Anda di halaman 1dari 14

ASAL-USUL PERKEMBANGAN FISIKA YANG TERCATAT SEJARAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur pada mata kuliah “Sejarah Fisika”

Dosen Pengampu:
Dr. Muhammad Minan Chusni, M.Pd.Si.

Disusun oleh :
Kelompok 2
Rini Agustin (1202070068)
Siti Alfiyah (1202070072)
Tiara Muliawati (1202070075)
Windi Widiana (1202070084)
Zahrofa Fidiani Salma (1202070087)

Pendidikan Fisika Semester 6 Kelas C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Asal-Usul
Perkembangan Fisika yang Tercatat Sejarah ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada junjunan kita yakni Nabi Muhammad SAW,
kepada keluarganya, para sahabatnya, dan kita semua selaku umatnya yang taat hingga akhir
zaman semoga mendapatkan syafaatnya di yaumil akhir, Aamiin. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Muhammad Minan Chusni,
M.Pd.Si. selaku dosen mata kuliah Pengelolaan Pendidikan. Kami juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu serta membimbing dalam proses penyusunan
makalah ini.

Tujuan di buatnya makalah ini agar semua orang yang membaca makalah ini bisa
menambah ilmu pengetahuan terutama mengenai Asal-Usul Perkembangan Fisika yang
Tercatat Sejarah. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna,
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Maka dari itu, dengan tangan terbuka
kami menerima kritik dan saran sebagai bahan masukkan agar lebih baik lagi kedepannya
dalam proses pembuatan makalah. Kami juga meminta maaf atas kekurangan dalam proses
pembuatan makalah ini dan semoga makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan dan
bermanfaat bagi para pembaca.

Bandung, Maret 2023


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asal-usul perkembangan fisika yang tercatat sejarah?
2. Bagaimana sejarah pemikiran sains?
3. Apa perbedaan periodisasi sejarah fisika menurut Richtmeyer dan Jacoub?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui asal-usul perkembangan fisika yang tercatat sejarah?
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah pemikiran sains?
3. Untuk mengetahui perbedaan periodisasi sejarah fisika menurut Richtmeyer dan
Jacoub?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Asal-Usul Perkembangan Fisika yang Tercatat Sejarah


B. Sejarah Pemikiran Sains
Pada dasarnya, sejarah terkait pemikiran sains itu sangatlah luas. Sejarah mencakup
semua jejak peristiwa yang telah terjadi dengan tujuan untuk mengungkapkan segala
sesuatu sesuai dengan fakta yang ada tanpa adanya distorsi. Dalam hal ini, sejarah yang
akan diangkat adalah sejarah terkait pemikiran sains.
Terdapat banyak perbedaan dalam pembagian periodisasi pemikiran sains. Berikut
merupakan beberapa tokoh dan pembagian periodisasi pemikiran sains menurutnya.
1. George J. Mouly
George J. Mouly membagi pemikiran sains menjadi tiga periode, yaitu animisme,
ilmu empiris dan imu teoritis. (Suriasumantri, 2015)
2. Amsal Bakhtiar
Pemikiran sains menurut Amsal Bakhtiar dibagi menjadi empat periode, yaitu
sebagai berikut.
1) Periode Yunani Kuno
Yunoni Kuno sangat identik dengan filsafat yang merupakan induk
dari sains atau ilmu pengetahuan. Filsafat merupakan sesuatu yang sangat
berharga dan berperan penting dalam pemikiran keilmuan di masa yang akan
datang. Seiring berkembangnya waktu, filsafat dijadikan landasan berpikir oleh
bang sa Yunani dalam menggali ilmu pengetahuan. Dapat dikatakan bahwa
filsafat merupakan pintu pembukan menuju ilmu-ilmu lainnya hingga saat ini.
(Russel, Jatmiko, & Kamdani, 2004)
Periode ini berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan abad 6 M.
Sikap yang digunakan dalam perode ini adalah sikap an ingquiring attitude
(sikap senang menyelidiki sesuatu secara kritis) dan tidak menerima
pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima
begitu saja). Pada mas ini, filsafat tumbuh dengan subur dan Yunani mencapai
masa keemasannya.
Pada zaman ini, terdapat banyak ilmuwan yang ahli dalam berbagai
bidang. Ilmuwan tersebut diataranya adalah sebagai berikut.
a. Thales (624-545 SM)
Thales merupakan tokoh pertama yang muncul kurang lebih enam ratus
tahun sebelum Nabi Isa telahir. Thales merupakan tokoh menggebrak cara
berpikir mitologis masyarakat Yunani dalam menjelaskan segala sesuatu.
Sebagai Saudagar-Filosof, Thales amat gemar melakukan rihlah. Ia bahkan
pernah melakukan lawatan ke Mesir. Thales adalah filsuf pertama sebelum
masa Socrates. Menurutnya zat utama yang menjadi dasar segala materi
adalah air. Pada masanya, ia menjadi filsuf yang mempertanyakan isi dasar
alam.
b. Phytagoras (580-500 SM)
Pythagoras lahir di Samos (daerah Ioni), tetapi kemudian berada di Kroton
(Italia Selatan). Ia adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang
paling dikenal melalui teoremanya. Phytagoras dikenal sebagai Bapak
Bilangan. Salah satu peninggalan beliau adalah teorema Phytagoras, yang
menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari seguta siku-siku adalah sama
engan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya. Selain itu, Pythagoras berhasil
membuat lembaga pendidikan yang disebut Pythagoras Society. Dalam
ilmu ukur dan aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang bilangan,
pembentukan benda, dan menemukan hubungan antara nada dengan
panjang dawai. (Hadiwiyono, 1980)
c. Socrates (49-399 SM)
Socrates merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar di Yunani.
Tiga ahli filsafat itu adalah Socrates, Plato dan Artoteles. sumbangsih
Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat adalah metode
penyelidikannya, yang dikenal sebagai metode elenchos, yang banyak
diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok. Karena itu, Socrates
dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga filsafat
secara umum.
d. Plato (427-347 SM)
Ia adalah murid dari Socrates. Karyanya yang paling terkenal ialah
Republik (Politeia) di mana ia menguraikan garis besar pandangannya pada
keadaan ideal. Negara deal yang dicita-citakan plato adalah negara yang
diperintah oleh seorang filosof, krena filosof dipandang mampu memimpin
akal menuju kebijaksaan. (Pertiwi, Mirdad, & Nofrianti, 2021) Selain itu, ia
juga menulis tentang Hukum dan banyak dialog di mana Socrates adalah
peserta utama. Sumbangsih Plato yang terpenting tentu saja adalah ilmunya
mengenai ide. Dunia fana ini tiada lain hanyalah refleksi atau bayangan
daripada dunia ideal. Di dunia ideal semuanya sangat sempurna. Plato, yang
hidup di awal abad ke-4 S.M., adalah seorang filsuf earliest (paling tua)
yang tulisan-tulisannya masih menghiasi dunia akademisi hingga saat ini.
Karyanya Timaeus merupakan karya yang sangat berpengaruh di zaman
sebelumnya; dalam karya ini ia membuat garis besar suatu kosmogoni yang
meliputi teori musik yang ditinjau dari sudut perimbangan dan teori-teori
fisika dan fisiologi yang diterima pada saat itu.
e. Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles merupakan murid dari plato. Kontribusi aristoteles adalah dalam
bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, dan Ilmu Alam.
Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan
mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Sementara itu,
di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal
adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki. Dari kontribusinya,
yang paling penting adalah masalah logika dan Teologi. Logika Aristoteles
adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan
sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang
logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia
menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif
(inductive thinking). Logika yang digunakan untuk menjelaskan cara
menarik kesimpulan yang dikemukakan oleh Aristoteles didasarkan pada
susunan pikir. Masa keemasan kelimuan bangsa Yunani terjadi pada masa
Aristoteles (384-322 SM). Ia berhasil menemukan pemecahan persoalan-
persoalan besar filsafat yang dipersatukannya dalam satu sistem: logika,
matematika, fisika, dan metafisika. Logika Aristoteles berdasarkan pada
analisis bahasa yang disebut silogisme (syllogisme). (Nugraheni, Rochmad,
& Isnarto, 2021)
Selain nama-nama yang telah disebutkan di atas, masih terdapat
banyak tokoh yang muncul pada periode ini, diantaranya adalah
anaximander dengan diktum falsafinya bahwa permulaan yang pertama,
tidaklah bisa ditentukan (Apeiron), karena tidaklah memiliki sifat-sifat zat
yang ada sekarang. Kemudian Anaximenes, ia menganggap bahwa
semuanya di alam semesta dirasuki dengan udara. Democrateus, ia
mengembangkan teori mengenai atom sebagai dasar materi, sehingga ia
dikenal sebagai “Bapak Atom Pertama”. Dan juga Archimedes, (sekitar
287-212 SM) ia adalah seorang ahli matematika, astronom, filsuf,
fisikawan, dan insinyur berbangsa Yunani. Archimedes dianggap sebagai
salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa, hal ini didasarkan pada
temuannya berupa prinsip matematis tuas, sistem katrol (yang
didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja), dan ulir
penak, yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak
matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan konstelasi di langit. Dari
karya-karyanya yang bersifat eksperimental, ia kemudian dijuluki sebagai
Bapak IPA Eksperimental.

2) Periode Islam
Tidak dapat dipungkiri bahwa Islam sesungguhnya adalah ajaran yang
sangat cinta terhadap ilmu pengetahuan, hal ini sudah terlihat dari pesan yang
terkandung dalam al-Qur’an yang diwahyukan pertama kali kepada Nabi
Muhammad saw, yaitu surat al-‘Alaq dengan diawali kata perintah iqra yang
berarti (bacalah). Sekitar abad ke 6-7 Masehi obor kemajuan ilmu pengetahuan
berada di pangkuan perdaban Islam. Menurut Arif Al-Anaang (Al Anang, 2019)
terdapat banyak tokoh yang ahli dalam berbagai bidang pada periode ini.
Diantaranya dalah sebagai berikut.
a. Al-Razi
Al-Razi merupakan tokoh yang ahli dalam dunia kedokteran. Karya al-Razi
(850-923) merupakan sebuah ensiklopedi mengenai seluruh pemikiran ilmu
kedokteran sampai masanya.
b. Ibnu Sina
Ibnu Sina (980-1037) menulis buku-buku kedokteran (al-Qonun) yang
menjadi standar dalam ilmu kedokteran di Eropa.
c. Al-Khwarizmi
Al-Khawarizmi (Algorismus atau Alghoarismus) menyusun buku Aljabar
pada tahun 825 M, yang menjadi buku standar beberapa abad di Eropa. Ia
juga menulis perhitungan biasa ($ULWKPHWLFV), yang menjadi
pembuka jalan penggunaan cara desimal di Eropa untuk menggantikan
tulisan Romawi.
d. Ibnu Rushd
Ibnu Rushd (1126-1198) seorang filsuf yang menterjemahkan dan
mengomentari karyakarya Aristoteles.
e. Al-Idris
Al Idris (1100-1166) telah membuat 70 peta dari daerah yang dikenal pada
masa itu untuk disampaikan kepada Raja Boger II dari kerajaan Sicilia.
f. Jabir bin Hayyan dan Al-Biruni
Jabir bin Hayyan merupakan imuwan dalam bidang kimia. Sebagian karya
Jbir ibn Hayyn memaparkan metode-metode pengolahan berbagai zat kimia
maupun metode pemurniannya. Sebagian besar kata untuk menunjukkan zat
dan bejana-bejana kimia yang belakangan menjadi bahasa orang-orang
Eropa berasal dari karya-karyanya. Sementara itu, al-Bflrnfl mengukur
sendiri gaya berat khusus dari beberapa zat yang mencapai ketepatan tinggi.

