Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SEJARAH FILSAFAT

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS

MATA KULIAH : FILSAFAT

DOSEN PENGAMPU : FATHURRAHMAN, M.SOS

Oleh:

ABDUL HAFIZ PATAWA (210303122)

AGUSTINA DWI CAHYANI (210303136)

NURKAMILA (210303115)

SAFIRA EMELIAH (210303114)

KELAS D

BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH dan ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “Sejarah Filsafat” ini dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang sejarah munculnya filsafat, tokoh-tokoh filsafat
juga perkembangan filsafat bagi para pembaca juga penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Fathurrahman,M.Sos selaku dosen pengampu
mata kuliah filsafat. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini terselesaikan dengan baik.

Kami menyadari selaku manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan karena segala kebenaran
hanya milik Allah SWT. Maka dari itu kami mohon maaf apabila ada kekurangan dalam
makalah ini, kami menerima segala kritik dan sarannya. Saya berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua Aamiin Yaa Rabbal’Alamiin

Mataram, 18 September 2021

(kelompok 2)
DAFTAR ISI

Judul …………………………………………………………………………………i

Kata pengantar ……………………………………………………………….ii

Daftar isi ………………………………………………………………………iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah ……………………………………….1


1.2 Rumusan masalah …………………………………………….1
1.3 Tujuan masalah ………………………………………………1

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Munculnya Filsafat ……………………………………….2

2.2 Tokoh-tokoh ilmu Filsafat ……………………………………….3

2.3 Perkembangan Ilmu Filsafat …………………………………….4

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………5

3.2 Saran…………………………………………………………5

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Filsafat adalah pikiran yang ada dalam diri manusia serta mendorong untuk mencari sebuah
kebenaran yang dapat diterima oleh insting logika manusia dan menjadikan manusia belajar
untuk bisa menjadi bijaksana. Filsafat dalam kajian ilmu pengetahuan yang menjadikan manusia
merasa ingin tahu dan menemukan kebenaran dari problema yang sedang dialami. Filsafat pada
dasarnya merupakan filosofi atau mitos-mitos yang mengundang rasa ingin tahu manusia yang
mengakibatkan timbul pemikiran-pemikiran tentang mencari kebenaran.

Kelahiran suatu ilmu tidak dapat dipisahkan peranan filsafat. Perkembangan ilmu pengetahuan
dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari pengaruh aliram-aliran pemikiran para tokoh filsafat.
Dalam kajian ini kami akan mengulas tentang sejarah filsafat mulai dari sejarah munculnya
filsafat serta tokoh-tokoh penting dalam filsafat mulai dari tokoh filsafat barat hingga tokoh
filsafat timur juga akan dibahas tentang sejarah perkembangan filsafat dimulai dari zaman
Yunani Kuno. Maka penting bagi kita dapat menggali kembali sejarah filsafat sebagai suatu
landasan berfikir kita demi ilmu pengetahuan secara luas dan mendalam. Sehingga kitta dapat
mendapatkan gambaran bahwa filsafat merupakan akar dari semua ilmu dan pengetahuan yang
berkembang di muka bumi ini

2.1 Rumusan Masalah

Dari uraian diatas maka dapat diberikan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah munculnya filsafat


2. Siapa sajakah tokoh tokoh filsafat
3. Bagaimana sejarah perkembangan filsafat

3.1 Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah antara lain:

1. Menjelaskan bagaimana sejarah munculnya filsafat


2. Memaparkan siapa saja tokoh-tokoh filsafat
3. Menjelaskan bagaimana sejarah perkembangan filsafat.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Munculnya Filsafat

Pemikiran filsafat menggunakan logos dan nalar sebagai instrument murni yang bermula dari
Yunani. Pemikiran filsafat bermula ketika orang Yunani mulai mempertanyakan tentang asal
mula alam semesta. Apalagi pada waktu itu, ritual dan penyembahan dewa-dewi sangat
berkembang pesat. Penyembahan ini tidak dapat dianalisa menggunakan nalar dan akal semata.
Filsafat terutama filsafat barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke-7 SM. Banyak yang
bertanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang berdab lain seprti
Babilonia, Yudea (Israel), atau mesir. Jawaban nya sederhana yaitu karena di Yunani, tidak
seperti di daerah lainnya tidak ada kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih bebas
dalam berfikir konklusi hasil pemikirannya. Orang yang diberi gelar filosof pertama adalah
Thales dari Mileta, pesisir barat Turki. Filsafat dimulai oleh Thales sebagai filsafat jagat raya
lalu berkembang ke arah kosmologi. Ada berbagai masalah yang dibahas dalam filsafat yakni
persoalan kosmologis, antropologis, entis, epistemologis dan estetis. Semuanya dimulai dari
pemikir atau filosof Yunani klasik dengan beberapa periode. Yaitu Periode naturalistis. Periode ini
berbicara tentang alam semesta dan persoalan mengenai kosmologis physis. Adapun para filosof
yang masuk dalam periode ini adalah kelompok ionis, pitagoris, eleatis dan pluralistis. Periode
humanistis. Setelah bergulat dengan alam dengan berbagai krisis, maka para filosof mulai
memberikan perhatiannya pada manusia. Permenungan tentang manusia dimulai oleh kelompok
Sofis. Periode berikut adalah  sintesis. Dalam periode ini, persoalan yang dibahas adalah
mengenai ada tetap dan berubah. Platon menggagas dunia ide, sedangkan Aristoteles
mengemukakan gagasan tentang empat penyebab. Periode keempat dicirikan oleh sekolah
helenis. Periode terakhir ditandai dengan pertemuan kebudayaan dan permenungan Yunani
klasik dengan kristianisme. 

2.2 Tokoh-tokoh Filsafat

Tokoh Filsafat Barat


Mempelajari Filsafat barat tidak bisa lepas dari filsafat histories yaitu kajian yang ditinjau dari
sejarah. mempelajari filsafat barat ada empat periode besar, sebagi berikut :

A. Zaman Yunani (600 M - 400 M) kosmosentris (para filosof mempertanyakan kejadian


semesta alam). Pada masa ini muncul karena kemenangan akal manusia terhadap mitos-
mitos dari nenek moyang mereka. ini menunjukkan bahwa manusia ingin mencari kebenaran
dalam hidup, karena menurut para filosuf abad ini tujuan manusia hanyalah mencari
kebenaran untuk mendapatkan kebahagian, tokoh Pemikiran zaman Yunani Kuno, adalah :
1. Sokrates menyumbangkan teknik kebidanan (maieutika tekhne) dalam berfilsafat.
Bertolak dari pengalaman konkrit, melalui dialog seseorang diajak Sokrates (sebagai
sang bidan) untuk "melahirkan" pengetahuan akan kebenaran yang dikandung dalam
batin orang itu. Dengan demikian Sokrates meletakkan dasar bagi pendekatan deduktif.
-- Pemikiran Sokrates dibukukan oleh Plato, muridnya.
2. Plato menyumbangkan ajaran tentang "idea". Menurut Plato, hanya idealah realitas
sejati. Semua fenomena alam hanya bayang-bayang dari bentuknya (idea) yang kekal.
Dalam wawasan Plato, pada awal mula ada idea-kuda, nun disana di dunia idea. Dunia
idea mengatasi realitas yang tampak, bersifat matematis, dan keberadaannya terlepas dari
dunia inderawi. Dari idea-kuda itu muncul semua kuda yang kasat-mata. Karena itu
keberadaan bunga, pohon, burung, ... bisa berubah dan berakhir, tetapi idea bunga,
pohon, burung, ... kekal adanya. Itulah sebabnya yang Satu dapat menjadi yang Banyak.
3. Aristoteles mengemukakan tugas utama dari ilmu pengetahuan adalah mencari
penyebab–penyebab objek yang diselidiki, kemudian di rumuskan keempat penyebab
itu :

1) Penyebab Material ( material cause ) : ini adalah bahan darimana benda dibuat.

2) Penyebab Formal ( formal cause ) : ini adalah bentuk penyusunan bahan.

