Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH FILSAFAT

TENTANG

BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN ARISTOTELES

Dosen Pengampu : Halimatuzzahro Marzuki, Lc. Ag.

Disusun Oleh :

Nama : Syalwa Aulia Wahyuni

NIM : 220305067

Kelas :B

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITA ISLAM NEGERI MATARAM
2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan Rahmat Tuhan, segala Puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita

nikmat, terutama nikmat Iman, Islam, dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan

makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah “filsafat”. Semoga selanjutnya kita

senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT.

Sholawat dan salam selalu tecurah limpahkan kepada Baginda Nabi

Muhammad SAW, Rahmat dan Tauladan bagi ummat Islam diseluruh alam. Yang telah

menunjukkan jalan yang benar kepada kita semua.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Halimatuzzahro Marzuki,

Lc.Ag. selaku Dosen mata kuliah filsafat yang tak pernah lelah membimbing kami.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan

makalah ini. Karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca,

terutama penulis.

Mataram, 26 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1

A. Latar Belakang ................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ...........................................................................................................2

C. Tujuan ..............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3

A. Biografi Seorang Aristoteles............................................................................................3

B. Buah Pemikiran Aristoteles..............................................................................................5

C. Pengaruh Pemikiran Aristoteles Bagi Dunia Filsafat Barat.............................................9

BAB III PENUTUP...................................................................................................................11

A. Kesimpulan ....................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Filsafat termasuk ilmu pengetahuan yang paling luas cakupannya, oleh karena

itu, titik tolak untuk memahami dan mengerti filsafat adalah meninjau dari segi

etimologi (membahas sesuatu istilah atau kata kerja dari segi asal usul kata itu). Dari

segi etimologi ‘filsafat’ dalam Bahsa Indonesia memiliki padanan kata ‘falsafah’

(arab), philosophy (inggris), philosophia (latin), philosophie ( Jerman, Belanda,

Perancis). Filsafat adalah suatu usaha untuk memahami atau mengerti dunia dalam hal

makna dan nilai-nilainya.

Filsafat merupakan akar dari semua ilmu pengetahuan sehingga disebut sebagai

The Mother of Science. Karakteristik ilmu filsafat yang mencakup menyeluruh,

artinya pemikiran yang luas, pemikiran yang meliputi beberapa sudut pandang:

Mendasar, artinya pemikiran mendalam sampai kepada hasil yang fundamental

(keluar dari gejala); Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar

bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya dan pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai

medan gerapan (obyek) yang baru pula. Karakteristik tersebut dijadikan dasar dalam

pengembangan ilmu pengetahuan yang lain.

Salah satu tokoh filsafat yang sangat berpengaruh sampai saat ini ialah

Aristoteles. Aristoteles memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan teknologi

pengetahuan yang ada saat ini. Dia telah memulai, merintis, dan membangun pondasi

bagi filsafat san sains. Aristoteles adalah filsuf dan ilmuan Yunani yang menjadi salah

satu tokoh intelektual terbesar dalam sejarah Barat (Rogers, 2010:2). Bapak logika

dan ilmu alam yang juga terkenal sebagai guru Alexander the Great. Ia adalah penulis

dari system filosofis dan ilmiah yang komprehensif, pertama dalam sejarah,

1
Enclopedia Britannica pun menyebutnya “the first genuine scientist in history”

(mauludi, 2016:2).

