Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Makna Filsafat dan Filsafat
Islam tepat waktu. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan pada reformis Islam sejati
Nabi Muhammad SAW pembawa umat minazhulumati ilannur.
Sebagaimana dalam peribahasa bahwa “taka da gading yang tak retak”, dalam
penyusunan makalah ini pun kami menyadari bahwa banyak sekali kekurangannya, maka dari itu
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan penyusunan dimasa yang akan datang sangat
kami harapakan.
Kami pun menghaturkan terima kasih kepada Bapak sebagai Dosen Pembimbing
Matakuliah “Pemikiran Islam dan Filsafat” yang tak pernah lelah dan bosan mmberikan
bimbingannya dan arahannya yang selalu membangunkan semangat kepada para mahasiswanya.
Dengan adanya pembuatan makalah ini, diharapkan dapat membantu mahasiwa/I dalam
menguasai materi pelajaran. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa membawa
kemudahan kita dalam belajar untuk meraih prestasi yang kita inginkan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia selalu berusaha menemukan kebenaran. Beberpa cara ditempuh untuk
memperoleh kebenaran, antara lain dengan menggunakan rasio seperti para rasionalis dan
melalui pengalaman atau empiris. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh manusia
membuahkan prinsip-prinsip yang melewati penalaran rasional, kejadian-kejadian yang
berlaku dialam itu dapat dimengerti. Ilmu pengetahuan harus dibedakan dari fenomena
alam adalah fakta, kenyataan yang tunduk pada hukum-hukum yang menyebabkan
fenomena itu muncul. Imu pengetahuan adalah formulasi hasil aproksimasi atas
fenomena alam atau simplifikasi atas fenomena tersebut.
Struktur pengetahuan manusia menunjukkan tingkatan-tingkatan dalam hal
menangkap kebenaran. Setiap tingkat pengetahuan dalam struktur tersebut menunjukkan
tingkat kebenaran yang berbeda. Pengetahuan idrawi merupakan struktur terendah dalam
struktur tersebut. Tingkat pengetahuan yang lebih tinggi adalah pengetahuan rasional dan
intuitif yang biasa disebut dengan filsafat.
Berfilsafat kerap dianggap kegiatan yang hanya dilakukan para arif bijaksana.
Olah piker hampir selalu dihubungkan dengan para cerdik cendikia, kaum terpelajar, dan
mereka yang punya waktu luang. Orang awam, atau rakyat kebanyakan, seolah-olah sama
sekali tidak berfilsafat. Mereka dianggap kurang berpikir.
Hal itu dimaklumi, terutama jika diungkit asal usul dan sejarah filsafat. Pada
zaman Yunani Kuno, kegiatan berfilsafat memang hanya dilakukan kaum elite tertentu.
Para ahli piker(filsuf) saat itu menggunakan seluruh daya dan kemampuannya untuk
mencoba menerangkan berbagai fenomena. Mereka heran akan gejala alam. Mereka juga
menggugat apa yang oleh umum dianggap sebagai hakikat. Mereka merenungkan segala
peristiwa. Lalu mencari tali-temali serta menyimpulkan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian filsafat?
2. Apakah objek filsafat?
3. Apakah pengertian filsafat Islam?
4. Apakah objek filsafat Islam?
5. Bagaimana mempelajari filsafat Islam?
6. Kegunaan mempelajari filsafat Islam?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian dari filsafat
2. Untuk mengetahui objek filsafat
3. Untuk mengetahui pengertian dari filsafat Islam
4. Untuk mengetahui objek filsafat Islam
5. Cara mempelajari filsafat Islam
6. Untuk mengetahui kegunaan mempelajari filsafat Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN FILSAFAT
Pengertian filsafat, dalam sejarah perkembangan pemikiran kefilsafatan, antara satu ahli
filsafat dan ahli filsafat lainnya selalu berbeda dan hampir sama banyaknya dengan ahli
filsafat itu sendiri. Pengertian filsafat dapat ditinjau dari dua segi,yakni secara etimologi
dan terminology.
1. Arti secara Etimologi
Kata filsafat yang dalam bahasa Arab falsafah yang dalam bahasa Inggris dikenal
dengan istilah philosophy, adalah berasal dari bahasa Yunani philosophia. Kata
philosophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan Sophia yang berarti
kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta
kebijaksanaan (love of widom) dalam arti yang sedalam-dalamnya. Seorang filsuf
adalah pecinta atau pencari kebijaksanaan. Kata filsafat pertama kali digunakan oleh
Pythagoras (582-496 SM). Arti filsafat pada saat itu belum begitu jelas, kemudian
pengertian filsafat itu diperjelas seperti halnya yang banyak dipakai sekarang ini oleh
para kaum sophist dan juga oleh Socrates (470-399 SM).1
2. Arti Terminologi
Arti terminology maksudnya arti yang dikandung oleh istilah atau statemen ‘filsafat’.
Lantaran batasan filsafat itu banyak, maka sebagai gambaran dikenalkan beberapa
batasan.
a. Plato
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran
yang asli.
1
Lasiyo dan Yuwono. Pengantar Ilmu Filsafat, (Yogyakarta: Liberty, 1985) hlm.1
b. Aristoteles
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang terkandung
didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan
estetika (filsafat keindahan).
c. Al Farabi
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang
sebenarnya.
d. Hasbullah Bakry
Ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam
mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan
pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal
manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai
pengetahuan itu.
e. Notonegoro
Filsafat itu menelaah hal-hal yang menjadi objeknya dari sudut intinya yang
mutlak dan yang terdalam, yang tetap dan yang tidak berubah, yang disebut
hakikat.
f. Ir. Poedjawijatna
Filsafat adalah ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam-dalamnya
bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.
B. OBJEK FILSAFAT
Objek adalah sesuatu yang merupakan bahan dari suatu penelitian atau pembentukan
pengetahuan. Setiap ilmu pengetahuan pasti mempunyai objek, yang dibedakan menjadi
dua, yaitu objek material dan objek formal.2
1. Objek Material Filsafat
Objek material, yaitu suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan
pengetahuan itu. Boleh juga objek material adalah hal yang diselidiki, dipandang,
2
Surajiyo, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007)hlm. 7-9
atau disorot oleh suatu disiplin ilmu. Objek material mencakup apa saja, baik hal-hal
konkret ataupun hal yang abstrak.
2. Objek Formal Filsafat
Objek Formal, yaitu sudut pandangan yang ditunjukkan pada bahan dari penelitian
atau pembentukan pengetahuan itu, atau sudut dari mana objek material itu disorot.
Objek formal suatu ilmu tidak hanya memberi keutuhan suatu ilmu, tetapi pada saat
yang sama membedakannya dari bidang lain. Satu objek material dapat ditinjau dari
sudut pandangnya sehingga menimbulkan ilmu yang berbeda-beda. Misalnya objek
materialnya adalah “manusia” dan manusia ini yang mempelajari manusia
diantaranya psikologi, antropologi, sosiologi, dan sebagainya.
3
http://wawanhermawan90.blogspot.com/2012/01/makalah-filsafat-islam.html
Dari definisi yang dikemukakan para tokoh diatas, maka pemakalah mengambil
kesimpulan bahwa Filsafat Islam adalah cara berpikir untuk mencari kebenaran yang
sedalam-dalamnya tentang hakikat sesuatu yang berasal dari prinsip-prinsip Islam.
D. OBJEK FILSAFAT ISLAM
Adapun objek Filsafat Islam ialah objek kajian filsafat pada umumnya yaitu
realitas, baik yang material maupun yang ghaib. Perbedaannya terletak pada subjek yang
mempunyai komitmen Qur’anik.4
Dalam hubungan ini objek kajian Filsafat Islam dalam tema besar adalah Tuhan,
alam, manusia dan kebudayaan. Tema besar itu hendaknya dapat dijabarkan lebih
spesifik sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga dapat ditarik benang merah dari
perkembangan sejarah pemikiran kefilsafatan yang hingga sekarang. Setiap zaman
mempunyai semangatnya sendiri-sendiri.
Dari keterangan di atas dapat dikatakan bahwa objek filsafat itu sama dengan
objek ilmu pengetahuan bila ditinjau secara materia dan berbeda bila secara forma.
Sedangkan objek kajian Filsafat Islam itu sendiri mencakup Tuhan, alam, manusia dan
kebudayaan.
4
http://wawanhermawan90.blogspot.com/2012/01/makalah-filsafat-islam.html
pemikirannya maka itu bisa kita jadikan sebagai barometer untuk mengetahui
seluk beluk filsafat Islam.
3. Perbandingan pemikiran. Hal ini merupakan suatu integritas yang luar biasa jika
umat islam benar-benar bisa membandingkan semua pemikira-pemikiran filosof
muslim agar bisa dijadikan sebagai bahan pemikiran yang mengandung banyak
referensi untuk mencapai suatu titik kebenaran hakiki dalam Islam baik secara
kultur maupun secara bentuk pemikiran.
4. Implementasi dan Realisasi. Setelah kita benar-benar mengetahui pengertian,
sejarah, perbedaan pendapat kemudian satu hal lagi yang terpenting yaitu
implementasi (pengamalan) karena suatu ilmu pengetahuan termasuk filsafat
islam tidak akan bertahan jika ilmu tersebut sama sekali tidak di realisasikan
sebagai bukti penguasaan terhadap kehidupan. Dalam agama islam, sangat
dibutuhkan suatu implementasi yang rasional karena biar bagai manapun akal
adalah salah satu komponen terpenting dalam diri manusia untuk membedakan
antara yang benar dengan yang salan dan baik dengan yang buruk dan seterusnya.
Tujuan dari implementasi filsafat adalah untuk mencapai suatu kebenaran yang
hakiki dalam kehidupan umat.
PENUTUP
Kesimpulan
Kata-kata filsafat diucapkan ‘falsafah’ dalam bahasa Arab, dan berasal dari bahasa Yunani
Philosophia yang berarti ‘cinta kepada pengetahuan’, dan terdiri dari dua kata, yaitu Philos yang
berarti cinta (loving) dan Sophia yang berarti pengetahuan (wisdom, hikmah). Orang yang cinta
kepada pengetahuan disebut “Philosophos” atau “Failasuf” dalam ucapan Arabnya.
a. Hakekat Tuhan
c. Hakekat Manusia
Para filosof muslim ( Al-Kindi, Al-Razi, Al-Farabi, Ibnu-Sina dan Al-Ghazali), memiliki
prespektif paddangan tersendiri mengenai objek filsafat baikmenganai theologi, jiwa, maupun
mitologi yang terjadi dalam alam ini.
Cara atau metode untuk mempelajari filsafat islam sangat banyak sekali dianataranya
adalah dengan memahami pengertian, sejarah, pengetahuan dan hasil karya dari para filosof
muslim dan lain sebagainya, kita juga dapat mempelajarinya dengan membandingkan pemikiran
para filosof muslim dengan pemikiran-pemikiran para filosof Yunani kuno seperti Thales,
Socrates, Plato, Aristoteles dan lain sebagainya.
Demikian karya ilmiah yang kami buat dengan berbagai refernsi yang kami kumpulkan, semoga
makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber referensi yang berguna bagi penulis
khususnya dan pembaca umumnya. Billahittaufik Walhidayah.