FILSAFAT ILMU
Tentang
Definisi Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu :
Dr.Supardi Dwimaputra,M.Ag.
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberi
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Definisi
Filsafat Ilmu” dengan tepat waktu.
Makalah ini kami susun guna menyelesaikan tugas kelompok dari mata
kuliah Filsafat Ilmu dengan bapak Dr.Supardi Dwimaputra,M.Ag. Tugas yang
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang di
ketahui penulis. Dalam penyusunan makalah ini kami mengambil sumber dari
beberapa literatur dari buku maupun jurnal. Tak lupa kami mengucapkan
terimakasih kepada seluruh pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah
ini sehingga dapat selesai dengan tepat waktu.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...............................................................................................11
B. Saran ........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Perubahan pola fikir mite-mite ke rasio membawa implikasi yang tidak kecil.
Alam dengan segala gejalanya, yang selama itu di takuti kemudian di dekati dan
bahkan bias di kuasai, prubahan yang mendasarkan adalah di temukanya hukum-
hukum alam dan teori ilmiah yang menjelaskan perubahan yang terjadi, bai kalam
semesta maupun manusia sendiri.
.2 Rumusan Masalah
Apa saja Objek kajian Filsafat dan filsafat Ilmu menurut para ahli?
1.3Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1.Pengertian Filsafat
Istilah filsafat dalam bahasa Yunani : philosophia yang terdiri dari dua
kata philos (cinta) atau philia ( persahabatan, tertarik kepada) dan Sophos
( hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, ketermapilan, pengalaman praktis).
Sedangkan dalam bahasa Inggris kata filsafat di sebut dengan istilah philosophy
,dan dalam bahasa arab kata filsafat di kenal dengan istilah falsafah yang biasa di
terjemahkan dengan cinta kearifan. Jadi secara etimologi filsafat berarti cinta
kebijaksanaan atau kebenaran ( kebenaran dalam ilmu pengetahuan).1
Juhaya S. Pradja memaparkan definisi Filsafat sebagai berikut:2
Plato ,Mengatakan filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada,
ilmu yang berminat mencapai kebenaran yang asli.
Aristoteles , mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang meliputi
kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu, metafisika, logika, etika,
ekonomi, politik dan estetika.
Marcus Tullius Cicero, seorang politikus dan ahli pidato Romawi
merumuskan filsafat sebagai pengetahuan tentang sesuatu yang Maha Agung
dan usaha-usaha untuk mencapainya.
Al- Farabi, seorang filsof muslim mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu
pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang
sebenarnya.
Imanuel Kant, yang sering dijuluki raksasa pemikir barat, mengatakan
bahwa filsafat merupakan ilmu pokok dari segala pengetahuan yang meliputi
empat persoalan, yaitu ;
1
FILSAFAT ILMU,Prof..Dr.Amsal Bakhtiar,M.A.hlm.4
2
FILSAFAT ILMU,Drs.Beni Ahmad Saebani,M.Si.hlm.26-27
2
Apakah yang dapat kita ketahui ? Pertanyaan ini dijawab oleh
Metafisika.
Apakah yang boleh kita kerjakan ? Pertanyaan ini dijawab oleh
Etika.
Apakah manusia itu ? Pertanyaan ini dijawab oleh Antropologi.
Sampai manakah pengharapan kita ? Pertanyaan ini dijawab oleh
Agama.
2. Pengertian Ilmu
Ilmu berasal dari bahasa Arab: `alima, ya `lamu, `ilman yang berarti;
mengerti, memahami benar-benar.
Science : Ways to knows (cara untuk mengetahui)
Scientia : Pengetahuan
Episteme : Pengetahuan rasional
Kamus bahasa Indonesia : ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang
yang disusun seccara bersistem menurut metode-metode tertentu yanng
dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang
pengetahuan itu.
Ilmu adalah any organized knowledge. Ilmu dan sains tidak berbeda
terutama sebelum abad ke-19 tetapi setelah itu sains lebih terbatas pada
bidang-bidang fisik atau inderawi, sedangkan ilmu melampauinya pada
bidang-bidang non fisik seperti metafisika.
3
Endang Saifuddin Anshari, Ilmu , hlm.47
3
Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah empiris,
rasional, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak.
Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang
bersifat komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan
istilah yang sederhana.
Ashley Montagu, guru besar antropolog di Rutgers University
menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam suatu
sistem yang berasal dari pengamatan, study dan percobaan untuk
menentukan hakikat prinsip tentang hal yang dikaji.
Hersojo, Guru besar Antropologi di Universitas Pajajaran, menerangkan
bahwa ilmu adalah :
- Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistemasikan.
- Suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluru dunia
empiris, yaitu dunia yang terikat oleh aktor ruang dan waktu, dunia yang
pada prinsipnya dapat diamati olen panca indera manusia.
3.Pengertian Pengetahuan
4
Pengetahuan adalah suatu proses kehidupan yang diketahui manusia secara
langsung dari kesadaranya sendiri. Orang pragmatis, terutama johjn Dewey tidak
membedakan pengetahuan dengan kebenaran. Jadi disinni menurut Dewey
pengetahuan itu harus benar, kalua tidak benar maka hal tersebut bukanlah
pengetahuan.