Selain disiplin-disiplin ilmu di atas, sebagian umat Islam juga


menekuni logika dan filsafat. Sebut saja al-Kindfl, al-Frbfl (w. 950 M), Ibn Sfln
atau Avicenna (w. 1037 M), al-Ghazlfl (w. 1111 M), Ibn Bjah atau Avempace
(w. 1138 M), Ibn Tufayl atau Abubacer (w. 1185 M), dan Ibn Rushd atau
Averroes (w. 1198 M). Menurut Felix Klein-Franke, al-Kindfl berjasa membuat
filsafat dan ilmu Yunani dapat diakses dan membangun fondasi filsafat dalam
Islam dari sumber-sumber yang jarang dan sulit, yang sebagian di antaranya
kemudian diteruskan dan dikembangkan oleh al-Frbfl. Al-Kindfl sangat ingin
memperkenalkan filsafat dan sains Yunani kepada sesama pemakai bahasa
Arab, seperti yang sering dia tandaskan, dan menentang para teolog ortodoks
yang menolak pengetahuan asing.
Menurut Betrand Russell, Ibn Rushd lebih terkenal dalam filsafat
Kristen daripada filsafat Islam. Dalam filsafat Islam dia sudah berakhir, dalam
filsafat Kristen dia baru lahir. Pengaruhnya di Eropa sangat besar, bukan hanya
terhadap para skolastik, tetapi juga pada sebagian besar pemikir-pemikir bebas
non-profesional, yang menentang keabadian dan disebut Averroists. Di
Kalangan filosof profesional, para pengagumnya pertama-tama adalah dari
kalangan Franciscan dan di Universitas Paris. Rasionalisme Ibn Rushd inilah
yang mengilhami orang Barat pada abad pertengahan dan mulai membangun
kembali peradaban mereka yang sudah terpuruk berabad-abad lamanya yang
terwujud dengan lahirnya zaman pencerahan atau renaisans.
3) Periode Renaisans dan Modern
Istilah renaisans ditemukan pertama oleh seorang sejarawan bertama
Michelet. Para ilmuan biasanya menggunakan istilah ini menunjukkan oeriode
kebangkitan intelektual, khususnya di Eropa dan lebih khusus lagi di Ilatlia.
Renaisans adalah periode pemikiran peradaban yang terletak di ujung atau
sesudah abad kegelapan sampai muncul abad modern. Renaisans merupakan era
sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang mengandung arti bagi
pemikiran ilmu. Ciri utama renaisans yaitu humanisme, individualisme,
sekulerisme, empirisisme, dan rasionalisme. Sains berkembang karena semangat
dan hasil empirisisme, sementara Kristen semakin ditinggalkan karena semangat
humanisme. Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah
berlangsung sejak abad ke-12 M itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali
(renaisance) pusaka Yunani di Eropa pada abad ke-14 M. Berkembangnya
pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah melalui terjemahan-terjemahan Arab
yang dipelajari dan kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin.
Walaupun Islam akhirnya terusir dari negeri Spanyol dengan cara yang sangat
kejam, tetapi ia telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-
gerakan itu adalah kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik (renaisance)
pada abad ke-14 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan pencerahan
(aufklarung) pada abad ke-18 M. (Abdul, 2014)
4) Periode Kontemporer
Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung higga saat
ini. Zaman ini ditandai dengan adanya teknologiteknologi canggih, dan
spesialisasi ilmu-ilmu yang semakin tajam dan mendalam. Pada zaman ini
bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh
para filsuf. Sebagian besar aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan
hasil penemuan mutakhir di abad 20. Pada zaman ini, ilmuwan yang menonjol
dan banyak dibicarakan adalah fisikawan. Bidang fisika menjadi titik pusat
pemikiran ilmu pada masa ini. Fisikawan yang paling terkenal pada abad ke-20
adalah Albert Einstein. Alberth Einstein adalah seorang ilmuwan fisika. Dia
mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi
pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Rumus
terkenal yang diciptakan oleh Albert Einstein adalah E=mc 2.
Pada periode ini juga, muncul ilmu pengetahuan yang merupakan hasil
dari integrasi fisika dan kimia yang disebut dengan “Sains Besar”. Linus
Pauling (1953) mengarang sebuah buku yang berjudul The Nature of Chemical
Bond menggunakan prinsip-prinsip mekanika kuantum. Kemudian, karya
Pauling memuncak dalam pemodelan fisik DNA, “rahasia kehidupan”. Pada
tahun ini juga James D. Watson, Francis Crick dan Rosalind Franklin
menjelaskan struktur dasar DNA, bahan genetik untuk mengungkapkan
kehidupan dalam segala bentuknya. Hal ini memicu rekayasa genetika yang
dimulai tahun 1990 untuk memetakan seluruh manusia genom (dalam Human
Genome Project) dan telah disebut-sebut sebagai berpotensi memiliki manfaat
medis yang besar.
Selain dalam ilmu fisika dan kimia, pemikiran sains juga terdari pada
teknologi komunikasi dan informasi. Dalam bidang ini, terdapat penemuan yang
mampu merubah warna dunia, yaitu listrik ,elektronika, Robotika (mesin
produksi dan mesin pertanian), TV dan Radio, Teknologi Nuklir, Mesin
Transportasi, Komputer, Internet, Pesawat Terbang, Telepon dan Seluler,
Rekayasa Pertanian dan DNA, Perminyakan, Teknologi Luar Angkasa, AC dan
Kulkas, Rekayasa Material, Teknologi Kesehatan (laser, IR, USG), Fiber Optic,
dan Fotografi (kamera, video). (Umam, 2020)

