Anda di halaman 1dari 16

“Menganalisis dan menerapkan konsep komunikasi Efektif dalam membina

hubungan interpersonal”

Disusun untuk Memenuhi Tugas kelompok

Mata kuliah: komunikasi dalam keperawatan 1

Dosen Pengampu: Armayani,S.kep, Ns.,M.kes

OLEH :

Nur Haliki (P201901015) Sri Anjani (P201901019)

Sulistiana (P201901018) Fina Anwar (P201901017)

Riska Awalia.R. (P201901030) Nur Aisyah (P201901025)

Kasmawati (P201901020) Evi Sasmita (P201901027)

Muh.Ilham Idris (P201901024) Andriani Cahya Saputri (P201901026)

Irma Lestari (P201901016) Ririn Arianti (P201901021)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MANDALA WALUYA

KENDARI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas kelompok tentang “Menganalisis
dan menerapkan konsep komunikasi Efektif dalam membina hubungan
interpersonal” ini tepat pada waktunya

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen pada mata kuliah pendidikan karakter & keperibadian keperawatan. Selain
itu, tugas ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Menganalisis dan
menerapkan konsep komunikasi Efektif dalam membina hubungan interpersonal”
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Armayani,S.kep, Ns.,M.kes selaku


dosen komunikasi dalam keperawatan 1 yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan mata kuliah yang saya tekuni
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini

Kendari,28 oktober 2020

penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar belakang...........................................................................................1

2.1 Rumusan masalah......................................................................................1

3.1 Tujuan........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Pengertian..................................................................................................2

B. Pendalaman Materi....................................................................................4

1. Sudut pandang komunikasi interpersonal..................................................4

2. Persiapan komunikasi interpersonal..........................................................5

3. Ciri – ciri komunikasi interpersonal..........................................................6

4. Tujuan komunikasi interpersonal..............................................................8

5. Jenis komunikasi interpersonal...............................................................10

BAB III PENUTUP..............................................................................................13

A. Kesimpulan.................................................................................................13

Daftar Pustaka........................................................................................................14

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam meraih sosial yang baik manusia diharuskan mempunyai


kemampuan yang namannya komunikasi. Komunikasi yang baik itu
adalah komunikasi efektif yang mana adalah suatu proses yang tidak kita
sadari awal dan akiharannya karna hal itu bisa terjadi tanpa sadar.
Komunikasi efektif yang sangat berpengaruh ialah antara lainnya adalah
komunikasi dengan hubungan interpersonal antara lawan bicara.
Hubungan Interpersonal ini sangat efektif selain dari sisi sosial juga gaya
komunikasi ini juga sangat efektif dalam menjadi hubungan kerja
khususnya dalam pelayanan dalam rumah sakit sebagai mana perekam
medis salah satu di dalamnya.

2.1 Rumusan masalah

Menganalisis jenis komunikasi dalam membina hubungan


interpersonal antar makhluk sosial khususnya dalam ruang lingkup
kesehatan atau sebagai pelayan kesehatan ( perekam medis ) dengan
pasien.

