Disusun Oleh:
Jenita Bakara (032017013)
Selvi Gowasa (032017017)
Susi Rajagukguk (032017021)
Irma Devi Lubis(032017022)
Andi Novel Limbong (032017023)
Nurtalenta Lafau (032017042)
Melina Cecilia Tarigan (032017065)
Desi Pratiwi Samosisr (032017066)
Yuni Sarah Panjaitan (032017083)
Fanny Ningsih Hura (032017086)
Lucia Cindy Situmorang (032017116)
Gohizhizokhi Halawa (032017107)
diantara para pelaku atau penanggung jawab suatu program. Lebih lanjut, planning of action
merupakan penghubung antara “tataran konsep” atau cetak biru dengan kumpulan kegiatan
dalam jangka panjang, menengah maupun jangka pendek. Plan of action adalah rencana yang
sifatnya arahan yang bisa dilaksanakan. Jadi berupa suatu rencana yang telah diatur agar bisa
direncanakan.
Biasanya POA berlaku untuk program-program yang tertentu atau kegiatan tertentu.
Bagi yang bisa bekerja di lapangan sering hal ini dianggap menyita waktu, karena
menganggap telah biasa melaksanakan. Keadaan seperti ini akan menghambat proses
2) Bagaimana melakukan
Dengan POA yang tercatat, akan bisa dievaluasi untuk dapat meningkatkan mutu
pelayanan. Disadari, suatu konsep/ cetak biru tanpa tindak lanjut atau pelaksanaan diibaratkan
wacana atau “buzz word” yang tidak memberikan nilai tambah bagi kebaikan dan kemajuan
kegiatan yang dijalankan diatas menjadi semacam kumpulan kegiatan reaktif, tidak
organisasi dan bahkan akan menyebabkan organisasi berhenti bertumbuh, dimana organisasi
Proses action planning memerlukan keterampilan, komitmen dan motivasi tinggi dari
modal dasar penentu bagi sukses atau tidaknya pelaksanaan cetak biru tersebut.tanpa bekal
keterampilan, keahlian, competency yang dibutuhkan serta pengalaman yang memadai, maka
pencapaian target terhadap hasil yang diharapkan oleh atasan akan jauh.
pencapaian target akan menyimpang dari yang diharapkan. Motivasi, semangat,spirit untuk
menjalankan pekerjaan hingga tuntas sangat diperlukan untuk memastikan tidak ada waktu/
tenaga yang terbuang (tidak terarah) untuk mengerjakan hal-hal yang tidak memberikan
kontribusi bagi organisasi. In action 3 modal dasar (keterampilan, komitmen, motivasi) secara
berimbang menjamin tidak adanya peluang untuk tidak menjalankan apa yang telah dijanjikan
pelaksana diawal, penyimpanan target, dan terbuangnya waktu dan tenaga sia-sia.
a. Hal ini menjadi lebih penting apabila berbagai unit dalam organisasi memiliki peran
Dalam penerapannya, Plan of Acton (PoA) harus baik dan efektif agar kegiatan
program yang direncanakan dapat dijalankan sesuai dengan tujuan. Berikut ini beberapa
1) Spesific (spesifik)
Rencana kegiatan harus spesifik dan berkaitan dengan keadaan yang ingin dirubah.
Rencana kegiatan perlu penjelasan secara pasti berapa Sumber Daya Manusia (SDM)
2) Measurable (terukur)
Rencana kegiatan harus dapat menunjukkan apa yang sesungguhnya telah dicapai.
Rencana kegiatan harus dapat dicapai dengan biaya yang masuk akal. Ini berarti bahwa
rencana tersebut harus sederhana tetapi efektif, tidak harus membutuhkan anggaran yang
besar. Selain itu teknik dan metode yang digunakan juga harus yang sesuai untuk bisa
dilakukan.
4) Relevant (sesuai)
Rencana kegiatan harus sesuai dan bisa diterapkan di suatu organisasi atau di suatu
wilayah yang ingin di intervensi. Harus sesuai dengan pegawai atau masyarakat di
wilayah tersebut.
Rencana kegiatan harus merupakan sesuatu yang dibutuhkan sekarang atau sesuatu yang
segera dibutuhkan. Jadi waktu yang sesuai sangat diperlukan dalam rencana kegiatan agar
Bagaimana komponen atau tahap-tahap penting bagi POA yang harus ada. Dan harus
menjamin :
1. Kelengkapan rencana
5. Unsur-unsur Perencanaan
Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai
Dalam sebuah perencanaan juga perlu memperhatikan sifat rencana yang baik. Sifat
1) Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah dipahami oleh yang
2) Fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang seebenarnya
bila ada perubahan maka tidak semua rencana dirubah dimungkinkan diadakan
peneysuaian-penyesuaian saja. Sifatnya tidak kaku harus begini dan begitu walaupun
3) Stabilitas, tidak perlu setiap kali rencana mengalami perubahan jadi harus dijaga
4) Ada dalam perimbangan berarti bahwa pemberian waktu dan faktor-faktor produksi
5) Meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi meliputi fungsi-fungsi yang ada dalam
organisasi.
Menurut Supriyanto dan Nyoman (2007), beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menyusun Plan of Action atau Rencana Usulan Kegiatan (RUK), antara lain:
Setelah menentukan masalah dan melakukan analisis penyebab masalah, dapat dilihat
keadaan atau situasi yang ada saat ini dan mencoba menggambarkan keadaan tersebut
Dengan melihat situasi yang ada saat ini dengan gambaran situasi yang diharapkan
nantinya dan juga atas dasar tujan umum pembangunan kesehatan, maka dapat
dirumuskan tujuan umum program atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Tujuan
umum adalah suatu pernyataan yang bersifat umum dan luas yang menggambarkan
Tujuan khusus merupakan pernyataan yang bersifat spesifik, dapat diukur (kuantitatif)
dengan batas waktu pencapaian untuk mencapai tujuan umum. Bentuk pernyataan
dalam tujuan khusus sifatnya positif, merupakan keadaan yang diinginkan. Penentuan
Penentuan kriteria keberhasilan atau biasa disebut indicator keberhasilan dari suatu
rencana kegiatan, perlu dilakukan agar organisasi tahu seberapa jauh program atau
kegiatan yang direncanakan tersebut berhasil atau tercapai. Menentukan kriteria atau
Pada program kegiatan yang diusulkan harus mengandung unsur 5W+1H, yaitu:
1. Who : Siapa yang harus bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana kegiatan?
3. How Much : Berapa banyak jumlah pelayanan atau kegiatan yang spesifik?
4. Whom : Siapa target sasaran atau populasi apa yang terkena program?
5. Where : Dimana lokasi atau daerah dimana aktivitas atau program dilaksanakan?
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun dalam bentuk matriks (Gantt Chart)
yang berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran, target, waktu, besaran kegiatan
(volume), dan hasil yang diharapkan. Berikut ini bentuk matriks Gantt Chart Usulan
Kegiatan (RUK):