Disusun Oleh :
KELOMPOK 8
Pada program kegiatan yang diusulkan harus mengandung unsur 5W+1H, yaitu:
a) Who : Siapa yang harus bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana
kegiatan?
b) What : Pelayanan atau spesifik kegiatan yang akan dilaksanakan
c) How Much : Berapa banyak jumlah pelayanan atau kegiatan yang spesifik?
d) Whom : Siapa target sasaran atau populasi apa yang terkena program?
e) Where : Dimana lokasi atau daerah dimana aktivitas atau program
dilaksanakan?
f) When : Kapan waktu pelaksanaan kegiatan atau program?
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun dalam bentuk matriks (Gantt Chart) yang
berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran, target, waktu, besaran kegiatan (volume), dan hasil
yang diharapkan. Berikut ini bentuk matriks Gantt Chart Usulan Kegiatan (RUK):
ANALISIS
A. AIR
PERMENKES NO.7 TAHUN 2019
Terdapat Standar Baku Mutu dan Penyelenggaraan Penyehatan
Standar baku mutu untuk pemeriksaan Kualitas mutu air
Penyehatan air adalah upaya penanganan kualitas dan kuantitas air di rumah sakit
Penjelasan secara Teknis lebih lengkap seperti penjelasan Tangki Air, dan
Mekanisme Pengawasan maupun Waktu Inspeksi Kesehatan Lingkungan
KEPMENKES NO.1204/MENKES/SK/X/2004
Penyehatan Air Minum Sumber penyediaan air minum dan untuk keperluan rumah
sakit
Adanya Persyaratan Kuliatas Air, meliputi : Kualitas air minum dan Kualitas air
yang digunakan di ruang khusus (ruang operasi, ruang farmasi dan hemodialisis)
B. LIMBAH
PERMENKES NO.7 TAHUN 2019
Terdapat Penyelenggaraan pengamanan limbah dan radiasi
Jenis limbah termasuk Limbah padat domestik, Limbah B3 (limbah infeksius dan
benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah bahan kimia, limbah
dengan kandungan logam tinggi, kontainer bertekanan, limbah radioaktif), Limbah
cair, Limbah gas
Terdapat Penyelenggaraan pengamanan limbah padat domestik
Terdapat penyelenggaraan pengamanan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
Limbah infeksius dan benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah
bahan kimia, limbah dengan kandungan logam tinggi, kontainer bertekanan,
limbah radioaktif termasuk kedalam tata laksana limbah B3
Terdapat penjelasan Limbah Kimia Cair
Cara pengolahan limbah dengan kandungan logam berat tinggi langsung bisa
diserahkan ke perusahaan pengolahan limbah B3
KEPMENKES NO.1204/MENKES/SK/X/2004
Terdapat Pengelolaan Limbah, namun tidak ada pengamanan seperti Permenkes
No.7 Tahun 2019
Jenis limbah : Limbah medis padat, Limbah padat non-medis, Limbah cair,
Limbah gas, Limbah infeksius, Limbah sangat infeksius, Limbah sitotoksis
Terurainya persyaratan limbah medis
Terdapat Tata laksana limbah medis padat dan limbah padat non medis yang
dimana jika di Permenkes No.7 Tahun 2019disatukan menjadi Limbah Domestik
Limbah infeksius dan benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah
bahan kimiawi, limbah dengan kandungan logam tinggi, kontainer bertekanan,
limbah radioaktif termasuk kedalam tata laksana limbah medis padat, sedangkan di
Permenkes No.7 Tahun 2019 masuk ke dalam tata laksana limbah B3
Terdapat penjelasan tentang Limbah Farmasi
Penjelasan Tata laksana limbah sitotoksis lebih detail dibandingkan Permenkes
Permenkes No.7 Tahun 2019
Cara pengolahan limbah dengan kandungan logam berat tinggi harus diserahkan ke
negara yang mempunyai fasilitas pengolah limbah dengan kandungan logam berat
tinggi
Terdapat penjelasan Limbah Radioaktif, sedangkan Permenkes No.7 Tahun 2019
tidak ada
Tata laksana limbah sitotoksis lebih detail dibandingkan Permenkes No.7 Tahun
2019
Terdapat Tata laksana limbah cair yang lebih detail dibandingkan Permenkes No.7
Tahun 2019 yang singkat dan bernama Penyelenggaraan pengelolaan limbah cair
Terdapat Tata laksana limbah gas yang lebih detail dibandingkan Permenkes No.7
Tahun 2019 yang singkat dan bernama Penyelenggaraan pengamanan tata laksana
limbah gas
KEPMENKES NO.1204/MENKES/SK/X/2004
Pengelolaan tempat pencucian linen
Hanya terdapat 3 persyaratan
Tata Laksana, sama halnya dengan persyaratan di PERMENKES NO.7 TAHUN
2019
E. UDARA
PERMENKES NO.7 TAHUN 2019
Standar baku mutu dan persyaratan kesehatan udara dan Penyelenggaraan
pengamaan udara
Persyaratan kesehatan udara sangat lengkap
Ada pembahasan Penyelenggaraan penyehatan udara
KEPMENKES NO.1204/MENKES/SK/X/2004
Kualitas udara ruang (terdapat pada penyehatan ruang bangunan dan halaman
rumah sakit)
Indeks atau standar baku mutu (terdapat pada penyehatan ruang bangunan dan
halaman rumah sakit)
F. BANGUNAN LINGKUNGAN
PERMENKES NO.7 TAHUN 2019
Standar baku mutu dan persyaratan kesehatan sarana dan bangunan, dan
penyelenggaraan penyehatan sarana dan bangunan
Terdapat standar baku mutu dan persyaratan kesehatan sarana dan bangunan
Ruang Bangunan dijabarkan berdasarkan aspek kesehatan lingkungan.
Pada setiap unit ruangan harus tersedia toilet (jamban, peturasan dan tempat cuci
tangan) tersendiri. Khususnya untuk unit rawat inap dan kamar karyawan harus
tersedia kamar mandi.
Pemeliharaan Ruang Bangunan terdapat 2 poin prosedur
KEPMENKES NO.1204/MENKES/SK/X/2004
Penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah sakit
Tidak terdapat standar baku mutu dan persyaratan kesehatan sarana dan bangunan
Ruang bangunan hanya Dijabarkan berdasarkan risiko zona.
Tidak tersedia toilet (jamban, peturasan dan tempat cuci tangan) tersendiri.
Khususnya untuk unit rawat inap dan kamar karyawan kamar mandi.
Pemeliharaan Ruang Bangunan hanya terdapat 1 poin prosedur (Harus
menggunakan cara pembersihan dengan perlengkapan pembersih (pel) yang
memenuhi syarat dan bahan antiseptik yang tepat.)
G. VEKTOR
PERMENKES NO.7 TAHUN 2019
Terdapat Penyelenggaraan pengendalian vektor dan bunatang pembawa penyakit
Terdapat standar baku mutu dan persyaratan kesehatan vektor dan binatang
pembawa penyakit sedangkan Permenkes 1204/2004 tidak dijelaskan
Terdapat perbedaan untuk pengendalian lalat jika di Permenkes 7/2019 “Bila di
Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) kepadatan lalat melebihi 8 ekor/fly grill
(100 X 100 cm) dalam pengukuran 30 menit atau angka kepadatan kecoa (Indeks
kecoa) yang diukur maksimal 2 ekor/plate dalam pengukuran 24 jam atau tikus
terlihat pada siang hari”
Untuk pengendalian binatang pengganggu jika di Permenkes 7/2019 Bekerjasama
dengan Dinas Peternakan setempat
KEPMENKES NO.1204/MENKES/SK/X/2004
Dijelaskan mulai dari surveilans, pencegahan, dan pemberantasan, sedangkan
Permenkes 7/2019 tidak dijelaskan
Terdapat perbedaan untuk pengendalian lalat jika di Permenkes 1204/2004 “Bila
kepadatan lalat di sekitar tempat sampah (perindukan) melebihi 2 ekor per block
grill”
H. TANAH
Terdapat penyelenggaraan penyehatan tanah di Permenkes 7/2019 sedangkan di
Permenkes 1204/2004 belum diatur
I. MAKANAN MINUMAN
PERMENKES NO.7 TAHUN 2019
Penyelenggaraan penyehatan pangan siap saji
KEPMENKES NO.1204/MENKES/SK/X/2004
Persyaratan higiene dan sanitasi makanan dan minuman
Tata cara pelaksanaan Persyaratan higiene dan sanitasi makanan dan minuman
J. DEKONTAMINASI
PERMENKES NO.7 TAHUN 2019
Terdapat Penyelenggaraan pengawasan pada proses dekontaminasi melalui
disinfeksi dan sterilisasi, sedangkan Permenkes 1204/2004 hanya Dekontaminasi
melalui disinfeksi dan sterilisasi
Keduanya memiliki persyaratan dekontaminasi, namun di Permenkes 7/2019 lebih
singkat dan jelas
Terdapat upaya untuk mencapai pemenuhan penyelenggaraan dekontaminasi
melalui disinfeksi dan sterilisasi, sedangkan Permenkes 1204/2004 tidak ada
KEPMENKES NO.1204/MENKES/SK/X/2004
Terdapat Tata laksana dekontaminasi yang lebih detail dibandingkan Permenkes
7/2019 yang singkat dan bernama Penyelenggaraan Dekontaminasi
K. Lain-Lain
Terdapat Upaya Promosi Kesehatan dari aspek Kesehatan Lingkungan di
Permenkes 1204/2004 sedangkan di Permenkes 7/2019 tidak diatur
Terdapat Persyaratan tenaga, kurikulum dan pemeriksaan kesehatan
lingkungan rumah sakit di Permenkes 1204/2004 sedangkan di Permenkes
7/2019 tidak diatur
Terdapat Pembinaan dan pengawasan di Permenkes 7/2019 sedangkan di
Permenkes 1204/2004 belum diatur
L. KESIMPULAN
Manajemen Kesehatan Lingkungan perlu dilakukan guna terciptanya Sanitasi Rumah
Sakit yang Baik Pada PERMENKES NO.7 TAHUN 2019 telah dijelaskan dengan lengkap
Sistem Manajemen Kesehatan Lingkungan, Mulai Dari Perencanaan hingga tahap
pengawasan sampai evaluasi, Erat kaitannya Manajemen Sanitasi Lingkungan dengan
konsep Planning of Action (PoA) Seperti Organisasi atau mekanisme, Teknologi atau
Cara, dan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pada KEPMENKES
NO.1204/MENKES/SK/X/2004 menjelaskan Aspek-aspek sanitasi Rumah sakit yang
harus dilakukan sebagaimana mestinya oleh Sanitarian. Penjelasan baik dari standar baku
mutu hingga petunjuk tata lakasana, hingga form Inspeksi Sanitasi pun telah dijelaskan
membantu dalam proses perancangan hingga pelaksanaan program. Program yang di
bentuk bila mana telah di setujui bersama dan didukung pelaksanaan oleh pihak Rumah
sakit dapat mewujudkan visi misi rumah sakit dan memberi dampak positif baik
mendapatkan penilaian kualitas yang baik dll.
Kedua Peraturan diatas saling melengkapi dan menjadi sebuah satu kesatuan dalam
pedoman sanitarian dalam menjalankan tugasnya di bidang sanitasi rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA