Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“FILSAFAT OLAHRAGA”

Disusun Oleh:

Sultan Tengku Yusuf

02186465

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahma


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkont
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengeta


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekura


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengal
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang memba
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 27
DAFTAR ISI

JUDUL LAPORAN........................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................2
2.1 Pengertian Filsafat........................................................................2
2.2 Pengertian Filsafat Olahraga.........................................................3
2.3 Ruang Lingkup Filsafat................................................................3
2.4 Sejarah Perkembangan Filsafat.....................................................4
a) Zaman Yunani Klasik.............................................................4
b) Zaman Yunani Kuno...............................................................4
c) Zaman Pra Yunani Kuno........................................................4
d) Zaman Pra Soscrates...............................................................5
e) Filsafat Abad Pertengahan......................................................5

BAB III PENUTUP........................................................................................6


3.1 Kesimpulan...................................................................................6
3.2 Saran.............................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Filsafat pada dasarnya merupakan pedoman dan prinsip-prinsip ter
yang menentukan pemikiran seseorang. Sistem nilai yang kita anut dan
pertahankan menjadi sarana bagi kita untuk menafsirkan kejadian-kejadian
mengendalikan hidup kita. Pemikiran filosofis muncul karena orang tidak
melihat suatu realita sehingga orang berfikir secara mendalam sampai ke
akarnya guna mencari hakekat dan makna suatu fenomena. Makala
membahas tentang Pengertian Filsafat, Lingkup Kajian Filsafat, dan Se
Perkembangan Filsafat.

1.2 Rumusan Masalah


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Filsafat


Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani philophia. Seiring perkembangan
zaman akhirnya dikenal juga dalam bahasa, seperti philosophic dalam bahasa
kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis philosophy dalam bahasa
Inggris philosohia dalam bahasa Latin dan falsafah dalam bahasa Arab. Para filsuf
memberi batasan yang berbeda-beda mengenai filsafat, namun batasan yang
berbeda itu tidak mendasar. Filsafat dapat ditinjau dari dua segi, yaitu :
a) Secara Etimologi, Istilah filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu
falsafah atau juga bahasa Yunani, yaitu philosophia - philien : cinta
dan sophia : kebijaksanaan. Dan seorang filsuf adalah pencari
kebijaksanaan, pecinta, pecinta kebijaksanaan dalam arti hakikat.
b) Secara Terminologi sangat beragam. Para filsuf merumuskan
pengertian filsafat sesuai dengan kecenderungan pemikiran
kefilsafatan yang dimilikinya. Berikut ini beberapa pengertian filsafat
menurut beberapa para ahli :
 Plato (428 - 348 SM) : Filsafat tidak lain dari pengetahuan
tentang segala yang ada
 Aristoteles (384 - 322 SM) : Filsafat adalah menyelidiki sebab
dan asas segala benda. Dengan begitu filsafat bersifat ilmu
umum sekali
 Cicero (106 - 43 SM) : Filsafat adalah sebagai ibu dari semua
seni (the mother of all the arts) ia juga mendefinisikan filsafat
sebagai art vitae (seni kehidupan)
2.2 Pengertian Filsafat Olahraga

Filsafat Olahraga merupakan pemikiran tentang keterlibatan manusia dalam


aktivitas jasmani. Mengkaji pendidikan jasmani dan olahraga dari berbagai posisi
pemikiran filsafat akan mendukung penjelasan dan pemahaman tentang sifat,
nilai, tujuan, dan cakupan pendidikan jasmani dan olahraga. Seperti filsafat
lainnya, dalam olahraga ada beberapa konsep yang perlu dikaji secara mendalam.
Konsep ini bersifat abstrak. Walau kita tahu bahwa konsep ini abstrak, tetapi
didalam konsep ini ada makna tertentu, walau perbedaan makna pada setiap
individu berbeda-beda tentang ini.

2.3 Ruang Lingkup Filsafat

Ruang lingkup filsafat adalah segala sesuatu lapangan pikiran manusia yang
amat luas. Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar, benar ada (nyata), baik
material konkrit maupuan nonmaterial abstrak (tidak terlihat). Ruang lingkup
filsafat dapat dibedakan menjadi dua yaitu objek material filsafat dan objek formal
filsafat :
a) Objek Material Filsafat
Objek material, yaitu hal yang diselidiki, dipandang, atau disorot oleh
suatu disiplin ilmu, selain itu objek material dapat berupa suatu bahan
yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan.
Objek material dapat mencakup apa saja, baik hal-hal konkret atau
pun hal yang abstrak.
b) Objek Formal Filsafat
Objek formal filsafat diartikan sebagai sudut pandangan yang
ditujukan pada bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan
itu, atau sudut darimana objek material itu ditinjau. Objek formal
suatu ilmu tidak hanya memberi keutuhan suatu ilmu, tetapi pada saat
yang sama membedakannya dari bidang lain. Satu objek material
dapat ditinjau dari berbagai sudut pandangan sehingga menimbulkan
ilmu yang berbeda-beda.
2.4 Sejarah Perkembangan Filsafat

a) Zaman Yunani Klasik

Periode filsafat Yunani memegang peran krusial dalam sejarah peradaban


manusia karena terjadi perubahan besar dalam pola berpikir manusia dari mitos-
mitos kepada pemikiran-pemikiran rasional. Abad ke 6 SM ketika filsafat tampil
ke pentas dunia, mitos dan dongeng sekian lama diyakini sebagai yang
menjelaskan gejala-gejala alam dan teka-teki relasi antar manusia, manusia
dengan alam sekitar dan dengan alam gaib dianggap runtuh. Manusia yang
dulunya pasif dan pasrah dalam menghadapi fenomena alam menjadi lebih aktif
dan kreatif dan mau menguasai alam ini. Alam menjadi objek kuasa dan penelitian
manusia.

b) Zaman Yunani Kuno


Pada zaman ini Yunani tidak lagi dikuasai oleh mitos-mitos melainkan oleh
logos. Sikap ingin tahu dan menemukan hal-hal yang baru. Sikap inilah yang
menjadi dasar ilmu pengetahuan modern.
c) Zaman Pra Yunani Kuno
 Mitologi dianggap sebagai dasar kuat untuk menjelaskan segala
sesuatu dalam alam dan bahkan menjelaskan teka-teki alam
semesta. Lewat cara ini manusia sudah mulai dilatih untuk mulai
berpikir.
 Kesusastraan Yunani sebelum filsafat secara formal lahir sudah
karya–karya besar homoreus seperti Lliad dan Odysseas,
dimana syair dalam karya-karya tersebut selalu digunakan
sebagai buku-buku pendidikan untuk rakyat Yunani.
 Sudah ada ilmu pengetahuan di Timur kuno. Terdapat banyak
kebudayaan lain disekitar Yunani yang berperadapaban tinggi
dimana sudah menemukan ilmu-ilmu pengetahuan tertentu
seperti ilmu ukur dan ulmu hitung.
d) Zaman Pra Socrates

Para tokoh Pra Sokrates ini dikenal sebagai filsuf alam. Ciri yang menonjol
pada masa ini adalah pengamatan terhadap gejala kosmis dan fisis untuk mencari
dan menemukan prinsip atau asas arche dari segala sesuatu.

 Thales (640 - 550 SM) melihat air sebagai asas.


 Aaximander (611-545 SM) menyebut to apeiron sesuatu yang
tak terbatas.
 Phitagoras (580-500 SM) menyebut bilangan atau angka sebagai
yang menjelaskan sesuatu.

e) Filsafat Abad Pertengahan (6 - 15 M)

Abad pertengahan ditandai dengan teosentrisme dan para pengemban utama


adalah para teolog. Ilmu-ilmu atau filsafat dilihat sebagai pelayan agama dan
terjadinya kemerosotan penemuan-penemuan pada bidang ilmu dan filsafat karena
otoritas agama dalam gereja yang terlalu besar dan otoriter.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Filsafat adalah suatu usaha untuk memahami hakikat, mempersolakan


isu secara kritis, guna memperoleh pengetahuan yang paling hakiki pada
bidang tertentu.

Ruang lingkup filsafat adalah segala sesuatu lapangan pikiran manusia


amat luas. Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar, benar ada (nyata)
material konkrit maupuan nonmaterial abstrak (tidak terlihat).

Perkembangan filsafat dari zaman ke zaman akan terus berubah. Fi


pada zaman sekarang ini sudah mengalami proses yang sangat panjang

3.2 Saran
Apa bila terdapat kesalahan dalam pengetikan terlebih dahulu penulis
maaf serta beri lah kritikan dan saran terhadap makalah ini agar bisa jadi pa
bagi penulis dalam membuat makalah selanjutnnya serta bisa membuat ma
yamg lebih baik dari makalah yang sebelumya,dan semoga maklalah ini
bermanfaat bagi pembaca, atas kritikan dan sarannya penulis menguca
banyak terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA
http://dgpulungan.blogspot.co.id/2012/02/filsafat-ilmu-dan-filsafat-olahra

Anda mungkin juga menyukai