Anda di halaman 1dari 19

FILSAFAT DALAM PERSFEKTIF AGAMA

Kelompok 11
Shofia Ranti 16175030
Deni Hernita 16175040

Dosen Pembimbing :
Dr. Ahmad Fauzi, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
Peta
Konsep

Rumusan Pengertian Pengertian


Masalah Filsafat Agama
Latar
Belakang

1. Filsafat Menurut Persfektif Filsafat


Agama Islam Menurut
2. Filsafat Menurut Persfektif Persfektif
Implikasi Filsafat Agama Kristen
Dalam Persfektif 3. Filsafat Menurut Agama Budha
Agama
Agama Pada 4. Pancasila
Pembelajaran
Fisika
A. LATAR BELAKANG
 Menurut catatan sejarah, filsafat bermula di Yunani. Bangsa Yunani mulai
mempergunakan akal ketika mempertanyakan mitos yang berkembang di
masyarakat sekitar abad VI SM. Perkembangan pemikiran ini menandai usaha
manusia untuk mempergunakan akal dalam memahami segala sesuatu. Pemikiran
Yunani sebagai embrio filsafat Barat berkembang menjadi titik tolak pemikiran
Barat abad pertengahan, modern dan masa berikutnya.
 Barat menempatkan filsafat sebagai sumber pengetahuan, Barat juga menjadikan
agama sebagai pedoman hidup, meskipun memang harus diakui bahwa hubungan
filsafat dan agama mengalami pasang surut. Pada abad pertengahan misalnya
dunia Barat didominasi oleh dogmatisme gereja (agama), tetapi abad modern
seakan terjadi pembalasan terhadap agama. Peran agama di masa modern
digantikan ilmu-ilmu positif.
 Filsafat agama pada hakikatnya adalah membahas tentang ajaran agama. Ajaran
agama yang paling pokok adalah tentang tuhan. Dalam filsafat agama tuhan
dibahas tidak saja dari segi argumentasi tentang eksistensi-Nya tetapi juga
argumentasi orang-orang yang meragukan dan bahkan orang yang menolak
eksistensi-Nya. Dengan penjelasan diatas pemakalah akan membahas tentang
Filsafat dalam Perspektif Agama.
B. RUMUSAN MASALAH
. Bagaimana Pengertian Filsafat dan Agama ?
. Bagaimana Filsafat dalam perspektif agama di Indonesia?

C. TUJUAN PENULISAN
. Untuk menjelaskan pengertian filsafat /dan agama
. Untuk menjelaskan filsafat dalam perspektif agama di Indonesia

C. MANFAAT PENULISAN
. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah diharapkan secara umum makalah ini
dapat menambah pengetahuan mengenai filsafat dalam perspektif agama-agama
yang ada di Indonesia dan Pancasila.
KAJIAN TEORI
1. PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat adalah ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam-
dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran.

 Sedangkan Ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu yang
mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat
menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat
dicapai akal manusia dan bagaimana sifat manusia itu seharusnya setelah
mencapai pengetahuan itu.

 Dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah: suatu kegiatan atau aktifitas pikir
manusia yang bersifat dinamis dan mempergunakan seluruh kemampuan dan
kekuatan yang ada dengan tujuan adalah untuk memahami segala sesuatu yang
ada dan yang mungkin ada agar dengan itu diperoleh suatu inti pandangan
tentang dunia dan hidupnya sebagai dasar pijakan sikap dan tindakan.
2. PENGERTIAN AGAMA
Amsal Bakhtiar (2007) memahami kata agama berasal dari Bahasa
sanskerta dari kata “a” berarti tidak dan gama berarti kacau. Jadi agama
adalah sesuatu yang tidak kacau.
Dalam agama itu ada sesuatu yang dianggap berkuasa, yaitu Tuhan,
zat yang memiliki segala yang ada, yang berkuasa, yang mengatur seluruh
alam beserta isinya.
Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem
budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan
tatanan/perintah dari kehidupan.
Agama dibedakan dengan agama wahyu dan agama bukan wahyu.
Agama wahyu biasanya berpijak pada keesaan Tuhan, ada nabi yang
bertugas menyampaikan ajaran kepada manusia dan ada kitab suci yang
dijadikan rujukan dan tuntutan tentang baik dan buruk. Sedangkan, pada
agama yang bukan wahyu tidak membicarakan tentang keesaan Tuhan dan
tidak ada nabi.
Beberapa asumsi berkaitan dengan jalinan filsafat dengan
agama. Asumsi tersebut didasarkan dengan anggapan manusia
sebagai makhluk budaya. Asumsi pertama, manusia sebagai
makhluk budaya mampu berspekulasi dan berteori filsafat yang
akan menentukan kebudayaannya, bahkan sampai sadar dan jujur
mengakui kenyataan Tuhan dan ajaran agama.
Asumsi kedua dinyatakan oleh Dewey dalam Susanto (2011:
126) yaitu meliorisme yang maksudnya adalah bahwa dunia kita
ini diciptakan oleh Tuhan sebagai suatu yang potensial dapat
diperbaiki, diperindah dan diperkaya, sehingga hidup dan
penghidupan ini lebih dapat meningkat nilai harganya untuk
dihidupi dan dinikmati.
TABEL PERBANDINGAN JALINAN FILSAFAT DENGAN AGAMA
Agama Filsafat
Agama adalah unsur mutlak dan Filsafat adalah salah satu unsur
sumber kebudayaan kebudayaan
Agama adalah ciptaan tuhan Filsafat adalah hasil spekulasi
manusia
Agama adalah sumber-sumber Filsafat menguji asumsi- asumsi
asumsidari filsafat dan ilmu science mulai dari asumsi tertentu
pengetahuan (science)
Agama mendahulukan Filsafat mempercayakan sepenuhnya
kepercayaandari pemikiran kekuatan daya pemikiran

Agama mempercayai akan adanya Filsafat tidak mengakui dogma-


kebenaran dan khayalan dogma agama sebagai kenyataan
dogmadogma agama tentang kebenaran
3. FILSAFAT MENURUT PERSFEKTIF AGAMA
1. Filsafat Menurut Agama Islam

Filsafat Islam adalah sebuah cerminan untuk dapat menjalakan aturan atau ajaran
dari sebuah agama. Aturan-aturan yang ada tentunya akan memberikan banyak sekali
pengetahuan, ajaran, tujuan, cerminan, dll. Dengan adanya aturan seperti ini diharapkan,
dapat mencetak manusia yang lebih beradab dan juga lebih bisa berkreasi dengan baik
dan dapat bermafaat untuk alam dan manusia itu sendiri.