3) Penyebab Efisien ( efficient cause ) : ini adalah sumber – sumber kejadian.

4) Penyebab Final ( final cause ) : ini adalah tujuan yang menjadi arah seluruh kejadian

B. Zaman Pertengahan ada dua masing masing : Patristik dan Skolastik 400-1500M pemikiran
para filosof masih banyak dipengaruhi oleh dogma – dogma agama kristiani. Pada masa ini
dibagi dalam dua masa yaitu patristik dan skolastik. Pada masa patristik filsafat dipengaruhi
oleh dogma-dogma kristiani dan banyak dipengaruhi oleh bapak-bapak gereja. Dan pada
masa skolastik merupakan awal mula berdirinya filsafat timur. Masa kejayaan filsafat timur
terjadi pada masa kholifah abasyyah yang mampu menerjemahkan filsafat-filsafat barat ke
dalam bahasa arab. Namun pada masa skolastik ini filsafat barat tidak berkembang karena
terlalu terkengkang oleh agama. Tokoh filsafat zaman pertengahan :
1. Tokoh Zaman Patristik : Patristik Yunani ini antara lain Clemens dari Alexandria (150-
215), Origenes (185-254), Gregorius dari Naziane (330-390), Basilius (330-379). Tokoh-
tokoh dari Patristik Latin antara lain Hilarius (315- 367), Ambrosius (339-397),
Hieronymus (347-420) dan Augustinus (354-430).
2. Tokoh Zaman Skolastik : Avicena (Ibn. Sina, 980-1037), Averroes (Ibn. Rushd, 1126-
1198) dan Maimonides (1135-1204), Albert Agung ( 1206-1274), Bonoventura ( 1221-
1257), Thomas Aquinas (1225-1274) dan Yohanus Duns Scotus (1266-1308).
C. Zaman Modern (1500 M - 1800 M) . pada masa ini filsafat barat mulai berkembang kembali,
terdapat masa peralihan yang disebut “Renesanse”, yang melahirkan dua konsep yaitu
humanisme religius dan humanisme skuler. Namun yang berkembang hanyalah humanisme
skuler yang berkembang dan menjadi cikal bakal lairnya filsafat pada masa-masa berikutnya.
Lahir dan Berkembangan Tradisi Ilmu Pengetahuan, filsafat zaman Modern diawali masa
Renesance, Jaman Barok, Jaman Aufklarung dan diahkiri jaman Romatik, dengan tokoh
tokohnya sebagai berikut : 1. Tokoh filsafat modern Renesance : Johanes Kepler (1571-
1630), Galileo Galilei (1564-1642), Hugo De Groot (1583-1645), Nicollo Machiavelli
( 1469- 1527) Thomas Moore (1478-1535) Leonardo da vinci (1452- 1519), Nicolaus
Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630) dan Galileo Galilei (1564-1643).
Dan Francis Bacon (1561-1623) merupakan filsuf yang meletakkan dasar filosofisnya untuk
perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan 2. Tokoh filsafat jaman Barok : Rene
Descartes merupakan filsuf yang paling terkenal pada masa filsafat modern ini. Rene
Descartes (1596-1650) diberikan gelar sebagai bapak filsafat modern. Dia menjelaskan
bahwa di dalam dunia ilmiah tidak ada sesuatu pun yang dianggapnya pasti. Segala sesuatu
dapat dipersoalkan dan pada kenyataannya memang dipersoalkan juga dan Leibniz (1646-
1650) 3. Tokoh Jaman Aufklarung ( era rasionalisme ) : Thomas Hubbes (1588-1679), John
Locke (1632-1704), George Berkeley (1684-1753), David Hume (1711- 1776) JJ.Rausseau
(1712-1778) dan Immanuel Kant (1724-1804), tokoh tokoh ini merupakan kaum Emperik
yang mengangap rasio saja tidak cukup harus dengan pengalaman juga. 4. Tokoh jaman
Romantik ( jaman Idealisme ) : Fichte (1762-1814), F. Schelling (1775-1854), Hegel (1770-
1831). D. Zaman sekarang (setelah 1800 M). Logosentris yaitu manusia sudah berfikir
secarasistimatis, llogis dan rasional, tokoh filsasat zaman sekarang : 1. filosofi penelitian
Ilmu Sosial, aliran yang tidak bisa dilewatkan adalah positivisme yang digagas oleh filsuf A.
Comte (1798-1857). Menurut Comte pemikiran manusia dapat dibagi kedalam tiga
tahap/fase, yaitu tahap: (1) teologis, (2) Metafisis, dan (3) Positif-ilmiah. 2. Pada periode
terkini (kontemporer) muncul aliran-aliran filsafat, misalnya : “Strukturalisme” dan
“Postmodernisme” 1) Tokoh : “Strukturalisme” diantaranya adalah Cl. Lévi-Strauss, J.
Lacan dan M . Faoucault 2) Tokoh “Postmodernisme” diantaranya adalah J. Habermas dan J.
Derida.

