1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak
memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita umatnya. Rahmat beserta salam semoga tetap
tercurahkan kepada jungjungan kita, pemimpin akhir zaman yang sangat dipanuti oleh
pengikutnya yakni Nabi Muhammad SAW.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ………………………………………………………....4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………………….9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat adalah “induk pengetahuan”. Istilah filsafat telah dikenal oleh manusia yakni
lebih dari 2000 tahun yang lalu yakni pada masa Yunani kuno. Filsafat itu sendiri adalah
segala sesuatu yang mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia. Filsafat
juga dapat menghasilkan bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia
dan bagaimana manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan tersebut.
Seiring dengan perkembangan zaman dan masalah yang kompleks manusia semakin
mencari tahu tentang segala sesuatu yang mereka inginkan dan mengembangkan
pengetahuannya. Filsafat juga terus bekembang sebagai salah satu cabang ilmu untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang ada di masyarakat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Filsafat
Dalam bahasa Inggris dapat ditemukan kata policy dan wisdom untuk
menyebut kebijaksanaan. Namun yang sering dipergunakan dalam filsafat
adalah kata wisdom dan lebih ditujukan pada pengertian kearifan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah cabang ilmu
yang mencari kebenaran dari suatu fenomena kehidupan dengan cara berpikir
kritis untuk mendapatkan sebuah kebenaran.
5
B. Sejarah Filsafat
Sejarah Filsafat adalah salah satu sub bidang sentral tradisional dari filsafat yang
mungkin dianggap sebagai cabang dari disiplin sejarah daripada filsafat, yang dikenal
lebih membahas kepada sejarah ilmu pengetahuan dan bukan cabang ilmu pengetahuan
itu sendiri.
Menurut catatan sejarah, kata ini (Filsafat) digunakan oleh filosof Yunani
(Pytagoras) yang hidup pada 582-496 sebelum Masehi. Cireco (106-43 SM),
seorang penulis terkenal pada zamannya dan sebagian karyanya masih dibaca
hingga saat ini, mencatat bahwa kata “filsafat” dipakai pytagoras sebagai reaksi
terhadap kaum cendekiawan pada masanya yang menamakan dirinya “ahli
pengetahuan”. Pytagoras menyatakan bahwa pengetahuan itu terus
berkembang, begitu luas dan terus berkembang. Tidak ada seorangpun yang
mungkin mecapai ujungnya. Jadi, jangan sombong menjuluki diri kita “ahli”
dan “menguasai” ilmu pengetahuan, apalagi kebijaksanaan. Kata Pytagoras
“kita ini lebih cocok dikatakan sebagai pencari dan pencinta pengetahuan dan
kebijaksanaan yakni filosof”.
Filsafat kerap kali digunakan oleh Socrates (470-399 SM). Socrates tidak
saja terkenal karena pemikirannya yang brilian, tetapi juga karena ia banyak
mengajukan pertanyaan. Ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siapa
saja yang dijumpainya dan pertanyaan tersebut membuat orang menjadi lebih
arif, lebih sadar diri, lebih pintar, tetapi ada juga yang merasa disudutkan. Oleh
sebagian penguasa dan tokoh masyarakat pertanyaan Socrates dianggap
berbahaya dan subvertif. Sehingga Socrates dihukum mati dengan cara
meminum minuman beracun. Seorang yang cinta kebijaksanaan, benci
kemunafikan dan kejahilan seharusnya bersyukur tidak harus berkorban seperti
Socrates yang cinta terhadap kebijaksanaan, benci kemunafikan dan kejahilan.
6
C. Arti Penting Filsafat
Filsafat dapat dimaknai sebagai suatu disiplin, konsep dan teori tentang ilmu yang
sudah dianalisis serta diklasifikasikan. Filsafat adalah perumusan pandangan tentang ilmu
berdasarkan penelitian secara ilmiah. Sejauh mana kontribusi yang diberikan filsafat
dalam menjawab masalah-masalah yang ada dalam masyarakat ?.
Tidak dapat kita pungkiri bahwa berfilsafat sebagai manifestasi kegiatan intelektual
yang telah meletakan dasar-dasar paradigmatik bagi tradisi keilmuan dalam kehidupan
masyarakat ilmiah ala barat, yang sebenarnya filsafat itu sendiri datang dari timur.
Semenjak tahun 1960 filsafat ilmu mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama
sejalan dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi.
Berbagai kejadian dan peristiwa yang sebelumnya mungkin dianggap sesuatu yang
mustahil, namun berkat kemajuan ilmu dan teknologi dapat berubah menjadi suatu
kenyataan. Bagaimana pada waktu itu orang dibuat tercengang dan terkagum-kagum,
ketika Neil Amstrong benar-benar menjadi manusia pertama yang berhasil menginjakkan
kaki di Bulan. Begitu juga ketika manusia berhasil mengembangkan teori rekayasa
genetika dengan melakukan percobaan cloning pada kambing, atau mengembangkan
cyber technology, yang memungkinkan manusia untuk menjelajah dunia melalui internet.
Belum lagi keberhasilan manusia dalam mencetak berbagai produk nano technology,
dalam bentuk mesin-mesin micro-chip yang serba mini namun memiliki daya guna sangat
luar biasa.
7
D. Objek Filsafat
Objek-objek dari filsafat dibagi menjadi dua yaiu objek materil dan objek
formal.Objek materil dari filsafat adalah suatu kajian penelaahan, pembentukan
pengetahuan atau segala sesuatu yang ada dan mungkin ada. Dan segala hal baik yang
konkret atau tidak konkret. Sedangkan objek formal adalah sifat penelitian yang
mendalam. Kata mendalam berarti igin tahu tentang objek yang tidak empiris.
Penyelidikan sains tidak mendalam karena ia hanya ingin tahu sampai batas objek itu
dapat diteliti secara empiris. Objek penelitian sains adalah pada batas dapat diriset
sedangkan objek pada daerah tidak dapat diriset tetapi dapat dipikirkan secara logis.
Menurut Poedjawitama (1980) objek materil yang ada dan mungkin ada. Objek
filsafat materil ini meliputi segala hal dari keseluruhan ilmu yang menyelidiki sesuatu.
Dan pengertian objek formal dikemukakan oleh Lusio dan Yuwono. Menurut
mereka objek formal filsafat adalah sudut pandang menyeluruh dan secara umum dapat
mencapai hakikat dari objek materilnya. Jadi objek filsafat ini membahas objek
materilnya sampai ke hakikat atau esensi dari yang dibahasnya.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah suatu cabang ilmu
yang digunakan oleh manusia untuk memecahkan suatu fenomena kehidupan dengan
cara kritis dan logis, radikal, sistesmatis dan bersifat universal..
Sejarah filsafat yaitu sudah berkembang lebih dari 2000 tahun yang lalu pada
masa Yunani kuno dan terus mengalami perkembangan hingga saat ini. Filsafat itu
sendiri sebenarnya datangnya dari Timur.
Arti penting filsafat adalah mempunyai peranan penting dalam penalaran dan
pemikiran manusia dalam menghadapi sebuah masalah dan segala sesuatu yang ingin
mereka ketahui.
Objek filsafat ada dua materil dan formal. Objek materil adalah pengetahuan
tentang segala sesuatu yang abstrak ataupun non abstrak sedangkan objek formal
adalah sifat penelitian yang mendalam.
9
DAFTAR PUSTAKA
10