Anda di halaman 1dari 22

BAB V

JADWAL DAN BIAYA

PETA KONSEP

Jadwal dan Biaya

A. Strategi Produksi C. Membuat


B. Jadwal Produksi
Program Breakdown
Budget

1. Perencanaan 1. Working Schedule


program 2. Rundown Shooting
2. Produksi dan Schedule
pembelian
program
3. Eksekusi
program
4. Pengawasan dan
evaluasi program

TUJUAN PEMBELAJARAN

Dengan mempelajari meteri ini, diharapkan siswa dapat menjelaskan strategi

produksi program, membuat working schedule, serta membuat breakdown budget.

1
KATA KUNCI

Strategi, Jadwal, Biaya

PENDAHULUAN

Gambar 5.1 Keuangan

Sumber: https://accuratecloud.id/

Produksi suatu program acara perlu adanya strategi produksi sebagai penunjang

keberhasilan dari produksi tersebut. Setelah kita mempersiapkan segala sesuatu

kebutuhan dari segi alat dan bahan, kita perlu untuk mempersiapkan strategi

produksi program agar menarik bagi para penonton.

Untuk melaksanakan suatu produksi program menjadi terarah kita memerlukan

jadwal produksi yang baik serta seluruh pembiayaan kebutuhan. Ketidakdisiplinan

tim dalam produksi akan menghambat kerja dalam produksi program tersebut.

2
Untuk itu, perlu adanya jadwal kerja serta rincian biaya kebutuhan tim bedasarkan

kebutuhan produksi program tersebut.

MATERI

A. Strategi Produksi Program

Strategi program yang ditinjau dari dari aspek manajemen atau sering juga

disebut dengan manajemen strategis (management strategic) program siaran

yang terdiri dari :

1. Perencanaan Program

Perencanaan program mencakup pekerjaan mempersiapkan rencana jangka

pendek, menengah, dan jangka panjang yang memungkinkan stasiun

penyiaran untuk mendapatkan tujuan program dan tujuan keuangannya. Pada

stasiun televisi, perencanaan program diarahkan pada produksi program yaitu

program apa yang akan diproduksi, pemilihan program yang akan dibeli

(akuisisi), dan penjadwalan program untuk menarik sebanyak mungkin audien

yang tersedia pada waktu tertentu.

Pengelola stasiun televisi menargetkan suatu audien umum dan berupaya

untuk memberikan respons atas kesukaan/ preferensi dari orang-orang yang

tengah menonton.

Bagian program stasiun televisi harus mempertimbangkan berbagai faktor

dalam merencanakan program yang akan disiarkannya. Terdapat beberapa hal

yang harus dipertimbangkan sebelum bagian program memutuskan untuk

3
memproduksi, melakukan akuisisi dan kemudian melakukan skeduling

terhadap suatu program, yaitu : persaingan, ketersediaan audien.

a. Analisis dan Strategi Program

Perencanaan program pada dasarnya bertujuan memproduksi atau membeli

program yang akan ditawarkan kepada pasar audien. Dengan demikian,

audien adalah pasar karenanya setiap media penyiaran yang ingin berhasil

harus terlebih dahulu memiliki suatu rencana pemasaran strategis yang

berfungsi sebagai panduan dalam menggunakan sumber daya yang

dimiliki. Strategi pemasaran ditentukan berdasarkan analisis situasi.

Analisis situasi ini terdiri atas: analisis peluang dan analisis kompetitif.

Analisis peluang: analisis yang cermat teradap pasar audien akan

memberikan peluang bagi setiap penayangan program untuk diterima para

penonton dan pendengar.

Analisis kompetitif: dalam mempersiapkan strategi dan rencana program,

pengelola program harus melakukan analisis secara cermat terhadap

persaingan stasiun penyiaran dan persaingan program yang ada pada suatu

segmen pasar audien.

Peter Pringle (1991) mengemukakan bahwa keberhasilan suatu stasiun

televisi dalam melaksanakan programnya akan sangat bergantung pada 3

hal:

1) The ability to produce or buy programs with audience appeal,

2) Air them at times when they can be seen by the audience to which

they appeal

4
3) Build individual programs into a schedule that encourages viewers to

tune to the station and remain with it from one program to another.

b. Bauran Program

Salah satu konsep pemasaran penting yang harus dipahami pengelola

media penyiaran adalah mengenai bauran pemasaran (marketing mix) yang

terdiri atas empat variabel penting : product, price, place, dan promotion.

Produk program : suatu produk yang ditawarkan kepada audien yaang

mencakup nama program dan kemasan program. Harga program : harga

suatu program yang mencakup biaya produksi program dan biaya yang

akan dikenakan kepada pemasang iklan (tarif iklan) pada program

bersangkutan jika ditayangkan. Distribusi program : distribusi program

yang merupakan proses pengiriman program dari transmisi hingga

diterima audien melalui pesawat televisi dan radio. Promosi program :

proses bagaimana memberitahu audien mengenai adanya suatu prgram

sehingga mereka tertarik untuk menonton atau mendengarkannya.

c. Faktor Berpengaruh

Terdapat empat hal yang mempengaruhi keputusan perencanaan program

yang terdiri dari : audien, pengelola dan pemilik stasiun, pemasang iklan

dan sponsor, regulator.

Audien adalah penonton atau pendengar adalah faktor paling penting dan

menentukan apakah stasiun penyiaran pada saat melakukan perencanaan

programnya perlu memutuskan apakah akan memproduksi atau tidak

memproduksi suatu program.

5
Pengelola stasiun penyiaran adalah mereka yang bertanggung jawab

menjalankan atau mengoprasikan stasiun penyiaran dengan tujuan untuk

mendapatkan keuntungan bagi kepentingan pemilik stasiun.

d. Membuat Perencanaan

Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan setiap pengelola media

penyiaran ketika membuat perencanaan program, yaitu berpikir seperti

pemirsa, pengelola media penyiaran harus mampu meyakinkan pemasang

iklan bahwa medianya sangatlah efektif untuk memasarkan suatu produk,

pengelola media penyiaran harus menganggap waktu siaran bernilai

penting setiap detiknya dan harus menggunakan setiap detik siaran itu

dengan mendayagunakan kemampuan dalam menjangkau pemirsa,

pengelola media penyiaran berkompetisi untuk merebut waktu orang lain

untuk mau menyaksikan acara yang disuguhkan, pengelola media

penyiaran lokal harus pula berpikir secara lokal.

e. Tujuan Program

Mengelola program tidak berbeda dengan memasarkan suatu produk

kepada konsumen, keberhasilannya diukur dengan pencapaian atas tujuan

atau target yang telah ditetapkan sebelumnya yang mencakup target audien

dan target pendapatan. Tujuan program adalah untuk menarik dan

mendapatkan sebanyak mungkin audien. Tujuan utama televisi komersial

pada umumnya adalah untuk mendapatkan audien sebanyak – banyaknya

guna menarik pemasang iklan. Ada 5 tujuan penayangan suatu program di

6
televisi komersial yaitu : mendapatkan sebanyak mungkin audien, target

audien tertentu, prestise, penghargaan, dan kepentingan publik.

f. Faktor Program

Faktor program membahas hal – hal yang harus diketahui atau dipahami

terlebih dahulu oleh pengelola program sebelum membuat keputusan

perencanaan program. Dalam hal ini terdapat beberapa hal yang harus

diperhitungkan sebelm memutuskan untuk memproduksi, akuisisi, dan

scheduling suatu program. Peter Pringle (1991) mengemukakan bebrapa

faktor terpenting sebagai berikut : persaingan, ketersediaan audien,

kebiasaan audien, aliran audien, ketertarikan audien, ketertarikan

pemasang iklan, anggaran, ketersediaan program, produksi sendiri.

2. Produksi dan Pembelian Program

Manajer program bertanggung jawab melaksanakan rencana program yang

sudah ditetapkan dengan cara memproduksi sendiri program atau

mendapatkannya dari sumber lain / akuisisi (membeli).

Manajer produksi bertanggung jawab terhadap sejumlah pekerjaan,

diantaranya : (1) memproduksi program lokal (in-house), iklan dan pelayanan

umum serta pegumuman (promotional announcement), (2) mengawasi

seluruh pemain serta personalia produksi, (3) melakukan penjadwalan

program siaran langsung (live) atau produksi yang direkam, (4) mengawasi

seluruh isi program yang ditayangkan, darimanapun sumbernya.

Ada kalanya stasiun televisi yang baru berdiri harus membeli hampir semua

programnya. Tugas bagian program adalah meneliti materi-materi acara yang

7
tersedia, siapa distributornya, lalu membuat pilihan dan merundingkan

harganya. Pada siaran televisi, acara dan film yang bagus bisa sangat mahal

harganya. Untuk itu bagian program harus memastikan bahwa anggaran yang

tersedia cukup realistis untuk membeli program.

3. Eksekusi Program

Eksekusi program mencakup kegiatan menayangkan program sesuai dengan

rencana yang sudah ditetapkan. Manajer program melakukan koordinasi

dengan bagian traffic dalam menentukan jadwal penayangan dan

berkonsultasi dengan manajer promosi dalam mempersiapkan promo bagi

program bersangkutan.

Menurut Head-Sterling (1982), menyatakan bahwa stasiun televisi memiliki

sejumlah strategi dalam upaya menarik audien masuk ke stasiun sendiri

(inflow) dan menahan audien yang sudah ada untuk tidak pindah saluran atau

mencegah tidak terjadi aliran audien keluar (outflow), yaitu :

a. Head to Head

Dalam hal ini, stasiun televisi mencoba menarik audien yang tengah

menonton program televisi saingan untuk pindah ke stasiun sendiri

denganmenyajikan program yang sama dengan televisi saingan itu.

b. Program Tandingan

Strategi untuk merebut audien yang berada di stasiun saingan untuk pindah

ke stasiun sendiri dengan cara menjadwalkan suatu program yang

memiliki daya tarik berbeda untuk menarik audien yang belum terpenuhi

kebutuhannya.

8
c. Bloking Program

Strategi bloking program adalah sama dengan konsep flow through

Nielsen dimana audien dipertahankan untuk tidak pindah saluran dengan

menyajikan acara yang sejenis selama waktu siaran tertentu.

d. Pendahuluan Kuat

Strategi untuk mendapatkan sebanyak mungkin audien dengan menyajikan

program yang kuat pada permulaan segmen waktu siaran.

e. Strategi Buaian

Startegi untuk membangun audien pada satu acara baru atau meningkatkan

jumlah audien atas suatu program yang mulai mengalami penurunan

popularitas. Caranya adalah dengan menempatkan acara bersangkutan di

tengah-tengah di antara 2 program unggulan.

f. Penghalangan (stunting)

Strategi untuk merebut perhatian audien dengan cara melakukan

perubahan jadwal program secara cepat.

4. Pengawasan dan Evaluasi Program

Proses pengawasan dan evaluasi menentukan seberapa jauh suatu rencana dan

tujuan sudah dapat dicapai atau diwujudkan oleh stasiun penyiaran,

departemen, dan karyawan. Kegiatan evaluasi secara periodik terhadap

masing-masing individu dan departemen memungkinkan manajer umum

untuk membandingkan kinerja sebenarnya dengan kinerja yang direncanakan.

Menurut Peter Pringle, dalam hal pengawasan program, manajer program

harus melakukan hal-hal sebagai berikut : (1) mempersiapkan standar

9
program stasiun penyiaran, (2) mengawasi seluruh isi program agar sesuai

dengan standar dan aturan perundangan yang berlaku, (3) memelihara catatan

program yang disiarkan, (4) mengarahkan dan mengawasi kegiatan staf

departemen program, (5) memastikan kepatuhan stasiun terhadap kontrak

yang sudah dibuat, (6) memastikan bahwa biaya program tidak melebihi

jumlah yang sudah dianggarkan.

Di Indonesia, ketentuan butir 1 dan 3 tersebut sudah diatur dalam Pedoman

Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) yang disusun oleh

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melalui keputusan No. 9 Tahun 2004 dan

harus dipatuhi oleh setiap stasiun penyiaran.

Pedoman Perilaku Penyiaran merupakan panduan tentang batasan-batasan

mengenai apa yang diperbolehkan dan/atau tidak diperbolehkan berlangsung

dalam proses pembuatan (produksi) program siaran, sedangkan Standar

Program Siaran merupakan panduan tentang batasan apa yang diperbolehkan

dan/atau yang tidak diperbolehkan ditayangkan dalam program siaran.

P3SPS membuat sejumlah aturan main yang harus dipatuhi pengelola

program penyiaran ketika memproduksi jenis program tertentu yang

mencakup program faktual (informasi), kuis, perbincangan, mistik, asing, dan

program pemilu.

a. Program Faktual

Dalam memproduksi program faktual, stasiun penyiaran harus senantiasa

menerapkan ketentuan atau etika jurnalistik dengan mengindahkan prinsip

10
akurasi, keadilan, ketidak berpihakan serta prinsip menghormati

narasumber.

b. Program Kuis

Dengan atau tanpa sponsor, stasiun penyiaran harus bertanggung jawab

atas semua kuis dan undian berhadiah menggunakan fasilitas telepon dan

SMS, maka stasiun penyiaran harus memberitahukan dengan jelas tarif

pulsa hubungan telepon dan SMS yang dikenakan.

c. Program Mistik

Dalam menyiarkan program faktual yang menggunakan narasumber yang

mengaku memiliki kekuatan/kemampuan supranatural khusus

ataukemampuan menyembuhkan penyakit dengan cara supranatural,

lembaga penyiaraan harus mengikuti ketentuan : a) bila tidak ada landasan

fakta dan bukti empiris, stasiun penyiaran menjelaskan hal tersebut kepada

khalayak; b) lembaga penyiaran harus menjelaskan kepada khalayak

mengenai kekuatan/kemampuan tersebut sebenarnya ada perbedaan

pandangan di tengah masyarakat.

d. Program Asing

Stasiun penyiaran diijinkan menyajikan program asing dengan syarat tidak

melebihi 40% dari seluruh jam siaran dan mengikuti ketentuan bahwa

stasiun penyiaran televisi harus menyertakan teks dalam bahasa Indonesia,

dengan pengecualian program khusus berita berbahasa asing, program

pelajaran bahasa asing, atau pembacaan kitab suci.

e. Program Pemilu

11
Stasiun penyiaran wajib menyediakan waktu yang cukup bagi

oemilu/pilkada dan wajib bersikap adil dan proporsional terhadap para

peserta pemilu/pilkada. Stasiun penyiaran dilarang bersikap partisan

terhadap salah satu peserta pemilu/pilkada.

Pelanggaran atas P3SPS dikenakan sanksi administratif yang mencakup :

a) teguran tertulis; b) penghentian sementara mata acara yang bermasalah;

c) pembatasan durasi dan waktu siaran; d) denda administratif; e)

pembekuan kegiatan lembaga penyiaran untuk waktu tertentu; f)

penolakan untuk perpanjangan izin dan atau; g) pencabutan izin

penyelenggaraan penyiaran.

B. Jadwal Produksi

1. Working Schedule

Working schedule atau time table adalah jadwal tahapan kerja sejak

praproduksi, produksi hingga paska produksi. Working schedule berisi tugas-

tugas yang harus diselesaikan oleh setiap kru sebagai penanggung jawab

pekerjaan tersebut, dan target waktu yang harus dipenuhi sesuai jadwal.

Selain itu working schedule dapat berfungsi sebagai laporan kerja sehingga

hasil kerja setiap kru dapat terpantau. Pembuatan working schedule dimulai

dari penentuan batas akhir produksi kemudian ditarik mundur. Orang yang

bertanggung jawab dalam pembuatan working schedule yaitu produser

dibantu manager produksi atau sutradara. Berikut contoh working schedule,

12
Tabel 5.1 Format Working Schedule
Working Schedule
Judul Program : Produser :
Sutradara/DOP : Penulis :
Kameramen : Editor :
Production Company : Hari/Tanggal :
Target per Minggu Note
No Tahap Deskripsi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Membuat scenario
2 Membuat storyboard
3 Merekrut tim produksi
Pra Produksi

4 Membuat jadwal
5 Hunting lokasi
6 Casting talent
7 Reading & rehearsel
8 Shooting
Produksi

9 Pengawasan keamanan
10 Evaluasi produksi
11 Editing offline
Pasca Produksi

12 Editing online
13 Special effect
14 Ilustrasi musik
15 Final editing
16 Promosi

2. Rundown Shooting Schedule

Rundown shooting schedule merupakan jadwal syuting yang telah disusun

bedasarkan pengelompokan sejumlah informasi yang diperoleh dari script

breakdown. Jadwal ini berfungsi sebagai pedoman kerja semua pihak yang

terlibat. Apabila kondisi menuntut penyesuaian, maka keputusan ini diambil

oleh sutradara dan manajer produksi. Berikut contoh rundown shooting

schedule:

13
Tabel 5.2 Format Rundown Shooting Schedule
Rundown Shooting Schedule
Production Company : Tanggal Produksi :

Title : First Take :

Produser : Est. Wrap :

Director : Cameramen :

Writer : Editor :

Est. Prod
NO Scene Shot Location I/E D/N Desc Note
Time

Keterangan:
Production Company diisi dengan nama rumah produksinya
First take adalah waktu awal dimulai
Est. wrap adalah waktu akhir produksi

14
C. Membuat Breakdown Budget

Breakdown Budget adalah rincian keseluruhan biaya yang digunakan selama

proses produksi. Masing-masing departemen produksi membuat rancangan

kebutuhan dari awal produksi hingga akhir produksi.

Seluruh rancangan kebutuhan dari masing-masing departemen direkap oleh

treasurer department (accounting) dan di total seluruh kebutuhan biaya

porduksi.

Dalam menentukan kebutuhan produksi, ada baiknya melakukan riset terlebih

dahulu. Hasil riset tersebut dapat membantu masing-masing departemen untuk

menentukan apa saja yang dibutuhkan.

Dalam menyusun anggaran, sertakan pula informasi tentang dari mana

kebutuhan masing-masing departemen bisa terpenuhi berikut perkiraan

harganya. Segala informasi yang menyangkut pihak ketiga seperti penyalur

dan perusahaan penyedia jasa bisa langsung dicantumkan dalam susunan

anggaran.

Berikut contoh dari pembuatan breakdown budget:

Tabel 5.3. Format Breakdown Budget

Breakdown Budget

Production Company : Treasure :


Project title : Manager :
Producer : Director :

No Item Unit Rate Amount Note


Pra Produksi
Konsumsi
Transportasi
Reading – Rehearsal

15
Briefing
Foto Copy
Sub Total

Equipment Rent
Perangkat kamera
Perangkat lighting
Filter
Genset
Sub Total

Film/ Kaset Produksi


Bahan Baku kaset
Sub Total

Crew
Produser
Director
DOP
Editor
Boomer
Art
Light man
Pemeran Utama
Pemeran Figuran
Sub Total

Art
Properti
Wardrobe and make up

16
CAKRAWALA

SEJARAH RAPI FILM

Gambar 5.2 Rapi Films

Sumber: https://www.rapifilms.com/

Sebagai salah satu production house terkemuka di negeri ini, Rapi Films tidak

hanya memproduksi film untuk pasar domestik, tetapi juga dalam 15 tahun

terakhir berhasil menembus pasar internasional. Didirikan pada tahun 1968 oleh

Gope Samtani, Rapi Films mulai impor film Amerika dan Eropa ke Indonesia.

Pada tahun 1971, mulai mulai divisi untuk produksi film layar lebar. Sekarang,

Rapi Films telah menyelesaikan lebih dari 180 film dan telah dianugerahi Best

Picture dan Best Box-Office untuk beberapa film.

17
Pada bulan September 1991, Rapi Films membawa sutradara Amerika, David

Worth (sutradara kickboxer) untuk menyutradarai LADY DRAGON. Film ini

dibintangi  Cynthia Rothrock, Richard Norton dan Robert Ginty. Dan LADY

DRAGON tembus ke pasar Amerika, dan berhasil di seluruh dunia, Rapi Films

diakui sebagai salah satu production house terkemuka dengan reputasi

internasional. Rapi Films bekerja sama lagi dengan David Worth di ANGEL OF

FURY. Akhir tahun 1992, BLOOD WARRIORS di produksi. Sutradara Sam

Firstenberg (AMERICAN NINJA I & II) datang ke Indonesia untuk menggarap

film action ini.

Semua film internasional kami telah terjual di seluruh dunia termasuk Amerika

Utara, Eropa, Asia, Afrika, Amerika Latin, Kanada dan negara-negara Eropa

Timur. Kami membuka peluang untuk co-produksi dari mitra di seluruh dunia.

Produksi serta staf distribusi mampu memenuhi tantangan baru, sehingga untuk

memastikan bahwa Rapi Films terus memberikan produk berkualitas dan kreatif

untuk pasar internasional. Rapi Films menghadiri semua pasar film internasional

seperti pasar film Amerika dan Cannes Film Festival.

Tahun 1995, Rapi Films mulai membuat serial TV drama berjudul "Noktah Merah

Perkawinan" (Red Stain on Married Life)  dan langsung melambung meraih

puncak dari 100 program nasional dan menjadi penghargaan tersendiri bagi

perusahaan. Hari ini, Rapi Films terus membuat FTV dan sinetron di beberapa

stasiun TV dan sampai hari ini telah menghasilkan lebih dari empat ribu jam.

Menjelang akhir tahun 1996, Rapi Films melakukan film servicing untuk

TRIUMPH FILM COMPANY, USA. Film berjudul IN GOD’S HAND shooting

18
di Bali, Indonesia, dan Zalman King sebagai sutradara untuk film ini.

Awal tahun 2000, melakukan kerjasama film servicing dengan Tokyo Film

Production. “Merdeka”, sebuah film perang Jepang dan Indonesia. Perusahaan

Jepang sangat terkesan dengan seluruh set dan pengambilan gambar. Tampilan

dan keunikan film  "Merdeka" membuat film ini sukses dan fenomenal di seluruh

Jepang.Rapi Films adalah perusahaan yang memiliki orang-orang dengan energik

kreatif muda yang ambisius untuk mempunyai kekuatan di pasar film dan TV.

Rapi Films memiliki program yang luar biasa dan komitmen yang kuat untuk

berhasil dalam membawa hiburan yang lebih baik dengan gaya sendiri.

Sumber: https://www.rapifilms.com/page/content/3/about-us

19
JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai strategi produksi, jadwal dan

biaya para siswa sekalian dapat mempelajari secara mandiri di internet. Melalui

internet kalian bisa mengakses lebih jauh materi tentang strategi produksi, jadwal

dan biaya. Salah satu halaman web yang dapat kalian kunjungi untuk menambah

wawasan dan pemahaman kalian adalah sebagai berikut :

pemahaman kalian adalah sebagai berikut :

http://www.csinema.com

RANGKUMAN

1. Strategi produksi terdiri dari

a. Perencanaan program
b. Produksi dan pembelian program
c. Eksekusi program
d. Pengawasan dan evaluasi program

20
2. Working schedule atau time table adalah jadwal tahapan kerja sejak

praproduksi, produksi hingga paska produksi. Working schedule berisi tugas-

tugas yang harus diselesaikan oleh setiap kru sebagai penanggung jawab

pekerjaan tersebut, dan target waktu yang harus dipenuhi sesuai jadwal.

3. Rundown shooting schedule merupakan jadwal syuting yang telah disusun

bedasarkan pengelompokan sejumlah informasi yang diperoleh dari script

breakdown.

4. Breakdown Budget adalah rincian keseluruhan biaya yang digunakan selama

proses produksi.

TUGAS MANDIRI

Buatlah rancangan jadwal produksi film pendek beserta anggaran dengan

anggaran maksimum sebesar Rp. 3.000.000

PENILAIAN MANDIRI

Kerjakan soal berikut dengan singkat dan jelas!

1. Apa saja yang termasuk strategi produksi?

2. Jelaskan pengertian tentang working sxhedule!

3. Jelaskan pengertian tentang Rundown shooting schedule!

4. Jelaskan pengertian tentang breakdown budget!

5. Siapakah yang bertanggungjawab terhadap seluruh biaya produksi?

Penjelasan:

21
1. Strategi produksi terdiri dari

e. Perencanaan program
f. Produksi dan pembelian program
g. Eksekusi program
h. Pengawasan dan evaluasi program
2. Working schedule atau time table adalah jadwal tahapan kerja sejak

praproduksi, produksi hingga paska produksi. Working schedule berisi tugas-

tugas yang harus diselesaikan oleh setiap kru sebagai penanggung jawab

pekerjaan tersebut, dan target waktu yang harus dipenuhi sesuai jadwal.

3. Rundown shooting schedule merupakan jadwal syuting yang telah disusun

bedasarkan pengelompokan sejumlah informasi yang diperoleh dari script

breakdown.

4. Breakdown Budget adalah rincian keseluruhan biaya yang digunakan selama

proses produksi.

5. Yang bertanggung jawab terhadap semua biaya produksi ialah treasure

department.

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab ke lima ini, kalian tentu menjadi lebih paham tentang

jadwal dan biaya yang menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dalam

proses produksi. Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab lima ini,

mana yang menurut kalian paling sulit dipahami? Coba kalian diskusikan dengan

teman maupun guru kalian, karena dengan memahami bab ini kalian akan sangat

terbantu dan semakin mudah dalam proses produksi.

22

Anda mungkin juga menyukai