A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Pada makalah ini,penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Jelaskan pengertian filsafat secara epistimologi, etimologi, dan terminologI!
2. Jelaskan perbedaan pengertian filsafat dalam kaitannya dalam wawasan sejarah
dan kesadaran
C. TUJUAN
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
- Memenuhi tugas mata kuliah filsafat ilmu
- Mengetahui berbagai pengertian filsafat
- Menerangkan perbedaan pengertian filsafat kaitanya dengan wawasan sejarah dan
kesadaran
D. MANFAAT
- Dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada pembaca tentang pengertian
filsafat dan kebermaknaan filsafat dalam sejarah
- Dapat dijadikan sebagai sumber atau acuan dalam pembuatan makalah yang
memerlukan materi serupa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. SEJARAH FILSAFAT
Ahli pikir pertama kali yang muncul adalah Thales (+ 625 – 545 SM) yang berhasil
mengembangkan geometri dan matematika; Liokippos dan Democritos
mengembangkan teori materi; Hipocrates mengembangkan ilmu kedokteran, Euclid
mengembangkan geometri deduktif; Socrates mengembangkan teori tentang moral;
Plato mengembangkan teori tentang ide; Aristoteles mengembangkan teori yang
menyangkut dunia dan benda dan berhasil mengumpulkan data 500 jenis binatang
(ilmu biologi). Suatu keberhasilan yang luar biasa dari Aristoteles adalah menemukan
sistem pengaturan pemikiran (logika formal) yang sampai sekarang masih dkenal.
Di kalangan para ahli pikir islam (periode filsafat Skolastik islam) muncul : Al-Kindi,
Al-Farabi, Al-Gazali, Ibnu Bajah, Ibnu Tufail, Ibnu Rusyd. Periode Skolastik islam
ini berlangsung tahun 850-1200.
Mereka mengadakan perpaduan dan sinkretisme antara agama dan filsafat. Kemudian
pikiran-pikiran ini masuk ke Eropa yang merupakan sumbangan islam yang paling
besar. Peralihan dari abad pertengahan ke abad modern dalam sejarah filsafat disebut
sebagai masa peralihan (masa transisi), yaitu munculnya Renaissance dan Humanisme
yang berlangsung pada abad 15-16.
Rene Descartes (1596-1650) sebagai bapak filsafat modern yang berhasil memadukan
antara metode ilmu alam dengan ilmu pasti ke dalam pemikiran filsafat.
Pada abad ke-18, perkembangan pemikiran filsafat mengarah pada filsafat ilmu
pengetahuan. Tokoh-tokohnya antara lain Geoge Berkeley (1685-1753), David Hume
(1711-1776), Rousseau (1722-1778).
Di Jerman muncul Chirstian Wolft (1679 – 1754) dan Immanuel Kant (1754 – 1804),
yang mengupayakan agar filsafat menjadi ilmu pengetahuan yang pasti dan berguna.
Abad ke-19, perkembangan pemikiran filsafat terpecah belah. Ada filsafat Amerika,
filsafat Prancis, filsafat Inggris, filsafat Jerman. Tokoh-tokohnya adalah : Hegel
(1770-1831), Karl Marx (1818-1883), August Comte (1798-1857), JS. Mill (1806-
1873), John Dewey (1858-1952).
Dalam bidang bahasa terdapat pokok-pokok masalah, yaitu arti kata-kata dan arti
pernyataan-pernyataan. Maka, timbullah filsafat analitika, yang di dalamnya
membahas tentang cara mengatur pemakaian kata-kata / istilah-istilah karena baha
sebagai objek terpenting dalam pemikiran filsafat, para ahli pikir menyebutnya
sebagai logosentris.
Para paruh pertama abad ke-20 ini timbul aliran-aliran kefilsafatan, seperti Neo-
Thomisme, Neo-Kantianisme, Neo-Hegelianisme, Kritika Ilmu, Historisme,
Irasionalisme, Neo-Vitalisme, Spiritualisme, Neo-Positivisme. Pada Awal belahan
akhir abad ke-20 muncul aliran-aliran kefilsafatan yang lebih dapat memberikan corak
pemikiran dewasa ini, seperti filsafat Analitik, Filsafat Eksistensi, Strukturalisme,
Kritika Sosial.
Orientasi filsafat adalah membuat manusia itu menjadi manusia yang arif dan
bijaksana atau manusia yang seutuhnya.
Plato ( 428 -348 SM ) : Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang
ada.
Aristoteles ( (384 – 322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab
dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas
penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
Cicero ( (106 – 43 SM ) : filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “(the
mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni
kehidupan)
Imanuel Kant ( 1724 – 1804 ) : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi
pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat
persoalan.
Harold H. Titus (1979 ): (1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan
terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat
adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang
dijunjung tinggi; (2) Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan
keseluruhan; (3) Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti
kata dan pengertian ( konsep ); Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat
perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.
Hasbullah Bakry: Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu
dengan mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat
menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah
mencapai pengetahuan itu.
Epistimologi berasal dari asal kata "Episteme" dan "logos" episteme berarti
pengetahuan dan logos berarti teori bahwa efistemologi merupakan salah satu cabang
filsafat yang mengkaji secara mendalam dan radikal tentang asal mula pengetahuan,
struktur, metode dan validitas pengetahuan. Beberapa istilah yang sama dengan
epistemologi ialah:
1. Gnosiologi
2. Logika material
3. Criteriologi
Dan dalam rumusan lain disebutkan bahwa epistemologi adalah cabang filsafat
yang mempelajari soal tentang watak, batas-batas dan berlakunya ilmu pengetahuan
apabila keseluruhan rumusan tersebut direnungkan maka dapat dipahami bahwa
prinsipnya epistemologi adalah bagian filsafat yang membicarakan tentang terjadinya
pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan.
Proses terjadinya pengetahuan menjadi masalah mendasar dalam epistemologi
sebab hal ini akan mewarnai pemikiran kefilsafatannya pengetahuan didapatkan dari
pengamatan inderawi tidak dapat ditetapkan apa yang subyektif dan apa yang
obyektif, sedangkan pengalaman dengan akal hanya mempunyai fungsi mekanisme
semata-mata, sebab pengenalan dengan akal mewujudkan suatu proses penjumlahan
dan Pengurangan dan yang disebut pengalaman adalah keseluruhan atau totalitas
segala pengamatan, yang disimpan di dalam ingatan dan digabungkan dengan suatu
pengharapan akan masa depan, sesuai dengan apa yang telah diamati pada masa yang
lampau. Sementara itu salah seorang tokoh empirisme yang lain berpendapat dan tidak
lebih dari itu. Akal (rasio) adalah pasif pada waktu pengetahuan didapatkan, akal tidak
melahirkan pengetahuan dari dirinya sendiri.
Satu-satunya sasaran obyek pengetahuan adalah gagasan-gagasan atau ide-ide
yang timbulnya karena pengalaman lahiriyah (sensation) dan karena pengalaman
batiniyah (revolution). Pengalaman lahiriyah mengajarkan kepada kita tentang hal-hal
yang diluar kita, sedangkan pengalaman batiniyah mengajarkan tentang keadaan-
keadaan psikis kita sendiri.
Dikatakan, bahwa sifat pengamatan adalah konkret, artinya: isi yang diamati
adalah sesuatu yang benar-benar dapat diamati hanya gagasan-gagasan yang
konkretlah yang dapat dipakai untuk memikirkan gagasan-gagasan konkret lainnya.
Pada abad ke 19 muncul tokoh-tokoh filsafat yang memiliki pandangan tersendiri
mengenai pengetahuan, sebagai ajaran tentang ilmu pengetahuan dibedakan antara:
a. Ajaran tentang ilmu pengetahuan yang teoritis
b. Ajaran tentang ilmu pengetahuan yang praktis
Di dalam bagian yang tepuitis dibicarakan hal metafisika dan ajaran tentang
pengenalan, sedangkan di dalam bagian yang praktis dibicarakan hal etika.
Ilmu pengetahuan adalah suatu totalitas dimana segala bagiannya dihubungkan
secara organis di bawah satu syarat. Syarat asasi ini tidak dapat diturunkan dari ilmu
pengetahuan itu sendiri, tetapi syarat itu mendahului sebagai sesuatu yang tanpa syarat
dengan segala pengetahuan digariskan.
A. Kesimpulan
1. Filsafat merupakan disiplin ilmu yang berusaha untuk menunjukkan batas-batas dan
ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat dan lebih memadai. Filsafat telah
mengantarkan pada sebuah fenomena adanya siklus pengetahuan sehingga
membentuk sebuah konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana “pohon ilmu
pengetahuan” telah tumbuh mekar-bercabang secara subur sebagai sebuah fenomena
kemanusiaan.
2. Pengertian filsafat terbagi menjadi tiga yaitu : Etimologi, Terminologi dan
Epistimologi
3. Filsafat merupakan alat atau wadah seseorang untuk sadar dalam bertindak
menyelesaikan masalah kehidupan dan peradapan
B. Saran
Dalam kehidupan, manusia harus mengenal filsafat agar hidup bisa lebih terarah dan
tujuan hidup bisa tercapai dengan baik serta sempurna. Untuk mencapai itu semua
manusia harus berusaha memahami dan mengerti apa konsep dari filsafat itu
sebenanrnya.