Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERENCANAAN JADWAL SIARAN


Dosen Pengampu :

ABDULLAH YUNUS, M.Pd

Disusun Oleh : 3A

AINAYA HASTIA PUTRI (602180011)

MARDHA (602180017)

PROGRAM STUDI BROADCASTING RADIO


KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penjadwalan (Scheduling) atau membuat jadwal adalah salah satu kegiatan yang
penting dalam proses produksi ataupun pekerjaan suatu proyek. Penjadwalan digunakan
sebagai dasar untuk menalokasikan sumber daya pabrik seperti mesin dan peralatan
produksi, merencanakan sumber daya manusia yang akan digunakan, pembelian material
dan merencanakan proses produksi. Penjadwalan yang baik akan memberikan dampak
yang positif terhadap kelancaran produksi serta meminimalkan waktu dan biaya produksi.
Jadi penjadwalan Produksi atau Production Scheduling ini dapat didefinisikan
sebagai proses mengatur, mengendalikan dan mengoptimalkan kerja dan beban kerja
dalam proses produksi atau proses manufaktur. Dengan kata lain, penjadwalan produksi
adalah penetuan waktu dan tempat dimana suatu proses produksi harus dilakukan untuk
mendapatkan dengan jumlah yang diinginkan. Dengan penjadwalan Produksi ini,
manajemen dapat mengidentifikasikan sumber daya apa yang akan dikonsumsi pada
tahap produksi tertentu berdasarkan perkiraan jadwal yang dibuat agar perusahaan tidak
kekurangan sumber daya pada saat produksi berlangsung.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tahapan Perencanaan
Pengertian perencanaan menurut William H. Newman dalam bukunya berjudul
Administrative Action dengan gambling menyatakan bahwa perencanaan adalah
penetuan terlebih dahulu apa yang dikerjakan (planning is deciding in advance what is to
be done).1
John Friedmann dalam bukunya yang berjudul Planning in the Public Domain:
Knowledge to Action (1987), dinyatakan bahwa pengertian perencanaan selalu
mengandung empat unsur utama, yaitu:
1. Perencanaan adalah sebuah cara untuk memikirkan persoalan-persoalan sosial
ekonomi
2. Perencanaan selalu berorientasi kemasa depan
3. Perencanaan memberikan perhatian pada keterkaitan antara pencapaian tujuan dan
proses pengambilan keputusan dan
4. Perencanaan mengedepankan kebijakan dan program yang komprehensif.2

B. Perencanan Program
Sebagaimana dikemukakan Pringle Star dan rekannya mengenai perencanaan
program bahwa program planning involves the develop ment of short, medium, and long
range plans to permit the station to attain its programing and financial objectives. Ini
berarti perencanaan program mencakup pekerjaan mempersiapkan rencana jangka pendek,
menengah dan jangka panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran untuk
mendapatkan tujuan program dan tujuan keuangannya.
Pada stasiun radio ataupun televise perencanaan program mencakup pemilihan
format dan isi program yang dapat menarik dan memuaskan kebutuhan audiens yang