C. Membedakan Periodisasi Sejarah Fisika Menurut Richtmeyer dan Jacoub.


1.
2. Periodisasi Sejarah Fisika Menurut Jacoub
Periode Sejarah Fisika menurut Boer Jacoub (1968) perkembangan sejarah fisika
dibagi ke dalam 5 (lima) periode yaitu :
a. Periode 1 (antara zaman purbakala sampai dengan 1500)
Belum adanya eksperimen yang sistematis dan kebebasan dalam mengadakan
percobaan.
 Hasil perkembangan pengetahuan dalam bidang fisika tidak memuaskan
 Sifatnya spekulasi dan metafisik (sulat dan gaib)
 Eksperimen tidak sistematis dan jauh dari ketelitian
b. Periode 2 (sekitar 1550-1800)
Perkembangan fisika berdasarkan metode eksperimen dapat
dipertanggungjawabkan, diakui dan diterima sebagai persoalan yang ilmiah
(Panjaitan, 2005).
 Pertumbuhan penyelidikan berkembang pesat sekali dengan percobaan yang
dipelopori galieo (1564-1642)
 Gelileo meletakan pandangan modern dimana sains harus berdasarkan
pengamatan dan percobaan. Hampir 2 abad galileo menghadapi dogma dan
intoleransi kaum agama.
 Tokoh lain yang berperan Newton, Huygens, boyle, dll.
 Prinsip yang berkembang : “Ilmu dapat dikembangkan dan dimajukan sesuai
dengan teorinya yang berdasarkan eksperimen; diterima atau ditolak apabila
teori sesuai atau berlawanan dengan eksperimen yang diperlukan untuk
menguji teori tersebut”.
c. Periode 3 (periode singkat, 1800 – 1890)
Berkembangkan Fisika Klasik yang yang meletakkan dasar fisika kuantum
 Kemajuan pesat dari pertumbuhan dan perkembangan fisika klasik yang
meletakkan dasar fisika kuantum.
 Periode ini singkat, tapi kemajuannya pesat, hampir semua fisikawan percaya
semua hukum fisika telah ditemukan dan selesai, sehingga penelitian diahlikan
untuk memperbaiki validitas alat ukur dan perbaikan metode pengukurannya.
Beberapa fenomena dapat dicatat antara lain :
1. Eksperimen Count Rumford dan Joule yang memberi dasar teori kinetik
panas yang dikenal sekarang
2. Pengamatan dan percobaan Young telah membuktikan interferensi dua
berkas cahaya, yang mengukuhkan teori gelombang Huygens dari teori
Corpuscular Newton.
3. Hasil riset Faraday yang memberikan dasar kebenaran teori
elektromagnetik maxwell.
 Banyak teknologi hasil fisika dipakai dalam kegiatan industri
d. Periode 4 (Tahun 1887 – 1925)
Adanya fenomena mikroskopis (elektron, dll.). Teori klasik semi modern, teori
kuantum masih terkait fisika klasik (the old quantum mechanics).
 Dimulai tahun 1887 dengan ditemukannya efek fotolistrik
 Sepuluh tahun kemudian ditemukan berturut-turut : Sinar-X (1895),
Radioaktivitas (1896), dan elektron (1900).
 Teori kuantum yang timbul masih dihubungkan dengan teori klasik semi
modern, perkembangannya kurang pesat (the old quantum mechanics).
 Adanya fenomena mikroskopis, yaitu fenomena yang tidak dapat dilihat
langsung, seperti elektron dan neutron dimana fisika klasik tak dapat
menerangkan fenomena tersebut sehingga dicari ilmu dan model-model baru
lagi.
e. Periode 5 (tahun 1925-sekarang)
Fenomena mikroskopis revolusioner, dibuat teori baru yang tidak terkait Fisika
Klasik (the new quantum mechanics).
 Dimulai perkembangan baru dengan dibuatnya teori-teori baru yang lebih
revolusioner dengan tidak mengindahkan mekanika klasik (the new quantum
mechanics).
 Teori baru ini muncul berdasarkan uraian teoritis de Broglie, Heissenbergh,
dan Schrodinger serta percobaan Davisson-Germer dan Thompson).
 Ditemukan prinsip mekanika matriks (Heissenbergh), Mekanika Gelombang
(Schrodinger), dan Mekanika gabungan keduanya yang lebih umum (Dirac-
Temonaga)
 Mekanika kuantum yang dikemukaan Dirac dinamakan simbolic method,
sifatnya sangat abstrak dan sukar dimengerti, dikenal dengan nama Relativistic
quantum mechanics.

