Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

Halaman

COVER LUAR i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 2
1.3. Tujuan penulisan makalah 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1. Plan of Action 3


2.2. Tujuan PoA 4
2.3. Ruang Lingkup PoA 5
2.4. Indikator PoA yang SMART 5
2.5. Langkah-Langkah PoA 8
2.6. Perencanaan Program Kesehatan dengan PoA 10

BAB III PENUTUP 11

3.1. Kesimpulan 11
3.2. Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Suatu masalah tidak akan terselesaikan apabila tidak ditindak lanjuti
dengantindakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam menyelesaikan
masalah perlu diidentifikasi terlebih dahulu penyebab dari masalah agar dapat
menentukantindakan apa yang tepat. Setelah diketahui penyebab dari suaatu
masalah, maka diperlukan rencana kegiatan yang akan dilakukan.
Menurut Terry (1960) istilah perencanaan (planning) dikenal sebagai salah
satu fungsi manajemen disamping fungsi lain seperti pengorganisasian
(organizing), penggerakkan (actuating), dan pengawasan (controlling). Bahkan,
perencanaan merupakan fungsi yang pertama dan utama dalam setiap aktivitas
manajemen. Didalam perencanaan, terkandung rumusan mengenai tujuan-tujuan
atau sasaran yang ingin dicapai, pendayagunaan segenap sumber daya, baik
manusia maupun materiil (human and material resources) serta waktu (time).
Sebagai fungsi utama, maka seluruh kegiatan manajemen tidak akan
terlepas dari perencanaan. Keberhasilan aktivitas organisasi ditentukan oleh
bagaimana perencanaan itu disusun. Tujuan kegiatan harus jelas dan dan dapat
dilakukan pengukurankeberhasilannya. Selain itu, konsep yang jelas dalam
rencana kegiatan sangat diperlukan agar kegiatan yang akan dilakukan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
Jika konsep yang akan dilakukan tidak dipikirkan secara matang, maka
kemungkinan kegiatan yang akan dilakukaan akan mengalami kegagalan. Konsep
kegiatan sebaiknya meninjau kekuatan pendorong dan hambatan yang ada
dilapangan, sehingga didapatkan konsep yang sesuai dengan kondisi lapangan.
Jadi,apabila tidak ada rencana usulan kegiatan, maka bisa terjadi
ketidaksinambungan antara kegiatan dengan tujuan yang seharusnya atau bias jadi
tidak akan ada program untuk penyelesaian masalah yang terjadi. Oleh karena itu,
stakeholder perlu memahami konsep penyusunan rencana usulan kegiatan ini
dengan baik.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat dijabarkan dalam makalah ini ialah :
a. Apa yang dimaksud dengan Plan of Action?
b. Apa saja tujuan dari Plan of Action ?
c. Apa saja indikator Plan of Action ?
d. Apa saja langkah-langkah dalam menyusun Plan of Action ?
e. Bagaimana perencanaan kegiatan kesehatan berdasarkan Plan of Action ?

1.3. Tujuan Penulisan Makalah


Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan tersebut, maka tujuan
penulis menulis dan menyusun makalah ini ialah :
a. Untuk mengetahui definisi dari Plan of Action
b. Untuk mengetahui tujuan dari Plan of Action
c. Untuk mengetahui indikator Plan of Action
d. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam menyusun Plan of Action
e. Untuk mengetahui perencanaan kegiatan kesehatan berdasarkan Plan of
Action
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Plan of Action (PoA)


Plan of Action (PoA) atau rencana operasional adalah suatu dokumen
penyusunan rencana pelaksanaan program kesehatan yang disusun berdasarkan
kegiatan-kegiatan dengan memperhitungkan hal-hal yang telah ditetapkan dalam
proses sebelumnya serta semua potensi sumber daya yang ada. PoA merupakan
bagian paling realistis dari perencanaan kesehatan dan sebagai pedoman langkah
nyata untuk langkah selanjutnya (Stefanus dan Damayanti, 2021).
Plan of Action (PoA) disebut juga rencana usulan kegiatan (RUK)
merupakan sebuah proses yang ditempuh untuk mencapai sasaran kegiatan.
Apabila tidak ada rencana usulan kegiatan, maka bisa terjadi ketidaksinambungan
antara kegiatan dengan tujuan yang seharusnya atau bisa jadi tidak akan ada
program untuk penyelesaian masalah yang terjadi. PoA dibutuhkan dalam
perencanaan program kesehatan antara lain (WHO, 2003) :
1. Agar penggunaan sumber daya dilakukan seefektif mungkin
2. Memperjelas peran dan fungsi serta keterkaitan dari berbagai pihak
3. Memudahkan pendelegasian wewenang
PoA mempunyai sifat dan isi khusus sesuai dengan tingkat masing-masing
adminitrasi dimana PoA disusun. Rencana kegiatan dapat memiliki beberapa
bentuk antara lain rangkauan sasaran yang lebih spesifik dengan jangka waktu
lebih pendek, rangkaian kegiatan yang saling terkait akibat dipilihnya alternatif
pemecahan masalah, dan rencana kegiatan yang memiliki jangka waktu spesifik,
kebutuhan sumber daya yang spesifik serta akuntabilitas untuk setiap tahapannya.