3.1 Tujuan

 Memahami secara dasar maupun mendalam tentang yang namanya


komunikasi efektif dengan cara pendekatan hubungan interpersonal.
 Menerapkan komunikasi secara hubungan interpersonal dalam
bersosialisasi dalam kehidupan sehari – hari maupun dalam dunia
kerja.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Komunikasi ialah satu proses yang tidak kita sadari akan awalan
dan akhirannya. Komunikasi berlangsung secara mengalir oleh karna itu
komunikasi dapat tercipta dalam berbagai cara. Komunikasi yang efektif
bisa dilakukan dalam berbagai cara salah satunya ialah dengan
membangun hubungan interpersonal antar lawan bicara. Komunikasi itu
biasa di sebut dengan komunikasi interpersonal.
Komunikasi interpersonal dapat dilakukan dengan verbal dan
nonverbal. Cara komunikasi ini berlaku apa bila dua atau beberapa orang
berkomunikasi muka ke muka. Komunikasi interpersonal diangap sebagai
cara berkomunikasi yang paling efektif, karna cara ini dampar merubah
sikap, pendapat dan perilaku seseorang yang bersifat psikologi.
Dapat di artikan komunikasi interpersonal adalah komunikasi
langsung antara dua orang atau beberapa orang yang terjadi secara tatap
muka yang mana diharapkan dari bertatap muka tersebut adanya
penyampaian dan tanggapan secara langsung. Kegiatan ini sangat terasa
dalam kegiatan sehari – hari yang mana jika terjadi secara intensif akan
menjalin hubungan yang sangat erat.
Komunikasi interpersonal tidaklah mudah untuk dilakukan dan
mendapatkan manfaatnya secara langsung. Sikap dalam komunikasi
interpersonal ini agak sulit di bangun karna di dalam ini terdapat sikap
spontan, informal, saling menerima feedback secara maksimal, dan
partisipan besifat fleksibel.
Adapun menurut beberapa orang tentang komunikasi interpersonal.
Devito komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu
orang dan penerima pesan orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan
berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik
segera.
Littlejhon memberikan definisi komunikasi interpersonal sebagai
komunikasi antar individu. (LittelJohn, 2009)

2
3

Deddy Mulyana mengatakan, bahwakomunikasi interpersonal atau


komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orng secara tatap
muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain
secara langsung. Baik ecara verbal maupun nonverbal. Agus M. Hardjana
mengatakan, komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antar
dua atau beberapa orang, dimana pengirim dapat menyampaikan pesan
secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi
secara langsung. (Mulyana, 2014)
Definisi lain dikemukakan oleh Arni Muhammad bahwa
komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi Siantar
seseorang dengan seseorang lainnya atau biasanya diantara dua orang yang
dapat langsung diketahui baliknya (komunikasi langsung). (Muhammad,
2005)
Selanjutnya Indriyono Gitosudarmo dan Agus Mulyono juga
memaparkan komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terbentuk
tatap muka interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan nonverbal, serta
berbagai informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau
antar individu kelompok kecil. (Gitosudarno, 2008)
Komunikasi interpersonal yang berlangsung secara intensif dengan
mengutamakan aspek kuantitas dan kualitas yang seimbang, akan
menciptakan hubungan interpersonal yang kuat antar sesama tenaga kerja,
sehingga keterbukaan dan kepercayaan yang didapat dari proses
komunikasi tersebut dapat turut menentukan perubahan sikap dan tingkah
laku dalam instansi. Dalam berkomunikasi harus ada keterbukaan,
kejujuran, kepercayaan dan empati. Dalam prakteknya, perubahan sikap
dan tingkah laku dari proses komunikasi interpersonal dalam suatu instansi
dapat berbentuk terwujudnya suatu sikap yang diharapkan muncul dari diri
tenaga kerja, yaitu motivasi kerja yang tinggi.
B. Pendalaman Materi
Komunikasi interpersonal dapat dipergunakan untuk berbagai
macam tujuan. Devito menyatakan bahwa semua orang yang terlibat di
dalam komunikasi interpersonal memiliki tujuan yang bermacam-macam,
seperti: untuk mengenal diri sendiri dan orang lain, untuk mengetahui
dunia luar, untuk menciptakan dan memelihara hubungan, untuk
mempengaruhi sikap dan perilaku, untuk bermain dan mencari hiburan,
dan untuk membantu. Komunikasi interpersonal menjadi sarana untuk
membicarakan diri kita sendiri, sehingga melalui komunikasi interpersonal
kita belajar tentang bagaimana dan sejauh mana kita harus membuka diri
pada orang lain, juga dapat membuat kita mengetahui nilai, sikap, dan
perilaku orang lain, sehingga kita dapat memberi tanggapan secara tepat
terhadap tindakan orang lain. (Joseph A, 2007)

1. Sudut pandang komunikasi interpersonal


Menurut Devito karakteristik efektivitas komunikasi interpersonal ini
dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yakni:
1.1. Sudut pandang humanistik
Sudut pandang ini menekankan pada keterbukaan, empati,
sikap mendukung dan kualitaskualitas lain yang menciptakan
interaksi yang bermakna, jujur dan memuaskan. Pandangan ini
dimulai dengan pandangan umum yang menurut para filsuf dan
humanis menentukan terciptanya hubungan antarmanusia yang
superior (misalnya kejujuran, keterbukaan, dan sikap positif).
Intinya menekan pada yang namanya perasaan lawan bicara.
Contoh yang mungkin tepat ialah ketika teman baru kita kenal
yang masih tertutup dan semakin lambat laun akan semakin
terbuka.

4
1.2 Sudut pandang prakmatis
Sudut pandang ini menekankan pada penyusunan rencana
atau kepandaian melihat situasi dan keadan lawan bicara.
(misalnya: kepercayaan diri, kebersatuan, manajemen interaksi,
pemantauan diri, daya ekspresi, orientasi kepada orang lain). Sudut
pandang pergaulan sosial dan sudut pandang kesetaraan Sudut
pandang ini didasarkan pada model ekonomi imbalan dan biaya.
Sudut pandang ini mengasumsikan bahwa suatu hubungan
merupakan suatu kemitraan dimana imbalan dan biaya saling
dipertukarkan. Sangat jarang orang dapat melakukan dengan sudut
pandang seperti ini, karna umumnya minimnya ilmu tentang
komunikasi.
1. Persiapan komunikasi interpersonal
Adapun hal yang dapat dipahami bahwa dalam melakukan proses
komunikasi interpersonal yang paling penting adalah:
a. Pesan atau informasi itu disampaikan terang terangan apa adanya,
jujur, dan terbuka agar komunikan dapat memberikan respons yang
lengkap, sehingga komunikator akan mengambil keputusan untuk
memberikan respons yang tepat dan lengkap pula. Dari hal ini yang
menentukan seberapa intens komunikasi yang terjalin nantinya.
b. Berikan waktu seluas-luasnya kepada komunikan untuk
menyampaikan pendapatnya. Jangan sekali-kali memotong
pembicaraan seseorang sebelum ia selesai mengungkapkan
pendapatnya. Buatlah komunikan nyaman berkomunikasi dengan
kita.
c. Fokuskan perhatian dan perasaan pada tema masalah yang
dibicarakan. Jangan sekali – kali menunjukan sikap acuh tak acuh,
menyepelekan orang, dan menganggap rendah komunikan.
d. Tumbuhkan saling percaya dan saling bergantung, bahwa kita
orang baik dan dia juga orang baik. Berikan kepercayaan agar
antara lawan bicara salih melakukan hal yang bersifat objektif dan
relevan.

5
e. Perhatikan perilaku nonverbal, seperti tatapan mata yang
menyenangkan, senyuman, mimik muka yang bersahabat.
Nonverbal ini sangat menentukan dalam mengambil keputusan,
dari gerak – geriknnya kita bisa memberikan bahkan juga
menanggapi dengan lebih benar.
2. Ciri – ciri komunikasi interpersonal
Ciri – ciri yang di sampaikan ini lebih mengarah ke karakteristik
minimum Komunikasi Interpersonal Menurut Richard L. Wheaver
terdapat delapan karakteristik komunikasi interpersonal, yaitu:
a. Melibtakan paling sedikit dua orang.
b. Adanya umpan balik.
c. Tidak harus tatap muka.
d. Tidak harus bertujuan
e. Menghasilkan beberapa pengaruh.
f. Tidak harus melibatkan atau menggunakan kata-kata.
g. Dipengaruhi oleh konteks.
h. Dipengaruhi kegaduhan.

3. Tujuan komunikasi interpersonal


Tujuan komunikasi interpersonal yang dijelaskan pada bukunya
Sunarto Aw yang mengatakan bahwa komunikasi interpersonal
merupakan ActionOriented, adalah suatu tindakan yang berorientasi
pada tujuan tertentu. Tujuan komunikasi interpersonal itu bermacam-
macam, beberapa diantaranya dipaparkan oleh Sunarto Aw dalam
bukunya antara lain (AW, 2011) :
a. Mengungkapkan Perhatian Kepada Orang Lain
Salah satu tujuan komunikasi dengan cara menyapa,
tersenyum, melambaikan tangan, membungkukkan badan,
menanyakan kabar rekan komunikasi, dan sebagainya. Pada
prinsipnya komunikasi interpersonal banyak dimaksudkan untuk
menunjukkan adanya perhatian kepada orang lain, dan untuk
menghindari kesan dari orang lain sebagai pribadi tertutup,

