Anda di halaman 1dari 12

FILSAFAT, ILMU PENGETAHUAN

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Sejarah Filsafat”
Dosen Pengampu: BADRUL HESYAM M.pd

Oleh:
1. MUHAMMAD RIFQI IZZULHAQ
[[

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM HASAN JUFRI
BAWEAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Yang Maha Esa. Yang telah memberi taufiq dan
hidayah kepada hambanya sehingga penyusunan Makalah yang berjudul “Prinsip
dan Asas Asas Peradilan Agama” ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam
tetap kami panjatkan kepada revolusi akbar yakni Nabi Muhammad SAW. Yang
mana berkat jasa dan perjuangannya seluruh umat manusia dapat menikmati
terangnya dunia ini yakni dengan addinul Islam (agama Islam).
Kami sangat menyadari, bahwa dalam Makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kritik serta sarannya dari semua pihak, menuju
perbaikan dan penyempurnaan Makalah ini kami harapkan.
Dengan terselesaikannya Makalah ini, dengan segala kerendahan hati kami
menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak-pihak yang
membantu terselesaikannya Makalah ini, mudah-mudahan jasa-jasa mereka di beri
penghormatan oleh Allah SWT. Amin.

Sangkapura, 10 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Cover.....................................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................2
A. Prinsip Peradilan Agama..........................................................................2
B. Asas Asas Peradilan Agama....................................................................2
BAB III PENUTUP...............................................................................................9
A. Kesimpulan..............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menghadapi seluruh kenyataan dalam hidupnya, manusia
senatiasa terkagum atas apa yang dilihatnya. Manusia ragu-ragu apakah ia
tidak ditipu oleh panca-inderanya, dan mulai menyadari keterbatasannya.
Dalam situasi itu banyak yang berpaling kepada agama atau kepercayaan
Ilahiah. Tetapi sudah sejak awal sejarah, ternyata sikap iman penuh taqwa
itu tidak menahan manusia menggunakan akal budi dan fikirannya untuk
mencari tahu apa sebenarnya yang ada dibalik segala kenyataan (realitas)
itu. Proses itu mencari tahu itu menghasilkan kesadaran, yang disebut
pencerahan. Jika proses itu memiliki ciri-ciri metodis, sistematis dan
koheren, dan cara mendapatkannya dapat dipertanggung-jawabkan, maka
lahirlah ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang;
1. Disusun metodis, sistematis dan koheren (“bertalian”)
tentang suatu bidang tertentu dari kenyataan (realitas), dan
yang
2. Dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu
di bidang (pengetahuan) tersebut.
Makin ilmu pengetahuan menggali dan menekuni hal-hal yang
khusus dari kenyataan (realitas), makin nyatalah tuntutan untuk mencari
tahu tentang seluruh kenyataan (realitas). Jauh sebelum manusia
menemukan dan menetapkan apa yang sekarang kita sebut sesuatu sebagai
suatu disiplin ilmu sebagaimana kita mengenal ilmu kedokteran, fisika,
matematika, dan lain sebagainya, umat manusia lebih dulu memfikirkan
dengan bertanya tentang berbagai hakikat apa yang mereka lihat. Dan
jawaban mereka itulah yang nanti akan kita sebut sebagai sebuah jawaban
filsafati. Kegiatan manusia yang memiliki tingkat tertinggi adalah filsafat
yang merupakan pengetahuan benar mengenai hakikat segala yang ada
sejauh mungkin bagi manusia .Bagian filsafat yang paling mulia adalah

1
filsafat pertama, yaitu pengetahuan kebenaran pertama yang merupakan
sebab dari segala kebenaran. Metode filsafat adalah metode bertanya.
Objek formal filsafat adalah ratio yang bertanya. Obyek materinya semua
yang ada. Maka menjadi tugas filsafat mempersoalkan segala sesuatu yang
ada sampai akhirnya menemukan kebijaksanaan universal. Sonny Keraf
dan Mikhael Dua mengartikan ilmu filsafat sebagai ilmu tentag bertanya
atau berpikir tentang segala sesuatu (apa saja dan bahkan tentang
pemikiran itu sendiri) dari segala sudut pandang. Thinking about thinking.
Meski bagaimanapun banyaknya gambaran yang kita dapatkan
tentang filsafat, sebenarnya masih sulit untuk mendefinisikan secara
konkrIt apa itu filsafat dan apa kriteria suatu pemikiran hingga kita bisa
memvonisnya, karena filsafat bukanlah sebuah disiplin ilmu. Sebagaimana
definisinya, sejarah dan perkembangan filsafat pun takkan pernah habis
untuk dikupas. Tapi justru karena itulah mengapa fisafat begitu layak
untuk dikaji demi mencari serta memaknai segala esensi kehidupan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan filsafat, ilmu dan pengetahuan ?
2. Apa itu filsafat pengetahuan dan filsafat ilmu ?