TOKOH FILSAFAT TIMUR:


Mempelajari Filsafat Timur kita tidak bisa lepas dari Filsafat China , India dan Filsafat
Islam, Dengan tokoh tokohnya sebagai berikut :
A. Filsafat Cina Filsafat Cina dibagi dalam empat periode, yakni zaman kuno (600-200 SM),
zaman pembauran (200 SM-1000 M), zaman neo-konfusianisme (1000-1900 M), dan zaman
modern (1900-sekarang).
1. Zaman Kuno ditandai dengan munculnya aliran-aliran filsafat klasik antara lain
sebagai berikut : Konfusianisme Yaitu suatu aliran yang terdiri atas orang – orang
terpelajar yang mempunyai keahlian di bidang kitab – kitab klasik yang menitik
beratkan tentang etika, Tokoh konfusianisme adalah Ju Chia Taonisme – Tao te Chia
terutama mengenai metafisika dan filasfat social Tokoh terbesar dari aliran ini adalah
Lao Tzu dan Chuang Tzu. Mazhab Yin Yang Menurut pandangan orang Cina, Yin dan
Yang merupakan dua prinsip pokok di alam semesta. . Mohisme atau Mo Chia Yaitu
suatu aliran yang terdiri atas kelompok kaum kesatria yang telah kehilangan
kududukannyaTokohnya Mo Tzu (479-381 SM). Dialektisisme – Ming Chia Aliran ini
dipelopori oleh orang – orang yang ahli dalam bidang debat Legalisme – Fa Chia
Yaitu suatu aliran yang dipelopori oleh orang – orang yang ahli di dalam bidang
pemerintahan, Tokoh yang terkenal adalah Han Fei Tzu dan Li Sse.
2. Zaman Pembaharuan Zaman ini ditandai dengan masuknya Budhisme dari India,
sehingga kemudian melahirkan aliran baru dalam Budhisme Cina yang diberi nama
Ch‟an Budhisme atau Ch‟anisme. Selain Budhisme muncul juga aliran Neo-Taoisme
yang memberikan arti baru „Tao‟ sebagai „Nirwana‟. Puncak dari zaman pembaruan
yang terjadi pada waktu pemerintahan Dinasti Han, dengan munculnya seorang tokoh
Tung Chung Shu.
3. Zaman Neo-Konfusianisme Zaman ini ditandai dengan adanya gerakan untuk kembali
kepada ajaran– ajaran Konfusius yang asli, tokohnya adalah Kong Hu Cu
4. Zaman Modern Zaman modern cina sekitar tahun 1900 Aliran yang paling
berpengaruh adalah pragmatisme yang berasal dari Amerika Serikat. Pada tahun 1950
daratan Cina dikuasai oleh pemikiran Marx, Lenin dan tokoh yang terkenal Mao Ze
Dong. B. Sejarah Filsafat India Filsafat India bercorak religius dan etis. Sejarah filsafat
India dibagi menjadi empat periode, yaitu periode Weda (1500-600 SM), periode
Wiracarita (600 SM – 200 M), periode Sutra –Sutra (200-sekarang), periode Skolastik
(200M – sekarang), sebagai berikut : 1. Periode Weda Weda samhita adalah suatu
pengumpulan mantra-mantra yang berbentuk syair, yang dipergunakan untuk
mengundang Dewa, yang untuknya akan dipersembahkan korban. . 2. Periode
Wiracarita Periode ini sering disebut periode epic. Sistem-sistem dari Budhisme,
Jainisme, Syiwaisme, dan Wishnuisme termasuk periode ini. 3. Periode Suta-Sutra
skema kefilsafatan yang pendek dan ringkas. Ikhtisar ini dibuat dalam bentuk sutra-
sutra. 4. Periode Skolastik Sukar sekali dipisahkan dengan periode sutra-sutra, tetapi di
sini muncul tokohtokoh besar seperti Kumarila, Sankara, Syridhara, Ramanuja,
Madhwa, Wacapati, Udayana, Bhaskara, dan Jayanta.

C. Tokoh Filsafat Islam.


Filsafat Islam adalah hasil pemikiran filsuf tentang ajaran ketuhanan, kenabian, manusia, dan
alam yang disinari ajaran Islam dalam suatu aturan pemikiran yang logis dan sistematis.
Sedangkan menurut Ahmad Fuad al-Ahwani filsafat Islam ialah pembahasan tentang alam
dan manusia yang disanari ajaran Islam. Tokoh tokohnya diantaranya adalah :
1. Al-Kindi (803-873 M) adalah filsuf islam pertama yang hidum pada masa kekhalifahan
Bani Abbasiyah al-Makmun dan al-Mu‟tashim. Al-Kindi menganut aliran Mu’tazilah
dan kemudian belajar filsafat. Menurut Al-Kindi filsafat yang paling tinggi adalah
filsafat tentang Tuhan. Kata Al-Kindi : Filsafat yang termulia dan tertinggi derajatnya
adalah filsafat utama, yaitu ilmu tentang Yang Benar Pertama, yang menjadi sebab
dari segala yang benar. Masih menurut Al-Kindi kebenaran ialah bersesuaian apa yang
ada dalam akal dan yang ada diluar akal.
2. Al-Farabi (872-950 M) dia meninggal dalam usia 80 tahun. Filsafatnya yang terkenal
adalah teori emanasi (pancaran). Filsafatnya mengatakan bahwa yang banyak ini
timbul dari Yang Satu. Tuhan bersifat Maha Satu tidak berubah, jauh dari materi , jauh
dari arti banyak, Maha sempurna dan tidak berhajat apapun. Kalau demikian hakekat
sifat Tuhan, bagaimana terjadinya alam materi yang banyak ini dari yang Maha satu?
3. Ibnu Sina Ibnu Sina lahir di Asyfana 980 M dan wafat di Isfahana tahun 1037 M.
pemikiran terpenting yang dihasilkan oleh Ibnu Sina adalah tentang jiwa. Ibnu Sina
juga manganut paham pancaran, jiwa manusia memancar dari akal kesepuluh. Dia
membagi jiwa dalam tiga bagian, yaitu jiwa tumbuh-tumbuhan (nafsu nabatiyah), jiwa
binatang ( nafsu hayanawiyah), dan jiwa manusia (al-nafs al-Nathiqah) yang didalam
nya memuat daya praktis dan daya teoritis.
4.  Ibnu Rusyd (1126-1198M). Tentang Filsafat dan Agama, Ibnu Rusyd memiliki
pendapat bahwa antara Islam dan filsafat tidak bertentangan. Bahkan ia menambahkan
bahwa setiap orang Islam diwajibkan atau sekurang-kurangnya dianjurkan
mempelajari filsafat. Tentang Pembelaan terhadap Filosof. Seperti dinyatakan oleh Al-
Gazali, bahwa para filosof itu telah menjadi kafir karena tiga pendapatnya, yaitu: alam
itu bersifat kekal; Tuhan tidak mengetahui perincian yang terjadi di alam ini; dan
pembangkitan jasmani tidak ada.

