Disusun oleh:
Kelompok 1
Amirulkhidr :11230510000194
Abdullah Mustaqim :11230510000193
Yoga Bactiarsyah :11230510000191
1
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang mewakili perasaan saya saat ini kecuali rasa syukur. Untuk itu, saya
ucapkan terima kasih dan puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materi.
Meski mendapatkan kendala, tapi kami bisa melaluinya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat waktu. Saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing juga yang
bersedia menerima makalah kami ini. Kemudian juga kepada teman-teman semuanya
terimakasih juga karena telah bersedia menerima materi dari kelompok kami ini. Kami sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Tim Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebagian besar atau komunikasi hal yang paling sering diperbincangkan, bukan hanya
di kalangan ilmuan komunikasi melainkan dikalangan awam juga menyangkut tentang
pembicaraan komunikasi, sehingga kata komunikasi itu sendiri banyak mempunyai banyak arti
di dalam persepsi-persepsi masyarakat. Pendek kata, istilah komunikasi sedemikian lazim di
kalangan kita semua meskipun setiap orang mengartikan komunikasi secara berlainan tetapi
mempunyai makna yang hampir serupa (Mulyana, 2007: 45).
Berkomunikasi disetiap situasi itulah hal yang sering kita lakukan dan pasti kita
lakukan. Karena manusia sebagai mahluk sosial tak luput dari komunikasi. Suatu proses
penyampaian pesan dari sumber terhadap penerima pesan bisa melalui perantara atau media
dengan adanya efek-efek atau timbal balik. Dalam konteks komunikasi beragam adanya salah
satunya adalah Komunikasi Antar Pribadi. Dimana proses komunikasi yang terjadi antar
individu-individu dan biasanya terjadi antara dua orang secara langsung.
Komunikasi antar pribadi adalah suatu proses komunikasi antara pribadi ataupun antar
perorangan dan bersifat pribadi baik yang terjadi secara langsung (tanpa medium) maupun
tidak langsung (melalui medium). Kegiatan-kegiatan seperti percakapan tatap muka (face to
face communication), percakapan melalui telepon, surat menyurat pribadi, merupakan contoh-
contoh komunikasi antar pribadi.
4
Komunikasi sendiri adalah proses penyesuaian yang terjadi hanya bila komunikator
menggunakan sistem isyarat yang sama. Dengan itu, bagaimana kita untuk selalu mampu
menyesesuaikan agar terciptanya kesamaan makna. Manusia selalu berkomunikasi dan
berkomunikasi yang paling sering dilakukan adalah komunikasi antar pribadi maka,
komunikasi sebagai perwujudan kesamaan akan makna perlu dipelajari sebagaimana salah satu
karakteristik dari komunikasi antar pribadi itu sendiri adalah komunikasi antar pribadi sesuatu
yang dipelajari. Karena semua orang pasti berkomunikasi namun, tidak semua orang memiliki
skill dalam berkomunikasi.
5
BAB 2 PEMBAHASAN
1
Azeharie, Suzy, 2015, Pola Komunikasi Antarpribadi antara Guru dan Siswa di
Panti Sosial Taman Penitipan Anak “Melati” Bengkulu, Jurnal Pekommas, Vol. 18 No. 3,
Desember: 213 – 224, hal.214
2
Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,Cet. II(Jakarta: PT Indeks, 2008) hal. 25-26
6
b. Proses Komunikasi
1) Sender, adalah pihak yang mengirim pesan atau berita disebut juga komunikator.
2) Message, adalah pesan atau informasi yang hendak disampaikan kepada pihak lain.
3) Medium, adalah sarana penyaluran pesan-pesan (media).
4) Receive, adalah pihak penerima pesan atau informasi, disebut juga komunikan.4
5) Response, adalah pihak penerima pesan atau informasi disebut juga komunikan.5
3
Ibid hal.3
4
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada dan Serba Makna, ( Jakarta: Kencana, 2011), hal. 120
5
Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2010), hal. 66
7
c. Tujuan komunikasi
1) Menemukan yaitu salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri (personal
discovery). Bila berkomunikasi dengan oranglain, akan belajar mengenai diri sendiri selain
juga tentang orang lain. Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita
memperoleh umpah balik yang berharga mengenaiperasaan, pemikiran dan perilaku kita.
2) Untuk berhubungan yaitu salah satu motivasi yang paling kuat adalah hubungan dengan
orang lain, membina dan memelihara hubungan dengan orang lain.
3) Untuk meyakinkan yaitu media massa ada sebagian besar untuk meyakinan kita agar
mengubah sikap dan perilaku kita.
4) Untuk bermain yaitu menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan
menghibur diri.6
6
Devito, A. Joseph, Komunikasi Antarmanusia, Edisi Kelima, (Tangerang :Karisma Plubiser Group, 2011), hal
30-33
7
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hal.81
8
e.Unsur-unsur Komunikasi Interpersonal
Empaty dalam dikomunikasikan secara verbal maupun non verbal. Secara non verbal
kita dapat mengkomunikasikan empaty dengan dengan memperlihatkan eterlibatan aktif
dengan orang melalui ekspresi wajah dan gerak gerik yang sesuai. Konsentrasi terpusat
meliputi kontak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedudukan fisik serta sentuhan
atau belaian yang sepantasnnya.
Empati adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengetahui apa yang sedang dialami
orang lain pada saat tertentu. Berempati adalah ikut merasakan sesuatu seperti orang yang
mengalaminya dan ikut merasakan perasaan yang sama.
9
Menurut Jack Gibb komunikasi yang terbuka dan empatik yidak dapat berlangsung
dalam suasana yang tidak mendukung.sikap mendukung dapat dilakukan dengan bersikap
deskriptif, spontanitas, dan provisional.
a) Suasana yang deskriptif dan buka evaluatif membantu terciptanya sikap mendukung.
b) Gaya spontanitas membantu menciptakan suasana mendukung. Orang-orang yang spontan
dalam komunikasinya dan terus terang serta terbuka dalam mengutarakan pikirannya biasanya
bereaksi dengan cara yang sama, terus terang dan terbuka.
c) Bersikap provisional artinya bersikap tentatif dan berpikir terbuka serta bersedia mendengar
pandangan ang berlawanan dan bersedia mengubah posisi jika keadaan mengharuskan.8
Hubungan interpersonal yang efektif merupakan hubungan dimana terdapat sikap mendukung
satu dengan yang lain atau (supportiveness). Agar seseorang dapat berkomunikasi dengan baik
antara satu dengan yang lainnya.
Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi interpersonal.
Pertama, komunikasi antarpribadi terbina jika orang memiliki sikap positif terhadap diri
mereka sendiri. Kedua, peraaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting
untuk interaksi yang efektif.9
5) Kesetaraan (Equality)
Komunikasi interpersonal ini akan lebih efektif bila suasananya setara memberikan hal-
hal positif misal menegur jika salah, memberikan nasehat-nasehat yang baik, memberikan
8
Devito, A. Joseph, Komunikasi Antarmanusia, Edisi Kelima, (Tangerang :Karisma Plubiser Group, 2011), hal
285-288
9
Ibid, hal, 289
10
hukuman jika salah dan semua siswa tanpa memandang siswa tersebut salah atau tidak, dimana
tujuannya agar agar siswa tersebut mengerti dan belajar disiplin baik di lingkungan sekolah,
maupun dilingkungan luar sekolah.10
Jadi karakteristik komunikasi interpersonal yaitu dimulai dari diri kira sendiri berbagai
persepsi yang ada dalam diri kita, komunikasi interpersonal juga bersifat transaksional dan
dipengaruhi oleh hubungan antar pihak yang berkomunikasi, komunikasi interpersonal itu
tidak dapat diulang, artinya Jika kita salah mengucapkan sesuatu pada pasangan maka tidak
dapat diubah atau bisa dikatakan langsung mendapatkan feedback. Jika seseorang memiliki
karakteristik seperti diatas menandakan orang tersebut telah melakukan komunikasi
interpersonal dengan baik.
10
Susanti, 2018, Komunikasi Interpersonal Antara Guru Dengan Siswa Kelas Via Dalam Menangani Kenakalan
Siswa (Studi Kasus SDN Keputih 245Surabaya), hal.4
11
Azeharie, Suzy, 2015, Pola Komunikasi Antarpribadi antara Guru dan Siswa di
Panti Sosial Taman Penitipan Anak “Melati” Bengkulu, Jurnal Pekommas, Vol. 18 No. 3,
Desember: 213 – 224, hal.216
11
BAB 3
PENUTUP
DAFTAR PUSAKA
Hanani, Silfia, 2017. Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta: Ar-ruz Media.
12