6
dingin dan acuh. Apabila diamati lagi, orang yang berkomunikasi
dengan tujuan sekedar mengunkapkan perhatian kepada orang
lain, bahkan terkesannya “hanya basa-basi”. Komunikasi
interpersonal membuat lawan bicara tahu apa yang kita ingin
berikan.
b. Menemukan Diri Sendiri
Seseorang melakukan komunikasi interpersonal karena
ingin mengetahui dan mengenali karakteristik diri pribadi
berdasarkan informasi dari orang lain. Berharap adanya feedback
yang jujur dari lawan bicara, hal itu membantu kita untuk
mengenal diri sendiri.
c. Menemukan Dunia Luar
Dengan komuikasi interpersonal diperoleh kesempatan
untuk mendapatkan berbagai informasi dari orang lain, termasuk
informasi penting dan actual. Misalkan tukar informasi dengan
dosen pembimbing, pengalaman yang dimiliki dosen bisa dibagi
dengan kita khusus hal yang akan kita hadapi di luar sana kelak.
d. Membangun dan Memelihara Hubungan yang Harmonis
Sebagai makhluk sosial, salah satu kebutuhan setiap orang
yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan
baik dengan orang lain. Manusia tidak dapat hidup sendiri, perlu
bekerja sama dengan orang lain. Semakin banyak teman yang
dapat diajak bekerjasama, maka semakin lancar pelaksanaan
kegiatan dalam hidup sehari-hari. Sebaliknya apabila ada seorang
saja sebagai musuh, kemungkinan akan menjadi kendala. Oleh
karena itu setiap orang telah menggunakan banyak waktu untuk
komunikasi interpersonal yang diabdikan untuk membangun dan
memelihara hubungan sosial dengan orang lain. Selain hubungan
yang erat, komunikasi interpersonal membuat kita lebih banyak
kesempatan dalam masalah hidup.

7
e. Mempengaruhi Sikap dan Tingkah Laku
Komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian suatu
pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau
mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik secara langsung
maupun tidak langsung (dengan menggunakan media) dalam
prinsip komunikasi, setiap pihak komunikan menerima pesan
atau informasi, berarti komunikan mendapat pengaruh dari
proses komunikasi. Sebab komunikasi pada dasarnya adalah
sebuah fenomena atau sebuah pengalaman. Setiap pengalaman
akan member makna tertentu terhadap kemungkinan terjadi
perubahan sikap.
f. Mencari Kesenangan atau sekedar Menghabiskan Waktu
Ada kalanya, seseorang melakukan komunikasi
interpersonal hanya sekedar mencari kesenangan atau hiburan.
Berbicara dengan teman mengenai acara perayaan ulang tahun,
berdiskusi mengenai olahraga, bertukar cerita-cerita lucu
merupakan pembicaraan untuk mengisi dan menghabiskan
waktu. Disamping itu juga dapat mendatangkan kesenangan.
g. Menghilangkan Kerugian Akibat Salah Komunikasi
Komunikasi interpersonal dapat menghilangkan kerugian
akibat salah komunikasi (mis Communication) dan salah.
h. Memberi Bantuan (konseling)
Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi
menggunakan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesi
mereka untuk mengarahkan kliennya. Dalam kehidupan sehari-
hari, dikalangan masyarakat dengan mudah diperoleh contoh
yang menunjukkan fakta bahwa komunikasi interpersonal dapat
dipakai sebagai pemberian bantuan bagi orang lain yang
memerlukan.

8
4. Jenis komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal sebagai komunikasi antar komunikator
dengan komunikan, dianggap sebagai jenis komunikasi yang paling
efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat, atau perilaku
seseorang. Komunikasi interpersonal yang berlangsung secara
intensif dengan mengutamakan aspek kuantitas dan kualitas yang
seimbang, akan menciptakan hubungan interpersonal yang kuat
antara atasan dan bawahan serta antarsesama karyawan, sehingga
keterbukaan dan kepercayaan yang didapat dari proses komunikasi
tersebut dapat turut menentukan perubahan sikap dan tingkah laku
dalam organisasi.
Komunikasi juga merupakan hal yang sangat vital dalam
keberlangsungan dan keberhasilan sebuah interaksi, baik dalam
lingkungan formal semisal organisasi/lembaga pendidikan maupun
pada tataran interaksi pada organisasi yang bersifat umum.
Secara teoritis komunikasi interpersonal diklasifikasikan menjadi
dua jenis menurut sifatnya :
a) Komunikasi Didik
Komunikasi didik adalah komunikasi interpersonal yang
berlangsung antara dua orang yakni antara komunikator yang
meyampaikan pesan satunya lagi ialah komunikan yang
menerima pesan. Dari komunikasi antara dua orang saja makan
terjadi komunikasi interpersonal yang secara intens.
Komunikator memusatkan perhatiannya hanya kepada
komunikan seorang. Contoh dalam kehidupan sehari – hari ialah
pemberian konseling antara dosen pembimbing dan mahasiswa/i
tentang informasi yang di sampaikan oleh dosen pembimbing.
b) Komunikasi Triadik
Komunikasi triadik adalah komunikasi interpersonal yang
pelakunya terdiri dari tiga orang yaitu seorang komunikator dan
dua komunikan. Jenis komunikasi interpersonal ini memiliki
tingkat intensif yang kurang dari pada jenis Diadik, karna fokus

9
komunikator terbagi dan masalah yang di sampaikan akan
melebar bisa terlalu jauh. Contoh dalam kehidupan sehari – hari
adalah pemberian informasi antara dosen wali dengan wali serta
mahsiswanya. Seperti contoh itu terlihat akan ada yang lebih
dominan dalam memberikan informasi.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi interpersonal adalah suatu proses komunikasi yang
lebih intens antara komunikator dan komunikan dengan cara face do face
atau muka dengan muka. Komunikasi ini dapat membuat komunikan atau
lawan bicara labih terbuka perihal masalah yang di bicarakan. Selain itu
komunikasi ini dapat mempengaruhi psikologi si lawan bicara menjadi
lebih baik dalam bersosialisasi.
Adapun tahapan untuk melakukan cara komunikasi interpersonal
ini lebih susah karna diharuskan mengenal diri sendiri, lawan bicara dan
pandai melihat situasi. Komunikasi ini sangat bermanfaat jika orang itu
sudah pandai melakukannya. Tidak ada sesuatu kegiatan yang tidak di
dasarkan dengan tujuan. Bagi penerima diharap bisa memahami tujuan si
komunikator agar jalannya komunikasi tidak buruk.
Di dalam kehidupan sehari maupun dalam dunia kerja komunikasi
ini sangat membantu apa lagi kita sebagai pelayan masyarakat dalam
masalah kesehatan sekarang di tuntut bisa melakukan komunikasi efektif
salah satunya ialah komunikasi atau hubungan interpersonal.

11
Daftar Pustaka

AW, S. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gitosudarno, I. (2008). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE.

Hinsa Parulian S, A. S. (2014). PENGARUH KOMPETENSI DAN


KOMUNIKASI INTERPERSONAL. Idea Nursing, 71 - 79.

Joseph A, D. (2007). The Interpersonal Communication. Pearson Educations, Inc.

LittelJohn, S. W. (2009). Teori Komunikasi. Jakarta : Salemba Humanika.

Mohd Safiee Hj. Idrisa, H. A. (2008). Komunikasi Interpersonal Dalam


Pengajaran Di Kalangan Guru-Guru Teknikal. Persidangan Pembangunan
Pelajar Peringkat Kebangsaan, 1 -12.

Muhammad, A. (2005). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyana, D. (2014). Ilmu komunikasi : Suatu pengantar. PT. Remaja Rosdakarya.

Wijaya, I. S. (2013). Komunikasi Interpersonal Dan Iklim Komunikasi Dalam


Organisasi. Tabligh Akbar, 115 - 126.

Anda mungkin juga menyukai