A. Filsafat termasuk ilmu pengetahuan yang paling luas cakupannya, oleh karena itu titik
B. tolak untuk memahami dan mengerti filsafat adalah meninjau dari segi etimologi
(membahas
C. sesuatu istilah atau kata dari segi asal usul kata itu). Dari segi etimologi “filsafat”
dalam
D. bahasa Indonesia memiliki padanan kata “falsafah”(arab), phylosophy (inggris),
philosophia
E. (latin), phlisophie (Jerman, Belanda, Perancis). Filsafat adalah suatu usaha untuk
memahami
F. atau mengerti dunia dalam hal makna dan nilai-nilainya.
G. Filsafat merupakan akar dari semua ilmu pengetahuan sehingga disebut
sebagai The
H. Mother of Science. Karakteristik ilmu filsafat yang mencakup menyeluruh, artinya
pemikiran
I. yang luas, pemikiran yang meliputi beberapa sudut pandang; Mendasar, artinya
pemikiran
J. mendalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar dari gejala); spekulatif,
artinya
K. hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya
dan
L. hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai medan garapan (obyek) yang
baru pula.
M. Karakteristik tersebut dijadikan dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang
lain.
N. Salah satu tokoh filsafat yang sangat berpengaruh sampai saat ini ialah
Aristoteles.
O. Aristoteles memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan teknologi
pengetahuan yang
P. ada saat ini. Dia telah memulai, merintis, dan membangun fondasi bagi filsafat dan
sains.
Q. Aristoteles adalah filsuf dan Ilmuan Yunani yang menjadi salah satu
tokoh intelektual
R. terbesar dalam sejarah Barat (Rogers, 2010:2). Bapak logika dan ilmu
alam yang juga
S. terkenal sebagai guru Alexander the Great. Ia adalah penulis dari sistem filosofis dan
ilmiah
T. yang komprehensif, pertama dalam sejarah. Ensclopedia Britannica pun menyebutnya
“the
U. first genuine scientist in history” (Mauludi, 2016: 2).
V. Filsafat termasuk ilmu pengetahuan yang paling luas cakupannya, oleh karena itu titik
W. tolak untuk memahami dan mengerti filsafat adalah meninjau dari segi etimologi
(membahas
X. sesuatu istilah atau kata dari segi asal usul kata itu). Dari segi etimologi “filsafat”
dalam

2
Y. bahasa Indonesia memiliki padanan kata “falsafah”(arab), phylosophy (inggris),
philosophia
Z. (latin), phlisophie (Jerman, Belanda, Perancis). Filsafat adalah suatu usaha untuk
memahami
AA. atau mengerti dunia dalam hal makna dan nilai-nilainya.
BB. Filsafat merupakan akar dari semua ilmu pengetahuan sehingga
disebut sebagai The
CC. Mother of Science. Karakteristik ilmu filsafat yang mencakup menyeluruh,
artinya pemikiran
DD. yang luas, pemikiran yang meliputi beberapa sudut pandang; Mendasar,
artinya pemikiran
EE.mendalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar dari gejala); spekulatif,
artinya
FF. hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya
dan
GG. hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai medan garapan (obyek)
yang baru pula.
HH. Karakteristik tersebut dijadikan dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan
yang lain.
II. Salah satu tokoh filsafat yang sangat berpengaruh sampai saat ini ialah
Aristoteles.
JJ. Aristoteles memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan teknologi
pengetahuan yang
KK. ada saat ini. Dia telah memulai, merintis, dan membangun fondasi bagi filsafat
dan sains.
LL.Aristoteles adalah filsuf dan Ilmuan Yunani yang menjadi salah satu
tokoh intelektual
MM. terbesar dalam sejarah Barat (Rogers, 2010:2). Bapak logika dan
ilmu alam yang juga
NN. terkenal sebagai guru Alexander the Great. Ia adalah penulis dari sistem
filosofis dan ilmiah
OO. yang komprehensif, pertama dalam sejarah. Ensclopedia Britannica pun
menyebutnya “the
PP. first genuine scientist in history” (Mauludi, 2016: 2).
B. Rumusan Masalah

1. Siapakah Aristoteles?

2. Bagaimana buah pemikiran Aristoteles?

3. Bagaimana pengaruh dari pemikiran Aristoteles bagi dunia filsafat barat?

C. Tujuan

1. Menjelaskan sosok Aristoteles.

2. Menjelaskan buah pemikiran Aristoteles.

3. Menjelaskan pemikiran Aristoles yang mempengamhi dunia Filsafat barat.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Seorang Aristoteles

Aristoteles lahir di sebuah kota kecil bernama Stagira pada tahun 384 SM.

