ADMINISTRASI KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KEOLARAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul “ Rencana Aksi Kegiatan , Planning Of Action (POA).”
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu dapat teratasi. Olehnya itu, kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang
Maha Esa.
Dengan kerendahan hati kami memohon maaf apabila ada kesalahan dan ketidaksesuaian
kalimat. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah ini selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi semua pembaca dan
bermanfaat kepada kita sekalian.
Penulis
ii
DAFTAR
ISI
SAMPUL
…………………………………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR
…………………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI
……………………………………………………………………………………....iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang………………………………………………………………………….1
C. Tujuan
Penulisan…………………………………………………………………….....1
BAB II PEMBAHASAN
C. Unsur-unsur
Perencanaan……………………………………………………………..4
D. Sifat Rencana Yang Baik…………………………...
…………………………………4
A. Kesimpulan
………………………………………………………………………….11
B. Saran ……………………..
………………………………………………………….11
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………………………….12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian Planning Of Action ?
2. Apa saja unsur-unsur yang menyusun POA tersebut ?
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASA
N
Plan of action adalah rencana yang sifatnya arahan yang bisa dilaksanakan. Jadi berupa
suatu rencana yang telah diatur agar bisa direncanakan.
Action plan (rencana aksi) adalah satu set tugas yang diberikan kepada individu atau
tim yang berisi daftar target untuk setiap tugas serta tenggat waktu, orang yang bertanggung
jawab, dan langkah-langkah untuk sukses. Rencana aksi memberikan gambaran untuk individu
atau tim bagaimana kesuksesan mereka akan mempengaruhi pencapaian tujuan seluruh
organisasi (Kamus Bisnis).
Biasanya POA berlaku untuk program-program yang tertentu atau kegiatan tertentu.
Hal ini dipergunkan agar :
Bagi yang bisa bekerja di lapangan sering hal ini dianggap menyita waktu, karena
menganggap telah biasa melaksanakan. Keadaan seperti ini akan menghambat proses bekerja
dari pengalaman.
2) bagaimana melakukan
3) bagaimana cara mengukur hasil
Dengan POA yang tercatat, akan bisa dievaluasi untuk dapat meningkatkan mutu
pelayanan. Disadari, suatu konsep/ cetak biru tanpa tindak lanjut atau pelaksanaan diibaratkan
wacana atau “buzz word” yang tidak memberikan nilai tambah bagi kebaikan dan kemajuan
organisasi.Sedangkan pelaksanaan/ kegiatan tanpa konsep, akuntabilitas pihak pelaksana dan
target-target dan ukuran akan mengundang kekacauan.Ibarat nahkoda tanpa haluan, kegiatan-
kegiatan yang dijalankan diatas menjadi semacam kumpulan kegiatan reaktif, tidak
berpola.Sehingga dalam jangka panjang akan mengakibatkan demotivasi para anggota
organisasi dan bahkan akan menyebabkan organisasi berhenti bertumbuh, dimana organisasi
hanyut kedalam “pusaran ritual” yang berputar di satu tempat.
Proses action planning memerlukan keterampilan, komitmen dan motivasi tinggi dari
para pelaksana. Keterampilan, keahlian, competency, pengalaman yang didapat merupakan
modal dasar penentu bagi sukses atau tidaknya pelaksanaan cetak biru tersebut.tanpa bekal
keterampilan, keahlian, competency yang dibutuhkan serta pengalaman yang memadai, maka
pencapaian target terhadap hasil yang diharapkan oleh atasan akan jauh.
3
B. Komponen Plan of action
Bagaimana komponen atau tahap-tahap penting bagi POA yang harus ada. Dan harus
menjamin :
1) Kelengkapan rencana
C. Unsur-unsur Perencanaan
Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsur-
unsur perencanaan yaitu :
1. Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah dipahami oleh
yang menerima sehingga penafsiran ang berbeda-berbeda dapat ditiadakan.
3. Stabilitas, tidak perlu setiap kali rencana mengalami perubahan jadi harus
dijaga stabilitasnya setiap harus ada dalam pertimbangan.
Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat
tahap sebagai berikut :
Dimulai dengan sebuah titik waktu berlabel “sekarang” dan berakhir dengan titik
berlabel “tujuan tercapai”, buat time line untuk mengalokasikan tanggal date line disetiap
tindakan yang telah diurutkan, yang terdaftar di bawah goal tertentu. Penting sekali bagi anda
menyelesaikan urutan dan waktu secara tepat jika anda ingin meraih “tujuan tercapai” secara
efektif.
7. Delegasikan Tugas-Tugas.
Ambil setiap titik pada time line secara bergantian dan tanyakan : “siapa yang akan
melakukan apa, pada tanggal yang telah ditentukan untuk melakukan tugas yang telah
ditetapkan
?” bagikan tugas-tugas ini kepada setiap individu atau tim yang sesuai.
9. Implementasikan Rencana
Terjemahkan semua informasi anda ke kertas baru, daftarkan semua tindakan yang
diperlukan, orang yang bertanggung jawab untuk tugas tertentu, dan kapan tugas tersebut
harus diselesaikan. Setelah action plan sudah diselesaikan, informasi ini sekarang dapat
diberikan kepada semua yang terlibat.
a. Planning
Dalam perencanaan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Yaitu harus
SMART yaitu Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya.
Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis. Measurable artinya program kerja atau rencana harus
dapat diukur tingkat keberhasilannya. Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-
angan. Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu
mudah dan tidak terlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan. Time artinya ada batas waktu yang
jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan
dievaluasi.
b. Organizing
Description). Semakin tinggi suatu jabatan biasanya semakin tinggi tugas, tanggung jawab dan
wewenangnya. Biasanya juga semakin besar penghasilannya. Dengan pembagian tugas
tersebut maka pekerjaan menjadi ringan. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Disinilah
salah satu prinsip dari manajemen. Yaitu membagi-bagi tugas sesuai dengan keahliannya
masing-masing.
c. Actuating
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan
pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua
sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program
kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun.
Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian. Setiap SDM harus
bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM
untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
d. Controlling
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka
dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit.
Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah
bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Baik dalam
tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut
dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi,
kondisi dan perkembangan zaman.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Planning Of Action merupakan kumpulan aktivitas kegiatan dan pembagian tugas
diantara para pelaku atau penanggung jawab suatu program.
2. Sebuah perencanaan itu sangat penting untuk melakukan suatu aktifitas, kegiatan, atau
tindakan yang akan kita lakukan. Karena tanpa adanya perencanaan, aktifitas yang akan
kita lakukan itu tidak akan terstruktur, dan dapat diselseikan dengan baik.
3. Unsur-unsur Planning Of Action : tindakan apa yang harus dikerjakan, apa sebabnya
tindakan tersebut harus dilakukan, dimana tindakan tersebut dilakukan, kapan tindakan
tersebut dilakukan, siapa yang akan melakukan tindakan tersebut, bagaimana cara
melaksanakan tindakan tersebut.
B. Saran
Sebelum kita melakukan suatu tindakan ,sebaiknya kita merancang perencanaan terlebih
dahulu sehingga hasil yang kita dapatkan maksimal.
11
DAFTAR PUSTAKA
Stoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan). Penerbit Erlangga – Jakarta Griffin. 2003.
12