NIM: 2020151112
KELAS: 2C PENJAS
Jawab :
· Al- Farabi mengemukakan bahwa Filsafat ialah ilmu tentang alam yang maujud dan bertujuan
menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
· Immanuel Kant mengatakan bahwa filsafat itu adalah ilmu dasar segala pengetahuan yang
mencakup di dalamnya empat persoalan yaitu apakah yang dapat diketahui, apakah yang boleh kita
kerjakan, sampai dimanakah pengharapan kita, sampai dimanakah pengharapan kita, apakah yang
dinamakan manusia.
· Sultan Takdir Alisjahbana berpendapat bahwa filsafat adalah berfikir dengan inshaf, yang dimaksud
dengan inshaf adalah berfikir dengan teliti menurut aturan yang pasti.
· Dalam pandanga Sidi Gazalba filsafat adalah berfikir secara mendalam, sistematik, radikal, dan
universal dalam rangka mencari kebenaran, inti atau hakikat mengenai segala sesuatu yang ada.
Filsafat dapat diartikan sebagai suatu dorongan terus menerus, suatu dambaan untuk mengejar
kebijaksanaan, Jelas juga bahwa filsafat adalah sebuah upaya, sebuah proses, sebuah pencarian,
sebuah perburuan, sebuah quest. Cinta dalam Philosophia tidak dipahami sebagai kata benda yang
statis, yang given melainkan sebagai sebuah kata kerja, sebuah proses.
Kata filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab فلسفة, yang juga
diambil dari bahasa Yunani yakni philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk,
dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = “kebijaksanaan”).
Philosophia juga diserap ke dalam berbagai bahasa sehingga akhirnya melahirkan beragam kata,
diantaranya: filosofi dalam bahasa Belanda, bangsa Jerman dan Perancis mengenalnya dengan kata
philosophic, dan philosophy dalam bahasa Inggris. Secara harfiah, filsafat berarti seorang pencinta
kebijaksanaan. Kata filsafat pertama kali digunakan oleh Pythagoras (582-496 SM). Artinya filsafat
pada saat itu belum begitu jelas, kemudian pengertian filsafat itu diperjelas seperti yang banyak
dipakai sekarang ini dan juga digunakan oleh Socrates (470-399 SM) dan para filsuf lainnya.
Menurut sejarah, istilah philosophia digunakan oleh Pythagoras disekitar abad ke- 6 SM. Ketika
diajukan pertanyaan kepadanya “ Apakah anda termasuk orang yang bijaksana?” Dengan rendah
hati ia menjawab: “saya adalah seorang Philosophos atau pencinta kebijaksanaan”.
Filsafat pertama kali muncul di Yunani, Orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar filosof ialah
Thales dari Mileta. Filosof-filosof Yunani yang terbesar yaitu Socrates, Plato, dan Aristoteles. Banyak
yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang beradab lain kala
itu seperti Israel atau Mesir. Jawabannya di Yunani tidak seperti di daerah lain-lainya tidak ada kasta
pendeta sehingga orang lebih bebas.
Munculnya filsafat ditandai dengan runtuhnya mitos-mitos dan dongeng-dongeng yang selama itu
menjadi pembenaran terhadap setiap gejala alam. Manusia pada waktu itu melalui mitos-mitos
mencari keterangan tentang asal-usul alam semesta dan tentang kejadian yang berlangsung di
dalamnya.
Ada dua bentuk mitos yang berkembang pada waktu itu, yaitu mitos kosmogonis yaitu mitos yang
mencari tentang asal usul alam semesta, dan mitos, kosmologis yaitu mitos yang berusaha mencari
keterangan tentang asal usul serta sifat kejadian di alam semesta. Meskipun memberikan jawaban-
jawaban tersebut diberikan dalam bentuk mitos yang lolos dari control akal (rasio).
· Keduanya mencari rumusan yang sebaik- baiknya menyelidiki objek selengkap- lengkapnya sampai
keakar-akarnya,
· Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-
kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukkan sebab- sebabnya
· Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat
manusia ( objektivitas) akan pengetahuan yang lebih mendasar.
· Objek material ( lapangan) filsafat itu bersifat universal ( umum) yaitu segala sesuatu yang ada
( realita) sedangkan objek material ilmu ( pengetahuan) bersifat khusus. Artinya ilmu hany terfokus
pada disiplin bidang masing- masing secara kaku dan terkotak- kotak dalam disiplin tertentu
· Objek formal filsafat itu bersifat non fragmentaris karena mencari pengertian dari segala sesuatu
yang ada itu secara luas mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik,
dan intensif. Disamping itu objek formal ilmu itu bersifat tekhnik yang berarti bahwa cara ide- ide
manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita,
· Filsafat dilaksanakan dalam suatu suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis,
dan pengawasan sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and error. Oleh
karena itu nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis sedang kegunaan filsafat timbul dari nilainya.
· Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman realitas
sehari- hari sedangkan ilmu bersifat diskursif yaitu menguraikan secara logis yang dimulai dari tidak
tahu menjadi tahu.
· Filsafat memberikan penjelasan yang terakhir, yang mutlak dan mendalam sampai mendasar
sedangkan ilmu menunjukkan sebab- sebab yang tidak begitu mendalam, yang lebih dekat yang
sekunder.