Anda di halaman 1dari 20

FILSAFAT HUKUM

Dosen Pengampu:
Andre Zanij Diananda, MH.

Disusun Oleh :
Dwi Fitriyana 2011150095

HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
BENGKULU 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur kita hanturkan atas kehadirat Allah SWT,
yang telah memberikan taufik dan hidayahNya. Sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan tepat waktu .

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita


Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabatnya yang telah
membawa kita dari alam kebodohan menuju alam terang benderang
bercahayakan iman, islam, dan ihsan.

Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah
“FILSAFAT HUKUM” yang telah mendukung kami hingga menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan belum


sempurna yang kami sampaikan, sehingga apabila ada kekurangan dalam
penulisan maupun materi, kami mohon saran dan kritiknya secara langsung
maupun tidak langsung, untuk kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bengkulu, Desember 2021

Penulis

DAFTAR ISI

ii
Cover Makalah....................................................................................................i
Kata pengantar....................................................................................................ii
Daftar isi...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................2
D. Manfaaf....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat...................................................................................3
B. Pengertian Huku......................................................................................6
C. Filsafat Hukum........................................................................................10
D. Pengertian Filsafat Hukum....................................................................12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..............................................................................................15
B. Kritik dan Saran......................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan


pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar.
Filsafat tidak didalemi dengan melakukan eksperimen–eksperimen dan
percobaan–percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis,
mencari solusi untuk itu, memberikan argumen dan alasan yang tepat untuk
solusi tertetu. Akhir dari proses–proses itu dimasukan ke dalam sebuah proses
dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika
bahasa. Logika merupakan sebuah imu yang sama–sama dipelajari dalam
matematika dan filsafat. Hal ini membuat filsafat menjadi sebuah ilmu yang
pada sisi–sisi tertentu berciri eksak.

Tujuan hukum adalah Tujuan hukum mempunyai sifat universal seperti


ketertiban, ketenteraman, kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan dalam
tata kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya hukum maka tiap perkara
dapat di selesaikan melaui proses pengadilan dengan prantara hakim
berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, selain itu Hukum bertujuan
untuk menjaga dan mencegah agar setiap orang tidak dapat menjadi hakim
atas dirinya sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan filsafat?
2. Apa yang dimaksud dengan hukum?
3. Apa yang dimaksud dengan filsafat hukum?
4. Apa yang dimaksud pengertian filsafat hukum?

1
C. Tujuan
1. Untuk memahami apa itu filsafat
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk kedalam filsafat hukum
3. Untuk mengetahui filsafat mengenai tujuan hukum

D. Manfaat
1. lebih mengetahui apa itu filsafat
2. lebih mengetahui tentang filsafat hukum
3. lebih mengetahui apa itu hukum
4. lebih mengetahui tujuan hukum
5. lebih mengetahui apa itu filsafat dengan hukum

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian filsafat

Filsafat berasal dari bahasa Yunani ,yaitu Philosophia .Philo atau


philein berarti cinta ,sementara Sophia berarti kebijaksanaan.Sehingga
gabungan kedua kata tersebut adalah cinta kebijaksanaan.Dalam bahasa Arab
disebut Failasuf ,yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi menjadi
Failasuf atau Filsuf.
Sementara itu sejarah filsafat juga tidak dapat dipisahkan dari filsafat
itu sendiri karena sejarah tersebut merupakan filsafah tersebut.Ketika satu
demi satu ilmu pengetahuan memisahkan diri dari falsafah sebagai
induknya ,akhirnya sisa dua falsafah yang tetap melekat pada filsafat
itu,yakni “apakah yang dapat aku ketahui dan apakah yang harus aku
kerjakan”.Kedua pernyataan itu merupakan ini dari falsafah,yang
pembahasanya meliputi tiga realitas masalah ,yaitu (1) Tuhan ,(2) manusia
dan (3) alam.
Socrates seorang ahli piker Yunani (470 – 399) adalah orang yang
pertama menyebut dirinya sebagi filusuf.Sebutan tersebut digunakan sebagi
protes terhadap orang–orang terpelajar yang dengan pongah menamakan
dirinya kaum “shopis” atau orang bijaksana serta menjajakan ilmu yang
dimilikinya.
Definisi filsafat menurut beberapa ahli adalah sebagi berikut :
Plato
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli
Aristoteles
Filsafat adaah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang
terkandung didalamnya ilmu–ilmu
matimatika ,logika ,retrorika,etika,ekonomi,politik dan estetika

3
Al Farabi
Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud bagaimana
hakikat yang sebenarnya

Descrates
Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan ,alam dan
manusia menjadi pokok penyelidikan.

Imanuel Kant
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari
segala pengetahuan yang tercakup didalamnya 4 persoalan yakni :
1. Apakah yang dapat kita ketahui
2. Apakah yang seharusnya kita kerjakan
3. Sampai dimanakah harapan kita
4. Apakah yang dinamakan manusia
5.
Dr.Soeyanto Poespowardoyo (ketua Jurusan Filsafat Fakultas Sastra
Universitas Indonesia)
Filsafat adalah refleksi krites manusia tentang segala sesuatu yang
dialami untuk memperoleh makna yang radikal dan integral.

Prof.Dr.H.Lili Rasjidi,SH,S.Sos,LL.M
Filsafat merupakan karya manusia tentang hakikat sesuatu.

Filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang sangat diperlukan dalam


kehidupan manusai mengapa dikatan demikian karena filsafat melihat
persoalan sampai pada akar–akarnya sehingga suatu konflik atau permasalahn
tersebut dapat dilihat dengan sudut pandan yang benar.Terdapat beberapa
manfaat bila kita mempelajari filsafat hukum yakni diantaranya adalah dapat
menjelaskan secara praktis peran hukum dalam pembangunan,bermanfaat

4
untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan pemahaman hukum ,serta
untuk menempatkan hukum dalam tempat dan perspektif yang tepat sebagai
bagian dari uasaha manusia menjadikan dunia ini suatu tempat yang lebih
pantas untuk didiaminya.
Beberapa ahli menyebutkan bahwa filsafat adalah ilmu
pengetahuan ,namun sebenarnya terdapat perbedaan antara filsafat dengan
ilmu.Filsafat dengan ilmu berbeda mengenai objek formalnya ,yakni dalam
kedalaman penyeledikan ,sedang menurut objek materialnya terdapat
kesamaan.Ilmu hanya menyelidiki bentuk luar yang nampak dan bisa
dirasakan ,sedangkan filsafat mempelajari hakikat yang ada dalam objek
filsafat.Sehingga filsafat berbeda dengan ilmu .Ilmu bersifat
empiris ,sehingga kebenaran dan atau kekeliruanya dapat dibuktikan dengan
pengalaman;sedangkan filsafat bersifat praduga bagi hal–hal yang belum
dapat dibuktikan dan bersifat spekulatif bagi hal–hal yang tidak dapat
mungkin dapat dibuktukan.
Filsafat hukum digunakan juga untuk mengetahui apa sebenarnya
tujuan hukum.Menurut Van Apeldoorn tujuanya adalah untuk mengatur tata
terbit masyarakat secara adil dan damai ; Arsitoteles untuk mewujudkan
keadilan ,Van Kan untuk menjamin kepastian dalam pergaulan manusia
,Jeremy Bentham hukum untuk memberikan kebahgian yang sebsar–
besarnya dan Roscoe Pound untuk hukum alat untuk membangun
masyarakat.Intinya bahwa tujuan hukum adalah untuk menjaga ketertiban dan
keadilan agae\r terjadi kebahgian atau kemafaatan bagi masyarakat pada
umumnya.Sementara bila harus memilih mana yang lebih penting antara
keadilan dan ketertiban maka menurut Ahmad Roestandi dalam bukunya
Responsisi Filsafat Hukum ,dikatakan bahwa ketertiban lebih penting
disbanding keadilan karena setiap hukum mengandung unsure ketertiban
sebaliknya tidak semua unsure hukum mengandung keadilan dan apabila
terjadi bentrokan antara keadilan dan ketertiban maka keadilan harus
dikesampingkan disbanding dengan ketertiban dan keadilan.
 Filsafat merupakan ilmu pengetahuan

5
 Filsafat adalah pemikiran mengenai suatu hal sampai pada akaar
permasalahanya
 Filsafat hukum adalah filsafat yang objeknya adalah hukum ,yakni
filsafat yang mencoba mencari tau hakikat dari hukum
 Manafaat mempelajari filsafat hukum adalah dapat menejlaskan
secara praktis peran hukum dalam pembangunan
 Ruang Lingkup Filsafat Hukum

B. Pengertian Hukum

Hukum adalah salah satu dari norma yang ada dalam masyarakat.
Norma hukum memiliki hukuman yang lebih tegas. Hukum merupakan untuk
menghasilkan keteraturan dalam masyarakat, agar dapat terwujud
keseimbangan dalam masyarakat dimana masyarakat tidak bisa sebebas-
bebasnya dalam bermasyarakat, mesti ada batasan agar ketidakbebasan
tersebut dapat menghasilkan keteraturan. Ada berbagai macam pengertian
hukum menurut para ahli, tentunya untuk mengetahui seperti apa pengertian
hukum yang sebenarnya maka kita bisa sembarang menafsirkan, oleh karena
itu berikut informasi tentang pengertian hukum menurut para ahli:

1. Pengertian hukum menurut Drs. E.Utrecht, S.H dalam bukunya yang


berjudul Pengantar dalam Hukum Indonesia (1953) mengartikan hukum
adalah sekumpulan peraturan yang berisi perintah dan larangan untuk
menertibkan kehidupan bermasyarakat dan mesti ditaati oleh seluruh
anggota masyarakat karena dengan melakukan pelanggaran maka bisa
menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah.
2. Pengertian hukum menurut Achmad Ali adalah sekumpulan norma tentang
yang mana benar dan yang salah, dengan dibuat dan diakui oleh
pemerintah yang tertuang dalam tertulis maupun tidak tertulis yang
berfungsi untuk mengikat dan selaras dengan kebutuhan masyarakat secara
menyeluruh dan terlepas dari ancaman sanksi untuk pelanggar aturan itu.

6
1. Unsur-unsur hukum

Dari beberapa perumusan mengenai hukum yang telah diberikan


oleh para ahli hukum tersebut, maka dapatlah diambil kesimpulan bahwa
Hukum itu meliputi beberapa unsur yaitu:

a. Peraturan tentang tingkah laku atau perilaku manusia dalam pergaulan


masyarakat
b. Peraturan itu diadakan oleh setiap badan-badan resmi yang berwajib
c. Peraturan itu memiliki sifat memaksa
d. Sanksi terhadap pelangggaran peraturan tersebut ialah tegas.

2. Ciri-ciri Hukum

Untuk dapat mengenal hukum itu kita harus dapat mengenal ciri-
ciri humum yaitu:

a. Adanya perintah dan atau larangan.


b. Perintah dan atau larangan itu harus patuh ditaati setiap orang . sehingga
tata-tertib dalam masyarakat itu tetap terpelihara dengan sebaik-baiknya.
Oleh karena itulah hukum meliputi pelbagai peraturan yang menentukan
dan mengatur perhubungan orang yang satu dengan yang lain, yakni
peraturan-peraturan hidup kemasyarakatan yang di namakan kaedah
hukum.

3. Sifat-sifat hukum

Agar tata tertib dalam masyarakat itu tetap terpelihara, maka


haruslah kaedah-kaedah hukum itu ditaati. Akan tetapi tidaklah semua
orang mau menaati kaedah-kaedah hukum itu; dan agar supaya sesuatu
peraturan hidup kemasyarakatan benar-benar dipatuhi dan ditaati sehingga

7
menjadi Kaedah Hukum maka peraturan hidup kemasyarakatan itu mesti
diperlengkapi dengan unsur memaksa.

Dengan demikian hukum ini memiliki sifat mengatur dan


memaksa. Ia merupakan peraturan-peraturan hidup kemasyarakatan yang
dapat memaksa orang supaya mentaati tata tertib dalam masyarakat serta
memberikan sanksi yang tegas berupa hukuman terhadap siapa yang tidak
mau patuh mentaatinya.

Ada beberapa jenis hukum diantaranya:

1. Hukum Materil

Hukum materil adalah tempat dari tempat dimana materiil


tersebut diambil. Sumber hukum materiil ini adalah suatu aspek
yang memberikan pertolongan dalam pembentukan hukum,
semisal jalinan sosia, kondisi sosial ekonomis, jalinan kemampuan
politik, hasil riset ilmiah, kebiasaan, perubahan internasional dan
situasi geografis dan lain-lain.

2. Hukum Publik

Hukum publik adalah suatu hukum yang bertugas


mengatur jalinan antara pemerintah dengan subjek hukum atau
yang mengatur kepentingan masyarakat.

3. Hukum perdata

Hukum perdata merupakan salah satu bidang yang


mengontrol hak dan kewajiban yang dimiliki oleh subjek
hukum dan hubungan antara subjek hukum. Hukum perdata
juga disebut sebagai hukum sipil atau hukum privat sebagai
lawan dari hukum publik. Jika hukum publik mengontrol hal-
hal yang berkaitan dengan negara dan kepentingan umum

8
seperti politik dan pemilu, kegiatan pemerintahan, kejahatan
maka hukum perdata mengatur hubungan antar penduduk atau
warga negara, seperti perkawinan, perceraian, pewarisan,
kegiatan usaha, harta benda dan lain-lain.

4. Hukum Formal

Hukum formal adalah suatu hukum dimana secara


langsung dibentuk oleh hukum yang dapat mengikat
masyarakatnya. Dikatakan sumber hukum formal karena
sekedar mengingat cara untuk mana timbul hukum positif, dan
dibentuk dalam hukum positif, dengan tidak lagi
mempersoalkan suatu asal-usu dari apa yang ada dalam isi
aturan-aturan hukum tersebut. Sumber-sumber dari hukum
formal ini membentuk suatu pandangan hukum yang akan
dijadikan sebagai aturan hukum dalam membentuk hukum
sebagai kekuasaan yang mengikat. Jadi sumber hukum formal
adalah sebab dari berlakunya aturan hukum.

5. Hukum Pidana

Hukum pidana adalah suatu hukum yang mengontrol


perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh undang-undang dan
berakibat pada diterapkannya hukuman bagi barang siapa yang
telah melakukannya dan telah memenuhi segala unsur
perbuatan yang disebutkan dalam hukum pidana, uu korupsi,
uu HAM dan sebagainya. Kemudian hukum pidana dikenal
atas 2 jenis perbuatan yaitu pelanggaran dan kejahatan,
kejahatan adalah perbuatan yang bukan hanya bertentang
dengan uu melainkan juga bersebelahan dengan nilai agama,
nilai moral dan keadilan di masyarakat, semisal membunuh,
berzina, memperkosa, dan mencuri serta sebagainya.

9
Sedangkan untuk pelanggaran ialah tidak memakai helem,
tidak menggunakan sabuk pengaman saat berkendaraan.

6. Hukum tata negara

Hukum tata negara adalah hukum yang mengatur semua


masyarakat hukum bawahan dan hukum atasan menurut
tingkatannya dan dari masing-masing itu dapat menentukan
wilayah lingkungan masyarakatnya dan pada akhirnya dapat
menentukan badan-badan dan fungsinya terhadap masing-
masing yang berkuasa di dalam lingkungan masyarakat hukum
itu serta untuk menentukan susunan dan wewenang pada
badan-badan tersebut.

C. Filsafat HUKUM

1. Arti Secara Etimologis

 Berdasar asal katanya, kata Filsafat berasal dari bahasa Yunani


PHILOSOPHYA. Kata ini merupakan gabungan dari dua kelompok akar
kata.

 Kelompok akar kata pertama adalah kata Philein dan sophos. Philein
berarti cinta dan sophos berarti kebijaksanaan.

 Cinta bukan sebagai noun, bukan sbg adjective, tetapi cinta = verb
 Verb ? kerja manusia untuk mengerjasamakan ketiga unsur dlm jiwanya
bijaksana
 Kelompok akar kata kedua adalah kata phylo dan sophya. Phylo = sahabat,
dan sophya = kebijaksanaan. Maksud : Manusia harus dapat berperan sbg
sahabat kebijaksanaan dalam kondisi apapun juga.

10
2. Arti Filsafat Secara Historis

 Filsafat sebagai mother of scientiaum

perlu diingat sejarah awal lahirnya filsafat sampai berkembangnya


faham Positivisme

 Filsafat sebagai interdisipliner ilmu

perlu diingat berbagai fenomena dalam perkembangan ilmu


(arogansi ilmiah,vak idiot,persoalan humanistik)

3. Arti Secara Terminologis

 Filsafat sbg PANDANGAN HIDUP (FALSAFAH), merupakan hasil


pensikapan manusia thd alam sekitarnya, kebenarannya masih bersifat
subjektif, baik individual maupun kolektif.
 Filsafat sbg ILMU (FILSAFAT), yg memenuhi syarat ilmu

4. Ciri Dan Prinsip Berfilsafat

 CIRI-CIRI BERFIKIR FILOSOFIS


o Radikal mendasar, mendalam
o Integral kesatuan unsur-unsur intrinsic
o Komphrehensif kesatuan dengan unsur-unsur lain yg relevan
menyeluruh
o Sistematik bertahap & bertanggungjawab
 PRINSIP-PRINSIP BERFIKIR FILOSOFIS

11
o Principium Identitatis A = A
o Principium Contradictionis A >< B
o Principium Exclusi tertii A=A / A=B
o Principium Sufficient Reason If A=B harus ada alasan cukup
o Principium Exemplaris Ada example, contoh/bukti nyata.

D. Pengertian Filsafat Hukum

1. Arti Filsafat Hukum

a. Menurut Van Apeldoorn

Filsafat hukum adalah ilmu yang menjawab pertanyaan apakah


hukum itu ? Ilmu hukum tidak dapat memberi jawaban yang
memuaskan, karena jawabannya sebatas ada fenomenanya, gejala,
melahirkan hukum yang bersifat formalistic belaka.

b. Menurut Utrecht

Filsafat hukum merupakan ilmu yg menjawab pertanyaan


apakah hukum itu, apa sebab orang mentaati hukum, keadilan manakah
yang dapat dijadikan sebagai ukuran baik-buruknya hukum.

c. Secara Umum

Filsafat hukum adalah ilmu yang mempelajari asas / pendirian


yang paling mendasar tentang hukum, ilmu yang mempelajari hakikat
terdalam dari hukum, ilmu yang mencari / menemukan “ruh”-nya
hukum.

2. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ADANYA FILSAFAT HUKUM

1. Adanya kebimbangan tentang kebenaran dan keadilan dari hukum


yang berlaku, dan adanya ketidak puasan terhadap aturan hukum yang

12
berlaku, karena tidak sesuai dengan keadaan masyarakat. Yang diatur
hukum tersebut.
2. Adanya kesangsian terhadap nilai peraturan hukum yang berlaku
3. Adanya aliran yang berpendapat bahwa satu-satunya sumber hukum
adalah hukum positif (hukum yg berlaku saat itu)
4. Adanya pendirian bahwa hukum adalah suatu gejala masyarakat yang
harus meladeni kepentingan masyarakat, sehingga landasan hukum
adalah penghidupan sendiri.

3. TUJUAN FILSAFAT HUKUM

Menjelaskan nilai-nilai dan dasar-dasar hukum sampai pada dasar


filosofisnya ditemukan hakikat, esensi, substansi, ruh-nya hukum shg
hukum mampu hidup dalam masyarakat,
(kejujuran,kemanusiaan,keadilan,equity)

4. FUNGSI DAN PERAN FILSAFAT HUKUM

1. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya hukum dalam hidup


bersama
2. Menumbuhkan ketaatan pada hukum
3. Menemukan ruhnya hukum
4. Menghidupkan hukum dalam masyarakat
5. Memacu penemuan hukum baru

5. KAJIAN FILOSOFIS TERHADAP HUKUM

 Agar ruh-nya hukum dapat ditemukan maka hukum harus dikaji


dengan menerapkan ciri-ciri berfikir filosofis, dan dalam
menyelesaikan setiap persoalan hukum dengan menggunakan prinsip-
prinsip berfikir filosofis.

13
6. SISTEM FILSAFAT HUKUM

a. Ontologi hukum

Sebagai hasil penerapan ciri berfikir filosofis radikal.

yang dibahas didalamnya adalah :

 Objek kajian ilmu hukum, termasuk objek kajian


sesungguhnya
 Asumsi dasar ilmu hukum

Objek yang dikaji ilmu hukum : produk-produk hukum, asas


hukum,sumber hukum,sistem hukum,subjek hukum.

 Dalam objek hukum tersebut tidak akan ada berbagai masalah


apabila di dlmnya sudah ada kesadaran hukum. Jadi objek
sesungguhnya ilmu hukum adalah kesadaran hukum masyarakat.
 Berbagai objek ilmu hukum tersebut agar berkembang perlu kajian,
kajian tersebut biasanya diawali dengan meragukan kebenaran
asumsi dasarnya . Asumsi dasar dapat dipahami sebagai asas-asas
hukum. Misal : Asas praduga tak bersalah. Pengertian dari asas ini
adalah jika seseorang belum terbukti bersalah tidak dapat
diperlakukan sebagai tersangka. Tingkat pemahaman dan
perwujudan asas ini masih membutuhkan kajian, tidak boleh
diterima begitu saja. Kajian yg dilakukan akan mengembangkan
ilmu kita.

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Menurut Descrates Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan


dimana Tuhan ,alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan.

Hukum adalah salah satu dari norma yang ada dalam masyarakat.
Norma hukum memiliki hukuman yang lebih tegas. Hukum merupakan untuk
menghasilkan keteraturan dalam masyarakat, agar dapat terwujud
keseimbangan dalam masyarakat dimana masyarakat tidak bisa sebebas-
bebasnya dalam bermasyarakat, mesti ada batasan agar ketidakbebasan
tersebut dapat menghasilkan keteraturan.

Secara umum Filsafat hukum adalah ilmu yg mempelajari asas /


pendirian yg paling mendasar tentang hukum

 ilmu yg mempelajari hakikat terdalam dari hukum


 ilmu yang mencari / menemukan “ruh”-nya hukum

Menurut Van Apeldoorn Filsafat hukum adalah ilmu yang menjawab


pertanyaan apakah hukum itu ? Ilmu hukum tidak dapat memberi jawaban
yang memuaskan, karena jawabannya sebatas ada fenomenanya, gejala,
melahirkan hukum yang bersifat formalistic belaka

15
Tujuan Hukum Dalam literatur hukum, dikenal ada dua teori tentang
tujuan hukum, yaitu teori etis dan utilities. Teori etis mendasarkan pada etika.
isi hukum itentukan oleh keyakinan kita yang etis tentang yang adil dan tidak.
Menurut teori ini, hukum bertujuan untuk semata-mata mencapai keadilan dan
memberikannya kepada setiap orang yang menjadi haknya.

Didalam pergaulan suatu masyarakat itu ada berbagai macam hubungan


antara setiap anggota masyarakat yakni hubungan yang ditimbulkan oleh
adanya segala kepentingan dari anggota masyarakat tersebut. Dengan
banyaknya dan berbagai macamnya hubungan tersebut maka para anggota
masyarakat membutuhkan segala aturan yang bisa menjamin adanya
keseimbangan agar didalam hubungan tersebut itu tidak terjadi lagi kekacauan
yang ada dalam masyarakat.

B. Keritik Dan Saran

Dengan segala keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang


dipelajari dan dilalui, maka tersusunlah makalah Filsafat Hukum. Dalam
makalah ini hanya meliputi ruang lingkup Pengertian Filsafat, Pengertian
Hukum, Filsafat Hukum, Dan Pengertian Filsafat Hukum. Selanjutny
pemakalah menyadari masih banyak ruang lingkup materi yang dapat di
bahas, namun karena keterbatasan waktu maka hanya ini yang dapat
dipersembahkan. Besar harapan pemakalah agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi saya khususnya, dan bagi seluruh masyarakat pada
umumnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Sanusi ( 1994 ), Pengantar Ilmu Hukum dan Pengantar Tata


Hukum Indonesia, Bandung, Tarsito.

http://trisnasunawar.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-filsafat-
hukum.html. (Diakses pada Senin, 20/12/2021, 21;31.)

http://trisnasunawar.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-filsafat-
hukum.html(Diakses pada Senin, 20/12/2021, 21;354.)

https://kuliahade.wordpress.com/2009/11/22/filsafat-hukum-lengkap/:
(Diakses pada Senin, 20/12/2021, 21;22.)

http://www.pengertianpakar.com/2015/04/tujuan-dan-fungsi-hukum-
menurut-pakar.html/:(Diakses pada Senin, 20/12/2021, 21;44.)

Kansil ( 2001), Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia,


Jakarta, PN. Balai Pustaka.

Yunasril Ali, 2009. Dasar-Dasar ILmu Hukum. Penerbit Sinar Grafika :


Jakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai