Kelompok 11
Shofia Ranti 16175030
Deni Hernita 16175040
Dosen Pembimbing :
Dr. Ahmad Fauzi, M.Si
C. TUJUAN PENULISAN
. Untuk menjelaskan pengertian filsafat /dan agama
. Untuk menjelaskan filsafat dalam perspektif agama di Indonesia
C. MANFAAT PENULISAN
. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah diharapkan secara umum makalah ini
dapat menambah pengetahuan mengenai filsafat dalam perspektif agama-agama
yang ada di Indonesia dan Pancasila.
KAJIAN TEORI
1. PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat adalah ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam-
dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran.
Sedangkan Ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu yang
mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat
menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat
dicapai akal manusia dan bagaimana sifat manusia itu seharusnya setelah
mencapai pengetahuan itu.
Dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah: suatu kegiatan atau aktifitas pikir
manusia yang bersifat dinamis dan mempergunakan seluruh kemampuan dan
kekuatan yang ada dengan tujuan adalah untuk memahami segala sesuatu yang
ada dan yang mungkin ada agar dengan itu diperoleh suatu inti pandangan
tentang dunia dan hidupnya sebagai dasar pijakan sikap dan tindakan.
2. PENGERTIAN AGAMA
Amsal Bakhtiar (2007) memahami kata agama berasal dari Bahasa
sanskerta dari kata “a” berarti tidak dan gama berarti kacau. Jadi agama
adalah sesuatu yang tidak kacau.
Dalam agama itu ada sesuatu yang dianggap berkuasa, yaitu Tuhan,
zat yang memiliki segala yang ada, yang berkuasa, yang mengatur seluruh
alam beserta isinya.
Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem
budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan
tatanan/perintah dari kehidupan.
Agama dibedakan dengan agama wahyu dan agama bukan wahyu.
Agama wahyu biasanya berpijak pada keesaan Tuhan, ada nabi yang
bertugas menyampaikan ajaran kepada manusia dan ada kitab suci yang
dijadikan rujukan dan tuntutan tentang baik dan buruk. Sedangkan, pada
agama yang bukan wahyu tidak membicarakan tentang keesaan Tuhan dan
tidak ada nabi.
Beberapa asumsi berkaitan dengan jalinan filsafat dengan
agama. Asumsi tersebut didasarkan dengan anggapan manusia
sebagai makhluk budaya. Asumsi pertama, manusia sebagai
makhluk budaya mampu berspekulasi dan berteori filsafat yang
akan menentukan kebudayaannya, bahkan sampai sadar dan jujur
mengakui kenyataan Tuhan dan ajaran agama.
Asumsi kedua dinyatakan oleh Dewey dalam Susanto (2011:
126) yaitu meliorisme yang maksudnya adalah bahwa dunia kita
ini diciptakan oleh Tuhan sebagai suatu yang potensial dapat
diperbaiki, diperindah dan diperkaya, sehingga hidup dan
penghidupan ini lebih dapat meningkat nilai harganya untuk
dihidupi dan dinikmati.
TABEL PERBANDINGAN JALINAN FILSAFAT DENGAN AGAMA
Agama Filsafat
Agama adalah unsur mutlak dan Filsafat adalah salah satu unsur
sumber kebudayaan kebudayaan
Agama adalah ciptaan tuhan Filsafat adalah hasil spekulasi
manusia
Agama adalah sumber-sumber Filsafat menguji asumsi- asumsi
asumsidari filsafat dan ilmu science mulai dari asumsi tertentu
pengetahuan (science)
Agama mendahulukan Filsafat mempercayakan sepenuhnya
kepercayaandari pemikiran kekuatan daya pemikiran
Filsafat Islam adalah sebuah cerminan untuk dapat menjalakan aturan atau ajaran
dari sebuah agama. Aturan-aturan yang ada tentunya akan memberikan banyak sekali
pengetahuan, ajaran, tujuan, cerminan, dll. Dengan adanya aturan seperti ini diharapkan,
dapat mencetak manusia yang lebih beradab dan juga lebih bisa berkreasi dengan baik
dan dapat bermafaat untuk alam dan manusia itu sendiri.
Konsep
Prinsip Akibatadanyagayaapung, berat benda dalam zat cair akan berkurang. Benda yang diangkat dalam zat cair akan
terasa lebih ringan diandingkan diangkat di darat. Jadi, telah jelas bahwa berat benda seakan berkurang bila benda
dimasukkan kedalam air. Hal itu karena adanya gaya keatas yang ditimbulkan oleh air dan diterima benda. Dengan
demikian maka resultan gaya antara gaya berat dengan gaya keatas merupakan berat benda dalam air. Selanjutnya
berat disebut dengan berat semu, yaitu berat benda tidak sebenarnya karena benda berada dalam zat cair. Benda
dalam air diberi simbol ws.
Pada prinsipnya :
Benda benda dalam hokum Archimedes, bila ditenggelamkan dalam zat cair maka ada 3 kemungkinan yang terjadi,
yaitu tenggelam, melayang dan terapung.
Prosedur
Keterkaitan Dengan Agama Berdasarkan KI 1 , maka pada prinsip hukum Archimedes yang
ditemukan oleh seorang filsafat Archimedes peserta didik dituntut untuk
mengagumi kebesaran ciptaan tuhan.
KESIMPULAN