FENOMENOLOGI AGAMA
(SEBUAH PENGANTAR)
BAB I
A. ARTI FENOMENOLOGI
B. ARTI FENOMENOLOGI AGAMA DAN FENOMENOLOGI HISTORIS AGAMA
(FA dan FHA)
C. TUJUAN MEMPELAJARI FHA
D. HUBUNGAN FHA DENGAN ILMU-ILMU LAIN YANG TERKAIT
E. HOMO HISTORICUS (Levi Strauss)
F. OBJEK PENELITIAN FHA
1. Bentuk Primitif Agama
2. Objek Agama :” yang Kudus dan Profan”
3. Konsep ketuhanan
4. Agama dan pengungkapannya
5. DOA
6. Meditasi
7. Tujuan Agama (Keselamatan)
G. NAMA-NAMA TUHAN MENURUT BAHASA/BUDAYA NTT
H. RANGKUMAN
(Sebuah Pengantar)
BAB I
A. PENGERTIAN FENOMENOLOGI
1. Secara etimologis, kata fenomenologi berasal dari akar kata Bahasa Yunani
“Phainomenon=apa yang tampak. Phenomenon (inggris), Fenomen (indonesia).
Fenomenon/fenomen berarti objek persepsi,apa yang diamati. Dengan kata lain apa yang
tampak pada kesadaran kita. Objek pengalaman indrawi/apa yang tampak pada panca
indera kita atau juga suatu fakta, peristiwa yang dapat diamati. Arti sempit dari
fenomenologi ialah ilmu tentang gejala yang menampakkan diri pada kesadaran kita,
dengan kata lain ilmu tentang fenomenon-fenomenon atau apa saja yang tampak. Dalam
hal ini fenomenologi merupakan sebuah pendekatan filasafat yang berpusat pada analisis
terhadap gejala yang membanjiri kesadaran manusia.
2. Fenomenologi sebagai metode
Sebagai metode,fenomenologi membentangkan langkah-langkah yang harus diambil
sehingga kita boleh sampai pada fenomenon yang murni. Fenomenologi mempelajari dan
melukiskan ciri-ciri intrinsik dan gejala,dan sebagian gejala itu menyingkapkan dirinya
kepada kesadaran kita. Kita harus bertolak dari subjek (manusia) serta kesadarannya dan
berupaya kembali pada kesadaran murni tersebut. Untuk mencapainya, kita harus
membebaskan diri dari pandangan, pengalaman dan gambaran hidup sehari-hari. Kalau
hal ini sudah dikerjakan akan tersisa gambaran-gambaran yang hakiki atau intuisi esensi.
3. Fenomenologi sebagai filsafat. Menurut beberapa filsuf antara lain Husserl, Heideger dan
Hegel, memberi pengetahuan yang perlu dan esensial (mengenai apa ada). Dalam tahap-
tahap penelitiannya, ia menemukan objek-objek yang membentuk dunia yang kita alami.
Dengan demikian fenomenologi dapat dijelaskan sebagai suatu metode untuk kembali
pada benda itu sendiri. Peristilahan Fenomenologi dipakai pertama kali oleh Hegel pada
1807. Dan pada 1887 De La Sausaye menyebutkan Fenomenologi Agama. Mulai akhir
abad 20, Dhavamony menggunakan kata Fenomenologi Historis Agama (FHA), olehnya
sering disebut juga sebagai Sejarah Agama.
5. DOA
Doa merupakan ungkapan religius yang paling khas dan satu-satunya tindakan
religius dalam semua agama. Doa merupakan sarana untuk menemukan
pengalaman religius setiap penganut agama. Menurut Taylor,dalam semua
doa,semua manusia melakukan penyerahan diri ke dalam bimbingan roh yang
menciptakan dan mengatur manusia dalam cosmos. Orang yang berdoa telah
mencapai kemenangan atas dunia,dan telah mewujudkan ketergantungannya
(dependensi) pada Allah semata. Orang yang berdoa adalah orang yang paling kuat
di dunia karena ia dipindahkan pada alam yang kudus ke dunia transendensi dan
adikodrati. Ia memasuki dimensi baru dalam hidupnya. Manusia menarik diri sendiri
kedalam dasar rohaninya dan di situ ia mencapai kebebasannya yang
sejati,sementara dunia telah kehilangan kuasa atasnya.
6. MEDITASI
Meditasi merupakan suatu bentuk pemusatan pikiran dan jiwa untuk memperoleh
sesuatu seperti kekuatan, kepintaran, kemampuan dan kesucian jiwa untuk
membangun persekutuan dengan Mahatinggi. Pada umumnya setiap penganut
agama memahami meditasi itu merupakan salah satu bentuk komunikasi dengan
Mahatinggi untuk memperoleh penerangan batin, memperkembangkan
kesempurnaan spiritual, mengurangi akibat penderitaan, menenangkan pikiran,
membuka kebenaran mengenai eksistensi dan hidup bagi pikiran. Meditasi
membantu manusia menyadari kefanaan segala sesuatu yang ada dan mencegah
keterlibatan dan keberadaan semacam itu. Meditasi sebagai refleksi suci mengenai
daya-daya yang terdalam dan tertinggi dalam alam semesta, dengan demikian
meditasi akan membuahkan kematangan dan kesalehan dalam mempertimbangkan
dan memaknai hidup ini, serta pada gilirannya berada pada sikap yang tenang dan
terang menghadapi fakta penderitaan dan kematian.
7. TUJUAN AGAMA
Keselamatan dan kebahagiaan merupakan tujuan semua agama. Setiap agama
menawarkan keselamatan kepada para pemeluknya. Apa itu dan bagaimana
mencapai keselamatan? Dalam teologi, ajaran tentang keselamatan disebut
Soteriologi. Semua agama mengajarkan usaha-usaha menyingkirkan kejahatan
dan menyatukan diri secara defenitif dengan Sang Ilahi dan pencapaian tujuan
terakhir adalah keselamatan diri sendiri.
James Hastings membedakan jenis-jenis Keselamatan yaitu manusia dan
eksistensinya dalam 5 bentuk yakni Keselamatan :
H. RANGKUMAN
1. Mariasusai Dhavamony menyatakan bahwa tujuan mempelajari fenomenologi historis
agama adalah untuk mengetahui dan memahami, mengakui dan menghargai makna
religius yang terkandung di dalamnya.
Yang dimaksudkan dengan fakta-fakta dan gejala-gejala yang nampak dalam kaitan
dengan fenomenologi hostoris agama adalah antara lain aktivitas penagnut agama-
agama primitif, penganut agama-agama samawi (dari surga, dari langit) seperti Kristen,
Yahudi dan Islam, juga objek agama, konsep ketuhanan, pengungkapan khas suatu
agama lewat doa dan meditasi, serta sorteriologi (paham keselamatan) yang dianut
oleh para pemeluk agama.
2. Paham tentang Allah pada banyak suku pada umumnya diawali dengan kekaguman dan
ketergantungan pada yang Ilahi, yang berada “di atas, di langit” untuk membedakan
kehidupannya yang berada di kolong langit. Hal ini mempengaruhi mereka sehingga
sebutan nama Allah bernuansa berada di atas, di langit sebagaimana ada pada banyak
suku bangsa di Nusa Tenggara Timur.
SOAL-SOAL
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1. Arti FHA menurut Mariasusai Dhavamony.
2. Apa manfaat mempelajari agama-agama lain?
3. Jelaskan objek agama adalah”yang Kudus dan yang Profan”.
4. Jelaskan secara singkat makna hari-hari besar keagamaan setiap Agama dan
berikanlah contoh-contoh ”yang Kudus” tiap-tiap Agama. (Personil, Gedung/Lokasi,
Tradisi/Kebiasaan, Benda/Material, Ritus/Upacara, Sikap Tubuh/Gerak,
Waktu(Tahun, Bulan, Hari, Jam),Busana/Pakaian,Ide/Naskah, dll.
5. Apa arti aliran atau paham Monisme menurut Christian Wolf? (1979-1754)
6. Bagaimana seseorang mengungkapkan dirinya sebagai seorang yang beragama?
7. Apa itu Mithos menurut Malinowski dan sebutkan jenis-jenisnya?
8. Uraikan pandangan Agama-agama pada umunya tentang Keselamatan (Soteriologi)
9. Uraikanlah dengan contoh-contoh Empat Tugas Pokok Manusia!
10. Jelaskanlah hubungan antara Tubuh, Jiwa dan Roh!
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
BAB II
SOAL-SOAL
1. Sosiolog Karl Marx, dkk pada abad 19 yang terkenal sebagai sang proklamator
“Abad Kematian Agama” di Eropah menganut paham Reduksionisme Agama. Apa
maksudnya?
2. Sosiolog Karl Marx (1818-1883) berpendapat “Agama sebagai Candu Bagi
Masyarakat” Jelaskanlah !
3. Sosiologi Friedrich Nietschel (1818-1883) berpendapat “Agama Sebagai Sumber
Moral Budak” Jelaskanlah !
4. Sosiolog Sigmund Freud (1858-1939) berpendapat “Agama Mengambil” peran
sublimasi terhadap “libido seksualis manusia”. Jelaskanlah !
5. Jelaskanlah secara singkat pandangan komunisme tentang : Eksistensis Tuhan dan
pribadi Manusia.
6. Sikap Gereja Katolik terhadap pandangan komunisme dan reduksionisme agama
dengan terbitnya ensiklik “Rerum Novarum” pada 1891 oleh Paus Leo XIII dan
ensiklik “Centeesimus annus” pada 1991 oleh Paus Yohanes Paulus II. Jelaskanlah !
DAFTAR PUSTAKA
BAB III
BAB III
A. ARTI ETIMOLOGIS/NOMINALIS
Agama berasal dari kata Bahasa Sangsekerta A-GAM-A, A= tidak. GAM=benda sesuatu yang
bukan benda,sesuatu yang abstrak,rohani atau sesuatu yang bersifat abadi,sesuatu
kebaikan.GAM : juga berarti pergi (to go,gehen). Jadi suatu perjalanan menuju yang
I. PERANAN AGAMA
Sekurang-kurangnya ada 5 peranan agama,sebagai:
1. Motivator/pendorong bagi manusia untuk bekerja dan terus berjuang guna memperoleh
kebahagiaan di dunia dan terutama kebahagiaan atau ganjaran hidup abadi sesudah
hidup ini. Memotivasi penganutnya untuk berkreasi, berbuat kebajikan dan berkorban.
Secara etika,agama mendorong dan mengarahkan kita penganutnya untuk bekerja
secara jujur, bertanggungjawab, menjanjikan masa depan yang baik,menjaga
kepercayaan dan menunjukkan harkat dan martabat kita sebagai manusia.
DAFTAR PERTANYAAN
1. Apa arti “Agama” menurut anda, apa yang anda ketahui tentang “Agama Katolik”
dan “Iman Katolik”
2. Iman merupakan suatu “jawaban positif” manusia terhadap panggilan atau sapaan
Allah/Wahyu Allah. Jelaskan !
3. Inti / sumbet Agama adalah religiostas, jelaskan !
DAFTAR PUSTAKA
BAB IV
(TUJUAN BERAGAMA)
BAB IV
(TUJUAN BERAGAMA)
PENGANTAR
B. TUJUAN BERAGAMA
Sebagian besar umat manusia yang menghuni planet bumi ini sudah memilih dan
menganut suatu Agama. Meskipun pemahaman tentang Agama sangat
bervariasi,namun semua Agama mempercayai,meyakini dan berpegang pada hal yang
sama yaitu Realitas Tertinggi sebagai yang suci,yang melampaui kekuatan manusia.
Nama wujud tertinggi itu dijuluki seturut bahasa dan budaya masing-masing kendati
berbeda Agama,termasuk dalam hal bentuk dan cara mengungkapkan dan
menghayatinya,namun sekurang-kurangnya ada 6 faktor utama yang mendorong
manusia untuk Beragama sebagai jawaban atas pertanyaan “Mengapa Manusia
Beragama”. Keenam faktor utama itu antara lain:
1. Mendapatkan Keamanan
Manusia mengalami penderitaan, kesusahan dan kegembiraan serta keberuntungan
dengan ritmenya silih berganti ibarat suatu melodi lagu kehidupan yang saling bersahut-
sahutan. Itulah salib kehidupan yang diterima oleh setiap anak manusia, penyebabnya
adalah karena keadaan alam yang tidak ramah, struktur dan kondisi masyarakat yang
menyulitkan manusia untuk hidup lebih baik,wabah penyakit, bencana alam dan
sebagainya, namun sering terjadi karena ulah manusia itu sendiri.
Dari sekian kenyataan yang menimpa kehidupan manusia,ada yang dapat ditanggulangi
dan dicari solusi,namun tidak sedikit pula yang tidak atau belum mampu dikuasai atau
dijinaKan oleh kekuatan dan kemampuan manusia. Karena keterbatasannya,manusia
merasa tidak berdaya, bahkan kondisi-kondisi tersebut bisa mengundang
ketidaknyamanan hidupnya bahkan menghantar manusia pada ambang hidup dengan
penuh kekhawatiran dan ketakutan. Dalam ketakberdayaan dan ketakutan ini,manusia
dihimbau dan diarahkan untuk menghadap Tuhan, Sang pemberi, pemelihara dan
penopang kehidupan. Ke hadapan Tuhan, manusia berserah diri seraya memohon
kekuatan. Di dalam Tuhan, manusia mendapatkan keamanan dan ketentraman.
2. Mencari Perlindungan
Hidup manusia kadang-kadang berjalan dengan ketidakpastian. Ini dialami semua orang
tanpa kecuali, karena itu mereka mencari orang atau pihak lain sebagai tempat
sandaran. Namun sering tempat sandaran atau lindungan harus dibayar malah bisa
menelan ongkos besar,walau yang bersangkutan memiliki kemampuan. Singkatnya
manusia sering tidak mampu menghadapi krisis-krisis dalam hidupnya. Sebagai solusi,
manusia lari kepada Agama sebab mereka percaya bahwa Tuhan maha penyelenggara
dan maha kasih pasti menjadi sumber kepastian dan pegangan hidup. Melalui dan
dalam Beragama, orang menemukan rasa aman ketika menghadapi tantangan,godaan
dan salib kehidupan ini.
3. Memuaskan Kerinduan
DAFTAR PUSTAKA
BAB V
TANDA-TANDA KERUSAKAN
(PENYALAHGUNAAN AGAMA)
BAB V
TANDA-TANDA KERUSAKAN AGAMA
PENYALAHGUNAAN AGAMA
Contoh-contoh :
1. Gerakan terorisme dunia yang disponsori oleh organisasi Al Qaedah di bawah pimpinan
Osaman Bin Laden. Mereka yakin bahwa pembunuhan manusia lain yang tidak seagama
karena menganggap orang lain yang tidak seagama itu sebagai orang kafir adalah benar
sesuai dengan amanah Tuhan dalam Kitab Suci. Sementara perbuatan membunuh orang
tidak diajarkan oleh Kitab Suci apa pun. Tindakan pengeboman gedung pusat perdagangan
dunia, Word Trade Center di Washington DC,AS pada 11 september 2001 (11-09-2001).
Peristiwa kelabu ini ditanggapi oleh Osama Bin Laden sebagai suatu interveni Tuhan
terhadap Bangsa Amerika sebagai motor penggerak dunia dan negara-negara sekutunya di
bidang kejahatan manusia. Seperti penguasa dan polisi dunia, menghalalkan aborsi dan
perkawinan lesbian, peperangan dan memusuhi negara-negara Islam.
2. Penyalahgunaan Text Kitab Suci
F. KESIMPULAN/TANGGAPAN
1. Setiap orang beriman perlu berusaha agar Agama tetap setia kepada sumber-sumber yang
autentik, sekaligus dalam praktek/penyerapannya. Agama harus memiliki peranan positif
bagi pembangunan masyarakat dunia. Untuk itu, agama perlu menggali tradisinya guna
menemukan kebijaksanaan dalam mengupayakan perdamaian dan rekonsiliasi dan
bukannya perang dan permusuhan melalui dan dalam Agama. Para penganutnya harus
menemukan Kebijaksanaan dan Daya yang menciptakan perdamaian dunia di tengah
duniayang serba instan dan tidak imun dari arus globalisasi. Dengan demikian tugas setiap
umat beriman menyatukan tekad dan semangat bersama untuk menerangi kemiskinan,
kebodohan dan keterbelakangannya.
2. Agama tidak dipahami sebagai ajaran dan praktek ritual tradisional melainkan suatu
peziarahan di dunia. Agama memang suatu yang “Sedang Menjadi” sebagaimana pendapat
filsafat Proses, dan bukan “Sudah Menjadi” Agama sedang berproses. Oleh karena Agama
sebagai suatu Peziarahaan yang harus dijalani secara bersama-sama maka setiap agama
harus bersifat insklusif, artinya terbuka bagi siapa saja, sambil terus menyadari bahwa
plurlaisme keagamaan bukanlah menghambat, melainkan justru membantu untuk mencapai
tujuan peziarahan tersebut.
3. Perang Salib (Crusades) dan Perang Jihad tetap menjadi pembelajaran bagi segenap umat
beriman khusus muslim dan kristiani untuk dijadikan intruspeksi dan pertobatan. Bagi kaum
muslim zaman ini, Jihad merupakan tekad bersama umat Islam untuk memilitansikan
imannya sehingga pada gilirannya bersama-sama dengan umat beriman lainnya menjalankan
perang bathin dalam pemberantasan kemiskinan dan kemelaratan, kejahatan, kebencian
dan kesombongan, serta keterbelakangan umat manusia. Selain itu perjuangan bersama
memajukan peradaban dan perdamaian dunia. Dengan alasan apa pun, entah alasan religius
DAFTAR PERTANYAAN
1. Sebutlah sekurang-kurangnya lima jenis tindakan atau peristiwa yang menunjukkan
penyalahgunaan agama.
DAFTAR PUSTAKA
1. Leon Xavier-Duofour. 1990. Ensiklopedi Perjanjian Baru (Ed. Ke-1). Disadur dan diterjemahkan
oleh Drs.Steffan Leks dan Drs.A.S. Hadiwiyata. LBI. Togyakarta : Kanisius.
2. O’Collins,Gerald,SJ,DR dan Farrugia,Edward SJ,DR (1996) Kamus Theologi (Ed. ke-1) Jogjakarta:
3. Charles Kimball (2002). Kala Agama jadi Bencana. Terjemahan Nurhadi. Bandung : Mizan
4. Oursler Fulton dan April Oursler Armstrong (1965), DI atas Bukit Batu Karang Ini (ed. ke1),
Terjemahan Marcel Beding,BA, Ende Flores, Nusa Indah.
5. Banawiratma, JB. SJ / Editor (1990). Aspek-aspek Teologi Sosial (ed. ke-2) Kanisius.
BAB VI
BAB VI
Alfred North Whitehead, filsuf kelahiran inggreris. Pada uur 63 tahun pindah ke AS dan menjadi
Guru Besar Ilmu Filsafat perdana pada beberapa universitas terkenal AS. Whitehead mempunyai
pengharapan yang sangat besar terhadap Amerika sebagai lahan berkembangnya sebuah Filsafat
baru, setelah Eropa tidak memberikan lagi iklim yang kondusif utnuk pemikiran-pemikiran baru.
Filsafat Alfred North Whitehead yang di kenal sebagai Filsafat Proses, telah menggema di AS dalam
berbagai bidang telaahan seperti dunia ilmu pendidikan,pembentukan teori ilmu Komunikasi,
kesenian dan teori Ilmu Lingkungan hidup. Di Indonesia filsuf ini di perkenalkan oleh J.Sudarminta
dengan bukunya : “Filsafat Proses” yang di tulis sebagai langkah awal untuk memaparkan gagasan-
gagasan dasar Alfred North Whitehead (ANW).
Lebih lanjut agama adalah seni dan teori, itu berarti sesuatu yang di buat manusia
untuk mengungkapkan pengalamannya akan yang tak berubah itu. Agama
diciptakan bersifat artifisial dan bukan natural, bukan sesuatu yang dari awal
sejarah telah ada. Sebagai seni agama merujuk pada wilayah perasaan manusia.
Agama bertolak dari perasaan tertentu pada manusia. Di dlam agama berbagai
persaan untuk dikultifikasikan, dirayakan dan diarahkan. Tetapi agama sekaligus
sebuah konstruksirasional, sebuah teori yang hendak mengkomunikasikan dan
mempertanggungjawabkan perasaan tersebut.
1. Filsafat Proses Alfred North Whitehead (FP-ANW) menekankan “dunia dan pengalaman”
manusia. Jelaskanlah ! (kata-kata kunci : universal, eksistensi/adanya satuan aktual/
(Entisitas) dan Proses / menjadi)
2. Jelaskanlah secara singkat intisari pandangan FP-ANW tentang posisi Allah dan Agama
3. Agama sebagai seni dan teori kehidupan manusia. Jelaskanlah !
4. Agama sebagai apa yang dibuat manusia dari dalam kesendiriannya. Jelaskanlah !
5. Agama adalah kesendirian dalam komunitas. Jelaskanlah !
6. Agama sebagai suatu petualangan Roh. Jelaskanlah !
7. Agama berada dalam proses penjadiannya (Roligion in the making). Jelaskanlah !
DAFTAR PUSTAKA
Petunjuk :
A. BAGIAN PERTAMA
Tulislah Moto Hidup Anda dan buatlah renungan/uraian pengalaman iman Anda
B BAGIAN KEDUA: SOAL-SOAL :
1. Defenisi Fenomenologi Historis Agama (FHA) menurut Maria Susai Dhavamoni !
2. Tujuan mempelajari FHA!
3. Sebutkan secara singkat minimal 4 Objek penelitian FHA dan jelaskan objek agama yang kudus dan
protan !
4. Sosiolog Karl Max dkk pada abad 19 disebut sebagai sosiolog yang menganut paham Reduksionisme
agama. Jelaskan itu dalam kaitannya dengan pemaklumannya abad 19 sebagai abad kematian agama-
agama di Eropa.
5. Sosiolog Friedrich Nietscze (1884-1900) mengatakan bahwa Agama sebagai sumber moral budak.
Jelaskanlah !
6. Jelaskan secara singkat pandangan Aliran Komunisme tentang Eksistensi Tuhan dan tentang Pribadi
Manusia. !
7. Sebutlah secara singkat arti agama berdasarkan pandangan anda sebagai orang katolik dan faktor-
faktor yang mendorong anda untuk menjatuhkan pilihan anda pada Agama Katolik.
8. Inti atau sumber Agama adalah religiositas. Jelaskanlah !
9. Jelaskanlah fungsi Agama sebagai kekuatan sentripetal dan kekuatan sentritugal !
10. Bagaimana posisi Allah dan posisi Agama menurut pandangan Filsafat Proses Alfred North Whitehead
(ANW) ?
11. Agama bukanlah Tuhan, agama juga merupakan sesuatu “yang sedang menjadi atau Religion in the
making” jelaskanlah !
12. Jelaskanlah pendapat Filsafat Proses ANW bahwa “ Agama merupakan apa yang dibuat manusia
dalam kesendiriannya”
13. Mengapa agama-agama primitive tergolong dalam agama-agama kosmologis, jika dipandang dari
sudut tujuan beragama !
14. Uraikanlah intisari Dekrit Konsili Vatikan II tentang Hubungan Gereja Katolik dengan agama-agama
bukan katolik ( Nostra Aetate) dalam kaitannya dengan beragama dan hidup keagamaan.
15. Tulislah ayat-ayat Kitab Suci tentang Hukum Kasih :
a. Mat 7 : 12
b. Mat 22 : 37
c. Mat 22 : 39