Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat

mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi – tingginya. Dalam rencana strategis

kementerian kesehatan 2015 – 2019 yang menegaskan Program Indonesia Sehat

melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dalam mendukung Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat (GERMAS). Dengan perkataan lain bahwa masyarakat diharapkan

mampu berperan sebagai pelaku dalam pembangunan kesehatan dalam rangka

menjaga, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri, serta

berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Kemenkes, 2018).

Seiring dengan cepatnya perkembangan dalam era globalisasi, serta

adanya transisi demografi dan epidemiologi penyakit, maka penyakit akibat

perilaku dan perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial

budaya cenderung akan semakin kompleks. Mengingat dampak dari perilaku

terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya untuk

mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat, salah satunya melalui program

promosi kesehatan. Pemberdayaan masyarakat terus diupayakan melalui

pengembangan Usaha Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang ada

di desa yang kegiatannya berupa pegamatan dan pemantauan penyakit serta

keadaan kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan, dan perilaku yang dapat

menimbulkan masalah kesehatan masyarakat. Untuk memberdayakan masyarakat

1
2

dalam memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sehingga

masyarakat sadar, mau, dan mampu secara mandiri ikut aktif dalam meningkatkan

status kesehatannya. Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari rumah tangga

atau keluarga, karena rumah tangga yang sehat merupakan asset atau modal

pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi

kesehatannya (Kemenkes, 2018).

Beberapa anggota rumah tangga mempunyai masa rawan terkena penyakit

menular dan penyakit tidak menular, oleh karena itu untuk mencegah penyakit

tersebut, anggota rumah tangga perlu diberdayakan untuk melaksanakan PHBS.

Untuk melaksanakan misi pembangunan kesehatan tersebut diperlukan adanya

promosi kesehatan. Program promosi kesehatan berorientasi pada proses

pemberdayaan masyarakat untuk Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),

melalui peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatannya.

Menurut profil kesehatan Indonesia tahun 2019, jumlah rumah sehat

secara nasional sebesar 83%, sedangkan jamban yang memenuhi syarat kesehatan

sebanyak 87,5% sumber air bersih sebanyak 90,1%, tempat pembuangan sampah

sebanyak 43,5%, dan tempat – tempat umum sehat sebanyak 56,6% (Kemenkes,

2020).

Cakupan sanitasi dasar di provinsi Aceh tahun 2019 tidak jauh berbeda

dengan cakupan nasional. Jumlah rumah sehat di provinsi Aceh sebanyak 63,21%,

sumber air bersih sebanyak 87,7, jamban yang memenuhi syarat kesehatan

sebanyak 78%, tempat pengelolaan sampah sebanyak 53,1%, tempat – tempat

umum sebanyak 83,5%, serta PHBS sebanyak 56,5% (Dinkes Aceh, 2020).
3

Gampong Lam Raya merupakan satu desa yang berada di Kecamatan Kuta

Baro. Dilihat secara kasat mata gampong Lam Raya merupakan desa yang

memiliki kondisi lingkungan bersih dan nyaman untuk ditinggali. Namun setelah

dilakukan observasi secara mendalam diketahui bahwa mayoritas masyarakat

memiliki SPAl yang mengalir lancar (75,71%), tidak memiliki tempat sampah

baik di dalam maupun di luar rumah (77,14%), dan anggota keluarga yang

merokok (74,29%). Dari buruknya kondisi sanitasi dasar dan perilaku sehat

masyarakat gampong Lam Raya menyebabkan timbulnya berbagai penyakit baik

penyakit menular maupun penyakit tidak menular.

Dari uraian diatas, perlu dilakukan penelitian bagaimana kondisi

sebenarnya sanitasi dasar, PHBS dan rumah sehat di Gampong Lam Raya,

sehingga dapat dicarikan alternative pemecahan masalah dalam rangka

menciptakan Desa Sehat.

1.2. Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengenal, memahami, menganalisasi dan menemukan

metode pemecahan masalah kesehatan masyarakat di Gampong Lam Raya

Kecamatan Kuta Baro Kab. Aceh Besar

1.2.2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu mengenal profil dan mengidentifikasi permasalahan

yang ada di Gampong Lam Raya Kecamatan Kuta Baro Kab. Aceh Besar.

b. Mahasiswa mampu mengetahui karakteristik masyarakat yang ada di

Gampong Lam Raya Kecamatan Kuta Baro Kab. Aceh Besar


4

c. Mahasiswa mampu mengenal dan menilai masalah – masalah kesehatan

yang ada dengan melakukan survei cepat dan observasi lapangan di

Gampong Lam Raya Kecamatan Kuta Baro Kab. Aceh Besar

d. Mahasiswa dan tokoh masyarakat mampu menentukan prioritas masalah

kesehatan masyarakat dan model intervensi yang tepat dilaksanakan di

Gampong Lam Raya Kecamatan Kuta Baro Kab. Aceh Besar

e. Mahasiswa mampu melakukan intervensi program kesehatan masyarakat,

dengan meningkatkan ketertiban dan peran serta masyarakat dalam rangka

memecahkan masalah kesehatan masyarakat yang ada di Gampong Lam

Raya Kecamatan Kuta Baro Kab. Aceh Besar

1.3. Manfaat

1.3.1 Manfaat bagi tempat PBL

a. Dapat menjadi motivasi bagi masyarakat dalam meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat baik secara pribadi maupun kelompok.

b. Membina masyarakat agar terciptanya budaya membuang sampah

pada tempatnya dan terhindar dari berbagai macam penyakit di

Gampong Lam Raya Kecamatan Kuta Baro Kab. Aceh Besar

c. Dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.

d. Masyarakat mengenal dan paham tentang peran institusi pendidikan

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Sarjana Kesehatan Masyarakat.

1.3.2 Manfaat bagi FKM

a. Sarana melatih mahasiswa/i dalam menyelesaikan berbagai masalah

kesehatan masyarakat yang ada.


5

b. Sebagai bentuk aplikatif trilogi institusi pendidikan fakultas kesehatan

masyarakat dalam melahirkan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM).

1.3.3 Manfaat Bagi Mahasiwa

a. Mahasiswa memiliki pengalaman yang cukup dalam menyelesaikan

berbagai masalah kesehatan masyarakat yang ada.

b. Membantu mahasiswa dalam aplikasi ilmu yang didapatkan di bangku

kuliah.

c. Dapat membentuk potensi dan kualifikasi ilmu yang lebih baik sesuai

kemampuan.

d. Mahasiswa bisa beradaptasi dengan masyarakat sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai