i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Filsafat Yunani Dan Filsafat Barat ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bpk
Dr. Widodo M.Pd pada bidang studi Filsafat Umum yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan................................................................................. 17
3.2 Saran........................................................................................... 17
DARTAR PUSTAKA................................................................................. 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Lahirnya filsafat Yunani diperkirakan pada abad ke-6 Sebelum Masehi. Pada
awalnya orang Yunani mempunyai sistem kepercayaan, bahwa segala sesuatunya
harus diterima sebagai suatu kebenaran yang bersumber pada mitos atau dongeng-
dongeng, suatu kebenaran yang lewat akal piker (logos) tidak berlaku.
Setelah pada abad ke-6 Sebelum Masehi muncul sejumlah ahli pikir yang
menentang adanya mitos. Mereka menginginkan pertanyaan tentang misteri alam
semesta ini jawabannya dapat diterima akal (rasional). Keadaan yang demikian ini
sebagai suatu demitologi, artinya suatu kebangkitan pemikiran untuk menggunakan
akal-pikir dan meninggalkan hal-hal yang sifatnya mitologi. Upaya para ahli pikir
untuk mengarahkan pada suatu kebebasan berpikir ini menyebabkan banyak orang
yang mencoba membuat suatu konsep yang dilandasi kekuatan akal pikir secara
murni. Maka, timbullah peristiwa ajaib The Greek Miracle, yang nantinya dapat
dijadikan sebagai landasan peradaban dunia.1
1
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum (Jakarta:Rajawali Pers, 2014) hlm 31
2
Yunani. Karena dengan mencari suatu keseluruhan yang sistematis, mereka sudah
menyatakan keinginan untuk mengerti hubungan mite-mite satu sama lain dan
menyingkirkan mite yang tidak dapat dococokkan dengan mite lain
2. Kesusasteraan Yunani
Dua karya puisi Homeros yang berjudul Ilias dan Odyssea mempunyai
kedudukan istimewa dalam kesusasteraan Yunani. Syair-syair dalam karya tersebut
sudah lama digunakan sebagai semacam buku pendidikan untuk rakyat Yunani. Plato
mengatakan Homeros telah mendidik seluruh Hellas. Karena puisi Homeros sangat
digemari oleh rakyat untuk mengisi waktu luang dan serentak juga mempunyai nilai
edukatif.
3. Pengaruh ilmu pengetahuan sudah terdapat di Timur Kuno
Orang Yunani tentu berutang budi kepada bangsa lain dalam menerima
beberapa unsur ilmu pengetahuan. Seperti ilmu ukur dan ilmu hitung sebagian berasal
dari Mesir. Pengaruh Babylonia dalam perkembangan ilmu astronomi di negeri
Yunani. Namun, andil dari bangsa lain dalam perkembangan ilmu pengetahuan
Yunani tidak boleh dilebih-lebihkan. Orang Yunani telah mengolah unsur-unsur tadi
dengan cara yang tidak pernah disangka-sangka oleh bangsa Mesir dan Babylonia.
Baru pada bangsa Yunani didapatkan ilmu pengetahuan yang bercorak dan sungguh
ilmiah.2 Dengan adanya ketiga faktor tersebut, kedudukan mitos digeser oleh logos
(akal), sehingga setelah pergeseran tersebut filsafat lahir.
Pengertian filsafat pada saat itu masih berwujud ilmu pengetahuan yang masih
global, sehingga nantinya satu demi satu berkembang dan memisahkan diri menjadi
ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.
2
Drs. Surajiyo, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012) hlm 154
3
Zaman Yunani terbagi menjadi dua periode, yaitu periode Yunani Kuno dan
periode Yunani Klasik. Periode Yunani Kuno diisi oleh ahli pikir alam (Thales,
Anaximandros, Pythagoras, Xenophanes, dan Democritos). Sedangkan periode
Yunani Klasik diisi oleh ahli pikir seperti Socrates, Plato, Aristoteles.3
1. Yunani Kuno
Periode Yunani Kuno lazim disebut periode filsafat alam, karena pada periode
ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, dimana arah dan perhatian
pemikirannya kepada apa yang diamati di sekitarnya. Mereka membuat pernyataan-
pernyataan tentang gejala alam yang bersifat filsafati dan tidak berdasarkan mitos.
Mereka mencari asas pertama dari alam semesta (arche) yang bersifat mutlak, yang
berada dibelakang segala sesuatu yang berubah.
2. Yunani Klasik
Antara kaum Sofis dan Socrates mempunyai hubungan yang erat sekali.
Bahkan Aristophanes menyebutkan bahwa sesungguhnya Socrates termasuk kaum
Sofis. Perbedaan antara kaum Sofis dengan Socrates adalah bahwa pemikiran filsafat
Socrates sebagai suatu reaksi dan kritik terhadap pemikiran kaum Sofis. 4
Aspek positif dari adanya aliran Sofisme ini akan mempengaruhi terhadap
kebudayaan Yunani, yaiitu suatu revolusi intelektual, dan mengangkat manusia
sebagai objek pemikirsn filsafat.
3
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum (Jakarta: Rajawali Pers, 2014) hlm 32
4
Ibid., hlm 48
4
Aspek negatifnya, aliran Sofisme membawa pengaruh yang tidak baik
terhadap kebudayaan Yunani, terutama nilai-nilai tradisional (agama dan moral)
dihancurkan.
Nama Thales muncul atas penuturan sejarawan Herodotus pada abad ke-5.
Aristoteles memberikan gelar The Father Of Philosophy5,juga menjadi penasihat
teknis ke-12 kota Lonia.
b. Anaximandros (640-546SM)
5
Bertens, Sejarah Filsafat Yunani (Yogyakarta: Kanisius,1975), hlm 26
5
indra, tetapi ia menunjuk dan memilih pada sesuatu yang tidak dapat diamati oleh
indra, yaitu to apeiron, sebagi sesuatu yang tidak terbatas, abad sifatnya, tidak
berubah-ubah, ada pada segala-galanya, dan sesuatu yang paling dalam. Alasannya,
apabila arche menunjukkan padasalah satu unsur, maka unsur tersebut akan
mempunyai sifat yang dapat bergerak sesuai dengan sifatnya sehingga tidak ada
tempat bagi unsur yang berlawanan.
Pendapatnya yang lain, bumi seperti silinder, lebarnya tiga kali lebih besar
dari tingginya. Bumi tidak terletak atau bersandar pada pusat jagad raya.
c. Pythagoras (572-497SM)
Pemikirannya, substansi dari semua benda adalah bilangan, dan segala gejala
alam merupakan pengungkapan indrawi dari perbandingan-perbandingan matemais.
Bilangan merupakan inti sari dan dasar pokok dari sifat-sifat benda (number rules the
universe = bilangan memerintah jagad raya). Ia juga mengembangkan pokok soal
matematik yang termasuk teori bilangan. Umpamanya, dikembangkan susunan
bilangan-bilangan yang mempunyai bentuk geometris.
d. Xenophanes (570SM)
6
Ia lahir di Xolophon, Asia Kecil. Waktu berumur 25 tahun ia mengembara ke
Yunani. Ia dikatakan sebagai penyair daripada ahli pikir (filosof), hanya karena ia
mempunyai daya nalar yang kritis dan mempelajari pemikiran-pemikiran filsafat pada
saat itu. Namanya menjadi terkenal karena untuk pertama kali melontarkan anggapan
bahwa adanya konflik antara pemikiran filsafat (rasio) dengan pemikiran mitos.
e. Democritos (460-370SM)
Pemikirannya adalah bahwa realitas bukanlah satu, tetapi terdiri dari banyak
unsur dan jumlahnya tak terhingga. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian materi
yang sangat kecil sehingga indra kita tidak mampu mengamatinya dan tidak dapat
dibagi lagi. Unsur-unsur tersebut dikatakan sebagai atom yang berasal dari satu dari
yang lain karena tiga hal yaitu bentuk, urutan, dan posisinya, atom-atom ini tidak
dapat dimusnahkan, tidak berubah, dan tidak berkualitas.
6
Ibid., Asmoro Achmadi (hlm 37-44)
7
Menurut pendapatnya, atom-atom ini selalu bergerak,berarti harus ada ruang
kosong. Satu atom hanya dapt bergerak dan menduduki satu tempat. Maka,
Democritos berpendapat bahwa realitas itu ada dua, yaitu atom itu sendiri (yang
penuh) dan ruang tempat atom bergerak (yang kosong).
2. Plato
Plato adalah pengikut Socrates yang taat diantara para pengikutnya yang
mempunyai pengaruh besar. Selain dikenal sebagai ahli pikir juga terkenal sebagai
sastrawan yang terkenal. Tulisannya sangat banyak sehingga keterangan tentang
dirinya dapat di peroleh secara cukup.
7
Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat ( Kanisius, Yogyakarta 2016) hlm 37
8
Sebagi titik tolak pemikiran filsaftnya, ia mencoba menyelesaikan
permasalahan lama yaitu mana yang benar (Heracleitos) atau yang tetap
(Parmenides). Pengetahuan yang diperoleh lewat indra disebut pengetahuan indra
atau pengetahuan pengalaman. Sementara itu, pengetahuan yang di peroleh lewat akal
disebut pengetahuan akal. Pengetahuan indra bersifat tidak tetap atau berubah-ubah
sedangkan pengetahuan akal bersifat tetap atau tidak berubah.
Plato menerangkan bahwa manusia itu sesungguhnya berada dalam dua dunia,
yaitu dunia pengalaman yang bersifat tidak tetap dan dunia ide yang bersifat tetap.
Dunia pengalaman merupakan dunia yang sesungguhnya, yaitu dunia realitas. Dunia
inilah yang menjadi “model” dunia pengalaman. Dengan demikian, dunia yang
sesungguhnya itu adalah dunia ide.
9
Konsepnya tentang negara didalamnya terkait etika dan teorinya tentang
negara. Yaitu bahwa tujuan hidup manusia adalah hidup yang baik (eudaimonia atau
well-being). Akan tetapi, untuk hidup yang baik tidak mungkin dilakukan tanpa
didalam polis (negara). Alasannya, karena manusia menurut kodratnya merupakan
makhluk sosial dan kodratnya di dalam negara. Maka, untuk hidup yang lebih baik,
dituntut adanya negara yang baik. Sebaliknya, negara yang jelek atau buruk tidak
mungkin menjadikan para warganya hidup dengan baik.8
3. Aristoteles
10
c. Ajarannya tentang pengelompokan ilmu pengetahuan
Aristoteles mengelompokkan ilmu pengetahuan menjadi tiga golongan, yaitu:
a. Ilmu pengetahuan praktis.
b. Ilmu pengetahuan produktif.
c. Ilmu pengetahuan teoretis.
d. Ajarannya tentang potensia dan dinamika
Menurut Aristoteles, titik tolak ajaran atau pemikiran filsafatnya adalah ajaran
plato tentang ide. Realitas yang sungguh-sungguh ada bukanlah yang umum dan
yang tetap seperti yang dikemukakan Plato, tetapi realitas terdapat pada yang khusus
dan yang individual. Keberadaan manusia bukan didunia ide, tetapi manusia berada
yang satu per satu. Dengan demikian, realitas itu terdapat pada yang konkret, yang
bermacam-macam, yang berubah-ubah. Itulah realitas sesungguhnya.
11
Menurut Aristoteles, negara akan damai apabila rakyatnya juga damai. Negara
yang paling baik adalah negara yang dengan system demokrasi moderat, artinya
system demokrasi yang berdasarkan Undang-Undang Dasar.
Pada waktu Athena dipimpin oleh Perikles, kegiatan politik dan filsafat dapat
berkembang dengan baik. Ada segolongan kaum yang pandai berpidato dinamakan
kaum Sofis. Kegiatan mereka adalah mengajarkan pengetahuan pada kaum muda.
12
kenyataan. Aristoteles adalah filsuf realis, dan sumbangannya kepada perkembangan
ilmu pengetahuan besar sekali.
Teori Aristoteles yang terkenal adalah tentang materi dan bentuk. Keduanya
ini merupakan prinsip-prinsip metafisis, mataeri adalah prinsip yang tidak ditentukan,
sedangkan bentuk adalah prinsip yang menentukan.
3. Masa Helinistis
a. Stoisisme.
b. Epikurisme.
c. Skeptisisme.
d. Eklektisisme.
e. Neo Platonisme.9
13
Pada abad pertengahan mengalami dua periode, yaitu:
a. Masa Patristik
Istilah Patristik berasal dari kata latin pater, yang artinya para pemimpin
gereja. Para pemimpin gereja ini dipilih dari golongan atas atau golongan ahli pikir.
Dari golongan ahli pikir inilah menimbulkan sikap yang beragam pemikirannya.
Mereka ada yang menolak filsafat Yunani da nada yang menerimanya.
b. Masa Skolastik
Istilah Skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school, yang berarti
sekolah. Jadi, skolastik berarti aliran atau yang berkaitan dengan sekolah. Periode ini
dibagi menjadi empat tahap:
14
dipakai adalah ilmu kalam atau filsafat Islam. Dalam pembahasan
antara Ilmu kalam dan filsafat islam biasanya dipisahkan.10
5. Zaman Modern
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Filsafat Yunani lahir diperkirakan pada abad ke-6 Sebelum Masehi. Pada saat
itu Yunani mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala sesuatunya
berdasarkan pada mitos. Masa Filsafat Yunani merupakan masa terpenting
10
Hasbullah Bakry, Disekitar Filsafat Skolastik Islam (Solo: AB Sitti Syamsiyah,1961) hlm 9
15
dalam peradaban manusia, hal ini disebabkan karena pada saat itu terjadi
peristiwa ajaib yaitu The Greek Miracle.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan lahirnya filsafat adalah:
a. Bangsa Yunani yang kaya akan mitos atau dongeng, dimana mitos
dianggap sebagai awal dari upaya orang untuk mengetahui atau
mengerti.
b. Kesusasteraan Yunani sebagai pendorong lahirnya Filsafat Yunani.
c. Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan.
3. Periode Yunani Kuno disebut periode filsafat alam, karena pada periode ini
munculnya beberapa ahli pikir alam, diamana arah perhatian pemikirannya
kepada apa yang diamati sekarang. Para ahli pikir membuat pernyataan-
pernyataan tentang gejala alam yang bersifat filsafati.
Periode Yunani Klasik, perkembangan Filsafat menunjukkan kepesatan, yaitu
ditandai dengan semakin besarnya minat orang terhadap Filsafat. Aliran ini
yang mengawali periode Yunani Klasik ini adalah Sofismeg. .
a. Thales
b. Anaximandors
c. Pythagoras
d. Xenophanes
e. Democritos
a. Socrates
b. Plato
c. Aristoteles
16
a. Zaman Filsafat Yunani Kuno
b. Zaman keemasan Filsafat Yunani
c. Masa Helinistis
d. Zaman abad pertengahan
e. Zaman modern
3.2 Saran
Menurut penulis, makalah ini masih banyak hal hal yang perlu di perbaiki
dalam penulisan makalah, bahwa penulisan kami masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah
di atas dengan sumber sumber yang lain banyak yang tentu nya dapat di pertanggung
jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
17
Bakry, Hasbullah 1961 Disekitar Filsafat Skoastik Islam Solo: AB Sitti Syamsiyah
18