhirnya nafsu mereka bergerak dan

ingin mencobanya. Merekapun melakukan hal itu dengan pasangannya tapi bukan

istrinya melainkan bersama dengan pacar mereka.

Untuk itu saya mencoba mengangkat judul bahaya pergaulan bebas, agar para

pembaca terkhusus untuk para remaja sekarang untuk menghindari pergaulan bebas

dan tahu dampak pergaulan bebas.


PEMBAHASAN

A. Pengertian Pergaulan Bebas

Pada umumnya masyarakat lebih cendrung mengejar kesenangan dunia saja,

padahal masih ada kesenangan yang tiada akhirnya yakni di surga. Tapi mereka tidak

mempedulikan hal itu, yang paling parah mereka malah meniggalkan amalan-amalan

mereka demi kesenagan mereka. Terutama anak remaja sekarang yang suka mencoba

sesuatu yang baru dan mereka senang melakukannya tanpa memperhatikan

dampaknya.

Remaja pada hakikatnya sedang berjuang untuk menemukan dirinya sendiri,

jika dihadapkan pada keadaan luar atau lingkungan yang kurang serasi penuh

kontradiksi dan labil, maka akan mudahlah mereka jatuh kepada kesengsaraan batin,

hidup penuh kecemasan, ketidakpastian dan kebimbangan. Hal seperti ini telah

menyebabkan remaja-remaja Indonesia jatuh pada kelainan-kelainan kelakuan yang

membawa bahaya terhadap dirinya sendiri baik sekarang, maupun di kemudian hari.

Masa remaja merupakan masa dimana seorang anak akan banyak

mendapatkan pembelajaran tentang kehidupan. Seorang anak akan sangat produktif di

usia ini, tergantung orang tua, lingkungan sekitar dan budaya yang akan mengarahkan

seorang anak menjadi seperti apa. Salah satu permasalahan yang sangat kompleks

tentang remaja adalah kenalan remaja. Kenakalan remaja (juvenile delinquency)

adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat

yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa. Saat ini,

hampir tidak terhitung berapa jumlahremaja yang melakukan hal-hal negatif. Bahkan,

akibat kenakalan remaja tersebut, banyak sekali kerugian yang terjadi, baik bagi

remaja itu sendiri maupun orang-orang di sekitar mereka. Remaja adalah seorang anak

yang bisa dibilang berada pada usia tanggung, mereka bukanlah anak kecil yang tidak
mengerti apa-apa, tapi juga bukan orang dewasa yang bisa dengan mudah akan

membedakan hal mana yang baik dan mana yang berakibat buruk.

Anak remaja sekarang mengenal istilah pergaulan bebas, mereka mengartikan

pergaulan bebas kalau kita bisa melakukan perbuatan yang tanpa batas. Padahal tidak

demikian, arti yang sesungguhnya kita hanya disarankan berteman dengan siapa saja

dan apabila teman kita itu kelakuannya menyimpan jangan kita tiru itulah arti yang

sebenarnya.

Arti pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia

sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariaanya membutuhkan orang

lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan. Arti lain pergaulan

bebas adalah salah satu bentuk prilaku menyimpang yang mana “bebas” yang

dimaksud adalah melewati batas norma-norma. Jadi dapat disimpulkan dari

pengertian diatas pergaulan bebas adalah prilaku manusia yang menyimpang yang

melanggar norma-norma agama dan tidak ada batasannya.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergaulan Bebas

1. Faktor Internal

a. Faktor Kepribadian

Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada sistem

psikosomatis dalam individu yang turut menentukan caranya yang unik dalam

menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya (biasanya disebut karakter

psikisnya). Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya. Pada

periode ini, seseorang meninggalkan masa anak-anak untuk menuju masa

dewasa. Masa ini di rasakan sebagai suatu Krisis identitas karena belum

adanya pegangan, sementara kepribadian mental untuk menghindari timbulnya


kenakalan remaja atau perilaku menyimpang.