Robert Ackerman
Filsafat ilmu dalam satu sisi adalah suatu tinjauan kritis mengenai pendapat-
pendapat ilmiah, dewasa ini, melalui perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang
dikembangkan dari pendapat-pendapat tertentu, tetapi filsafat ilmu juga jelas
bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara ambal.
5
Beck berpendapat bahwa filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-
metode pemikiran ilmiah serta upaya untuk mencoba menemukan ilmu dan
pentingnya upaya ilmiah ilmu secara keseluruhan.
Cornelius Benjamin
Flsafat ilmu adalah cabang pengetahuan filsafat yang merupakan telaah sistematis
mengenai ilmu, khususnya: metode, konsep dan praanggapannya, serta letaknya
dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual.
Michael V. Berry
Peter Caws
Caws mengemukakan bahwa filsafat ilmu adalah salah satu bagian filsafat yang
mencoba berupaya dan melakukan pencarian terhadap ilmu.
Psillos dan Curd berpendapat bahwa filsafat ilmu adalah filsafat yang
berhubungan dengan masalah-masalah filosofis dan fundamental yang terdapat di
dalam ilmu.
Dalton dkk.
Rudner
6
Sementara itu Rudner berpendapat bahwa filsafat ilmu adalah salah satu bagian
yang merupakan filsafat yang berfokus pada kajian tentang karakteristik
pengetahuan ilmiah.
Hanurawan
Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang filsafat, khususnya dalam mempelajari
hakikat pengetahuan ilmu.
Pada dasarnya, setiap ilmu memiliki dua macam objek yaitu objek
material dan objek formal.
Objek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan, seperti
tubuh manusia adalah objek material ilmu kedokteran.
Adapun objek formalnya adalah metode untuk memahami objek material
tersebut, seperti pendekatan induktif dan deduktif.
Filsafat sebagai proses berpikir yang sistematis dan radikal juga memiliki
objek material dan objek formal. Objek material filsafat adalah segala yang
ada. Segala yang ada mencakup ada yang tampak dan ada yang tidak tampak.
Ada yang tampak adalah dunia empiris, sedangkan ada yang tidak tampak
adalah alam metafisika. Sebagian filosof membagi objek material filsafat atas
tiga bagian, yaitu yang ada dalam alam empiris, yang ada dalam pikiran, dan
yang ada dalam kemungkinan. Adapun, objek formal filsafat adalah sudut
pandang yang menyeluruh, radikal, dan rasional tentang segala yang ada.
Cakupan objek filsafat lebih luas dibandingkan dengan ilmu karena ilmu
hanya terbatas pada persoalan yang empiris saja, sedangkan filsafat mencakup
yang empiris dan yang non- empiris. Objek ilmu terkait dengan filsafat pada
7
objek empiris Di samping itu, secara historis ilmu berasal dari kajian filsafat
karena awalnya filsafatlah yang melakukan pembahasan tentang segala yang
ada ini secara sistematis, rasional, dan logis, termasuk hal yang empiris.
Setelah berjalan beberapa lama kajian yang terkait dengan hal yang empiris
semakin bercabang dan berkembang, sehingga menimbulkan spesialisasi dan
menampakkan kegunaan yang praktis.
Ilmu sebagai objek kajian filsafat sepatutnya mengikuti alur filsafat, yaitu
objek material yang di dekati lewat pendekatan radikal, menyeluruh, dan
rasional.
4
Jujun S.Suriasumantri, Filsafat Ilmu ,Sebuah Pengantar Populer,hlm.24
8
Sementara M.J. Langeveld menyatakan : Bahwa hakikat filsafat itu
berpangkal pada pemikiran keseluruhan segala sesuatu (sarwa) yang
ada secara radikal dan menuru sistem.
4. Mengarahkan manusia untuk mengakui secara arif bahwa ilmu pengetahuan itu
kebenarannya relatif, sehingga setiap pemikiran memiliki nilai kebenarannya
masing-masing.
6. Dapat memahami filsafat dan mengantarkan orang yang belajar filsafat untuk
menjadi „filsuf“.
Belajar filsafat tidak pernah puas jika cara belajarnya diiringi dengan
penuh rasa seni. Sebagaimana kegunaan filsafat ilmu, yaitu mengembangkan cara
berpikir filosofis sumber-sumber pengetahuan dan validitasnya. Filsafat ilmu
merupakan alat untuk mengkaji seluk-beluk ilmu sehingga taksonomi ilmu
menjadi lebih rinci dan mendalam. Sejarah filsafat telah menciptakan ideologi di
9
negara maju dan negara berkembang. Demikian pula, berapa banyak agama di
muka bumi diyakini memberikan petunjuk bagi pemeluknya, yang sesungguhnya
produksi filsafat.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
B. Saran
11
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalhan
ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas. Kami hanyalah
manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan
saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
12