3.1 Sejarah Perkembangan Filsafat


A. Zaman Yunani Kuno (6 SM- 6 M)
Kelahiran pemikiran filsafat diawali pada abad ke-6 SM yang ditandai oleh  runtuhnya
mite-mite dan dongeng-dongeng yang selama ini menjadi pembenaran setiap gejala alam.
Filsafat Yunani yang telah berhasil mematahkan berbagai mitos tentang kejadian dan asal
usul alam semesta, dan itu berarti dimulainya tahap rasionalisasi pemikiran manusia tentang
alam semesta. Cara berpikir ini berlangsung sampai abad ke-6 SM. Sedangkan sejak abad
ke-6 SM orang mulai mencari jawaban rasional tentang asal usul dan kejadian alam
semesta.  Periode Yunani Kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan demikian
karena pada periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, di mana arah dan
perhatian pemikirannya kepada apa yang diamati di sekitarnya. Mereka membuat
pertanyaan-pertanyaan tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir)
dan tidak berdasarkan mitos belaka.  Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta
yang sifatnya mutlak, yang berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah. Filosof
yang mengembangkan filasfat pada zaman Yunani yang begitu ramai dipersoalkan
sepanjang sejarah yaitu Socrates. Setelah itu, Plato meneruskan keaktifan Socrates dengan
mengarang dialog-dialog seperti gurunya. Plato berpendapat bahwa berfilsafat artinya
mencari kebijaksanaan atau kebenaran, dan oleh karena itu dapat dimengerti bahwa mencari
kebenaran itu dilakukan secara bersama-sama dalam suatu dialog. 
Pemikiran filsafat Yunani Kuno mencapai puncaknya pada masa Aristoteles (384 SM-
322 SM). Ia mengatakan bahwa tugas utama ilmu pengetahuan ialah mencari penyebab
objek yang diselidiki. Kekurangan utama para filosof sebelumnya adalah mereka tidak
memeriksa semua penyebabnya. 

B. Zaman Pertengahan (6 M- 16 M)
Pada masa pertengahan ini, terdapat periode yang membuat perkembangan filsafat tidak
berlanjut, yaitu pada masa skolastik Kristen.Hal ini dikarenakan pihak gereja membatasi
para filosof dalam berfikir, sehingga ilmu pengetahuan terhambat dan tidak bisa
berkembang, karena semuanya diatur oleh doktirn-doktrin gereja yang berdasarkan
kenyakinan. Apabila terdapat pemikiran-pemikiran yang bertentangan dari keyakinan para
gerejawan, maka filosof tersebut dianggap murtad dan akan dihukum berat samapai pada
hukuman mati. Secara garis besar filsafat abad pertengahan dapat dibagi menjadi dua
periode yaitu: periode Scholastik Islam dan periode Scholastik Kristen.
Pada periode Scholastik Islam, para filosof Islamlah yang pertama mengenalkan
filsafatnya Aristoteles. Diantaranya adalah Ibnu Rusyd, ia mengenalkan kepada orang-orang
barat yang belum mengenal filsafat Aristoteles. Para ahli pikir Islam yang lain (Scholastik
Islam) yaitu Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali, dan lain-lain. 
Pada periode Scholastik Islam, para filosof Islamlah yang pertama mengenalkan
filsafatnya Aristoteles. Diantaranya adalah Ibnu Rusyd, ia mengenalkan kepada orang-orang
barat yang belum mengenal filsafat Aristoteles. Para ahli pikir Islam yang lain (Scholastik
Islam) yaitu Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali, dan lain-lain. 

C. Zaman Renaisans (14 M-16 M)


Renaisans adalah suatu zaman yang sangat menaruh perhatian dalam bidang seni lukis,
patung, arsitektur, musik, sastra, filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Zaman renaisans
terkenal dengan era kelahiran kembali kebebasan manusia dalam berpikir. Pada zaman ini,
manusia mulai berpikir secara baru, dan secara berangsur-angsur melepaskan diri dari
otoritas kekuasaan gereja yang selama ini telah membatasi manusia dalam mengemukakan
kebenaran filsafat dan ilmu pengetahuan.  Proses melahirkan kembali ini terjadi pada abad
ke-15 dan 16. Dan, yang melahirkan kembali kebudayaan Yunani dan Romawi kuno ini
adalah orang-orang yang biasa disebut kaum humanis.  
Renainssans dianggap sebagai masa peralihan dari Abad Pertengahan ke zaman Modern.
Dengan demikian, ia memiliki unsur-unsur abad pertengahan dan modern, unsur-unsur
keagamaan dan profance, otoriter dan individualistis. Tetapi ini semua tak berarti
pengingkaran bahwa Renaisans umumnya dianggap sebagai suatu titik peralihan di dalam
sejaeah kebudayaan barat. 
Pada saat ini manusia mulai dianggap sebagai pusat kenyataan, hal itu terlihat secara
nyata dalam karya-karya seniman zaman renaisans seperti Donatello, Botticelli,
Michelangelo (1475-1564), Raphael (1483-1520, Perugino (1446-1526, dan Leonardo da
Vinci (1452-1592). Sedangkan dalam bidang ilmu pengetahuan terdapat beberapa tokoh
hebat antara lain Nicolaus Copernicus (1478-1543), Andreas Vasalius (1514-1564), Galileo
Galilei (1546-1642), Johannes Kepler (1571-1642), dan Francis Bacon (1561-1632). 
Bangsawan Inggris yang meletakkan dasar filosofis untuk perkembangan dalam bidang
ilmu pengetahuan dengan mengarang suatu maha karya yang bermaksud menggantikan teori
Aristoteles tentang ilmu pengetahuan dengan suatu teori baru dalam bukunya Novum
Organon.

D. Zaman Modern (17 M- 20 M)


Setelah zaman renaisans yaitu zaman pencerahan atau zaman modern. Zaman
Pencerahan (Inggris: Enlightenment) berlangsung dari abad ke-17 hingga ke-20 M. Di
zaman ini terdapat peristiwa penting, yaitu revolusi di Inggris dan Perancis. Orang-orang
yang hidup di zaman ini memiliki keyakinan bahwa mereka mempunyai masa depan yang
cerah dan bercahaya berkat rasio mereka sendiri. Sebelumnya, orang lebih suka berpaut
pada otoritas lain di luar dirinya, seperti otoritas gereja, kitab suci, para ahli, dan negara.
Oleh karena itu, semboyan zaman pencerahan adalah Sapere aude (beranilah berpikir
sendiri).  
Dengan semboyan itu, manusia di zaman pencerahan semakin bersemangat untuk
menemukan hal-hal baru. Mereka memanfaatkan akal mereka semaksimal mungkin untuk
menggapai perubahan, kemajuan, pertumbuhan, pembangunan, peradaban, reformasi,
bahkan revolusi

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah induk dari segala ilmu manusia
yang dasar nya ingin tahu segala hal sehingga lahirlah ilmu filsafat. Filsafat memberikan
gambaran kepada kita tentang fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan
dijabarkan dalam konsep mendasar,pemikiran rasional, kritis, sistematis, dan radikal tentang
suatu obyek”. Obyek pemikiran kefilsafatan adalah segala yang ada, yaitu Tuhan, manusia dan
alam dimana ada dua macam pemikiran yakni filsafat islam dan filsafat barat dimana banyak
tokoh-tokoh yang mengemukakan pemikirannya mengenai kedua filsafat tersebut.yang
diharapkan semua manusia mamahami makna filsafat itu sendiri dalam koridor islam.

3.2  SARAN
Dengan adanya pengetahuan tentang filsafat diharapkan tidak adanya kesalahpahaman
ataupun perdebatan dalam hidup dengan pihak yang lain akan perbedaan pemahaman
filsafat,cukuplah sebagai pengetahuan bagi kita dalam hidup kita.
DAFTAR PUSTAKA

https://azharifauzi.blogspot.com/2018/01/makalah-pengertian-filsafat-tokoh-tokoh.html

https://www.kompasiana.com/kardymanfour/5e9480df097f363cb35389f3/awal-mula-
kemunculan-ilmu-filsafat

https://mushaitir03.blogspot.com/2017/10/sejarah-munculnya-filsafat-pendahuluan-1.html

Anda mungkin juga menyukai