C. Tujuan
1. Agar mengetahui filsafat, ilmu dan pengetahuan
2. Untuk mengetahui filsafat pengetahuan dan filsafat ilmu

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Filsafat, ilmu dan pengetahuan


1. Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia atau philosophos.
Philos atau philein berarti teman atau cinta, dan shopia shopos
kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah, atau berarti Filsafat berarti
juga mater scientiarum yang artinya induk dari segala ilmu pengetahuan.
Kata filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki padanan kata falsafah
(Arab), philosophie (Prancis, BelandadanJerman), serta philosophy
(Inggris). Dengan demikian filsafat berarti mencintai hal-hal yang
bersifat bijaksana (menjadikatasifat)
bisaberartitemankebijaksanaan(katabenda) atau induk dari segala ilmu
pengetahuan Pengertian filsafat menurut para ahli :
1. Plato (427–348 SM) menyatakan filsafat ialah pengetahuan yang
bersifat untuk mencapai kebenaran yang asli.
2. Aristoteles (382–322 SM) mendefenisikan filsafat ialah ilmu
pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di
dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi,
politik, dan estetika.
3. Filosof lainnya Cicero (106–043 SM) menyatakan filsafat ialah
ibu dari semua ilmu pengetahuan lainnya. Filsafat ialah ilmu
pengetahuan terluhur dan keinginan untuk mendapatkannya.
4. Descartes (1596–1650), filsafat ialah kumpulan segala
pengetahuan di mana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok
penyelidikannya.1
2. Ilmu
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia ilmu itu memiliki arti
pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis

1
M. Taufiq Rahman filsafat ilmu pengetahuan (Bandung : Trussmedia Grafika, 2020), 1

3
berdasarkan metode atau aturan tertentu, yang dapat digunakan untuk
menjelaskan tentang gejala tertentu dalam bidang ilmu pengetahuan.
Sedangkan Menurut Suria sumantri Ilmu itu merupakan salah satu
hasil pemikirian manusia dalam menjawab sebuah pertanyaan.
Sementara itu, Paul Freedman dalam The Principles of Scientific
Research mendefinisikan ilmu sebagai suatu bentuk aktivitas manusia
yang apabila melakukannya kita memperoleh suatu pengetahuan yang
lebih lengkap dan cermat tentang alam semesta di masa yang lampau,
masa sekarang dan masa yang akan datang, serta suatu kemampuan
untuk beradaptasi dan mengubah lingkungan serta mengubah sifat-
sifatnya sendiri.
Dari beberapa pengertian ilmu diatas maka dapat kita tarik
kesimpulan bahwa ilmu adalah seperangakat pengetahuan yang
merupakan hasil pemikiran manusia yang memiliki metode atau cara
tertentu yang berguna untuk umat manusia agar manusia dapat
bermanfaat bagi kehidupannya sendiri dan bagi kehidupan orang lain di
masa sekarang dan dimasa yang akan datang. Budaya atau kebudayaan
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) yang dapat diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Di dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yang
memiliki arti mengolah atau mengerjakan. Bisa juga diartikan sebagai
usaha mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.2
3. Pengetahuan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia ilmu itu memiliki arti
pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis
berdasarkan metode atau aturan tertentu, yang dapat digunakan untuk
menjelaskan tentang gejala tertentu dalam bidang ilmu pengetahuan .
Sedangkan Menurut Suria sumantri (2001:3). Ilmu itu merupakan salah

2
Nunu Burhanuddin, Ilmu pngetahuan ( jakarta : kencana, 2018 ), 15-16

4
satu hasil pemikirian manusia dalam menjawab sebuah pertanyaan.
Sementara itu, Paul Freedman dalam The Principles of Scientific
Research mendefinisikan ilmu sebagai suatu bentuk aktivitas manusia
yang apabila melakukannya kita memperoleh suatu pengetahuan yang
lebih lengkap dan cermat tentang alam semesta di masa yang lampau,
masa sekarang dan masa yang akan datang, serta suatu kemampuan
untuk beradaptasi dan mengubah lingkungan serta mengubah sifat-
sifatnya sendiri.
Dari beberapa pengertian ilmu diatas maka dapat kita tarik
kesimpulan bahwa ilmu adalah seperangakat pengetahuan yang
merupakan hasil pemikiran manusia yang memiliki metode atau cara
tertentu yang berguna untuk umat manusia agar manusia dapat
bermanfaat bagi kehidupannya sendiri dan bagi kehidupan orang lain di
masa sekarang dan dimasa yang akan datang. Budaya atau kebudayaan
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) yang dapat diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Di dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yang
memiliki arti mengolah atau mengerjakan. Bisa juga diartikan sebagai
usaha mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.3
B. Filsafat Pengetahuan dan Filsafat Ilmu
Filsafat pengetahuan adalah salah satu cabang filsafat yang
menyoroti dari sudut sebab pertama, gejala pengetahuan dan kesadaran
manusia bahwa pengetahuan itu benar dan terpercaya, hingga perlu teori
pengetahuan, teori kebenaran dan teori kepastian Filsafat ilmu adalah
merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan
mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat,
asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain
ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu sangat berkaitan erat

3
Nunu Burhanuddin, Ilmu pngetahuan ( jakarta : kencana, 2018 ), 18

5
dengan epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu berusaha untuk dapat
menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep
dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut
dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta
memanfaatkan alam melalui teknologi; cara menentukan validitas dari
sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-
macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan;
serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan
terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri
1. Perbedaan ilmu filsafat dengan filsafat ilmu. Perbedaan ilmu filsafat
dengan filsafat ilmu dapat dilihat dari definisinya. Ilmu filsafat adalah
ilmu tentang dasar-dasar filsafat yang mencakup sistematika filsafat
yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi, objek-objek filsafat,
sejarah filsafat dan metode-metode filsafat. Sedangkan filsafat ilmu
adalah cabang filsafat dan bagian dari Epistemologi yang mengkaji
ilmu pengetahuan dari segi ciri-ciri dan cara-cara memperolehnya.
Dilihat dari objek kajiannya, objek kajian ilmu filsafat adalah semesta
atau semua yang ada di sekitar manusia dalam arti seluas-luasnya.
Sedangkan objek kajian filsafat ilmu adalah ilmu-ilmu yang diperoleh
manusia baik yang bersifat ilmiah maupun tidak. Selain itu, perbedaan
juga ditemukan pada sudut pandang atau pendekatan yang dipakai.
Ilmu filsafat pendekatannya bersifat integral yang artinya ilmu filsafat
tidak hanya mengkaji dari satu sudut pandang saja tetapi menyeluruh.
Sedangkan filsafat ilmu pendekatannya disesuaikan dengan kajian
ilmunya masing-masing.
2. Perbedaan filsafat pengetahuan (Epistemologi) dengan filsafat ilmu
pengetahuan. Walaupun objek kajian keduanya sama-sama
pengetahuan, filsafat pengetahuan mengkaji pengetahuan dalam arti
seluas-luasnya, termasuk pengetahuan sehari-hari. Sedangkan filsafat
ilmu pengetahuan mengkaji pengetahuan yang bersifat khusus dan
bersifat ilmiah untuk membedakannya dari pengetahuan sehari-hari.

6
Selain itu, filsafat pengetahuan juga membahas tentang batas, sumber,
struktur dan keabsahan pengetahuan sedangkan filsafat ilmu
pengetahuan membahas ciri keilmiahan suatu ilmu pengetahuan
dengan cara kerja ilmiah. Perbedaan yang lain, filsafat pengetahuan
bertujuan untuk mencapai hakikat ilmu pengetahuan sedangkan
filsafat ilmu pengetahuan hanya mencoba menerangkan gejala-gejala
secara ilmiah.4

4
Ahsanul Anam Filsafat ilmu dan Filsafat Pengetahuan ( lamongan : Academia Publication,
2022 ), 46

7
BAB III
PENUTUP
D. KESIMPULAN
Metode filsafat adalah metode bertanya. Objek formal filsafat
adalah ratio yang bertanya. Sedang objek materinya ialah semua yang ada
yang bagi manusia perlu dipertanyakan hakikatnya. Maka menjadi tugas
filsafat mempersoalkan segala sesuatu yang ada sampai akhirnya
menemukan kebijaksanaan universal. Kenyataannya semua definisi
filsafat di atas tidak pernah dapat menampilkan pengertian yang sempurna
karena setiap orang selalu berbeda cara dan gaya dalam mendefinisikan
suatu masalah.
Definisi dan pengertian tidak akan menyesatkan selama kita
memandangnya sebagai cara pengenalan awal atau sementara untuk
mencapai kesempurnaan lebih lanjut. Dengan demikian filsafat
merupakan ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakekat
kebenaran segala sesuatu. Dengan bantuan filsafat, manusia berusaha
menangkap makna, hakekat, hikmah dari setiap pemikran, realitas dan
kejadian. Filsafat mengantarkan manusia untuk lebih jernih, mendasar dan
bijaksana dalam berfikir, bersikap, berkata, berbuat dan mengambil
kesimpulan. Perbandingan filsafat pengetahuan dan filsafat ilmu
pengetahuan
1. Filsafat Pengetahuan, adalah keseluruhan pemikiran, gagasan,
ide, konsep dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia
dan segala isinya.
2. Filsafat Ilmu Pengetahuan adalah keseluruhan sistem
pengetahuan manusia yang telah dibakukan secara sistematis.

8
DAFTAR PUSTAKA
M. Taufiq Rahman filsafat ilmu pengetahuan Bandung : Trussmedia Grafika,
2020
Nunu Burhanuddin, Ilmu pngetahuan jakarta : kencana, 2018
Nunu Burhanuddin, Ilmu pngetahuan jakarta : kencana, 2018
Ahsanul Anam Filsafat ilmu dan Filsafat Pengetahuan lamongan : Academia
Publication, 2022

Anda mungkin juga menyukai