2.2. Tujuan PoA


Tujuan dari Plan of Action antara lain (Hasibuan, 2021) :
1. Mengidentifikasi apa saja yang harus dilakukan
2. Menguji dan membuktikan bahwa sasaran dapat tercapai dengan waktu
yang telah dijadwalkan, adanya kemampuan untuk mencapai sasaran,
sumber daya yang dibutuhkan dapat diperoleh, semua informasi yang
diperlukan untuk mencapai sasaran dapat diperoleh dan adanya beberapa
alternatif yang harus diperhatikan.
3. Berperan sebagai media komunikasi :
a. Hal ini menjadi lebih penting apabila berbagai unit dalam organisasi
memiliki peran yang berbeda dalam pencapaian
b. Dapat memotivasi pihak yang berkepentingan dalam pencapaian
sasaran

2.3. Ruang Lingkup PoA


Secara umum rencana kegiatan operasional mengandung unsur-unsur seperti :
1. Tahapan atau rencana kegaitan spesifik yang harus dilakukan
2. Adanya orang yang bertanggung jawab agar setiap tahap atau tindakan
dapat diselesaikan dengan baik
3. Jadwal untuk menjalankan setiap tahapan atau tindakan
4. Sumber daya yang perlu dialokasikan agar tahapan atau tindakan tersebut
dapat diselesaikan dengan baik
5. Adanya mekanisme umpan balik untuk memantau setiap tahapan atau
tindakan

Ruang lingkup PoA juga mencakup beberapa hal sebagai berikut (Hasibuan,
2021) :
1. Tujuan umum dan khusus
2. Kebijakan
3. Penentuan target populasi dan pencapaian program
4. Urutan masing-masing kegiatan secara terperinci
5. Pembiayaan
6. Sarana dan fasilitas
7. Waktu
8. Hambatan
9. Pengorganisasi SDM
10. Lokasi
11. Rencana penilaian
2.4. Indikator PoA yang SMART
Indikator adalah alat ukur yang digunakan untuk melihat perubahan –
perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung. Penentuan
indikator pada PoA amat penting dicantumkan untuk mengetahui dan mengukur
perkembangan rencana kegiatan dalam pencapaian target pemecahan masalah
kesehatan. PoA yang baik mengandung indikator SMART (spesific, measurable,
attainable, relevan dan timely).
a. Spesifik
Rencana kegiatan harus spesifik dan berkaitan dengan keadaan
yang ingin dirubah. Rencana kegiatan perlu penjelasan secara pasti berapa
sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan, siapa saja mereka,
bagaimana dan kapan mengkomunikasinya.
b. Measurable (terukur)
Rencana kegiatan harus dapat menunjukkan apa yang
sesungguhnya telah dicapai.
c. Attainable (dapat dicapai)
Rencana kegiatan harus dapat dicapai dengan biaya yang masuk
akal. Ini berarti bahwa rencana tersebut harus sederhana namun tetap
efektif, tidak membutuhkan anggaran yang besar dan menggunakan teknik
serta metode yang sesuai untuk dilakukan.
d. Relevant
Rencana kegiatan harus sesuai dan bisa diterapkan di suatu
organisasi atau disuatu wilayah yang ingin di intervensi. Harus sesuai
dengan pegawai atau masyarakat di wilayah tersebut.
e. Timely (sesuai waktu)
Rencana kegiatan harus merupakan sesuatu yang dibutuhkan atau
sesuatu yang segera dibutuhkan. Jadi waktu yang sesuai sangat diperlukan
dalam rencana kegiatan agar kegiatan dapat berjalan efektif.

2.5. Langkah-Langkah Membuat PoA


Langkah membuat Plan of Action (PoA) adalah sebagai berikut (Temesvari,
2018):
1. Mengidentifikasi masalah dengan pernyataan masalah (what, who, when,
where, why dan how) sebagai berikut :
a. Masalah apa yang terjadi ?
b. Dimana masalah tersebut terjadi ?
c. Kapan masalah tersebut terjadi ?
d. Siapa yang mengalami masalah tersebut ?
e. Mengapa masalah tersebut terjadi ?
f. Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut ?

2. Setelah masalah diidentifikasi, tentukan solusi apa yang dilakukan


3. Menyusun PoA/ rencana usulan kegiatan (RUK). Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menyusun PoA ialah :
a. Pembahasan ulang masalah
Setelah menentukan masalah dan melakukan analisis penyebab
masalah dapat dilihat keadaan atau situasi yang ada saat ini mencoba
menggambarkan keadaan tersebut nantinya sesuai dengan yang
diharapkan.
b. Perumusan tujuan umum
Dengan melihat situasi yang ada saat ini dengan gambaran situasi
yang diharapkan nantinya dan juga atas dasar tujuan umum pembangunan
kesehatan maka dapat dirumuskan tujuan umum program atau kegiatan
yang akan dilaksanakan. Tujuan umum adalah suatu pernyataan yang
bersifat umum dan luas yang menggambarkan hasil akhir (outcome atau
dampak) yang diharapkan.
c. Perumusan tujuan khusus
Tujuan khusus merupakan pernyataan yang bersifat dapat diukur dengan
batas waktu pencapaian untuk mencapai tujuan umum. Bentuk pernyataan
dalam tujuan khusus sifatnya positif merupakan keadaan yang diinginkan.
Penentuan indikator tujuan khusus program dapat menggunakan kriteria
SMART.
d. Penentuan kriteria keberhasilan
Penentuan kriteria keberhasilan atau biasa disebut indikator
keberhasilan dari suatu rencana kegaitan perlu dilakukan agar organisasi
tahu seberapa jauh program atau kegiatan yang direncanakan tersebut
berhasil atau tercapai. Menentukan kriteria atau indikator keberhasilan
disesuaikan dengan tujuan khsuus yang telah ditentukan.
Pada program kegiatan yang diusulkan harus mengandung unsur
5W+ 1H yaitu :
1) Who : siapa yang harus bertanggungjawab untuk melaksanakan
rencana kegaiatn?
2) What : pelayanan atau spesifik kegiatan yang akan dilaksanakan
3) How Much : berapa banyak jumlah pelayanan atau kegaiatan yang
spesifik ?
4) Whom : siapa target sasaran atau populasi apa yang terkena program ?
5) Where : dimana lokasi atau daerah aktivitas atau program
dilaksanakan?
6) When : kapan waktu pelaksanaan kegiatan atau program ?

e. Program kegiatan kemudian disusun dalam bentuk matrik tabel PoA atau
PPM (project planning matrix) yang berisikan rincian.

Matrik tabel PoA


4. Bersama-sama dengan pihak yang berkepentingan menguji dan melakukan
validasi rencana kegiatan untuk mendapatkan kesepakatan dan dukungan

2.6. Perencanaan Kesehatan berdasarkan PoA


Kegiatan Tujuan Sasaran Biaya/Sumber Waktu & Penanggungjawab
Tempat
Pekan Terlaksananya Bayi di daerah x Biaya Hari senin dan ..........., SKM
imunisasi program yang berjumlah 1. Vaksin ....Rp. Rabu 19 s/d Sabtu (koordinator
imunisasi polio 230 2. Tenaga : .... 23 Juli 2023 program imunisasi)
pada bayi di Rp. pukul 07.00-
daerah x dengan 3. Transportasi : 16.00 WIB
cakupan 90% Rp. 500.000 Tempat : Balai
4. . Desa Kecamatan x
Jumlah Rp.
Sumber :
1. APBD
2. LSM
3. Dll
Penyuluhan Warga x Seluruh kepala Biaya Hari senin 24 Juli .............., SKM
tentang mampu keluarga di daerah 1. Leaflet : Rp.. 2023 pukul 20.00- (koordinator
teknik mempraktekkan x yang berjumlah 2. Modul :Rp....... 22.00 WIB tempat program kesehatan
pengelolaan teknik 100 KK 3. Transportas : Balai Kecamatan lingkungan)
air bersih pengelolaan air Rp.............. X
rumah tangga bersih rumah 4. .
tangga sebesar Jumlah : Rp.
30% Sumber
1. APBD
2. LSM
3. Dll
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka kesimpulan ini dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. PoA merupakan bagian paling realistis dari perencanaan kesehatan dan
sebagai pedoman langkah nyata untuk langkah selanjutnya. Plan of Action
(PoA) disebut juga rencana usulan kegiatan (RUK) merupakan sebuah
proses yang ditempuh untuk mencapai sasaran kegiatan.
2. Secara umum rencana kegiatan operasional mengandung unsur-unsur
seperti tahapan atau rencana kegaitan spesifik yang harus dilakukan,
adanya orang yang bertanggung jawab agar setiap tahap atau tindakan
dapat diselesaikan dengan baik, jadwal untuk menjalankan setiap tahapan
atau tindakan, sumber daya yang perlu dialokasikan agar tahapan atau
tindakan tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan adanya mekanisme
umpan balik untuk memantau setiap tahapan atau tindakan

3.2. Saran
Penulis berharap artikel ini dapat memberikan pencerahan bagi para
pembaca khususnya para pembaca. Demi perbaikan artikel, penulis berharap anda
dapat memberikan kritik dan saran yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan R. 2021. Bahan Ajar Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan. Medan :


Universitas Sumatera Utara.

Stefanus S., Damayanti N A. 2021. Buku Perencanaan dan Evaluasi. Surabaya :


Airlanga Press.

Temesvari N A., 2018. Modul Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan. Tanggerang :


Universitas Esa Unggul.

WHO. 2003. Materi Pelatihan Plan of Action.


http://www.kmpk.ugm.ac.id/data/SPMKK/9-POA(revWas%20&
%20Fev’03)

Anda mungkin juga menyukai