Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PENGANTAR FILSAFAT

Oleh : Muhammad Rasyid Ridlo


Nim : 18105010062

APA ITU FILSAFAT


A. Filsafat secara etimologis (Bahasa)
Filsafat berasal dari Yunani. Dari kata Philosophia, Philo (cinta) dan Sophia
(kebijaksanaan). Jadi Filsafat adalah Mencintai Kebijaksanaan bukan
memiliki atau memonopoli kebijaksanaan.
B. Filsafat secara terminologi (Istilah)
Filsafat adaalah induk dari ilmu pengetahuan.
Filsafat adalah berpikir, Namun berpikir belum tentu ber-Filsafat
Filsafat adalah berfikir dengan akalnya untuk melihat pandangan hidupnya
yang memuaskan hatinya.

Jadi filsafat itu tidak membuat Roti, Namun filsafat itu dapat menyiapkan
tungkunya, memilah-milah bahanya, menambah jumlah bumbunya secara
layak dan mengangkat roti itu dari tungku pada waktu yang tepat.

KARAKTERISTIK FILSAFAT
A. Kembangkan rasa ingin tahu.
Jadi karakteristik filsafat yang pertama yaitu mengembangkan rasa ingin
tahu, maksudnya kita sebagai seorang manusia harus meningkatkan rasa
ingin tahu kita terhadap sesuatu.

1
B. Ragukan argumen yang tidak rasional atau tanpa bukti
Kita meragukan sesuatu pilihan yang salah namun disertai dengan argumen,
daripada kita memilih sesuatu yang benar tanpa argument.”Aku meragukan
segala sesuatu, tetapi yang tidak dapat aku ragukan adalah bahwa aku
sedang ragu”(descartes)
C. Mendekostruksi cara pandang
Kesediaan merubah cara pandang untuk memiliki pandangan hidup yang
lebih bermakna.
D. Kritis
Kita bertanya tidak asal bertanya tanpa berpikir terlebih dahulu.
E. Radikal
Kita berfikir secara mendalam sampai ke akar masalahnya / berpikir pada
akar persoalan.
F. Komprehensif
Yaitu berangkat dari satu titik tertentu untuk mencapai kebenaran. Akan
tetapi kebenaran diluar dirinya disikapi dengan bijak.

Dengan kesimpulan karakteristik filsafat itu adalah suatu refleksi atau


gerakan rasional yang radikal – sistematis dan bertujuan untuk mencapai
kebenaran. Maka dari itu tidak diherankan bahwa semua bidang ilmu dan
bidang kajian memerlukan filsafat untuk mengevaluasi, mempertajam visi
bahkan untuk mengatasi masalah internal yang tidak dapat diselesaikan oleh
ilmunya itu sendiri.

2
PENGERTIAN FILOSOF
Filosof adalah orang yang berusaha mencari jawaban atas masalah yang
mendasar atau masalah yang esensial tentang alam dan dunia. Filosof juga
disematkan pada seorang intelektual yang telah berkontribusi pada bidang
filsafat. Pada abad pertengahan filosof adalah orang yang secara serius
berefleksi pada isu-isu yang berkaitan dengan ketuhanan.

OBYEK FILSAFAT
A. Obyek material
Adalah sesuatu yang ada dan yang mungkin ada, contoh Tuhan, alam dan
manusia
B. Obyek formal
Yaitu hakikat maksudnya sesuatu yang mendasar pada sesuatu. Bias
dikatakan sesuatu yang menjadi ciri dari sesuatu tersebut.

CABANG CABANG FILSAFAT

A. Filsafat Sistematis :  Etika


 Metafisika B. Filsafat Khusus :
 Epistimologi
 Filsafat Pendidikan
 Logika
 Filsafat Hukum dll

 Estetika

3
RANAH FILSAFAT

 Filsafat sebagai ilmu  Filsafat sebagai


 Filsafat sebagai proses
metode  Filsafat sebagai
 Filsafat sebagai pandangan hidup
produk

ASUMSI DASAR TENTANG


Ilmu, Filsafat, dan Agama
Hubungan Ilmu, Filsafat, dan Agama yaitu ilmu itu bersifat empiris, filsafat
itu bersifat ide dan agama itu bersifat keyakinan.
Ilmu dan filsafat dimulai dari keingintahuan dan kesangsian, agama dimulai
dari kepercayaan.
Kebenaran ilmu positif, kebenaran filsafat spekulatif logis, kebenaran agama
bersifat mutlak.
Ilmu dan filsafat bersumber dari manusia akan tetapi agama bersumber dari
wahyu Allah.
Jadi ilmu dengan metodenya mencari jawaban tentang alam dan manusia,
filsafat mencari tentang alam, manusia dan tuhan, akan tetapi agama
memberi jawaban dari ketiga hal tersebut.

4
HUBUNGAN ANTARA
FILSAFAT DAN AGAMA
Hubungan antara filsafat dan agama yaitu berdiri sendiri-sendiri, filsafat
sebagai penopang, filsafat sebagai sudut pandang (agama sebagai obyek
kajian), hubungan fungsional bukan struktural, memahami agama pada tahap
makna atau pesan moral, bukan verbal.

METODE MEMPELAJARI FILSAFAT


A. Metode Sistematis, Yaitu membaca dan mempelajari refrensi tentang
filsafat.
B. Metode Historis, yaitu mempelajari sejarah kelahiran filsafat, tokoh-
tokoh filsafat dll.
C. Metode Kritis, Yaitu mempelajari produk pemikiran filsafat dan
pemikiranya.

MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT


A. Filsafat membawa kita ke pemahaman yang tepat sehingga
berdampak pada tindakan kita yang tepat.
B. Filsafat memberi kita jawaban atas kegelisahaan manusia
dengan cara merumuskan masalah tersebut hingga menemukan
pandangan hidup yang benar.
C. Jika ilmu bertanya tentang apa dan bagaimana maka filsafat
bertanya tentang mengapa dan kemana

5
PERIODESASI FILSAFAT

Periodesasi filsafat dibagi menjadi 3, yaitu Yunani (kosmosentris), abad


pertengahan (teosentris), abad modern (antroposentris).

Yunani dibagi menjadi dua yaitu masa Yunani kuno dan Yunani klasik.

Abad pertengahan dibagi menjadi dua yaitu masa patristic dan masa
skolastik.

Abad modern dibagi menjadi dua yaitu modern dan post modern.

Masa Yunani kuno didominasi oleh mitos yang dari waktu ke waktu
berpengaruh. Jadi mitos adalah cerita, hikayat dari zaman purbakala. Namun
mitologi dan mitos itu sama. Mitologi juga berarti refleksi tentang realitas
dalam kesadaran primitive yang diungkapkan melalui cerita rakyat secara
lisan. Mitos merupakan cerita yang dilahirkan pada tahap-tahap awal sejarah
yang gambaran fantastiknya berupa dewa-dewa, pahlawan legendaris,
peristiwa-peristiwa besar. Semuanya merupakan upaya untuk menjelaskan
gejala alam yang terjadi.

MUNCUL PEMIKIRAN KRITIS

 Thales , 625-545 s.M, mencari arkhe (prinsip dasar/hakikat alam semesta


dan prinsip itu adalah air.

 Anaximandros, 610-540 s. M prinsip alamsemesta adalah to apeiron, yang


tidak terbatas.

 Herakleitos, 540-480 s. M api adalah arkhe, api adalah lambang perubahan.

 Parmenides, 540 s. M prinsip alam adalah “ sesuatu yang tetap”.

6
Masuk ke Yunani kuno diantaranya komunitas sofis, sokrates, plato,
Aristoteles,

Dimasa komunitas sofis yang pertama berkembang paham tidak ada norma
yang umum, norma bersifat individual yang didukung oleh argumentasi dan
yang kedua berkembamg pemahaman kebenaran tidak dapat diketahui, oleh
karena itu tidak boleh mengambil keputusan sesuatu benar secara umum.

Dalam sokrates berkebalikan dari komunitas sofis yang berpaham relativitas.


Sokrates menginginkan pemahaman tentang sesuatu yang dapat disepakati.
Untuk mencapai sesuatu yang dapat disepakati sokrates menggunakan metode
dialektika, artinya bertanya kepada orang yang bisa ditanya tentang arti
kebaikan, keburukan, keadilan dll. Menurut sokrates tujuan hidup manusia
adalah keutamaan. Keutamaan itu sendiri adalah pengetahuan (intelektualisme).

Dalam Plato ia membagi realitas menjadi dua yaitu ide dan kenyataan. Oleh
karena itu alur piker yang dibangun adalah deduktif, karena dari ide maka akan
diimplementasikan menjadi kenyataan yang universal.

Dalam Aristoteles berbalik dengan Plato, Aristoteles berpendapat bahwa dari


kenyataan akan menjadi ide dan alur piker yang dibangun adalah induktif. Dan
menurut Aristoteles kenyataan tertinggi adalah prima causa penggerak yang
tidak bergerak.

Dalam rentang waktu 5 abad pasca Aristoteles, filsafat memasuki era baru
yang dikenal sebagai era helenisme atau masa helenisme. Masa ini berlangsung
setelah Aristoteles samapai pada awal abad masehi yang diawali oleh
pemerintahan Alexander.

Memasuki awal abad pertengahan terjadilah pergumulan antara filsafat dan


agama. Dan yang menjadi persoalanya adalah masalah penciptaan. Pada abad
7
ke-3 masehi munculah Neoplatonisme yang mencoba menguraikan konsep
penciptaan yang dibawa oleh agama Kristen. Penciptaan terjadi melalui
pancaran atau emansi : Yang Ilahi, Roh, jiwa dan materi.

Memasuki puncak abad pertengahan prinsip dasar yang ditanamkan bahwa


keselamatan jiwa hanya bisa diperoleh di dalam gereja. Mereka yang tidak
percaya dengan ajaran agama tersebut dianggap terkutuk, oleh karena itu
mereka harus dipaksa demi kepentingan mereka sendiri. Ini dikemukakan oleh
Konstantin besar yang memeluk agama Kristen. Dan inilah menjadi puncak
awal kekuasan gereja.

Dimasa Kemunculan para filosof mereka saling beragumen, salah satunya yaitu
johanes scotus eriugena (810-870) dengan argumenya bahwa segala penilitian
harus dimulai dari iman. Wahyu dipandang sebagai sumber dari filsafat itu
sendiri. Dengan pemikiran metafisisnya makin umu sifat sesuatu, makin
nyatalah sesuatu itu. Zat yang sifatnya paling umum memiliki realitas atau
kenyataan yang paling tinggi.

Setelah itu Agama dijadikan sebagai kekuatan hegemonik atau pengaruh


kepemimpinan. Agama dikolaborasikan dengan negara karena melihat
pengaruh agama yang besar. Agama Kristen menjadi agama negara. Dengan
keterlibatanya terhadap perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan. Karena
itulah muncul kegelisahan didalam masyarakatnya. Dengan demikian terpiculah
abad pertengahan kea bad modern di Eropa (abad ke-14-ke17) yaitu ditandai
oleh perhatian kembali kepada tumbuhnya pengetahuan modern.

Anda mungkin juga menyukai