Kota ini merupakan bagian dari semenanjung Kalkidiki. Pengasuhan Aristoteles

dilakukan oleh keluarganya di Atarneus, Anatolia. Kondisi ini disebabkan ayahnya

wafat pada usia muda selama pengadilan di Pella, Makedonia

Tengah. Pekerjaan ayahnya adalah sebagai fisikawan. Semasa hidupnya, ia menulis

tentang filsafat dan ilmu lainnya yaitu fisika, politik, etika, biologi dan psikologi. 

4
Aristoteles membagi filsafat menjadi empat persoalan yaitu

logika, fisika, metafisika dan pengetahuan praktis. Analisis mengenai filsafat

dilakukannya menggunakan silogisme. Pemikiran Aristoteles mengenai logika yang

memanfaatkan metode deduktif dijadikan sebagai dasar dalam logika

formal. Aristoteles juga meyakini bahwa keberadaan ilmu ditujukan untuk

mendukung kehidupan manusia.

Pada awalnya, Aristoteles merupakan murid dari Plato. Namun ia kemudian

menolak beberapa pemikiran Plato dan memulai pemikiran filsafatnya sendiri.

Aristoteles mendirikan sebuah pusat pendidikan dan penelitian bernama Lyceum.

Melalui tempat ini, ia menyampaikan pemikiran-pemikirannya yang kemudian

memengaruhi pemikiran dari para filsuf, teolog atau ilmuwan lain.

Aristoteles hidup di lingkungan yang mendukung kreativitas kebudayaan dan

intelektual. Pada masa hidupnya, negara-negara kota di Yunani mengalami

perpecahan akibat kekalahan Athena dari Sparta dalam Perang Peloponesian pada

tahun 404 SM. Konflik berkepanjangan antara negara-negara kota di Yunani berakhir

setelah Filipus II dari Makedonia menaklukkan negara-negara tersebut dan

mendirikan Kekaisaran Makedonia. Aristoteles hidup dalam pemerintahan putra dari

Filipus II dari Makedonia, Alexander Agung. Pada masa ini, ia menjadi murid dari

Plato yang banyak menulis dialog. Aristoteles mengembangkan sistem filsafatnya

sendiri pada masa tersebut.1

Wemer Jaeger menyatakan bahwa fase pertama perjalanan (travel period)

riwayat hidup Aristoteles mempakan awal gerakannya menjauh dari Platonisme,

temtama dalam pandangan tentang metafisika dan epistemologi yang lebih mengarah

kepada empirisisme. Perkembangan ini berlanjut hingga fase kedua kehidupan

Aristoteles di Athena, yakni ketika Aristoteles memimpin kampusnya sendiri dan


1
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/21/filsafat-aristoteles

5
meninggalkan Platonisme demi menjadi seorang empirisis.

Aristoteles merupakan seorang filsuf yang pernah menjadi murid Plato selama

20 tahun yang lahir di Stageira, Chalcidice, suatu tempat di daerah Thracia, pada tahun

384 SM. la memiliki ayah yang berprofesi sebagai seorang dokter bagi Raja Amyntas

bernama

Nicomachus dan ibunya bernama Phaestis. Dia menempuh pendidikan pada

sekolah Academy yang dipimpin oleh plato pada saat bemsia 17 tahun. Pada saat itu

dia banyak tidak setuju dengan pendapat gurunya itu. Walaupun gurunya juga

mengakui kecerdasan dan kepandaian muridnya itu tapi mereka tak pernah sepaham.

Pertengkaran ini berakhir pada saat plato meninggal. Di kemudian hari akhirya Plato

menyerahkan akademinya pada

Speussipus, bukan pada Aristoteles. Sehingga Aristoteles pergi meninggalkan

akademi Bersama temannya Xenocrates. Aristoteles meninggalkan akademi tersebut

setelah Plato meninggal, dan menjadi gum bagi Alexander dari Makedonia.

Saat Alexander berkuasa pada tahun 336 SM, Aristoteles kembali ke Athena.

Dengan dukungan dan bantuan dari Alexander, ia kemudian mendirikan akademinya

sendiri yang diberi nama Lyceum, yang dipimpinnya sampai talmn 323 SM.

Pembahan politik seiring jatuhnya Alexander menjadikan dirinya hams kembali kabur

dari Athena guna menghindari nasib naas sebagaimana dulu dialami Socrates.

Alistoteles meninggal tak lama setelah pengungsian tersebut. Aristoteles sangat

menekankan empilisme untuk menekankan pengetahuan.

B. Buah Pemikiran Aristoteles

Aristoteles memiliki kecenderungan berpikir saintifik tampak dari

pandangan-pandangan filsafatnya yang sistematis dan banyak menggunakan

6
metode empiris. Dan pandangan filsafatnya lebih mengarah kepada hal-hal yang

konkret. Dia juga pernah menjadi guru dari seorang jenderal terkenal yaitu

Alexander Agung. Aristoteles memiliki karya luar biasa adalah filsafat etika,

negara, logika, dan metafisika.

Di dalam dunia filsafat Aristoteles di kenal sebagai bapak logika. Logika

Aristoteles dikenal sebagai logika tradisional dan sebagai pengantar pada logika

modern. Logika tradisional di sini di sebut dengan logika formal. Sedangkan bagi

kaum santri dikenal dengan sebutan ilmu Manthiq. Aristoteles walaupun menjadi

murid Plato, namun dalam beberapa hal ia tidak sependapat dengan pandangan Plato.

Berbeda dengan Plato tentang persoalan kontradiktif antara tetap dan menjadi,

Aristoteles menerima yang berubah dan menjadi, yang bennacam-macam bentuknya,

yang semua itu berada di dunia alam sebagai realitas yang sesungguhnya. Itulah

sebabnya filsafat Aristoteles di sebut sebagai realisme.2

Pandangan Plato bagi Aristoteles merupakan filosofi tentang adanya yang ada

dan adanya yang tidak ada. Aristoteles melengkapiuya dengan bahwa manusia

berpotensi mengembangkan ide, dan pengembangannya tersebut dipengaruhi Oleh

penglihatan, pengalaman, dan pengerian-pengertian, sehingga ide dan realitas segala

yang ada menyatu dalam suatu terminologi filosofis. Di sini sebenamya Plato

mempelajari keberadaan yang ada sebagai suatu keselułuhan, dan yang dipelajarinya

adalah dunia yang tidak kelihatan yakni dunia ide. Sedangkan Aristoteles membagi

tersebut kedalam berbagai lingkungan seperti fisika, biologi, etika, politik, dan

psikologi. Di sini Aristoteles mempelajari sesuatu kenyataan fisika, biologi, etika,

politik, dan psikologi. Di sini Aristoteles mempelajari sesuatu kenyataan yang tampak.
2
Maulidi, Saluul, 2016. Aristoteles: Inspirasi Dan Pencerahan Untuk Hidup Lebih Bermakna: PT Elex

Media Komputindo kelompok Gramedia: Jakarta. Hal. 67

7
Filsafat Aristoteles berkembang dalam tiga tahapan yang pertama ketika dia

masih belajar di Akademi Plato ketika gagasannya masih dekat dengan gurunya

tersebut, kemudian ketika dia mengungsi, dan terakhir pada waktu ia memimpin

Lyceum mencakup enam karya tulisnya yang membahas masalah logika, yang

dianggap sebagai karya-karyanya yang paling penting, selain kontribusinya di bidang

Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, Ilmu Alam dan karya seni.3

 Di bidang ilmu alam ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan

mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Karyanya

menggambarkan kecenderungannya akan analisis kritis, dan pencarian terhadap

hukum alam dan keseimbangan pada alam. Berlawanan dengan Plato yang

menyatakan teori tentang bentuk-bentuk ideal benda, Aristoteles menjelaskan

bahwa materi tidak mungkin tanpa bentuk karena ia ada (eksis). Pemikiran

lainnya adalah tentang gerak di mana dikatakan semua benda bergerak menuju

satu tujuan, sebuah pendapat yang dikatakan bercorak teleologis. Karena benda

tidak dapat bergerak dengan sendirinya maka harus ada penggerak di mana

penggerak itu harus mempunyai penggerak lainya hingga tiba pada penggerak

pertama yang tak bergerak yang kemudian disebut dengan theos, yaitu yang

dalam pengertian bahasa Yunani sekarang dianggap berarti Tuhan.

 Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning),

yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran

tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia

menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berfikir induktif


3
New Dig Barnes, Jonathan. 2000. Aristotle. New York: Oxford University Press. Biography.com

Editors. Hal. 34-36

8
(inductive thinking). Hal lain dalam kerangka berpikir yang menjadi

sumbangan penting Aristoteles adalah silogisme yang dapat digunakan dalam

menarik kesimpulan yang baru yang tepat dari dua kebenaran yang telah ada.

Misalkan ada dua pernyataan (premis) :

 Setiap manusia pasti akan mati (premis mayor)

 Sokrates adalah manusia (premis mayor)

 Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Sokrates pasti akan mati.

 Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah

gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki. Karena luasnya lingkup karya-

karya dari Alistoteles, maka dapatlah ia dianggap berkontribusi dengan skala

ensiklopedis, di mana kontribusinya melingkupi bidang-bidang yang sangat

beragam sekali seperti Fisika, Astronomi, Biologi, Psikologi, Metafisika

(misalnya studi tentang prinsip-prinsip awal mula dan ide-ide dasar tentang

alam), logika formal, etika, politik, dan bahkan teori retorika dan puisi.

 Di bidang seni, Aristoteles memuat pandangannya tentang keindahan dalam buku

Poetike. Menurut Aristoteles keindahan menyangkut keseimbangan ukuran yakm

ukuran material. Sebuah karya seni adalah suatu perwujudan afiistik yang

merupakan hasil chatarsis disertai dengan estetika. Chatarsis adalah

pengungkapan kumpulan perasaan yang dicurahkan ke luar. Kumpulan perasaan

itu disertai dorongan nonnatif. Dorongan nonnatif yang dimaksud adalah

dorongan yang akhimya memberi wujud khusus pada perasaan tersebut Wujud itu

ditiru dari apa yang ada di dalam kenyataan. Alistoteles juga mendefinisikan

pengertian sejarah yaitu merupakan satu sistem yang meneliti suatu kejadian

sejak awal dan tersusun dalam bentuk kronologi. Pada masa yang sama, menurut

dia juga Sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan,

9
rekod-rekod atau bukti-bukti yang konkret.

Secara garis besar buah pemikiran Aristoteles disusun secara sistematis,

dan dikelompokkan ke 8 bagian :

1. Logika (jalan pikiran atau proses nalar)

2. Filsafat Alam (alam semesta atau fisika)

3. Psikologi (jiwa manusia)

4. Biologi (hayati)

5. Metafisika (melampaui fisik)

6. Etika (kebaikan atau moral)

7. Politik dan ekonomi

8. Retorika dan poetika (Bahasa dan kesenian)

Teori gerak dan penyebab (causa) teori terjadinya seseuatu gerak

berlangsungnya anatara dua hal berlawanan, contoh anatara panas dan dingin 3

faktor dalam setiap perubahan :

a. Keadaan ataua ciri terdahulu (dingin)

b. Keadaan atau ciri baru (panas)

c. Dasar yang tetap (air)

Analisanya: ada aksi dan potensi. Dari Potensial menjadi Aktual. Ada 4

penyebab terjadinya hal tersebut :

1. Penyebab efisien (Efficient Cause) : yaitu sumber kejadian, faktor yang

menjalankan kejadian. Contoh : tukang kayu yang membuat meja makan.

2. Penyebab final (Final Cause) : yaitu tujuan yang menjadi arah kejadian.

Contoh : meja makan dibuat untuk makan

10
3. Penyebab material (Material Cause) : yaitu bahan dari mana benda dibuat.

Contoh : meja makan dibuat dari kayu.

4. Penyebab formal (Formal Cause) : yaitu bentuk yang menyusun bahan.

Contoh : bentuk meja ditambah pada kayu, sehingga kayu menjadi sebuah

meja.

C. Pengaruh Pemikiran Aristoteles Bagi Dunia Filsafat Barat

Meskipun sebagian besar ilmu pengetahuan yang dikembangkannya terasa

lebih merupakan penjelasan dari hal-hal yang masuk akal (common-sense

explanation), banyak teori-teorinya yang bertahan bahkan hampir selama dua ribu

tahun lamanya Hal ini terjadi karena teori-teori tersebut dianggap masuk akal dan

sesuai dengan pemikiran masyarakat pada umumnya, meskipun kemudian temyata

bahwa teori-teori tersebut salah total karena didasarkan pada asumsi-asumsi yang

keliru.

Dapat dikatakan bahwa pemikiran Aristoteles sangat bemengamh pada pemiklran

Barat dan pemikiran keagamaan lain pada umumnya. Penyelarasan pemikiran

Aristoteles dengan teologi Kristiani dilakukan oleh Santo Thomas Aquinas pada

abad ke-13, dengan teologi Yahudi oleh Maimonides (1135—1204), dan dengan

teologi Islam oleh Ibnu Rusyid (1126 1198). Bagl manusia abad peltengahan,

Aristoteles tidak saja dianggap sebagai sumber yang otoritatif terhadap logika dan

metafisika, melainkan juga dianggap sebagai sumber utama dari ihnu pengetahuan,

atau "the master of those Il'ho know", sebagaimana yang kemudian dikatakan oleh

Dante Alighier.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Anthony Kenny (2016) dengan perhitungan apapun, prestasi

intelektual Aristoteles adalah luar biasa. Dia adalah ilmuwan sejati pertama dalam

sejarah. Dia adalah penulis peltama yang karyanya berisi pengamatan fenomena

alam yang rü1Ci dan luas, dan ia adalah filsuf peltama yang memahami hubungan

antara observasi dan teori dalam metode ilmiah. Dia mengidentifikasi berbagai

disiplin ilmu dan mengeksplorasi hubungan mereka satu sama lain, dia adalah

professor pertama yang mengatur kuliah menurut program studi dan mnetapkannya

di silabus. Lyceum-nya adalah Lembaga penelitian peltama dimana sejumlah

12
sarjana dan peneliti bergabung dalam penyelidikan kolaboratif dan dokumentatif.

Akhimya. Yang tidak kalah penting, dia adalah orang pertama dalam sejarah yang

membangun sebuah perpustakaan penelitian, dengan koleksi sistematis karya-karya

yang diwariskan bagi para penerusnya (Mauludi, 2016: 8-9).

Ketika Aristoteles meninggal pada musim gugur 322 SM, di usia enam puluh

dua tahun, ia berada pada puncak kekuatannya: seorang sarjana yang eksplorasi

ilmiahnya begitu luas sebagaimana pikiran filosofisnya yang begitu mendalam;

seorang guru yang memesona dan menginspirasi para pemuda Yunani; seorang

figure public yang menjalani kehidupan yang penuh gejolak di dunia yang bergolak.

Aristoteles hidup di masa klasik sebagai raksasa intelektual (Bames, 2000: l).

Aristoteles muncul di akhir masa kreatif pemikiran Yunani. Setelah

kematiannya butuh waktu dua ribu tahun untuk melahirkan para pemikir yang

dinilai setara dengannya (Russel, 1947: 182).4

4
Mahfud clan Patsun, 2019. Mengenal Filsqfat Antara Metode Praktik Dan Pemikiran Socrates, Plato

Dan Aristoteles : CENDEKIA Jumal Studi Keislaman. Hal. 23-26

https://id.wikipedia.org/wiki/Aristoteles

13
DAFTAR PUSTAKA

Mahfud clan Patsun, 2019. Mengenal Filsqfat Antara Metode Praktik Dan Pemikiran

Socrates, Plato Dan Aristoteles : CENDEKIA Jumal Studi Keislaman.

Maulidi, Saluul, 2016. Aristoteles: Inspirasi Dan Pencerahan Untuk Hidup Lebih

Bermakna: PT Elex Media Komputindo kelompok Gramedia: Jakarta.

New Dig Barnes, Jonathan. 2000. Aristotle. New York: Oxford University Press.

Biography.com Editors.

Russell, Bertrand. 1947. History of Western Philosophy. Great Britain: George Allen &

14
Unwin.

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/21/filsafat-aristoteles

http://stafffew.uny.ac.id/upload/132051059/pendidikan/aristotelesed.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Aristoteles

15

Anda mungkin juga menyukai