b. Faktor Kondisi Fisik

Faktor ini dapat mencakup segi cacat atau tidaknya secara fisik dan segi

jenis kelamin. Ada suatu teori yang menjelaskan adanya kaitan antara cacat

tubuh dengan tindakan menyimpang (meskipun teori ini belum teruji secara

baik dalam kenyataan hidup). Menurut teori ini, seseorang yang sedang

mengalami cacat fisik cenderung mempunyai rasa kecewa terhadap kondisi

hidupnya. Kekecewaan tersebut apabila tidak disertai dengan pemberian

bimbingan akan menyebabkan si penderita cenderung berbuat melanggar

tatanan hidup bersama sebagai perwujudan kekecewaan akan kondisi

tubuhnya.

c. Faktor Status dan Peranannya di Masyarakat

Seseorang anak yang pernah berbuat menyimpang terhadap hukum yang

berlaku, setelah selesai menjalankan proses sanksi hukum (keluar dari

penjara), sering kali pada saat kembali ke masyarakat status atau sebutan “eks

narapidana” yang diberikan oleh masyarakat sulit terhapuskan sehingga anak

tersebut kembali melakukan tindakan penyimpangan hukum karena meresa

tertolak dan terasingkan.

2. Faktor Eksternal

a. Kondisi Lingkungan Keluarga

Tidak diragukan bahwa keluarga memegang peranan penting dalam

pembentukan pribadi remaja dan menentukan masa depannya. Mayoritas remaja

yang terlibat dalam kenakalan atau melakukan tindak kekerasan biasanya

berasal dari keluarga yang berantakan, keluarga yang tidak harmonis di mana

pertengkaran ayah dan ibu menjadi santapan sehari-hari remaja. Bapak yang
otoriter, pemabuk, suka menyiksa anak, atau ibu yang acuh tak acuh, ibu yang

lemah kepribadian dalam atri kata tidak tegas menghadapi remaja, kemiskinan

yang membelit keluarga, kurangnya nilainilai agama yang diamalkan dll

semuanya menjadi faktor yang mendorong remaja melakukan tindak kekerasan

dan kenakalan.

b. Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik

Apabila sistem pengawasan lembaga-lembaga sosial masyarakat terhadap

pola perilaku anak muda sekarang kurang berjalan dengan baik, akan

memunculkan tindakan penyimpangan terhadap nilai dan norma yang berlaku.

Misalnya, mudah menoleransi tindakan anak muda yang menyimpang dari

hukum atau norma yang berlaku, seperti mabuk-mabukan yang dianggap hal

yang wajar, tindakan perkelahian antara anak muda dianggap hal yang biasa

saja. Sikap kurang tegas dalam menangani tindakan penyimpangan perilaku ini

akan semankin meningkatkan kuantitas dan kualitas tindak penyimpangan di

kalangan anak muda.

C. Penyebab Dan Dampak Dari Pergaulan Bebas

1. Penyebab Pergaulan Bebas

Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja

mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya

pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi

remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, seperti pergaulan

bebas dan penggunaan narkoba yang berujung kepada penyakit seperti HIV dan

AIDS ataupun kematian.

2. Dampak Dari Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia


gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali

pemakain narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya

berujung kepada HIV/AIDS, dan vastinya setelah terkena virus ini kehidupan

remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.

Selain dari seks bebas maraknya pergaulan bebas juga menimbulkan para

remaja yang minum-minuman dan mabuk-mabukkan. Ada juga yang sering minum

obat-obat terlarang. Padahal mereka tidak tahu ujung-ujung dari perbuatan mereka

akan menimbulkan kematian.

D. Cara Menanggulangi Pergaulan Bebas

1. Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin

dengan mengelola waktu, emosi, energy serta pikiran dengan baik dan

bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi

waktu luang dengan kegiatan positif.

2. Jujur pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin

yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaul;an bebas tersebut

dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja ridak menganiaya emosi dan diri mereka

sendiri.

3. Perlunya remaja berpikir untuk masa depan. Jarangnya remaja memikirkan

masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa

yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah

untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan

tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri pada remaja. Dengan itu maka

remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan

akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV/AIDS nantinya.


DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Dra. Ny.Y. Singgih D. Gunarsa, 2003, Psikologi Untuk Muda Mudi, Jakarta, Seri

Psikologi.

Website :

Ika Yuhastutut Shofyana, Pergaulan Bebas Kalangan Remaja (UIN Sunan Ampel

Surabaya, 2017)

Anda mungkin juga menyukai