1. Defenisi Filsafat
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu dari kata
philos dan Shopia. Philos artinya cinta yang sangat
mendalan, dan sophia artinya kearifan atau kebijakan. Jadi arti
filsafat secara hrfiah adalah cinta yang sangat mendalam
terhadapat kearifan atau kebijakan. Filsafat dapat diartikan
sebagai suatu pendirian hidup (individu) dan dapat juga disebut
pandangan hidup (masyarakat). Pada bagian lain Harold Tisus
mengemukakan makna filsafat yaitu :
1. Filsafat adalah suatu sikap tentang hidup dan alam semesta
2. Filsafat adalah suatu metode berpikir rekflektif dan penelitian
penalaran
3. Filsafat adalah suatu perangkat masalah-masalah
4. Filsafat adalah seperangkat teori dan sistem berpikir
Berfilsafat merupakan salah satu kegiatan/ pemikiran manusia
memiliki peran yang penting dalam menentukan dan
menemukan eksistensinya. Berfilsafat berarti berpikir, tetapi
tidak semua berpikir dapat dikategorikan berfilsafat. Berpikir
yang dikategorikan berfilsafat adalah apabila berpikir tersebut
mengandung tiga ciri yaitu radikan, sistematis dan universal.
Untuk ini filsafat menghendaki lah pikir yang sadar, yang
berarti teliti dan teratur. Berarti bahwa manusia menugaskan
pikirnya untuk bekerja sesuai dengan aturan dan hukum-hukum
yang ada, berusaha menyerap semua yang bersal dari alam,
baik yang berasal dari dalam dirinya atau diluarnya.
2. Subjek/ Objek Filsafat
Berfikir merupakan subjek dari filsafat akan tetapi tidak semua
berfikir berarti berfilsafat. Subjek filsafat adalah seseorang
yang berfikir/ memikirkan hakekat sesuatu dengan sungguh
dan mendalam.
Objek filsafat, objek itu dapat berwujud suatu barang atau
dapat juga subjek itu sendiri contohnya si aku berfikir tentang
BAB III
KESIMPULAN
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu dari kata
philos dan Shopia. Philos artinya cinta yang sangat
mendalan, dan sophia artinya kearifan atau kebijakan. Jadi arti
filsafat secara hrfiah adalah cinta yang sangat mendalam
terhadapat kearifan atau kebijakan. Filsafat dapat diartikan
sebagai suatu pendirian hidup (individu) dan dapat juga disebut
pandangan hidup (masyarakat). Berfilsafat merupakan salah
satu kegiatan/ pemikiran manusia memiliki peran yang penting
dalam menentukan dan menemukan eksistensinya. Berfilsafat
berarti berpikir, tetapi tidak semua berpikir dapat dikategorikan
berfilsafat. Berpikir yang dikategorikan berfilsafat adalah
apabila berpikir tersebut mengandung tiga ciri yaitu radikan,
sistematis dan universal. Untuk ini filsafat menghendakilah pikir
yang sadar, yang berarti teliti dan teratur. Berarti bahwa
manusia menugaskan pikirnya untuk bekerja sesuai dengan
aturan dan hukum-hukum yang ada, berusaha menyerap
semua yang bersal dari alam, baik yang berasal dari dalam
dirinya atau diluarnya.
Berfikir merupakan subjek dari filsafat akan tetapi tidak semua
berfikir berarti berfilsafat. Subjek filsafat adalah seseorang
yang berfikir/ memikirkan hakekat sesuatu dengan sungguh
dan mendalam. Objek filsafat, objek itu dapat berwujud suatu
barang atau dapat juga subjek itu sendiri contohnya si aku
berfikir tentang diriku sendiri maka objeknya adalah subjek itu
sendiri. Objek filsafat dapat dibedakan atas 2 hal :
- Objek material adalah segala sesuatu atau realita, ada yang
harus ada dan ada yang tidak harus ada
- Objek formal adalah bersifat mengasaskan atau berprinsi dan
oleh karena mengasas, maka filsafat itu mengkonstatis prinsipprinsip kebenaran dan tidak kebenaran
Pentingnya filsafat dapat kita pada penjelasan berikut :
- Dengan berfilsafat kita lebih menjadi manusia, lebih mendidik
dan membangun diri sendiri
- Dari pelajaran filsafat kita diharapkan menjadi orang yang
dapat berpikir sendiri
- Memberikan dasar-dasar pengetahuan kita, memberikan
padangan yang sintesis pula sehingga seluruh pengetahuan
kita merupakan kesatuan
- Hidup kita dipimpin oleh pengetahuan kita. Sebab itu
mengetahuikebenaran-kebenaran yang terdasar berarti
mengetahui dasar-dasar hidup kita sendiri
- Khususnya bagi seorang pendidik, filsafat mempunyai
kepentingan istimewa karena filsafatlah memberikan dasardasar dari ilmu-ilmu pengetahuan lainnya yang mengenai
manusia seperti misalnya : ilmu mendidik, sosiologi, ilmu jiwa
dan sebagainya.
https://www.facebook.com/notes/chessmaster-andi/pengertiansubjek-objek-dan-pentingnya-filsafat/399869676741452/
ergo sum; jepense doncje suis; sive existo artinya saya berfikir
karena itu saya ada.
2.
Filsafat berfungsi memberi arah terhadap teori pendidikan
yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata.
3.
Filsafat, dalam hal ini fisafat pendidikan, mempunyai
fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam
pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan.
Pandangan filsafat pendidikan sama pernaannya dengan
landasan filosofis yang menjiwai seluruh kebijaksanaan
pelaksanaan pendidikan. Antara filsafat dan pendidikan
terdapat kaitan yang sangat erat. Filsafat mencoba
merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat,
sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra tersebut.
Formula tentang hakekat dan martabat manusa serta
masyarakat terutama di Indonesia dilandasi oleh filsafat yagn
dianus bangsa Indonesia dilandasi oleh fislafat yang dianut
bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Pancasila merupakan sumber
dari segala gagasan mengenai wujud manusia dan masyarakat
yang dianggap baik, sumber dari agama sumber yang menadi
pangkal serta muara dari setiap keputusan dan tindakan dalam
pendidikan dan pembelajaran.
Filsafat mengadakan tinjauan yang luas mengenai realita, maka
dikupaslah antara lain pandangan dunia dan pandangan hidup.
Konsep-konsep mengenai ini dapat menjadi landasan
penyusunan konsep tujuan dan metodologi pendidik.
Disamping itu, pengalaman pendidik dalam menuntut
pertumbuhan dan perkembangan anak akan berhubungan dan
berkenaan dengan realita. Semuanya itu dapat disampaikan
kepada filsafat untuk dijadikan bahan-bahan pertimbangan dan
tinjauan untuk memperkembangkan diri. Hubungan filsafat
dengan filsafat pendidikan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.
Filsafat mempuyai objek lebih luas, sifatnya universal.
Sedangkan filsafat pendidikan objeknya terbatas dalam dunia
filsafat pendidikan saja
2.
Filsafat hendak memberikan pengetahuan/ pendiidkan
atau pemahaman yang lebih mendalam dan menunjukkan
sebab-sebab, tetapi yang tak begitu mendalam
3.
Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat pendidikan
a.
Plato ( 428 -348 SM ) : Filsafat tidak lain dari
pengetahuan tentang segala yang ada.
b.
Aristoteles ( (384 322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat
adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan
demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan
tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
c.
Cicero ( (106 43 SM ) : filsafat adalah sebagai ibu dari
semua seni ( the mother of all the arts ia juga
mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )
d.
Johann Gotlich Fickte (1762-1814 ) : filsafat sebagai
Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum,
yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu
bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh
bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh
kenyataan.
e.
Paul Nartorp (1854 1924 ) : filsafat sebagai
Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan
pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang
sama, yang memikul sekaliannya .
f.
Imanuel Kant ( 1724 1804 ) : Filsafat adalah ilmu
pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala
pengetahuan yang didalamnya tercakup empat
persoalan. Apakah yang dapat kita kerjakan ? (jawabannya
metafisika ) Apakah yang seharusnya kita kerjakan
(jawabannya Etika ) Sampai dimanakah harapan kita ?
(jawabannya Agama ) Apakah yang dinamakan manusia ?
(jawabannya Antropologi )
g.
Notonegoro: Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan
objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak
berubah , yang disebut hakekat.
h.
Driyakarya : filsafat sebagai perenungan yang sedalamdalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat,
B.
HUBUNGAN FILSAFAT
A.