1
William H. Newman, Admiistrative Action. The technique of organization and management (second
edition), (London: Prentice Hall Inc, 1963) hal. 463
2
John Friedmann, Planning in The Public Domain: From Knowledge to Action, (New Jersey: Princton
University Press: 1987)
terdapat pada suatu segmen audiens berdasarkan demografi tertentu. Perencanaan
program juga mencakup mencari penyiar yang memiliki kepribadian dan gaya yang
sesuai dengan format yang sudah dipilih stasiun bersangkutan. Perencanaan program
biasanya menjadi tanggung jawab manajemen puncak pada stasiun penyiaran, utamanya
manajer program dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan manajer pemasaran dan
juga manajer umum
Merencanakan dan memilih program merupakan keputusan bersama antara
departemen program dan departemen pemasaran. Kedua bagian ini harus bahu membahu
menyusun strategi program terbaik. Dalam menjalankan tugasnya bagian program harus
mampu melakukan penelitian (riset) terhadap selera audien sebelum membeli suatu
program.
Perencanaan program pada dasarnya bertujuan memproduksi atau membeli
program yang akan ditawarkan kepada pasar audien. Dengan demikian, audien adalah
pasar karenanya setiap media penyiaran yang ingin berhasil harus terlebih dahulu
memiliki rencana pemasaran strategis yang berfungsi sebagai panduan dalam
menggunakan sumber daya yang dimiliki. Dalam merencanakan suatu program siaran
ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu:
a.) Analisis dan strategi program
Strategi pemasaran ditentukan berdasarkan analisis situasi, yaitu suatu studi
terinci mengenai kondisi pasar audien yang dihadapi stasiun penyiaran beserta
kondisi program yang tersedia. Berdasarkan analisi situasi ini, media penyiaran
mencoba memahami pasar audien yang mencakup segmentasi audien dan tingkat
persaingan yang ada. Analisis situasi ini terdiri dari:
1) Analisis yang cermat terhadap pasar audien akan memberikan peluang bagi setiap
program untuk diterima para pendengar. Peluang pasar program adalah wilayah
dimana terdapat kecendrungan permintaan terhadap program tertentu yang
menguntungkan, suatu stasiun penyiaran biasanya mengindentifikasi peluang
pasar dengan car memerhatikan pasar audien secara cermat dan memadai jika
terdapat kecendrungan kenaikan minat dan juga memerhatikan tingkat kompetisi
program yang terdapat pada setiap segmen pasar atau audien.
2) Analisis kompetitif
Dalam mempersiapkan strategi dan rencana program harus melakukan analisis
secara cermat terhadap persaingan stasiun penyiaran dan persaingan program
yang ada pada segmen pasar audien. Salah satu aspek penting dalam perencanaan
strategi program adalah meneliti keuntungan kompetitif, yaitu semua hal khsusus
yang dimiliki atau dilakukan stasiun penyiaran yang memberikannya keunggulan
dibandingkan competitor.

b.) Bauran program


Media penyiaran sudah barang tentu harus mempertimbangkan aspek pemasaran
ketika merencanakan program siarannya karena program yang diproduksi dengan
biaya mahal bertujuan agar disukai audien. Salah satu konsep pemasaran penting
yang harus dipahami pengelola media penyiaran adalah mengenai bauran pemasaran
(marketing mix) yang terdiri atas empat variable penting, yaitu :
1) Product program, bahwa programa adalah suatu produk yang ditawarkan kepada
audien yang mencakup nama program dan kemasan program.
2) Price, yaitu harga suatu program yang mencakup biaya produksi program dan
biaya yang akan dikenakan kepada pemasang iklan.
3) Place, yaitu distribusi program yang merupakan proses pengiriman program dari
transmisi hingga diterima audien.
4) Promotion, yaitu proses bagaimana memberi tahu audien mengenai adanya suatu
program sehingga mereka tertarik untuk mendengarnya.

c.) Membuat perencanaan


Perencanaan siaran secara umum melahirkan kebijakan umum tentang bagaimana
mengatur alokasi waktu dan materi siaran dalam sehari, seminggu, hingga setahun.
Bagian program bertanggung jawab untuk mendapatkan program serta menentuakn
waktu atau jam penyiaran program. Terdapat sejumlah hal yang harus diputuskan
dalam perencanaan program yang mencakup dua hal, yaitu: keputusan mengenai
target audien dan keputusan mengenai target pendapatan.
Target audien dalam perencanaan program difokuskan pada pemilihan format
siaran dan program siaran yang dapat menarik dan memuaskan kebutuhan demografi
audien. Target pendapatan menurut Peter Pringle dan rekan perencanaan program
adalah pengembangan jangka pendek, menengah dan panjang yang memungkinkan
stasiun penyiaran untuk mendapatkan programnya dan keuangannya.
Irwin Starr dan Shelly Markoff, menyatakan beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan setiap pengelola media penyiaran ketika membuat perencanaan program,
yaitu:
1) Berfikir seperti pemirsa, pengelola media penyiaran berada dalam bisnis dengan
dua klien yang berbeda, yaitu: pemirsa dan pemasang iklan.
2) Pengelola media penyiaran harus mampu meyakinkan pemasang iklan bahwa
medianya sangatlah efektif untuk memasarkan suatu produk.
3) Pengelola media harus menganggap waktu siaran bernilai penting setiap detiknya
dan harus menggunakan setiap detik itu dengan mendayagunakan kemampuan
dalam menjangkau pemirsa.
4) Pengelola media penyiaran berkompetisi untuk merebut waktu orang lain untuk
mau mendengarkan acara yang disuguhkan.
5) Pengelola media siaran local harus pula berfikir secara local.

C. Menyiapkan Perencanaan Radio Siaran


Segala sesuatu yang menyangkut kegiatan yang berkaitan dengan produksi
diperlukan perencanaan yang masak termasuk dalam pengelolaan radio siaran.
Perencanakn merupakan bagian yang harus dilakukan dari manajemen radio. Dalam
pengelolaan radio siaran perencanaan dimaksudkan untuk meramu konsep-konsep acar
atau program yang akan disuguhkan untuk pendengar merupakan hal yang penting
sehingga tidak hanya sekedar memberikan informasi seadanya tanpa memperhatikan
kondisi secara sosiologi psikologis pendengar. Untuk mengetahui keinginan pendengar
menurut Michael C. Keith (1987 : 87) ada dua cara yaitu pertama dengan melakukan
penelitian atau servei, kedua dengan cara yang lebih mudah yakni berbicara kepada
pendengar orang-orang menelpon keluarga, atau temen-temen.3
Bagi broadcaster dalam mengelola radio siaran perencanaan juga merupakan guiding
dalam pelaksanaan operasional setiap harinya, maka perlu dibuat secara detail dan jelas
baik dari segi ketepatan waktu maupun ketepatan program yang sesuai dengan kebutuhan
pendengar. Kebutuhan Standar Operational Procedure (SOP) menjadi sangat penting agar
tidak terjadi kesalahan informasi bagi stasiun radio siaran pada saat on air dan harus
selalu dipatuhi SOP meliputi :
a. Planning : perencanaan produksi program acara secara menyeluruh dari kegiatan
operasional penyiaran distasiun radio siaran. Perencanaan dilakukan melalui diskusi
kelompok dari tim kreatif dengan pelaksanaan kegiatan.
b. Collecting : pengumpulan materi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan siaran seperti
menentukan calon narasumber, bahan materi yang berasal dari pustaka media massa
atau siaran langsung dilapangan dengan melakukan wawancara. Pada prinsipnya
colleting menghasilkan materi yang siap diolah untuk produksi acara.
c. Writing. Penulisan naskah yang siap untuk dibacakan dalam siaran yang berasal dari
klarifikasi materi yang telah diterima dan dirangkai menjadi naskah dari pembuka
sampai penutup terketik secara rapi dilengkapi dengan tanda baca yang jelas dan siap
dibaca.
d. Mixing : Penggabungan materi suara dari penyiar dengan berbagai pendukung dan
music termasuk juga sound effect oleh mixermn dengan menggunakan perangkat
yang berupa digital maupun analog untuk menghasilkan paket acara yang siar.
Standar acara dalam proses ini perlu sangat diperhatikan, karena setiap kemasan
selalu berbeda jenis music maupun lagunya.
e. On Air : Penayang acara sesuai dengan random yang telah direncanakan. Vocal
Recording tidak diperlukan apabila acaranya bersifat produkis siaran langsung (live).
f. Evaluation : Proses evaluasi dilakukan sesuai siaran untuk menemukan apakah ada
yang tidak sesuai dengan rencana sehingga dapat dilakukan koreksi, apakah hasil

3
Siantari Rihartono, Strategi Pengelolaan Radio Siaran ditengah-tengah Perkembangan Teknologi Internet,
(Vol. 08/No.02/Oktober 2015)hal. 55
siarannya sesuai dengan ekspektasi atau tidak. Hasil evaluasi bertujuan untuk
melakukan perbaikan yang lebih sempurna untuk siaran kedepan.

D. Pembuatan Jadwal dan Acara dalam Radio Siaran


Keberhasilan stasiun radio dalam mengelola acara dan pengaturan jadwal siaran
menjadi tujuan utama dari penyelenggara radio siaran. Namun tidaklah mudah untuk
menyusun acara dan penjadwalan siaran ditengah-tengah persaingan yang sangat
kompetitif saat ini. Kemajuan teknologi komunikasi seperti computer harus disikapi
secara professional.
Pengelola radio siaran secara genius menjadi syarat mutlak yang harus dilakukan
oleh pengelola, mengingat saat ini telah hadir stasiun-stasiun radio yang bertebarakan bak
jamur dimusin hujan. Persaingan yang tidak bisa dihindari tersebut tersebut menuntut
pengelola radio siaran untuk jeli melihat peluang-peluang dalam menarik perhatian para
pendengar radio. 4 Peluang yang sangat dimungkinkan untuk menarik perhatian para
pendengar adalah pembuatan acara yang mampu menjawab kebutuhan para pengdengar
dan penjadwalan acara yang tepat baik dari segi waktu maupun kondisi sosiopsikologis
pendengar. Menurut Keith, Michael. C (1987 : 107) bahwa keunggalan sebuah siaran
ditentukan oleh lima factor, yaitu :
1. Materi yang sesuai dengan kebutuhan pendengar, actual.
2. Kemasan acara yang interaktif dan memikat
3. Pemanduan yang kreatif melibatkan bintang terkenal
4. Penempatan waktu jam siar pada jam siar utama
5. Interaksi partisipasi pendengar yang besar.

Kembali perencanaan menjadi penting dalam pembuatan program acara dalam radio
siaran, ada petunjuk praktis untuk mempersiapkan program acara dalam radio siaran, ada
petunjuk praktis untuk mempersiapkan program acara yang mampu memenuhi kebutuhan
pendengar, yaitu dengan petunjuk berikut:

4
Siantari Rihartono, Strategi Pengelolaan Radio Siaran ditengah-tengah Perkembangan Teknologi Internet,
(Vol. 08/No.02/Oktober 2015)hal. 57
1. Membangun Branding radio dibenak pendengar agar selalu diingat melalui
pembuatan jinggel, mengadakan lomba penciptaan lagu, membuat iklan layanan
masyarakat, membuat leaflet yang berisi jadwal program acara siaran ditambah
dengan company profile dari stasiun radio, mengadakan temu darat dengan pendengar.
Memasang iklan dengan media televise atau Koran.
2. Menampilkan format siaran yang sesuai dengan target pendengar sebagai jaminan
konsistensi siaran dalam rangka untuk menjaga persaingan dengan radio siaran lain.
3. Perlu mengadakan riset untuk mengenali calon pendengar dengan sebagai penentu
segmen yang akan disasar berdasarkan potensi disuatu daerah sebagai pemenuhan
kebutuhan dalam sehari-hari.
4. Rumuskan bentuk dan materi program utuk melayani mereka selama 24 jam penuh.

Pengalokasian waktu dapat dilakukan dengan dua pola yaitu, Pertama berdasarkan
dinamika waktu yaitu pola yang didasarkan pada waktu-waktu tertentu dengan sistem
blok time seperti pagi jam 8.00 – 10.00. menjelang siang 10.00 – 12.00. kemudian blok
time siang antara pukul 12.00 – 14.00 dan seterusnya sampai blok time malam, interval 2
jam sangat ideal dlam penjadwalan waktu, karena penyiar mempunyai cukup waktu
untuk berimprovisasi secara individu sesuai dengan kondisi waktu, disamping itu selipan-
selipan iklan tidak terlihat terlalu penuh sehingga pendengar tidak merasa bosan dan
materi siaran bisa tuntas tersampaikan dengan baik ke pendengar tanpa terkesan tergesa-
gesa. Kedua berdasarkan karakteristik acara, apabila acara direncanakan bersifat atraktif,
maka acara lebih tepat jika ditempatkan pada waktu pagi, sedangkan acara pada siang
hari lebih pas jika acaranya bersifat standar (tidak lamban dan tidak cepat), danuntuk sore
dan malam hari diletakkan kombinasi antara yang atraktif dengan standar. Untuk acara
dini hari adalah waktu untuk siaran yang bersifat lamban (slow).

Setelah pengalokasian waktu direncakan secara tepat maka perlu melakukan atau
merumuskan judul sebuah acara, dengan mengambil judul acara yang menarik dan
mudah diingat oleh para pendengar. Pentingnnya merumuskan judul sebuah acara
dimaksudkan untuk memandu program yang akan dijalankan agar materi siaran akan
dapat tersampaikan kepada para pendengar tidak terlepas dari koridor, sehingga acara
dapat berlangsung baik sesuai dengan pengaturan waktu maupun judulnya hal ini penting
karena dengan ketepatan judul acara maka pendengar akan mempunyai memori untuk
selalu mengingat acara tersebut. Rumusan judul berdasarkan prinsip, bahasa, sifat siaran,
dan judul yang berisi isi, tujuan, aktivitas, waktu siar, kemasan, dan citra diri.

E. Dua Teknik dalam Penjadwalan Produksi


Pada umumnya, terdapat dua teknik dalam penjadwalan produksi yaitu teknik
penjadwalan Maju (Forward Scheduling) dan teknik Penjadwalan Mundur (Backward
Scheduling).5
1. Penjadwalan Maju (Forward Scheduling)
Penjadwalan Maju (Forward Scheduling) adalah teknik penjadwalan produksi yang
menentukan waktu mulai produksi (start) terlebih dahulu dan kemudian menghitung
jadwal waktu ke depan (maju) untuk setiap kegiatan operasi/produksi agar dapat
menentukan waktu penyelesaian keseluruhan proses produksi (completion)
2. Penjadwalan Mundur (Backward Scheduling)
Penjadwalan Mundur (Backward Scheduling) adalah teknik penjadwalan produksi
yang menentukan waktu kapan suatu produk dibutuhkan atau waktu kapan suatu
proyek harus diselesaikan. Dari waktu penyelesaian (completion) atau waktu
kebutuhan tersebut kemudian dihitung mundur waktu yang tepat kapan suatu proyek
atau proses produksi harus dimulai (start).

5
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-penjadwalan-scheduling-dalam-proses-produksi/
KESIMPULAN

A. PENUTUP
Pengelolaan radio siaran agar dapat eksis ditengah-tengah kemajuan teknologi
komunikasi harus betul-betul cermat dalam melayani pendengar. Perencanaan siaran
menjadi dasar utama sebagai pedoman pelaksanaan siaran. Perencanaan dalam format
siaran yang didasarkan pada segmentasi pendengar akan mampu mendongkrak hasrat
pendengar untuk terus mendengarkan secara terus menerus, karena perencanaan format
siaran yang tepat akan menampilakan kepribadian bagi penyiar dan reporter, pilihan lagu
dan music yang sesuai dengan karakter radio siaran dan kebutuhan pendengar, pilihan
materi dan gaya bertutur secara benar sesuai kaidah bahasa resmi maupun bahasa gaul
sehingga dapat diterima dikalangan pendengar, baik berbagai umur dan klas, spot atau
kemasan iklan, jinggel dan bentuk-bentuk promosi radio lainnya, sehingga mampu
bersaing secara sehat dengan competitor dan mampu menghidupi operasional radio siaran.
Bagaimanapun juga radio siaran tetap membutuhkan biaya operasional yang besar.
Kehidupan radio siaran tidak bisa terlepas dari pendengar namun juga tidak bisa
mengabaikan pembiayaan, dengan perencanaan format yang tepat akan mampu menarik
simpati pendengar yang berarti juga mengundan iklan.
Program siaran dalam merumuskan acara dan penjadwalan juga tidak kalah
pentingnya dalam strategi pengelolaan radio siaran. Strategi dalam merumuskan program
acara radio siaran adalah materi yang disusun harus sesuai dengan kebutuhan pendengar
dan selalu bersifat actual, kemasan dalam acara disusun secara interaktif dan memikat
pendengar baik dari segi pengaturan waktu maupun segmen pada jam siar utama,
memadukan hal yang kreatif dengan melibatkan orang-orang yang popular, mampu
meningkatkan partisipasi pendengar untuk melakukan seperti apa yang pengelola
inginkan.
DAFTAR PUSTAKA

William H. Newman, Admiistrative Action. The technique of organization and


management (second edition), (London: Prentice Hall Inc, 1963)

John Friedmann, Planning in The Public Domain: From Knowledge to Action, (New
Jersey: Princton University Press: 1987)

Siantari Rihartono, Strategi Pengelolaan Radio Siaran ditengah-tengah Perkembangan


Teknologi Internet, (Vol. 08/No.02/Oktober 2015)

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-penjadwalan-scheduling-dalam-proses-
produksi/

Anda mungkin juga menyukai