BAB III

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Purnamasari, 2012. Sejarah Perkembangan Fisika. Yogyakarta : Media Press

Widyaningsih, Sri Wahyu. 2012. Sejarah Fisika. Bandung. ITB

Vijayanti, Feriansyah, 2020. Perkembangan Sejarah dari Masa ke Masa. Hal 49-62

Kliken, Gery Van. 2004.


Revolusi Fisika dari alam
ghaib ke alam nyata. Jakarta:
Kepustakaan Populer
Gramedia.
Subini, Nini. 2013. Kisah
Menarik Einsten dan kawan-
kawan. Jogyakarta: Javalitera.
Sujulu, Akas Pinaringan dkk.
2020. Ilmu Alamiah Dasar.
Jogyakarta: Zahir Publishing
Kliken, Gery Van. 2004.
Revolusi Fisika dari alam
ghaib ke alam nyata. Jakarta:
Kepustakaan Populer
Gramedia.
Subini, Nini. 2013. Kisah
Menarik Einsten dan kawan-
kawan. Jogyakarta: Javalitera.
Sujulu, Akas Pinaringan dkk.
2020. Ilmu Alamiah Dasar.
Jogyakarta: Zahir Publishing
Kliken, Gery Van. 2004.
Revolusi Fisika dari alam
ghaib ke alam nyata. Jakarta:
Kepustakaan Populer
Gramedia.
Subini, Nini. 2013. Kisah
Menarik Einsten dan kawan-
kawan. Jogyakarta: Javalitera.
Sujulu, Akas Pinaringan dkk.
2020. Ilmu Alamiah Dasar.
Jogyakarta: Zahir Publishing
Kliken, Gery Van. 2004. Revolusi Fisika dari Alam Ghaib ke Alam Nyata. Jakarta :
Kepustakaan Populer Gramedia.

Sujulu, Akas Pinaringan dkk. 2020. Ilmu Alamiah Dasar. Yogyakarta : Zahir Publishin

References
Abdul, K. (2014). Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Fikrah, 284.

Al Anang, A. (2019). SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM . Fajar Historia,
98-108.

Hadiwiyono, H. (1980). Sari Aejarah Filsafat Barat (h.19). Yogyakarta: Kanisius.

Nugraheni, N., Rochmad, & Isnarto. (2021). Aliran Humanis dalam Filsafat Matematika. PRISMA, 394.

Pertiwi, D., Mirdad, J., & Nofrianti, M. (2021). Mengulik Konsep Negara Menurut Pemikir Islam
Periode Klasik, Pertengahan, dan Modern. Al-Imarah, 285.

Russel, B., Jatmiko, S., & Kamdani. (2004). Sejarah Filsafat Barat dan Kaitannya dengan Kondisi
Sosio-Politik Zaman Kuno Hingga Sekarang. (h.3-4). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suriasumantri, J. S. (2015). Ilmu dalam Perspektif (h.87). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor.

Umam, L. K. (2020). Sejarah Perkembangan Ilmu Dari Klasik Hingga Kontemporer. Kalam, 47.

Anda mungkin juga menyukai