2. Sirkulasi Janin
Sirkulasi janin dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya ialah
posisi ibu, kontraksi uterus, tekanan darah, dan aliran darah tali pusat. Kontraksi
uterus selama persalinan cenderung mengurangi sirkulasi melalui arteriol spiralis,
sehingga mengurangi perkusi melalui ruang intervilosa. Kebanyakan janin sehat
mampu mengompensasi stres ini. Biasanya aliran darah tali pusat tidak terganggu
oleh kontraksi uterus dan posisi janin.
2. Perubahan pernapasan
Sistem pernapasan juga beradaptasi. Peningkatan aktivitas fisik dapat
meningkatkan pemakaian oksigen terlihat dari peningkatan frekuensi pernapasan.
Hiperventilasi dapat menyebabkan alkalosis respiratorik (pH) meningkat, hipoksia
dan hipokapnea (karbondioksida menurun). Pada tahap kedua persalinan jika
wanita tidak diberi obat-obatan, maka ia akan mengonsumsi oksigen hampir dua
kali lipat. Kecemasan juga meningkatkan pemakaian oksigen.
5. perubahan muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal mengalami stres selama persalinan. Diaforesi,
keletihan, proteinuria (+1) dan memungkinkan peningkatan suhu menyertai
peningkatan aktivitas otot yang menyolok. Nyeri punggung dan nyeri sendi (tidak
berkaitan dengan posisi janin) terjadi sebagai akibat semakin renggangnya sendi
pada masa aterm. Proses persalinan itu sendiri dan gerakan meluruskan jari-jari
kaki dapat menimbulkan kram tungkai.
6. perubahan neurologi
Sistem neurologi menunjukkan bahwa timbul rasa tidak nyaman selama
persalinan. Perubahan sensoris terjadi saat wanita masuk ketahap pertama
persalinan dan saat masuk ke setiap tahap berikutnya. Mula-mula ia mungkin
merasa euforia. Euforia membuat wanita menjadi serius dan kemudian mengalami
amnesia diantara traksi selama tahap kedua. Akhirnya wanita merasa sangat
senang atau merasa letih setelah melahirkan. Endorfin endogen (senyawa mirip
morfin yang diproduksi tubuh secara alami) maningkatkan ambang nyeri dan
menimbulkan sedasi. Selain itu anestesia fisiologis jaringan perineum, yang
menimbulkan tekanan bagian presentasi, menurunkan presepsi nyeri.
7. perubahan perencanaan
Persalinan memengaruhi sistem saluran cerna wanita. Bibir dan mulut
dapat menjadi kering akibat wanita bernapas melalui mulut, dehidrasi dan sebagai
respon emosi terhadap persalinan. Selama persalinan motilitas dan absorpsi
saluran cerna menurun dan waktu pengosongan lambung menjadi lambat. Wanita
sering kali merasa mual dan memuntahkan makanan yang belum dicerna setelah
bersalin. Mual dan sendawa juga terjadi sebagai resppon refleks terhadap dilatasi
serviks lengkap. Ibu dapat mengalami diare pada awal persalinan dan perawat
dapat meraba tinja yang keras atau tertahan pada rektum.
8. perubahan endokrin
Sistem endokrin aktif selama persalinan. Awitan persalinan dapat
diakibatkan oleh penurunan kadar progesteron dan peningkatan kadar estrogen,
prostaglandin, dan oksistosin. Metabolisme meningkat dan kadar glukosa darah
dapat menurun akibat proses persalinan.