Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

FILSAFAT YUNANI KUNO

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “FILSAFAT UMUM”

Dosen Pengampu : Hj. Tri Handayani, SH, MH

Disusun Oleh :

MUSLIKHAH 21106011166

UMI LATIFAH 21106011174

MUHAMMAD ALFI PRATAMA 21106011203

NIZAR IRFAN FADILA 21106011262

FARI KHATUL JANAH 21106011275

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur kehadirat ALLAH Subhanallahu Wa ta’ala yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul filsafat yunani kuno ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas
makalah kelompok dari ibu Hj.Tri Hndayani, SH, MH pada mata kuliah Filsafat umum.
Selain itu, Makalah ini juga bertujuan untuk membawa wawasan tentang filsafat yunai
kuno bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami sampaikan terima kasih kepada ibu Hj. Tri Handayani, SH, MH yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Terima kasih juga kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sebagai bahan referensi sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini tentunya masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, atas kekurangan dalam penyusunan makalah ini kami mohon
maaf. Adapun kritik dan saran yang membangun dari pembaca akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Senin,5 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………....……………………….1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………...……………………...3
A.Ciri Pemikiran Filsafat Klasik Yunani kuno Madzab Sofisme……………………3

B.Tokoh-tokoh dan Madzab Serta Pemikirannya…………….……………...….…...4


1.Socrates………………………………………………………………………...4

2. Plato…………………………………………………………………………...6

3 .Aristoteles……………………………………………………………………..8

C.Epistemologi dan Ontology Pada Periode Klasik Yunani Kuno………………..10

1.Epistomologi………………………………………………………………….11
2.Ontology……………………………………………………………………...12

D. Warisan pemikiran filosof klasik Yunani kuno…………….……..…………….13


1.Socrates……………………………………………………………………….13

2. Plato………………………………………………………………………….14

3 .Aristoteles……………………………………………………………………14

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………15


A.Kesimpulan ................................................................................................,,........16
B.Saran......................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Beberapa tentang kelahiran dan pada perkembangan filsafat awal kelahirannya


tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang munculnya
pada masa Yunani kuno. Makna kata filsafat sendiri adalah cinta kearifan, arti kata
tersebut belum memperhatikan makna kata yang sebenarnyadari kata filsafat. Sebab
pengertian mencintai belum memperlihatkan keaktifan seseorang filiosof untuk
memperoleh kearifan. Aliran yang mengawali periode Yunani klasik kuno adalah
sofisme, gambaran yang diberikan para tokoh aliran ini terlihat jahat dan tidak
memiliki moral namun, sebenarnya mereka memiliki jasa yang lumayan besar dalam
perkembangan filsafat dan ada yang menganggap bahwa aliran sofisme merusak
dunia filsafat. Dalam makalah ini akan dijelaskan tokoh tokoh filsafat pada zaman
Yunani Klasik, diantarannya adalah Socrates,Plato, dan Aristoteles.

1
B.Rumusan Masalah

1.Bagaimana ciri pemikiran filsafat klasik Yunani kuno mazhab Sofisme ?

2.Siapakah tokoh-tokoh filsafat klasik Yunani kuno serta bagaimana pemikiran setiap
tokoh-tokohnya ?

3.Apakah yang dimaksud epistemology dan ontology ?

4.Apa saja warisan pemikiran filosof Yunani klasik kuno ?

C.Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini untuk memahami lebih mendalam
mengenai filsafat klasik Yunani kuno. Di samping itu, penyusunanmakalah ini juga
diharapkan dapat menjadi referensi bagi penyusunan makalah yang akan datang.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ciri Pemikiran Filsafat Klasik Yunani kuno Madzab Sofisme

Ciri Pemikiran Filsafat Klasik Yunani Kuno Madzab SofismePeriode Yunani


Klasik mulai berkembang pada abad ke-5 sampai ke-4 SM.Padawaktu Athena
dipimpin oleh perikles kegiatan politik dan filsafat dapat berkembang dengan baik.
Ada segolongan kaum yang pandai berpidato (rethorika) dinamakan kaum sofis.
Kegiatan mereka adalah mengajarkan pengetahuan pada kaum muda. Yang menjadi
objek penyelidikannya bukan lagi alam tetapi manusia, sebagaimana yang dikatakan
oleh prothagoras, manusia adalah ukuran untuk segala-galanya . Ciri umum filsafat
Yunani ialah rasionalisme. Rasionalisme Yunani mencapai puncaknya pada orang-
orang sofis.Kata sofis terkandung pengertian tipuan, hipkret dan sinis menurut
filosof,mereka itu adalah orang-orang yang kurang terpelajar, baik didalam sains
maupun filsafat. Mereka orang-orang yang menjual kebijakan untuk memperoleh
materi.Orang-orang sofis beranggapan bahwa semua pengetahuan adalah relative
kebenarannya, tidak ada pengetahuan yang bersifat umum. Pemikiran sofis itu
mempunyai ciri berupa pandangan yang saling bertentangan. Dalam moral pun mereka
dikatakan menganut moral yang relative, jadi buruk baik itupun bersifat relative.

3
Misalnya hippias mengajarkan moral yang mengajarkan keadilan yang absolute.
Pendek kata, bagi orang-orang sofis tidak ada generalisasi atau tidak ada kebenaran
umum. Akan tetapi orang-orang sofis begitu popular. Oleh sebab itukaum filosof
menentang mereka mati-matian. Bila seorang sofis datang ke Athena murid-muridnya
mendengarkan ocehannya dan dianggap sebagai wahyu begitu pula bila Protagoras dan
gorgias telah berbicara, pembicaraannya menjadi bahanyang diperdebatkan oleh
kalangan terpelajar Athena

B.Tokoh-tokoh dan Madzab Serta Pemikirannya

1.Socrates

Socrates lahir pada tahun 470 SM dan meninggal pada tahun 399 SM.Socrates
adalah seorang penganut moral yang absolute dan meyakini bahwa menegakkan
moral merupakan tugas filosof, yang berdasarkan ide-ide rasional dan keahlian dalam
pengetahuan. Socrates tidak pernah meninggalkan tulisantentang pemikirannya.
Ajarannya kita peroleh dari tulisan muridnya terutamaPlato.

Menurut pendapat Socrates tidak semua kebenaran itu relative. Untuk


membuktikan adanya kebenaran yang objektif, Socrates menggunakan metode yang
bersifat praktis dan dijalankan melalui percakapan-percakapan ia menganalisis
pendapat-pendapat setiap orang mempunyai pendapat mengenai salah dan tidak salah.
4
Metode yang digunakan Socrates biasanya disebut dialektika yang berasal dari kata
Yunani dia legesthai artinya bercakap-cakap atau berdialog. Metode Socrates disebut
dialektika karena dialog mempunyai peranan penting di dalamnya.

Socrates membuktikan kepada orang sofis bahwa pengetahuan yang umum ada
yaitu definisi jadi orang sofis tidak seluruhnya benar yang benar ialah sebagian
pengetahuan bersifat umum dan sebagian pengetahuan bersifat khusus sedangkan
yang khusus itulah pengetahuan yang kebenarannya relatif .Dengan mengajukan
definisi itu Socrates telah dapat menghentikan laju dominasi relatifisme kaum sofis
dan orang Athena mulai kembali memegang kaidah sainsdan agama.

Plato memperkokoh tesis Socrates ia mengatakan kebenaran umum itu memang


ada. Kubu Socrates semakin kuat, orang sofis semakin kehabisan pengikut lalu orang
sofis menuduh bahwa Socrates menyesatkan dan merusak pikiran kaum muda dan
menolak dewa-dewa yang diakui Negara. Karena itu Socrates diadili oleh hakim
Athena sebagaimana keputusan yang diterimanya dari pengadilan dengan hasil voting
280 mendukung hukuman mati dan 220 menolaknya. Socrates sebenarnya dapat lari
dari penjara, sebagaimana ditulis dalam Krito, dengan bantuan para sahabatnya
namun dia menolak atas dasar kepatuhannya pada satu "kontrak" yang telah dia jalani
dengan hukum di kota Athena. Dan dalam Phaedo karya Plato, melukiskan pula
bagaimana Socrates pada suatu senja dengan tenang meminum racun, dikelilingi oleh
5
para sahabatnya. Kematian Socrates dalam ketidakadilan peradilan menjadi salah satu
peristiwa peradilan paling bersejarah.

2. Plato

Plato lahir di Athena pada tahun 428 SM., dan meninggal pada tahun 348 SM.
Plato adalah salah seorang murid dan teman Socrates. Menurut Plato , kebenaran
(definisi) itu bukan dibuat dengan cara dialog yang induktif seperti pada Socrates,
pengertian umum itu sudah tersedia di alam ide. Definisi pada Socrates dapat saja
diartikan tidak memiliki realitas.

Plato mengatakan : realitas seluruhnya terbagi atas dua dunia yaitu


duniaindrawi dan dunia ide. Dunia indrawi mencakup benda-benda jasmani yang
konkret, yang dapat dirasakan oleh panca indera kita. Dunia indrawi ini tiada lain
hanyalah refleksi atau bayangan daripada dunia idea. Selalu terjadi perubahan,Segala
sesuatu yang terdapat dalam dunia jasmani ini fana, dapat rusak, dan dapat mati.
Dunia idea adalah dunia yang hanya terbuka bagi rasio kita. Dalam dunia ini tidak
ada perubahan, semua idea bersifat abadi dan tidak dapat diubah. Hanya ada satu idea
“yang bagus”,yang indah Di dunia idea semuanya sangat sempurna. Hal ini tidak

6
hanya merujuk kepada barang-barang kasar yang bisa dipegang saja,tetapi juga
mengenai konsep-konsep pikiran, hasil buah intelektual.

a.Ciri-ciri karya Plato :

1).Bersifat Sokratik

Dalam Karya-karya yang ditulis pada masa mudanya, Plato selalu


menampilkan kepribadian dan karangan Sokrates sebagai topik utamakarangannya.

2).Berbentuk dialog

Hampir semua karya Plato ditulis dalam nada dialog. Dalam Surat VII ,Plato
berpendapat bahwa pena dan tinta membekukan pemikiran sejati yangditulis dalam
huruf-huruf yang membisu. Oleh karena itu, menurutnya jika pemikiran itu perlu
dituliskan, maka yang paling cocok adalah tulisan yang berbentuk dialog.

7
3 .Aristoteles

Aristoteles lahir pada tahun 384 SM di Stagira, Yunani Utara. Pada usia 17
tahun Aristoteles dikirim ke Athena dan dimasukkan ke academia Plato selama 20
tahun. Aristoteles meninggalkan akademi tersebut setelah Plato meninggal, dan
menjadi guru bagi Alexander putra raja Philip di Macedonia. Saat Alexander
berkuasa pada tahun 336 SM, ia kembali ke Athena. Dengan dukungan dan bantuan
dari Alexander, ia kemudian mendirikan akademinya sendiri yang diberinama
Lyceum yang dipimpinnya sampai tahun 323 SM. Terjadilah persainganhebat antara
lyceum dan akademi. Persaingan ini mendorong Aristoteles untuk meningkatkan
penelitiannya. Hasilnya ia tidak hanya menjelaskan prinsip-prinsipsains, tetapi juga
mengajarkan politik, retorika, dan dialektika. Lama kelamaan posisinya di Athena
tidak aman. Orang-orang Athena yang anti Macedonia memandang Aristoteles
sebagai penyebar pengaruh yang bersifat subversive, makanya ia berfikir lebih bijak
untuk meninggalkan Athena. Ia juga dituduhsebagai ateis lalu pindah ke Chalcis dan
meninggal di sana tahun 322 SM.

8
Di dalam dunia filsafat, Aristoteles dikenal sebagai bapak logika.Logikanya
disebut tradisional karena nantinya berkembang apa yang disebutlogika modern.
Logika Aristoteles itu sering juga disebut logika formal.Pemikiran filsafat Yunani
mencapai puncaknya pada Aristoteles ia mengatakan bahwa tugas utama ilmu
pengetahuan adalah mencari penyebab-penyebab objek yang diselidiki. Setiap
kejadian mempunyai empat sebab yang semuanya harus disebut, bila manusia ingin
memahami proses kejadian segala sesuatu. Keempat penyebab itu menurut
Aristoteles adalah :

1.Penyebab material (material cause) : bahan dari mana benda dibuat

2.Penyebab formal (formal cause) : bentuk yang menyusun bahan

3.Penyebab efisien (efficient cause) : sumber kejadian

4.Penyebab final (final cause) : tujuan yang menjadi arah seluruh kejadian.

9
Bila orang-orang Sofis menganggap manusia tidak akan mampu memperoleh
kebenaran Aristoteles dalam metaphysics menyatakan bahwa manusia dapat
mencapai kebenaran. Salah satu teori metafisika Aristoteles yang penting adalah
pendapatnya yang mengatakan bahwa matter dan form itu bersatu,matter memberikan
subtansi sesuatu, form memberikan pembukusnya setiap objek terdiri atas matter dan
form jadi ia telah mengatasi dualisme Plato yang memisahkan matter dan form bagi
Plato matter dan form berada sendiri-sendiri.Matter itu potensial dan form aktualitas.
Namun ada subtansi yang murni form tanpa potentiality jadi tanpa matter yaitu tuhan.
Aristoteles percaya adanya tuhan.Bukti adanya tuhan ialah tuhan sebagai penyebab
gerak (a first cause of motion).

C.Epistemologi dan Ontology Pada Periode Klasik Yunani Kuno

Perdebatan epistimologi yang membahas pada satu pertanyaan epistimologi


yakni “Bagaimanam cara memperoleh pengetahuan atau darimanasumber
pengetahuan ?” dan perdebatan ontology yakni “ Apa hakikat dari obyek
pengetahuan?” .

10
1.Epistomologi
Berasal dari kata Yunani, episteme dan logos. Episteme adalah pengetahuan
atau kebenaran dan logos adalah pikiran, teori atau kata. Runes dalam kamusnya
(1971) istilah epistomologi disebut dengan filsafat pengetahuan.

Pengetahuan manusia ada 3 macam yaitu: pengetahuan sains, pengetahuan


filsafat dan pengetahuan mistik. Pengetahuan itu diperoleh manusia melalui berbagai
cara dan berbagai alat. Ada berbagai aliran yang berbicara tentang ini :

a.Empirisme (pengalaman adalah sumber pengetahuan)

b.Rasionalisme (akal adalah sumber pengetahuan)

c.Intuisionisme (manusia sebenarnya memiliki kemampuan luar biasa dalam


menentukan kebenaran)

11
2.Ontology

Setelah membenahi cara memperoleh pengetahuan, filosof mulai menghadapi


objek-objeknya untuk memperoleh pengetahuan. Objek-objek itudipikirkan secara
mendalam sampai pada hakikatnya. Hakikat ialah realitas (kenyataan yang
sebenarnya). Beberapa aliran dalam bidang ontology :

a.Naturalisme (alam sebagai keseluruhan realitas)

b.Idealisme (hakikat benda adalah rohani, spirit)

c.Dualisme (hakikat benda ada dua, material dan immaterial, benda danroh, jasad dan
spirit)

d.Skeptisisme (hakikat tidak akan pernah bisa di mengerti dan ditangkap oleh
manusia kalau pun bisa hakikat yang di dapatkan manusia tetap meragukan)

e. Agnostitisme (manusia tidak dapat mengetahui hakikat benda).

12
D.Warisan pemikiran filosof klasik Yunani kuno

1.Socrates

a.Pemikiran tentang adanya kebenaran umum, karena Socrates berfikir bahwa


tidak semua kebenaran itu bersifat relatif atau disebut juga cara berfikir induksi, yaitu
menyimpulkan pengetahuan yang sifatnya umum dengan berpangkal dari banyak
pengetahuan tentang hal yang bersifat khusus.

b.Metode dialektika, yang sebenarnya telah diterapkan oleh seorang filsuf


bernama Zeno yang merupakan murid dari Parmenindes. Meskipun demikian,
Socrateslah yang mengembangkan metode ini. Cara kerjanya adalah seperti nama
metodenya yaitu dengan cara bertanya-jawab atau berdialog. Metode ini juga disebut
dengan maieutika atau seni kebidanan.

c.Pemikiran tentang “keutamaan adalah pengetahuan” jadi semua haldikaitkan


dengan pengetahuan yang telah ada. Bahkan Socrates telah menjelaskan bahwa baik
dan jahat dalam kehidupan manusia dikaitkan dengan pengetahuan, bukan dengan
kemauan manusia.

13
d.Pemikiran tentang adanya manusia yang abadi atau imortalitas. Socrates
berpendapat bahwa orang yang mati hanya meninggalkan jasad, dan ruhnyaakan
menuju ke alam selanjutnya.

2.Plato

a.Segala sesuatu yang terdapat dalam dunia jasmani ini fana, dapat rusak, dan
dapat mati.

b.karya seni hanyalah tiruan dari realita yang ada. Realita yang ada adalah tiruan
(mimesis) dari yang asli.

3.Aristoteles

a.Logika : biasanya disebut organon (alat) membentangkan tentang pengertian,


putusan, syllogismus, bukti dan lain-lain.

b.Fisika : tentang alam, langit, bintang, hewan, jiwa dan lain-lainnya.

c.Metafisika : buku-buku yang terutama tentang filsafat.

d.Pengetahuan praktis : Ethica Eudemia, Ethica Nichomachea, kedua-keduanya


tentang tingkah laku, Republica Atheniensium (tatanegara Atena),Rhetorica (tentang
berceramah dan berpidato) dan Poetica.

14
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Perubahan jalan pikiran dalam filosofi tidak terjadi secara tiba-tiba. Ini ternyata
benar dengan timbulnya Filosofi Klasik Yunani. Seperti dissebut di atas,aliran
sofisme mulai mengubah pandangan kemanusiaan sebagai makhluk yang
berpengetahuan dan berkemauan. Tetapi sofime terlalu mengemukakan pendirian
yang subyektif, relatif dan skeptis. Sebab itu tak mungkin ia menjadi suatu sistim
pengetahuan yang bulat. Sofisme tidak lebih dari masa pendahuluan ke zaman
klasik.Sistematis periodisasi, masalah-masalah yang dihadapi diajukan mendahului
pembahasan masing-masing tokoh dan ajarannya, dan dengan maksud untuk lebih
jelas memberikan gambaran umum tentang ilmu filsafat, yang sampai saat ini masih
dianggap sebagai induk dari cabang-cabang ilmu pengetahuan yang lain.Tiga tokoh
filosofi Yunani klasik kuno. yakni, Sokrates, Plato, dan Aristoteles.Pada zaman itu
muncul aliran epistemology yang membahas tentang bagaimana cara memperoleh
pengetahuan atau dari mana sumber pengetahuan dan ontology yang membahas
tentang Apa hakikat dari obyek pengetahuan.
15
B.Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untukitu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Burhanudin,Afid.2013.Warisan Pemikiran Socrates


(https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/21/socrates-dan- pemikirannya/2013),
diakses pada 5 maret 2022.

Purnama,Budi.2011.Warisan pemikiran Aristoteles


,(https://bud1purn4m4.wordpress.com/2011/04/13/ pemikiran-aristoteles-tentang-
filsafat/), diakses pada 5 maret 2022.

Surajiyo. 2013.filsafat ilmu dan perkembangannya di Indonesia. Jakarta : PT.Bumi


Aksara.

Tafsir, Ahmad. 2010.Filsafat Umum.Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

16
Wikipedia. 2016.Warisan pemikiran Plato,(https://en.wikipedia.org/wiki/Plato), diakses
pada 26 September 2016.

17

Anda mungkin juga menyukai