Al-Farabi mendefinisikn filsafat sebagai : Al Ilmu bilmaujudaat bima Hiya Al


Maujudaat,yaitu suatu ilmu yang menyelidiki hakikat sebenarnay dari segala yang ada
ini.Al Farabi berusaha memadukan beberapa aliran filsafat falsafah al taufiqhiyah atau
wahdah ala falsafah yang berkembang sebelumnya, terutama pemikiran Plato,
Aristoteles, dan Plotinus, juga antara agama dan filsafat. Al farabi berpandapat bahwa
pada hakikatnya filsafat itu adalah satu kesatuan, oleh karena itu para filosof besar
harus menyatujui bahwa satu-satunya tujuan adalah mencari kebenaran.
Filsafat Ibn ‘Arabi tentang wujud (realitas) Tuhan, alam semesta, dan manusia.
Pengertian Wahdat al wujud. Terdiri dari dua kata, yaitu: wahdat (sendiri,
tunggal,kesatuan) sedangkan wujud (ada). Dengan demikian Wahdat al wujud
berarti kesatuan wujud.
Kata al wahdah digunakan pula oleh para ahli filsafat dan sufistik sebagai suatu
kesatuan antara materi dan roh, substansi (hakikat) dan format (bentuk), antara yang
nampak (lahir) dan yang batin, antara alam dan Allah, karena alam dari segi
hakikatnya qadim dan berasal dari Tuhan.
CIRI KHAS FILSAFAT ISLAM
a. Sebagai filsafat religius-spiritual
b. Filsafat rasional
c. Filsafat Sinkretis
d. Filsafat yang berhubungan kuat dengan ilmu pengetahuan
2. FILSAFAT MENURUT PERSPEKTIF AGAMA KRISTEN
Filsafat Kristen mulanya disusun oleh para bapa gereja untuk menghadapi
tantangan zaman pada abad pertengahan. Saat itu dunia barat yang Kristen
tengah berada dalam zaman kegelapan (dark age). Masyarakat mulai
mempertanyakan kembali kepercayaan agamanya.
Filsafat Kristen banyak berkutat pada masalah ontologis dan filsafat ketuhanan.
Hampir semua filsuf Kristen adalah teologian atau ahli masalah agama. Sebagai
contohnya adalah Santo Thomas Aquinas dan Santo Bonaventura Pola pikir filosofis
Thomas Aquinas tampak dalam dua hal, yaitu metode skolastik dan analisa
falsafatinya. Skolastik menjadi ciri khas sistem pendidikan di universitas-universitas
Abad Pertengahan, yaitu para biarawan-rohaniwan mengelola dan membina
lembaga-lembaga pendidikan. Pada zaman Aquinas tidak ada system atau ajaran
filsafat yang baku dan seragam. Pengajar di pelbagai sekolah bebas
mengekspresikan sudut pandangnya sendiri. Namun masih ada unsur-unsur tertentu
yang mempersatukan ciri khas sekolah-sekolah. Unsur-unsur tersebut adalah Lectio
(kuliah) dan disputatio (debat dialektis).
Hubungan antara filsafat dan teologi tampak paling jelas dalam pandangan
Aquinas terhadap filsafat Aristoteles. Menurut Aquinas, sistem filsafat Aristoteles
mengandung kebenaran rasional yang sejati. Problemnya terletak pada “bagaimana
memahami filsafat tanpa kehilangan hakekat teologi”. Bagi Aquinas, tidak semua
kebenaran teologis dengan sendirinya jelas bagi akal budi manusia. Sebagai misal,
kebenaran tentang eksistensi Tuhan. Kebenaran ini berasal dari wahyu, namun masih
perlu dijelaskan secara filosofis supaya apa yang diimani dapat dipahami secara
rasional.
Pandangan Aquinas tersebut di atas mengandung dua implikasi. Pertama, Aquinas
menganggap penting filsafat Aristoteles karena filsafat Aristoteles digunakan
sebagai alat untuk membuat sistematisasi, definisi, dan merumuskan argumen-
argumen mengenai ajaran-ajaran iman tertentu secara logis. Kedua, teologi adalah
suatu bingkai dasar untuk memahami pemikiran filosofis dari Aquinas. Pemikiran-
pemikiran Aquinas terkait erat dengan konteks teologinya. Dengan demikian Aquinas
terkenal sebagai filsuf dan teolog yang mampu menyintesakan seluruh pemikiran
kristiani dengan bantuan sistem dan konsep filsafat Aristoteles.
3. FILSAFAT MENURUT PERSPEKTIF AGAMA BUDHA
Agama Buddha adalah sebuah agama nonteistik atau filsafat (Sanskrit:dharma; Pali:
dhamma) yang berasal dari anak benua India yang meliputi beragam tradisi,
kepercayaan, dan praktik spiritual yang sebagian besar berdasarkan pada ajaran
yang dikaitkan dengan Siddhartha Gautama, yang secara umum dikenalsebagai
Sang Buddha (berarti "yang telah sadar"). Menurut tradisi Buddhis, Sang Buddha
hidup dan mengajar di bagian timur anak benua India dalam beberapa
waktuantara abad ke-6 sampai ke-4 SEU (Sebelum Era Umum). Dia (Budha) dikenal
oleh para umat Buddhis sebagai seorang guru yang telah membagikan wawasan-
Nya untuk membantu makhluk hidup mengakhiri penderitaan penganut agama budha
dengan melenyapkan ketidak tahuan, kebodohan, kegelapan batin (moha),
keserakahan (lobha), dan kebencian, kemarahan (dosa).
4. PANCASILA
Pancasila merupakan sebuah pandangan dunia atau disebut juga dengan filsafat.
Pancasila adalah filsafat bangsa yang sesungguhnya berhimpit dengan jiwa bangsa
(kartohadiprojo,1968). Sebagai pandangan dunia atau filsafat, pancasila
merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa.

Filsafat Pancasila adalah hasil pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa


Indonesia yang dianggap percaya, diyakini sebagai suatu yang paling benar, adil,
bijaksana dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia. Filsafat Pancasila tergolong
kepada filsafat religius. Ini berarti filsafat Pancasila dalam hal kebijaksanaan dan
kebenaran mutlak berasal dari Tuhan Yang Maha Esa dan sekaligus keterbatasan
kemmpuan manusia, termasuk kemampuan berfikirnya.
IMPLIKASI FILSAFAT DALAM PERSPEKTIF AGAMA PADA
PEMBELAJARAN FISIKA
1. Hukum Archimedes
 Berdasarkan temuan konsep fisika yang dilakukan oleh Archimedes
aliran filsafat yang mempengaruhi adalah aliran filsafat empirisme dan
realisme. Aliran filsafat empirisme mencoba memaparkan bahwa
pengetahuan bersumber dari pengalaman. Oleh karena itu pengalaman
Archimedes menjadi sumber pengetahuan juga yaitu menemukan konsep
Archimedes tersebut.

Implikasi dalam Pembelajaran Fisika


Aliran filsafat yang mempengaruhi konsep Archimedes adalah aliran
filsafat realisme dan empirisme. Karena itu dalam pelaksanaan
pembelajran fisika yang berkaitan dengan materi hukum Archimedes
tentunya melalui pendekatan realistis dan pendektan empiris. Adapun
implikasi dalam pembelajaran fisika adalah sebagai berikut:
Implikasi dalam Pembelajaran Fisika
Fakta Jikasebuahbendadicelupkankedalamzatcair, makabendatersebutakanmendapatgaya yang
diesbutgayaapung (gayakeatas) sebesarberatzatcair yang dipindahkannya.

Konsep

Prinsip Akibatadanyagayaapung, berat benda dalam zat cair akan berkurang. Benda yang diangkat dalam zat cair akan
terasa lebih ringan diandingkan diangkat di darat. Jadi, telah jelas bahwa berat benda seakan berkurang bila benda
dimasukkan kedalam air. Hal itu karena adanya gaya keatas yang ditimbulkan oleh air dan diterima benda. Dengan
demikian maka resultan gaya antara gaya berat dengan gaya keatas merupakan berat benda dalam air. Selanjutnya
berat disebut dengan berat semu, yaitu berat benda tidak sebenarnya karena benda berada dalam zat cair. Benda
dalam air diberi simbol ws.
Pada prinsipnya :
Benda benda dalam hokum Archimedes, bila ditenggelamkan dalam zat cair maka ada 3 kemungkinan yang terjadi,
yaitu tenggelam, melayang dan terapung.
Prosedur

Keterkaitan Dengan Agama Berdasarkan KI 1 , maka pada prinsip hukum Archimedes yang
ditemukan oleh seorang filsafat Archimedes peserta didik dituntut untuk
mengagumi kebesaran ciptaan tuhan.
KESIMPULAN

Filsafat adalah: suatu kegiatan atau aktifitas pikir manusia yang


bersifat dinamis dan mempergunakan seluruh kemampuan dan kekuatan
yang ada dengan tujuan adalah untuk memahami segala sesuatu yang ada
dan yang mungkin ada agar dengan itu diperoleh suatu inti pandangan
tentang dunia dan hidupnya sebagai dasar pijakan sikap dan tindakan.
Unsur-unsur pokok dalam filsafat adalah pembahasan tentang segala yang
ada secara radikal, rasional, sistematis, bebas,kritis dan universal.

Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem


budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan
tatanan/perintah dari kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai