Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KOMUNIKASI INTERPERSONAL

ATAU KONSELING

Sandra Novita
NIM : 1907110013

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulisan makalah yang berjudul “komunikasi
interpersonal atau konseling (KIP-K)” dapat penulis selesaikan. Meskipun ada
beberapa hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi penulis
berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih seluruh pihak yang


mendukung dan memberikan motivasi dalam pengerjaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca. Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu dengan kerendahan hati
penulis meminta saran dan masukannya demi perbaikan pembuatan laporan ini di
masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca.

Banda Aceh, November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
COVER ....................................................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................................1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan Laporan .....................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN......................................................................................3

2.1. Pengertian .............................................................................................3


2.2. Ciri – Ciri Komunikasi Interpersonal....................................................4
2.3. Fungsi dan Tujuan Komunikasi Interpersonal. ....................................5
2.4. Faktor Penghambat Komunikasi Interpersonal atau Konseling ...........6
2.5. Pengaruh Komunikasi Interpersonal atau Konseling ..........................11
2.6. Pemahaman Diri Terhadap Konsep KIP-K .........................................12

BAB III : PENUTUP............................................................................................14

3.1. Kesimpulan .........................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................16

ii
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Komunikasi berasal dari Bahasa inggris “communication” yang berarti

sama makna. Secara konseptual, komunikasi dapat diartikan sebagai usaha untuk

menyampaikan pesan, pemikiran, gagasan, informasi dan pendapat yang

dilakukan oleh individu maupun kelompok kepada orang lain. Interpersonal terdiri

dari dua kata yaitu inter yang bermakna antara dan personal yang bermakna orang.

Dengan demikian dapat disimpulkan secara halfiah komunikasi interpersonal

yaitu komunikasi yang terjadi antara orang – orang (Kurniawati, 2014).

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang – orang secara

langsung yang memungkinkan setiap komunikator menangkap reaksi orang lain

secara langsung baik secara verbal maupun non verbal (Suranto, 2011).

Komunikasi konseling merupakan suatu jenis komunikasi yang bertujuan

memberikan bimbingan konseling agar dapat mencapai kemandirian sehingga

pesertanya mampu memahami diri, menerima diri, mengarahkan diri dan mampu

mengambil keputusan serta menjalankan keputusan tersebut dengan rasa tanggung

jawab (Tohirin, 2011).

Dengan demikian maka penulis dapat menyimpulkan bahwa komunikasi

interpersonal atau konseling ialah suatu proses yang melibatkan dua orang atau

lebih dalam penyampaian pesan, informasi, dan pendapat yang dilakukan dengan

langsung serta melibatkan kontak pribadi sehingga terbentuknya komunikasi yang

3
4

mendalam agar tercapainya kamndirian dengan mampu memahami diri, menerima

diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan dan menjalankan keputusan tersebut

dengan rasa tanggung jawab yang tinggi.

Proses interpersonal merupakan proses penyampaian pesan atau informasi

yang melibatkan dua pihak yaitu pengirim dan penerima pesan atau informasi.

Dalam konteks kegiatan konseling, proses interpersonal dapat dikatakan sebagai

proses penyampaian pesan baik verbal maupun nonverbal dari koselor kepada

konseli dalam hal merubah pola pikir dan tindakan konseli menuju tujuan yang

diharapkan yaitu pencapaian solusi atas masalah yang dihadapi.

2.2 Ciri – Ciri Komunikasi Interpersonal

Barnlud (1968), menyatakan bahwa terdapat beberapa karakteristik yang

bisa diberikan untuk mengenal komunikasi interpersonal, diantaranya ialah:

a. Terjadi secara spontan atau tidak direncanakan merupakan komunikasi

yang merupakan percakapan basa basi dan tidak berlanjut

b. Tidak mempunyai strutur yang diatur oleh aturan tertentu

c. Terjadi secara kebetulan

d. Bisa terjadi sambi lalu saja

e. Identitas anggota dalam komunikasi interpersonal terkadang kurang jelas

f. Komunikasi interpersonal tidak dikatakan suskses aabila tidak dapat

mencapai tujuan dilakukannya komunikasi

g. Paling tidak melibatkan dua orang individu dalam proses komunikasi


5

2.3 Fungsi dan Tujuan Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal memiliki fungsi sebagai usaha meningkatkan

hubungan individu dengan orang lain, menghindari dan mengatasi konflik pribadi

serta mengurangi ketidakpastiaan terhadap sesuatu yang tidak pasti. Komunikasi

interpersonal dapat mempunyai berbagai fungsi lain diantaranya :

a. Menngenal diri sendiri dan orang disekitarnya melalui komunikasi

interpersonal dengan memberikan kesempatan kepada individu untuk

membicarakan tentang dirinya dengan tujuan untuk lebih memahami dan

mendalami sikap dan perilaku yang ada dalam dirinya.

b. Mengetahui dunia luar untuk memahami lingkungan sekitar dengan baik

c. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna, komunikasi

interpersonal ini bertujuan untuk menciptakan dan memelihara hubungan

sosial dengan orang lain

d. Mengubah sikap dan perilaku, dalam komunikasi interpersonal individu

berupaya menggunakan sikap dan perilaku orang lain. Dimana mereka

menggunakan waktu untuk mempersuasi orang lain melalui proses

komunikasi interpersonal.

e. Membantu orang lain dan bermain serta mencari hiburan. Bermain

mencakup kegiatan – kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh

kebahagiaan atau rasa senang.


6

2.4 Faktor Penghambat Komunikasi Interpersonal atau Konseling (KIP-K)

Suatu proses komunikasi interpersonal dikatakan efektif apabila penerima

pesan dapat menerima dan dimengerti pesan yang diberikan sesuai dengan apa

yang dijelaskan oleh pemberi pesan. Kemudian pesan tersebut ditindak lanjuti

dengan sebuah perbuatan secara sukarela oleh penerima pesan yang dapat

meningkat kualitas hubungan antar pribadi (Suranto, 2011). Hubungan

interpersonal ialah proses komuikasi antara dua pihak atau lebih yang bertujuan

untuk perkembangan kepribadian seseorang dan membantu dalam pertumbuhan

serta perkembangan kognitif dan sosial.

Ngalimun (2018), mengatakan bahwa komunikasi interpersonal yang baik

dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya ialah sebagai berikut :

a. Percaya diri (trust), merupakan faktor utama yang mempengaruhi proses

komunikasi. Ada tiga faktor utama yang dapat menumbuhkan sikap

percaya atau kepercayaan diri yaitu menerima, empati, dan kejujuran.

b. Sikap supportif, meupakan sikap yang mengurangi sikap defensive

dalam berkomunikasi yang dapat terjadi karena adanya ketakutan,

kecemasa, dan lain sebagainya yang menyebabkan kegagalan

penyampaian pesan dan informasi dalam proses komunikasi

c. Sikap terbuka, komunikasi interpersonal yang terbuka diharapkan

meningkatka kualitas hubungan antar pribadi dalam proses komunikasi

interpersonal.
7

Menurut Kristin, dkk (2021), selain faktor yang dapat menumbuhkan

komunikasi interpersonal, terdapat pula beberapa faktor yang dapat menghambat

proses komunikasi interpersonal diantaranya ialah :

1. Faktor individual

Orientasi kultural atau keterikatan terhadap suatu budaya merupakan faktor

individual yang dibawa seseorang dalam melakukan interaksi dengan orang lain

disekitarnya.

2. Faktor situasional

Komunikasi dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, situasi komuikasi antara

komunikator dengan komunikan. Sebagai contoh situasi komunikasi penyuluh

kesehatan dengan sasaran penyuluhan akan berbeda dengan situasi komunikasi

antara individu pelanggar aturan lalu lintas dengan polisi.

3. Kompetensi dalam melakukan komunikasi

Agar efektif, suatu komunikasi harus menunjukkan perilaku kompeten dari

kedua belah pihak yaitu komunikator dan komunikan atau konselor dengan

konseli.

Menurut Rahmana, dkk (2021), faktor - faktor penghambat komunikasi

interpersonal konseling (KIP-K) meliputi ciri – ciri lokal dan ciri – ciri khas yag

terdapat dalam diri setiap individu. Ciri – ciri lokal tersebut ialah :
8

a. Ciri fisik yaitu panca indra yang meliputi indera penglihatan, pendengaran,

dan indera perasa, usia dan jenis kelamin individu

b. Sudut pandang yaitu nilai – nilai yang terkandung dalam kehidupan sosiial

individu yang melakukan komuikasi tersebut

c. Faktor sosial yaitu silsilah keluarga dan jarinagn sosial, keterlibatan

individu dalam kegiatan di masyarakat, status sosial yang dimiliki, peran

sosial serta pekerjaan yang dimiliki oleh individu tersebut

d. Bahasa yaitu meliputi bahasa yang dipakai sehari – hari yang mempengaruhi

pemahaman individu terkait pesan atau informasi yang disampaikan saat

berlangsungnya komunikasi interpersonal atau konseling.

Untuk melakukan suatu komunikasi interpersonal dalam kegiatan konseling

yang efektif ternyata banyak sekali hambatan atau gangguan yang bisa

mempengaruhi keberhasilan kegiatan tersebut. Menurut Ristica (2015), hambatan

tersebut bisa berupa hambatan dari internal individu dan eksternal individu yang

melakukan komunikasi interpersonal saat terjadinya konseling. Hambatan tersebut

diantaranya ialah :

a. Faktor individu

Komunikasi interpersonal konseling dilakukan oleh individu secara

pribadi yang menjadi sumber pesan dan umpan balik. Kepribadian tersebut

dapat mempengaruhi kualitas komunikasi interpersonal ialah sikap

terhadap orang lain dan diri kita sendiri yang terlibat dalam suatu

komunikasi. Faktor individual ini meliputi faktor fisik (seluruh panca

indera manusia, usia, gender dan lain sebagainya. Faktor tersebut sangat
9

mempengaruhi keefektifan komunikasi interpersonal. Selain itu, sudut

pandang dan nilai – nilai yang berbeda anatar konselor dan konseli, hal ini

dikarenakan akan menyebabkan konselor sulit menemukan titik temu

antara kedua belah pihak.

Faktor sosial dapat pula mempengaruhi proses komunikasi

interpersonal atau konseling, faktor ini meliputi sejarah keluarga dan

relasi, jaringan sosial, peran dalam masyarakat, status sosial yang tinggi

akan disegani dan biasanya nasehat yang diberikan akan lebih didengar

dibandingkan orang yang tidak memiliki peranan penting dala suatu

masyarakat.

Faktor bahasa akan mempengaruhi ketidakmampuan mengangkap

bahasa daerah setempat akan sangat menghambat komunikasi karena akan

menyulitkan konseli menangkap dan mengerti akan informasi yang

disampaikan, sehingga pesan dari komunikator atau konselor ke

komunikan atau konseli tidak sampai.

b. Faktor yang berkaitan dengan interaksi

Disamping faktor yang berasal dari indivisu, terdapat pula faktor lain

yang dapat menghambat proses komunikasi interpersonal atau konseling

(KIP-K) yaitu faktor yang berkaitan dengan interaksi yang meliputi

beberapa hal diantaranya ialah tujuan dan harapan terhadap

komunikasi,sikap terhadap interaksi, pembawaan diri terhadap orang lain,

dan sejarah hubungan.


1

Umumnya interaksi yang kurang baik antara komunikator dengan

komunikan akan menyebabkan apa yang disampaikan oleh komunikator

tidak didengarkan oleh komunikan. Untuk menghindari hal tersebut,

seorang komunikator diharuskan memiliki kemampuan untuk menganalisa

masalah komunikan sehingga dapat memberikan konseling sesuai dengan

kebutuhan komunikan.

Selain itu, sikap terbuka dan bersahabat sangat mendukung

komuikasi, tetapi sebaliknya orang yang tertutup dan kurang bersahabat

akan menyulitkan proses komunikasi. Apabila mendapatkan komunikan

yang memiliki sifat introvert, komunikator harus mampu mendorong

terjadinya komunikasi dan menggunakan pertanyaan – pertanyaan terbuka.

Seorang komunikator harus mampu mempengaruhi komunikasi

dengan pembawaan diri yang baik. Cobalah untuk bersikap bersahabat

dengan dan tidak menggurui, tetapi harus menguaai materi yang kita

berikan. Dengan sikap seperti itu biasanya mereka akan merubah sikapnya.

Komunikasi interpersonal juga dipengaruhi oleh sejarah hubungan yang

dimiliki oleh pihak yang terlibat dalam proses komunikasi. Sejarah

hubungan ini ialah sesuatu yag telah lampau namun akan mempengaruhi

kejadian saat ini dan masa depan. Orang yang mempunyai hubungan kurang

harmonis dimasa lalu dan tiba – tiba dalam suatu konseling akan

menyebabkan sikap canggung dan malas untuk bertemu, hal ini akan

menyebabkan tidak tercapainya tujuan komunikasi yang dijalankan.


1

c. Faktor situasional

Situasi selama melakukan komunikasi sangat mempengaruhi

keberhasilan komunikasi, lingkungan yang tenang dan terjaga privasinya

merupakan situasi yang sangat mendukung, komunikasi yang dilakukan

ditempat keramaian akan sangat mengganggu karena adanya kebisingan dan

mengganggu pendengaran. Sehingga pesan dan informasi yang diberikan

tidak tersampaikan dengan baik.

Dengan mengetahui faktor – faktor penghambat tersebut, diharapkan akan

membantu para komunikator untuk dapat menjalankan komunikasi yang baik dan

efektif. Kompetensi komunikasi interpersonal adalah tingkat dimana perilaku kita

dalam berkomunikasi sesuai dan cocok dengan situasi serta membantu

komunikator dalam mencapai tujuan komunikasi interpersonal. Agar komunikasi

interpersonal berhasil, maka komunikator harus memiliki beberapa kemampuan

diantaranya ialah empati, perspektif sosial, kepekaan terhadap sesuatu hal dalam

komunikasi interpersonal, pengetahuan akan situasi pada saat melakukan

komunikasi, memonitor diri dan kecakapan dalam tingkah laku antara lain

keterlibatan dalam berinteraksi (Ristica, 2015).

2.5 Pengaruh Komunikasi Interpersonal atau Konseling (KIP-K)

Komunikasi interpersonal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang

sering dijumpai untuk meningkatkan kepribadian dan kematangan jiwa seseorang.

komunikasi interpersonal dapat dikatakan efektif apabila mampu melahirkan rasa

kepercayaan diri dalam dinamika psiko- sosial- religious pada individu. Dengan
1

adanya dinamika diharapkan individu mampu mengoptimalkan potensinya untuk

selalu menghadirkan nilai positif dalam dirinya, dengan kata lain untuk

mengurangi ketegangan emosi dalam diri individu.

Agar ketegangan emosi ini tidak berkembang menjadi lebih kuat, maka

diperlukan upaya komunikasi interpersonal yang intens dan diarahkan menuju

komunikasi interpersonal yang efektif. Komunikasi interpersonal yang efektif

pada diri seorang dapat menimbulkan kepercayaan dan rasa aman, sehingga

dengan proses komunikasi tersebut muncul respon – respon kejiwaan berupa

keterbukaan dan kenyamanan dalam menyampaikan gagasan dan selanjutnya akan

menimbulkan rasa bahagia sehingga terhidar dari ketegangan dan kekhawatiran

yang berlebihan yang dapat menghambat proses komunikasi.

2.6 Pemahaman Diri Terhadap Konsep KIP-K

Memahami diri merupakan upaya yang dilakukan utuk mengenal lebih baik

tentang diri kita sendiri dan mengetahui apakah persepsi orang lain terkait diri kita

itu benar atau tidak. Pentingnya pemahaman diri ini adalah karena komunikator

atau konselor bekerja dengan melibatkan banyak aspek, orang dan kondisi.

Konselor harus mampu memahami dan menghadapi segala situasi yang ada

seperti kecemasan, kemarahan, kesedihan dan kegembiraan konseli. Selain itu,

konselor juga harus mampu mengambil sikap dan menghindari situasi – situasi

yang menghambat jalannya komunikasi interpersonal yang efektif. Apabila

konselor tidak memahami dirinya sendiri maka akan sulit memahami apa yang
1

dialami oleh konseli, sehingga konselor tidak akan bisa berkomunikasi dengan

baik karena sikap tidak bisa menerima konseli apa adanya.


1

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Komunikasi interpersonal atau konseling ialah suatu proses yang melibatkan

dua orang atau lebih dalam penyampaian pesan, informasi, dan pendapat yang

dilakukan dengan langsung serta melibatkan kontak pribadi sehingga

terbentuknya komunikasi yang mendalam agar tercapainya kamndirian dengan

mampu memahami diri, menerima diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan

dan menjalankan keputusan tersebut dengan rasa tanggung jawab yang tinggi.

Faktor – faktor yang dapat menghambat proses komunikasi interpersonal

diantaranya ialah :

a. Faktor individual

b. Faktor situasional

c. Kompetensi dalam melakukan komunikasi

.
1

DAFTAR PUSTAKA

Ristica Octa D, Megasari Kiki, Miratu Megasari. 2015. Cara Mudah Menjadi

Bidan Yang Komunikatif. Yogyakarta : Deepublish

Kristin Diyan, Widyastuti Ririn, Melinda Wariyaka dan Astini N.H. 2021.

Monograf Pemberian Komunikasi Interpersonal Dan Konseling

Terhadap Cakupan KB Pada PUS Di Desa Panful Timur Kabupaten

Kupang Nusa Tenggara Timur Tahun 2019. Jakarta : Media Sains

Indonesia.

Rahmana Fatma Richa, Dionesia Octaviani Laput, ia Desriva, Selasih Putri

Isnawati Hadi dan Veri Nora. 2021. Komunikasi dan Konseling dalam

Praktek Kebidanan. Jakarta : Media Sains Indonesia

Tohirin. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Madrasah. Jakarta : PT.

Rajagrafindo.

Kurniawati, 2014. Komunikasi Antarpribadi Konsep dan Teori Dasar.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta : Graha Ilmu.


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Umumnya setiap individu membutuhkan komunikasi sebagai suatu bentuk

bantuan agar dapat bekerjasama dengan lancer dengan orang lain disekitarnya.

Komunikasi interpersonal merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam

kehidupan sehari – hari setiap individu dalam masyarakat untuk menyampaikan

dan menerima pikiran, informasi dan bahkan emosional dengan tujuan untuk

mencapai pemahaman yang sama antar komunikator.

Komunikasi interpersonal ini memiliki beragam pengaruh dalam

mempengaruhi individu lain. Hal tersebut disebabkan oleh biasanya pihak – pihak

yang terlibat dalam proses komunikasi ini bertemu secara langsung dan tidak

menggunakan perantara atau media saat mengkomunikasikan suatu pesan atau

informasi.

Berdasarakan penjelasan diatas, maka penulis akan membahas lebih lanjut

mengenai komunikasi interpersonal atau konseling (KIP-K).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan

beberapa permasalahan yang akan dibahas diantaranya ialah :

a. Apa yang dimaksud dengan komunikasi interpersonal atau konseling

(KIP-K)?

1
2

b. Apa saja faktor penghambat komunikasi interpersonal atau konseling

(KIP-K)?

c. Bagaimana pengaruh komunikasi interpersonal atau konseling (KIP-K)?

d. Bagaimana pemahaman diri terhadap konsep KIP-K?

1.3. Tujuan Penulisan Laporan

Tujuan penulisan makalah ini ialah :

a. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan pembaca terkait pengertian

komunikasi interpersonal atau konseling (KIP-K)

b. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan pembaca terkait faktor – faktor

penghambat komunikasi interpersonal atau konseling (KIP-K).

c. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan pembaca terkait pengaruh

komunikasi interpersonal atau konseling (KIP-K)

d. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan pembaca terkait pemahaman diri

terhadap konsep KIP-K

Anda mungkin juga menyukai